Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pasal 1 ayat
(12) menyatakan bahwa “Pemerintah Daerah berwenang mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah, disusun suatu perencanaan
pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan
nasional. Kewenangan tersebut merupakan kewenangan dalam menentukan dan
melaksanakan kebijakan menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat mulai
dari perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan, pengawasan serta evaluasi. Oleh karena
itu, dalam implementasinya pelaksanaan otonomi daerah harus terencana dan sinergis
dengan perencanaan pemerintahan yang lebih tinggi dengan tidak menghilangkan nilai
keikhlasan setiap daerah.
Berdasarkan ketentuan pasal 261 ayat (4), Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014
disebutkan bahwa perencanaan pembangunan daerah dengan menggunakan pendekatan
politis adalah menerjemahkan visi dan misi kepala daerah terpilih ke dalam dokumen
perencanaan pembangunan jangka menengah yang dibahas bersama dengan DPRD. Visi
dan Misi dari Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Situbondo Periode Tahun 2021-2026
yakni Drs. Karna Suswandi, MM dan HJ. Khoirani, S.Pd., MM yang dilantik oleh Gubernur
Jawa Timur pada Jumat 26 Februari 2021 harus diterjemahkan ke dalam dokumen
perencanaan pembangunan jangka menengah yang dibahas bersama dengan DPRD.
Dokumen perencanaan jangka menengah yang dimaksud pada penjelasan sebelumnya
merupakan dokumen rencana pembangunan jangka menengah sebagaimana yang
disebutkan dalam Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
yaitu dokumen perencanaan untuk periode waktu lima tahun yang akan datang.
Selain janji-janji politik atau Visi Misi Kepala Daerah Terpilih yang harus
diterjemahkan pada RPJMD, hasil evaluasi kinerja periode sebelumnya, capaian SDG`s, isu-
isu strategis serta potensi-potensi unggulan Kabupaten Situbondo juga harus diakomodir
dalam RPJMD Kabupaten Situbondo Tahun 2021-2026. Keseluruhan hal tersebut dianalisis
berdasarkan ketentuan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017
tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata
Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah. Dalam Peraturan Menteri
Dalam Negeri tersebut diamanatkan bahwa perencanaan pembangunan daerah adalah
I-1
suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur
pemangku kepentingan dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya
yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan
wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu.
Mengacu terhadap tahun perencanaan, RPJMD Kabupaten Situbondo Tahun 2021-
2026 merupakan tahapan ke 4 dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten
Situbondo Tahun 2005-2025. Artinya dokumen RPJMD Kabupaten Situbondo pada periode
ini merupakan tahapan terakhir dari capaian RPJPD Kabupaten Situbondo, sehingga pada
periode ini Pemerintah Kabupaten Situbondo tidak hanya berorientasi penuh terhadap
capaian RPJMD Tahun 2021-2026. Namun juga memiliki misi memastikan seluruh tujuan
RPJPD dioptimalkan dapat tercapai pada akhir periode RPJMD.
Undang-Undang 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian
ditegaskan melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 disebutkan
bahwa penyusunan RPJMD Kabupaten Situbondo harus menggunakan empat pendekatan
utama yakni Pendekatan Teknokratik, Pendekatan Partisipatif, Pendekatan Politis, dan
Pendekatan Atas Bawah (top-down) dan Bawah Atas (bottom-up). Pendekatan pertama
yakni “Pendekatan Teknokratik” yang dimaksud adalah dimana dalam penyusunan RPJMD
disusun dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah untuk mencapai tujuan
dan sasaran pembangunan. Secara praktis pendekatan teknokratik dalam penyusunan
RPJMD Kabupaten Situbondo tahun 2021-2026 direpresentasikan melalui telah
tersusunnya Rancangan Teknokratik RPJMD Kabupaten Situbondo yang disusun lebih
dengan pendekatan akademis dan ilmiah, sebagai upaya dalam melihat objektifitas kondisi,
permasalahan, dan isu-isu strategis di Kabupaten Situbondo.
Pendekatan kedua yakni “Pendekatan Partisipatif” yang dimaksud adalah dalam
penyusunan RPJMD, segala proses dan tahapannya dilaksanakan dengan melibatkan
stakeholder atau pemangku kepentingan terkait dilingkup Kabupaten Situbondo. Praktisnya
pendekatan partisipatif dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Situbondo Tahun 2021-2026
dapat direpresentasikan melalui stakeholder yang terlibat yang meliputi Pemerintah
Daerah Kabupaten Situbondo sendiri, Akademisi, masyarakat Kabupaten Situbondo,
Komunitas, maupun masyarakat ekonomi atau private sector di Kabupaten Situbondo.
Pendekatan ketiga yakni “Pendekatan Politis” yang dimaksud adalah dalam penyusunan
RPJMD dilaksanakan proses penerjemahan Visi dan Misi Kepala Daerah terpilih kedalam
dokumen RPJMD yang dibahas bersama dengan DPRD. Kaitannya dengan tahapan ini,
secara praktis Visi dan Misi Kepala Daerah diterjemahkan dalam Dokumen RPJMD
Kabupaten Situbondo Tahun 2021-2026 melalui Tujuan dan Sasaran yang
direpresentasikan juga dengan indikatornya. Penerjemahan Visi dan Misi Bupati Kabupaten
Situbondo melalui tujuan dan sasaran RPJMD bertujuan agar tingkat keberhasilan suatu
pemerintahan dapat diukur melalui IKU atau indikator tujuan. Selain itu tujuan dan sasaran
RPJMD Kabupaten Situbondo yang diterjemahkan melalui visi dan misi Bupati terpilih juga
menjadi pedoman perangkat daerah dalam menentukan program pembangunan.
Terakhir pendekatan keempat yakni “Pendekatan Top-Down dan Bottom-Up”, yang
dimaksud adalah dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Situbondo tahun 2021-2026
merupakan hasil perencanaan yang diselaraskan dalam pelaksanaan Forum Konsultasi
Publik untuk memperoleh masukan terhadap Rancangan Awal RPJMD dan Musyawarah
perencanaan pembangunan Kabupaten RPJMD.
I-2
Selanjutnya dengan disusunya dokumen RPJMD Kabupaten Situbondo tahun 2021-
2026 ini, nantinya akan menjadi dokumen rujukan dalam penyusunan perencanaan
tahunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan sebagai acuan perangkat daerah
dalam menyusun Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) dan Rencana Kerja
Perangkat Daerah (Renja PD).
I-3
k) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
l) Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4575);
m) Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4577);
n) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
o) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
p) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;
q) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
r) Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesoa Nomor 4816);
s) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
t) Peraturan Pemerintah (PP) No. 13 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
u) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 33 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Tugas dan
Wewenang Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat;
v) Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 228, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5941);
w) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Pembinaan
Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5041);
x) Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6178);
y) Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024;
z) Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 Tentang Pengarusutamaan Gender Dalam
Pembangunan Nasional ;
I-4
aa) Peraturan Kementerian Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 77 Tahun 2020 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah;
bb) Peraturan Menteri Dalam Negeri 67 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2008 Tentang Pedoman Umum Pelaksanaan
Pengarusutamaan Gender Di Daerah ;
cc) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Perangkat Daerah;
dd) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pembuata dan
Pelaksanaan KLHS dalam Penyusunan RPJMD;
ee) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 Tentang Klasifikasi, Kodefikasi
dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah;
ff) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-3708 Tahun 2020 Tentang Hasil Verifkasi
Dan Validasi Pemutakhiran Klarifikasi, Kodefikasi Dan Nomeklatur Perencanaan
Pembangunan Dan Keuangan Daerah;
gg) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 Nomor 1 Tahun 2009 Seri E);
hh) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Timur Tahun 2012 Nomor 3 Seri D);
ii) Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Situbondo No. 9 Tahun 2013 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Situbondo Tahun 2011-2031;
jj) Peraturan Daerah Kabupaten Situbondo No. 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan
Susunan Perangkat Daerah.
kk) Peraturan Bupati Kabupaten Situbondo No. 6 Tahun 2012 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kab. Situbondo Tahun 2005-2025;
ll) Peraturan Daerah Kabupaten Situbondo Nomor 3 Tahun 2018 tentang Perlindungan
dan Pemberdayaan Penyandang Disabilitas;
mm) Peraturan Daerah Kabupaten Situbondo Nomor 6 Tahun 2020 tentang Kabupaten
Layak Anak;
nn) Peraturan Bupati Situbondo Nomor 11 tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Kabupaten Situbondo.
I-5
Tahapan selanjutnya adalah disaat platform politik dari Bupati terpilih telah muncul,
maka rancangan teknokratik RPJMD dapat disempurnakan menjadi Dokumen RPJMD.
Merujuk terhadap sinkronisasi perencanaan, RPJMD merupakan bagian yang terintegrasi
dengan perencanaan jangka panjang daerah, RPJMD Provinsi, dan rencana pembangunan
nasional, yang bertujuan untuk mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan.
Sehingga RPJMD harus sinkron dan sinergi antar level pemerintahan, antar daerah, antar
waktu, antar ruang dan antar fungsi pemerintah serta menjamin keterkaitan dan
konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi.
RPJMD sebagai dokumen perencanaan lima tahunan merupakan penjabaran RPJPD
yang memiliki kurun waktu 20 tahun. RPJMD selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) yang merupakan perencanaan tahunan dan menjadi pedoman
dalam penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) Pemerintah
Kabupaten SItubondo. Hubungan antar dokumen perencanaan dapat dilihat melalui
gambar berikut:
I-6
3. RPJMD Kabupaten Situbondo tahun 2021-2026 merupakan penjabaran RPJPD
Kabupaten Situbondo Tahun 2005-2025 Tahap IV. Dengan demikian dalam
penyusunannya, juga memperhatikan arah kebijakan dan sasaran pembangunan
RPJPD Kabupaten Situbondo Tahun 2005-2025 Tahap IV.
4. RPJMD Kabupaten Situbondo tahun 2021-2026 memperhatikan rencana
pemanfaatan dan pengembangan tata ruang wilayah Kabupaten Situbondo, seperti
yang tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Situbondo
tahun 2013-2033. Hal yang perlu diperhatikan dalam RTRW adalah pola dan struktur
ruang sebagai acuan pembangunan RPJMD Tahun 2021-2026.
5. RPJMD Kabupaten Situbondo tahun 2021-2026 diselaraskan dengan dengan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) guna memenuhi prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan.
Secara subtansi, keselarasan RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahu 2019-2024 dengan berbagai
dokumen terkait akan disampaikan sebagai berikut :
1.
2.
3.
4. Keselarasan RPJMD Kabupaten Situbondo tahun 2021-2026 dengan RTRW
Kabupaten Situbondo tahun 2013 – 2033
Penyusunan RPJMD Kabupaten Situbondo tahun 2021-2026
memperhatikan dan mempertimbangkan tujuan dan kebijakan penataan ruang
wilayah, struktur ruang, rencana pola ruang serta arahan pemanfaatan ruang yang
tercantum dalam Peraturan Daerah Kabupaten Situbondo Nomor 9 Tahun 2013
tentang RTRW Kabupaten Situbondo tahun 2013 – 2033.
Tabel…..
Keselarasan Dokumen RPJMD Dengan RTRW
No Misi RPJMD Kabupaten Situbondo RTRW Kabupaten Situbondo
Tahun 2021 – 2026 Tahun 2013 – 2033
1 Membangun Masyarakat Situbondo Pasal 8 ayat (9), Strategi peningkatan
Beriman dalam Keberagaman sektor ekonomi potensial, pelestarian dan
peningkatan budaya, serta daya dukung
lingkungan hidup pada kawasan strategis
2 Membangun Masyarakat Situbondo Pada misi penataan ruang pasal 5 huruf
Sehat, Cerdas dan Meningkatkan Peran “d” yaitu mewujudkan penyediaan sarana
Perempuan dan prasarana di perkotaan dan
perdesaan untuk peningkatan kualitas
SDM yang lebih produktif dan mandiri
serta berdaya saing tinggi
3 Membangun Infrastruktur, Ekonomi Kebijakan penataan ruang pasal 7 ayat (2)
Berkeadilan dan Berdaya Saing Kebijakan penataan ruang wilayah
Kabupaten Situbondo meliputi:
a. pengembangan pusat pelayanan
guna mendorong pertumbuhan
I-7
ekonomi wilayah yang mendukung
perkembangan industri, pertanian
dan pariwisata bahari;
b. penyediaan prasarana wilayah
melalui pengembangan prasarana
transportasi, telekomunikasi,
energi, sumber daya air, dan
prasarana lingkungan sebagai
pendorong iklim produktif;
I-8
Mempromosikan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif, lapangan
pekerjaan dan pekerjaan yang layak untuk semua
9) Industri, Inovasi, dan Infrastruktur:
Membangun infrastruktur kuat, mempromosikan industrialisasi berkelanjutan dan
mendorong inovasi
10) Berkurangnya Kesenjangan:
Membangun infrastruktur kuat, mempromosikan industrialisasi berkelanjutan dan
mendorong inovasi
11) Kota dan Komunitas Berkelanjutan:
Membuat perkotaan menjadi inklusif, aman, kuat, dan berkelanjutan
12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab:
Memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan
13) Penanganan Perubahan Iklim:
Mengambil langkah penting untuk melawan perubahan iklim dan dampaknya
14) Ekosistem Laut:
Pelindungan dan penggunaan samudera, laut dan sumber daya kelautan secara
berkelanjutan
15) Ekosistem Darat:
Mengelola hutan secara berkelanjutan, melawan perubahan lahan menjadi gurun,
menghentikan dan merehabilitasi kerusakan lahan, menghentikan kepunahan
keanekaragaman hayati.
16) Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh:
Mendorong masyarakat adil, damai, dan inklusif
17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan:
Menghidupkan kembali kemitraan global demi pembangunan berkelanjutan.
Tidak Persentase
TUJUA Total Sudah- Sudah- Belum-
NAMA TUJUAN ada Capaian
N Indikator Sudah Belum Belum
Data Indikator
1 Tanpa Kemiskinan 24 5 14 1 4 20.83%
2 Tanpa Kelaparan 11 4 0 0 7 36.36%
3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera 34 13 5 6 10 38.24%
4 Pendidikan Berkualitas 13 5 6 0 2 38.46%
5 Kesetaraan Gender 14 5 3 0 6 35.71%
6 Air Bersih dan Sanitasi Layak 18 2 0 11 5 11.11%
7 Energi Bersih dan Terjangkau 2 1 0 1 0 50.00%
Pekerjaan layan dan Pertumbuhan
8 19 3 4 1 11 15.79%
Ekonomi
9 Industri, Inovasi dan Infrastruktur 13 5 1 2 5 38.46%
10 Berkurangnya Kesenjangan 11 3 2 4 2 27.27%
I-9
Kota dan Pemukiman yang
11 15 5 2 7 1 33.33%
berkelanjutan
Konsumsi dan Produksi yang
12 5 1 0 0 4 20.00%
Bertanggung Jawab
13 Penanganan Perubahan Iklim 2 0 1 1 0 0.00%
14 Ekosistem Lautan 0 0 0 0 0 0.00%
15 Ekosistem daratan 4 0 0 0 4 0.00%
16 16. Perdamaian Keadilan Kelembagaan 21 8 3 2 8 38.10%
17 Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan 16 7 1 5 3 43.75%
TOTAL 222 67 42 41 72
30.18%
PERSENTASE 100% 30.18% 18.92% 18.47% 32.43%
Tabel…..
Keselarasan Dokumen RPJMD Dengan KLHS RPJMD
No Isu Strategis Prioritas KLHS RPJMD RPJMD Kabupaten Situbondo
Kabupaten Situbondo Tahun 2021 -
Tahun 2021 – 2026
2026
1 Pentingnya Peningkatan Pengentasan Sesuai Misi 3 : Membangun Infrastruktur,
Kemiskinan dan Pemenuhan Kebutuhan Ekonomi Berkeadilan dan Berdaya Saing.
Dasar
I - 10
Kesetaraan Sumber Daya Manusia
5 Pentingnya peningkatan Gizi pada Bayi, Sesuai Misi 2 : Membangun Masyarakat
Balita dan Ibu Hamil, Serta kesadara Situbondo Sehat, Cerdas dan
penggunaan Metode Kontrasepsi Meningkatkan Peran Perempuan
Jangka Panjang (MKJP) Cara Modern
I - 11
Tujuan : Meningkatkan Kualitas Dan
Kesetaraan Sumber Daya Manusia
12 Pentingnya Perlindungan Masyarakat Sesuai Misi 1 : Membangun Masyarakat
dan Keadilan Hukum Situbondo Beriman dalam Keberagaman
I - 12
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Dasar Hukum Penyusunan
1.3. Hubungan Antar Dokumen
1.4. Sistematika Penulisan
1.5. Maksud dan Tujuan
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1. Aspek Geografi dan Demografi
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.3 Aspek Pelayanan Umum
2.4 Aspek Daya Saing Daerah
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA
PENDANAAN
3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu
3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu
3.3 Kerangka Pendanaan
I - 13