Anda di halaman 1dari 13

BAB I

Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pasal 1 ayat
(12) menyatakan bahwa “Pemerintah Daerah berwenang mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah, disusun suatu perencanaan
pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan
nasional. Kewenangan tersebut merupakan kewenangan dalam menentukan dan
melaksanakan kebijakan menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat mulai
dari perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan, pengawasan serta evaluasi. Oleh karena
itu, dalam implementasinya pelaksanaan otonomi daerah harus terencana dan sinergis
dengan perencanaan pemerintahan yang lebih tinggi dengan tidak menghilangkan nilai
keikhlasan setiap daerah.
Berdasarkan ketentuan pasal 261 ayat (4), Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014
disebutkan bahwa perencanaan pembangunan daerah dengan menggunakan pendekatan
politis adalah menerjemahkan visi dan misi kepala daerah terpilih ke dalam dokumen
perencanaan pembangunan jangka menengah yang dibahas bersama dengan DPRD. Visi
dan Misi dari Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Situbondo Periode Tahun 2021-2026
yakni Drs. Karna Suswandi, MM dan HJ. Khoirani, S.Pd., MM yang dilantik oleh Gubernur
Jawa Timur pada Jumat 26 Februari 2021 harus diterjemahkan ke dalam dokumen
perencanaan pembangunan jangka menengah yang dibahas bersama dengan DPRD.
Dokumen perencanaan jangka menengah yang dimaksud pada penjelasan sebelumnya
merupakan dokumen rencana pembangunan jangka menengah sebagaimana yang
disebutkan dalam Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
yaitu dokumen perencanaan untuk periode waktu lima tahun yang akan datang.
Selain janji-janji politik atau Visi Misi Kepala Daerah Terpilih yang harus
diterjemahkan pada RPJMD, hasil evaluasi kinerja periode sebelumnya, capaian SDG`s, isu-
isu strategis serta potensi-potensi unggulan Kabupaten Situbondo juga harus diakomodir
dalam RPJMD Kabupaten Situbondo Tahun 2021-2026. Keseluruhan hal tersebut dianalisis
berdasarkan ketentuan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017
tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata
Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah. Dalam Peraturan Menteri
Dalam Negeri tersebut diamanatkan bahwa perencanaan pembangunan daerah adalah

I-1
suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur
pemangku kepentingan dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya
yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan
wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu.
Mengacu terhadap tahun perencanaan, RPJMD Kabupaten Situbondo Tahun 2021-
2026 merupakan tahapan ke 4 dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten
Situbondo Tahun 2005-2025. Artinya dokumen RPJMD Kabupaten Situbondo pada periode
ini merupakan tahapan terakhir dari capaian RPJPD Kabupaten Situbondo, sehingga pada
periode ini Pemerintah Kabupaten Situbondo tidak hanya berorientasi penuh terhadap
capaian RPJMD Tahun 2021-2026. Namun juga memiliki misi memastikan seluruh tujuan
RPJPD dioptimalkan dapat tercapai pada akhir periode RPJMD.
Undang-Undang 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian
ditegaskan melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 disebutkan
bahwa penyusunan RPJMD Kabupaten Situbondo harus menggunakan empat pendekatan
utama yakni Pendekatan Teknokratik, Pendekatan Partisipatif, Pendekatan Politis, dan
Pendekatan Atas Bawah (top-down) dan Bawah Atas (bottom-up). Pendekatan pertama
yakni “Pendekatan Teknokratik” yang dimaksud adalah dimana dalam penyusunan RPJMD
disusun dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah untuk mencapai tujuan
dan sasaran pembangunan. Secara praktis pendekatan teknokratik dalam penyusunan
RPJMD Kabupaten Situbondo tahun 2021-2026 direpresentasikan melalui telah
tersusunnya Rancangan Teknokratik RPJMD Kabupaten Situbondo yang disusun lebih
dengan pendekatan akademis dan ilmiah, sebagai upaya dalam melihat objektifitas kondisi,
permasalahan, dan isu-isu strategis di Kabupaten Situbondo.
Pendekatan kedua yakni “Pendekatan Partisipatif” yang dimaksud adalah dalam
penyusunan RPJMD, segala proses dan tahapannya dilaksanakan dengan melibatkan
stakeholder atau pemangku kepentingan terkait dilingkup Kabupaten Situbondo. Praktisnya
pendekatan partisipatif dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Situbondo Tahun 2021-2026
dapat direpresentasikan melalui stakeholder yang terlibat yang meliputi Pemerintah
Daerah Kabupaten Situbondo sendiri, Akademisi, masyarakat Kabupaten Situbondo,
Komunitas, maupun masyarakat ekonomi atau private sector di Kabupaten Situbondo.
Pendekatan ketiga yakni “Pendekatan Politis” yang dimaksud adalah dalam penyusunan
RPJMD dilaksanakan proses penerjemahan Visi dan Misi Kepala Daerah terpilih kedalam
dokumen RPJMD yang dibahas bersama dengan DPRD. Kaitannya dengan tahapan ini,
secara praktis Visi dan Misi Kepala Daerah diterjemahkan dalam Dokumen RPJMD
Kabupaten Situbondo Tahun 2021-2026 melalui Tujuan dan Sasaran yang
direpresentasikan juga dengan indikatornya. Penerjemahan Visi dan Misi Bupati Kabupaten
Situbondo melalui tujuan dan sasaran RPJMD bertujuan agar tingkat keberhasilan suatu
pemerintahan dapat diukur melalui IKU atau indikator tujuan. Selain itu tujuan dan sasaran
RPJMD Kabupaten Situbondo yang diterjemahkan melalui visi dan misi Bupati terpilih juga
menjadi pedoman perangkat daerah dalam menentukan program pembangunan.
Terakhir pendekatan keempat yakni “Pendekatan Top-Down dan Bottom-Up”, yang
dimaksud adalah dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Situbondo tahun 2021-2026
merupakan hasil perencanaan yang diselaraskan dalam pelaksanaan Forum Konsultasi
Publik untuk memperoleh masukan terhadap Rancangan Awal RPJMD dan Musyawarah
perencanaan pembangunan Kabupaten RPJMD.

I-2
Selanjutnya dengan disusunya dokumen RPJMD Kabupaten Situbondo tahun 2021-
2026 ini, nantinya akan menjadi dokumen rujukan dalam penyusunan perencanaan
tahunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan sebagai acuan perangkat daerah
dalam menyusun Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) dan Rencana Kerja
Perangkat Daerah (Renja PD).

1.2. Dasar Hukum


a) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih
dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3851);
b) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4287);
c) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
d) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4321);
e) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
f) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
g) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4725);
h) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4846) ;
i) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
j) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);

I-3
k) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
l) Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4575);
m) Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4577);
n) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
o) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
p) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;
q) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
r) Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesoa Nomor 4816);
s) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
t) Peraturan Pemerintah (PP) No. 13 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
u) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 33 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Tugas dan
Wewenang Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat;
v) Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 228, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5941);
w) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Pembinaan
Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5041);
x) Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6178);
y) Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024;
z) Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 Tentang Pengarusutamaan Gender Dalam
Pembangunan Nasional ;

I-4
aa) Peraturan Kementerian Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 77 Tahun 2020 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah;
bb) Peraturan Menteri Dalam Negeri 67 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2008 Tentang Pedoman Umum Pelaksanaan
Pengarusutamaan Gender Di Daerah ;
cc) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Perangkat Daerah;
dd) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pembuata dan
Pelaksanaan KLHS dalam Penyusunan RPJMD;
ee) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 Tentang Klasifikasi, Kodefikasi
dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah;
ff) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-3708 Tahun 2020 Tentang Hasil Verifkasi
Dan Validasi Pemutakhiran Klarifikasi, Kodefikasi Dan Nomeklatur Perencanaan
Pembangunan Dan Keuangan Daerah;
gg) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 Nomor 1 Tahun 2009 Seri E);
hh) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Timur Tahun 2012 Nomor 3 Seri D);
ii) Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Situbondo No. 9 Tahun 2013 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Situbondo Tahun 2011-2031;
jj) Peraturan Daerah Kabupaten Situbondo No. 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan
Susunan Perangkat Daerah.
kk) Peraturan Bupati Kabupaten Situbondo No. 6 Tahun 2012 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kab. Situbondo Tahun 2005-2025;
ll) Peraturan Daerah Kabupaten Situbondo Nomor 3 Tahun 2018 tentang Perlindungan
dan Pemberdayaan Penyandang Disabilitas;
mm) Peraturan Daerah Kabupaten Situbondo Nomor 6 Tahun 2020 tentang Kabupaten
Layak Anak;
nn) Peraturan Bupati Situbondo Nomor 11 tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Kabupaten Situbondo.

1.3. Hubungan Antar Dokumen


Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional menjadi dasar dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah, yang
kemudian diturunkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No 86 Tahun 2017 yang
menjelaskan pedoman teknis penyusunan dokumen perencanaan. Secara tersurat
dijelaskan dalam Permendagri 86 Tahun 2017, bahwa sebelum disusunya RPJMD baik di
level Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota disusun
dulu Rancangan Teknokratis RPJMD yang berujung terhadap munculnya isu strategis
sebagai pedoman pembangunan daerah.

I-5
Tahapan selanjutnya adalah disaat platform politik dari Bupati terpilih telah muncul,
maka rancangan teknokratik RPJMD dapat disempurnakan menjadi Dokumen RPJMD.
Merujuk terhadap sinkronisasi perencanaan, RPJMD merupakan bagian yang terintegrasi
dengan perencanaan jangka panjang daerah, RPJMD Provinsi, dan rencana pembangunan
nasional, yang bertujuan untuk mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan.
Sehingga RPJMD harus sinkron dan sinergi antar level pemerintahan, antar daerah, antar
waktu, antar ruang dan antar fungsi pemerintah serta menjamin keterkaitan dan
konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi.
RPJMD sebagai dokumen perencanaan lima tahunan merupakan penjabaran RPJPD
yang memiliki kurun waktu 20 tahun. RPJMD selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) yang merupakan perencanaan tahunan dan menjadi pedoman
dalam penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) Pemerintah
Kabupaten SItubondo. Hubungan antar dokumen perencanaan dapat dilihat melalui
gambar berikut:

Gambar 1. 1. Hubungan Antar Dokumen Perencanaan

RPJMD Kabupaten Situbondo Tahun 2021-2026 memiliki keterkaitan dengan


dokumen-dokumen perencanaan pembangunan lainnya yakni sebagai berikut:
1. RPJMD Kabupaten Situbondo memperhatikan dan selaras dengan RPJMN Tahun
2020-2024, hal tersebut dikarenakan pembangunan daerah adalah bagian dari
pembangunan nasional. RPJMN sebagai pedoman RPJMD Kabupaten Situbondo
bertujuan untuk melihat arah pembangunan nasional 2020-2024 yang merupakan
penjabaran dan ditelaah berdasarkan RPJPN 2005-2025 periode ke IV.
2. RPJMD Kabupaten Situbondo tahun 2021-2026 disusun dengan memperhatikan dan
selaras terhadap RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024. Acuan terhadap
RPJMD Provinsi Jawa Timur dilakukan sebagai upaya sinkronisasi pembangunan
antar wilayah baik Kota maupun Kabupaten diruang lingkup pemerintahan Provinsi
Jawa Timur.

I-6
3. RPJMD Kabupaten Situbondo tahun 2021-2026 merupakan penjabaran RPJPD
Kabupaten Situbondo Tahun 2005-2025 Tahap IV. Dengan demikian dalam
penyusunannya, juga memperhatikan arah kebijakan dan sasaran pembangunan
RPJPD Kabupaten Situbondo Tahun 2005-2025 Tahap IV.
4. RPJMD Kabupaten Situbondo tahun 2021-2026 memperhatikan rencana
pemanfaatan dan pengembangan tata ruang wilayah Kabupaten Situbondo, seperti
yang tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Situbondo
tahun 2013-2033. Hal yang perlu diperhatikan dalam RTRW adalah pola dan struktur
ruang sebagai acuan pembangunan RPJMD Tahun 2021-2026.
5. RPJMD Kabupaten Situbondo tahun 2021-2026 diselaraskan dengan dengan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) guna memenuhi prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan.

Secara subtansi, keselarasan RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahu 2019-2024 dengan berbagai
dokumen terkait akan disampaikan sebagai berikut :
1.
2.
3.
4. Keselarasan RPJMD Kabupaten Situbondo tahun 2021-2026 dengan RTRW
Kabupaten Situbondo tahun 2013 – 2033
Penyusunan RPJMD Kabupaten Situbondo tahun 2021-2026
memperhatikan dan mempertimbangkan tujuan dan kebijakan penataan ruang
wilayah, struktur ruang, rencana pola ruang serta arahan pemanfaatan ruang yang
tercantum dalam Peraturan Daerah Kabupaten Situbondo Nomor 9 Tahun 2013
tentang RTRW Kabupaten Situbondo tahun 2013 – 2033.
Tabel…..
Keselarasan Dokumen RPJMD Dengan RTRW
No Misi RPJMD Kabupaten Situbondo RTRW Kabupaten Situbondo
Tahun 2021 – 2026 Tahun 2013 – 2033
1 Membangun Masyarakat Situbondo Pasal 8 ayat (9), Strategi peningkatan
Beriman dalam Keberagaman sektor ekonomi potensial, pelestarian dan
peningkatan budaya, serta daya dukung
lingkungan hidup pada kawasan strategis
2 Membangun Masyarakat Situbondo Pada misi penataan ruang pasal 5 huruf
Sehat, Cerdas dan Meningkatkan Peran “d” yaitu mewujudkan penyediaan sarana
Perempuan dan prasarana di perkotaan dan
perdesaan untuk peningkatan kualitas
SDM yang lebih produktif dan mandiri
serta berdaya saing tinggi
3 Membangun Infrastruktur, Ekonomi Kebijakan penataan ruang pasal 7 ayat (2)
Berkeadilan dan Berdaya Saing Kebijakan penataan ruang wilayah
Kabupaten Situbondo meliputi:
a. pengembangan pusat pelayanan
guna mendorong pertumbuhan

I-7
ekonomi wilayah yang mendukung
perkembangan industri, pertanian
dan pariwisata bahari;
b. penyediaan prasarana wilayah
melalui pengembangan prasarana
transportasi, telekomunikasi,
energi, sumber daya air, dan
prasarana lingkungan sebagai
pendorong iklim produktif;

4 Membangun Pemerintahan yang Misi 4 tidak secara langsung terkait


Profesional, Bersih dan Tangguh dengan RTRW mengingat lingkupnya tidak
berkenaan dengan kewilayahan.

5. Keselarasan RPJMD Kabupaten Situbondo tahun 2021-2026 dengan Kajian


Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Pemerintah Kabupaten Situbondo turut berperan aktif dalam mendukung
tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development
Goals (SDGs). Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang
Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan terdapat 222 indikator
sasaran yang sesuai dengan kewenangan Kabupate Situbondo yang terbagi dalam
Tujuan 1 sampai dengan Tujuan 17 dari TPB/SDGs dengan rincian sebagai berikut:
1) Tanpa Kemiskinan:
Pengentasan segala bentuk kemiskinan di semua tempat
2) Tanpa Kelaparan:
Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahan pangan, dan perbaikan nutrisi, serta
menggalakkan pertanian yang berkelanjutan
3) Kehidupan sehat dan sejahtera:
Menggalakkan hidup sehat dan mendukung kesejahteraan untuk semua usia
4) Pendidikan Berkualitas:
Memastikan pendidikan berkualitas yang layak dan inklusif serta mendorong
kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang
5) Kesetaraan Gender:
Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan
6) Air Bersih dan Sanitasi Layak:
Menjamin akses atas air dan sanitasi untuk semua
7) Energi Bersih dan Terjangkau:
Memastikan akses pada energi yang terjangkau, bisa diandalkan, berkelanjutan
dan modern untuk semua
8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi:

I-8
Mempromosikan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif, lapangan
pekerjaan dan pekerjaan yang layak untuk semua
9) Industri, Inovasi, dan Infrastruktur:
Membangun infrastruktur kuat, mempromosikan industrialisasi berkelanjutan dan
mendorong inovasi
10) Berkurangnya Kesenjangan:
Membangun infrastruktur kuat, mempromosikan industrialisasi berkelanjutan dan
mendorong inovasi
11) Kota dan Komunitas Berkelanjutan:
Membuat perkotaan menjadi inklusif, aman, kuat, dan berkelanjutan
12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab:
Memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan
13) Penanganan Perubahan Iklim:
Mengambil langkah penting untuk melawan perubahan iklim dan dampaknya
14) Ekosistem Laut:
Pelindungan dan penggunaan samudera, laut dan sumber daya kelautan secara
berkelanjutan
15) Ekosistem Darat:
Mengelola hutan secara berkelanjutan, melawan perubahan lahan menjadi gurun,
menghentikan dan merehabilitasi kerusakan lahan, menghentikan kepunahan
keanekaragaman hayati.
16) Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh:
Mendorong masyarakat adil, damai, dan inklusif
17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan:
Menghidupkan kembali kemitraan global demi pembangunan berkelanjutan.

Berdasarkan analisa capaian TPB/SDGs yang telah dilakukan terhadap


pencapaian target TPB/SDGs nasional oleh Kabupaten Situbondo diketahui bahwa
indikator yang tidak tersedia datanya sebanyak 72 indikator (32,43%), indikator yang
sudah dilaksanakan namun belum mencapai target nasional sebanyak 42 indikator
(18,9%) dan indikator sudah dilaksanakan serta sudah mencapai target nasional
sebanyak 67 indikator (30,18%) dengan detail rincian sebagaimana pada tabel di
bawah ini.

Tidak Persentase
TUJUA Total Sudah- Sudah- Belum-
NAMA TUJUAN ada Capaian
N Indikator Sudah Belum Belum
Data Indikator
1 Tanpa Kemiskinan 24 5 14 1 4 20.83%
2 Tanpa Kelaparan 11 4 0 0 7 36.36%
3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera 34 13 5 6 10 38.24%
4 Pendidikan Berkualitas 13 5 6 0 2 38.46%
5 Kesetaraan Gender 14 5 3 0 6 35.71%
6 Air Bersih dan Sanitasi Layak 18 2 0 11 5 11.11%
7 Energi Bersih dan Terjangkau 2 1 0 1 0 50.00%
Pekerjaan layan dan Pertumbuhan
8 19 3 4 1 11 15.79%
Ekonomi
9 Industri, Inovasi dan Infrastruktur 13 5 1 2 5 38.46%
10 Berkurangnya Kesenjangan 11 3 2 4 2 27.27%

I-9
Kota dan Pemukiman yang
11 15 5 2 7 1 33.33%
berkelanjutan
Konsumsi dan Produksi yang
12 5 1 0 0 4 20.00%
Bertanggung Jawab
13 Penanganan Perubahan Iklim 2 0 1 1 0 0.00%
14 Ekosistem Lautan 0 0 0 0 0 0.00%
15 Ekosistem daratan 4 0 0 0 4 0.00%
16 16. Perdamaian Keadilan Kelembagaan 21 8 3 2 8 38.10%
17 Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan 16 7 1 5 3 43.75%
TOTAL 222 67 42 41 72
30.18%
PERSENTASE 100% 30.18% 18.92% 18.47% 32.43%

Keterkaitan antara RPJMD Kabupaten Situbondo Tahun 2021 – 2026


dengan KLHS RPJMD Kabupaten Situbondo Tahun 2021 – 2026 dapat dilihat dari
persandingan isu strategis sebagaimana tertuang dalam tabel berikut.

Tabel…..
Keselarasan Dokumen RPJMD Dengan KLHS RPJMD
No Isu Strategis Prioritas KLHS RPJMD RPJMD Kabupaten Situbondo
Kabupaten Situbondo Tahun 2021 -
Tahun 2021 – 2026
2026
1 Pentingnya Peningkatan Pengentasan Sesuai Misi 3 : Membangun Infrastruktur,
Kemiskinan dan Pemenuhan Kebutuhan Ekonomi Berkeadilan dan Berdaya Saing.
Dasar

Tujuan : Meningkatkan Pertumbuhan


Ekonomi Dan Mengurangi Kesenjangan
Secara Berkelanjutan
2 Pentingnya Peningkatan Produktifitas Sesuai Misi 3 : Membangun Infrastruktur,
ekonomi masyarakat dan Ekonomi Berkeadilan dan Berdaya Saing.
pengembangan Potensi Wisata

Tujuan : Meningkatkan Pertumbuhan


Ekonomi Dan Mengurangi Kesenjangan
Secara Berkelanjutan
3 Kesadaran terhadap kesehatan Sesuai Misi 2 : Membangun Masyarakat
lingkungan dan pemerataan Jaminan Situbondo Sehat, Cerdas dan
Kesehatan Meningkatkan Peran Perempuan

Tujuan : Meningkatkan Kualitas Dan


Kesetaraan Sumber Daya Manusia
4 Perlunya Peningkatan Partisipasi Sesuai Misi 2 : Membangun Masyarakat
Sekolah dan pemenuhan standar Situbondo Sehat, Cerdas dan
pelayanan pendidikan Meningkatkan Peran Perempuan

Tujuan : Meningkatkan Kualitas Dan

I - 10
Kesetaraan Sumber Daya Manusia
5 Pentingnya peningkatan Gizi pada Bayi, Sesuai Misi 2 : Membangun Masyarakat
Balita dan Ibu Hamil, Serta kesadara Situbondo Sehat, Cerdas dan
penggunaan Metode Kontrasepsi Meningkatkan Peran Perempuan
Jangka Panjang (MKJP) Cara Modern

Tujuan : Meningkatkan Kualitas Dan


Kesetaraan Sumber Daya Manusia
`6 Tantangan dalam Penurunan tingkat Sesuai Misi 3 : Membangun Infrastruktur,
pengangguran dan pemerataan Ekonomi Berkeadilan dan Berdaya Saing.
Jaminan Sosial Bidang Ketenagakerjaan

Tujuan : Meningkatkan Pertumbuhan


Ekonomi Dan Mengurangi Kesenjangan
Secara Berkelanjutan
7 Pemerataan akses terhadap Air Minum Sesuai Misi 3 : Membangun Infrastruktur,
Layak, Pengelolaan Sumberdaya Air dan Ekonomi Berkeadilan dan Berdaya Saing.
Penataan Kelembagaan SDA

Tujuan : Meningkatkan Pertumbuhan


Ekonomi Dan Mengurangi Kesenjangan
Secara Berkelanjutan
8 Perlunya peningkatan mitigasi Bencana Sesuai Misi 1 : Membangun Masyarakat
Alam dan Pemenuhan kebutuhan Situbondo Beriman dalam Keberagaman
korban bencana sosial

Tujuan : Mewujudkan Kehidupan


Masyarakat Yang Harmonis Dan Religius
9 Pemerataan akses terhadap Sanitasi Sesuai Misi 3 : Membangun Infrastruktur,
Layak, serta Hunian Layak dan Ekonomi Berkeadilan dan Berdaya Saing.
terjangkau

Tujuan : Meningkatkan Pertumbuhan


Ekonomi Dan Mengurangi Kesenjangan
Secara Berkelanjutan
10 Tantangan dalam peningkatan Sesuai Misi 3 : Membangun Infrastruktur,
penerimaan Pajak Daerah, pengelolaan Ekonomi Berkeadilan dan Berdaya Saing.
Belanja Daerah dan Pembiayaan
Daerah dalam kegiatan pembangunan
Tujuan : Meningkatkan Pertumbuhan
Ekonomi Dan Mengurangi Kesenjangan
Secara Berkelanjutan
11 Keberpihakan terhadap Pemberdayaan Sesuai Misi 2 : Membangun Masyarakat
Perempuan Situbondo Sehat, Cerdas dan
Meningkatkan Peran Perempuan

I - 11
Tujuan : Meningkatkan Kualitas Dan
Kesetaraan Sumber Daya Manusia
12 Pentingnya Perlindungan Masyarakat Sesuai Misi 1 : Membangun Masyarakat
dan Keadilan Hukum Situbondo Beriman dalam Keberagaman

Tujuan : Mewujudkan Kehidupan


Masyarakat Yang Harmonis Dan Religius
13 Optimalisasi registrasi kependudukan Sesuai Misi 4 : Membangun Pemerintahan
dan peningkatan aksesibilitas data Yang Profesional, Bersih Dan Tangguh
statistik

Tujuan : Mewujudkan Kualitas Layanan


Dan Kapasitas Birokrasi Yang Profesional

1.4. Maksud Dan Tujuan


Penyusunan RPJMD Kabupaten Situbondo tahun 2021-2026 memiliki maksud untuk
memberikan arah terhadap pembangunan Kabupaten Situbondo tahun 2021-2026. RPJMD
Kabupaten Situbondo tahun 2021-2026 juga memberikan arah terhadap kebijakan
keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program perangkat
daerah, lintas satuan kerja perangkat daerah, dan program kewilayahan dalam rangka
menjamin keberlanjutan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Situbondo
Tahun 2005-2025.
Tujuan dari disusunya dokumen RPJMD Kabupaten Situbondo tahun 2021-2026
yakni:
1. Sebagai pedoman untuk memberikan arah pembangunan Kabupaten Situbondo
tahun 2021-2026.
2. Sebagai pedoman untuk memberikan arah terhadap kebijakan keuangan daerah,
strategi pembangunan daerah, dan kebijakan Kabupaten Situbondo tahun 2021-
2026.
3. Sebagai pedoman bagi seluruh perangkat daerah dalam penyusunan rencana
strategis Perangkat Daerah Kabupaten Situbondo tahun 2021-2026.
4. Sebagai pedoman dalam penyusunan RKPD, KUA dan PPAS serta RAPBD Kabupaten
Situbondo tahun 2021-2026.
5. Sebagai tolok ukur dalam mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahunan setiap
perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Situbondo tahun 2021-
2026.

1.5. Sistematika Penulisan


Sistematika penyusunan RPJMD Kota Probolinggo Tahun 2019-2024 yang sekaligus
memuat keterkaitan antar bab sepenuhnya mengacu kepada Permendagri No. 86 Tahun
2017 yang terdiri atas 9 (selmbilan) Bab, dengan sistematika sebagai berikut:

I - 12
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Dasar Hukum Penyusunan
1.3. Hubungan Antar Dokumen
1.4. Sistematika Penulisan
1.5. Maksud dan Tujuan
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1. Aspek Geografi dan Demografi
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.3 Aspek Pelayanan Umum
2.4 Aspek Daya Saing Daerah
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA
PENDANAAN
3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu
3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu
3.3 Kerangka Pendanaan

BAB IV ANALISIS ISU – ISU STRATEGIS


4.1 Permasalahan Pembangunan
4.2 Isu Strategis
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
5.1 Visi
5.2 Misi
5.3 Tujuan dan Sasaran
BAB VI STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN, DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
6.1 Strategi Pembangunan Daerah
6.2 Arah Kebijakan
6.3 Program Pembangunan Daerah
BAB VII KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN PROGRAM PERANGKAT
DAERAH
BAB VIII KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH
BAB IX PENUTUP

I - 13

Anda mungkin juga menyukai