Pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Pulau Kalimanatan kabupaten Kutai dan

pasar penajam dapat berdampak terhadap ekonomi makro. Salah satu dampak
yang dapat diberikan adalah efek keberlanjutan (multiplier effect) dari investasi
yang akan terjadi nantinya di ibu kota baru (Kalimantan timur). Efek yang akan
didapatakan adalah dari segi tahapan pembangunan hingga pemafaatan proyek.
Dampak yang didapatkan akan baru akan terasa ketika sumber daya manusianya
sudah memiliki kualitas yang baik, dalam arti Sumber daya manusia tersebut
dapat mendukung proyek yang nantinya akan dibangun.

Sedangkan itu dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi akan sangat

bergantung pada hasil proses perencanaan, apabila proses perencanaan tersebut
dapat dilakukan dengan matang dan baik makan pertumbuhan ekonomi yang
dirasakan mungkin dapat dirasakan dalam waktu dekat dalam kurun waktu lima
tahuanan. Tapi melihat negara negara yang sudah terlebuh dahulu memindahkan
ibu kotanya seperti brasil, malaysia, Phillipines baru merasakan dampak terhadap
pertumbuhan ekonominya lebih lama dari jangka waktu lima tahun.