Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhamad Hammam Ghani Haqfathin

Npm : 10090320167
Kelas : A
Matakuliah : Hukum Bisnis

Pembagian HUKUM

- Hukum undang-undang, yaitu hukum yang tercantum dalam peraturan perundangan.


- Hukum adat, yaitu hukum yang terletak dalam peraturan-peraturan kebiasaan.
- Hukum traktat, yaitu hukum yang ditetapkan oleh Negara-negara suatu dalam perjanjian Negara.
- Hukum jurisprudensi, yaitu hukum yang terbentuk karena putusan hakim.
- Hukum doktrin, yaitu hukum yang terbentuk dari pendapat seseorang atau beberapa orang sarjana
hukum yang terkenal dalam ilmu pengetahuan hukum.
- Hukum tertulis, yaitu hukum yang dicantumkan pada berbagai perundangan.
- Hukum tidak tertulis (hukum kebiasaan), yaitu hukum yang masih hidup dalam keyakinan
masyarakat, tapi tidak tertulis, namun berlakunya ditaati seperti suatu peraturan perundangan.
- Hukum nasional, yaitu hukum yang berlaku dalam suatu Negara.
- Hukum internasional, yaitu yang mengatur hubungan hubungan hukum dalam dunia internasional.
- Ius constitutum (hukum positif), yaitu hukum yang berlaku sekarang bagi suatu masyarakat - Ius
constituendum, yaitu hukum yang diharapkan berlaku pada masa yang akan datang.
- Hukum asasi (hukum alam), yaitu hukum yang berlaku dimana-mana dalam segala waktu dan untuk
segala bangsa di dunia.
- Hukum material, yaitu hukum yang memuat peraturan yang mengatur kepentingan dan
hubungan yang berwujud perintah-perintah dan larangan.
- Hukum formal, yaitu hukum yang memuat peraturan yang mengatur tentang bagaimana cara
melaksanakan hukum material.
- Hukum yang memaksa, yaitu hukum yang dalam keadaan bagaimanapun mempunyai paksaan
mutlak.
- Hukum yang mengatur, yaitu hukum yang dapat dikesampingkan apabila pihak-pihak yang
bersangkutan telah membuat peraturan sendiri.
- Hukum obyektif, yaitu hukum dalam suatu Negara berlaku umum.
- Hukum subyektif, yaitu hukum yang timbul dari hukum obyektif dan berlaku pada orang
tertentu atau lebih. Disebut juga hak.
- Hukum privat, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara orang yang satu dengan yang lain
dengan menitik beratkan pada kepentingan perseorangan.
- Hukum publik, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara Negara dengan alat
kelengkapannya ata hubungan antara Negara dengan warganegara.

Sistem Hukum Indonesia


Sistem hukum di Indonesia menganut sistem hukum Eropa Kontinental atau Civil Law. Hal
ini dapat dilihar dari sejarah dan politik hukum, sumber hukum maupun sistem penegakan
hukumnya. Tujuan hukum adalah kepastian hukum Adagium yang terkenal "tidak ada hukum
selain undang-undang". Hakim tidak bebas dalam menciptakan hukum baru. Karena hakim
hanya menerapkan dan menafsirkan peraturan yang ada berdasarkan wewenang yang ada
padanya. Putusan hakim tidak mengikat umum tetapi hanya mengikat para pihak yang
berpekara saja. Sumber hukum utamanya adalah undang-undang yang dibentuk oleh badan
legislatif. Pada mulanya hukum hanya digolongkan menjadi dua, yaitu hukum publik (hukum
tata negara, hukum administrasi negara, hukum pidana) dan hukum privat (hukum perdata
dan hukum dagang).Tapi seiiring perkembangan zaman batas-batas antara hukum publik dan
hukum privat semakin kabur. Namun dalam pembentukannya peraturan perundangan yang
berlaku di Indonesia dipengaruhi oleh sistem hukum adat dan sistem hukum Islam. Hal
tersebut wajar, mengingat hukum merupakan sebuah sistem yang tersusun atas sejumlah
bagian yang masing-masing juga merupakan sistem yang dinamakan subsistem. Dalam
sistem hukum Indonesia terdapat subsistem hukum perdata, hukum pidana, maupun hukum
tata negara. Negar hukum menurut Eropa Continental dipelopori oleh Imanuel Kant dengan
paham Laissez faire laissez aller, artinya biarlah setiap anggota masyarakat
menyelenggarakan sendiri kemakmurannya, jangan negara yang ikut campur. Ada elemen
penting dalam konsep negara hukum menurut Eropa Continental, yakni: Adanya
perlindungan hak-hak asasi manusia Pembagian kekuasaan Pemerintah berdasarkan undang-
undang Adanya Peradilan Tata Usaha Negara

Hukum Privat Dan Hukum Publik


Hukum publik mengandung ketentuan-ketentuan hukum yang mengatur hal-hal yang
menyangkut kepentingan umum. Sedangkan hukum privat mengandung ketentuan-ketentuan
hukum yang mengatur hal-hal yang bersifat keperdataan atau kepentingan pribadi (orang
perseorangan atau badan hukum).

Hal-hal esensial yang diatur dalam hukum privat antara lain misalnya kebebasan setiap
individu, masalah keluarga, masalah waris, masalah perkawinan, masalah harta kekayaan,
jaminan, hak milik, perikatan, perjanjian, dan lain-lain. Menurut KUH Perdata dibagi dalam
empat buku, yaitu buku I tentang orang, buku II tentang benda, buku III tentang perikatan,
dan buku IV tentang bukti dan kadaluarsa.

Sedangkan dalam hukum publik memberikan jaminan bagi perlindungan hukum atas
kenyamanan, keselamatan, keamanan warga negara dari pemerintah atau negara atau
melindungi kepentingan umum. KUH Pidana terbagi tiga buku yaitu buku I tentang peraturan
umum, buku II tentang, kejahatan dan buku III tentang pelanggaran. Hukum publik misalnya
hukum pidana, hukum tata negara, hukum admisnitrasi negara, hukum internasional publik,
dan lain-lain.

Jenis-Jenis Kerugian Praktik Bisnis Menurut Hukum


-Kerugian materiil yang meliputi: - Kosten: merupakan biaya yang sungguh-sungguh
dikeluarkan. - Schaden: merupakan kerugian yang diderita. - nterressen: merupakan
keuntungan yang diharapkan.

-Kerugian imaterill adalah sesuatu yang bersifat abstrak dan tidak begitu saja langsung bisa
dihitung nominalnya. Contoh kerugian imaterill adalah ketakutan, trauma, kekecewaan, rasa
sakit, dan lain sebagainya.

Sumber Hukum

Sumber Hukum Material


Sumber hukum material adalah aturan, norma atau kaidah yang merupakan sumber dari
manusia untuk bersikap dan bertindak. Atau pengertian lainnya dari sumber hukum material
adalah tempat dari mana material itu diambil.

Sumber Hukum Formal


Sumber hukum formal adalah juga dapat disebut dengan suatu penerapan dari hukum
material, sehingga hukum formal dapat berjalan dan dipatuhi oleh semua objek hukum.
Macam-macam sumber hukum formal adalah sebagai berikut:
Undang-undang adalah segala sesuatu aturan yang memiliki kekuatan hukum yang mengikat,
yang dijaga oleh pemerintah negara itu. Contohnya adalah seperti: Undang-Undang (UU),
Peraturan Pemerintah (PP), Perpu dan lain sebagainya.
Kebiasaan
Kebiasaan adalah segala macam tingkah laku yang sama dan dilaksanakan secara terus
menerus sehingga menjadi hal yang umum dilakukan. Contohya adalah: Adat istiadat
didaerah yang dilakukan dengan cara turun-temurun yang telah menjadi hukum pada daerah
tersebut. Contoh kebiasaan yang menjadi sumber hukum bagi masyarakat adalah sebagai
berikut:

Adat-istiadat/kebiasaan orang Bali yang mewajibkan hukum upacara pembakaran mayat


untuk orang yang telah meninggal atau disebut dengan “Ngaben”
Adat-istiadat orang Batak yang melarang adanya pertukaran pengantin antara dua marga
dalam sistem perkawinan mereka.
Adat-istiadat suku Dayak yang mewajibdkan perkawinan dilakukan dengan sistem
endogamy, yaitu sistem perkawinan yang terjadi antar keluarga yang masih ada dalam satu
rumpun suku bangsa yang berhubungan.

Yurisprudensi
Yurisprudensi adalah segala macam keputusan hakim dari masa lampau atau masa lalu
terhadap sebuah perkara yang sama, sehingga dijadikan keputusan oleh para hakim di masa
kini. Seorang hakim bisa membuat sebuah keputusan sendiri, apabila perkara yang sedang
disidangkan tersebut tidak masuk dalam aturan sama sekali dalam undang-undang.

Peraturan Perundang-Undangan Yang Berhubungan Dengan Kegiatan Bisnis

UU N0.40 TAHUN 2008 Tentang PERSEROAN TERBATAS


Memiliki beberapa point aturan yang berkaitan erat dengan implementasi Keuangan
Berkelanjutan di Indonesia. beberapa point aturan tersebut terdiri atas pasal-pasal berikut ini:

Bab V Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Pasal 74 menyebutkan sebagai berikut:

Ayat 1. Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan
sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.

Ayat 2. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dalam ayat (1) merupakan
kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang
pelaksanaanya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.

Ayat 3. Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Ayat 4. Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur
dengan Peraturan Pemerintah.

Alasan nya Bagian Kedua Pasal 66 ayat 6 menyatakan bahwa "Laporan tahunan harus
memuat sekurang-kurangnya: laporan keuangan, laporan mengenai kegiatan Perseroan,
laporan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, rincian masalah yang timbul
selama tahun buku yang mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan, laporan tugas pengawasan
yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris selama tahun buku yang baru lampau, nama
anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris, gaji dan tunjangan anggota Direksi dan gaji
Dewan Komisaris; Pasal 66 ayat 2 menyebutkan bahwa "Laporan keuangan pada ayat (2)
disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan".

Anda mungkin juga menyukai