ANALISIS JURNAL
Sebagai salah satu syarat dalam pemenuhan tugas praktek profesi ners yang
dilaksankan pada tanggal 08 Maret s.d 10 Juli 2021 yang telah disetujui dan
disahkan pada :
Hari :
Tanggal :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah seminar kelompok yang
berjudul ”Pengaruh Terapi Musik Klasik Dan Terapi Seft dan Mendengarkan
Bacaan Al-Qur’an Terhadap Nyeri Pasien Post Operasi Hernia ” makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas paktik profesi ners yang dilaksanakan pada
tanggal 08 Mei s.d 10 Juli 2021 dan kami tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada :
Kami menyadari bahwa makallah ini msih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa kami harapkan
dei kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis
dan petugas kesehatan lain maupun masyarakat yang memanfaatkannya.
Kelompok 5B
DAFTAR ISI
Sampul
Lembar pengesahan
Kata pengantar
Daftar isi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Manfaat
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.2
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1 Identrifikasi Pengaruh Penerapan Terapi Musik Klasik Terhadap Nyeri Pasien
Post Operasi Hernia
4.2 Identrifikasi Pengaruh Penerapan Terapi Seft Dan Mendengarkan Bacaan Al-
Qu’an Terhadap Nyeri Pasien Post Operasi Hernia.
4.3 MenganalisisPerbedaan Efektifitas Terapi Musik Klasik Dan Seft
Mendengarkan Bacaan Al-Qur’an Terhadap Nyeri Post Operasi Hernia.
5.1 Kesimpulan
5.2 saran
BAB 1
PENDAHULUAN
Tinjauan Pustaka
Berdasarkan sifatnya
c) Hernia reponibel/reducible
Yaitu jika isi hernia jika keluar masuk. Maka Usus keluar bila saat
berdiri atau jongkok dan mengedan dan bisa masuk lagi jika
d) Hernia ireponibe
(Erfandi,2009).
e) Hernia strangulata atau inkarserata (incarceratio =
vaskularisasi bila isi hernia terjepit oleh cincin hernia. berarti isi
Berdasarkan Letaknya
f) Hernia Femoralis
Hernia femoralis pengeluaran dari lakuna vasorum kaudal
lebih2 cm dan keluar pada fosa ovalis di lipat paha ini yang
2004).
g) Hernia Umbilikalis
yang bila tertutup peritoneum dan kulit. Hernia ini bisa didapat
kkurang lebih 20% bayi dan angka ini lebih sering terjadi pada
Hernia ini yang ada pada luka bekas laparotomi. anestesi kulit
2004).
i) Hernia Inguinalis
2.1.3 Etiologi
Hal-hal yang dapat mengakibatkan timbulnya hernia secara umum
hernia yaitu :
a. Hernia Inguinal
1) Kelemahan jaringan
2) Terdapat tempat dibagian lebar diligamen inguinal
3) Traum
1) Obesitas
3) Mengejan Konstipasi
4) Kehamilan
6) prostate Hipertropi
b. Hernia Hiatal
c. Hernia Umbilical
d. Hernia Femoralis
c. Terdapat gejala mual dan muntah atau distensi bila lelah ada
komplikasi
a. Nyeri
b. Peradangan
c. Edema
d. Pendarahan
indirek
f. Retensi urin
2.1.4 Patofisiologi
Hernia berkembang ketika intra abdominal mengalami
sesuatu yang berat, padasaat buang air besar atau batuk yang kuat
(Oswari, 2000).
lain:
kondisi ini tidak gangguan penyaluran isi usus. Isi hernia yang
2.3 Karakteristik
Berdasarkan karakteristiknya hernia dapat dibedakan atas hernia bawaan
atau congenital dan hernia didapat atau akuisita:
1. Kongenital
a. Hernia congenital sempurna
Bayi sudah menderita hernia sejak lahir karena adanya defek pada
tempat-tempat tertentu
b. Hernia congenital tidak sempurna
Bayi dilahirkan normal (kelainan belum tampak) tetapi ia mempunyai
defek pada tempat-tempat tertentu (predisposisi) dan beberapa bulan
(0-1 tahun) setelah lahir akan terjadi hernia melalui defek tersebut
karena dipengaruhi oleh kenaikan tekanan intraabdominal (mengejan,
batuk, menangis).
3. Aquisital
Adalah hernia yang bukan disebabkan karena adanya efek bawaan
tetapi disebabkan oleh faktor lain yang dialami manusia selama hidupnya,
antara lain :
a) Tekanan intraabdominal yang tinggi
Banyak dialami oleh pasien yang sering mengejan baik saat BAB
maupun BAK. Misalnya pada pasien BPH, batu uretra, konstipasi,
penderita batuk kronis, partus, asites, dll.
b) Konstitusi tubuh
Orang kurus cenderung terkena hernia karena jaringan ikatnya yang
sedikit. Sedangkan pada orang gemuk juga dapat terkena hernia karena
banyaknya jaringan lemak pada tubuhnya yang menambah beban kerja
jaringan ikat penyokong pada LMR.
c) Banyaknya preperitoneal fat
Banyak terjadi pada orang gemuk.
d) Distensi dinding abdomen
Karena peningkatan tekanan intrabdominal.
e) Sikatrik
f) Penyakit yang melemahkan dinding perut.
EKG
2.1.7 Penatalaksanaan
1) Konservatif
mengancam.
2) Definitf
a. Hernioraphy
b. Herniotomi
2.1. Diagnosis
1. Anamnesa
a. Adanya benjolan dilipat paha (hernia inguinalis, femoralis).
b. Keluhan nyeri jarang dijumpai, kalau ada biasanya dirasakan
didaerah epigastrium atau daerah paraumbilikal berupa nyeri viseral
karena regangan pada mesenterium sewaktu segmen usus halus masuk
kedalam kantong hernia.
c. Nyeri yang disertai mual atau muntah (bila terjadi inkarserasi
karena ileus atau strangulasi karena nekrosis atau gangren).
d. Pada hernia strangulata suhu badan dapat meninggi atau
normal.
e. Pada hernia epigastrika penderita sering mengeluh perut kurang
enak dan mual, mirip keluhan pada kelainan kandung ampedu, tukak
peptik atau hernia hiatus esophagus.
f. Pada hernia obturatoria didapatkan keluhan nyeri seperti
ditusuk-tusuk dan parastesia didaerah panggul, lutut dan bagian medial
paha akibat penekanan pada n.obturatorius.
2. Pemeriksaan fisik
Inspeksi
1) Hernia reponibel
terdapat benjolan dilipat paha yang muncul pada waktu berdiri,
batuk, bersin,atau mengedan dan menghilang setelah berbaring.
2. Hernia inguinalis
a. Lateralis
muncul penonjolan di regio inguinalis yang berjalan dari lateral
atas ke medial bawah (tonjolan berbentuk lonjong).
b. Medialis
tonjolan biasanya biasanya terjadi bilateral (tonjolan berbentuk
bulat) .
2. Hernia skrotalis
Benjolan yang terlihat sampai ke skrotum yang merupakan tonjolan
lanjutan dari hernia inguinalis lateralis .
3. Hernia femoralis
Benjolan dibawah ligamentum inguinal.
4. Hernia epigastrika
Benjolan dilinea alba.
5. Hernia umbilical
Benjolan diumbilikal.
6. Hernia perineum
Benjolan di perineum.
Palpasi
Caranya :
1. Titik tengah antar SIAS dengan tuberculum pubicum
(A.I.L)ditekan lalu pasien disuruh mengejan. Jika terjadi penonjolan di
sebelah medial maka dapat diasumsikan bahwa itu adalah
H.I.Medialis.
2. Titik yang terletak di sebelah lateral tuberkulum pubikum
(A.I.M) ditekan lalu pasien disuruh mengejan jika terlihat benjolan di
lateral titik yang kita tekanmaka dapat diasumsikan sebagai
H.I.Lateralis.
3. Titik tengah antara kedua titik tersebut di atas (pertengahan
canalis inguinalis) ditekan lalu pasien disuruh mengejan jika terlihat
benjolan di lateralnya berarti H.I.L., jika di medialnya H.I.Medialis.
Hernia inguinalis
- Kantong hernia yang kosong kadang dapat diraba
pada funiculus spermatikus sebagai gesekan dari dua lapis kantong
yang memberikan sensasi gesekan dua permukaan sutera. Tanda ini
disebut tanda sarung tangan sutera.
- Kantong hernia yang berisi, maka tergantung
isinya. Mungkin teraba usus, omentum (seperti karet) atau ovarium.
- Dalam hal hernia dapat direposisi pada waktu jari
masih berada dalam annulus eksternus, pasien diminta mengedan.
Kalau hernia menyentuh ujung jari, berarti hernia inguinalis
lateralis, dan kalau samping jari yang menyentuh menandakan
hernia inguinalis medialis.
Hernia femoralis
Benjolan lunak di lipat paha dibawah ligamentum inguinal dan lateral
tuberkulum pubikum.
Hernia inkarserata
Nyeri tekan.
Perkusi
Bila didapatkan perkusi perut kembung maka harus
dipikirkan kemungkinan hernia strangulate.
Auskultasi
Hiperperistaltis didapatkan pada auskultasi abdomen
pada hernia yang mengalami obstruksi usus (hernia
inkarserata).
Colok dubur
Tonjolan hernia yang nyeri yang merupakan tanda
Howship-Romberg (hernia obturatoria).
3. Pemeriksaan laboratorium
a. Nekrosis/ gangrene pada hernia strangulata didapatkan leukositosis.
b. Radiologis, untuk hernia interna.
Diagnosis banding
1. Hidrokel testis/funikuli
2. Varikokel
3. Limfadenopati inguinal
4. Abses inguinal
2.2.1 Pengertian
ditubuh manusia).
yang perlu
adalah:
a. The set-up
kepada-Mu”
spot (titik nyeri = daerah disekitar dada atas yang jika ditekan
Gambar 2.1
Setelah menekan titik nyeri atau mengetuk karate chop sambil
b. The tune-in
Allah saya ikhlas, saya pasrah…” atau “Ya Allah saya ikhlas
tune-in ini kita melakukan langkah ketiga yaitu Pada proses ini
tune-in yang dibarengi dengan tapping, kita menetralisir emosi
c. The tapping
Tapping adalah mengetuk ringan dengan dua ujung jari pada titik-
dan seimbang
2.3.1 Pengertian
rasa sakit);
menyenangkan
b. Mempengaruhi pernafasan
positif.
PEMBAHASAN
Dari hasil analisa dan diskusi pada kelompok kami didapatkan pada kedua
intervensi inovasi diatas bahwa intervensi SEFT dan mendengarkan bacaan Alquran
menunjukkan haisl penurunan tingkat nyeri secara signifikan dari 8 pasien yang
sanagt berat menjadi 2 pasien yang mengalami nyeri berat, dimana terapi SEFT dan
mendengarkan bacaan Alquran lebih efektif menurunkan tingkat nyeri pada pasien
post operasi hernia dibandingkan dengan terapi musik klasik.
BAB V
A. KESIMPULAN
Hernia merupakan prostusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek
pada bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Pada hernia abdomen, isi perut
menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo-aponeurotik dinding
abdomen.
Berdasarkan karakteristiknya hernia dapat dibedakan atas hernia bawaan atau
congenital dan hernia didapat atau akuisita:
1. Kongenital
2. Aquisital
Hernia diberi nama menurut letaknya, seperti hernia umbikalisis, femoralis,
inguinalis, dan epigastrik.
Ada cara untuk mendiagnosa hernia, yaitu :
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan laboratorium
B. SARAN
Kenali tanda-tanda dari hernia, apabila terdapat tanda-tanda hernia segera
berkunjung ke dokter sehingga dengan cepat ditangani sedini mungkin sebelum hernia
tersebut bertambah parah.
DAFTAR PUSTAKA