• Harris, Charles, Time-Saver Standards for Landscape Architecture, 1999
• Storm, Steven/Kurt Nathan: Site Engineering for Landscape Architects, 1998 Peta kontur pada umumnya menjelaskan: a. lereng bukit Kontur b . lembah c . puncak bukit d . dan daerah cekungan (titik terendah) Kondisi permukaan sebuah lahan digambarkan melalui garis kontur, yaitu garis imajiner yang menghubungi titik-titik dengan ketinggian yang sama dari permukan laut.
Garis kontur dilengkapi dengan notasi angka
yang menunjukan ketinggian dengan perbedaan ketinggian 1m (lazimnya) Menurut Storm/Nathan (1998) garis kontur memiliki karakteristik sebagai berikut: 1 .Garis kontur digambarkan terputus-putus 2 .Garis kontur tidak pernah saling memotong, jadi selalu parallel 3 .Garis kontur tidak berujung dan tidak berawal (loop) 4 .Garis kontur merupakan garis imajiner Sumber gambar: Dr. Firmansyah ST., MT Kontur dengan interval renggang Kontur dengan interval rapat (lebih (lebih panjang) pendek)
Kontur dengan interval rapat, akan diperoleh
potongan yang lebih detail & Akurat Sumber gambar: Dr. Firmansyah ST., MT Slope Sumber gambar: Dr. Firmansyah ST., MT Peletakan Massa Bangungan di Lahan Berkontur
1. STILTS
2. CUT AND FILL
3. BASEMENT Daerah lembah, pertemuan antara dua kaki bukit secara alamiah akan menjadi daerah aliran air permukaan (run off), sehingga tidak disarankan untuk meletakkan massa secara rapat/padat.
Penempatan massa bangunan dapat dilakukan dengan batasan batasan
tertentu yang dikombinasikan dengan penataan lanskap Grading 1 2 3 Sumber gambar: Dr. Firmansyah ST., MT Sumber gambar:Wiwik D Pratiwi Tangga Sumber gambar: Dr. Firmansyah ST., MT Ramp
Sumber gambar: Dr. Firmansyah ST., MT
Sumber gambar: Dr. Firmansyah ST., MT Sumber gambar: Dr. Firmansyah ST., MT Sumber gambar: Dr. Firmansyah ST., MT Sumber gambar: Dr. Firmansyah ST., MT Sumber gambar: Dr. Firmansyah ST., MT Sumber gambar: Dr. Firmansyah ST., MT Ramp Sumber gambar: Dr. Firmansyah ST., MT