Anda di halaman 1dari 17

PROGRAM :

WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN

KEGIATAN :
PEMBANGUNAN / REHABILITASI RUANG KELAS, RUANG UKS,
MESS GURU DAN JAMBAN SEKOLAH

PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN / REHABILITASI RUANG KELAS, RUANG UKS,
MESS GURU DAN JAMBAN SISWA DAN GURU SD / SMP

LOKASI :
TERSEBAR DI KABUPATEN ALOR
Spesifikasi Teknik

SYARAT – SYARAT UMUM

Lokasi Proyek : Tersebar di Kabupaten Alor


Tahun Anggaran : 2021

JENIS PEKERJAAN :

- Pembangunan / Rehabilitasi Ruang Kelas, Ruang UKS, Mess Guru dan Jamban Siswa dan Guru
SD / SMP

GAMBAR – GAMBAR dan PERSYARATAN

- Pemborong dianggap sudah mengetahui dengan seksama keadaan situasi yang dimaksud dalam
pekerjaan ini.
- Persyaratan pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan spesifikasi teknis. (terlampir)
- Gambar Rencana pekerjaan beserta detail – detail konstruksi (terlampir)

PENAWARAN YANG DIMINTA

- Sesuai Bill of Quantity (terlampir)

TIM FASILITATOR 1
Spesifikasi Teknik

PEKERJAAN PEMBANGUNAN

PASAL 1
U M U M

1.1.Sebelum pekerjaan dilaksanakan, kontraktor wajib memberitahukan kepada Direksi/Pengawas


mengenai jadwal pematokan dan pekerjaan persiapan.

1.2.Kontraktor menyiapkan rencana jadwal pelaksanaan, buku tamu, dan buku catatan/laporan harian.

1.3.Demi lancar dan baiknya pekerjaan, tenaga pelaksana lapangan yang diberi tugas oleh kontraktor
harus memiliki kualifikasi dan pengawasan yang cukup. Apabila pelaksana yang ditugaskan
ditempat pekerjaan tidak/kurang memenuhi syarat, maka Direksi/Pengawas berhak menolak
Pelaksana tersebut dalam hal ini kontraktor harus segera menyediakan pengganti pelaksanaan
tersebut dengan personil yang lebih cakap/terampil dan dapat diterima oleh Direksi.

1.4.Pelaksana pekerjaan harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang dibuat selama
pelaksanaan yang telah disetujui oleh Direksi.

1.5.Segala penyiapan yang dilakukan oleh Pihak Kontraktor tanpa seijin Direksi akan dibongkar dan
disesuaikan dengan rencana semula. Segala biaya akibat kelalaian tersebut adalah tanggungan
kontraktor.

1.6.Setiap perintah Direksi kepada kontraktor yang menyimpang dari ketentuan-ketentuan pada Pasal
1.4. di atas harus disampaikan secara tertulis dengan sepengetahuan pemberi tugas.

1.7.Apabila selama pelaksana pekerjaan diadakan pekerjaan tambah/kurang harus dengan ijin tertulis
dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Alor Penanggung Jawab Pengguna Anggaran.

1.8.Sebagian pekerjaan atau seluruh pekerjaan selain instalasi tidak boleh diborongkan lagi kepada
pihak ketiga (Sub Kontraktor) kecuali dengan persetujuan tertulis dari Kepala Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten Alor Penanggung Jawab Pengguna Anggaran. Selama tidak
bertentangan, semua hasil pekerjaan yang dilakukan oleh pihak ketiga tetap menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
1.9.Selama tidak bertentangan dengan RKS ini peraturan-peraturan lain yang juga berlaku adalah :
a) Algemene Fooswarden Voor Uitvoering Bij Aneming Van Oepen Barewerken (AV) yang
disyahkan dengan Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda Nomor 9 tanggal 18 Mei
1941 dan tambahan Lembaran negara Nomor 4571 terjemahan Syarat-syarat Umum untuk
Pelaksanaan Bangunan.

TIM FASILITATOR 2
Spesifikasi Teknik

b) Peraturan Umum untuk Pemeriksaan Bahan bangunan pada penyelenggaraan bangunan di


Indonesia (PUBB) 1956, NI. 3.
c) Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) tahun 1961
d) Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) tahun 1971
e) Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia (PUIL) NI. 6.
f) Peraturan-peraturan lain yang berlaku berkenaan dengan pekerjaan ini.
g) Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun tertulis dari Direksi selama
pelaksanaan pekerjaan.

PASAL 2
PEKERJAAN PERSIAPAN

A. Lingkup Pekerjaan
Menurut seksi ini, kontraktor harus melakukan pembersihan lokasi pada saat awal pelaksanaan
pekerjaan dan membongkar serta membersihkan lokasi pekerjaan setelah selesai kontrak,
pemasangan papan bowplank, penyediaan air kerja dan pembuatan administrasi dan
dokumentasi pekerjaan dari awal sampai akhir pekerjaan.

B. Ketentuan umum
 Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah Surat Perintah kerja (SPK) ditanda
tangani/dikeluarkan, Kontraktor sudah harus mulai dengan kegiatan nyata
dilapangan.
 Pemborong wajib membuat Papan Nama Kegiatan dan dipasang di Lokasi Pekerjaan
dilengkapi dengan tulisan warna hitam dasar di atas dasar warna putih dan cukup
jelas untuk dibaca memakai papan tebal 9 mm ukuran 90 x 120 cm seperti contoh di
bawah ini :

KEGIATAN : ..............................................................
PEKERJAAN : ..............................................................
TAHUN ANGGARAN : ..........................................................
HARGA BORONGAN : ............................................................
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN: .....................................................
KONTRAKTOR : ................................................................
KONSULTAN PERENCANA : ………………………………………….
KONSULTAN PENGAWAS : ………………………………………….
 Pemborongan wajib membuat Los Kerja yang besarnya disesuaikan dengan
keperluan.
 Biaya pembuatan Bangsal/Los Kerja tidak boleh dimasukkan dalam penawaran.
 Sesudah selesai pekerjaan dilaksanakan Los Kerja, Pemborong harus segera
membongkar dan dikeluarkan dari lokasi pekerjaan.

TIM FASILITATOR 3
Spesifikasi Teknik

C. Persyaratan pelaksanaannya sebagai berikut :


1. Pembersihan Lokasi
Wilayah yang langsung dapat dikerjakan adalah lokasi dimana bangunan akan didirikan
seperti yang ditentukan pada gambar kerja, yang harus dibersihkan dari pohon, tanaman
belukar dan material lain yang tidak berguna. Setelah selesai pelaksanaan pekerjaan seluruh
lokasi pekerjaan dibersihkan dari sisa – sisa pekerjaan sebelum dilakukan PHO.
2. Pemasangan papan bowplank
Papan bowplank dipasang sebelum pekerjaan galian pondasi dan pasangan pondasi,
bowplank menggunakan kayu usuk 5/7 dan papan dengan kualitas baik, papan bowplank
dipasangan dengan menggunakan waterpas dan unting – unting yang nantinya merupakan
titik acuan dalam pekerjaan pondasi maupun dinding tembok ½ bata
3. Pekerjaan penyediaan air kerja
Air kerja yang digunakan adalah air kerja yang tidak mengandung Lumpur dan bahan – bahan
organik lainnya.
4. Pekerjaan Administrasi dan dokumentasi
Administrasi dan dokumentasi dimulai pada saat pematokan dengan membuat dokumentasi
(Foto 0%) sementara pekerjaan dilaksanakan dan setelah selesai pekerjaan dilakukan (Foto
100%) dan pembuatan laporan harian, laporan mingguan dan lapaoran bulanan sesuai
perkembangan fisik pekerjaan dilapangan.

PASAL 3
PEKERJAAN TANAH

A. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam pekerjaan galian tanah ini adalah semua kebutuhan yang ada
hubungannya dengan pekerjaan pembuatan lubang di tanah untuk pondasi.

B. Persyaratan pelaksanaannya adalah sebagai berikut :


1. Pekerjaan Galian tanah pondasi
 Galian tanah untuk semua lubang pondasi, baru boleh dimulai setelah Papan Bouplank
dengan tanda As selesai diperiksa dan disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan.
 Semua tanah galian harus ditempatkan diluar papan bangunan agar bowplank dan semua
pekerjaan tidak terganggu.
 Lebar dasar galian minimal 0,20 m lebih lebar dari lebar dasar pasangan pondasi dan
tanah galian, harus dibuang jauh dari Bouwplank.
 Ukuran lubang galian pondasi (lebar dan dalam galian) disesuaikan dengan gambar kerja
yang ada.

TIM FASILITATOR 4
Spesifikasi Teknik

 Bahan – bahan pondasi dan peralatan untuk pasangan pondasi seperti batu kali, kotak
tempat speci, ditempatkan  20 cm dari ujung lubang galian tanah sehingga dinding
galian tidak mudah longsor.
 Bila pemborong melakukan penggalian yang melebihi ukuran yang telah diterapkan.
Pemborong harus menutupi dengan urugan pasir yang dipadatkan dengan siraman air
setiap ketinggian 15 cm.

PASAL 4
PEKERJAAN URUGAN

A. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam pekerjaan urugan tanah ialah semua kebutuhan pekerjaan
penimbunan/urugan, pemadatan dan pemerataan kembali baik dengan tanah maupun pasir
sampai mencapai suatu permukaan baru yang diinginkan.

B. Persyaratan pekerjaan urugan adalah sebagai berikut :


1. Urugan kembali tanah pondasi
 Pekerjaan urugan ini menggunakan kembali tanah bekas galian pondasi untuk mengisi
sisi – sisi pondasi dan dipadatkan.
2. Urugan pasir dibawah pondasi
 Urugan pasir dibawah pondasi menggunakan pasir urug, pekerjaan ini dilakukan sebelum
pekerjaan aanstamping/batu kosong
 Urugan pasir dibawah pondasi dilakukan dengan ketebalan 10 cm sesuai dengan gambar
kerja.
3. Urugan pasir dibawah lantai
 Urugan pasir dibawah lantai menggunakan pasir urug, pekerjaan ini dilakukan setelah
urugan sirtu peninggian lantai.
 Urugan pasir dibawah lantai diurug dengan tebal 20 cm sesuai dengan gambar kerja.
 Urugan pasir dibawah lantai disiram dengan air sampai padat supaya tidak
meninggalkan rongga - rongga.
5. Urugan sirtu peninggian lantai
 Urugan sirtu peninggian lantai adalah pekerjaan urugan sirtu untuk mengisi bagian
dalam pondasi sampai rata dan dipadatkan.
 Urugan sirtu peninggian lantai menggunakan sirtu/tanah urug yang baik, yang tidak
mengandung bahan organis dan dipadatkan lapis demi lapis dengan ketebalan 20 cm
dan sampai padat sampai rata dengan tebal sampai mencapai ketinggian yang
diinginkan sesuai gambar kerja.
 Urugan sirtu disiram dengan air dan dipadatkan dengan stampler agar benar – benar
padat sehingga tidak meninggalkan rongga - rongga

TIM FASILITATOR 5
Spesifikasi Teknik

PASAL 5
PEKERJAAN PONDASI

A. Lingkup pekerjaan
Yang termasuk dalam Pekerjaan Pondasi batu kali/karang adalah Pondasi menerus sesuai dengan
gambar rencana dan pekerjaan aanstamping / batu kosong.

B. Ketentuan Umum
 Semua pekerjaan pasangan pondasi boleh dilaksanakan apabila galian tanah sudah
diperiksa oleh Direksi/Pengawas Lapangan dan disetujui.

C. Persyaratan pekerjaan pondasi adalah sebagai berikut :


1. Pekerjaan Aanstamping / batu kosong
 Pekerjaan aanstamping dilakukan setelah urugan pasir dibawah pondasi selesai
dilakukan
 Seluruh alas pondasi dipasang dengan batu kosong Aanstamping dari batu karang
setebal 20 cm, lebar 1,0 m dan pada selanya disiram pasir dan dipadatkan.
2. Pekerjaan Pondasi Batu kali/karang
 Batu karang/kali yang dipakai sebelum dipasang harus dibersihkan dari kotoran dan
tanah yang mengandung bahan organis.
 Sebelum pasangan pondasi batu kali/karang dipasang harus dibuat profil/bentuk
pondasi dengan benang.
 Pasangan pondasi batu kali/karang dibuat dengan adukan spesie 1 Pc :5 Psr ( Untuk
Pekerjaan Irigasi Dengan Camp 1 Pc : 4 Psr )
 Pasang pondasi batu kali/karang dengan pedoman benang dari tarikan profil.
 Pasir yang digunakan adalah pasir pasang yang bersih dan tidak mengandung
kandungan Lumpur dan garam ≥ 5 %.
 Semua bahan untuk pasangan pondasi seperti Batu kali/karang, dan pasir harus
terlebih dahulu disetujui oleh Direksi/Pengawas.
3. Pekerjaan Plesteran pondasi
 Semua pasir pasang yang akan digunakan untuk pekerjaan plesteran harus diayak
dengan ayakan Ø 4.8 mm dan dibersihkan dari bahan – bahan organic
 Pasir yang digunakan adalah pasir pasang yang bersih dan tidak mengandung
kandungan Lumpur dan garam ≥ 5 %.
 Semua bidang permukaan pondasi bagian luar di atas tanah yang kelihatan harus
diplester/diberapen dengan adukan 1 Pc : 5 Psr kemudian diacie dengan saus semen
sampai kedalaman minimal 15 cm di bawah permukaan tanah.
 Semua bahan untuk plesteran pondasi seperti pasir pasang harus terlebih dahulu
disetujui oleh Direksi/Pengawas.

TIM FASILITATOR 6
Spesifikasi Teknik

PASAL 6
PEKERJAAN TEMBOK DAN PLESTERAN

A. Lingkup Pekerjaan :
Yang termasuk dalam pekerjaan tembok ini adalah tembok pasangan ½ bata dengan tebal spesi
pasangan sesuai gambar rencana  2 Cm, pasangan plesteran dan acian saus semen.

B. Persyaratan pekerjaan tembok ½ bata adalah sebagai berikut :


1. Pasangan Tembok ½ bata
 Yang dimaksud dengan dinding ½ bata adalah tebal dinding tembok tersebut sama
dengan panjang ½ bata
 Dinding tembok ½ bata terdiri dari 2 (dua) macam lapisan. Lapisan 1 (Pertama) terdiri
dari bata strek semuanya, sedangkan lapisan 2 diawali dan diakhiri dengan bata ½.
 Sebelum memasang dinding tembok ½ bata dengan menggunakan adukan terlebih
dahulu mendirikan profil sebagai pedoman tarikan benang agar bata yang dipasang
lurus teratur.
 Bahan profil dibuat dari kayu / papan yang dua sisinya diketam rata dan lurus, dirikan
dekat sudut – sudut tembok yang akan dimulai pasangan ½ bata dan gantungkan
unting – unting sampai jarak benang atas dan bawah sama terhadap profil.
 Untuk tembok ½ bata tarikan benang hanya dari arah sisi bagian luar
 Tidak diperkenankan mengikat benang pada besi beton
 Ukuran bata yang digunakan adalah 5 x 11 x 23 cm dan pasir yang digunakan adalah
pasir pasang yang bersih dan tidak mengandung kandungan Lumpur dan garam ≥ 5
%.
 Pasangan dinding tembok ½ bata menggunakan adukan 1Pc : 5Psr.
 Semua bahan untuk pasangan tembok dan plesteran seperti Bata, dan pasir harus
terlebih dahulu disetujui oleh Direksi/Pengawas. Sebelum Bata dipakai harus
direndam terlebih dahulu dalam air bersih sampai tidak lagi mengeluarkan buih.
2. Pekerjaan Plesteran Tembok
 Semua pasir pasang yang akan digunakan untuk pekerjaan plesteran harus diayak
dengan ayakan Ø 4.8 mm dan dibersihkan dari bahan – bahan organic
 Pasir yang digunakan adalah pasir pasang yang bersih dan tidak mengandung
kandungan Lumpur dan garam ≥ 5 %.
 Yang termasuk dalam pekerjaan plesteran tembok adalah semua permukaan
pasangan yang telah diplester, dengan adukan berkomposisi campuran sama dengan
pasangan 1Pc : 5Psr dan ketebalan plesteran 1,5 cm.
 Dinding tembok ½ bata dibersihkan dan disiram air sampai jenuh, tancapkan paku
pada kedua ujung dinding bagian atas sesuai dengan panjangnya.

TIM FASILITATOR 7
Spesifikasi Teknik

 Ikatkan benang pada paku dan rentangkan  0.5 cm dari permukaan bata yang paling
menonjol.
 Menentukan ketebalan plesteran dengan menggunakan unting – unting
 Membuat dot sebagai pedoman pembuat jalur kepala dengan ukuran  5 cm2.
 Pengerjaan plesteran setelah dot agak kering langsung dibuat jalur kepala untuk
pedoman pemelesteran. Pengisian anatar jalur kepala dapat dilakukan dengan
metode roskam baja atau sendok spesi.
 Ratakan plesteran kelebihan spesi dengan berpedoman pada jalur – jalur plesteran
hingga terdapat bidang plesteran yang rata dan lurus.
3. Pekerjaan acian
 Membersihkan plesteran yang akan di aci.
 Menyiram plesteran dan digosok menggunakan raskom baja hingga menjadi rata.
 Membuat adonan acian dengan menggunakan semen Portland (PC)
 Adonan acian ditempatkan dimeja plesteran.
 Menghampar adonan pada plesteran dengan raskom baja setebal  3 mm
 Menggosok meratakan dengan raskom baja sampai halus.

PASAL 7
PEKERJAAN LANTAI

A. Lingkup pekerjaan :
Yang termasuk dalam pekerjaan lantai adalah : semua pasangan lantai keramik 30 x 30 cm, plint
keramik 10 x 30 dan pekerjaan lantai acian tebal  5 cm dan pekerjaan lantai mozaik 20 x 20
untuk km/wc

B. Ketentuan Umum :
 Sebelum pekerjaan ini dilaksanakan tanah humus dalam bangunan dan akar-akar
tanamannya harus dikeluarkan/dicabut.
 Setelah tanah humus dan kotoran dikelurkan, tanah dasar dipadatkan/ditimbris.
 Pekerjaan pemasangan lantai dimulai setelah semua pekerjaan diatas lantai dan
dibawah lantai sudah diselesaikan.
 Untuk mendapatkan pasangan lantai mozaik yang baik, lantai yang dilapisi mozaik
harus benar – benar rata dan datar.
 Pasangan mozaik harus benar – benar datar dan rata
 Pasangan dinding porselin harus kuat
 Dinding porselin harus tegak dan rata

TIM FASILITATOR 8
Spesifikasi Teknik

C. Persyaratan pekerjaan lantai adalah sebagai berikut :


1. Pekerjaan Lantai Keramik 30/30
 Urugan pasir dibawah lantai setebal 20 cm, pengurugan dilakukan lapis demi lapis
setiap lapis tebal 5 cm dipadatkan dengan cara disiram dengan air.
 Keramik yang dipakai adalah keramik dengan kualitas. 1
 Lantai digunakan keramik ukuran 30 x 30 cm yang dipasang dengan memakai spesie
adukan 1Pc : 5Psr dan pada cela sambungan dicor dengan saus semen.
 Ubin plint digunakan keramik ukuran 10 x 30 cm yang dipasang dengan memakai
spesie adukan 1Pc : 5Psr dan pada cela sambungan dicor dengan saus semen.
 Pasang patok pada lubang pintu utama sebagai pedoman juga lantai. Patok dekat
pintu sebagai pedoman untuk menarik benang – benang ke sudut ruangan. Tarikan
benang harus menggunakan waterpas/selang plastik sehingga benang benar – benar
datar, tempat patok diberi tanda/dicoret dengan pensil.
 Pasang tegel pertama dekat pintu, kemudian pada sudut – sudut ruangan, masing –
masing satu tgel dengan menggunakan adukan seluas tegel. Dari tegel dekat pintu
tarik benang lurus sampai ketembok, kemudian pasang tegel satu baris ukuruan satu
tegel sampai dekat tembok.
 Lanjutkan yang menuju ruangan yang paling jauh dari pintu dan pasang menuju pintu
maksudnya agar tegel yang telah terpasang tidak diinjak.
 Jika menggunakan tegel potongan maka tegel diletakkan ditepi sekeliling ruangan
dengan ukuran sama.
 Siar – siar diisi dengan campuran saus semen . setelah 2 sampai 3 jam permukaan
tegel yang telah dipasang dibersihkan dengan air bersih dan kain pembersih.
2. Pekerjaan Lantai speci t = 5 cm
 Urugan pasir dibawah lantai setebal 20 cm, pengurugan dilakukan lapis demi lapis
setiap lapis tebal 5 cm dipadatkan dengan cara disiram dengan air.
 Lantai digunakan plesteran dan acian dipasang dengan memakai speci dengan
adukan 1Pc : 3 Psr

PASAL 8
PEKERJAAN BETON

A. Lingkup pekerjaan :
Yang termasuk dalam pekerjaan beton ini adalah sebagai berikut : Seluruh pekerjaan beton
bertulang seperti Beton sloof, Beton kolom struktur, Beton kolom praktis, Beton ringbalk, Beton
balok latei, Beton balok gewel, Beton kolom gewel dan beton tak bertulang (beton rabat)

TIM FASILITATOR 9
Spesifikasi Teknik

B. Ketentuan umum :
 Seluruh pekerjaan beton bertulang dibuat dengan mutu K 150 atau campuran beton
dengan perbandingan 1Pc : 2 Psr : 3 Batu pecah 2/3.
 Seluruh pekerjaan beton bertulang baik penampangannya maupun pembesiannya
harus disesuaikan dengan gambar rencana
 Pekerjaan beton kolom praktis harus dibuat pada bidang dinding yang luasnya lebih
besar dari 12 M2.
 Begesting yaitu semua begesting dibuat dari Tripleks 9 mm / papan yang cukup kuat
dan tebal minimal 2 cm, dipasang rapat supaya adukan beton dan air semen tidak
merembes keluar. Begesting harus diberi penguat agar ukuran beton tidak berubah.
 Pekerjaan beton tidak bertulang (Rabat beton) yaitu beton tidak bertulang dibuat
dengan adukan 1Pc : 3Psr : 5Krl. Untuk pasangan besi angker kusen pintu jendela.
Butiran kerikil yang dipakai adalah kerikil yang butirannya lebih kecil dari yang
dipergunakan untuk campuran beton bertulang.
 Pekerjaan kolom struktur, balok struktur, balok anak dan pelat lantai dimensi dan
pembesiannya harus disesuaikan dengan gambar rencana.
 Untuk mendapatkan mutu beton sesuai dengan yang disyaratkan maka pada struktur
beton diharuskan setelah pengecoran dilakukan pengeraman dengan karung goni
yang dibasahi air dan disiram 3x (tiga kali) sehari selama 1 (satu) minggu sesuai
dengan umur rencana minimal beton.
 Semua bahan untuk Pekerjaan Beton, seperti pasir, besi, kerikil harus terlebih dahulu
disetujui oleh Direksi/Pengawas.

C. Persyaratan pekerjaan beton adalah sebagai berikut :


1. Pekerjaan Cor Beton sloof / Cor beton ring balk
 Pasir yang digunakan adalah pasir beton dengan kualitas baik dan bersih dari semua
bahan – bahan organic dan kadar lumpur, kadar garamnya dibawah 5%.
 Batu pecah yang digunakan adalah batu pecah 2/3 atau batu pecah ½. Sebelum
digunakan batu pecah harus dibersihkan/dicuci dari bahan – bahan organic dan
kadungan lumpur/tanah.
 Besi yang digunakan adalah besi beton dengan Ø 12 mm untuk tulangan pokok dan
besi beton Ø 8 mm untuk sengkangnya
 Ukuran beton sloof adalah 15/20, untuk itu ukuran sengkangnya adalah : L = 15
– 3 = 12 cm dan T = 20 – 3 = 15 cm
 Jarak antar sengkang adalah 20 cm.
 Untuk sambungan antara tulangan pokok jarak sambungannya adalan 20 cm s/d 30
cm. Benkokkan tulangan pokok adalah 5 cm

TIM FASILITATOR 10
Spesifikasi Teknik

 Setelah sengkang dan tulangan pokok selesai dikerjakan keduanya


dirangkai/disatukan dengan kawat beton.
 Acuan beton/bagesting dibuat dari tripleks 9 mm / papan dengan tebal 2 – 3 cm yang
permukaan dalamnya diketam dan lebar 15 – 20 cm, papan rangkai berukuran tebal 3
cm dan lebar 10 – 15 cm.
 Setelah tulangan beton distel dan bagesting disiapkan sesuai gambar kerja
selanjutnya dilakukan pengecoran dikerjakan dengan perbandingan adukan : 1Pc : 2
Psr : 3Krkl dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan atas persetujuan
direksi/pengawas lapangan.
 Bagesting boleh dibongkar apabila bagian konstruksi dengan system bagesting yang
ada telah mencapai kekuatan yang cukup mendukung berat sendiri dan beban –
beban pelaksanaan yang bekerja padanya.
2. Pekerjaan Cor beton kolom praktis, kolom gewel 15/15 , kolom struktur 20/20 dan Kolom
struktur 30/30
 Pasir yang digunakan adalah pasir beton dengan kualitas baik dan bersih dari semua
bahan – bahan organic dan kadar lumpur, kadar garamnya dibawah 5%.
 Batu pecah yang digunakan adalah batu pecah 2/3 atau batu pecah ½. Sebelum
digunakan batu pecah harus dibersihkan/dicuci dari bahan – bahan organic dan
kadungan lumpur/tanah.
 Besi yang digunakan adalah besi beton dengan Ø 12 mm untuk tulangan pokok dan
besi beton Ø 8 mm untuk sengkangnya.
 Ukuran beton kolom praktis adalah 15/15, untuk itu ukuran sengkangnya adalah
: L = 15 – 3 = 12 cm dan T = 15 – 3 = 12 cm. Untuk beton kolom struktur adalah
20/20, untuk itu ukuran sengkangnya adalah : L = 20 – 3 = 17 cm dan T = 20 – 3
= 17 cm sedangkan beton kolom struktur adalah 30/30, untuk itu ukuran
sengkangnya adalah : L = 30 – 3 = 27 cm dan T = 30 – 3 = 27 cm
 Jarak antar sengkang adalah 20 cm.
 Untuk sambungan antara tulangan pokok jarak sambungannya adalan 20 cm s/d 30
cm. Benkokkan tulangan pokok adalah 5 cm
 Setelah sengkang dan tulangan pokok selesai dikerjakan keduanya
dirangkai/disatukan dengan kawat beton.
 Papan acuan beton / bagesting dibuat dari tripleks 9 mm / papan dengan tebal 2 – 3
cm yang permukaan dalamnya diketam dan lebar 15 – 20 cm, papan rangkai
berukuran tebal 3 cm dan lebar 10 – 15 cm.
 Untuk kolom bagesting / papan acuan harus didukung oleh batang – batang dukung
dari balok kayu dengan ukuran tinggi 8 – 12 cm dan lebar/tebal 3 – 7 cm, yang
dipasang miring. Selanjutnya batang – batang dukung masi disangga oleh kayu
dolken dengan Ø 8 – 10 cm dan tinggi 4 m.

TIM FASILITATOR 11
Spesifikasi Teknik

 Setelah tulangan beton distel dan bagesting disiapkan sesuai gambar kerja
selanjutnya dilakukan pengecoran dikerjakan dengan perbandingan adukan : 1Pc : 2
Psr : 3Krkl dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan atas persetujuan
direksi/pengawas lapangan.
 Bagesting boleh dibongkar apabila bagian konstruksi dengan system bagesting yang
ada telah mencapai kekuatan yang cukup mendukung berat sendiri dan beban –
beban pelaksanaan yang bekerja padanya.

3. Pekerjaan Cor beton balok latei dan balok gewel 15/15


 Pasir yang digunakan adalah pasir beton dengan kualitas baik dan bersih dari semua
bahan – bahan organic dan kadar lumpur, kadar garamnya dibawah 5%.
 Batu pecah yang digunakan adalah batu pecah 2/3 atau batu pecah ½. Sebelum
digunakan batu pecah harus dibersihkan/dicuci dari bahan – bahan organic dan
kadungan lumpur/tanah.
 Besi yang digunakan adalah besi beton dengan Ø 12 mm untuk tulangan pokok dan
besi beton Ø 8 mm untuk sengkangnya
 Ukuran beton kolom praktis adalah 15/15, untuk itu ukuran sengkangnya adalah
: L = 15 – 3 = 12 cm dan T = 15 – 3 = 12 cm. Jarak antar sengkang adalah 20
cm.
 Untuk sambungan antara tulangan pokok jarak sambungannya adalan 20 cm s/d 30
cm. Benkokkan tulangan pokok adalah 5 cm
 Setelah sengkang dan tulangan pokok selesai dikerjakan keduanya
dirangkai/disatukan dengan kawat beton.
 Papan acuan beton / bagesting dibuat dari tripleks 9 mm / papan dengan tebal 2 – 3
cm yang permukaan dalamnya diketam dan lebar 15 – 20 cm, papan rangkai
berukuran tebal 3 cm dan lebar 10 – 15 cm.
 Untuk kolom bagesting / papan acuan harus didukung oleh batang – batang dukung
dari balok kayu dengan ukuran tinggi 8 – 12 cm dan lebar/tebal 3 – 7 cm, yang
dipasang miring. Selanjutnya batang – batang dukung masi disangga oleh kayu
dolken dengan Ø 8 – 10 cm dan tinggi 4 m.
 Setelah tulangan beton distel dan bagesting disiapkan sesuai gambar kerja
selanjutnya dilakukan pengecoran dikerjakan dengan perbandingan adukan : 1Pc : 2
Psr : 3Krkl dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan atas persetujuan
direksi/pengawas lapangan.
 Bagesting boleh dibongkar apabila bagian konstruksi dengan system bagesting yang
ada telah mencapai kekuatan yang cukup mendukung berat sendiri dan beban –
beban pelaksanaan yang bekerja padanya.

TIM FASILITATOR 12
Spesifikasi Teknik

4. Pekerjaan cor beton rabat


 Pasir yang digunakan adalah pasir beton dengan kualitas baik dan bersih dari semua
bahan – bahan organic dan kadar lumpur, kadar garamnya dibawah 5%.
 Batu pecah yang digunakan adalah batu pecah 2/3 atau batu pecah ½. Sebelum
digunakan batu pecah harus dibersihkan/dicuci dari bahan – bahan organic dan
kadungan lumpur/tanah.
 Campuran adukan rabat beton dibuat dengan perbandingan 1Pc : 3Psr : 3Krl

PASAL 9
PEKERJAAN KAYU DAN KACA

A. Lingkup pekerjaan
Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah pembuatan kusen pintu, kuda – kuda, gording,
Listplank, Daun pintu panil kayu, Daun pintu double teakwood, Daun pintu teakwood lapis
seng, daun jendela panil kaca dan Boven/ventilasi panil kaca, penyetelan pemasangan
perlengkapannya.

B. Persyaratan dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut :


1. Pekerjaan Kusen pintu
 Kayu kusen pintu dan ventilasi, lyst-lyst dipergunakan kayu Klas I kualitet baik
(bayan, jati atau kayu sejenis yang disetujui oleh Direksi/ Pengawas), kuat, kering,
lurus dan tidak pecah-pecah serta lepas mata dengan ukuran jadi 5 x 11 cm untuk
kusen
 Semua pekerjaan kayu yang kelihatan harus diserat rata, licin, serta bagian yang
tertanam ke tembok dan sambungannya sebelum dipasang harus dimenie sampai rata
lebih dahulu.
 Kusen pintu jendela dan fentilasi harus dilindungi dengan profil-profil dari belahan
kayu ukuran 4/6 cm supaya sudut-sudutnya tidak rusak karena gesekan pada waktu
pengangkutan dan pemasangannya serta tidak bengkok kembali karena getaran.
 Pasangan kusen, dan siku-siku serta letaknya harus sesuai dengan gambar kerja.
 Hubungan tiang kusen dengan lantai memakai neut dengan angker dook  10 mm
tinggi neut 10 cm.
2. Pekerjaan Kuda – kuda
 Konstruksi kuda-kuda kayu pada rangka atap lainnya dibuat dari kayu kls I (Bayan,
jati, ampupu) dan kayu klas II (hamajang, samarinda) atau kayu sejenis yang disetujui
oleh Direksi/ Pengawas dengan ukuran 6/12 dan 2 x 4/12 dengan gergajian mesin
yang rapih dan lurus. Kayu-kayu tersebut harus kering dan tidak mentah. Ukuran -
ukuran dan cara penggergajiannya sesuai gambar rencana.

TIM FASILITATOR 13
Spesifikasi Teknik

 Bagian kayu yang akan disambung terlebih dahulu harus dimenie dan seluruh bagian
kayu untuk pekerjaan rangka atap ini sebelum dinaikan harus diresidu 2 x sampai rata
dan baik.
 Konstruksi kuda – kuda kayu klas I dan klas II pada setiap pertemuan rangka dengan
rangka menggunakan system sambungan bibir miring berkait dan baut mur Ø 12 mm
sesuai dengan gambar kerja dan pada balok tarik menggunakan beugel U dengan
ukuran 40 x 40 cm.
3. Pekerjaan Gording
 Untuk pekerjaan gording menggunakan kayu Klas II (hamajang, samarinda) atau kayu
sejenis yang disetujui oleh Direksi/ Pengawas dengan ukuran 6/12 cm dipasang
dengan jarak pasang 80 cm.
 Tiap – tiap gording dipasang bantalan penyangga (klos)
 Permukaan gording yang bersentuhan dengan penutup atap harus diketam hingga
lurus dan rata, sehingga setelah diberi penutup atap permukaan atap tidak
bergelombang.
4. Pekerjaan Listplank
 Lystplank dipakai kayu klas I (jati, bayan) dan kayu klas II (hamajang, samarinda) atau
kayu sejenis yang disetujui oleh Direksi/ Pengawas dengan ukuran papan 2 x 3/20
cm dari papan berkualitas baik, tidak cacat, lurus siku-siku, diserut rata, lalu dimeni
dan cat kilap warna minimal 3 x cat sampai rata baik dan halus.
5. Pekerjaan Daun pintu panil kayu 3 cm
 Rangka daun pintu dibuat dari kayu Kls I dengan ketebalan 3 cm, sedangkan daun
pintu panel dengan kayu klas I. untuk bentuk dan konstruksinya dilihat pada gambar
kerja.
 Semua daun pintu harus dikerjakan dengan baik dan sempurna sehingga siap dipakai.
Jarak alas pintu dengan lantai maximal 5 mm.
6. Pekerjaan Daun Jendela panil kaca
 Jendela panil kaca dipakai kaca polos 5 mm dengan sponing yang dibuat cela (tidak
boleh rapat) agar dalam cuaca panas kaca tidak pecah.
 Lyst-lyst untuk kaca jendela dibuat dari kayu jati kualitas baik, lurus siku dengan
ukuran 1,5/2,5 cm. Boven / jendela menggunakan kaca bening tebal 5 mm atau
dengan menggunakan Jelusi (disesuaikan dengan RAB).
Semua jenis kayu untuk kayu klas I dan Klas II harus disetujui oleh Direksi/ Pengawas.

TIM FASILITATOR 14
Spesifikasi Teknik

PASAL 10
PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND

A. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah penutup atap, bubungan rangka plafond, penutup
plafond dari triplex dan lyst plafond.
B. Persyaratan pelaksanaannya sebagai berikut :
1. Pasangan penutup atap
 Penutup atap memakai seng gelombang BJLS 20 atau seng BJLS 30 sesuai lampiran
BOQ masing – masing lokasi pada bagian luar dimeni dan dicat dengan cat setaraf
mowilex berwarna Merah atau warna yang disetujui oleh pihak Direksi.( Untuk
Pekerjaan Rumah Kaca/Balai Pembenihan Menggunakan Atas PVC )
 Penutup atap memakai seng multi roof 0.20 untuk lokasi yang berada dekat dengan
daerah dengan kadar blerang yang cukup tinggi sesuai lampiran BOQ masing –
masing lokasi.
2. Pasangan bubungan
 Seng bubungan memakai seng plat BJLS 20 atau seng BJLS 30 sesuai BOQ yang ada
dan pemasangannya harus rapih dan baik serta simetris dengan letak lekuk /
kemiringan seng atap dan pada bagian luar dimeni dan dicat dengan cat setaraf
mowilex.

PASAL 12
PEKERJAAN PIPANISASI

A. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah pembangunan saluran pipa ke lokasi irigasi dan untuk
pekerjaan pipa dari broncaptering ke reservoir menggunakan pipa gip dan Pipa HDPE serta
asesories yang diperlukan sesuai RAB.

B. Persyaratan pelaksanaannya adalah sebagai berikut :

 Sesuai bahan campuran spesie 1Pc : 4Psr diplester dan diaci dengan air semen sampai rata.
( untuk pembangunan Broncaptering dan reservoir )
 Pipa dari Sumber ke broncapmemakai pipa GIP  1 ½ dan ½".
 Pipa dari Broncaptering ke Reservoir dan dari reservoir ke saluran irigasi mengunakan
pipa HDPE  2”, 1 ½ dan ½".
 Pemasangan/penempatannya sesuai gambar rencana.
 Untuk menjamin dalam pemeliharaan sambungan pipa dari korosi alur/drat
sambungan dilapisi dengan Isolatip. Bahan -bahan yang dipergunakan dalam
pemipaan ini pipa GIP ukuran medium B.

TIM FASILITATOR 15
Spesifikasi Teknik

PASAL 14
PEKERJAAN CAT DAN LABURAN

A. Lingkup pekerjaan
Yang termasuk dalam pekerjaan cat dan laburan adalah cat bidang kayu yang kelihatan, bidang
tembok.

B. Persyaratan pelaksanaan cat dan laburan adalah sebagai berikut :


 Bidang tembok dan plafond yang akan terlebih dahulu diplamur supaya permukaan
rata kemudian diamplas dan dicat dengan cat tembok sebanyak 3 x jalan sampai rata
halus dan baik.
 Bidang kayu kusen, dan lystplank sebelum dicat harus dimenie dahulu, selanjutnya
didumpul dan diamplas sampai rata dan baik, halus, baru dicat kilap minimal 3 x jalan
sampai rata baik.
 Cat tembok memakai cat merk MATEX / Setara sedangkan cat kilap memakai cat
EMCO atau setara dengan warna Putih.
 Untuk daun pintu panil dan daun pintu teakwood sebelum dipolitur bidang
permukaannya terlebih dahulu diamplas dan dibersihkan.
 Merisidu kayu gording dilakukan setelah rangka kap distel dan pasang/dinaikan.

PASAL 15
PEKERJAAN LAIN - LAIN

 Sebelum kontraktor mengadakan penyerahan pekerjaan untuk pertama


kalinya, seluruh lokasi sudah harus bersih dari sisa bahan bangunan.
 Hal-hal yang tercantum dalam gambar dan Spesifikasi Teknik ini,
diharapkan sebelum pelaksanaan pekerjaan tersebut harus terlebih dahulu
dikonsultasikan kepada Direksi/Pengawas.

Di Buat Oleh,

Tim Fasilitator
DINAS PENDIDIKAN

ANDERIAS KOLOBANI, ST

TIM FASILITATOR 16

Anda mungkin juga menyukai