A. Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan fisik seseorang akan mencapai puncaknya dan lengkap yaitu pada masa
adolesen. Pertumbuhan fisik itu meliputi pertambahan tinggi badan dan berat badan yang
mana terus mengalami perubahan dan bisa saja tidak beraturan tergantung dari kebiasaan
hidupnya.
Perkembangan fungsi aspek – aspek fisik yang terus berjalan ini sesuai dengan
pendidikan, jenis pekerjaan dan latihan yang diikutinya serta kegemaran kegiatan fisik
yang disukai. Usia dewasa muda adalah usia yang secara fisik sangat kuat, sehat dan
cekatan dengan memiliki tenaga yang cukup besar. Namun kekuatan dan kesehatan
badan sangat dipengaruhi oleh kemampuan ekonomi yang baik, yang memungkinkan
tersediannya makanan yang sehat dan bergizi dan lain sebagainya.
Masa dewasa muda juga dapat diartikan sebagai masa untuk berumah tangga dan
melahirkan keturunan. Fungsi – fungsi pengembangan keturunan yang sudah matang
pada akhir masa remaja, direalisasikan pada masa dewasa muda.
B. Perkembangan Intelektual
Sperti penjelasan sebelumnya, puncak dari perkembangan intelektual telah tercapai
pada masa adolesen. Kualitas kemampuan untuk berpikir dari kelompok dewasa muda
masih terus berkembang, lebih luas dan mendalam.
Berkaitan dengan kemampuan intelektual, Cattle dan Horn membedakan dua jenis
kecerdasan, yaitu :
Fluid Intellegence meliputi proses memahami hubungan, pembentukan konsep
konsep, abstraksi dan nalar yang tidak terlalu banyak memperoleh pengaruh dari
pendidikan dan kebudayaan.
Cristallized Intellegence berkaitan dengan penguasaan beberapa kecakapan
khusus yang sebelumnnya telah dipelajari dan tergantung dengan latar belakang
pendidikan dan kebudayaan.
Schanie menyatakan bahwa perkembangan kognitf merupakan transisi dari what I
need to know (penguasaan ketrampikan berpikir pada masa anak dan remaja) menjadi
how should I use what I know (integrasi keterampilan berpikir pada kerangka
kehidupan praktis), lalu menjadi why should I know (pencarian tujuan dan makna
yang puncaknya dikuasainya kebijaksanaan pada usia tua.
Gambar 5.1 Tahap – tahap perkembangan intelektual menurut Schaine
C. Perkembangan Moral
Perkembangan moral yang banyak dipelajari dan dikemukakan oleh para ahli
yaitu perkembangan moral kognitif. Seperti halnya dengan perkembangan fisik
dan intelek tual, tahapan perkembangan aspek moral telah mencapai puncak pada
masa adolesen.
Menurut Kohlberg ada tiga tingkatan perkembangan moral kognitif, yaitu :
a. Tahap pra konvensi
b. Tahap konvensi
c. Tahap pasca konvensi
Menurut Gilligan (1982) ada beberapa tahap perkembangan moral pada wanita
dewasa, antara lain :
Pada tahap ini perubahan yang terjadi/ perkembangan kesadaran dari tidak
mau menyakiti orang lain dan menyakiti dirinya sendiri, kepada prinsip
persamaan antara dirinya dengan orang lain.
KB 2 : Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Orang Dewasa
Menurut aliran nativisme, perkembangan orang dewasa ditentukan oleh faktor yang
mereka bawa sejak lahir (pembawaan / hereditas). Sedangkan aliran empirisme, memiliki
pendapat bahwa perkembangan ornag dewasa semata – mata tergantung dari faktor
lingkungan. Dan aliran konvergensi mengemukakan bahwa perkembangan orang dewasa
ditentukan oleh faktor pembawaan dan lingkungan.
A. Kekuatan Fisik
Kekuatan fisik yang prima dapat mengatasi atau memecahkan masalah – masalah atau
persoalan yang timbul pada masa orang dewasa. Kekuatan fisik yang prima pada
orang dewasa, dapat memungkinkan mereka optimal dalam bekeluarga, bekerja,
memperoleh keturunan dan mengelola kehidupannya dan begitu pula sebaliknya.
Terdapat 7 kebiasaan hidup sehat yang perlu untuk dilaksanakan oleh orang dewasa
dalam memelihara kekuatan fisik, antara lain
- Sarapan pagi
- Makan secara teratur
- Makan sevukupnya untuk memelihara berat badan yang normal
- Tidak merokok
- Tidak minum minuman yang mengandung alkohol
- Olahraga sevukupnua
- Tidur teratur 7 – 8 jam setiap malam
B. Kemampuan Motorik
Kemampuan motorik orang dewasa telah mencapai puncak kekuatannya pada usia
dua puluh dan tiga puluhan. Kemampuan motorik ini memiliki hubungan positif
dengan kondisi fisik yang kuat dan kesehatan yang baik. Dengan memiliki bekal
kemampuan motorik yang baik, orang dewasa mampu melakukan dengan baik
aktivitas – aktivitas di dalam ruang lingkup tugas –tugas perkembangannya.
C. Kemampuan Mental
Kemampuan mental ini diperlukan untuk menyesuaikan diri pada situasi – situasi
baru, yaitu mengingat lagi hal – hal seceperti penalaran logis, penalaran analogis dan
berpikir kreatif. Kemampuan mental pada orang dewasa sangat penting kedudukannya
dalam menyesuaikan diri terhadap tugas – tugas perkembangan, jauh melebihi
pentingnya kemampuan motorik. Kemampuan mental seperti penalaran dengan
menggunakan analogi, mengingat kembali informasi yang telah dipelajari, berpikir
kreatif sangat diperlukan untuk mempelajari dan menyesuaikan diri terhadap
keterampilan dan kecakapan yang dituntut oleh tugas – tugas perkembangan orang
dewasa.
D. Motivasi untuk Berkembang
Jika remaja telah mencapai usia dewasa secara hukum, mereka memiliki keinginan
kuat untuk dianggap sebagai orang –orang dewasa yang mandiri oleh kelompok sosial
mereka. Hal tersebut menjadi motivasi bagi orang – orang dewasa untuk
mengembangkan dirinya. Motivasi untuk berkembang mempunyai peran yang
strategis dalam perkembangan orang dewasa.
E. Model Peran
Orang dewasa yang berinteraksi dengan orang dewasa lainnya memiliki model peran
untuk diteladani. Karena mereka berinteraksi dengan orang dewasa lainnya mereka
mendapatkan motivasi untuk mencontoh tindakan sesuai dengan ketentuan yang
dianut olah masyarakat orang dewasa.
Sebaliknya orang dewasa yang masih berinteraksi denfan remaja dan mengikuti dari
garis tindakan remaja akan tetap bertingkahlaku seperti remaja dan bukan pola
perilaku orang dewasa.
1) Kelompok superior atau genius, yaitu mereka yang dapat bertindak jauh lebih
cepat dan dengan kemudahan.
2) Kelompok normal yaitu mereka yang rata – rata dapat bertindak biasa dalam
kecepatan, ketepatan dan kemudahan biasanya denga batasan waktu dan tingkat
kesukaran yang telah ditetapkan.
3) Kelompok sub normal yaitu mereka yang bertindak jauh lebih lambat
kecepatannya dan jauh lebih banyak ketidaktepatannya, serta kesulitannya.
a. Kekuatan daya pendukung The IQ dan daya kendali dari super ego dan besarnya
dorongan komplek terdesak ( Freud)
b. Cita – cita dan hasrat (Alfred Adler)
c. Kadar rasa harga diri (Kunkel)
d. Kesadaran pribadi dalam mempertahankan dan mengembangkan dirinya (Stern)
e. Pandangan subjektif terhadap partisipasinya dengan lingkungan (Rullo May)
f. Kemampuan menbaca situasi/ kerangka berpikir (Lewin)
g. Hubungan sosial di masa lalu (Rotter & Sullivan).
1) Kebutuhan biologis
2) Kebutuhan rasa aman
3) Kebutuhan sosial
4) Kebutuhan akan harga diri
5) Kebutuhan untuk berbuat yang terbaik
1. Kebutuhan berprestasi
2. Kebutuhan rasa hormat
3. Kebutuhan keteratiran
4. Kebutuhan memperlihatkan diri
5. Kebutuhan otonimi
6. Kebutuhan afiliasi
7. Kebutuhan intersepsi
8. Kebutuhan berlindung
9. Kebutuhan dominan
10. Kebutuhan merendah
11. Kebutuhan memberi bantuan
12. Kebutuhan perubahan]
13. Kebutuhan ketekunan
14. Kebutuhan heteroseksual
15. Kebutuhan agresi