Repro 3 Hiperemesis Gravidarum

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 21

HIPEREMESIS

GRAVIDARUM
dr. Rafiyandi, SpOG
Definisi

• Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah


yang berlebihan selama masa hamil, tidak seperti
morning sickness yang biasa, dan bisa menyebabkan
dehidrasi dan kelaparan.
Etiologi

• Belum diketahui secara pasti

Faktor predisposisi:
1. Primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda
→ menimbulkan dugaan bahwa faktor hormon
memegang peranan karena pada kedua keadaan
tersebut hormon khorionik gonadotropin dibentuk
berlebihan.
Etiologi

Faktor predisposisi:
2. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal,
perubahan metabolik, resistensi yang menurun
dari pihak ibu.
3. Alergi → respon dari jaringan ibu terhadap anak
4. Faktor psikologik
Patofisiologi

• Mual dan muntah


• Akibat dari meningkatnya kadar estrogen, karena keluhan
ini terjadi pada trimester pertama.
• Mungkin berasal dari sistem saraf pusat akibat
berkurangnya pengosongan lambung.
• Bila terjadi terus-menerus → dehidrasi dan imbalans
elektrolit dengan alkolosis hipokloremik.
Patofisiologi
cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai

oksidasi lemak yang tidak sempurna

tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidroksibutirik dan
aseton dalam darah

ketosis
Patofisiologi
kekurangan cairan kehilangan cairan
yang diminum karena muntah

Dehidrasi

cairan ekstraseluler dan hemokonsentrasi


plasma berkurang
aliran darah ke jaringan
berkurang
natrium dan khlorida
darah turun zat makanan dan oksigen ke
jaringan berkurang
Patofisiologi

• Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan


bertambahnya ekskresi lewat ginjal → menambah
frekuensi muntah-muntah yang lebih banyak →
dapat merusak hati.
• Dapat juga terjadi robekan pada selaput lendir
esofagus dan lambung (Sindrom Mallory-Weiss) →
perdarahan gastrointestinal.
Gejala Dan Tanda
Menurut berat ringannya gejala dapat dibagi kedalam 3 tingkatan:

Tingkatan I
• Muntah terus-menerus
• Lemah
• Nafsu makan ↓ / ─
• BB ↓
• Nyeri epigastrium
• Nadi ↑ (sekitar 100 per menit)
• TD sistolik ↓
• Turgor kulit mengurang
• Lidah mengering
• Mata cekung
Gejala Dan Tanda
Tingkat II
• Lebih lemah dan apatis
• Turgor kulit lebih mengurang
• Lidah mengering dan tampak kotor
• Nadi kecil dan cepat
• Suhu kadang-kadang naik
• Mata sedikit ikterik
• Berat badan ↓ dan mata cekung,
• TD ↓, hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi.
• Napas bau aseton dan dapat pula ditemukan dalam kencing.
Gejala Dan Tanda
Tingkat III
• Keadaan umum lebih parah
• Muntah berhenti
• Kesadaran menurun dari somnolen sampai koma
• Nadi kecil dan cepat, suhu ↑ dan TD ↓.
• Komplikasi fatal pada susunan saraf → ensefalopati
Wernicke, dengan gejala nistagmus, diplopia dan
perubahan mental.
Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat
makanan, termasuk vitamin B komplek.
• Timbulnya ikterus menunjukkan adanya payah hati.
Diagnosis

• Adanya kehamilan muda


• Muntah yang terus-menerus
• Namun demikian harus dipikirkan kehamilan muda
dengan penyakit pielonefritis, hepatitis, ulkus
ventrikuli dan tumor serebri yang dapat pula
memberikan gejala muntah.
Penatalaksanaan
• Asuhan ante natal
• Memberikan penerangan tentang kehamilan dan persalinan sebagai
suatu proses yang fisiologik,
• Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah
merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan
hilang setelah kehamilan 4 bulan,
• Makan dengan makanan dalam jumlah kecil, tetapi lebih sering.
• Menghindari makanan yang berminyak dan berbau lemak.
• Defekasi yang teratur
• Makan makanan yang banyak mengandung gula.
Penatalaksanaan

• Isolasi.
• Kamar yang tenang cerah dan peredaran udara yang baik
• Hanya dokter dan perawat yang boleh keluar masuk
kamar sampai muntah berhenti dan pasien mau makan.
• Batasi pengunjung
• Stop asupan per oral 24-48 jam.
Penatalaksanaan
• Medikamentosa
• Sedativa:
• phenobarbital 30 mg IM 2-3 kali per hari atau
• chlorpromazine 25-50 mg/hr IM atau
• diazepam 5 mg 2-3 kali per hari IM.
• Vitamin:
• Vit B1, B2 dan B6 masing-masing 50-100 mg/hr/infus,
• Vit B12 200 mcg/hr/infus,
• Vit C 200/hr/infus.
Penatalaksanaan
• Medikamentosa
• Antihistamin
• Antiemetik :
• prometazine (avopreg) 2-3 kali 25 mg per hari per oral atau
• prochlorperazine (stimetil) 3 kali 3 mg per hari per oral atau
• mediamer B6 3 kali 1 per hari per oral.
• Antasida :
• acidrine 3 x 1 tab per hari per oral atau
• mylanta 3 x 1 tab per hari per oral atau
• magnam 3 x 1 tab per hari per oral.
Penatalaksanaan
• Cairan parenteral
• Infus glukosa 10% atau 5% : RL = 2 : 1, 40 tetes per menit.
• Bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam
amino secara intra vena
• Pemeriksaan
• Protein, aseton, khlorida dan bilirubin urine perhari
• Suhu dan nadi diperiksa setiap 4 jam dan tekanan darah 3
kali sehari.
• Pemeriksaan hematokrit pada permulaan dan seterusnya
menurut keperluan.
Penatalaksanaan

• Bila selama 24 jam penderita tidak muntah dan


KU membaik dapat dicoba untuk diberikan
minuman lalu makanan yang tidak cair.
• Penghentian kehamilan
• Bila KU tidak membaik/memburuk, misalnya terjadi
delirium, kebutaan, takikardi, ikterus, anuria dan
perdarahan → akhiri kehamilan.
Prognosis

• Dengan penanganan yang baik prognosis hiperemesis


gravidarum sangat memuaskan.
Daftar Pustaka

• Cunningham, F. G., Leveno, K. J., Bloom, S. L., Hauth, J. C., Gilstrap, L., &
Wenstrom, K. D. (2014). Williams Obstetrics (24th Edition ed.). New York:
The McGraw-Hill Companies.
• London V, Grube S, et al. Hyperemesis gravidarum: a review of recent
literature. Pharmacology. 2017:100:161-71.
• Manuaba, IBG. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC
• McArthy FP, Lutomssky JE, et al. Hyperemesis Gravidarum: current
perspectives. Int J Women Heatlh. 2014;6:719-25.
• Prawirohardjo, S. 2016. Ilmu Kebidanan. Edisi 4 Cetakan 5. Jakarta: PTBina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Anda mungkin juga menyukai