Anda di halaman 1dari 32

JOBSHEET

MOTOR INDUKSI SANGKAR TUPAI


& ELEKTRO-DYNAMOMETER

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
BAGIAN 1
INFORMASI UMUM

MG-5219 adalah motor trainer denganmotorinduksirotor sangkardanElectro-


Dynamometer terintegrasike dalam satu sistem. Integrasikedua perangkatmenawarkan
kesempatantrainer komprehensifpada karakteristikmotorinduksirotor sangkardan
pengukurantorsimenggunakanElectro-Dynamometer. Pada akhirpelatihan ini, sebuah
Electro-Dynamometer dianalisissebagai generatorDC.

Untukmengukur outputdan torsimotor, perangkat sepertitorsi meterdigital


elektronikatauremPronydapat digunakan.Namun, dalamtrainer ini, sederhana dan mudah
dimengertiElectro-Dynamometer digunakan

Sebuah Electro-Dynamometer dasarnya adalahGeneratorShuntSecara terpisah-


keluar dengan skalasemi danbarlatchmenempelsebagai satu setseperti yang
ditunjukkanpada Gambar 1.1.

Gambar 1.1 DiagramkonstruksiElectro-Dynamometer

Motor yang diuji, M, secara langsung digabungkan kejangkardariElectro-


Dynamometer D yang bertindak sebagai generator dengan beban R. Stator
mengembangkan Torsi seperti yang bereaksi terhadap gerakan jangkar, dan memiliki sama
besarnya sebagai torsi yang dihasilkan oleh motor yang diuji. Lebih khusus,Tctorsi
dinyatakan sebagai:

[ ]

[ ]

dimana:
L = jarak antarapusat Electro-Dynamometer dengan pegasdalam meter.
W = beban kestatordalam kg
N =RPM Electro-Dynamometer
P = daya dalam watt

Karena itu, ketika N, W dan L dikenal untuk diberikan R (Ohm), torsi T dan daya P
dapat ditemukan. Input dari Motor adalah AC phase tunggal 110V, dan output generator
DC120V, 24A.

Specifikation :

A. MOTOR
a. Winding Types Squirrel Cage Rotor ; Split-Phase Stator
b. Speed 1725 RPM
c. Input Voltage AC, 110 V, 1Φ
d. Input Current 6.6 A Approx
e. Frequency 60 Hz
f. Number of Poles 4 Poles
g. Motor Power 1/3 HP
h. Start Capacitor 180 – 220 μF
i. Indication Meters AC Input Voltage ; AC Input Current ;
AC Wattmeter; RPM Meter
j. Overload Trip 8 A Approx
B. DYNAMOMETER
a. Winding Types Shunt, Series, Compound
b. Speed 1800 RPM
c. Number of Poles 2 Poles
d. Armature Voltage 120 V DC
e. Armature Current 2.4 A DC
f. Generation Output 120 V DC 2.4 A
g. Shunt Field Exc 0 – 0,5 A (125 V)
h. Indication Meters Field Current ; Load Current ; Exciting Voltage;
OutputVoltage
i. Overload Trip 4 A Approx
j. Load Resistance 48 Ω – 480 Ω, 200 W

C. GENERAL
a. Input Power AC 240 V, 60 Hz
b. AC Source Output AC 0 – 110 V, 7 A
c. Motor Dimensions 145 (diameter) x 215 (length) mm
d. Dynamometer Dimensions 145 (diameter) x 255 (length) mm
e. System Dimensions 920 (W) x 860 (H) x 460 (D) mm
f. System Weigh Kg
Gambar Panel Control MG-5219
BAGIAN 2
KARAKTERISTIK START DAN SLIP DARI
MOTOR INDUKSI SANGKAR TUPAI

1. TUJUAN

Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat :


1. Karaktristik start motor induksi sangkar tupai
2. Slip motor induksi sangkar tupai

2. TEORI SINGKAT
Motor induksi fasa tunggal mempunyai kumparan start yang ditambahkan untuk
kumparan stator utama. Maksud dari kumparan start tersebut adalah sebagai pelengkap
perbedaan fasa antara dua arus kumparan, Jadi, sampai kopling start dapat menjadi
pembangkit. Pada split phasa motor, dua kumparan stator dari impedansi yang tak sama
rata atau tak beraturan terhubung paralel dan berjarak 900 pada fasa. Ketetapan ini
membuat membuat medan menghasilkan rotasi, dan motor akan mulai berputar. Seperti
jangkauan motor pada 70% dari kecepatan rata-rata, saklar sentrifugal terpasang pada
motor berporos terbuka, kumparan start yang terputus. Untuk itu motor bergerak terus-
menerus disebabkan reaksi antara kumparan stator utama dan rotor.

Motor start capacitor motor bekerja seperti biasanya. Kapasitor terletak seri dengan
kumparan start untuk menaikkan dorongan pada kopel start. Seperti jangkauan motor pada
70% dari RPM rata-rata, saklar sentrifugal terputus oleh kapasitor dan oleh kumparan start.
Power factor dari pemisah fasa motor atau Motor start capacitor menunjukkan factor kerja
karena induktansi tinggi pada motor.

Arus pada kumparan start menghantar tegangan kira-kira 450. Maksudnya arus
pada kumparan start akan memiliki fasa sebesar 900 dengan arus pada kumparan stator
utama. Tentunya, dua arus berfungsi efektif sebagai dua phase power system, membuat
rotasi medan start.
Bagian dari percobaan pada sesi ini adalah untuk mengukur arus start. Kesulitan
pada pengukuran arus start sama halnya dengan ketahanan untuk periode waktu yang
singkat. Juga, ketika rotor memaksa berhenti, kumparan start dari generator akan kelebihan
panas dan dapat merusak kumparan. Tentunya pengukuran membutuhkan performa yang
baik pada waktu yang singkat. Motor yang berputar pada tegangan yang rendah akan
terlindungi dari panas yang berlebihan. Pengukuran kopel pada tegangan yang rendah akan
menjadi skala yang tinggi oleh kuadrat dari rasio dua tegangan (rated/applied), karena
kopel sebanding dengan kuadrat dari ukuran tegangan yang terpakai.

Selip atau kecepatan selip dari motor diartikan sebagai perbedaan antara kecepatan
rotor dan kecepatan sinkron, dan dijabarkan sebagai berikut :

Kecepatan sinkron - kecepatan rotor


Persentase selip = x100
kecepatan sinkron

Dimana kecepatan sinkron adalah kecepatan dari putaran medan magnet.

Motor induksi tidak dapat berputar pada kecepatan sinkron, tetapi dapat
berputar pada kecepatan selip.

Pada saat start, ukuran slip adalah “1” (atau 100%), dan frekuensi dari arus rotor dan stator
pada saat yang sama adalah 60 Hz. Ini adalah frekuensi maksimum dari rotor. oleh karena
itu,reaktansiinduktifdari rotormencapai nilaimaksimum, danpada
gilirannya,teganganmaksimummunculdirotorsaat start. Jugaalirandaya darisisi primer
(stator) r meningkat.

Torsi start dalam kondisi seperti ini dapat dihitung seperti berikut :

Ts = KΦIR Cos θ

Dimana K = Lubang udara konstan tertutup

Φ = Kuat medan magnet stator

IR = arus stator
Kecepatan sinkron adalah penjelasan tentang kecepatan daei putaran medan
magnet. Sesungguhnya kecepatan sinkron dihitung dengan menggunakan formula sebagai
berikut :

f x 60
Kecepatan sinkron =
P

Dimana f = Frekuensi dari arus rotor

P = Jumlah kutub rangkap

Tentunya untuk 4 kutub, frekuensi motor adalah 60Hz, kecepatan sinkron nya adalah :

60 x 60
Kecepatan sinkron = = 1800 RPM
2

Nnilai2untuk Pdiperolehketika empatkutub tunggaldiperlakukan sebagaidua


pasangkutubketikasepasangkutubgdidefinisikan sebagai salah satuN dansatuS.

3. ALAT DAN BAHAN


MG -5219 set

4. RANGKAIAN PERCOBAAN
MG -5219 set

5. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Pastikan kopling antara motor dan dynamometer terhubung. Juga pastikan
saklar utama dan motor dalam keadaan off.
2. Hubungkan M-1, M-2 dan wattmeter pada motor untuk terminal khususnya.
3. Hubungkan teminal sumber AC 0-110V ke terminal input menggunakan
kawat penghubung dan hubungkan juga J3 ke J4 dan J5 ke J6, dengan
demikian kumparan utama motor akan terhubung pada sirkuit.
4. Hubungkan meteran M-1 sampai M-4 pada dynamometer untuk terminal
khususnya.
5. Atur RH-1 pada dynamometer diposisi tengah dan hidupkan sumber penguat
DC 0-120V counterclockwise penuh. Jaga saklar penguat dalam keadaan off.
6. Putar saklar utama dan motor dalam posisi on dan atur sumber penguat AC 0-
110V untuk 100V. Putar saklar motor pada keadaan off kembali.
7. Jaga saklar beban S-1 sampai S-4 dan saklar output pada dynamometer dalam
keadaan off. Jangan menempatkan batang penutup dynamometer.
8. Pastikan tidak ada benda yang berada dibagian yang berputar pada motor dan
dynamometer, periksa sekali lagi apakah semuanya telah terhubung.
[ Perhatian ] Sebelum menghidupkan / mematikan atau memutar saklar
power pada posisi on-off, turunkan tegangan sumber AC pada posisi
minimum.

9. Putar saklar utama dan motor dalam posisi on dan tekan tombol start motor,
atur sumber AC mencapai 1725 RPM. Periksa kembali RPM motor putar
kembali switch motor ke posisi off.
10. Turunkan sumber AC 0-110 pada 60V. kuatkan penempatan batang penutup
dari dynamometer, dan aturberatdi bagian belakanguntuk menunjukkannol
padaskala.
11. Minta pertolongan instruktur memeriksa kopling. Putar saklar motor pada
posisi on dan perhatikan sekitar 5 detik tegangan dan arus input motor dan
indikasi kopel dynamometer. Tekan stop ke waktu berhenti, catat perolehan
pembacaan pada Tabel 2-1. ulangi langkah ini tiga kali, isi pada nilai rata-rata
12. Pindahkan batang penutup rotor, dan putar sumber penguat dan saklar output
dari dynamometer pada posisi on. Kalibrasikan indikasi dynamometer pada
nol oleh timbangan pengatur.
13. Atur sumber pengatur AC 0-110V pada 100V, dan putar saklar motor pada
posisi on. Tekan tombol start, dan atur sumber AC pada 110V.
14. Atur sumber penguat DC 0-120V pada dynamometer untuk mencapai
tegangan penguat 120V. Putar RH-1 counterclockwise hingga sampai pada
tegangan output mencapai 120V.
15. Baca arus motor, arus beban dari dynamometer, kopel dan RPM. Isi informasi
pada Tabel 2-2 “TANPA BEBAN”.
16. Putar saklar beban S-1 sampai S-4 dari dynamometer pada posisi ON, ulangi
langkah 6 dan 7, isi pada Tabel 2-2 “BEBAN PENUH”.
[ Perhatian ] Sebelum saklar beban beroperasi, pastikan saklar output DC
dalam keadaan off.

17. Jika seluruh pengukuran telah selesai, tekan tombol stop pada motor,
kemudian putar sklar motor dan output pada posisi off. Apabilatidak ada lagi
percobaan yang akan dilakukan, matikan saklar utama juga.
.

6. TABEL PENGAMATAN
Tabel 2-1 ( Beban Setengah )

Pengukuran Pengukuran Pengukuran


Rata-rata
Pertama Kedua Ketiga

Tegangan Input (V) 55V

Arus Input Mula (Is)

Kopel Mula (N.m)

Tabel 2-2

Tanpa Beban Beban Penuh

Arus Input motor ( I )

Arus Beban (IL)

Kopel (N.m)

Kecepatan (RPM)
7. TUGAS / PERTANYAAN
1. Dari Tabel 2-1, hitung daya input mula dan kopel mula pada tegangan input
rata-rata.
2. Dari data pada Tabel 2-2, hitung persen rasio antara arus input keadaan tetap
dan arus input mulai saat tanpa beban.
Arus mula motor tanpa beban
Rasio arus input = x100 (%)
Arus input keadaan tetap tanpa beban

3. Dari Tabel 2-2, cari kecepatan selip dan selip rata-rata tanpa beban dan beban
penuh. Perhatikan kecepatan sinkron motor yang digunakan pada percobaan
adalah 1800 RPM.
BAGIAN 3
ARAH PUTARAN DAN PERUBAHAN ARAH MOTOR INDUKSI
SANGKAR TUPAI

1. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat :
1. Merubah arah putaran motor induksi.

2. TEORI DASAR
Start medan putar dihasilkan dengan menempatkan sebuah kapasitor yang
diubungkan secara seri dengan gulungan start untuk motor iduksi satu fasa. Penempatan
kapasitor menimbulkan perbedaan fase anatara gulungan utama dengan gulungan start,
yang menyebabkan motor mulai berputar.Setelaharah putaranditentukan,membalik
arahgulunganutama ataugulungan start akan mengubaharahputaran. Hubungan ini di
perlihatkan dalam Gambar 3-1 dan 3-2.

3. ALAT DAN BAHAN


1. Sumber tegangan ( Power supply) 1 bh
2. Start Capasitor 1 bh
3. Gulungan Start 1 bh
4. Gulungan utama 1 bh
5. Kabel penghubung secukupnya.

4. RANGKAIAN PERCOBAAN
φ
1 1
Start Wdg

110 V AC Centrifugal
Main
INPUT Force switch
Wdg

Rotor
Starting
Capacitor
2 2
N

Gambar 3.1. Forward direction


φ
1 Starting 2
Capacitor

110 V AC
Centrifugal Main
INPUT
Force switch Wdg

Rotor
Start Wdg

2 1
N

Gambar 3.2. Reverse direction

5. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Pastikan kopling antara motor dan dynamometer terhubung. Juga pastikan saklar
utama dan motor dalam keadaan off.
2. Hubungkan teminal sumber AC 0-110V ke terminal input menggunakan kawat
penghubung dan hubungkan juga J3 ke J4 dan J5 ke J6, dengan demikian
kumparan utama motor akan terhubung pada sirkuit.
3. Atur RH-1 pada dynamometer diposisi tengah dan hidupkan sumber penguat DC
0-120V counterclockwise penuh. Jaga saklar penguat dalam keadaan off.
4. Putar saklar utama dan motor dalam posisi on dan atur sumber penguat AC 0-
110V untuk 100V. Putar saklar motor pada keadaan off kembali.
( Catatan ) Pastikan tidak ada benda pada lintasan putaran motor atau dynamo
meter, dan periksa semua hubungan.
5. Hidupkan sakelar motor dan tekan tombol start. Apabila motor berputar catat
arah putaran pada Tabel 3.1 bagian FORWARD DERCTION
6. Tekan tombol stop untuk menghentikan motor, kemudian off kan sakelar motor
balikan hubungan gulungan utama sebagaimana diperlihatkan dalam gambar 2-2
dengan menghubungkan J3 ke J6, dan J5 ke J4.
7. Hidupkan kembali sakelar motor, dan tekan tombol start. Apabila motor
berputar catat arah putar pada Tabel 3.1 bagian REVESE DERECTION.
8. Apabila semua pengukuran telah dilakukan, off kan saklar motor. Kembalikan
hubungan gulungan utama keadaan normal (forward derection)
6. TABEL PENGAMATAN

Forward Direction Reverse Direction

7. TUGAS / PERTANYAAN
1. Jelaskan prinsip bagaimana terjadinya perubahan putaran motor.
2. Buat kesimpulan yang anda dapat dalam percobaan ini
BAGIAN 4
KARAKTERISTIK PEMBEBANAN DAN TORSI
DARI SUATU MOTOR INDUKSI

1. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat :
1. Menentukan karaktristik pembebanan dan torque dari suatu motor induksi

2. TEORI SINGKAT
Motor induksi satu phasa ditemukan suatu aplikasi yang luas dalam ukuran hp
(Tenaga Kuda). Pemakaiannya didalam rumah tangga meliputi kipas angina, Blower pada
alat pemanas, pompa air, mesin cuci dan airconditioners. Motor yang bertenga mesin dari
220V kebanyakan digunakan aplikasi komesrsil.
Penilaian bebean maksimum suatu motor meliputi daya keluaran dalam KW atau
hp, putaran (RPM), tenaga putaran (Torque N-m), efesiensi (%), factor daya (%), tegangan
masukan dan arus masukan. Tujuan eksperimen didalam bagian adalah untuk menguji
parameter ini sebagai fungsi beban. Pembahasan yang berikut menguraikan hubungan
antar parameter.
kecepa tan beban Nol  kecepa tan beban penuh
Kecepatan regulasi (%)  100 %
kecepa tan beban penuh
Pout = Pin - Rugi-Rugi tanpa beban
Atau
N
P = 2 T
60
dimana : N= Putaran motor (RPM)
T = Torque (N-m)
pout
Effesien    100
pin

3. ALAT DAN BAHAN


MG 5219
4. RANGKAIAN PERCOBAAN
MG 5219

5. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Pastikan kopling antara motor dan dynamometer terhubung. Juga pastikan saklar
utama dan motor dalam keadaan off.
2. Hubungkan M-1, M-2 dan wattmeter pada motor untuk terminal khususnya.
3. Hubungkan teminal sumber AC 0-110V ke terminal input menggunakan kawat
penghubung dan hubungkan juga J3 ke J4 dan J5 ke J6, dengan demikian
kumparan utama motor akan terhubung pada sirkuit.
4. Hubungkan meteran M-1 sampai M-4 pada dynamometer untuk terminal
khususnya.
5. Atur RH-1 pada dynamometer diposisi tengah dan hidupkan sumber penguat DC
0-120V counterclockwise penuh. Jaga saklar penguat dalam keadaan off.
6. Putar saklar utama dan motor dalam posisi on dan atur sumber penguat AC 0-
110V untuk 100V. Putar saklar motor pada keadaan off kembali.
7. Jaga saklar beban S-1 sampai S-4 dan saklar output pada dynamometer dalam
keadaan off. Jangan menempatkan batang penutup dynamometer.
8. Pastikan tidak ada benda yang berada dibagian yang berputar pada motor dan
dynamometer, periksa sekali lagi apakah semuanya telah terhubung.
[ Perhatian ] Sebelum menghidupkan / mematikan atau memutar saklar power
pada posisi on-off, turunkan tegangan sumber AC pada posisi minimum
9. Lakukan penyesuaian skala dynamometer pada posisi Nol.
10. Saklar utama dan saklar motor dalam keadaan ON, dan tekan Tombol Start.
Lakukan pengaturan sumber ARUS BOLAK –BALIK untuk motor dapat
berputar (RPM) hingga 1725 RPM  1%
11. Untuk menjalankan dynamometer atur exiter malalui saklar output, dan atur
exiter dengan menyesesuaikan sumber DC 0-120 V untuk memperoleh keluaran
generator 120 V.
12. Baca teganggan dan arus dari alat ukur M1,M2, Pengukuran Daya (watt), dan
putaran (RPM) pada motor, catat nilai-nilai di dalam table 4.1 “
MOTOR/TIDAK (AD) BEBAN” kemudian catat pembaca dari meter M1
sampai M4 pada generator itu juga membaca torque itu dari alat ukur toerqui
dynamometer, catat nilai tersebut ke Table 4.1 pada bagian “DINAMOMETER/
TIDAK ADA BEBAN”.
13. Untuk membebani dynamometer saklar 1 dan 2 diposisikan dalam keadaan ON,
dan ulangi langkah (4) di atas. Catat nilai-nilai itu di dalam Tabel 4.1 “1/4
BEBAN” bagian untuk “MOTOR” dan “DINAMOMETER” yang berturut-
turut.
14. Ulangi langkah (12) pada ½ beban dan beban penuh. Selama ½ beban, giliran
tombol beban 3. Karena beban penuh, memutar 1 samapi 4 terpasang catat hasil
di dalam Tabel 4.1
15. Tekan tombol stop motor, dan Suwit Motor rubah keposisi OF. Pindahkan
kopling antara motor dan dynamometer. Simpan / pelihara karet kopling untuk
penggunaan percobaan akan datang.
16. Yakinkan tidak ada objek yang berputar di dalam alur motor. Tekan tombol
start. Ukur teganggan input motor, arus dan daya motor, dan catat nilai-bilai itu
di dalam Tabel 4.2.
17. Tekan tombol stop motor, dan switch dalam posisi OF, hubungkan copel motor
dan dynamometer yang mengunakan karet dengan cara mengkopel.
18. Tempatkan suatu pengapit si atas motor dann dynanamometer dan mempererat
pengapit. Putar poros dengan tangan pelan-pelan, yakinkan penggabungan itu
lurus
19. Semua tombol switch kembalikan keposisi Off.
6. TABEL PENGAMATAN
Table 4.1
No Load ¼ Load ½ Load Full Load
M Arus Input (V)
O
Tegangan Input (v)
T
O Wattmeter (W)
R
Putaran (RPM)
D M Tegangan output (vo)
Y E
N T Arus beban (IL)
A E
M R Torque (N-m)
O

Tabel 4.2 (Untuk Motor)


Tegangan Input (V) Arus Input (I) Watts (W)

7. TUGAS / PERTANYAAN
1. Dari Table 4.1, cari kecepatan regulasi motor “TIDAK ADA BEBAN” karena
dynamometer tidak bebeban.
2. Dari Ttable 4.1 dan 4.2 cari daya keluaran motor yang maksimum. Gunakan
penilaian daya keluaran yang maksimum, cari tosi saat beban penuh.
[Catatan]
Daya keluaran P= Daya input beban penuh- Daya Input Motor
60 p
Torque (T)= 
2 n
Dimana N adalah kecepatan dalam RPM
3. Harga output beban penuh dan ¼ beban sangat baik, di bandingkan efeciency.
Jelaskan apa yang merupakan alasan.
[catatan]
Daya input 1 / 4 beban  Daya input motor
Efesiensi pada ¼ beban = 100
Daya input 1 / 4 beban
BAGIAN 5
PENGKUKURAN FAKTOR DAYA DARI MOTOR INDUKSI

1. TUJUAN

Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat :


1. Melekukan factor daya dari motor induksi.

2. TEORI DASAR

Motor induksi memiliki inti besi dan lilitan yang berputar pada medan ,agnet. Saat
arus bolak balik mngalir sepanjang belitan, terdapat reaktansi induktif X 1 () sebagai
resistensi AC. Reaktansi disebabkan beberapa fase yang bekerja diantara tenggan dan arus
dan beberpa dari daya input kembali ke daya reaktif semula. Factor daya dari P.f, megukur
kerja tiap fasa.
daya efektif
P.f = .100
daya semu

indikasiwatt
P.f = .100
V in x l in
Atau
V .I cos 
Pf =  cos 
VI
ketika arus masukan motor induksi, factor daya sebelumnya 1.Hubungan ini di
tunjukan pada diagram vector dibawah dapat dilihat, factor daya menurun saat X L
meningkat.

X
L Z

R
XL = Reaktansi Induktif
R = Resistansi
Z = Impedansi

Maka :

Pada umumnya, frekuensi dari tegangan induksi rotor pada motor induksi adalah
frekuensi yang sama dengan frekuensi masukan ketika motor pada posisi tetap sebelum
mulai (start), tetapi motor mendekati batas kecepatan frekuensi dari tegangan induksi rotor
mencapai nol. Oleh karena itu, reaktansi induktif dari lilitan rotor adalah maximum pada
saat di start, dan factor daya pad waktu yang bersamaan.

3. ALAT DAN BAHAN


MG – 5219 set

4. RANGKAIAN PERCOBAAN
MG – 5219 set

5. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Pastikan kopling antara motor dan dynamometer terhubung. Juga pastikan saklar
utama dan motor dalam keadaan off.
2. Hubungkan M-1, M-2 dan wattmeter pada motor untuk terminal khususnya.
3. Hubungkan teminal sumber AC 0-110V ke terminal input menggunakan kawat
penghubung dan hubungkan juga J3 ke J4 dan J5 ke J6, dengan demikian
kumparan utama motor akan terhubung pada sirkuit.
4. Hubungkan meteran M-1 sampai M-4 pada dynamometer untuk terminal
khususnya.
5. Atur RH-1 pada dynamometer diposisi tengah dan hidupkan sumber penguat DC
0-120V counterclockwise penuh. Jaga saklar penguat dalam keadaan off.
6. Putar saklar utama dan motor dalam posisi on dan atur sumber penguat AC 0-
110V untuk 100V. Putar saklar motor pada keadaan off kembali.
7. Jaga saklar beban S-1 sampai S-4 dan saklar output pada dynamometer dalam
keadaan off. Jangan menempatkan batang penutup dynamometer.
8. Pastikan tidak ada benda yang berada dibagian yang berputar pada motor dan
dynamometer, periksa sekali lagi apakah semuanya telah terhubung.
[ Perhatian ] Sebelum menghidupkan / mematikan atau memutar saklar power
pada posisi on-off, turunkan tegangan sumber AC pada posisi minimum
9. Lakukan penyesuaian skala dynamometer pada posisi Nol.
10. Saklar utama dan saklar motor dalam keadaan ON, dan tekan Tombol Start.
Lakukan pengaturan sumber ARUS BOLAK –BALIK untuk motor dapat
berputar (RPM) hingga 1725 RPM  1%
11. Untuk menjalankan dynamometer atur exiter malalui saklar output, dan atur
exiter dengan menyesesuaikan sumber DC 0-120 V untuk memperoleh keluaran
generator 120 V.
12. Baca teganggan dan arus dari alat ukur M1,M2, Pengukuran Daya (watt), dan
putaran (RPM) pada motor, catat nilai-nilai di dalam Table 5.1 “ MOTOR /
TIDAK (AD) BEBAN” kemudian catat pembaca dari meter M1 sampai M4
pada generator itu juga membaca torque itu dari alat ukur toerqui dynamometer,
catat nilai tersebut ke Table 5.1 pada bagian “DINAMOMETER/ TIDAK ADA
BEBAN”.
13. Untuk membebani dynamometer saklar 1 dan 2 diposisikan dalam keadaan ON,
dan ulangi langkah (4) di atas. Catat nilai-nilai itu di dalam Tabel 4.1 “1/4
BEBAN” bagian untuk “MOTOR” dan “DINAMOMETER” yang berturut-
turut.
14. Ulangi langkah (12) pada ½ beban dan beban penuh. Selama ½ beban, giliran
tombol beban 3. Karena beban penuh, memutar 1 samapi 4 terpasang catat hasil
di dalam Tabel 5.1
6. TABEL PENGAMATAN

Table 5.1
No Load ¼ Load ½ Load Full Load
M Arus Input (I)
O
Tegangan Input (V)
T
O Wattmeter (W)
R
Putaran (RPM)
D M Tegangan output (Vo)
Y E
Arus beban (IL)
N T
A E Torque (N-m)
M R
O

7. TUGAS / PERTANYAAN

1. Gunakan data pada Table 5.1 untuk mendapatkan factor daya tanpa beban dan
beban penuh. Jelaskan saat factor daya yang terbaik.
2. Gambarkan fungsi beban pada gambar 5-1 indikasi pembacaan Watt Meter pada
garis titi-titik.

IL W

0 1/4 1/2 Full Load

Gambar 5.1. Kurva arus masuk, daya terhadap beban


BAGIAN 6
PENGGUNAAN DINAMOMETER LISTRIK

1. TUJUAN

Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat :


1. Mengukur torsi awal, torsi tanpa beban dan torsi beban penuh.

2. TEORI DASAR
Dinamometer sebagaian display dengan generator shunt DC. Disamping itu stator
pada dynamometer listrik dibuat memutar jumlha terkecil dan memiliki skala penunjuk
diatasnya. Penunjuk skala ini terdiri dari stator yang arah putarannya berlwanan dengan
rotor. Pada gambar 6-1 ditunjukkan dynamometer yang dihubungkan dengan motor. Pada
gambar R adalah rotor (jangkar), D adalah rumah stator (medan) dan L jarak dari
dynamometer ke petunjuk skala (lihat gambar 1-1)

Gambar 6.1. Hubungan Dynamometer ke Motor

Motor membalik rotor dynamometer, arus beban didinduksikan pada belitan rotor. Disini
menyebabkan stator berputar berlainan arah sebagai pngaruh arus rotor. Arah ini satator
akan menggambarkan skala W skala penunjuk sangat penting mengkalibrasi dengan
tahapan-tahapan yang teratur.

T = TC = 9,8 WL. [N.m]


Dimana :
W =Skala pembaca (kg)
L = jarak dari pusat ke skala
Juga daya output dihitung dengan:
2
p NT  1,026 NWL [W ]
60
Diaman N adalah kecepatan dalam RPM
Catatan:
Skala MG-5219 dirancang mengidentifikasi (menunjukan) arah torsi bukan beratnya.

3. ALAT DAN BAHAN


MG-5219 set

4. RANGKAIAN PERCOBAAN
MG-5219 set

5. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Perrhatikan dengan benar kopel antara dynamometer dan motor adalah terjamin,
pegang tombol main pada posisi off.
2. Hubungan meter M-1, M-2, dan Watt Meter dari motor pada terminal yang
sudah tersedia.
3. Hubungkan terminal arus 0-110 V AC menggunakan saluran penyuplai.
Hubungkan J3 ke J4, dan J5 dan J6 yang di indikasikan (ditandai) dengan garis
titik-titik, menghubungkan gulungan utama kerangkaian motor.
4. Hubungkan memeter M-1 sampai dengan M-4 dari dynamometer keterminal
yang tersedia.
5. Atur RH-1 dari dynamometer pada posisi tengah dan naikkan arus DC 0-120 V.
tekan tombol menaikkan.
6. Tekan tombol main dan motor pada posisi ON, dan atru pengatur arus 0-110 V
AC ke 100 V. tekan tombol off kembali.
7. Matikan saklar beban S-1 sampai S-4 pada dynamometer, dan hidupkan saklar
ouput. Pastikan tidak ada benda pada poros yang berputar dari motor dan
dynamometer, dan periksa semua hubungan.
8. Kalibrasi dynamometer ke nol dengan mengatur berat skala
9. Hidupkan saklar utama dan saklar motor, dan tekan tombol start. Atur sumber
AC untuk mendapatkan harga kecepatan motor.
10. Atur sumber DC 0-120 V untuk mendapatkan output generator 120 V.
11. Bacalah skala penunjuk dynamometer dan catat torsin pada bagian “ TORSI
TANPA BEBAN” dalam table 6-1
12. Hidupkan scalar beban S-1 sampai S-4 pada dynamometer, dan baca penunjukan
skala dynamometer. Catat torsi pada bagian “TORSI TANPA BEBAN” dalam
Table 6-1
13. Tekan tombol stop motor mempersiapkan pengukuran torsi awal.
14. Atur sumber AC 0-110V untuk mendapatkan 60V. matikan saklar motor
15. Pasang kunci palang dynamometer secara terjamin. Kalibrasi skala ke nol
16. Hidupkan saklar motor, dan tekan tombol start. Baca penunjuk dynamometer
selama 5 detik, lalu tekan tombol stop motor.catat angka torsi awal dalam bagian
“TORSI AWAL” pada table 6-1
17. Ketika pengukuran telah dilakukan matikan motor, matikan saklar utama dalam
hal ini tidak ada percobaan selanjutnya yang direncanakan.

6. TABEL PENGAMATAN

Tabel 6.1.
Torsi Awal Torsi Tanpa Beban Torsi Beban Penuh
7. TUGAS / PERTANYAAN

1. Cari berat dalam Kg pada skala dari penunjuk torsi dalam Nm. Pertimbangkan
(anggap) bahwa L system adalah 15 cm
Gunakan persmaan : T = 9,8 WL [Nm]
T
Dimana W= [ Kg ]
9,8L
2. Jelaskan mengapa locking bar dipasang ketika pengukuran torsi.
BAGIAN 7
PENGUKURAN TORSI
MENGGUNAKAN SEBUAH ELECTRO-DYNAMOMETER

1. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat :
1. Mengukur torsi dengan menggunakan sebuah elektro-dynamometer

2. TEORI DASAR
Berikut ini tersedia metode-metode dalam pengukuran torsi:
 Menggunakan sebuah Prony Brake
 Menggunkan sebuah elektro-dynamometer
 Menggunakan sebuah Torsi Meter Elektronik Digital

Metode Prony Brake digunakan untuk motor berukuran kurang dari ½ HP, dan torsi meter
elektonik digital digunakan dalam pengukuran torsi dengan perlatan daya yang bevariasi.
Electro-dynamometer adalah metode yang paling sering disgunakan pada daya output
jangkauan yang lebih luas.

3. ALAT DAN BAHAN


MG-5219 set

4. RANGKAIAN PERCOBAAN
MG-5219 set

5. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Pastikan hubungna antara motor dan dynamometer terjamin (aman). Jaga saklar
utama dan saklar motor tetap off.
2. Hubungkan meter M-1, M-2, dan wattmeter pada terminalnya yang telah
ditentukan.
3. Hubungkan terminal sumber AC 0-110 V ke terminal input menggunakan kabel
catu. Hubungkan J3 ke J4 dan J5 ke J6 untuk membuat hubungan ke belitan
utama
4. Hubungan meter M-1 sampai M-4 dynamometer ke teminalnya yang telah
ditentukan.
5. Atur RH-1 dynamometer pada posisi tengah, dan putar sumber penguat DC 0-
120 V searah jarum jam penuh. Hidupkan penguat.
6. Hidupkan saklar utama motor, dan aturlah sumber AC 0-110V untuk
mendapatkan 100V. Matikan lagi motor.
7. Matikan saklar S-1 sampai S-4 dynamometer dan hidupkan saklar output.
8. Pastikan tidak ada benda pada poros yang berputar dari motor dan dynamotor
dan periksa semua hubungan.
9. Kalibarasi skala ke nol dengan mengatur berat
10. Hidupkan saklar motor, dan tekan tombol star. Atur sumber AC untuk
mendapatkan putaran 1725  1%
11. AturSumberDCpenguat0-120V dariDynamometeruntuk
mendapatkantegangan120V output
12. Catatpembacaanmeterpada Tabel7.1bagian MOTOR / NO LOAD. Baca
jugameterM-1 melalui M-4 dari generator, dan torsi meter. Catatpembacaanpada
Tabel7.1 bagian “DYNAMOMETER NO LOAD”
13. HidupkansaklarbebanS-1 dan S-2 dariDynamometer, dan ulangi langkah(12)di
atas.Catathasilpada Tabel7-1"MOTOR /1/4NOLOAD" dan " Dynamometer/¼"
bagian masing-masing.
14. Ulangilangkah(12)di ataspada bebansetengah danbeban penuh.Untuk
bebansetengah,hidupkanS-3 dan S-4. Untukbeban penuh,hidupkanS-1 sampai S-
4 . Catat hasilnyadi bagian yang sesuaipada Tabel7.1.
15. Ketika semuapengukuranselesai, tekanstop button, dan putarsaklarmotoroff
6. TABEL PENGAMATAN
Table 7.1
No Load ¼ Load ½ Load Full Load
M Tegangan Input (V)
O
Arus Input (I)
T
O Putaran (RPM)
R
D M Tegangan output (Vo)
Y E
Arus beban (IL)
N T
A E Torque (N-m)
M R
O

7. TUGAS / PERTANYAAN
1. Gunakan Tabel7-1,buat sebuahkurva yang menunjukkanhubungan antaraarus
bebandan torsidinamometer. Kemudian jelaskanhubungannya.
2. Dari dataTabel7.1,didapat outputmotor disetiap beban, dan buatkurvabeban
Vsdaya output motor.
BAGIAN 8
MENGGUNAKAN SEBUAH ELECTO-DYNAMOMEER
SEBAGAI GENERATOR DCPENGUAT TERPISAH

1. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat :
1. Mengetahui bahwa electo-dynamomeer dapat digunakan sebagaii generator dc
penguat terpisah

2. TEORI SINGKAT
Kerika skala pegas dipsahkan dari dynamometer sebuah dynamometer dapat
difungsikan sebagai suhu DC penguat terpisah. Sebelum percobaan dilakukan beberapa
karakteristik kunci dari sebua generator penguat terpisah.
1. Arus penguat medan tidak dicatu oleh tegangan output oleh karena itu arus
penguat dapat diukur tanpa menimbulkan pengaruh hubungan antara kecapatan
motor dengan tegangan output.
2. Karena medan dicatu oleh sumber luar, regulasi tegangan generator penguat:
terpisahkan jauh lebih tinggi darpada sebuah generator penguat sendiri.
3. Tidak peka terhadap perubaham fluks sisa

3. ALAT DAN BAHAN


MG-5219 set

4. RANGKAIAN PERCOBAAN
MG-5219 set

5. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Pisahkan bagian skala pegas sari dynamometer. Jaga semu bagian untuk
penggunaan selanjutnya
2. Pastikan kopling antara motor dan generator (dynamometer tanpa skala pegas)
terjamin (aman). Jaga saklar utama dan saklar motor tetap off
3. Hubungkan meter M-1, M-2 dan wattmeter motor pada terminalnya yang telah
ditentukan
4. Hubungkan terminal sumber AC 0-110V ke terminal input menggunakan kabel
catu. Juga hubungkan J3 ke J4 dan J5 je J6 seperti yang ditunjukkan oleh garis
putu-putus untuk membuat hubungan kepada belitan utamanya ke rangkaian
motor
5. Hubungkan meter M-1 sampai M-4 generator ke terminalnya yang telah
ditentukan
6. Atru RH-1 generator ke posisi tengah, dan putar penuh sumber penguat DC 0-
120 V searah jarum jam. Hidupkan penguat
7. Hidupkan saklar utama motor, dan aturlah pengatur sumber AC 0-110V ke 110
V. matikan lagi motor.
8. Matikan saklar beban S-1 sampai S-4 generator dan hidupkan saklar output
9. Pastikan ada benda pada poros yang berputar dari motor dan generator dan
periksa semua hubungan
10. Putar switch utama dan hidupkan Motor, dan tekan tombol Start (Start button).
Atur Sumber AC untuk mendapatkan RPM 1725 ± 1%.
11. Atur Sumber DC penguat 0-120 V untuk mendapatkan 120 V output generator.
Baca RPM dan meter generator (M-1-M-4). Catat nilai-nilai pada Tabel 8-1
bagian "NO LOAD" .
12. Putar beban Generator hidupkan S-1 dan S-2 . Baca RPM dan meter generator .
Catat nilai-nilai pada Tabel 8-1 bagian "1/4 LOAD" . Pastikan saklar DC output
dimatikan sebelum saklar beban dioperasikan untuk on atau off.
13. Ulangilangkah (12)di atas dengan1/2load danfull load.Untuk ½ load, putar S-3
dan S-4 pada posisi on. Untukfull load, putar S-1, S-2 dan S-4 pada posisi on.
Catat hasilnyadalamTabel8.1 bagian "½ LOAD" dan " FULL LOAD ".
14. Ketika semuapengukuranselesai, matikan semua switch,dankembaliskalake
posisisemula.
15. Matikansaklar utamajika tidak adapenelitian lebih lanjutyang direncanakan.
6. TABEL PENGAMATAN

Table 8.1
No Load ¼ Load ½ Load Full Load
Tegangan Outpu (Vo)
Arus Beban (IL)
Tegangan Exciting (VF)
Arus Exciting (IF)
Kecepatan (RPM)

7. TUGAS / PERTANYAAN
1. Gunakan data dalamTabel8.1,tentukan Voltage regulasi darigenerator, dengan
menggunakan rumus :

( )

Anda mungkin juga menyukai