PEREKONOMIAN INDONESIA
“ANALISIS PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN
KETENAGAKERJAAN, PERTANIAN SERTA INDUSTRIALISASI DI
KABUPATEN SIDOARJO”
Disusun oleh:
Makalah sederhana yang telah berhasil kami susun ini diharapkan bisa
dengan mudah dipahami oleh siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami
meminta maaf apabila terdapat kesalahan kata atau kalimat yang kurang
berkenan. Serta tak lupa kami juga berharap adanya masukan serta kritikan yang
membangun dari Anda demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB I............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3 Tujuan.................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN...........................................................................................................3
2.1 Kependudukan dan Ketenagakerjaan di Kabupaten Sidoarjo..........................3
2.1.1 Pengertian Penduduk...................................................................................3
2.1.2 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Sidoarjo............................4
2.1.3 Konsep dan Definisi Perindustrian..............................................................6
2.1.4 Konsep dan Definisi Ketenagakerjaan........................................................7
2.1.5 Lapangan Kerja Utama di Kabupaten Sidoarjo.........................................8
2.2 Sektor Industri di Kabupaten Sidoarjo............................................................10
2.2.1 Jumlah Industri Rumah Tangga, Industri Kecil Menengah, dan Industri
Besar di Sidoarjo.................................................................................................10
2.3 Pertanian di Kabupaten Sidoarjo.....................................................................11
2.3.1 Potensi Pertanian di Kabupaten Sidoarjo.................................................11
BAB III..........................................................................................................................13
PENUTUPAN................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan........................................................................................................13
3.2 Saran.................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam proses pembangunan ekonomi secara nasional maka tidak terlepas dari
pembangunan ekonomi wilayah atau regional. Pembangunan ekonomi wilayah
adalah proses yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam mengatur dan
mengelola sumberdaya yang ada serta membentuk pola kemitraan pemerintahan
wilayah sektor swasta dalam menciptakan lapangan pekerjaan baru sebagai
perangsang dalam pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Pertumbuhan
ekonomi daerah sangat dipengaruhi oleh keunggulan komparatif dari suatu daerah
itu sendiri, potensi ekonomi serta spesialisasi wilayah yang dimiliki oleh daerah
tersebut (Arsyad, 1999). Istilah dari pola keruangan erat kaitannya dengan istilah-
istilah seperti penyebaran, pemusatan, keterkaitan dan pencampuran posisi atau
lokasi dan lain-lain. Istilah dari pola pemanfaatan tata ruang sangat berkaitan
dengan aspek-aspek distribusi spasial sumberdaya dalam melakukan pemanfatan
menurut tata letaknya, setiap jenis aktivitas menyebar luas yang tidak sama
dengan tingkat penyebaran yang berbeda-beda pula. Dari sudut pandang lain,
sumberdaya dan aktivitas manusia yang memanfaatkannya berpusat pada tingkat
yang tidak sama.
1
Sektor industri di Sidoarjo berkembang cukup pesat karena lokasi yang
berdekatan dengan pusat bisnis Jawa Timur (Surabaya), dekat dengan Pelabuhan
Tanjung Perak maupun Bandara Juanda, memiliki sumber daya manusia yang
produktif serta kondisi sosial politik dan keamanan yang relatif stabil menarik
minat investor untuk menanamkan modalnya di Sidoarjo. Sektor industri kecil
juga berkembang cukup baik, di antaranya sentra industri kerajinan tas dan koper
di Tanggulangin, sentra industri sandal dan sepatu di Wedoro - Waru dan Tebel -
Gedangan, sentra industri kerupuk di Telasih - Tulangan.
Adapun rumusan masalah yang dapat penulis simpulkan pada makalah, sebagai
berikut:
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.1.2 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Sidoarjo
4
Kecamatan Luas Tahun
Wilayah
Sidoarjo menjadi salah satu incaran bagi pendatang dari luar daerah untuk
mencari nafkah maupun mencari tempat tinggal. Hal ini dikarenakan letak
Sidoarjo yang berdekatan dengan Kota Surabaya, kota terbesar kedua di
Indonesia. Biaya hidup yang murah dibandingkan dengan Kota Surabaya
membuat nilai tambah bagi pendatang untuk datang ke Sidoarjo. Bayangkan saja
Kabupaten seluas 634,38 km2 ini, memiliki 1.945.252 jiwa penduduk pada tahun
2010 dengan laju pertumbuhan sebanyak 1,60% dari tahun sebelumnya. Laju
pertumbuhan tersebut bahkan lebih tinggi dibandingkan laju pertumbuhan
pendudukan di Kota Surabaya yaitu 0,52%. Berdasarkan data Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil), pendatang di Sidoarjo
mencapai 1.000 orang per bulan. Jumlah pendatang ini sesungguhnya sangat
mungkin lebih besar karena banyak yang bermukim di Sidoarjo, tetapi masih ber-
KTP luar Sidoarjo.
6
rusunawa di sekitar kawasan industri setempat untuk menata kawasan
permukiman buruh. Namun, rusunawa-rusunawa ini belum bisa dimanfaatkan
dengan baik. Bahkan, banyak penyewa rusunawa tersebut adalah warga yang
bekerja di luar Sidoarjo. Diharapkan dengan adanya rusunawa itu dapat memenuhi
kebutuhan akan tempat tinggal di Sidoarjo yang semakin terbatas dan untuk
menampung para penduduk yang bermigrasi ke Sidoarjo.
7
2. Industri Sedang (banyaknya tenaga kerja 20-99 orang)
3. Industri Kecil (banyaknya tenaga kerja 5-19 orang)
4. Industri Rumah Tangga (banyaknya tenaga kerja 1-4 orang)
8
sedang bekerja. Adapun yang di maksud dengan pengangguran ialah orang yang
tidak mempunyai pekerjaan atau orang yang tidak bekerja dan masih atau sedang
mencari pekerjaan tetapi belum mendapat pekerjaan. Pengangguran semacam ini
dinyatakan oleh BPS sebagai pengangguran terbuka.
Tenaga kerja yang bukan angkatan kerja dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu
penduduk dalam usia kerja yang sedang menempuh pendidikan, mengurus rumah
tangga yang tidak mendapat upah atau gaji, dan serta penerima pendapatan
lainnya.
Lapangan pekerjaan
Sumber pekerjaan
Jenis pekerjaan
9
Lapangan Pekerjaan Utama 2013 2014
Lembaga Keuangan, Realestate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan 4.96 6.01
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa lapangan pekerjaan utama bagi
masyarakat di Kabupaten Sidoarjo terdapat pada sektor industri. Disusul oleh
sektor perdagangan dan sektor jasa di peringkat ke dua dan ketiga. Adapun sector
pertanian dan sektor transportasi berada di urutan berikutnya. Upah tertinggi bagi
yang bekerja yang berstatus sebagai buruh atau karyawan adalah di sektor
pertambangan, akan tetapi di Kabupaten Sidoarjo jumlah penduduk yang berkeja
di sektor pertambangan berjumlah nol koma.
10
Tinggi rendahnya upah dalam bentuk uang tidak menjadi faktor satu-
satunya yang menentukan tingkat produktivitas. Sering berjalannya waktu
terdapat pandangan seakan-akan tingkat upah yang dihitung dengan uang itu
merupakan faktor tunggal yang mungkin mempengaruhi produktivitas.
Berhubungan dengan hal itu dari sudut pengusaha seolah-olah tenaga kerja
dipandang sebagai faktor utama sebagai ongkos produksi. Upah tenaga kerja
hanya dilihat dari sudut pandang permintaan pengusaha akan tenaga kerja. Perihal
upah tenaga kerja hanya aspek permintaan yang diutamakan (demand price of
labour).
Sektor industri telah memberikan kontribusi dan nilai tambah yang tinggi
sekaligus memberikan kesempatan kerja yang besar, sehingga sektor industri
dianggap sebagai penggerak utama (prime mover) pertumbuhan ekonomi suatu
daerah. Dalam rangka mendorong berkembangnya industri di Kabupaten Sidoarjo
terutama industri manufaktur, pemerintah memberikan fasilitas kemudahan
perijinan dan peningkatan infrastruktur. Disamping itu, Industri Kecil dan
Menengah maupun Industri Rumah Tangga terus didorong agar lebih berkembang
11
melalui kegiatan pelatihan, fasilitasi permodalan, pemasaran dan legalisasi usaha.
Berikut dibawah adalah tabel jumlah Industri Rumah Tangga, Industri Kecil
Menengah dan Besar di kabupaten Sidoarjo.
Jumlah Perusahaan
Kecamatan
Industri Besar Industri Sedang Jumlah
01. Tarik 3 1 4
02.
Prambon 10 1 11
03. Krembung 18 2 20
04. Porong 11 1 12
05. Jabon 20 3 23
06.
Tanggulangin 32 10 42
07. Candi 40 19 59
12
08.
Tulangan 26 1 27
09.
Wonoayu 26 13 39
10.
Sukodono 16 6 22
11.
Sidoarjo 50 13 63
12.
Buduran 47 27 74
13. Sedati 4 16 20
17. Krian 41 20 61
18.
Balongbendo 16 20 36
13
2.3 Pertanian di Kabupaten Sidoarjo
Kondisi alam Indonesia memiliki potensi sector pertanian yang besar, dengan
berbagai dukungan iklim, hutan sebagai sumber penyerapan air, dan kesuburan
tanah yang tidak bisa dipungkiri lagi. Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah
pertanian yang subur sebagai lumbung pangan, mempertahankan pertanian yang
maju agar bisa swasembada pangan dengan cara identifikasi pertanian dan
menggunakan mekanisasi teknologi tepat guna.
Tabel 4. Luas Panen, Rata-rata Produksi dan Produksi Padi Sawah dan
Ladang 2018
14
09. Krian 1 618.00 68.10 110 185.00
15
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Pada sector industri perlu adanya upaya-upaya dari pemerintah untuk penarikan
investor agar semakin banyak penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Sidoarjo
16
mengingat usia produktif dan angkatan kerja di Kabupaten Sidoarjo cukup besar,
dan pengembangan usaha-usaha yang mulai menampakkan perkembangan yang
besar dengan pemerintah merangkul usaha tersebut agar nantinya bisa
memberikan pembukaan peluang kerja.
Pada sektor pertanian diharapkan pemerintah mampu menjaga lahan yang tersisa
dengan baik agar sektor pertanian di Sidoarjo tetap terjaga. Pemerintah juga
diharapkan mampu mengembangkan sektor pertanian dengan optimal walau
dengan lahan yang sedikit.
17
DAFTAR PUSTAKA
18