Oleh
Nama : Nurlia Ohoiwer
NIM : 200714901310
Seorang laki-laki usia 45 tahun dirawat di ICU dengan diagnosa medis acut lung
odema. Pasien mengeluhkan sesak nafas dan keringat dingin. Mempunyai riwayat hipertensi
sejak 3 tahun ini. Pada pemeriksaan fisik di ICU pasien dengan GCS EMV, TD
190/100mmHg, nadi 140x/menit, nafas dalam kontrol ventilator, suhu 36,5⁰ C, saturasi
perifer 98%, dahak berwarna merah muda, frothy sputum. Mata tidak anemis dan tidak
ikterik, JVP tidak meningkat, cor dengan S1 S2 normal, murmur (-), gallop (-). Pemeriksaan
paru vesikuler, ronki (+) terutama lapangan paru kanan, wheezing (-). Abdomen supel, hepar
dan lien tidak teraba, bising usus (-) (dalam muscle relaxan). Akral hangat, edema (-),
sianosis (-). Pada foto rontgent torak ditemukan CTR 50%, dengan tanda bendungan paru,
terutama paru kanan.
A. Identitas Pasien
Nama Pasien : Tn.T Tgl Masuk : 06 Mei 2021
Jenis : Laki-laki Tgl Pengkajian : 06 Mei 2021
Kelamin
No. Register : 3214 Diagnosa : Acut lung odema
Medis
TTL : 20-06-1983 Alamat : Jl.MT Hariyono 01
Usia : 45 Penanggung : keluarga
Jwb
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama Sesak nafas dan keringat dingin
2. Riw. Penyakit Seorang laki-laki usia 45 tahun dirawat di ICU dengan
Sekarang diagnosa medis acut lung odema. Pasien mengeluhkan
sesak nafas dan keringat dingin. Mempunyai riwayat
hipertensi sejak 3 tahun ini
3. Riw. Penyakit Hipertensi
Dahulu
4. Riw. Penyakit Klien tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan
Keluarga
D. Pemeriksaan Penunjang
Jenis Pemeriksaan Laboratarium
Hasil Pemeriksaan Laboratorium : Hb 12,8/Ht 39/Leuko 34500/Trombosit
517000/GDR 491/Ureum 25/Creat 0,6/CKMB
52/Troponin T (-)/Na 140/K 3,4/Ca ion 0,52/Ca
7,0/Albumin 4,1/Globulin 4,9/Benda Keton urine (-).
Analisa Gas Darah (AGD) dengan PH 7,22/PCO2 52/PO2
263/BE -6,4/HCO3 213/ Sat O2 100%.
E. Terapi
Terapi Cairan Tidak terkaji
Medikasi
Tidak terkaji
Lain-lain -
F. Resume Keperawatan (Data Sekunder)
S O A P I
Pasien - AGD) dengan Bersihan jalan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Jalan S : pasien merasa masih
mengeluhkan PH nafas tidak efektif keperawtan 2x24 jam bersihan Nafas SIKI (I. 01011) sesak nafas dan nyeri
7,22/PCO2
nyeri dada berhubungan jalan nafas membaik Dengan
52/PO2 Observasi O : keadan umum :
disertai sesak 263/BE dengan adanya kriteria :
kurang
nafas dan -6,4/HCO3 benda asing 1. Monitor pola
213/ Sat O2 Bersihan Jalan Nafas
keringat dingin dalam jalan napas napas Pemeriksaan TTV :
98%. SLKI (L.01001)
ditandai dengan (frekuensi,
- Ronci (+), No kriteria 1 2 3 4 5 TD : 190/100 mmHg
adanya bunyi 1 Produksi kedalaman,
Pada foto
rontgent torak nafas tambahan sputum usaha napas) Nadi : 140x/menit
ditemukan yaitu snoring 2. Monitor bunyi
CTR 50%, AGD abnormal
SDKI (D.0001) Ket : napas tambahan
dengan tanda
1. Meningkat (mis. Gurgling, A : Masalah belum
bendungan
paru, 2. Cukup meningkat mengi, weezing, tertasi
terutama paru 3. Sedang ronkhi kering)
kanan P : Lanjutkan intervensi
4. Cukup menurun 3. Monitor sputum
5. Menurun (jumlah, warna,
aroma
Terapeutik
No kriteria 1 2 3 4 5 1. Pertahankan
1 Frekuensi
kepatenan jalan
nafas
napas dengan
2 Pola
head-tilt dan
nafas
chin-lift (jaw-
Ket : thrust jika
1. Memburuk curiga trauma
2. Cukup memburuk cervical)
3. Sedang 2. Posisikan semi-
1. Anjurkan
asupan cairan
2000 ml/hari,
jika tidak
kontraindikasi.
2. Ajarkan teknik
batuk efektif
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik, jika
perlu.
Referensi :