Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Sains Teknologi Transportasi Maritim p-ISSN 2684-9135

Volume I No. 1. Mei 2019. 1

Mengamati Turunnya Kinerja Injector Motor Induk Di Kapal KM. Zaisan


Star II PT. Zaisan Citra Mandiri

Yeyen Herlina1, Gunawan Dika Pratama2, Fino Waspodo3


1,2,3
AKMI Suaka Bahari Cirebon
yeyen.herlina@akmicirebon.ac.id

ABSTRACT
One component contained in the main motor, which affects the combustion system is an injector. Blasting fuel
into the combustion chamber is determined by the good or nozzle condition of the injector. When the middle
nozzle is in a constrained state, the nozzle can not optimally fuel the fuel. If that happens, the combustion
process will also be disrupted and will affect the power of the engine. The purpose of this study is to be a
comparison material for readers to understand the importance of injectors in combustion engines, especially
those involved in the shipping world, to know the cause of the injector's performance in the combustion engine
and how to improve the performance of injectors on the main motor. The method used in the research is the
qualitative descriptive approach method with data collection techniques in the form of observations or
observations, interviews or interviews, and literature studies. the cause of the disruption and damage to the
injector that affects the process of spraying the fuel on the injector and the combustion system in the combustion
chamber of a diesel motor is the blockage of the nozzle hole and the dripping of the fuel at the end of the nozzle.
This results in incomplete combustion because the presence of fuel dripping causes black smoke in the chimney.

Keywords: Injector performance, main motor, nozzle.

ABSTRAK
Salah satu komponen yang terdapat pada motor induk, yang mempengaruhi sistem pembakaran adalah injector.
Pengabutan bahan bakar ke dalam ruang bakar ditentukan oleh bagus tidaknya kondisi nozzle pada injector. Bila
mana nozzle tengah dalam keadaan berkendala, maka nozzle tidak bisa mengabutkan bahan bakar secara optimal.
Jika hal itu terjadi, maka proses pembakaran pun akan ikut terganggu dan nantinya akan mempengaruhi daya
pada mesin tersebut. Tujuan penelitian ini adalah Untuk menjadi bahan perbandingan bagi para pembaca untuk
bisa memahami akan pentingnya cara kerja injector pada motor bakar, terutama yang berkecimpungan dalam
dunia pelayaran, mengetahui penyebab turunnya kinerja injector pada proses pembakaran pada motor induk dan
cara memperbaiki turunnya kinerja injector pada motor induk. Metode yang dilakukan pada penelitian adalah
Metode pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi atau pengamatan,
interview atau wawancara, dan studi pustaka. penyebab terjadinya gangguan dan kerusakan pada injector
sehingga mempengaruhi proses penyemprotan-pengabutan bahan bakar pada injector dan sistem pembakaran
pada ruang bakar sebuah motor diesel adalah Tersumbatnya lubang nozzle dan Menetesnya bahan bakar pada
ujung nozzle. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya pembakaran yang tidak sempurna, karena adanya bahan
bakar yang menetes menyebabkan adanya asap hitam pada cerobong.

Kata kunci: kinerja injektor, motor induk, lubang nozzle.


Jurnal Sains Teknologi Transportasi Maritim p-ISSN 2684-9135
Volume I No. 1. Mei 2019. 2

PENDAHULUAN
Salah satu alat transportasi yang sangat dibutuhkan dalam era globalisasi ekonomi saat ini
adalah kapal. Peranan kapal sangat dibutuhkan dalam dunia ekspor-impor. Selain digunakan untuk
ekspor-impor dari suatu negara ke negara lain, juga digunakan sebagai mobilitas penduduk antar
pulau. Dalam menunjang kegiatan operasionalnya, maka kapal tidak lepas hubungannya, dengan
keberadaan motor induk yang digunakan untuk berbagai kegiatan yang sifatnya menunjang kelancaran
oprasional pelayaran. Keberadaan motor induk di atas kapal amat penting, di mana motor diesel dalam
operasinya ditujukan untuk kelancaran operasional pelayaran. Oleh karena itu perlu adanya perawatan
secara berkala dan terencana untuk menjaga kestabilan operasionalnya. Operasional dari sebuah motor
induk dikatakan stabil bilamana daya yang dihasilkan untuk tiap langkah mencapai nilai rata-rata yang
telah distandarkan. Daya yang diberikan pada motor diesel tergantung dari sistem pembakaran motor
induk tersebut, bilamana pembakaran bagus, maka akan menghasilkan daya yang besar pula begitu
juga sebaliknya.
Salah satu komponen yang terdapat pada motor induk, yang mempengaruhi sistem pembakaran
adalah injector. Injector berfungsi untuk menyemprotkan dan mengabutkan bahan bakar ke dalam
ruang silinder atau ruang bakar. Jadi bahan bakar yang dimasukan ke dalam silinder sangat
berpengaruh terhadap sistem pembakaran pada mesin diesel. Di mana kita ketahui bahwa bahan bakar
adalah salah satu sisi dari segitiga api (udara, bahan bakar, dan panas) di mana proses pembakaran itu
terjadi dalam ruang bakar motor induk. Sedangkan sesuai tidaknya bahan bakar yang masuk ke dalam
silinder ditentukan oleh kinerja dari sebuah injector. Jadi bila injector menyemprotkan bahan bakar
dalam bentuk kabut jelas akan mempermudah proses pembakaran dalam ruang bakar, sebagaimana
yang kita harapkan.
Mengingat fungsi dari sebuah injector yang memiliki peranan begitu penting dalam sistem
pembakaran, maka perlu dijaga fungsinya agar tetap stabil. Untuk itu perlu adanya perawatan terhadap
injector beserta seluruh komponen-komponennya agar tetap berfungsi sebagaimana mestinya, demi
optimalnya proses pembakaran dalam ruang bakar motor induk. Hal itu dimaksudkan untuk
memberikan daya yang optimal terhadap kinerja motor induk. Jelaslah bahwa peranan injector dalam
sistem pembakaran itu sangat penting. Pengabutan bahan bakar ke dalam ruang bakar ditentukan oleh
bagus tidaknya kondisi nozzle pada injector. Bila mana nozzle tengah dalam keadaan berkendala,
maka nozzle tidak bisa mengabutkan bahan bakar secara optimal. Jika hal itu terjadi, maka proses
pembakaran pun akan ikut terganggu dan nantinya akan mempengaruhi daya pada mesin tersebut.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Injector Bahan Bakar
Salah satu komponen utama dalam sistem bahan bakar mesin penggerak utama di antaranya
adalah injector bahan bakar yang berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar kedalam silinder.
Injector adalah suatu alat yang menjadikan bahan bakar menjadi partikel–partikel (atom–atom)
untuk memperm udah pembakaran di ruang bakar dengan tekanan 220 kgf/cm2 (George, 1995:
224). Adapun proses pengabutan yang dilakukan oleh injector ialah dengan cara pompa bahan
bakar atau dikenal dengan bosch pump bekerja oleh gerakan camshaft, kemudian bahan bakar
ditekan oleh bosch pump hingga tekanan 220 kgf/cm2, sehingga menekan spring pada injector
kemudian bahan bakar masuk ke injector dan mengangkat spindle atau jarum nozzle sehingga
bahan bakar masuk kedalam lubang–lubang dan diteruskan ke dalam silinder dalam bentuk atom–
atom. Proses pembakaran yang sempurna di dalam silinder dilihat dari sisi injector tergantung
syarat– syarat sebagai berikut :
1) Derajat pengabutan bahan bakar.
2) Suhu yang cukup tinggi untuk memperoleh pembakaran yang sempurna dari campuran bahan
bakar dengan udara.
3) Kecepatan relatif yang tinggi antara partikel bahan bakar dengan udara.
4) Pencampuran yang baik antara partikel bahan bakar dengan udara.
Pembakaran adalah persenyawaan secara cepat dalam proses kimia antara bahan bakar udara
dan suhu yang cukup penyalaan (Wiranto dan Koichi, 1975: 78). Pada mesin penggerak utama
udara tersebut di kompresikan sehingga terjadi reaksi kimia yaitu pembakaran di dalam silinder,
panas hasil pembakaran selanjutnya diubah menjadi tenaga mekanik. Pada mesin penggerak utama
pembakarannya terjadi dikarenakan oleh bahan bakar minyak yang disemprotkan berupa kabut ke
Jurnal Sains Teknologi Transportasi Maritim p-ISSN 2684-9135
Volume I No. 1. Mei 2019. 3

dalam silinder yang bercampur dengan udara yang bersuhu tinggi. Dalam hal kecepatan
pembakaran tergantung pada baik buruknya pencampuran udara dengan bahan bakar. Oleh karena
itu maka bahan bakar harus dikabutkan sehingga reaksi pembakaran dapat berlangsung dengan
cepat. Untuk menghindari unsur–unsur yang bersifat mengotori sistem bahan bakar minyak yang
dapat mengganggu kinerja dari pada injector maka diperlukan perawatan yaitu :
1) Menjaga kebersihan minyak bahan bakar dari adanya kandungan air maupun endapan dengan
menggunakan pesawat pembersih bahan bakar dan filter (purifier).
2) Menjaga tidak adanya udara dalam sistem.
3) Menjaga tidak ada kebocoran.
B. Fungsi Nozzle Bahan Bakar
Fungsi nozzle bahan bakar untuk menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang bakar (Taylor,
1998: 245). Nozzle menyemprotkan bahan bakar dari pompa injeksi ke dalam silinder dengan
tekanan tertentu untuk mengatomisasikan bahan bakar secara merata. Nozzle dilumasi dengan
pelumas. Pemegang nozzle berfungsi untuk menahan retaining nut dan distance piece. Badan
nozzle terdiri dari ring pengatur yang mengatur kekuatan tekanan pegas untuk menentukan tekanan
membukanya katup nozzle.
C. Prinsip Pengabutan Pada Injector Bahan Bakar
Prinsip dari pengabutan adalah menekan bahan bakar berupa zat cair dengan tekanan yang
sangat tinggi melalui lubang yang sangat kecil pada nozzle (Leslie Jackson, 1992: 186). Semakin
baik pengabutan bahan bakar maka akan semakin sempurna pembakarannya. Untuk mencapai
pembakaran yang sempurna maka injector bahan bakar pada saat menyemprotkan bahan bakar
harus bertekanan tinggi yaitu 220-240 kg/cm2 dan dalam waktu singkat dengan memakai pompa
penyemprot bahan bakar tekanan tinggi. Dengan sendirinya tekanan penyemprotan akan lebih
tinggi dari tekanan udara. Tekanan semprot yang tinggi dibutuhkan untuk memberi kecepatan awal
yang tinggi kepada pancaran minyak. Akibatnya, adalah terjadinya penyemprotan halus, dan
percikan minyak terdesak sejauh mungkin ke dalam ruang bakar untuk mendapat campuran yang
baik dengan udara pembakaran.
D. Cara Kerja Injector Bahan Bakar
M.Khetogurov, dalam buku Marine Auxiliary Machinery And Syistem (1989:254) bahwa
cara kerja injector bahan bakar :
1) Sebelum Penginjeksian
Bahan bakar bertekanan tinggi yang mengalir dari pompa injeksi melalui saluran minyak pada
badan nozzle menuju ke penampung minyak pada bagian bawah badan nozzle.
2) Penginjeksian Bahan Bakar
Bila tekanan bahan bakar pada penampung minyak naik, maka tekanan ini akan menekan
permukaan ujung nozzle. Bila tekanannya melebihi kekuatan pegas, maka nozzle akan terdorong
ke atas oleh tekanan bahan bakar dan nozzle terlepas dari dudukan badan nozzle. Kejadian ini
menyebabkan nozzle menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar.
3) Akhir Penginjeksian
Bila pompa injeksi berhenti mengalirkan bahan bakar, tekanan bahan bakar turun, dan tekanan
pegas mengembalikan nozzle ke posisi semula. Pada saat ini nozzle tertekan kuat pada dudukan
badan nozzle dan menutup saluran bahan bakar. Sebagian bahan bakar tersisa di antara nozzle
dan badan nozzle, melumasi semua komponen dan kembali ke pipa aliran.
E. Perawatan Dan Perbaikan Pada Injector Bahan Bakar
Perawatan terhadap injector harus sesuai dengan jam kerjanya, pengetesan injector yang benar
dan penyimpanan suku cadang yang teratur, agar memperpanjang umur dari peralatan tersebut
(Nuradi, 2004: 198). Untuk itu perlu di perhatikan tahapan–tahapan pelaksanaan yang berkaitan
langsung dengan perawatan secara keseluruhan. Tujuan Perawatan adalah:
1) Memperpanjang usia kegunaan pesawat (mesin). Hal ini terutama penting di negara berkembang
karena kurang nya sumber daya modal untuk penggantian pesawat (mesin) baru.
2) Menjamin ketersediaan peralatan maupun suku cadang yang dipasang pada pesawat (mesin),
antara lain :
a. Selalu siap bila diperlukan sesuai dengan rencana.
Jurnal Sains Teknologi Transportasi Maritim p-ISSN 2684-9135
Volume I No. 1. Mei 2019. 4

b. Tidak rusak selama beroperasi.


c. Dapat bekerja dengan efisien dan kapasitas yang diinginkan.
3) Menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat
setiap waktu, misalnya unit cadangan, unit pemadam kebakaran dan sebagainya.
4) Menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut. Menghemat waktu, biaya dan
material karena peralatan terhindar dari kerusakan besar.
5) Kerugian baik material maupun personel akibat kerusakan dapat dihindari sedini mungkin,
karena terjadinya kerusakan dan atau timbulnya kerusakan tambahan akibat kerusakan awal
dapat segera dicegah.
Dalam pengoperasian mesin penggerak utama banyak didapati gangguan-gangguan atau
penyimpangan–penyimpangan yang dapat menghambat kelancaran pengoperasian. Diantaranya
disebabkan oleh injector bahan bakar yang tidak dapat bekerja dengan baik yang pada akhirnya
mesin penggerak utama tersebut mengalami hambatan yaitu berkurangnya tenaga yang dihasilkan
mesin penggerak utama. Untuk memperkecil terjadinya hal-hal tersebut harus menempuh beberapa
hal yaitu:
a. Membuka injector bahan bakar
Membuka injector bahan bakar harus sesuai dengan jam kerjanya (running hours) yang telah
dijelaskan didalam buku petunjuk mesin penggerak utama atau dari pemantauan kondisi injector
bahan bakar.
b. Perbaikan pada bagian injector bahan bakar
Perbaikan pada bagian-bagian injector bahan bakar dengan menggunakan carborundum paste
(valve compounds) sebagai alat lapping/ skir dengan cara diputar dengan membentuk angka
delapan sampai permukaannya rata dan bintik-bintiknya hilang pada permukaan nozzle dan
dudukannya, kemudian dilanjutkan dengan menggunakan minyak lumas.
c. Pengetesan injector bahan bakar
Pengetesan injector bahan bakar menggunakan sebuah alat yang sudah dirancang untuk tekanan
tinggi agar bisa dilihat hasil pengabutannya. Pompa tekanan tinggi digunakan untuk melakukan
tes pada injector bahan bakar dan penyetelan tekanan penyemprotan bahan bakarnya harus
disesuaikan dengan ketentuan yang dijelaskan dalam buku petunjuk mesin penggerak utama.
d. Pemilihan Bahan Bakar
Pemilihan bahan bakar harus sesuai dengan mutu penyalaan yang baik dan dikonsumsi oleh
mesin penggerak utama harus dibersihkan melalui alat pembersih bahan bakar agar kotoran
dapat dibuang dan tidak ikut terbawa ke dalam penyemprotan bahan bakar pada injector bahan
bakar.
e. Penggantian bagian-bagian alat injector bahan bakar
Penggantian bagian-bagian alat injector bahan bakar yang rusak tersebut dengan suku
cadang yang baru yang ada diatas kapal.
F. Faktor-Faktor Pendukung Proses Pembakaran
S C. Mcbirnie, dalam buku Marine Steam Engines And Turbines (1990:198) bahwa ada
Beberapa Faktor – Faktor Pendukung Proses Pembakaran Pada Mesin Penggerak Utama Yang
Sempurna yaitu sebagai berikut :
1) Lubang–lubang nozzle yang bersih pada mesin penggerak utama
Rendahnya tekanan dalam injector bahan bakar ditentukan pada mesin penggerak utama setiap
silindernya terdapat lubang – lubang injector. Untuk itu tidak boleh ada kotoran seperti karbon
atau sisa–sisa pembakaran yang tertinggal dan terdapat pada lubang injector. Hal itu, karena
dapat mempengaruhi proses pembakaran pada motor diesel menjadi tidak sempurna.
2) Sistem suku cadang dan perawatan
a. Administrasi suku cadang
1. Setiap suku cadang yang sisa di atas kapal hendaknya dicatat jumlah dan keadaannya di
dalam buku logistic.
2. Setiap penerimaan dan pemakaian, tanggal dan bulannya dicatat dalam buku logistik.
Jurnal Sains Teknologi Transportasi Maritim p-ISSN 2684-9135
Volume I No. 1. Mei 2019. 5

3. Jumlah penerimaan dan pemakaian setiap bulan dicatat dan dilaporkan ke perusahaan.
Jumlah yang diterima, dipakai dan sisa dalam satu tahun (akhir tahun) dicatat dan
dilaporkan kepada perusahaan guna dijadikan pertimbangan dan pedoman untuk tahun-
tahun berikutnya.
3) Kualitas Bahan Bakar Yang Bersih.
Dalam proses pengabutan bahan bakar mesin penggerak utama, bahan bakar yang digunakan
harus mempunyai kualitas yang bersih. Hal ini untuk menghindari tidak sempurnanya proses
pembakaran akibat dari bahan bakar yang kotor ini. Oleh karena itu, terlebih dahulu bahan bakar
masuk ke dalam purifier untuk dipisahkan dan dibersihkan.
G. Faktor Pendukung Perawatan Injector Bahan Bakar
F.G. Marcos, dalam buku Marine Engineer E-Book And Review Guide (1999:220) bahwa ada
Beberapa Faktor–Faktor Pendukung Perawatan Injector Bahan Bakar agar Terencana Dengan Baik
yaitu :
1. Kemampuan Masinis yang Handal
Dalam melakukan perawatan injector bahan bakar sangat diperlukan kemampuan masinis yang
handal dan teliti dalam bekerja. Oleh karena itu, Masinis yang handal dapat mengerti dan
melakukan perawatan injector dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan Manual Book
mesin penggerak utama.
2. Waktu Pengerjaan yang Banyak
Pada umumnya perawatan injector bahan bakar dapat dilakukan di atas kapal. Agar dapat
melakukan perawatan injector bahan bakar yang baik diperlukan waktu pengerjaan yang banyak
supaya alat injector bahan bakar yang dihasilkan berkualitas.
3. Sparepart yang Bagus
Selain kemampuan masinis yang handal dan waktu pengerjaan yang banyak diperlukan juga
sparepart yang bagus dari injector bahan bakar pada mesin penggerak utama. Apabila
komponen yang ada di dalam injector bahan bakar sudah mengalami kerusakan ataupun patah
maka dari itu komponen–komponen yang terkandung dalam injector bahan bakar harus diganti
dengan yang baru untuk menghindari kemacetan dari injector bahan bakar tersebut.
METODE
Dalam melakukan penelitian, peneliti membahas dan menjabarkan permasalahan yang peneliti
lihat dan juga yang peneliti alami selama menjalani praktek kerja nyata atau praktek laut (PRALA) di
PT.Zaisan Citra Mandiri, dengan nama kapal KM.Zaisan Star II. Penelitian ini dibuat berdasarkan
pengalaman selama melaksanakan Prala, selama satu tahun di PT.Zaisan Citra Mandiri. Dimulai pada
tanggal 15 Maret 2017 sampai tanggal 29 Maret 2018. Teknik pengumpulan data yang peneliti
gunakan dalam penelitian ini adalah
a. Observasi
Tujuan peneliti mengadakan observasi adalah agar mengerti akan keadaan objek yang dijadikan
topik yaitu injector bahan bakar mesin penggerak utama secara menyeluruh dan langsung, untuk
memberi kesesuaian antara keterangan-keterangan yang diperoleh dengan keadaan yang
sebenarnya terjadi.
b. Wawancara
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk memperoleh informasi dengan melakukan
komunikasi atau tanya jawab langsung dengan para masinis di atas kapal, dalam hal ini peneliti
bertanya kepada masinis khususnya kepada masinis (satu) selaku masinis yang bertanggung jawab
dengan mesin penggerak utama, mandor, dan juru minyak (oiler).
c. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan teori yang digunakan sebagai dasar untuk memperkaya pemahaman yang
diambil dari mempelajari buku atau hasil penelitian terdahulu. Dengan demikian maksud dari studi
pustaka ini adalah mengambil teori-teori yang relevan, terutama yang terkait dengan menurunnya
kinerja injector motor induk akan dijadikan sebagai bahan penyelesaian suatu masalah yang
diambil dari buku, baik buku yang di kapal maupun buku-buku yang ada di perpustakaan.
Dalam penelitian ini teknik analisis yang dipergunakan adalah metode analisis deskriptif
kualitatif. yang memberikan fakta–fakta serta penjelasan mengenai objek penelitian yang memaparkan
terhadap suatu kejadian atau peristiwa yang terjadi di atas kapal yang terkait dengan pembahasan
Jurnal Sains Teknologi Transportasi Maritim p-ISSN 2684-9135
Volume I No. 1. Mei 2019. 6

tentang upaya mengoptimalkan perawatan injector bahan bakar guna menunjang kinerja mesin
penggerak utama, berdasarkan pengamatan pengalaman langsung dari peneliti dengan melihat data
dan fakta yang ada.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kurang Sempurnanya Proses Pembakaran Di Dalam Silinder Mesin Penggerak Utama
Pada saat peneliti akan memeriksa temperatur gas buang ternyata ditemukan pada silinder
nomor 4 terjadi kenaikan suhu yaitu 450°C, kondisi gas buang setiap silinder dan suhu pendingin
air tawar silinder nomor 4 memiliki suhu yang lebih tinggi dari pada yang lainnya. Denyut bahan
bakar pada pipa bahan bakar tekanan tinggi silinder nomor 4 tidak ada denyut. Pada setiap silinder
ada dua pipa bahan bakar tekanan tinggi dan dua injector bahan bakar. Pipa bahan bakar tekanan
tinggi silinder nomor 4 terdapat satu pipa yang tidak berdenyut. Injector bahan bakar yang tidak
dapat mengabut tersebut ternyata ada banyak kotoran seperti arang dan menempel menutupi
lubang-lubang nozzle injector bahan bakar. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut maka
peneliti memberikan beberapa alternatif pemecahan masalah sebagai berikut
1) Mengganti nozzle Injector bahan bakar yang sudah melewati jam kerjanya
Penggantian injector bahan bakar dengan suku cadang yang baru merupakan salah satu cara
yang paling mudah dilakukan. Namun apabila suku cadang di atas kapal tersedia cukup banyak,
awak mesin dapat langsung mengganti injector bahan bakar yang lama dengan injector bahan
bakar yang baru. Penggantian injector bahan bakar dapat dilakukan dengan mengganti beberapa
bagian komponen dari injector bahan bakar. Beberapa komponen injector bahan bakar yang
rusak tersebut dapat diganti dengan suku cadang yang baru yang ada diatas kapal. Adapun
bagian-bagian injector bahan bakar tersebut yaitu:
1. Nozzle
Merupakan jarum pengabut yang berfungsi untuk mengeluarkan bahan bakar dan berguna
untuk mengabutkan bahan bakar sehingga terjadi pengabutan yang sempurna, pada lobang
nozzle ini tidak boleh terjadi kerak yang dapat menimbulkan kurang baiknya kerja dari
injector bahan bakar. Nozzle ini harus dibuat sedemikian rupa sehingga bahan bakar yang
dikabutkan harus sesuai, maka dapat dikatakan fungsi dari injector bahan bakar adalah :
a) Mengabutkan bahan bakar sesuai dengan derajat pengabutan.
b) Memasukkan bahan bakar kedalam silinder sesuai dengan kebutuhan.
c) Mendistribusikan bahan bakar untuk memperoleh pengabutan yang sempurna dalam
waktu yang ditetapkan.
2. Mur pengaman
Mur pengaman yang berguna sebagai pengaman agar bagian-bagian injector bahan bakar
tidak berubah pada waktu menyemprotkan bahan bakar, penyetelan kompresi juga tidak
berubah-ubah, sehingga mur pengaman ini diperlukan.
3. Ulir pengatur pegas
Sekrup pengatur pada injector yang berguna untuk mengatur tinggi rendahnya tekanan
pengabutan bahan bakar yang dikabutkan dan juga berfungsi dalam penyetelan kekuatan dari
penyemprotan injector bahan bakar.
4. Pegas
Pegas disini berfungsi sebagai alat pengontrol tekanan dari injector bahan bakar pada saat
menyemprotkan bahan bakar ke dalam silinder.
5. Spindle
Spindle digunakan untuk menekan jarum pada lubanginjector bahan bakar pada saat proses
pengabutan. Spindle ini sangat penting dalam proses penyemprotan karena tinggi rendahnya
tekanan dalam injector bahan bakar ditentukan pada spindle ini.

Gambar 1 Bagian-bagian injector bahan bakar


Jurnal Sains Teknologi Transportasi Maritim p-ISSN 2684-9135
Volume I No. 1. Mei 2019. 7

Setelah dilakukan pengecekan terhadap komponen injector bahan bakar, maka injector bahan
bakar tersebut harus dilakukan pengetesan. Pengetesan dilakukan dengan menggunakan pompa tes
tekanan tinggi. Pastikan pada saat dilakukan pengetesan tidak ada kebocoran yang terjadi pada
nozzle injector bahan bakar. Setelah dilakukan tes pada nozzle injector bahan bakar, pastikan tidak
ada tetesan bahan bakar pada nozzle dan hasil pengabutannya sempurna.

Gambar 2 Bentuk semprotan injector bahan bakar

Apabila ditemukan bentuk semprotan yang tidak baik (jelek) seperti gambar di atas maka
perlu dilakukan pemeriksaan pada lubang nozzle dan perlu dilakukan pengetesan kembali. Jika
masih ditemukan bentuk semprotan yang tidak baik (jelek) maka injector bahan bakar tersebut
harus diganti dengan yang baru. Pengetesan injector bahan bakar mesin penggerak utama
dilakukan pada tekanan yang tinggi secara bertahap mulai dari 220 kg/cm2 sampai dengan 300
kg/cm2. Jika hasil pengetesan sudah baik maka injector bahan bakar dapat dipakai dimesin
penggerak utama.
2) Mempertahankan suhu bakar tetap stabil
Suhu bahan bakar yang terlalu rendah dapat mempengaruhi kondisi dari bahan bakar yang
masuk ke injector bahan bakar. Bahan bakar berperan sangat penting untuk terjadinya pembakaran
di dalam silinder. Jadi kondisi bahan bakar harus tetap dijaga baik kualitas maupun suhu dari bahan
bakar tersebut. Untuk pemakaian bahan bakar berat pengaturan suhu tidak boleh terlalu rendah, bila
suhu bahan bakar tersebut terlalu rendah maka akan terjadi pengentalan yang menyebabkan
penyumbatan pada pipa-pipa saluran bahan bakar terutama pada bagian pengabut. Jika saluran
bahan bakar tersumbat yang disebabkan suhu bahan bakar terlalu rendah maka akan mengganggu
proses pembakaran dalam silinder. Bila suhu bahan bakar rendah dan terlalu kental maka tidak
akan terjadi proses pengabutan. Bahan bakar yang keluar dari injector bahan bakar tidak akan
menjadi kabut, bahan bakar hanya akan menetes karena terlalu kental. Hal ini menyebabkan
pembakaran kurang sempurna sesuai yang diharapkan. Disamping itu bahan bakar juga tidak boleh
terlalu tinggi melampaui batas yang telah ditentukan. Apabila suhu bahan bakar yang masuk ke
dalam pompa terlalu tinggi maka akan terjadi pembakaran pendahuluan yaitu bahan bakar akan
terbakar sebelum waktu kompresi. Maksudnya jika bahan bakar yang menuju injector bahan bakar
suhunya terlalu tinggi maka waktu dikabutkan bahan bakar akan terbakar terlebih dahulu sebelum
tekanan kompresi di dalam silinder maksimal atau terjadi pembakaran sebelum waktunya.
Kesempurnaan bahan bakar dengan udara tergantung dari hubungan yang serasi antara sistem
penyemprotan, sistem pembilasan udara dan bentuk ruang bakar dinding silinder dan puncak torak.
Pesawat pembersih bahan bakar memiliki peranan yang sangat penting untuk menjaga
kebersihan bahan bakar dari kotoran. Apabila pesawat pembersih bahan bakar mengalami
gangguan maka akan mengakibatkan penurunan produksi bahan bakar bersih yang akan digunakan.
Akibatnya bahan bakar masih banyak mengandung partikel-partikel yang sangat merugikan yang
akan mengganggu kelancaran operasional mesin penggerak utama. Bahan bakar kotor akan
mengakibatkan proses pembakaran yang kurang sempurna, bahkan mengakibatkan kondisi mesin
yang tidak stabil. Ketidakstabilan itu disebabkan oleh tersumbatnya lubang-lubang injector bahan
bakar. Oleh karena itu perawatan terhadap alat pembersih bahan bakar harus diperhatikan agar
bahan bakar yang melalui injector bahan bakar lebih bersih dan tidak akan menyumbat lubang-
lubang pada injector bahan bakar.
Jurnal Sains Teknologi Transportasi Maritim p-ISSN 2684-9135
Volume I No. 1. Mei 2019. 8

B. Kurang Terencananya Perawatan Pada Injector Bahan Bakar Mesin Penggerak Utama
Perawatan yang dilakukan terhadap injector bahan bakar mengalami kendala. Sering
terjadinya kejadian injector bahan bakar tidak mengabut mengakibatkan cadangan injector bahan
bakar di atas kapal menjadi sedikit. KKM pun sudah meminta injector bahan bakar yang baru ke
perusahaan. Namun perusahan sering tidak menanggapi permintaan tersebut. Injector bahan bakar
yang baru sering terlambat datang sehingga kami harus membersihkan injector bahan bakar yang
lama dan dipergunakan kembali untuk mengganti injector bahan bakar yang tidak dapat mengabut.
Jadwal pelayaran yang sangat padat mengakibatkan jam kerja dari injector bahan bakar menjadi
lebih cepat. Awak kapal pun sulit mencari waktu luang untuk melakukan perawatan pada injector
bahan bakar sesuai buku manual karena kondisi dari KM.ZAISAN STAR II yang sering
mengalami masalah pada pesawat yang lain sehingga awak kapal sering mengabaikan perawatan
pada injector bahan bakar. Hal ini mengakibatkan cadangan injector bahan bakar yang siap
digunakan menjadi lebih sedikit. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut maka peneliti
memberikan beberapa alternatif pemecahan masalah sebagai berikut
1) Melakukan komunikasi yang baik antara pihak perusahaan dan pihak kapal
Perencanaan perawatan harus dilakukan dengan tepat dan baik. Ketersediaan suku cadang
injector bahan bakar sangat berperan penting dalam perawatan injector bahan bakar. Oleh karena
itu pihak kantor dan pihak kapal (KKM) harus selalu berkomunikasi untuk mengetahui keadaan
kondisi injector bahan bakar dan mengetahui jumlah dari suku cadang yang ada di atas kapal
sehingga jika ada permintaan suku cadang injector bahan bakar dari KKM bisa tiba di atas kapal
tepat waktu. Hal ini sangat penting dilakukan agar suku cadang injector bahan bakar tetap tersedia
di atas kapal dan perawatan terhadap injector bahan bakar pun dapat berjalan sesuai dengan yang
sudah direncanakan sebelumnya. Perencanaan perawatan terhadap injector bahan bakar yang sudah
sesuai jadwal akan mempermudah awak mesin untuk mencari waktu yang tepat dalam melakukan
perawatan injector bahan bakar dan tidak akan terjadi penumpukan pekerjaan di atas kapal. Jika
perencanaan yang baik dan tepat dapat dilakukan, maka pengoperasian kapalakan lancar. Dalam
perencanaan perawatan injector bahan bakar yang baik dan teratur harus dilihat melalui jam kerja
dari pengabut bahan bakar tersebut, sehingga kerusakan-kerusakan akan dapat dicegah, untuk itu
dibawah ini peneliti akan menceritakan bagaimana cara melaksanakan perawatan tersebut:
1. Pengujian pada injector bahan bakar
Untuk melaksanakan pengujian pada injector bahan bakar, petunjuk pemeliharaan mesin,
terutama padamesin penggerak utama pada perawatan-perawatannya selalu memberikan
petunjuk pada jam kerja, pengetesan tersebut dilakukan sebagai berikut:
a) Tiap jam kerja atau terpakai 500-1000 jam kerja mesin penggerak utama harus diadakan
reset ulang dengan menjaga tekanan penyemprotan sekitar 220-240 kg/cm2. Pada prinsipnya
pengabut yang lebih sering diuji ulang akan lebih baik namun demikian frekuensi kerja akan
lebih banyak.
b) Mengadakan pemeriksaan terhadap pegas penekan jarum dan bagian-bagian lain jika sudah
aus, agar diadakan pergantian.
c) Mengadakan pengetesan pada injector bahan bakar, beri injector bahan bakar dengan
tekanan sebesar 220 kg/cm2, lihat ujung nozzle bocor atau tidak.
d) Tingkatkan tekanan injector bahan bakar sampai 300 kg/cm2, kemudian biarkan tekanan
turun sampai 220 kg/cm2 dengan waktu kurang dari 10 detik, maka injector bahan bakar
dalam keadaan bagus.
e) Kemudian injector bahan bakar diberi tekanan sesuai buku manual sebesar 220 kg/cm2 dan
lihat pengabutannya dan ujung nozzle bocor atau tidak.
f) Setelah injector bahan bakar di test, periksa kembali ujung nozzle jika terdapat kebocoran
pada ujung nozzle, segera adakan pengecekan ulang.
g) Mengadakan pemeriksaan mur dan baut pengunci. Pastikan terpasang dengan baik.

Gambar 3 Pengetesan injector bahan bakar


Jurnal Sains Teknologi Transportasi Maritim p-ISSN 2684-9135
Volume I No. 1. Mei 2019. 9

2. Perbaikan injector bahan bakar dan bagian-bagiannya


a) Untuk membuka nozzle kendorkan mur pengatur tekanan supaya pen nozzle tidak putus dan
permukaan yang terhimpit tidak terluka.
b) Setelah nozzle terbuka, periksa dan bersihkan bagian-bagian lainnya, yaitu spring (pegas)
sudah berkurang daya regangnya atau sudah putus.
c) Bila nozzle aus dilapping/skir dengan tangan tidak diijinkan menggunakan alat yang diputar
dengan mesin, pakailah alat yang sudah ada dan tersedia sesuai petunjuk buku manual.
d) Pasta yang digunakan untuk lapping yaitu carborundum paste (valve compound)
3. Ketentuan batas boleh atau tidak boleh dipakai lagi.
a) Lubang-lubang nozzle besarnya tidak boleh melebihi 10% dari lubang aslinya dan tidak
ada lubang yang tertutup.
b) Setelah beberapa kali diuji penyemprotan, jika pada saat diraba nozzle bagian bawah
masih basah dengan minyak, maka injector bahan bakar tidak dapat dipakai.
c) Pada ujung jarum pengabut tidak boleh berubah bentuk dari aslinya atau tumpul.
2) Mengubah Jadwal Perawatan Injector Bahan Bakar mesin penggerak utama
Perawatan injector bahan bakar mesin penggerak utama membutuhkan kemahiran dan
ketelitian dari Masinis dalam menganalisis faktor–faktor apa saja yang dapat menjadi penyebab
kerusakan injector bahan bakar dengan benar sesuai yang diharapkan oleh perusahaan.
Perawatan untuk pengabut dibagi menjadi 2 kegiatan yaitu pengecekan kualitas injector bahan
bakar mesin penggerak utama dan penggantian komponen injector bahan bakar. Untuk
melaksanakan perawatan injector bahan bakar perlu dilakukan beberapa hal sebagai berikut :
1) Mengadakan pemeriksaan dan perawatannya terhadap injector bahan bakar mesin penggerak
utama secara berkala
2) Mengadakan pemeriksaan terhadap kondisi bahan bakar dan saringan
3) Mengadakan pemeriksaan terhadap kondisi pengabutan, pengabut bahan bakar
4) Melakukan pemeriksaan kebersihan nozzle pengkabutan
5) Melakukan perawatan dalam jangka waktu tertentu sesuai saran pabrik pembuat.
KESIMPULAN
Penyebab terjadinya gangguan dan kerusakan pada injector sehingga mempengaruhi proses
penyemprotan-pengabutan bahan bakar pada injector dan sistem pembakaran pada ruang bakar sebuah
motor diesel adalah sebagai berikut:
1) Tersumbatnya lubang nozzle, akibat dari :
a) Bahan bakar yang kotor karena kurangnya pemeliharaan terhadap alat-alat pendukung sistem
bahan bakar seperti tangki-tangki dan saringan bahan bakar. Hal ini menyebabkan terjadinya
penyempitan lubang pada nozzle yang bilamana dibiarkan bisa menyebabkan kebuntuan pada
lubang tersebut.
b) Pembakaran tidak sempurna sehingga menyebabkan adanya karbon-karbon yang menempel
pada permukaan ujung nozzle yang berbentuk butiran-butiran karbon dan apabila dibiarkan,
karbon-karbon tersebut akan bertambah banyak dan akhirnya akan menyebabkan terhambatnya
bahan bakar yang dikabutkan ke dalam ruang bakar.
2) Menetesnya bahan bakar pada ujung nozzle
Hal tersebut mengakibatkan terjadinya pembakaran yang tidak sempurna, karena adanya bahan
bakar yang menetes. Bahan bakar yang menetes tersebut bisa terjadi sebelum dan sesudah waktu
pembakaran yang mengakibatkan terjadinya pembentukan gas dalam ruang bakar. Pembentukan
gas tersebut bercampur dengan udara pembakaran. Akibatnya bahan bakar yang disemprotkan ke
dalam ruang bakar tidak terbakar dengan sempurna. Akibat dari pembakaran yang tidak sempurna
ini menyebabkan adanya asap hitam pada cerobong.
DAFTAR PUSTAKA
George. (1995). Marine Auxiliary Machinery.
Jurong, E.T. (1990). Air Compressor. RMI-Batan: PT. Prosedur Test Individual Main.
Jusak, J.H. (2006). Mesin Penggerak Utama. Jakarta.
Nuradi, dan Eng, M. (2002). Permesinan Kapal.
Sularso, dan Tahara, H. (1983). Pompa & Kompressor. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
Taylor. (1998). Marine Engineering.
Wijaya, dan Hendarto, B. (2010). Komponen-Komponen Injector.

Anda mungkin juga menyukai