Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2

Percobaan Oesterd

Ahmad Syamsul Arifin, 4211420019, Fisika 2A


FMIPA Universitas Negeri Semarang

A. Pendahuluan
Pada tahun 1819 seorang ilmuwan asal Denmark bernama Hans Christian
Oersted melakukan eksperimen dan mendapatkan fakta adanya medan magnet
di sektar kawat yang dialiri arus listrik. Saat kawat berarus listruk disusun lurus
mendatar, kemudian dekat di atas kawat tersebut ditempatkan sebuah kompas,
maka arah orientasi jarum kompas akan bergeser menyimpang dari arah
semula. Hal demikian juga terjadi ketika kompas diletakkan di sisi bawah
kawat berarus tersebut, jarum kompas akan menyimpang dari arah semula. Bila
kemudian arus itu diputus (dimatikan) maka arah orientasi jarum kompas
kembali seperti biasa, yaitu ke arah utara selatan. Selama ini diberikan secara
langsung informasi verbal bahwa arah medan magnet yang disebabkan oleh
suatu arus listrik mengikuti hukum/kaidah tangan kanan. Di mana arah ibu jari
menyatakan arah arus listrik (I) sedangkan arah lipatan empat jari yang lain
menyatakan arah induksi magnetik (B).
Eksperimen yang dilakukan oleh Biot dan Savart dapat dinyatakan bahwa
induksi magnetik (ditunjukkan oleh Gambar 4.1) pada satu titik yang posisinya
r terhadap elemen panjang kawat dl berarus I, besarnya :
• Berbanding lurus dengan besarnya kuat arus listrik I
• Berbanding lurus dengan besar elemen panjang kawat dl
• Berbanding lurus dengan sinus sudut antara r dan dl
• Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak titik tersebut ke elemen
panjang kawat.
Hal tersebut dapat dilutiskan dalam sebuah persamaan :
𝜇0 𝐼𝑑𝑙 sin ∮
𝑑𝐵 =
4𝜋 𝑟2
Sehingga induksi magnetik oleh kawat lurus panjang (tak hingga) di suatu titik
yang berjarak α dari kawat tersebut dapat dinyatakan dalam persamaan :
𝜇0𝐼
𝐵=
2𝜋𝑎
Arah orientasi medan magnet di sekitar kawat berarus sangat bervariasi
bergantung pada posisi titik yang ditinjau terhadap besar dan arah arus itu
sendiri. Berbagai bentuk arus pada kawat seperti pada rangkaian kawat lurus,
melingkar, dan solenoida. Yang mana bentuk kawat memberikan konfigurasi
medan magnet di sekitar kawat yang bervariasi. Bahkan untuk konfigurasi arah
arus tertentu satu sama lain dapat juga menyebabkan perpaduan medan magnet
yang ditimbulkannya, sehingga secara teoritik memerlukan tinjauan secara
vektor.
Kita dapat menggunakan bentuk vektor dalam menggambarkan arah medan
magnet seperti yang biasa dijumpai di buku-buku. Terkait dengan
penggambaran arah yang menjauh atau mendekati kita, digunakan bentuk titik
(•) untuk arah menuju pembaca, dan bentuk silang (x) untuk arah menjauhi
pembaca.

B. Alat, Bahan dan Langkah Kerja


1. Alat
• Gelas
• Isolasi
• Busur sudut
• Tang
• Pisau
2. Bahan
• Air
• Kabel kawat tunggal
• Baterai
• Silet
3. Langkah kerja
• Kupas kulit kabel dan bagi menjadi beberapa bagian untuk diubah
menjadi rangkaian lurus, melingkar, dan solenoida.
• Sambungkan rangkaian dengan baterai.
• Di sisi lain, tuangkan air pada gelas secukupnya kemudian apungkan
silet dipermukaan air.
• Dekatkan rangkaian dengan silet yang mengapung.
• Perhatikan dan catat aktivitas silet.
• Lakukan hal yang sama dengan mengganti tegangan kawat dengan
jumlah baterai yang berbeda.

C. Hasil Pengamatan dan Pembahasan


1. Hasil pengamatan
Hasil
Perubahan
Rangkaian Rangkaian Rangkaian
Elevasi Silet
Lurus Melingkar Solenoida
Oleh Medan
Listrik
1 baterai (1,5 50 150 100
V)
2 baterai (3,0 150 250 200
V)
3 baterai (4,5 250 350 300
V)
2. Pembahasan
Percobaan oersted bertujuan untuk menentukan orientasi medan magnet
pada kawat berarus listrik. Dapat dilihat dalam percobaan, saat kawat
berarus listrik yang disusun lurus didekatkan di sekitar silet mengapung,
maka arah orientasi sudut silet akan bergeser menyimpang dari arah
semula.
Dalam percobaan lain yang menggunakan kawat berarus yang disusun
melingkar dan yang disusun solenoida menghasilkan reaksi yang sama
namun berbeda dalam perubahan orientasi sudut. Kawat yang dirangkai
melingkar terlihat mampu memberikan perubahan orietasi sudut pada silet
yang lebih besar ketimbang yang disusun lurus dan solenoida. Atau jika
dituliskan kemampuan memberikan perubahan orientasi sudut maka
hasilnya adalah, rangkaian lurus < melingkar > solenoida. Namun disaat
percobaan menggunakan rangkaian solenoida penulis merasa bahwa
rangkaian solenoida kurang mendapatkan arus listrik dari bateria karena
daya baterai telah terkurangi oleh percobaan rangkaian sebelumnya.
Secara umum dapat dikatakan bahwa kuat arus listrik dari baterai
mempengaruhi perubahan orientasi sudut silet. Penyimpangan orientasi
sudut silet berbanding lurus dengan kuat arus listrik baterai, sehingga
semakin besar kuat arus listrik, maka derajat penyimpangan orientasi sudut
silet semakin besar. Dari peristiwa tersebut menyimpangnya elevasi silet
membuktikan bahwa disekitar kawat berarus terdapat medan magnet.

D. Kesimpulan
Dari hasil analisis data yang diperoleh pada percobaan diatas dapat kita
simpulkan bahwa adanya hubungan antara kelistrikan dan kemagnetan yang
ditandai dengan menyimpangnya elevasi sudut silet akibat adanya arus listrik
yang mengalir melalui rangkaian listrik lurus, melingkar, dan solenoida dari
sumber arus yaitu baterai. Penyimpangan elevasi silet akan semakin besar jika
kuat arus listrik yang mengalir melalui kawat diperbesar. Perubahan arah arus
listrik lah yang mempengaruhi perubahan arah penyimpangan elevasi silet.
Sehingga arah penyimpangan elevasi silet bergantung arah arus listrik yang
mengalir dalam kawat.

E. Evaluasi
1. Anda sering mendengar istilah medan, misalnya medan listrik, medan
magnet dan medan gravitasi. Parameter apa saja yang biasa terkait d engan
istilah medan tersebut?
Parameter yang umum terkait dengan istilah medan adalah area, ruang,
lingkup, daerah sebagai batas sentuhan yang mencakup tergapai tidaknya
medan tersebut. Biasanya kata medan merujuk pada ruangan di dalam
volume bola.
2. Buatlah laporan dengan menggambarkan orientasi jarum kompas di setiap
titik yang anda amati serta analisis anda yang berhubungan dengan teori
dan hasil pengamatanmu. Setelah itu, buatlah kesimpulan.
(Terpenuhi)
3. Berikan ide anda saat tidak menemui peralatan yang d isebutkan di atas,
peralatan apa saja yang bisa menggantikannya, lalu bagaimana prosedur
Percobaan Oersted dapat dilakukan?
Peralatan alternatif yang dapat digunakan :
• Jarum kompas – jarum dan silet yang diapungkan pada permukaan air
• Kawat tembaga dan solenoida – kabel isi tunggal yang kaku agar dapat
dibentuk melingkar dan solenoida
• Sumber arus – baterai, listrik rumahan, dan disel jika perlu
Dengan prosedur percobaan yang menyesuaikan Langkah kerja yang telah
ditentukan.

F. Daftar Pustaka
Anggraeni, Neny. 2008. Faraday dan Kelistrikkan. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Ishaq, Mohammad. 2007. Fisika Dasar Edisi 2. Graha Ilmu: Yogyakarta.
Sedra, Adel S. dan Smith. 1997. Microelectronic Circuits. Oxford University
Press: USA.
Serwey, Raymond A dan Jewett, John W. 2002. Fisika untuk Sains dan Teknik
Edisi 6 Jilid 2. Jakarta : Salemba.

G. Lampiran
https://youtu.be/AvVcnZ4MJOQ

Anda mungkin juga menyukai