Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“ASPEK SOSIOLOGI PETANI”

DUSUN MARGODADI, DESA GEDUNG GUMANTI RT 003/RW 002, KEC


TEGINENENG, KAB. PESAWARAN. LAMPUNG

Disusun Oleh:

Dhiky Adi Khamadan 19110042

Dwi Ariyanto 19110046

Windi Yulia Puspa 19110084

Muhamad Abdi Arfani 19110064

Robertus Hanri Parusia 19210026

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN


DARMAWACANA METRO LAMPUNG
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT, Yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayahnya, sehingga makalah yang berjudul “Aspek Sosiologi Petani”
dapat diselesaikan dengan baik.

Solawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW serta
para sahabat dan pengikutnya sampai akhir zaman.

Makalah penelitian ini kami buat sebagai salah satu tugas yang harus dipenuhi
dalam menyelesaikan mata kuliah Sosiologi Pertanian. Penyelesaian makalah ini tidak
terlepas dari dukungan , bantuan, arahan, dan bimbingan dari beberapa pihak. Untuk itu
kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah mebantu.

Demikian makalah penelitian ini, penulis menyadari bahwa masih banyak


berbagai kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan. Oleh karena

itu, kritk dan saran yang bersifat membangun diharapkan demi kesempurnaan
penulisan makalah ini bermafaat bagi semua pihak.

Metro, 15 maret 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Sosiologi pertanian merupakan perkembangan dari sosiologi pedesaan. Sosiologi


pedesaan dan sosiologi pertanian sendiri lahir dari ilmu pertanian dan merupakan
bagian dari ilmu pertanian.

Sosiologi pertanian sulit dibedakan dan sering kali disamakan dengan sosiologi
pedesaan, hanya saja perbedaanya yang terlihat mencolok adalah objek pada masing-
masing sosiologi pedesaa dan sosiologi pertanian yaitu pada masyarakat.

1.2 Tujuan

2. Mengetahui sosiologi petani di pedesaan


3. Memenuhi tugas matakuliah sosiologi pertanian
BAB II

Pembahasan

2.1 Deskripsi Keluarga Tani

2.1.1 Responden 1

Nama : Bapak Rosali

Umur : 41 tahun

Jenis kelamin : laki;laki

Asal daerah/Suku : Jawa

Lama menetap/ Sejak tahun : Tanggal 25 bulan juni 2003

Agama : Islam

Pekerjaan Utama : Petani

Pekerjaan Sampingan : Aparat desa( RT )

Jumlah tanggungan (orang) : 4 orang

Kepemilikan kendaraan : Sepedah ( 1)

Motor ( 1 )

Kepemilikan Rumah Tinggal : Warisan

2.1.2 Responden 2
Nama : Tukiran

Umur : 74 tahun

Jenis kelamin : laki-laki

Asal daerah/Suku : Jawa tengah, Yogyakarta, Wonosari

Lama menetap/ Sejak tahun : Menetap sejak 48 tahun

Agama : Islam

Pekerjaan Utama : Petani

Pekerjaan Sampingan : Tidak ada

Jumlah tanggungan (orang) : 1 orang

Kepemilikan kendaraan : Tidak ada

Kepemilikan Rumah Tinggal : Kepemilikan rumah sendiri


2.1.3 Responden 3

Nama : Tunjang

Umur : 45 tahun

Jenis kelamin : laki-laki

Asal daerah/Suku : Tigeneneng Suku Jawa

Lama menetap/ Sejak tahun : 45 tahun

Agama : Islam

Pekerjaan Utama : Petani

Pekerjaan Sampingan : Buruh

Jumlah tanggungan (orang) : 6 orang

Kepemilikan kendaraan : motor 2

Kepemilikan Rumah Tinggal : Kepemilikan rumah sendiri

2.1.4 Responden 4

Nama : Samiliah

Umur : 43 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Asal daerah/Suku : Jawa

Lama menetap/ Sejak tahun : Sejak 1977

Agama : Islam

Pekerjaan Utama : Irt

Pekerjaan Sampingan : Buruh

Jumlah tanggungan (orang) : 2 orang

Kepemilikan kendaraan : motor 2

Kepemilikan Rumah Tinggal : Kepemilikan rumah sendiri


2.1.5 Responden 5

Nama : Paidi

Umur : 60 tahun

Jenis kelamin : laki-laki

Asal daerah/Suku : Jawa tengah

Lama menetap/ Sejak tahun : Sejak tahun 1991

Agama : Islam

Pekerjaan Utama : Buruh tani

Pekerjaan Sampingan : Tidak ada

Jumlah tanggungan (orang) : 4 orang

Kepemilikan kendaraan : Motor 1

Kepemilikan Rumah Tinggal : Milik sendiri

2.2 Kebudayan Petani

2.2.1 Responden 1

Kebudayaan Petani

Pengusahaan Lahan: Sawah Tadah Hujan. Milik Sendiri dan Sewa Lahan

Luas lahan : milik sendiri ½ Ha (5.000 M 2.) Sewa : 3 rante (1.200 M 2 = Rp


750.000/tahun)

Pola tanam : jajar legowo 5:1

Jarak tanam padi: 20 cm x 20 cm, jarak tanam jagung : 100 cm x 20 cm

Sewa lahan: Sistem bagi hasil

Lahan milik sendiri ditanami : ¼ jagung Bisi (hasil 2 ton/panen dengan harga
Rp2.000 = Rp4.000.000) dan ¼ padi Varietas Mapan (1 ton/panen
Rp9.000/kuintal = Rp7.500.000).

Lahan sewaan seluruhnya ditanami padi. (untung dibagi 2)

Olah lahan : pengolahan pertama : bajak sapi (digaru). Pengolahan kedua :


handtracktor.

Pemupukan dilakukan 3x pada umur 7 HST, 21 HST dan 35 HST

Panen: menggunakan mesin combine


2.2.2 Responden 2

Kebudayaan Petani

Pengusahaan Lahan: Sawah Tadah Hujan. Milik Sendiri

Luas lahan : milik sendiri ½ Ha (5.000 M2)

musim hujan : seluruhnya ditanami padi. Musim kemarau : kadang-kadang


ditanami palawija (jagung), ubi jalar, singkong, kacang Tanah, kacang Panjang,
dan terong

Pola tanam : jajar legowo 5:1,

Jarak tanam padi: 25 cm x 25 cm,

Penanaman padi Varietas Ciherang seluas 5.000 M2 (2.5 ton/panen musim hujan
dan 1 ton/panen saat musim kemarau).

Harga padi : Rp 4.100/kg.

Pengolahan tanah : Handtracktor dan Cangkul (membuat drainase)

Pengendalian hama: tikus (menggunakan padi yang sudah diberiracun tikus,


Keong (Racun keong), wereng (ekstrak bawang putih), burung pipit (orang –
orangan sawah)

2.2.3 Responden 3

Kebudayaan Petani

Pengusahaan Lahan: Sawah Tadah Hujan. Milik Sendiri

Luas lahan sawah : milik sendiri (6.000 M2)


Luas lahan ladang : sistem bagi hasil (6.000 M2.)

Sawah ditanami : padi Varietas Ciherang, Malaysia

Pola tanam : jajar legowo 3:1,

Ladang ditanami : singkong Kasesa, Jagung Bisi.

Jarak tanam padi: 25 cm x 25 cm,

Jarak tanam singkong : 80 x 80 cm, tumpangsari jagung 40 x 40 cm)

Harga padi : Rp 4.300/kg. Ubi jalar : Rp2.500/kg, Jagung (Rp4.000 – kering) dan
singkong Rp1.000/kg

Pengolahan tanah : Olah lahan : pengolahan pertama : bajak sapi (digaru).


Pengolahan kedua : handtracktor.
2.2.4 Responden 4

Kebudayaan Petani

Pengusahaan Lahan: Sawah Tadah Hujan. Milik Sendiri

Luas lahan sawah : milik sendiri (2.500 M2)

Sawah ditanami : padi Varietas Ciherang

Pola tanam : jajar legowo 7:1

Jarak tanam padi: 25 cm x 25 cm,

Harga padi : Rp 5.000/kg.

Pengolahan tanah : Olah lahan : Pengolahan kedua : handtracktor.

Panen menggunakan mesin combine

pupuk diperoleh dari subsidi

2.2.5 Responden 5

Kebudayaan Petani

Pengusahaan Lahan: Milik Sendiri.

Luas lahan sawah : (5.000 M2)

Sawah ditanami : padi Varietas Malaysia, Serang dan Hibrida Mapan (40 hari)

Pola tanam : jajar legowo 5:1,

Pupuk yang digunakan Urea, SP36 dan NPK Ponska

Harga padi : Rp 5.000/kg. penghasilan 2,5 ton/panen.

Olah tanah : hand tracktor

pengendalian hama: tikus (racun tikus dan jebakan tikus yang diletakkan
dibeberapa area sawah), wereng : (menyemprotkan ekstrak bawang putih),
keong mas : (manual dan dimanfaatkan sebagai pakan ternak ; entok), burung
pipit (menggunakan kaleng berisi batu untuk bunyi-bunyian)

2.3 Perubahan Sosial Ekonomi

2.3.1 Responden 1

Perubahan Sosial Ekonomi

Gaya hidup : konsumtif (ex: menggunakan elektronik terbaru), menabung

Pendidikan : memperoleh infomasi dari kerabat sekitar.


KK merupakan seorang Ketua RT yang dipilih berdasarkan musyawarah
mufakat.

Sumber pendapatan : hasil pertanian, dan buruh tani

Kondisi Jalan : Aspal

2.3.2 Responden 2

Perubahan Sosial Ekonomi

Gaya hidup : Non konsumtif (ex: kurang mengikuti teknologi)

Pendidikan : memperoleh infomasi dari kerabat sekitar.

KK merupakan seorang Ketua Gapoktan selama 2 periode pada tahun 1971-1979

Sumber pendapatan : hanya dari hasil pertanian

Kondisi Jalan: Aspal

2.3.3 Responden 3

Perubahan Sosial Ekonomi

Gaya hidup : Non konsumtif/sederhana

Informasi Pendidikan : memperoleh infomasi dari kerabat sekitar.

Sumber pendapatan : hanya dari hasil pertanian dan buruh bangunan (borongan
Rp50.000-Rp70.000/hari)

Kondisi Jalan: Aspal

2.3.4 Responden 4

Perubahan Sosial Ekonomi

Gaya hidup : Non konsumtif/sederhana

Informasi Pendidikan : memperoleh infomasi dari kerabat sekitar.

Sumber pendapatan : hanya dari hasil pertanian dan buruh bangunan (borongan
Rp250.000/bulan)

Kondisi Jalan: Aspal

2.3.5 Responden 5

Perubahan Sosial Ekonomi

Gaya hidup : non konsumtif/sederhana

Informasi Pendidikan : memperoleh infomasi dari kerabat sekitar.

Sumber pendapatan : hanya dari hasil pertanian dan buruh bangunan


(Rp2.400.000/bulan)
Kondisi Jalan: Aspal

Kegiatan perkumpulan : pengajian triwulan, legian.

Acara adat : suroan, yasinan, riungan

2..4 Kelembagaan

2.4.1 Responden 1

Kelembagaan

Anggota Gapoktan : Kelompok Tani “Petani Makmur”

Anggota aktif KUD (Koperasi Unit Desa)

2.4.2 Responden 2

Kelembagaan

Ketua Gapoktan : Kelompok Tani “Petani Makmur” thn 1971

Anggota aktif Gapoktan pada tahun 2014

2.4.3 Responden 3

Kelembagaan

Anggota aktif KUD pada tahun 2009 s.d. sekarang

2.4.4 Responden 4

Kelembagaan

Anggota aktif kelompok tani sejak 2016 - sekarang.

Lembaga sosial lainnya : Yasinan rutinan

2.4.5 Responden 5

Kelembagaan

Anggota aktif Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) “Petani Makmur” sejak


tahun 2019
2.5 Status Sosial Ekonomi

2.5.1 Responden 1

Status sosial Ekonomi

Luas Rumah : 6 x 10 m (Warisan. rumah milik sendiri)

Bentuk Rumah : Permanen

Kepemilikan : 1 setrika, 1 kulkas, 1 TV, 1 mesin cuci, 1 kipas angin, 1 pompa air,
1 salon + VCD, 1 blender, 1 magic com, 1 Mixer dan 1 motor.

Pekarangan ditanami : kakao, pisang, kelapa, jati dan waru.

Hewan Ternak : 4 ekor sapi (2 milik sendiri, 2 gaduan) dan 9 ayam

2.5.2 Responden 2

Status sosial Ekonomi

Luas Rumah : 6 x 9 m (Milik Sendiri)

Bentuk Rumah : Papan/sederhana

Kepemilikan : 1 TV, 1 magic com

Pekarangan ditanami : kakao, mangga, kelapa, jambu air, sawo.

Hewan Ternak : 1 ekor sapi, (gaduan)

2.5.3 Responden 3

Status sosial Ekonomi

Luas Rumah : 6 x 12 m (Warisan)

Bentuk Rumah : Permanen

Kepemilikan : 1 TV, 1 magic com, 1 kipas angin, 1 kompor gas, 1 setrika, 1


dispenser, dan 2 motor.

Pekarangan ditanami : kakao Kriollo, pisang Kepok dan Janten.

Hewan Ternak : 5 ekor ayam.

2.5.4 Responden 4

Status sosial Ekonomi

Luas Rumah : 7 x 10 m (Milik Sendiri)

Bentuk Rumah : Permanen

Kepemilikan : 1 TV, Magic com, kulkas, gosokan, kipas, soundsistem, sanyo

Pekarangan ditanami : kakao, pisang janten, jambu, rambutan (600 m)


Hewan Ternak : 2 ekor sapi, 10 ekor ayam, 6 ekor itik, 2 ekor entok.

2.5.5 Responden 5

Status sosial Ekonomi

Luas Rumah : 7 x 18 m (Milik Sendiri)

Bentuk Rumah : Permanen

Kepemilikan : 1 TV, 1 magic com, 2 kulkas. 1 mesin cuci, 1 kipas angin, 1 kompor
gas, 1 setrika, 1 buah motor, 2 buah ponsel, sound 1, dan pompa air 1.

Pekarangan ditanami : (400 M2 ) sawo manila,sukun dan kelapa

Hewan Ternak : 1 ekor sapi (milik sendiri) dan 3 ekor ayam. Dan 4 ekor entok
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Desa Gedung Gumanti Kecamatan Tegineneng Mayoritas petaninya bersuku jawa


dan rata-rata lulusan SMP sederajat. Para petani desa gedung gumanti mendapatkan
ilmu untuk bercocok tanam dari orang tua mereka. Untuk pemukiman atau daerah
tempat tinggal di desa ini sudah mulai berdekatan antar rumah. Untuk lahan pertanian
kebanyakan petani memiliki luas lahan terbatas ¼ H.

Seluruh responden beragama Islam

- Responden 1 : memiliki 1 buah motor dan 1 buah sepeda, rumah permanen, memiliki
hewan ternak, 4 ekor ayam dan 3 ekor sapi ( milik sendiri).

- Responden 2 : tidak memiliki kendaraan, rumah papan/sederhana, hewan ternak 3


ekor ayam dan 1 ekor sapi (milik sendiri).

- Responden 3 : memiliki 2 buah motor, rumah permanen, hewan ternak 5 ekor ayam.

- Responden 4 : memiliki 2 buah motor (milik sendiri) , rumah permanen, hewan ternak
: 2 ekor sapi (milik sendiri), 6 ekor itik, 2 ekor entok dan 10 ekor ayam.

- Responden 5 : memiliki 1 buah motor, rumah permanen, hewan ternak : 1 ekor sapi
(milik sendiri), 4 ekor entok dan 3 ekor ayam.

Kebudayaan Masyarakat tani

- Jarak tanam padi = 25 x 25 cm dan 20 cm x 20 cm

- Pengolahan tanah : bajak sapi  dan handtracktor  cangkul (membuat


drainase).

- Harga padi rata-rata = Rp4.100 – Rp5.000/kg

- pola tanam : jajar legowo 3:1, 5:1 dan 7:1

Anda mungkin juga menyukai