Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KESEHATAN MASYRAKAT

Dosen Pengampuh : Matje M Huru,SST,M.Kes

NAMA : MISSIE R W JOLTUWU

TINGKAT : II B

NIM : PO530324019475

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES KUPANG

JURUSAN KEBIDANAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
anugerahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas kesehatan masyrakat ini dengan baik.
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberihkan oleh dosen mata
kuliah sekaligus untuk menambah pengetahuan pembaca khususnya penulis mengenai Isue
kesehatan Lingkungan.

Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya tugas ini nantinya dapat menjadi tugas yang lebih
baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih.

Kupang, 10 Maret 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pemeriksaan Diagnostik............................................................................2

2.2 Jenis-Jenis Pemeriksaan daignostik.............................................................................4

2.3 Persiapan pemeriksaan USG…………………………………………………11

2.4 Persiapan pemeriksaan Rontgen……………………………………………14

2.5 Persiapan pemeriksaan CTG…………………………………………………16

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan................................................................................................................17

3.2 Saran..........................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks yang
mempengaruhi kesejahteraan masyarakat, yang saling berkaitan dengan masalah masalah lain di
luar kesehatan itu sendiri seperti masalah kesejahteraan, pola pikir, serta perilaku
masyarakat.Demikian pula pemecahan masalah kesehatan masyarakat, tidak hanya dilihat dari
segi kesehatannya sendiri tetapi harus dilihat dari seluruh segi yang ada pengaruhnya terhadap
masalah kesehatan tersebut.
Faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan
masyarakat. Untuk hal ini Hendrik L. Blum menggambarkan adanya empat faktor yang
mempengaruhi kesehatan, yaitu: keturunan, lingkungan, perilaku dan pelayan kesehatan.
Keempat faktor tersebut berpengaruh langsung kepada kesehatan, juga saling berpengaruh satu
sama lainnya. Status kesehatan akan tercapai secara optimal bilamana keempat faktor tersebut
secara bersamasama mempunyai kondisi yang optimal pula.Salah satu factor saja berada dalam
Keadaan terganggu(tidak optimal)maka status kesehatan akan tergeser ke arah dibawah optimal.
Ruang lingkup kesehatan lingkungan tersebut antara lain mencakup
perumahan,pembuangan kotoran manusia (tinja), penyediaan air bersih, pembuangan sampah,
pembuangan air kotor (air limbah), rumah hewan ternak (kandang) dan sebagainya. Adapun yang
dimaksud dengan usaha kesehatan lingkungan adalah suatu usaha untuk memperbaiki atau
mengoptimumkan lingkungan hidup manusia agar menjadi media yang baik untuk terwujudnya
kesehatan optimum bagi manusia yang hidup di dalamnya. Usaha memperbaiki atau
meningkatkan kondisi lingkungan ini dari masa ke masa dan dari masyarakat satu ke masyarakat
yang lain bervariasi dan bertingkat tingkat,
Salah satu teknologi modern sekarang yang berguna untuk meningkatkan
kebersihan lingkungan adalah mengenai masalah sanitasi. Sanitasi sendiri menurut World Health
Organization (WHO) adalah usaha untuk menjadi pencegah beberapa faktor lingkungan
fisik yang dapat memberikan pengaruh buruk terhadap manusia yang memiliki sifat tidak
terlalu mementingkan keadaan lingkungan, kesehatan dan kelangsungan hidup manusia di
masa depan. Dan sanitasi lingkungan merupakan hal yang sangat penting karena sangat
berpengaruh kepada tingkat kesehatan manusia, sanitasi yang baik akan lebih menjamin
seseorang untuk hidup sehat dan terbebas dari penyakit, sebaliknya sanitasi yang buruk
menyebabkan seseorang akan mudah sekali untuk terserang penyakit dan kemudian mengganggu
kondisi kesehatannya.Pencemaran lingkungan yang dilakukan melalui perilaku manusia yang
buang air besar sembarangan dan membuang air limbah langsung ke aliran sungai sangatlah
berbahaya terhadap lingkungan dan makhluk hidup yang berada di sungai dan harus segera
dihentikan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana hasul obersevasi terhadap RT tentang keadaan Rumah?
2. Bagaimana hasil obeservasi terhadap RT tentang penyediaan air bersih?
3. Bagaimana hasil observasi terhadap RT tentang pembuangan kotoran manusia?
4. Bagaimana hasil observasi terhadap RT tentang sampah?
5. Bagaimana hasil observasi terhadap RT tentang air limbah/air pembuangan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui hasil observasi RT tentang keadaan Rumah
2. Untuk mengetahui hasi observasi RT tentang penyediaan air bersih
3. Untuk mengetahui hasi observasi RT tentang pembuangan kotoran manusia
4. Untuk mengetahui hasi observasi RT tentang sampah
5. Untuk mengetahui hasi observasi RT tentang air limbah/air pembuangan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hasil Obeservasi RT tentang keadan Rumah
1. Bahan bangunan
a. langit-langit
1) Mudah dibersihkan:ya
2) Tidak rawan kecelakaan: ya
3) Berwarna: terang
4) Batas tinggi langit-langit dari lantai: 60 m
b. Dinding rumah: di buat dari batako/batu bata
c. Dinding kamar mandi: Kedap air
d. Tempat cuci mudah dibersihkan: ya
e. Atap rumah: seng
2. Ventilasi: Jendela rumah berfungsi dengan baik dan letak lubang air sesuai dengan tiupan
angina
3. Cahaya: Cahaya matahari dapat menyinari semua ruangan rumah dengan baik
4. Luas Rumah: 8x9
5. Luas kamar tidur: 3x4
6. fasilitas dalam rumah
a.fasilitas dapur: lengkap
b fasilitas untuk belajar anak: lengkap
c. ruang kumpul keluarga: lengkap
d. fasilitas untuk telkomunikasi: lengkap
2.2 Hasil observasi RT tentang penyedian air bersih
Berdasarkan oberservasi yg telah saya lakukan di RT 10 Kelurahan lasiana di dapatkan
bahwa penyedian air bersih sudah cukup baik dimana masyarakat menggunakan Air Pam dan juga air
dari Sumur yang di hampir mempunyai air bersih.

Air tidak pernah lepas dari segala aspek kehidupan manusia. Mulai dari hal kecil, seperti
air minum untuk melepas dahaga hingga kincir air yang di manfaatkan sebagai penghasil energi
listrik. Dari segi keberadaannya pun ada bermacam-macam jenis air. Di bumi ini hampir 71%
permukaannya merupakan wilayah peraiaran. Termasuk Negara Indonesia yang merupakan
negara kepulauan. Yang berarti ketersediaan air untuk manusia sangat berlimpah. Namun,
berlimpahnya air ini bagi beberapa persen dari 200 juta penduduk Indonesia dirasa masih kurang.
Disamping disebabkan oleh perubabahan musim dari musim huajn ke musim kemarau dan efek
global warming atau pemanasan global, ketidaktahuan sebagian besar manusia akan hakikat
keberadaan air, cara pemakaian air yang benar, dan berbagai manfaat  air menyebabkan
masyarakat sering membuang-buang air dan menggunakannya secara tidak bertanggung jawab.

Pengelolaan air bersih merupakan salah satu sub urusan dari urusan pemerintahan bidang
pekerjaan umum, hal mana bidang urusan tersebut merupakan salah satu urusan pemerintahan
wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar yang bersifat konkruen sebagaimana ditegaskan
dalam Pasal 12 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah. Karena itu semestinya penyelenggaraan pelayanan air bersih sebagai urusan wajib
pelayanan dasar berbanding linear dengan pelayanan air bersih yang berkualitas dan mampu
memberikan kepuasan bagi setiap warga masyarakat dalam mengakses pelayanan dasar air
bersih. Salah satu program unggulan saat kampanye pasangan Walikota-Wakil Walikota
Kupang, Jefri Riwu Kore-Herman Man (FirManmu) adalah pemenuhan air bersih.  Walikota
Kupang sudah mempunyai strategi mengatasi krisis air baik strategi jangka pendek, jangka
menengah, maupun jangka panjang. Setidaknya niat baik walikota tersebut nampak dan memberi
harapan bagi warga kota setelah Pemerintah Kota Kupang dan Kabupaten Kupang sepakat
membangun kerja sama melalui Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) untuk perluasan jaringan
bagi masyarakat Kota Kupang. 
2.3 Hasil obseravasi RT tentang pembuangan kotoran manusia
Berdasarkan obervasi yang telah dilakukan di Keluarahan Lasiana khusunya di RT 10
tentang pembuangan sampah manusia dimana kesadaran masyarkat sudah mulai tinggi tentang
pembuangan kotoran manusia masyarakat sudah membuang kotoran manusai pada tempat yang
sesuai dan benar.
Tinja atau kotoran manusia adalah suatu sisa bahan buangan dari proses pencernaan
makanan pada seluruh sistem pencernaan makanan (tractus digestivus) yang dikeluarkan dari
tubuh manusia melalui anus. Pada permukiman di pinggiran kali sebesar 72,4% kepala keluarga
(KK) tidak mempunyai sarana pembuangan tinja yang layak, baik berupa septic tank atau
mendapatkan fasilitas sewerage system sehingga tinja dialirkan menuju kali. Diketahui adanya
hubungan yang signifikan antara jarak jamban dan kali terhadap ketersediaan septic tank.
Syarat dasar minimal yang harus dimilki oleh setiap keluarga untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari yang termasuk dalam kesehatan lingkungan yaitu sanitasi dasar. Sanitasi dasar
mempunyai ruang lingkup seperti sarana jamban keluarga, penyediaan air bersih, pembuangan
air limbah, dan pembuangan sampah. Indonesia merupakan negara yang masih banyak
masyarakatnya berperilaku buang air besar (BAB) sembarangan. Di sejumlah daerah, BAB
sembarangan masih menjadi budaya di masyarakat. Data Joint Monitoring Program
WHO/UNICEF tahun 2014, sebesar 55 juta penduduk di Indonesia berperilaku BAB
sembarangan. Mereka juga melakukan aktivitas mandi dan mencuci pakaian di sungai yang sama
dan bisa berakibat rentan terkena penyakit diare. Selain diare, balita mudah terserang pneumonia
dari pencemaran tinja melalui udara (Karuru, 2014).
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2012 menyebutkan, sebanyak 39-40 juta
orang yang BAB sembarangan, merupakan mereka yang mempunyai WC, namun masih
membuang kotorannya ke sungai. BAB yang dianjurkan oleh ahli kesehatan dan merupakan
buang air besar yang sehat yaitu dengan membuang tinja di septic tank yang digali di tanah
dengan syaratsyarat tertentu. Dengan pembuangan tinja di septic tank dan bukan di sungai, maka
masyarakat telah melakukan salah satu syarat dasar kesehatan lingkungan (Kementerian
Kesehatan RI, 2013). Jamban keluarga yang digunakan masyarakat sebagian besar adalah leher
angsa (97,5%), tetapi tidak semua menggunakan tangki septik untuk tempat pengelolaan dan
penampungan tinja. Dari 39 unit responden yang memiliki jamban keluarga, hanya 29 unit (75%)
yang memenuhi syarat. 10 unit yang tidak memenuhi syarat dikarenakan tempat penampungan
tinja memiliki kedalaman sama dengan muka air tanah (Suliono, 2018).
Oleh karena itu masyarakat RT 10 Kelurahan Laisana diharapkan dapat melakukan
penanggulangan dan perubahan perilaku dengan melakukan Stop Buang Air Besar Sembarangan
(SBS), Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (PS-RT), dan Pengelolaan Limbah Cair
Rurnah Tangga (PLC-RT).

2.4 Hasil Observasi RT tentang Sampah


Berdasarkan oberservasi yg telah saya lakukan di RT 10 Kelurahan lasiana di dapatkan
bahwa Sampah sendiri bisa kita temukan di berbagai tempat, seperti di lingkungan sekolah,
masyarakat, tempat kerja, bahkan di dalam rumah. Sampah jenisnya ada banyak, bisa berasal
dari tumbuhan atau hewan yang biasa disebut sebagai sampah organik, dan ada juga sampah
yang berasal dari pabrik akibat pengolahan yang sulit sekali diurai yang biasa disebut sebagai
sampah anorganik.

Baik itu kegiatan yang berasal dari industri skala besar maupun skala rumah tangga.
Sampah sejatinya adalah material yang tidak diinginkan oleh manusia karena tidak memiliki nilai
ekonomis dan merupakan produk buangan. Problematika penanganan sampah menjadi salah satu
hal yang klasik dana krusial, hampir seluruh daerah di dunia ini menghadapinya. Sampah selalu
memberikan persoalan pelik, dimana setiap harinya kota besar di Indonesia selalu menghasilkan
puluhan bahkan ratusan ton sampah.Sampah tersebut biasanya diangkut oleh truk khusus dan
dibuang pada tempat yang sudah disediakan. Kemudian yang menambah permasalahan dari hari
ke hari adalah, bahwa sampah tersebut semakin menumpuk dan terjadilah bukit sampah yang
menimbulkan berbagai kerugian.Sampah yang menumpuk akan menghasilkan limbah dan polusi
yang meragukan banyak orang. Selain polusi bau yang tidak sedap, sampah menjadi sarang
penyakit dan tempat penyebaran virus dan bakteri yang tidak jarang menjadi sumber wabah
penyakit (kosngosan.com)Namun demikian sampah juga memiliki sisi keuntungan yang jarang
diketahui orang. Sampah bisa didaur ulang menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai
ekonomis yang tinggi. Pemanfaatan sampah ini tidak terlepas dari penerapan ilmu pengetahuan
dan teknologi, serta adanya inovasi dan kreativitas.
Solusi permasalahan sampah sebenarnya membutuhkan kerjasama antar semua pihak,
baik pemerintah sebagai pemegang kekuasaan, perusahaan sebagai produsen ekonomi, dan
masyarakat sebagai konsumen dan pemakai. Setidaknya beberapa prinsip yang harus dilakukan
sebagai solusi untuk menangani permasalahan sampah yang semakin memburuk, diantaranya :
1. Mengurangi atau Reduce, yang artinya sebisa mungkin sobat kosngosan harus meminimalisir
barang atau material yang dipergunakan sehari hari. Semakin banyak kamu menggunakan
material, apalagi plastik, maka semakin banyak sampah yang dihasilkan
2. Menggunakan kembali atau Reuse, yang artinya sobat kosngosan memilih barang yang bisa
dipakai kembali. Jangan memakai barang yang sekali pakai kemudian dibuang, tetapi pakailah
barang yang bisa dipergunakan berulang kali.
3. Mendaur ulang atau Recycle, artinya sobat kosngosan sebisa mungkin harus mendaur ulang atau
mengolah kembali barang yang sudah tidak berguna dan akan dibuang itu menjadi sesuatu yang
memiliki nilai guna dan nilai ekonomi.
4. Mengganti atau Replace, yaitu sobat kosngosan harus meneliti barang yang dipakai sehari-hari.
Bisa mengganti barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama.
Atau mengganti barang yang terbuat dari plastik, dengan barang yang berasal dari tumbuhan

Pengelolaan sampah yang baik dan benar dapat menghindarkan masyarakat dari berbagai
dampak negatif yang dapat ditimbulkan seperti kesehatan lingkungan sosial dan ekonomi serta
rasa aman dan nyaman. Semoga dengan materi diatas bisa menambah pengetahuan dan referensi
kita terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan
Oleh karena itu harus ada kesadaran masyarakat RT 10 kelurahan Lasiana terhadap
sampah agar masyarakat dapat terhindar dari penyakit yang di ditimbulkan dari sampah karena
sampah selain memiliki dampak positif jugas memiliki dampah negative yang dapat mengancam
kesehatan masyarakat

2.5 Hasil Observasi RT tentang pembuangan air limbah

Berdasarkan oberservasi yg telah saya lakukan di RT 10 Kelurahan lasiana di dapatkan


bahwa masyarakat ada yang kurang menyadari pembuangan air limbah dimana ada beberapa
warga yang membuang air limbah pada got yang dapat mecemarkan lingkungan sehingga
membuat masyarakat terganggu dan got tersumbat sehingga menyebabkan banjir.
 Pncemaran air limbah adalah menurunnya kualitas air yang disebabkan oleh
masuknya komponen asing berupa unsur, energi, atau zat lainnya ke dalam air. Contoh
pencemaran air dapat terjadi pada air laut, air tanah, air sungai, air danau, dan air tampungan
lainnya karena aktivitas manusia.

Indikasi pencemaran air bisa berupa perubahan warna, rasa, bau hingga kualitas air itu
sendiri. Penyebab pencemaran air paling sering diakibatkan sampah dan limbah hasil
kegiatan manusia. Dampak pencemaran air pun bisa berbahaya karena menyebabkan banyak
kerugian baik materi bahkan nyawa.

Pencemaran air dapat berdampak sangat luas, misalnya dapat meracuni air minum, meracuni
makanan hewan, menjadi penyebab ketidak seimbangan ekosistem sungai dan danau,
pengrusakan
hutan akibat hujan asam dsb.
(1) Dampak terhadap kesehatan
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :
a) air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen
b) air sebagai sarang insekta penyebar penyakit
c) jumlah air yang tersedia tak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat
membersihkan diri
d) air sebagai media untuk hidup vector penyakit
1. Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari
sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam
berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang
pengelolaan sampahnya kurang memadai.
2. Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu
penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnyamasuk ke dalam
pencernaaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.
3. Sampah beracun
Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi
ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke
laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
(2) Dampak terhadap estetika lingkungan
Dengan semakin banyaknya zat organic yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan
tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat
disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah minyak
atau lemak juga dapat mengurangi estetika. Selain bau, limbah tersebut juga menyebabkan
tempat sekitarnya menjadi licin. Sedangkan limbah detergen atau sabun akan menyebabkan
penumpukan busa yang sangat banyak. Inipun dapat mengurangi estetika.
(3) Dampak terhadap Lingkungan
Pencemaran darat yang dapat ditimbulkan oleh sampah misalnya ditinjau dari segi
kesehatan sebagai tempat bersarang dan menyebarnya bibit penyakit, sedangkan ditinjau dari
segi keindahan, tentu saja menurunnya estetika (tidak sedap dipandang mata).Cairan rembesan
sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme
termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan
berubahnya ekosistem perairan biologis.

Oleh karena itu kita sebagai masyarakat harus sadar akan pentingnya kebersihan
lingkungan sekitar serta sanitasi yang baik. Hal itu pula yang saat ini telah disadari oleh
masyarakat yang dulunya masih memiliki persepsi yang buruk terhadap kebersihan lingkungan
sekitar dan kesehatan mereka.Oleh karena itu masyarakat melakukan pergerakan untuk
melakukan stop buang air besar dan stop membuang sampah sembarangan.Stop buang air besar
sembarangan (STOP BABS) akan memberikan manfaat dalam hal-hal sebagai berikut :
(1) Menjaga lingkungan menjadi bersih, sehat, nyaman dan tidak berbau dan lebih indah
(2) Tidak mencemari sumber air /badan air yang dapat dijadikan sebagai air baku air minum
atau air untuk kegiatan sehari-hari lainya seperti mandi, cuci, dll
(3) Tidak mengundang vector (serangga dan binatang) yang dapat menyebarluaskan bibit
penyakit, sehingga dapat mencegah penyakit menular.

.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan obervasi dapat diambil kesimpulan bahwa keadaan rumah di
Kelurahan Lasiana RT 10 sudah cukup baik, Penyedian air juga bagus seperti dari air
sumur, air Pam dan air yg dibeli, Pembuangan kotoran manusia pun sudah baik dan
begitu juga dengan sampah
Namun perlu adanya rasa peduli terhadap lingkungan agar masyarakat dapat
mencegah terjadinya pencemaran lingkungan dari sampah yang dapat menimbulkan
masalah kesehatan.Jika lingkungan kita bersih maka kita dapat terhindar dari berbagai
masalah kesehatan yang dapat timbul.

3.2 Saran
Semoga tugas ini dapat bermanfat bagi pembaca dan penulis dalam memahami
tentang issue kesehatan lingkungan.Jika ada kekurangan dalam tugas ini penulis
memohon maaf yg sebesar-besarnya.Terima kasih
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo,Soekidjo. 2017. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta:Rineka Cipta
Dainur.2015. Materi-materi Pokok ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: widya medika
Salmah, Syarifah. 2015. Penataan Bantaran Sungai Ditinjau dari Aspek Lingkungan. Jakarta:
CV
Trans Info Media
Sastrawijaya, Tresma. 2012. PencemaranLlingkungan. Jakarta: Rineka Cipta
Artikel Ilmiah : Laporan hasil observasi pencemaran air sungai,

Anda mungkin juga menyukai