Anda di halaman 1dari 20

Nama : Verdi M.

Banamtuan

NIM : 2973 / TS – ATK / 19

Kelas: A

Tugas 2 Teknik Pondasi

Soal 1

Buat makalah tentang pile cap tiang pancang

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suatu bangunan harus memiliki struktur yang kokoh. Struktur yang kokoh
dapat diperoleh dari teknologi kontruksi yang tepat. Meksipun demikian metod
ekontruksi dalam pembangunan suatu kontruski juga harus diperhatikan dan
direncanakan secara tepat.
Salah satu bagian struktur yang penting dalam suatu kontruksi adalah pile
cap. Pile cap merupakan bagian yang mengkondisikan agar kolom benar-benar
berada dititik pusat pondasi sehingga tidak menyebabkan eksentrisitas yang dapat
menyebabkan beban tambahan pada pondasi. Selain itu, seperti halnya kepala
kolom, pile cap juga berfungsi untuk menahan gaya geser dari pembebanan yang
ada.
Bagi gendug-gedung yang tinggi yang menggunakan pondasi tiang
pancang, stouss atau pondasi dalam lainnya. Maka kontruksi tersebut memerlukan
kontruksi pile cap.
Jika fungsi pile cap sebagai struktur bangunan begitu penting, hal ini pun
juga harus seimbang dengan teknologi kontruksi bangunan yang digunakan saat
pembuatan pile cap. Suatu kontruksi jika tidak memiliki keefektifan dan
keteknologian, maka perencanaan atau pembangunan akan terhambat.

1
Dengan pengantar di atas makalah ini penulis buat untuk menggambarkan
dan menjelaskan deskripsi umum, gambar kontruksi, syarat pelaksanaan
konstruksi, bahan kontruksi, peralatan kontruksi, dan prosedur kontruksi.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apakah struktur pile cap itu?
1.2.2 Bagaimanakah gambar kontruksi pile cap ?
1.2.3 Bagaimanakah syarat pelaksanaan kontruksi pile cap?
1.2.4 Apakah bahan kontruksi dalam pembuatan pile cap?
1.2.5 Apakah peralatan kontruksi pekerjaan pile cap?
1.2.6 Bagaimakah prosedur pekerjaan pile cap?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Menjelaskan struktur pile cap.
1.3.2 Menjelaskan gambar kontruksi pile cap.
1.3.3 Menjelaskan syarat pelaksanaan kontruksi pile cap.
1.3.4 Menyebutkan dan menjelaskan bahan kontruksi dalam pembuatan pile
cap.
1.3.5 Menyebutkan dan menjelaskan peralatan kontruksi pekerjaan pile cap.
1.3.6 Menjelaskan prosedur pekerjaan pile cap.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi Pekerjaan


Pile cap ini bertujuan agar lokasi kolom benar-benar berada dititik pusat
pondasi sehingga tidak menyebabkan eksentrisitas yang dapat menyebabkan
beban tambahan pada pondasi. Selain itu, seperti halnya kepala kolom, pile cap
juga berfungsi untuk menahan gaya geser dari pembebanan yang ada.

Gambar 2.1 Pile Cap

Selain itu, bentuk dari pile cap juga bervariasi dengan bentuk segitiga dan
persegi panjang. Jumlah kolom yang diikat pada tiap pile cap pun berbeda
tergantung kebutuhan atas beban yang akan diterimanya. Terdapat pile cap dengan
pondasi tunggal, ada yang mengikat 2 dan 4 buah pondasi yang diikat menjadi
satu.

3
Gambar 2.2 Pile Cap bentuk persegi

Gambar 2.3 Pile Cap bentuk persegi dan segi tiga

Fungsi dari pile cap adalah untuk menerima beban dari kolom yang
kemudian akan terus disebarkan ke tiang pancang dimana masing-masing pile
menerima 1/N dari beban oleh kolom dan harus ≤ daya dukung yang diijinkan (Y
ton) (N= jumlah kelompok pile). Jadi beban maksimum yang bisa diterima oleh
pile cap dari suatu kolom adalah sebesar N x (Y ton).
Pile cap ini bertujuan agar lokasi kolom benar-benar berada dititik pusat
pondasi sehingga tidak menyebabkan eksentrisitas yang dapat menyebabkan
beban tambahan pada pondasi. Selain itu, seperti halnya kepala kolom, pile cap
juga berfungsi untuk menahan gaya geser dari pembebanan yang ada. Bentuk dari
pile cap juga bervariasi dengan bentuk segitiga dan persegi panjang. Jumlah

4
kolom yang diikat pada tiap pile cap pun berbeda tergantung kebutuhan atas
beban yang akan diterimanya. Terdapat pile cap dengan pondasi tunggal, ada yang
mengikat 2 dan 4 buah pondasi yang diikat menjadi satu.

2.2 Gambar Kontruksi Pile Cap


Sesuai dengan jenis dan tipe-tipe pile cap. Pile cap terdiri dari beberapa
macam bentuk. Terdapat bentuk persegi, segitiga, segilima atau bentuk yang lain
bergantung pada kontruksi yang direncanakan.
2.2.1 Bentuk Persegi

Gambar 2.4 Pile Cap Bentuk Persegi

Ukuran pile cap bergantung pada jumlah pondasi dalam yang


dipancang/dibuat. Terdapat dalam ketentuan jika jarak terluar pile cap dengan
pondasi adalah 1,5 diameter pondasi.

2.2.2 Bentuk segitiga


Sama halnya dengan pile cap bentuk persegi. Pile cap bentuk segitiga juga
memiliki kentetntuan yang sama.

5
Gambar 2.5 Macam-macam bentuk pile cap

Gambar 2.6 Perencanaan Pile Cap

6
Gambar 2.7 Contoh Perencanaan Pile Cap

2.3 Syarat Pelaksanaan Kontruksi


Pengerjakan pile cap harus memenuhi syarat pelaksanaan kontruksi. Syarat
pelaksanaan kontruksi tersebut antara lain:
2.3.1 Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan yaitu menentukan as pile cap dengan menggunakan
theodolite dan waterpass berdasarkan shop drawing yang dilanjutkan
dengan pemasangan patok as pile cap.

7
2.3.2 Penggalian
Tanah digali sesuai dengan ukuran dan kedalaman/elevasi yang
telah direncanakan sesuai gambar rencana. Di dalam gambar elevasi galian
untuk bottom pile cap adalah sebesar – 21,650 meter. Elevasi galian sudah
termasuk 100 mm tebal pasir urug dan 50 mm lantai kerja.
2.3.3 Pemotongan dan Pembongkaran Tiang Bor
Pembongkaran ini dilakukan hanya pada bagian betonnya saja
sehingga menyisakan besi tulangannya yang akan digunakan untuk stek
pondasi sebagai pengikat dengan pile cap. Pemotongan dilakukan hanya
sampai elevasi bottom of concrete yaitu dengan menyisakan beton setebal
100 mm dari lantai kerja pada pile cap.
2.3.4 Pemasangan Bekisting
Metode pemasangan bekisting yang digunakan adalah metode
tradisional, dimana bekisting pile cap menggunakan multipleks bukan
batako. Multipleks dipaku pada balok kayu yang telah ditanam pada tanah,
dan diatur sedemikian rupa sampai menjadi bentuk yang sesuai dengan
gambar. Setelah pemasangan rangkaian Selesai Pekerjaan penggalian
Tanah dengan kedalaman sesuai yang direncanakan
2.3.5 Pengurugan dan Pemasangan Lantai Kerja
Pembuatan lantai kerja dilakukan setelah tanah galian selesai
diurug dengan pasir. Pengurugan dengan pasir setebal 100 mm kemudian
dipadatkan dan diratakan. Pemasangan lantai kerja dilakukan dengan tebal
minimal 5,000 cm diatas urugan pasir. Pembuatan lantai kerja ini
dilakukan dengan membuat adukan sendiri dari pasir dan Portland cement.
2.3.6 Penulangan Pile Cap
Pemasangan besi tulangan yang langsung dirangkai di atas lantai
kerja sesuai dengan ukuran dan jumlah yang telah direncanakan. Diameter
besi tulangan yang dipasang untuk pile cap adalah D19, D25, dan D32.
Pekerjaan pembesian ini juga meliputi tulangan utama atas dan bawah,
tulangan samping, tulangan stek pondasi, pemasangan kaki ayam,
pemasangan beton decking, dan pemasangan stek pile cap sebagai
penghubung menuju kolom.

8
2.3.7 Pengecoran Pile Cap
Sebelum pengecoran terlebih dahulu dilakukan pembersihan dari
debu ataupun kotoran seperti tanah, sisa kawat, maupun plastik pada area
yang akan dicor menggunakan compressor. Pengecoran untuk pile cap
dilakukan sedalam 2 meter dengan mutu beton sebesar f'c 40 Mpa.

2.4 Bahan Kontruksi


2.4.1 Bekisting
Fungsi bekisting sangat diperlukan.hal ini karena sifat alami benton adalah
cair. Jadi bekisting berfungsi untuk membentuk struktur plat pile cap sesuai
dengan bentuk dan dimensi yang sudah ditentukan.

Gambar 2.8 Bekisting Pile Cap Bentuk Persegi

9
Gambar 2.9 Bekisting Pile Cap Bentuk Persegi dalam 3D

2.4.2 Beton Ready Mix


Ready Mix adalah istilah beton yang sudah siap untuk digunakan
tanpa perlu lagi pengolahan dilapangan. Penggunaan ready mix, dapat
mempercepat pekerjaan menghemat waktu dengan kualitas beton yang
tetap terjaga. Kualitas ready mix yang sering digunakan untuk rumah
tinggal pada umumnya adalah mutu K-225, K-250, K-300. Proses
persiapan untuk ready mix haruslah sudah tuntas sebelum waktu
pengecoran dilakukan. Bekisting yang digunakan haruslah kuat agar
selama proses pengeringan tidak terjadi perubahan struktur (settlement)
yang mengakibatkan beton retak dalam. Umumnya ready mix atau beton
ready mix dibuat di batching plant produsen. Kemudian dipindahkan ke
dalam mobil molen yang sudah diatur waktu dan jalur pengirimannya.
Jarak tempuh antara batching plant dan lokasi proyek tidak boleh terlalu
jauh karena akan mengurangi tingkat slump yang sudah ditentukan.

10
Gambar 2.8 Beton Ready Mix
Pada lokasi proyek, mobil pompa beton sudah harus siap untuk
memindahkan ready mix dari molen ke area pengecoran. Mobil pompa
digunakan pada area cor yang luas dan jauh, karena akan sangat efektif
dari sisi waktu. Waktu pengecoran bisa menjadi 1/10 waktu pengecoran
manual (diperkirakan), dan kualitas cor pun bisa merata keseluruh bidang
cor.

Gambar 2.9 Mobil pompa

2.4.3 Baja Tulangan

11
Baja tulangan merupakan salah satu bahan beton bertulang yang
direncanakan dapat menahan tarik yang terjadi setelah beton bertulang
tersebut menerima beban kerja. Terdiri dari baja tulangan polos dan baja
tulangan ulir (deform).
Tulangan polos  memiliki tegangan leleh (fy) minimal sebesar 240
MPa (disebut BJTP-24), dengan ukuran Ø6, Ø8, Ø10, Ø12, Ø14 dan Ø16
(dengan Ø menyatakan simbol diameter polos).
Tulangan ulir atau deform  digunakan untuk tulangan longitudinal
atau tulangan memanjang, dan mempunyai tegangan leleh (fy) minimal
300 MPa (disebut BJTD-30), dengan ukuran D10, D13, D16, D19, D22,
D25, D29, D32, dan D36.

Gambar 2.10 Baja Tulangan

2.5 Peralatan Kontruksi


Peralatan yang digunakan dalam pemasangan konstruksi pondasi pile cap
adalah pada penulangan dan pengecoran. Pada pekerjan pembesian sangat
dibutuhkan alat-alat yang baik dan lengkap supaya dapat merangkai besi dengan
tepat dan kuat. Alat-alat yang digunakan pada pekerjaan pembesian antara lain
sebagai berikut ini:
a.   Alat Pembengkok Tulangan
Pembengkok tulangan digunakan untuk membentuk baja tulangan seperti
yang diinginkan, misalnya digunakan untuk membuat sengkang looping

12
maupun senkang kait, dan untuk membengkokan tulangan utama yang
digunakan untuk sambungan.

Gambar 2.11 Bar Bender

b.      Alat Pemotong Tulangan ( Bar Cutter )


Bar cutter digunakan untuk memotong besi tulangan sesuai dengan
panjang yang diinginkan.

Gambar 2.12 Bar Cutter

                e.  Catut
Alat ini berfungsi untuk memotong kawat bendrat yang digunakan
untuk merangkai tulangan.

13
Gambar 2.13 Catut

Sedangkan peralatan yang digunakan pada tahap pengecoran pondasi pile


cap adalah sebagi berikut :
a)        Truck Mixer
Alat ini digunakan untuk mengangkut beton segar yang akan digunakan pada
pengecoran struktur. Beton segar ini diangkut dari batching plant untuk
kemudian dikirim menuju lokasi pengecoran. Kapasitas truk mixer  dalam
mengangkut beton lebih besar 3 kali lipat dibandingkan dengan
alat mixer biasa, yaitu sebesar 5 m3.

Gambar 2.14 Truck Mixer

14
b)        Pencampur Beton ( Concrete Mixer )
Pencampur beton digunakan untuk mengaduk campuran beton untuk
pengecoran dengan volume kecil.

Gambar 2.15 Concrete Mixer

c)         Alat Penggetar (Vibrator)
Alat ini digunakan untuk memadatkan adukan beton pada saat dimasukkan
dalam cetakan / bekisting.  Dengan demikian diharapkan seluruh bagian
yang dicor dapat terisi beton dengan baik dan rapat, sehingga tidak terjadi
celah-celah kosong yang dapat menyebabkan beton keropos. Vibrator tidak
boleh dibiarkan terlalu lama pada satu tempat dalam adukan beton karena
hal ini dapat menyebabkan segregasi  (pemisahan). Vibrator biasanya
dioperasikan dengan mesin bensin, udara dari kompresor atau listrik dan
mesin-mesin.

Gambar 2.16 Vibrator

15
d)      Kompresor
Alat ini digunakan untuk proses pembersihan ( cleaning ) area pile cap dan
kolom agar bersih dari lumpur.
e)   Pompa dan Selang Air
Pompa air digunakan untuk membuang air hujan yang masuk kedalam  pile
cap  sebelum dilakukan pengecoran beton dan juga untuk keperluan
penyiraman pada beton yang masih dalam masa perawatan.

2.6 Prosedur Pelaksanaan Pemasangan Pilecap

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pile cap berfungsi untuk menahan gaya geser dari pembebanan yang ada.
Bentuk dari pile cap bervariasi dengan bentuk segitiga dan persegi panjang.
Jumlah kolom yang diikat pada tiap pile cap pun berbeda tergantung kebutuhan
atas beban yang akan diterimanya. Sesuai dengan jenis dan tipe-tipe pile cap. Pile
cap terdiri dari beberapa macam bentuk. Terdapat bentuk persegi, segitiga,
segilima atau bentuk yang lain bergantung pada kontruksi yang direncanakan.
Ukuran pile cap bergantung pada jumlah pondasi dalam yang
dipancang/dibuat. Terdapat dalam ketentuan jika jarak terluar pile cap dengan
pondasi adalah 1,5 diameter pondasi.
Pengerjakan pile cap harus memenuhi syarat pelaksanaan kontruksi. Syarat
pelaksanaan kontruksi tersebut antara lain:
1 Pekerjaan Persiapan Penggalian
2 Pemotongan dan Pembongkaran Tiang Bor
3 Pemasangan Bekisting
4 Pengurugan dan Pemasangan Lantai Kerja
5 Penulangan Pile Cap
6 Pengecoran Pile Cap
Untuk Bahan Kontruksi yang digunakan dalam pembuatan pondasi pile
cap adalah bekisting, ready mix, dan baja tulangan. Sedangkan peralatan yang
digunakan adalah 1) Dalam proses penulangan menggunakan alat pembengkok
tulangan (Bar Bending), alat pemotong tulangan (Bar Cutting), dan catut. 2)
Dalam proses pengecoran menggunakan beberapa peralatan antara lain; truck
mixer, pencampur beton (concrete mixer), alat penggetar (vibrator), kompresor,
pompa dan selang air.

17
Soal 2
Ringkasan tentang “Konsep Tegangan Efektif Tanah” yang di dalamnya
meliputi :
a) Tegangan pada tanah jenuh air.
b) Tegangan pada tanah jenuh air dan rembesan.
c) Gaya rembesan.

Jawab :
a. Tegangan total pada titik A dapat dihitung dari berat volume tanah jenuh air
dan berat volume air diatasnya.
Dimana :
             = H γw  + (HA – H) γsat

             = tegangan total pada titik A.


            γw  = berat volume air.
            γsat = berat volume tanah jenuh air.
            H = tinggi muka air diukur dari permukaan tanah didalam tabung.
            HA = jarak antara titik A dan muka air.

b.             Tegangan efektif pada suatu titik di dalam massa tanah akan mengalami
perubahan di karenakan oleh adanya rembesan air yang melaluinya. Tegangan
efektif ini akan bertambah besar atau kecil tergantung pada arah dari rembesan.

1)      Rembesan air keatas.


            Gambar 5.3a menunjukkan suatu lapisan tanah berbutir didalam silinder

dimana terdapat rembesan air ke atas yang disebabkan oleh adanya penambahan
air melalui saluran pada dasar silinder. Kecepatan penambahan air dibuat tetap.
Kehilangan tekanan yang disebabkan oleh rembesan keatas antara titik A dan B
adalah h. Perlu diingat bahwa tegangan total pada suatu titik didalam massa tanah
adalah disebabkan oleh berat air dan tanah diatas titik bersangkutan.

18
            Pada titik A.
                        Tegangan total: A = H1 γw
                        Tegangan air pori: uA = H1 γw
                        Tegangan efektif:  A' = A - uA = 0
            Pada titik B.
                        Tegangan total: B = H1 γw + H2γsat
                        Tekanan air pori: uB= (H1 + H2 + h )γw
                        Tegangan efektif: B' = H2γ' - h γw
            Dengan cara yang sama , tegangan efektif pada titik C yang terletak pada
kedalaman z dibawah permukaan tanah dapat dihitung sebagai berikut:
            Pada titik C.
                        Tegangan total: C = H1 γw + zγsat
                        Tekanan air pori: uC =  γw
                        Tegangan efektif: C' = zγ' - z
2)      Rembesan Air Kebawah.
            Gradien hidrolik yang disebabkan oleh rembesan air kebawah adalah sama
denganh/H2. Tegangan total, tekanan air pori, dan tegangan efektif pada
titik C adalah:
            C        = H1 γw + zγsat
u = (H1 + z  –  iz  )γw
                 C           

            C'      = (H1 γw + zγsat ) – (H1 + z  –  iz )γw


                        = zγ' - iz γw
bahwa rembesan dapat mengakibatkan penambahan atau pengurangan tegangan
efektif pada suatu titik di dalam tanah. Yang ditunjukkan bahwa tegangan efektif
pada suatu titik yang terletak pada kedalaman z  dari permukaan tanah yang
diletakkan didalam silider , dimana tidak ada rembesan air.adalah sama
dengan zγ'. Jadi gaya efektif pada suatu luasan A adalah
            P1' = zγ' A
            Apabila terjadi rembesan air arah keatas melalui lapisan tanah pada
gambar 5.3, gaya efektif pada luasan A pada kedalaman z dapat ditulis sebagai
berikut:
P2' = ( zγ' - iz γw)A

19
            Oleh karena itu , pengurangan gaya total sebagai akibat dari adanya
rembesan adalah:
            P1' - P2' = iz γwA

            Volume tanah dimana gaya efektif bekerja adalah sama dengan zA. Jadi
gaya efektif per satuan volume tanah adalah= = i γw
Gaya per satuan volume, iγw, untuk keadaan ini bekerja ke arah atas, yaitu searah
dengan arah aliran. Begitu juga untuk rembesan air kearah bawah, gaya
rembesnya per satuan volume tanah adalah iγw.

20

Anda mungkin juga menyukai