Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
STRUKTUR BETON II
DOSEN PEMBIMBING :
SUDARNO P. TAMPUBOLON,
S.T,M.Sc
Disusun Oleh:
Josua Marselino F. Siburian
1753050021
a. Pelat lantai
b. Pelat atap
c. Balok
d. Kolom.
(10%). (1 Minggu)
Dosen,
Untuk menentukan tebal pelat minimum akan digunakan tebal pelat yang
dapat mewakili tebal pelat pada lokasi pelat.
ℎ𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎 = 120 mm
a. Hitung Tebal Pelat lantai minimum (h min ¿:
Ketebalan pelat menurut SNI-2847-2013 pasal 9 ayat 5.3.3 :
Dengan :
Ln (bentang terpanjang) = 4000 mm
Β = ly/lx = 3000/4000 = 0,75
fy
ln(0,8+ )
h min ≥ 1500 =
36 +9 β
300
4000(0,8+ )
h min ≥ 1500 = 93,56 mm ≈ 100 mm
36+9 x 0,75
b. Hitung Tebal Pelat Lantai Maksimum (h min ¿ :
Dengan :
ln ( bentang terpanjang ) = 4000 mm
fy
ln(0,8+ )
h max ≤ 1500 =
36
300
4000(0,8+ )
h max ≤ 1500 = 111.1 mm ≈ 120 mm
36
Dipakai tebal pelat lantai sebesar 120 mm = 12 cm
a. Beban Mati :
Pelat Lantai ( 12 cm )
( SNI 2847-2019 pasal 7.3.1 ) : 0,12 x 2400 kg/𝑚3 = 288 kg/𝑚2
Spesi Penutup Lantai ( 2 cm )
( PPURG-87 ) : 0,02 x 2100 kg/𝑚3 = 42 kg/𝑚2
Penutup lantai keramik (0,5cm)
( PPURG-87 ) : 0,005 x 24 kg/𝑚2 = 0,12 kg/𝑚2
a. Beban Mati :
Pelat Lantai ( 10 cm )
( SNI 2847-2019 pasal 8.3.1 ) : 0,10 x 2400 kg/𝑚3 = 240 kg/𝑚2
Spesi penutup ( 2 cm )
(PPURG-87) : 0,02 x 2100 kg/𝑚3 = 42 kg/m
2
2
Plafond dan penggantung : 18 kg/m
Waterproofing : 50 kg/m2
b. Beban Hidup :
Beban Hidup Pelat Fungsi Bangunan
( PPURG-87) : 100 kg/𝑚2
Beban Hujan : 20 kg/𝑚2
qll : 120 kg/𝑚2
Beban Angin
Ketentuan beban angin yang bekerja pada struktur bangunan dapat dilihat pada
PPPURG 1987 pasal 2.1.3. Besarnya beban angin yang bekerja pada struktur
bangunan tergantung dari kecepatan angin, rapat massa udara, letak geografis, bentuk
dan ketinggian bangunan serta kekakuan struktur.
c. Beban Angin :
Beban Angin ( PPURG-87 ) : 25 kg/𝑚2
qWl : 25 kg/𝑚2
4. Perencanaan Dimensi Balok
a. Tinggi balok :
h𝐿
16
16
c. Tinggi balok :
L
h 16
d. Lebar Balok :
1
b 2h
1
Maka : b ≥ 2 x 250
5. PERENCANAAN KOLOM
- Tipe Kolom = K1
- Lokasi Tinjauan = Lantai 1
- Bentang Balok ( 𝐿𝑏 ) = 400 cm
𝐼𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 𝐼𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘
≥ =𝐼
𝐿𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 𝐿𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚
= 12
400𝑐𝑚
= 29296,87 𝑐𝑚4
Dimisalkan 𝑏𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 = ℎ𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚
1
𝐼𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 = x 𝑏𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 x ℎ𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚3
12
4
ℎ𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 =
√12 𝑥 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚
𝐼
= 4√12 𝑥 29296,87𝑐𝑚4
= 24,35cm 40 cm
𝑏𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚= ℎ𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 = 40 cm
6. Perhitungan Tangga dan Pelat
Perencanaan Tangga :
Hitungan tangga
α = 32,73º
digunakan tebal pelat tangga (tt) = tebal bordes (tb) = 12cm
= 23,26 cm = 0,2326 m
7. Pembebanan Tangga
Perhitungan beban per meter lebar tangga
a. Beban Mati :
Beban Pelat + Anak tangga = 0,2326 x 2400 kg /m3 = 558,24kg /m2
Tegel ( 2 cm ) = 0,02 x 24 kg /m3 = 0,48 kg /m 2
Spesi ( 2 cm ) = 0,02 x 21 kg /m3 = 0,42 kg /m 2
Railing = 89 kg /m 2
qDl = 648,14 kg /m 2
b. Beban Hidup :
Tangga dan Bordes = 300 kg /m 2
qLl = 300 kg /m 2
qDl = 377,9 kg /m 2
b. Beban Hidup :
Tangga dan Bordes = 300 kg /m 2
qLl = 300 kg /m 2
8. Perhitungan beban gravitasi yang bekerja pada struktur dilakukan
pada tiap lantai sebagai berikut :
Lantai 2 dan 3
Beban Mati :
Berat Sendiri Balok Induk = 0,30 x 0,25 x 2400 kg/m3 = 180 kg/m2
Berat Sendiri Pelat = 1 x 0,12 x 2400 kg/m3 = 288 g/m2
Berat dinding (HB20) = 3 x 200 kg/m2 = 800 kg/m2
(PPURG-1987)
Berdasarkan kategori gedung yaitu sebagai gedung umum diperoleh nilai I = 1,0 .
Nilai ini dilihat dalam Tabel Faktor Keutamaan I untuk Berbagai Kategori Gedung dan
Bangunan SNI 03-1726-2002.
b. Klasifikasi Situs
(Sumber : Puskim.pu.go.id)
Dikarenakan dalam desain bangunan ini terletak di daerah Bekasi Utara , maka tanah
tersebut dikategorikan Batuan Keras (SA).
c. Menentukan Spektrum Respon Desain