Anda di halaman 1dari 7

RESUME

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU :
VERLANDA YUCA,M.Pd

OLEH
Nama : Sri Muliani Sianipar
Nim : 19076028

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2021
aktivitas atau perilaku
yang merupakan
Pengertian intelegensi
perwujudan dari daya
secara etimologis
atau potensi untuk
memahami sesuatu.

kemampuan berpikir,
mengolah,
menganalisis dan
menentukan unuk
Definisi Intelegensi menyesuaikan diri
Menurut Para Ahli terhadap lingkungan
baru dari segi
keseluruhan
permasalahan yang ada
di dalamnya.

Konsep Intelegensi
Keturunan
Kecerdasan Linguistik

Latar belakang sosial


Kecerdasan
Faktor yang ekonomi
Matematika
mempengaruhi
intelegensi
Lingkungan hidup
Kecerdasan Spasial

Kondisi fisik
Kecerdasan Kinestetik-
Jasmani
Konsep Multiple
Teori Two- Faktor
Intelligence
Kecerdasan Musikal
INTELEGENSI DALAM Teori Primary Mental
Teori Teori Intelegensi
PEMBELAJARAN Abilities
Kecerdasan
Interpersonal
Teori Triarchis

Kecerdasan
Intrapersonal

Kecerdasan Naturalis

Skor IQ Kategori
Contextual Teaching
Di atas 140 Luar biasa (genius)
Learning
120 – 139 Cerdas sekali (very superior)
110 – 119 Cerdas (superior)
Pembelajaran berbasis 90 – 109 Sedang (average)
masalah Usaha guru membantu 80 – 89 Bodoh (dull average)
Klasifikasi IQ
siswa dalam belajar 70 – 79 Anak pada batas (border line)
sesuai dengan 50 – 69 Debil (moron)
Quantum learning potensinya 30 – 49 Ambisil (embicile)
Di bawah 30 Ideot

Pembelajaran
Kooperatif /Cooperatif
learning
A. Konsep Intelegensi
1. Pengertian intelegensi secara etimologis
Intelegensi berasal dari bahasa inggris “intelligence” yang berasal dari bahasa latin
yaitu “intellectus dan intelligentia atau intellegere” ”. Intelegensi berasal dari kata
latin, yang berarti memahami. Jadi intelegensi adalah aktivitas atau perilaku yang
merupakan perwujudan dari daya atau potensi untuk memahami sesuatu.

2. Definisi Intelegensi Menurut Para Ahli

Menurut para ahli : “kemampuan untuk berfikir secara abstrak (Terman)”,


“kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya (Colvin)”, “intelek plus
pengetahuan (henmon)”, “tekhnik untuk memproses informasi yang disediakan oleh
indra”(hunt).

a. Sternberg (2009), menyatakan bahwa anak-anak yang memiliki polatriarkis


akan terlihat berbeda di sekolah. Para siswa yang tinggi dalam kemampuan
analitik akan menyukai sekolah yang konvensional.

b. Gardner, setiap manusia pasti memilki semua kemapuan tipe intelegensi


yang berbeda-beda. Sebagai akibatnya, kita memilih untuk mempelajari dan
memproses informasi dengan berbagai macam cara.

kesimpulan bahwa intelegensi adalah kemampuan berpikir, mengolah, menganalisis


dan menentukan unuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan baru dari segi
keseluruhan permasalahan yang ada di dalamnya.

3. Faktor yang mempengaruhi intelegensi


a) Keturunan
b) Latar belakang sosial ekonomi
c) Lingkungan hidup
d) Kondisi fisik
Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi inteligensi sehingga mengakibatkan
adanya perbedaan inteligensi seseorang dengan yang lainnya yaitu:
a) Pembawaan: pembawaan ditentukan oleh sifat dan ciri-ciri yang dibawa
sejak lahir.

b) Kematangan: Setiap organ di dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan


perkembangan, setiap organ ( fisik maupun psikis ) dapat dikatakan telah matang
jika ia telah mencapai kesanggupan untuk menjalankan fungsinya masingmasing.

c) Pembentukan: yaitu segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi


perkembangan inteligensi.

d) Minat dan pembawaan yang khas, minat mengarahkan perbuatan kepada


suatu tujuandan merupakan dorongan bagi perbuatan itu.

4. Teori Teori Intelegensi

a. Teori Two- Faktor

 faktor G (general factor) kecerdasan umum yang berfungsi dalam setiap


aktivitas mental

 faktor S (specific factors) kemampuan khusus seseorang: verbal, numerikal,


mekanikal, perhatian, imajinasi, dll.(Charles Spearman)

b. Teori Primary Mental Abilities

Inteligensi terdiri sekelompok faktor (primary Mental Abilities): verbal


comprehension, numerical, spasial visualization, perseptual ability, memory,
reasoning & word fluency. (L.L Thurstone).

c. Teori Triarchis

 Meta component: mengidentifikasi masalah, merencanakan, menunjukan


perhatian danmemantau sejauh mana strategi yang dipilih tersebut bekerja.

 Performance component: melaksanakan strategi yang telah dipilih.

 Knowledge acquisition component : menyangkut perolehan pengetahuan


(Sternberg).
B. Konsep Multiple Intelligence
Ada 8 jenis kecerdasan yang dimiliki oleh setiap individu yaitu
1. Kecerdasan Linguistik
2. Kecerdasan Matematika
3. Kecerdasan Spasial
4. Kecerdasan Kinestetik-Jasmani
5. Kecerdasan Musikal
6. Kecerdasan Interpersonal
7. Kecerdasan Intrapersonal
8. Kecerdasan Naturalis

C. Klasifikasi IQ
Intelegent Quotient atau IQ ialah angka yang mana menjelaskan tingkat kecerdasan
seseorang yang dibandingkan dengan sesamanya dalam satu populasi. . Kecerdasan
dapat diukur dengan menggunakan alat psikometri yang biasa disebut sebagai tes IQ.

Klasifikasi IQ
Skor IQ Kategori
Di atas 140 Luar biasa (genius)
120 – 139 Cerdas sekali (very superior)
110 – 119 Cerdas (superior)
90 – 109 Sedang (average)
80 – 89 Bodoh (dull average)
70 – 79 Anak pada batas (border line)
50 – 69 Debil (moron)
30 – 49 Ambisil (embicile)
Di bawah 30 Ideot
IQ dihitung dengan rumus berikut :

IQ = MA
CA
IQ = Intellligence Qoutient(Satuan Kemampuan Individu)
MA = Mental Age / Umur Mental (Diperoleh melalui pemberian pertanyaan yang dijawab
betul oleh sejumlah besar individu yang sama)
CA = Chronological Age / Umur Sebenarnya (Diperoleh menurut usia sekarang)
a. 0-29 idiot
Idiot merupakan kelompok individu terbelakang paling rendah. Tidak dapat berbicara
atau hanya mengucapkan beberapa kata saja.
b. 30-40 imbecile
Kelompok anak imbecile setingkat lebih tinggi dari pada anak idiot. Ia dapat belajar
berbahasa, dapat mengurus dirinya sendiri dengan pengawasan yang teliti.
c. 50-69 mentally retarted
Kelompok ini sampai tingkat tertentu masih dapat belajar membaca, menulis dan
membuat perhitungan sederhana.
d. 70-79 bordeline
Kelompok ini berada diatas kelompok terbelakang dan di bawah kelompok normal
(sebagai batas).
e. 80-90 bellow average
Kelompok normal, rata-rata atau sedang tapi pada tingkat terbawah, mereka agak lambat
dalam belajarnya.
f. 91-110 average
Kelompok normal atau rata-rata, mereka merupakan kelompok terbesar persentasenya
dalam populasi penduduk.
g. 111-120 above average
Kelompok ini merupakan kelompok individu normal tetapi berada pada tingkat yang
tinggi
h. 120-130 superior
Kelompok ini sangat berhasil dalam pekerjaan sekolah/akademik. Mereka seringkali
terdapat pada kelas biasa.
i. 131 atau lebih very superior
Anak-anak very superior lebih cakap dalam membaca, mempunyai pengetahuan yang
sangatbaik tentang bilangan, perbendaharaan kata yang luas, dan cepat memahami
pengertian yangabstrak.
j. 140 atau lebih, genius
Kelompok ini kemampuannya sangat luar biasa. Mereka pada umumnya mempunyai
kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan menemukan sesuatu yang baru meskipun
diatidak bersekolah.

D. Usaha guru membantu siswa dalam belajar sesuai dengan potensinya

1. Contextual Teaching Learning

Contextual Teaching Learning (CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa.

2. Pembelajaran berbasis masalah

Pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas


pembelajaranyang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang
dihadapi secara ilmiah.

3. Quantum learning

Quantum learning menerapkan tiga keterampilan yaitu keterampilan akademis,


prestasi fisik dan keterampilan hidup strategi.

4. Pembelajaran Kooperatif /Cooperatif learning

Belajar kooperatif adalahsuatu keberhasilan strategi pengajaran di dalam


kelompok kecil, dimana setiap siswadengankemampuan yang berbeda-beda,
menggunakan kegiatan pembelajaran yangbervariasi untuk memperbaiki
pemahaman mereka terhadap subjek .

Anda mungkin juga menyukai