Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN MANUAL PLASENTA

Nomor Dokumen Nomor Revisi : Halaman :


158/SPO/RSISA/I/2020 2 1/2

Tanggal Terbit DIREKTUR UTAMA


RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
PROSEDUR TETAP 3 Januari 2020

Dr. H. MASYHUDI AM, M.Kes

Pengertian Penatalaksanaan pelepasan plasenta dari tempat implantasinya pada dinding


uterus dan mengeluarkannya dari kavum uteri secara manual dengan
menggunakan tangan penolong persalinan.

Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan pelayanan kepada pasien

Kebijakan 1. Pedoman Pelayanan Dan Asuhan Pasien Nomor 09/PER/RSI-SA/I/2020


2. Pedoman Pelayanan Instalasi Perinatal Risiko Tinggi Rumah Sakit Islam
Sultan Agung Semarang Nomor 190/PER/RSI-SA/I/2020

Prosedur 1. Ucapkan salam


2. Perkenalkan diri
3. Identifikasi pasien
4. Berikan Informed Consent pada pasien dan keluarga pasien
5. Persiapkan tempat dan alat
6. Posisikan ibu secara nyaman dan aman.
7. Lakukan cuci tangan sesuai prosedur
8. Baca basmalah
9. Berikan sedatif diazepam 10 mg IM/IV.
10. Beri Antibiotika dosis tunggal (profilaksis):
a. Ampisilin 2 g IV + metronidazol 500 mg IV, ATAU
b. Cefazolin 1 g IV + metronidazol 500 mg IV
11. Cuci tangan dan pasang sarung tangan panjang steril.
12. Jepit tali pusat dengan klem dan tegangkan sejajar dengan lantai.
13. Masukkan tangan dalam posisi obstetri dengan menelusuri bagian bawah
tali pusat seperti gambar berikut.
PENATALAKSANAAN MANUAL PLASENTA

Nomor Dokumen Nomor Revisi : Halaman :


158/SPO/RSISA/I/2020 2 2/2

Prosedur 14. Gerakkan tangan sebelah dalam menyusuri tali pusat hingga masuk
ke dalam kavum uteri, sedangkan tangan di luar menahan fundus
uteri, untuk mencegah inversio uteri.
15. Lakukan reposisi uterus jika terjadi inversio uteri.
16. Gunakan lateral jari tangan, disusuri dan dicari pinggir perlekatan (insersi)
plasenta.
17. Tangan obstetri dibuka menjadi seperti memberi salam, lalu jari-
jari dirapatkan.
18. Tentukan tempat implantasi plasenta, temukan tepi plasenta yang
paling bawah.
19. Gerakkan tangan kanan ke kiri dan kanan sambil bergeser ke arah
kranial hingga seluruh permukaan plasenta dilepaskan.

20. Siapkan laparotomi untuk histerektomi supravaginal. Jika plasenta tidak


dapat dilepaskan dari permukaan uterus, kemungkinan plasenta akreta.
21. Pegang plasenta dan keluarkan tangan bersama plasenta.
22. Pindahkan tangan luar ke suprasimfisis untuk menahan uterus
saat plasenta dikeluarkan.
23. Lakukan eksplorasi untuk memastikan tidak ada bagian plasenta yang
masih melekat pada dinding uterus.
24. Periksa plasenta lengkap atau tidak, bila tidak lengkap, lakukan
eksplorasi ke dalam kavum uteri.

PASCA MANUAL PLASENTA


25. Berikan oksitosin 10 unitdalam 500 mL cairan IV (NaCl atau Ringer Laktat)
60 tetes/menit + masase fundus uteri untuk perangsangan kontraksi.
26. Bersihkan dan rapikan tempat dan alat
27. Baca hamdalah
28. Lakukan cuci tangan
29. Informasikan kondisi pasien pada keluarga
30. Dokumentasikan tindakan di rekam medis pasien

Unit terkait Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi PERISTI, IGD, ICU,IBS.

Anda mungkin juga menyukai