Anda di halaman 1dari 152

RUMAH SAKIT DAERAH (RSD) GUNUNG JATI

KOTA CIREBON

Management Of Training

Penyelenggaraan Program
Pelatihan
Cirebon, 2020
CURRICULUM VITAE

NAMA : Uni Wahyuni, S.Kep.Ners., MH.Kes


TTL : Indramayu, 17 Januari 1974

NIP : 19740117 200604 2 011

PANGKAT : Penata - III/c

JABATAN : Kepala Seksi Pendidikan dan Pelatihan

INSTANSI : RSD Gunung Jati Kota Cirebon ,


Jl. Kesambi No.56 Drajat kec. Kesambi
Kota Cirebon, Jawa Barat 45134

PENDIDIKAN : S2 Magister Hukum

PENGALAMAN : Kepala Seksi Pendidikan dan Pelatihan


KERJA

ALAMAT : Taman Bima Permai


Jl. Sena III Blok A No. 9A Kedawung Kota Cirebon
RUMAH
HP 085864711174
Email: uniwahyuni166@gmail.com
Tujuan Pelatihan

1. Menjelaskan konsep bentuk, dan prinsip kordinasi diklat yang


efektif

2. Mengembangkan berbagai bentuk jejaring kerja

3. Menerapkan konsep, desain, dan prinsip


pemberdayaan diklat

4. Menjelaskan pengelolaan sumber daya pelatihan, serta

5. Menjelaskan konsep pemantauan dan pengendalian


diklat
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
(DIKLAT)

Proses belajar mengajar yg


dimaksudkan utk mengubah
kompetensi kerja seseorang
sehingga ia dapat berprestasi lebih
baik dalam
jabatannya
PENYELENGGARAAN DIKLAT

PROSES ATAU SERANGKAIAN


KEGIATAN/PERBUATAN YANG DILAKUKAN
OLEH SEKELOMPOK ORANG YANG
BEKERJASAMA UTK MENCAPAI TUJUAN
PENYELENGGARAAN DIKLAT
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBERHASILAN DIKLAT

1. Tujuan Diklat;
2. Susunan kurikulum;
3. Tenaga kediklatan (Widyaiswara dan
penyelenggara Diklat);
4. Peserta;
5. Metode;
6. Bahan ajar/materi diklat;
7. Sarana dan prasarana diklat;
8. Waktu dan penjadwalan;
9. Administrasi dan anggaran;
10. Lingkungan dan suasana diklat;
TUJUAN PENYELENGGARAAN DIKLAT

MENINGKATKAN KEMAMAPUAN PEGAWAI


NEGERI SIPIL (PNS);

TUJUAN DIKLAT PEGAWAI MENITIK


BERATKAN PADA PENINGKATAN KINERJA
PEGAWAI YG BERSANGKUTAN AGAR
MAMPU MELAKUKAN PEKERJAAN SESUAI
DGN STANDAR YG TELAH DITETAPKAN
I. Teknik KORDINASI
Koordinasi adalah suatu upaya
memadukan (mengintegrasikan),
menyerasikan, dan
menyelaraskan berbagai kepentingan dan
kegiatan yang saling berkaitan satu dengan
lainnya untuk
mencapai tujuan
bersama
Agar koordinasi dapat terlaksana secara
efektif dan efisien, maka perlu
diperhatikan teknik-teknik sbb:
1.Sarana koordinasi,
2.Pola Koordinasi Penyelenggaraan
Diklat 3.Prinsip-prinsip Koordinasi
Penyelenggaraan Diklat
1. SARANAKOORDINASI

A. Kebijakan (pedoman pelaksanaan tindakan-tindakan


tertentu) Kebijakan adalah kumpulan-kumpulan keputusan yg

mengatur:

Pedoman pelaksanaan kegiatan tertentu

Mekanisme tindak lanjut untuk pelaksanaan kegiatan

tertentu Pejabat dan pelaksana dalam organisasi untuk

mengetahui
mendapatkan dukungan/tidak

Kebijakan sbg alat koordinasi dlm penyelenggaraan diklat,


memberikan arah dan tujuan yg akan dicapai oleh orgs dan
unit2 nya.
B. RENCANA (terkandung di digunakan Anggaran
dalam rencana antara
lain)

Sasaran

Cara Melakukan

Waktu Pelaksanaan

Lokasi/tempat

pelaksanaan Dana yang


Rencana bisa
berupa
1. Rencana diklat
lima tahunan
2. Rencana
perjenis diklat

3. Rencana Mingguan
C. PROSEDUR DAN TATA
KERJA Berisi tentang

ketentuan:

Siapa melakukan apa

Kapan dilaksanakan

Dengan siapa harus berhubungan

Oleh karena itu prosedur kerja dan tata kerja harus dimuat
dalam petunjuk pelaksanaan atau pedoman kerja sehingga
mudah diikuti oleh semua pihak yangberkepentingan
D. RAPAT DAN TAKLIMAT
(BRIEFING) Taklimat dapat digunakan
sebagai alat:
Pemberitaa
n
Pengarahan
Memperjelas atau menegaskan suatu kebijaksana an
yang harus dilaksanakan

E. SURAT KEPUTUSAN BERSAMA/SURAT EDARAN


Berfungsi untuk memperlancar sesuatu yang tidak dapat
dilakukan instansi tetapi harus dikoordinasikan dulu
dengan instansi lain melalui surat keputusan bersama
atau surat edaran
2. POLA KOORDINASI PENYELENGGARAAN DIKLAT

A. Forum (forum adalah pola pertemuan-pertemuan


yang diselenggarakan dalam rangka koordinasi baik
secara formal maupun non formal untuk membahas
suatu permasalahan)

Dalam Penyelenggaraan Diklat, yang dikoordinasikan


adalah Persiapan Penyelenggaraan Diklat yaitu:

1)Persiapan tenaga pengajar (Fasilitator,

Narasumber, Pembimbing)

2) Persiapan Panitia Penyelenggara meliputi

(Sarana dan Prasarana, akomodasi,

Konsumsi, pemanggilan peserta diklat)


3) Pengkoordinasian jadwal kegiatan

4) Persiapan Acara Pembukaan antara lain: tempat,


spanduk, sambutan pidato pembukaan, tanda
peserta, perwakilan peserta, petugas pembaca do’a,
undangan pengajar, lembar monitoring dan evaluasi,
bukti pernyataan mengajar dan lain-lain.
B. TIM PANITIA KELOMPOK KERJA

Hal ini diperlukan bila pekerjaan sangat komplek,


rumit, multi disiplin, multi fungsi sehingga asas
fungsional sulit dilaksanakan pembentukan tim ini
berfungsi untuk memudahkan dalam rangka
melakukan koordinasi.
C. BADAN ATAU DEWAN/LEMBAGA TERTENTU
Lembaga-lembaga tertentu atau badan-badan tertentu yang
secara fungsional memiliki fungsi pembina dalam
penyelenggaraan diklat tertentu
Misal PIM IV, PIM III dan PIM II oleh LAN
Diklat fungsional lain yang dibina instansi lain seperti BKN
(Diklat Kepegawaian/Anjab)
LIPI (Diklat Penelitian)
KemKeuangan (Bendaharawan proyek dan
Bendaha- rawan A dan B)
BPK (Untuk jabatan Auditor dan pemeriksa)
3. PRINSIP-PRINSIP KOORDINASI PENYELENGGARAAN
DIKLAT
A. Koordinasi penyelenggaraan diklat dimulai sejak perencanaan
diklat meliputi (penjadwalan, pendanaan, akomodasi, konsumsi,
seleksi calon peserta diklat, pemanggilan peserta, persiapan
pembukaan, menghubungi pejabat yang membuka,
Widyaiswara dll )
B.Koordinasi harus menjelaskan tugas dan wewenang masing-
masing panitia penyelenggara diklat seperti (ketua panitia
penyelenggara diklat, pembina diklat, asisten administrasi,
asisten program, asisten evaluasi dan pelaporan dan lain
sebagainya)
C. Kegiatan koordinasi harus direncanakan terlebih
dahulu dan diprakarsai oleh ketua pelaksana diklat yang
secara fungsional berwenang dan bertanggung jawab
terhadap penyelenggaraan diklat
D. Dalam koordinasi perlu dikembangkan
komunikasi timbal balik untuk menciptakan
kesatuan bahasa dan kerjasama diantara
penyelenggara dan instansi terkait
E.Dalam penyelenggaraan koordinasi perlu dipilih
sarana dan prasarana serta pola koordinasi yang
sesuai.
2. Teknik KOLABORASI

Kolaborasi adalah kerjasama yang saling


menguntungkan antara kedua belah pihak
atau lebih dalam mencapai tujuan bersama
dengan saling memberikan tanggung jawab,
otoritas dan tanggung gugat.
KOLABORASI

 Kolaborasi dan Networking” Sikap


kebersamaan. Salah satu strategi dalam
manajemen:  proses pembaharuan kerjasama
dalam meningkatkan kinerja organisasi,
penyelesaian konflik, keterpaduan visi dan
sistem.
 Kolaborasi = kemitraan (Alignment).
Kolaborasi: Satu proses yang didasarkan
prinsip kerjasama, yang menghasilkan
kepercayaan, integritas dan terobosan melalui
pencapaian konsensus, kepemilikan dan
keterpaduan pada semua aspek organisasi
untuk mencapai tujuan organisasi
 Kolaborasi: Satu proses yang didasarkan
prinsip kerjasama, yang menghasilkan
kepercayaan, integritas dan terobosan melalui
pencapaian konsensus, kepemilikan dan
keterpaduan pada semua aspek organisasi.
KOLABORASI
“Pendekatan utama yang akan menggantikan
pendekatan hirarki dalam prinsip-prinsip
pengorganisasian untuk memimpin dan
mengelola lingkungan kerja pada abad 21 dst.”
FUNGSI KOLABORASI

 Satu perubahan total (A Total shift)


 Etika kerja yang baru (A New Work Ethic)
 Satu hubungan kerja (A Common Denominator of
Relationship)
 Kerangka kerja pengambilan keputusan (A
Decision making Frame Work)
 Serangkaian metode dan alat (A set of
Methods and Tools)
1. VISI DAN ARAH STRATEGIS (Vision
And Strategic Direction)
Kolaborasi menggambarkan identitas dan arah
stratejik didasarkan pada keunikan dan peranan
yang bernilai serta keuntungan kompetitif
dalam pemasaran
2. HUBUNGAN PELANGGAN
(Customer Relation ship)
a. Pelanggan internal, yaitu
pelanggan dalam organisasi

b. Pelanggan eksternal, yaitu


masyarakat pemakai dan pengguna jasa
3. Budaya yaitu :
a. Nilai-nilai
b. Prinsip-prinsip kepercayaan
c. Adat istiadat
d. Habitat
e. Bahasa
f. Energi
g. Kebanggaan
h. Kemitraan dan loyalitas dari tempat kerja

Budaya tempat kerja berperan mendorong


produktivitas organisasi dan selanjutnya juga
merupakan tanggung jawab terhadap kedudukan
kompetitif organisasi.
4. PROSES KERJA (Work Processes)
Proses kerja adalah cara-cara bagaimana
proses kerja dilaksanakan meliputi:
a. Proses Kerja Orang ( people processes )
seperti pengambilan keputusan, pemecahan
masalah, perencanaan dan manajemen konflik
b. Proses Usaha (Businees Processes) mata
rantai pasokan dari mulai recuitment sampai
manufacturing penjualan dan pelayanan
5. Memimpin dan Mengelola (Leading and Managing)

6. Kemitraan (alignment) ada empat type

yaitu a, Kemitraan stratejik

b. Kemitraan pelanggan

c. Kemitraan tenaga kerja dan budaya

d. Kemitraan kepemimpinan
Proses kemitraan ini mencakup penciptaan
pandangan atau persepsi apa organisasi itu, apa
yang wajib dikerjakan, arah tujuan kemitraan
dan bagaimana pekerja akan melakukan kerja
sama.
7. Hubungan Kerja
Ciri khusus hubungan kerja sama organisasi
adalah peranan fungsi nilai, kepercayaan, dan
kebiasaan budaya tempat kerja yang
direfleksikan dalam orang orang dan usaha yang
dikerjakan.

8. Hasil (result)
Kualitas dari out put organisasi adalah peranan
dan kemitraan diantara proses kerja dan
produk atau pemberian pelayanan hasil
organisasi

9. Reputasi (reputation)
Bagimana nilai dan kepercayaan yang
direfleksikan di dalam produksi, pelyanan
dan pelangganan suatu organisasi.
RANGKUMAN KORDINASI KOLABORASI

1. KORDINASI: Upaya memadukan/mengintegrasikan,


menyerasikan dan menyelaraskan berbagai kepentingan
dan kegiatan yg saling berkaitan satu dengan yg lainnya
u/mencapai tujuan bersama. Agar koordinasi dpt
terlaksana secara lebih efektif dan efisien perlu
memperhatikan: (1) Sarana koordinasi, (2) Pola
koordinasi, (3) Prinsip2 koordinasi.
2. Prinsip koordinasi penyelenggaraan diklat: (1) Dimulai
sejak perencanaan, (2) Menjelaskan tugas dan
wewenang masing2 penyelenggara, (3) Direncanakan
terlebih dahulu dg diprakarsai oleh ketua penyelebggara
(4) Dikembangkan komunikasi timbal balik, (5) Perlu
dipilih sarana serta pola koordinasi yg sesuai/tepat.
3. Kolaborasi memiliki arti lebih dari sekedar
komunikasi, korporasi maupun koordinasi.
 Kolaborasi: kerjasama yg saling menguntungkan
antara dua belah pihak atau lebih dalam mencapai
tujuan bersama dgn saling memberikan tg.jawab.
 Teknik kolaborasi: (1) Vision and strategic direction,
(2) Hubungan pelanggan, (3) Budaya tempat kerja,
(4) Proses kerja, (5) Leading and managing,
(6) Kemitraan, (7) Hubungan kerja, (8) Hasil dan
(9) Reputasi.
II. JEJARING KERJA

Jejaring merupakan proses aktif


mengelola/membangun hubungan yg
luas, kokoh, dan produktif baik
secara
personal maupun organisasi.
 Jejaring dlm organisasi merupakan suatu proses
pemeliharaan, penumbuhan serta pengintegrasian,
kemampuan terpilih, bakat2 hubungan dan partner dg cara
mengembangkan kemitraan yg kreatif dan strategis
u/meningkatkan kinerja organisasi
SMART NETWORKING

1. Membangun dan mengelola jejaring yang yang


produktif, luas, kokoh, secara cerdas, cerdik
dan etis.

2. Mengembangkan hubungan yang baik bagi


anda, bagi karir anda, bagi orang yang bekerja
dengan anda, bagi organisasi anda dan bagi
rekan anda.
Craig Hickman “The Fourth Dimension”
mengemukakan tujuan pokok membangun jejaring
kerja adalah: Menyatukan bakat, potensi,
kemampuan baik individu, kelompok maupun
seluruh jajaran organisasi, shg tercipta kemampuan
yg makin besar.
Contoh jejaring kerja antara Badan Diklat Kabupaten,
Provinsi dan tingkat pusat, maka penyelenggaraan
diklat akan semakin efektif dan efisien melalui
adanya Rakor Badan Diklat se-Indonesia tiap
tahunnya.
“Jejaring kerja adalah suatu proses
atau kegiatan untuk memelihara dan mengintegrasikan
kemampuan, bakat, hubungan, dan mitra kerja
demi
sehingga tercipta kemampuan
yang makin besar peningkatan
kinerja organisasi”.
Tujuan
Menyatukan bakat, potensi,
kemampuan baik Individu,
kelompok maupun seluruh
jajaran organisasi, harus
diperhatikan teknik-teknik
jejaring kerja.
PRINSIP JEJARING KERJA

1. HUBUNGAN ANTAR MANUSIA ADALAH KEBUTUHAN DASAR.


2. MANUSIA AKAN CENDERUNG BERBUAT SEPERTI
YANG DIKONSEPKANNYA.

3. MANUSIA CENDERUNG BERKUMPUL DENGAN ORANG LAIN YANG


MEMPUNYAI KESAMAAN (PROFESI-ALUMNI-SUKU-DESA/KOTA-
SATU KETURUNAN, DLL).

4. BEKERJASAMA DIDORONG ADANYA INTERAKSI YANG


BERULANG- ULANG.

5. DUNIA INI KECIL → MUDAH BEKERJASAMA.


NILAI-NILAI POKOK KEBERHASILAN NETWORKING
 INDIVIDU KEJUJURAN (HONESTY)
 ANTAR PRIBADI KEPERCAYAAN (TRUST)
 MANAJERIAL PEMBERDAYAAN (EMPOWERMENT)
 ORGANISASI KEMITRAAN (ALIGNMENT)

Yang harus diperhatikan:

MUTUAL UNDERSTANDING
MUTUAL BENEFIT
IT’S WIN-WIN
MODEL JEJARING KERJA

 MODEL PERILAKU
• MENGEMBANGKAN DAN
MEMELIHARA HUBUNGAN
DENGAN ORANG-ORANG
PENTING.
• DAPAT MELIBATKAN BAWAHAN –
LOW
MIDDLE – TOP (MANAGER).
• DAPAT MELIBATKAN ORANG
LUAR ORGANISASI (EXTERNAL
NETWORKING) SEPERTI
 MODEL PERILAKU
PELANGGAN (CUSTOMER).
• SOSIAL NETWORKING
(KEGIATAN INFORMAL YANG
TIDAK ADA HUBUNGAN DENGAN
PEKERJAAN).
• PROFESSIONAL
NETWORKING
(RAPAT- RAPAT
ATAU
KUNJUNGAN)
Peran Jaringan Kerja dalam Diklat
The Internet
Pemasok & Mitra belajar lainnya Batasan Org

Manajemen Pasokan :
Panitia, Pengajar, dan Sarana/Prasarana Diklat
Extranets

Rekayasa
Dan PEMBELAJARAN EVALUASI
penelitia
n

Intranets
Manajemen Pelayanan:
Informasi Penyampaian Layanan

Extranets

KL dan PEMDA
Hambatan Networking:
Mentalitas “Lone Ranger”

 Saya dapat mengerjakan


sendiri  Orang lain tidak mau diganggu

 Saya tidak memerlukan  Saya tidak mau diganggu


siapapun
 Saya tidak mau diketahui orang lain,
bahwa saya tidak tahu
 Seharusnya saya sudah tahu
bagaimana mengerjakannya
 Saya seharusnya tidak memerlukan
bantuan siapapun
 Saya tahu apa yang
seharusnya dikerjakan di sini
 Semestinya saya cukup cerdas untuk
menggambarkan diri sendiri
 Saya tidak ingin
menyusahkan orang lain
dengan ….  Bagaimana pikiran orang
(pendapat orang) bila saya dekati
mereka mengenai …..
SUMMARY JEJARING KERJA

Jejaring Kerja: Proses akhir membangun dan


mengelola hubungan yang produktif. Yakni
hubungan yg luas dan kokoh, baik sesama
personal maupun sesama organisasi.
Tujuan JK: menyatukan bakat, potensi,
kemampuan individu, kelompok dan seluruh
jajaran organisasi, shg tercipta kemampuan
yg makin besar. Agar pelaksanaan JK lebih
berhasil harus memperhatikan teknik-teknik
JK .
III. PEMBERDAYAAN LEMBAGA DIKLAT

MENINGKATKAN
KAPASITAS
LEMBAGA DIKLAT;

MENINGKATKAN
KEMANFAATAN
PENYELENGGARAA
N DIKLAT SESUAI
KEBUTUHAN
INSTANSI;
3 TUGAS DAN FUNGSI UTAMA LEMBAGA DIKLAT

1. PENDIDIKAN adalah peningkatan penguasaan


kemampuan untuk promosi ke jabatan yg lebih tinggi.

2. PELATIHAN adalah kegiatan untuk meningkatkan


kinerja pada jabatan sekarang.

3. PENGEMBANGAN adalah kegiatan untuk mendapatkan


pandangan baru, teknologi baru atau titik pandang baru yg
akan meliputi seluruh organisasi serta lingkungan serta
berguna untuk pengembangan tujuan atau kebijakan baru.

45
Lanjutan

MERENCANAKAN
POAC
FUNGSI DAN TUGAS
LEMBAGA DIKLAT

MENYELENGGARA
KAN PROGRAM
DIKLAT YANG
RELEVAN DENGAN
KEBUTUHAN
ORGANISASI
PEMBERDAYAAN DIKLAT

ELUAS-LUASNYA KPD BAWAHAN U/ BERPARTISIPASI DLM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN TG JAW


MENDORONG BAWAHAN AGAR LEBIH BERDAYA GUNA DAN BERHASIL GUNA
KOORDINAS

I
PEMBERDAYA PEMBERDAYA
A N SUMBER KOLABORAS A N SUMBER
DAYA YANG DAYA YANG
ADA DI I ADA
DALAM DI LUAR
ORGANISASI JEJARING ORGANISASI
KERJA

MEMBANGU
N SIST
INFORM DG
INST DAN
LINGKUNGAN: LEMBG
DIKLAT LAIN GLOBAL &
CONTEXT NASIONAL
PEMBERDAYAAN
LEMBAGA DIKLAT

OUT PUT
INPUT PRODUCT
PROSES LEMBAGA DIKLAT
1. LEMBAGA, 1. PENDELEGASIAN
1. EFFE & EFFI YANG BERDAYA /
KOMPETEN
2. SDM, WEWENANG 2. KEBERDAYAAN u/meningkatkan
2. PEMBERDAYAAN 3. SIM DIKLAT kompetensi
3. MJM,
SELURUH INPUT peserta diklat
4. SARPRAS, MELALUI; KOORD, 4. JEJARING KERJA (pengeth, skill
KOLAB,JEJARING & perilaku),
KERJA, SIM /Rencana &Rancangan
5. SIM confidence,
accountable

FEED BACK
Diskusi Kelompok

Dalam Kelompok anda diskusikan:


1. Faktor-faktor yang menghambat
pemberdayaan Lembaga Diklat dan
Bagaimanakah solusinya.
2. Jelaskan komponen-komponen yang harus
diberdayakan dalam pemberdayaan lembaga diklat.
3. Bagaimanakah tehnik Pemberdayaan
Lembaga Diklat?
4. Bagaimanakah Perilaku Pemimpin dalam rangka
pemberdayaan Lembaga Diklat?

49
MENGELOLA DIKLAT

PROSES

INPUT OUTPUT
SDM
(Peserta Yang Butuh Kompe- tensi)(Alumni Yang Telah Memiliki Kompe- te
KEDIKLATAN

PROGRAM

FASILITAS
DIKLAT

Text
PERANAN LEMBAGA DIKLAT

 Meningkatkan kinerja dan


produktivitas.  Mengurangi kecelakaan dan
kerugian.
 Meningkatkan kualitas
kerja dan menumbuhkan  Penerapan kebijakan atau
moral.
peraturan baru.
 Mengembangkan
ketrampilan, pengetahuan,  Mengembangkan kompetensi
optimal pegawai.
pengertian dan sikap yang
baru.  Menjamin kelanjutan
 Penggunaan peralatan, kepemimpinan dan kemampuan
mesin, proses, metode lainnya bagi pegawai.
secara benar.
 Menjamin keberlanjutan
organisasi.
51
KAITAN KOMPETENSI DENGAN DIKLAT

TO LEAD
PELAYANMASYARAKAT

PUBLIC SECTOR

•DIKLAT KEPEMIMPINAN

TO MANAGE
PUBLIC
SECTOR

TEKNIS
•DIKLAT FUNGSIONAL
ADMINISTRA TEKNIS •DIKLAT TEKNIS
SI SUBSTANTIF

PEMBENTUKAN •DIKLAT PRAJABATAN


www.themegallery.com
JENJANG DIKLAT
Kepemimpi
Wawasan
nan
Strategis,
Kompetensi Visioner
Internasional
Kompetensi Praktis & & Leadership
Praktis & Manajer
Manajer Program
Operasi
Kompetensi Kompetensi • Leadership • Creative &
Praktis Praktis & Change Innovative
• Manajemen Mgt; Thinking; • Leading
Substantif Teknik Proyek; • Good & Clean • Ekonomi Change &
Kompetensi lanjutan • Mgt Gov’t;
• Prajab Gol Strategis; • Performance
Politik; Organizatio
Praktis • Strategic
• Bhs. III; • Metodologi Mgt; n Renewal;
Substantif • Magang Penelitian; • Pngendalian Thinking;
Kompetensi Inggris • Bhs. Inggris Ren & Lap; • lemhanas;
• Strategic
• Bhs. • Orientasi
Dasar lanjutan; lanjutan • Diklatpim II; • Diklatpim Negotiation
Inggris TUPOKSI
• Pengad • Character
• Teknik • Kecerdasan I; • Dll.
• Bendahar Penulisan Emosional;
• Prajab Gol II aan Building Laporan;
• Dll.
awan • Analisis
• Orientasi Barang • LAKIP • Team Kebijakan;
Tupoksi • Komputer
dan Jasa • RKAKAL Building; • Dec. Making
• Statistik
• Dll • DLL • Diklat pim IV • Diklatpim III; Process;
Dasar • DLL • Dll. • Dll.
• Dll

Staf Staf Staf Staf Eselon IV Eselon III Eselon II Eselon I


II/a II/b II/ac-IId III/a - b III/c - d IV/a IV/c - IV/d – IV/e
KONDISI DIKLAT YANG LALU

1. Penyelenggaraan diklat lebih diarahkan pada Pengetahuan (knowledge),


Keterampilan (Skill) dan perubahan Sikap (Attitude).

2. Permasalahan:
1. Penetapan kebutuhan lebih memperhatikan keinginan dari
kebutuhan yang bersifat normative.
2. Pelibatan stakeholder belum maksimal.
3. Pemanfaatan tenaga pengajar belum maksimal.

3. Implikasinya:
1. Penyelenggaraan diklat menjadi kegiatan formalitas.
2. Pimpinan Unit kerja sebagai pengguna alumni belum sepenuhnya
mengirimkan pegawai yang potensial untuk berkembang.
3. Hanya sekedar memenuhi syarat administrasi.
KONDISI SEKARANG DAN KE DEPAN

1. Mengubah orientasi tujuan penyelenggaan diklat, yaitu dari


sekedar KSA menjadi pembentukan Kompetensi.

2. Mengembangkan jaringan kerja, yaitu dengan melibatkan


penyelenggara diklat, peserta diklat dan pimpinan unit kerja.

3. Pembagian tugas penyelenggara diklat antar level


pemerintahan (Pusat, Provinsi dan Kab/Kota).

4. Pengembangan Metode pembelajaran, yaitu memenuhi seluruh aspek


kompetensi sebagaimana dikemukakan oleh Siklus Kolb (concrete
experience, reflective observation, theoretical building and active
experimentation).
ISU AKTUAL

• Ruang lingkup kompetensi dan kapasitas yang harus dikuasai oleh


aparatur pemerintah daerah semakin luas;
• Tuntutan pelayanan yang dibutuhkan masyarakat;
• Tuntutan perbaikan kebijakan pemerintah untuk mendukung
perbaikan iklim investasi, perluasan kesempatan kerja dan
peningkatan ekonomi masyarakat;
• Perkembangan pengetahuan dan teknologi;
• Jumlah aparatur pemerintah daerah yang sangat besar;
• Alokasi sumber dana APBD yang relatif masih rendah;
Lanjutan

• Kapasitas aparatur pengelola diklat;


• Mekanisme kerja dan koordinasi;
• Tindak lanjut pengaturan penyelenggaraan diklat sebagai
instrumen pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
pemerintahan daerah. (PP 79/2005);
• Permendagri No. 2 Tahun 2013 Tentang Pedoman
Pengembangan Sistem Diklat Berbasis Kompetensi
• Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Tentang ASN
TANTANGAN DIKLAT

 Perubahan struktural fungsi organisasi

 Penekanan pada kinerja.

 Lebih banyak sumber daya dan dukungan pemerintah untuk pelatihan.

 Semakin meningkatnya model-model baru untuk belajar.

 Menggunakan lebih banyak penyelenggara pelatihan diluar organisasi.

 Lebih banyak menggunakan teknologi dalam pelatihan.

 Lebih menekankan pada perbedaan.


58
KONSEP PEMBERDAYAAN LEMBAGA DIKLAT

Hakekat Lembaga Diklat: Merupakan lembaga pendidikan dan


pelatihan yg profesional dlm pengembangan ilmu dan teknologi
serta penerapannya bagi peningkatan kinerja pegawai sehingga
dapat bekerja lebih baik dan lebih produktif Fungsi dan
tugas lembaga diklat adalah merencanakan dan menyelenggarakan
program-program diklat yg relevan dg kebutuhan organisasi
PEMBERDAYAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
BERBASIS TEKNOLOGI PENDIDIKAN
KEBIJAKAN PEMERINTAH ( ATWI SUPARMAN, 2011)
YANG KONSISTEN
SDM YANG BAHAN AJAR
PROFESIONAL YANG RELEVAN

KURIKULUM SARANA &


YANG PRASARANA
RELEVAN YANG TEPAT

STRATEGI DAN DUNIA KERJA


YANG
KARAKTERISTIK DAN PRILAKU OUTPUT DIKLAT YANG
AWAL PESERTA DIKLAT PROSES PELATIHAN BERKUALITAS DAN RELEVAN MENANTANG
YANG BERKUALITAS DAN MENARIK

TENAGA KEPENDIDIKAN MANAJEMEN KEUANGAN


SATUAN PENDIDIKAN SATUAN PENDIDIKAN
DENGAN PELAYANAN YANG AKUNTABEL
PRIMA MANAJEMEN SATUAN
PENDIDIKAN YANG
FASILITATIF
KEBIJAKAN BADAN
PERKEMBANGAN IPTEK
DIKLAT YANG FASILITATIF
PENGERTIAN PEMBERDAYAAN

Secara etimologis pemberdayaan berasal dari

Kata “ Empowering “

Asal Kata “ Power “ yg berarti control, authority,

dominion

Mendapat awalan “ emp “, “ Empowering “

Artinya lebih berdaya dari sebelumnya, baik

dalam wewenang dan tanggung jawabnya

termasuk kemampuan individual yang dimilikinya.


Pengertian empowering sebagai enterpreuneuriel
spirit, suatu peningkatan kemampuan yang se
sungguhnya potensinya ada, dari kurang
berdaya menjadi lebih berdaya
Dengan kata lain Pemberdayaan/empowerment
pada hakikatnya Adalah pelimpahan/
pendelegasian wewenang & tanggung jawab
kepada bawahan untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapinya dalam
mensukseskan visi dan misi organisasinya
Empowerment dapat terjadi
manakala
“When power goes to
employees who then
experience a sense of
ownership and control
over”
(Rob Brown, 1994:16)
MANFAAT PEMBERDAYAAN

Meningkatan kinerja dan produktivitas orgs, karena:


1. Memperbaiki kinerja individu karena individu
diberikan tanggung jawab dan pelatihan yg dibutuhkan
shg berdampak thd peningkatan kerja orgs.
2. Akan meningkatkan produkivitas orgs krn
karyawan akan lebih bertg jawab thd
pekerjaannya.
3. Akan dpt meningkatkan semangat kerja krn karyawan
lebih merasa dihargai dan dihormati
4. Dapat membrikan kesempatan kepada
bawahan utk lebih menikmati pekerjaannya
PEMBERDAYAAN SDM

Pemberdayaan SDM: suatu proses kegiatan usaha untuk lebih


memberdayakan “manusia” melalui perubahan dan mengembangkan
“manusia” itu sendiri yg berupa: competency, confidence, authority,
responsibility dlm rangka pelaksanaan kegiatan orgs utk
meningkatkan kinerja lembaga diklat sesuai dg harapan.
Tujuan Pemberdayaan SDM

 Pada umumnya potensi manusia dpt dikembangkan,


namun sangat tergantung pd kondisi lingkungan (orgs.-
umum)
 Lingk Lembaga diklat sangat menentukan
pengembangan SDM didalamnya. Pengaruh dpt positif
dpt negatif
 Untuk itu diperlukan upaya sadar dan sistimatis serta
terencana utk mengurangi pengaruh lingk yg negatif sera
mengembangkan pengaruh yg positif yaitu melalui
pendidikan dan pelatihan pemberdayaan lembaga diklat
dan pemberdayaan SDM
 Tujuan pemberdayaan SDM adl Agar Sdm atau pgawai ybs
semakin berkembang competency/kemampuannya,
confidence/ kepercayaan dirinya, authority/wewenang nya, dan
responsibility/tanggung jawabnya, dalam rangka meningkatkan
kinerja lembaga diklat sesuai yang diharapkan.
Faktor Penghambat Pemberdayaan

1. Sulit merubah kebiasaan dari sikap otoritarian ke sikap


Pemberdayaan

2. Ketidakterlibatan sebagai pengambil keputusan

3. Kedekatan peserta dengan pimpinan

4. Dukungan dana

5. Oknum yang SOK (salahkan, omeli, dan kritik)


Komponen PemberdayaanS D M

1. Competency/kemampuan: meliputi aspek knowledge/pengetahuan,


skill/keterampilan dan aspek attitude/sikap sesuai dgn kebutuhan
individu dan kebuth organisasi.
2. Placement/penempatan; harus sesuai dg latar belakang pendidikan dan
pengalaman sehingga diperoleh (the right man on the right place, the
right man on the right job)
4. Authority/wewenang: pegawai yg diberi tugas harus jelas
wewenangnya, shg tdk ada keraguan dlm melaksanakan tugasnya
5. Responsibility/tanggung jawab: seberapa jauh
tanggungjab atas tugas yang diberikan
6. Believe/kepercayaan: harus diberi kepercayaan sepenhnya
shg dpt bekerja dg leluasa dan tenang
7. Support/dukungan harus diberikan oleh pimpinan dan staf lainnya shg
peg ybs dpt bekerja secara maksimal.
SDM dlm lembaga diklat:
laksana dlm diklat, yang merupakan aspek terpenting dan strategis krn dapat mem
Lingkup Manajemen Diklat
Kurikulum
Perencanaan

PBM

Pengorganisasian Peserta

Pengelolaan
Diklat Ketenagaan

Penggerakan
Sarana - Pras.

Keuangan
Pengawasan
Lingkungan
Man Titik Sentral Organisasi

LEADERSHIP

HR
Money
Machines
MAN
Material T
DM
Methods
MGT Facilitaties
Time
ADM
Leadership

MAN MATERIAL

MEMBERDAYAKAN SUMBERDAYA VISI & MISI ORGANISA


PIMPINAN & DI DALAM &
DI LUAR ORGS
MEMANFAATKAN

LEMBAGA
LAIN
COMFORT Leadership

 Caring = Perhatian

 Observant = Suka Mengamati

 Mindful = Berhati – hati

 Friendly = Ramah Tamah

 Obliging = Bersedia Membantu

 Responsible = Tanggung Jawab

 Tactful = Bijaksana
Manfaat COMFORT

 Kita akan diakui sebagai pemimpin sekaligus Bapak


 Kita akan mendapatkan dukungan penuh dari
bawahan
 Loyalitas bawahan terhadap organisasi akan meningkat.
 Bawahan kita akan rela melaksanakan tugas dan
keputusan-keputusan organisasi.
 Komunikasi lancar sehingga setiap permasalahan dengan
bawahan dapat diselesaikan dengan mudah.
Caring = Perhatian

 Memberi perhatian kepada bawahan menyangkut tugas–tugas


mereka sehari–hari.

 Memberikan perhatian atas kesulitan dan masalah pribadi mereka,


dengan memberikan saran pemecahannya.

Ingat bahwa masalah pribadi seorang karyawan akan mempengaruhi


pelaksanaan tugasnya

 Perhatikan setiap ada perubahan dari sikap dan perilaku bawahan kita.

 Berikan perhatian–perhatian kecil, seperti : ucapan ulang tahun, kabar


tentang keluarganya, tentang kesehatannya, tentang sekolah
anaknya, dll.
Observant = Suka Mengamati

 Amatilah apakah bawahan kita memiliki kemampuan sesuai dengan


tugas yang diembannya.

 Kita suka mengamati kondisi lingkungan kerja dan sarana kerja.

 Kita mengamati perkembangan karir setiap bawahan kita secara seksama.

 Kita amati apakah tugas – tugas yang telah kita berikan dilaksanakan
dengan baik.

 Kita cermati dalam melaksanakan sesuatu kegiatan apakah


pengorbanan yang diberikan dengan hasilnya seimbang.

 Kita amati apakah cara / sistem kerja yang dilaksanakan sudah tepat.
Mindful = Berhati-hati

 Setiap melangkah selalu dengan pertimbangan yang masak

 Resiko selalu diperhitungkan, tapi bukan ditakuti.

 Selalu hati – hati dalam memberikan peryataan, sebab pernyataan


seorang pemimpin akan selalu diingat oleh bawahan kita.

 Selalu hati – hati dalam memberikan perintah dan teguran kepada


bawahan.

 Selalu hati – hati dalam menyikapi dan menghadapi masalah, demikian


juga dalam memberikan solusinya.

 Berhati – hati bukan berarti takut melangkah, tapi melangkah dengan


pertimbangan dari beberapa aspek.
Friendly = Ramah Tamah

 Sebagian besar para pemimpin pelit senyum, padahal


senyum melambangkan keramah tamahan

 Sebagian besar para pemimpin enggan dan merasa berat


untuk mendahului berjabat tangan dengan bawahan,
padahal jabat tangan adalah bentuk nyata dari keakraban.

 Para pemimpin masih banyak yang bangga dengan bersikap


angkuh dan senang ditakuti padahal sikap ini sangat tidak
mendukung iklim kerja yang konusif.

 Para pemimpin masih banyak yang gengsi kalau menyapa


bawahanya lebih dulu, padahal bawahan kita akan respek
dan merasa senang jika disapa lebih dulu.
Obliging = Bersedia Membantu

 Kita selalu menyediakan dan mengalokasikan waktu untuk setiap saat


dimintai bantuan bawahan kita.

 Kesiapan kita dalam membantu kesulitan mereka akan menambah rasa


kesetiaan dan pengakuan atas kepemimpinan kita.

 Membantu bukan kita bersama – sama melakukan tugas yang sama,


tetapi membantu bagaimana mereka melaksanakan tugas dapat lebih
mudah, cepat dengan hasil yang optimal.

 Jangan pernah mengatakan kepada bawahan bahwa pekerjaan yang


diselesaikan dengan baik oleh mereka karena semata – mata bantuan
kita.

 Jangan pernah mengatakan “ngono wae gak iso” Kepada bawahan kita
yang minta bantuan.
Responsible= Tanggungjawab

 Seorang pemimpin digaji dan dihargai lebih tinggi karena tanggung jawabnya.

 Bawahan kita kadang – kadang ada yang merasa tidak respect kepada
kita, karena kita tidak mempunyai tanggung jawab atas kepemimpinan
kita.

 Tanggung jawab berarti siap melaksanakan tugas dan siap menanggung


resiko atas tugas itu.

 Tanggung jawab tidak bisa dilimpahkan tetapi setiap orang


mempunyai tanggung jawab.

 Seorang pemimpin yang mempunyai tanggung jawab besar akan


mendorong semangat bawahannya dan bawahannya merasa aman
terlindungi.

 Belum dikatakan seorang pemimpin kalau belum mempunyai rasa


tanggung jawab.
Tactful = Bijaksana

 Bijaksana berarti mengambil langkah dengan


memperhatikan berbagai aspek.
 Sifat bijaksana bukan saja simpati terhadap
bawahannya tapi juga empati.
 Orang bijaksana selalu sadar bahwa sebaik apapun
keputusan dan peraturan pasti ada yang tidak
menyetujui.
 Pemimpin yang bijak akan mampu membawa anak
buahnya mencapai sasaran organisasi dengan
penuh semangat dan dedikasi yang tinggi.
STRATEGI PEMBERDAYAAN

Analisis kekuatan dan


kelemahan identifikasi dan
pilih solusi terbaik,
laksanakan solusi tersebut,
pantau dan bina lembaga secara
terus menerus
83
RANGKUMAN PEMBERDAYAAN

1. Lembaga diklat adl lembaga pendidikan dan


pelatihan yg profesional dlm pengembangan ilmu
dan teknologi serta penerapannya bagi
peningkatan kinerja pegawai. Mempunyai fungsi
dan tugas merencanakan serta
menyelenggarakan program2 diklat yg relevan
dgn kebutuhan organisasi.
2. Memberdayakan atau empowerment/ pelimpahan
atau pendelegasian wewenang dan tanggung
jawab kepada bawahan utk menyelesaikan
masalah2 yg dihadapinya dalam mensukseskan
visi dan misi orgs.
3. Manfaat pemberdayaan al.; memperbaiki kinerja
individu, meningkatkan produktivitas orgs,
meningkatkan semangat kerja, agar pegawai
menikmati pekerjaannya.
4. Pemberdayaan SDM adl suatu proses kegiatan
usaha utk memberdayakan “daya manusia”
melalui perubahan dan perkembangan aspek2
competency, confidence, authority dan
responsibility dlm rangka pelaksanaan kegiatan
organisassi dengan tujuan utk meningkatkan
kinerja lembaga diklat sesuai harapan.
IV. PENGELOLAAN SUMBER DAYA DIKLAT

Proses kerjasama dengan melalui orang lain


untuk mengurus dan mendayagunakan
sumber daya manusia, fasilitas, program,
kelembagaan, dana dan informasi yang
terbatas dan berkaitan dengan diklat dalam
rangka peningkatan pencapaian tujuan diklat
secara efektif dan efisien dalam lingkungan
yang berubah.

8
Ruang lingkup Sumber Daya Diklat

SUMBER DAYA
MANUSIA TUJUAN
SARANA / PRASARANA
BIAYA
KURIKULUM

8
S
UMBER
D AYA
M ANUSIA
Mendukung tercapainya secara efektif
dan efisien tujuan Diklat;
Menjamin setiap Lembaga Diklat
memiliki pegawai yang profesional;
Memberdayakan pegawai;
FUNGSI PENGELOLAAN SDM
Tujuan: Menciptakan
dasar Mengisi
kebutuhan Melatih Tahapan Rekrutmen
SDM Perencanaan SDM Rekrutmen SDM Prosedur Rekrutmen
Sesuai Formasi Dasar Rekrutmen dan
Seleksi

“the right man on


Usaha meningkatkan the right place”
Mutu dalam kinerja Pengembangan SDM Penempatan SDM ↓
“the best man on
the best place”

Menjamin
kebutuhan Pemeliharaan SDM Penilaian SDM Kompetensi

Permohonan sendiri
Pemberhentian Sebab
lain Pemutusan Kerja

9
SDM

PEMBERI MATERI JENIS DIKLAT


PESERTA DIKLAT
PENGELOLA

91
 Teknis
 Struktural
DIKLAT  Fungsional
 Berjenjang
 Dll.
 Kesesuaian dengan materi
pelatihan
 Kemampuan akademik
 Pengalaman mengajar
 Pengalaman lain-lain
PESERTA
PELATIHAN
 Kesesuaian dengan jenis diklat
 Kemampuan akademik
 Pengalaman kerja
 Usia dan jenis kelamin
 Kesehatan fisik & mental
 Motivasi mengikuti pelatihan.
TENAGA PENGELOLA
 Profesional dalam bidangnya
 Kemampuan interpersonal baik
 Pengalaman di bidang diklat
 Usia dan jenis kelamin
 Kesehatan fisik & mental
 Motivator dan “entertainer”
Group Working

 Potret kondisi aparatur dimana Bapak/Ibu berada.

 Pengembangan program apa yang Bapak/Ibu bisa tetapkan?


Jelaskan alasannya.
S ARANA dan
P RASARANA
BIAYA
Akomodasi
JENIS DIKLAT
Administrasi
Bahan ajar peserta
Honorarium
Dll.
TUJUAN PENGELOLAAN FASILITAS

Akuntabilitas publik;
Kesiapan pakai;
Mencegah kerusakan;
Memperpanjang masa pakai;
Mencegah kehilangan;
Mempermudah pemeliharaan;
Mempermudah perencanaan
PROSES PENGELOLAAN SARPRAS
Penyusunan anggaran pertimbangkan biaya

PERENCANAAN

Pencatatan sarpras
Mengganggu INVENTARISASI Menunjang
keindahan & PENGADAAN
kegiatan
kebersihan PENGHAPUSAN
kesehatan
Peralatan
Sehari-hari PEMELIHARAA PENERIMAAN Barang
Berkala N & Dokumen, dll.
PENYIMPANA

PENYALURAN

Administrasi persediaan, pengeluaran, pemakai


SARANA/PRASARANA

Akomodasi Peserta
KONDUSIF
Sarana Pelatihan
Dll.
AKOMODASI PESERTA

TEMPAT PENGINAPAN
 Kenyamanan ruangan
 Fasilitas kerja
 Kesehatan
TRANSPORTASI
 Antar Jemput
 Rekreasi
SARANA PELATIHAN

RUANG PRESENTASI
 Kenyamanan ruangan
 Fasilitas belajar
 Fasilitas mengajar
RUANG DISKUSI
 Kenyamanan ruangan
 Fasilitas diskusi
Group Working

 Rumuskan rencana pengelolaan sarana prasarana


termasuk pembiayaannya dalam Diklat:
 PIM IV (36 hari)
 Prajabatan Gol. 2 (17 hari)
 Analisis Kebutuhan Diklat (12 hari)
 Teknis Tata Naskah Dinas (5 hari)
KURIKULUM
PENGERTIAN KURIKULUM

 Seluruh pengalaman belajar yang direncanakan


dan diarahkan oleh sekolah untuk mencapai
tujuan pendidikannya (Tyler, 1957);
 Suatu rencana yang memberikan pedoman atau
pegangan dalam proses belajar mengajar;
 All the learning which is planned and guided by
the school, whether it is carried on in groups or
individually, inside or outside the school.
(Kelly 1999).
KURIKUL
UM
Set dokumen yang berisi rancangan
program dari suatu Diklat yang akan dicapai
dalam rentang waktu tertentu

10
MAKRO
KURIKULUM Target suatu
Diklat

MIKRO
Target suatu Mata
Pelatihan
KURIKULUM
 Mengidetifikasi kebutuhan Diklat
 Merumuskan tujuan Diklat
 Menentukan Mata Pelatihan
 Merumuskan Tujuan Mata Pelatihan (KD)
 Mengalokasikan waktu yang dibutuhkan
 Menentukan komposisi Teori dan Praktek
 Menentukan struktur kurikulum Diklat.
RANCANG BANGUN PENGEMBANGAN KURIKULUM MATA DIKLAT
DIKLAT : ……………………………………………

Pokok Waktu Nama


Pengalaman
No Kompetensi Sub Pokok Metode ABP Mata
Belajar T P L
Bahasan Diklat

KETERANGAN :
1. T. (Teori), P (Praktik), dan L (Lapangan)
2. Satuan waktu adalah jp @ 45 menit
3. ABP adalah alat bantu pembelajaran/latihan
RANCANG BANGUN KURIKULUM DIKLAT MODEL PEMBELAJARAN
BERBASIS KOMPETENSI

Pokok Waktu Nama


Pengalaman
No Kompetensi Sub Pokok Metode ABP Mata
Belajar T P L
Bahasan Diklat
1. Memahmi konsep 1. Mempelajari konsep a. Pengertian 1 - - Ekspose OHP Pengenal
kompetensi dan kompetensi kompetensi OHT an
merumuskan b. Ruang lingkup konsep
kompetensi kompetensi: kompete
dengan benar Contoh nsi
2. Mendiskusikan cara 1 - - Diskusi Flipchart
merumuskan rumusan
kompetensi Kartu
kompetensi
Ranah
kompetensi.

3. Praktik merumuskan Cara merumuskan - 1 - Praktek dan Flipchart


kompetensi dalam kompetensi: telaahan
pembelajaran silang

4. Mengkaji siklus sistem Siklus 1 - - Ekspose


pembelajaran dalam pembelajaran
pengmbangan
kompetensi
RANCANG BANGUN KURIKULUM DIKLAT MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS
KOMPETENSI

Pokok Waktu Nama


Pengalaman
No Kompetensi Sub Pokok Metode ABP Mata
Belajar T P L
Bahasan Diklat
1. Mengenal diri, a. Mengkaji tehnik  Mengenali diri 1 1 - Mengisi Lembar BLC
teman belajar, bekerjasama jobsheet kerja (Building
kelompok, tim secara  Mengenali orang Learning
kebiasaan belajar efektif lain Commitm
yang baik dan ent)
 Berkomunikasi
membuat secara efektif
komitmen
belajarselama  Kerjasama tim
mengikuti Diklat
 Kebiasaan 1 1 - Diskusi Flipchart
b. Mengenali kebiasaan
baik dan kurang baik baik dalam
dalam belajar belajar
 Kebiasaan
buruk dalam 1 1 - Kerja
c. Merumuskan belajar kelompok
komitmen
 Komitmen
dalam belajar
belajar
MATERI DIKLAT (Draft)
DIKLAT TEKNIK PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH BAGI WIDYAISWARA

 Kelompok Wawasan (9 JP)


 Sistematika Penulisan KTI (3 JP) (idem)
 Kebijakan Diklat Substantif
Pemerintahan Daerah (3 JP) (hari  Praktik dan Paparan KTI (15 JP) (Tim
WI)
1) (Kemendagri)
 Kelompok Aktualisasi ( 6 JP)
 Kebijakan Pengembangan (3 JP-
LAN) (hari 2)  BLC (3 JP) (hari 1) (idem)

 Penilaian dan Perhitungan AK  Penulisan Bahasa Indonesia yang baik


dan Benar (3 JP) (UNJ atau Lembaga
KTI WI (3 JP-LAN)(hari 2) Bahasa)

 Kelompok Kemampuan ( 39 Kelompok Lainnya :


JP)
 Pembukaan
 Prinsip dan Teknik Penulisan  Pengarahan Program dan Pre Test
KTI (9 JP) (Kemendagri)

 Metodologi Penelitian (6 JP)


(idem) TOTAL = …. + …… = 53 JP (disesuaikan oleh
Tim)
 Analisis Data Penelitian (6 JP)
(idem)
KURIKULUM
 Melakukan Analisis Instruksional
 Merumuskan KD dan IK
 Menentukan Pokok Bahasan
 Menentukan Sub. Pokok Bahasan
 Memilih Metode Pelatihan
 Memilih Media yang digunakan
 Menentukan waktu yang dibutuhkan
 Menentukan komposisi Teori dan Praktek
 Menyusun Peta Mata Pelatihan.
BAHAN PELATIHAN

 Bahan ajar cetak (printed)


 Audio visual
 Multi media
 Kaset audio
 Lembar Kerja
JADWA
L
DIKLAT
 Struktur mata ajaran
 Komposisi teori dan praktek
 Waktu yang tersedia
 Biaya yang ada
 Fasilitas yang tersedia
Mengarahkan pemberi materi ;
Meluruskan arah pembelajaran;
Melengkapi peserta dengan modul;
Menstandarkan diklat;
KESIMPULAN
Mengelola sumber daya diklat adalah
upaya yang sistematis dan
Terencana dalam mengoptimalkan
Seluruh komponen diklat guna
Mencapai tujuan program secara efektif
& efisien.

MEJADIKA
N DIKLAT
PROFESIONA
L
V. PEMANTAUAN dan PENGENDALIAN

 Pemantauan terhadap sistem pengendalian manajemen


bertujuan untuk meyakinkan bahwa pengendalian telah
berjalan sebagaimana yang diharapkan dan diperbaiki
sesuai dengan kebutuhan.
 Aspek Pemantauan mencakup penilaian kegiatan
rutin, seperti supervisi, reviu atas transaksi yang
terjadi guna memastikan apakah kegiatan operasional
telah sesuai dengan sistem dan prosedur pengendalian
yang telah ditetapkan.
PEMANTAUAN

Proses pengumpulan dan penganalisaan


informasi/data secara sistematis dan
kontiniu terhadap suatu kegiatan /
proyek untuk bahan penyempurnaan

upaya pengecekan untuk


memperoleh informasi ttg
keseluruhan komponen sistem dalam
program diklat
PRINSIP PEMANTAUAN

 Berkesinambungan

 Apa adanya

 Didukung data yang ada

 Menggunakan pencatatan dan pelaporan

 Terencana (sistematis)

 Dilaksanakan petugas (tim)


MANFAAT

a. Bila terjadi penyimpangan mudah diperbaiki


segera
b. Bila terjadi perubahan segera bisa diatasi tidak
terganggu
c. Bila terjadi revisi mudah dilaksanakan.
d. Bila terjadi kelemahan program segera dapat
diatasi
e. Memberi umpan balik berbagai pihak (pengajar,
panitia penyelenggara, peserta, perencana untuk
menanggulangi kekurangan dan kelemahan).
TUJUAN Program

PEMANTAUA
Kurikulum
N
P

INDIKATOR
KINERJA

Peserta

Sarpras

Keuangan
FOKUS PEMANTAUAN

INPUT PROCESS OUTPUT

Menitikberatkan
umber daya yg dibutuhkan:Kegiatan yang pada hasil yang dilihat
enaga Kuantitas dan
dilakukan:
aterial Kualitas
Pelatihan
arana Pembinaan
iaya Studi
Waktu Banding
Dll.
PEMANTAUAN
Dapat dilakukan dengan cara:
• Dokumentasi
• Pengamatan
• Wawancara
• Diskusi
Dapat dilakukan juga dengan cara melihat:
Implementasi Kurikulum
• Pemanfaatan Materi dan Bahan Diklat
• Penerapan Strategi dan Metode Diklat
• Kinerja Fasilitator/Narasumber
• Metode Ujian yang Digunakan
• Tingkat Kepuasan Peserta Diklat
MANFAAT PEMANTAUAN
1. Bagi staf/karyawan, fokus 3. Pada tingkat manajer, pemantauan
kegiatan pemantauan adalah dilakukan untuk menilai apakah
untuk mengetahui bahwa pengendalian telah berfungsi pada
pekerjaan dilaksanakan masing-masing unit dalam
sebagaimana mestinya. Setiap organisasi dan sejauh mana para
karyawan hendaknya penyelia telah melakukan
monitoring pada bagian yang
melakukan pengecekan menjadi tanggung jawabnya.
terhadap pekerjaan sebelum
disampaikan kepada atasannya. 4. Pada tingkat pimpinan eksekutif,
Penyimpangan pada tingkat ini fokus pemantauan adalah pada
segera dapat dideteksi. organisasi dalam lingkup yang
menyeluruh, yaitu memonitor
2. Di tingkat penyelia, pemantauan apakah tujuan organisasi telah
dilakukan atas seluruh kegiatan tercapai. Pimpinan juga
di bawah kendalinya guna melakukan pemantauanatas
memastikan bahwa seluruh keberadaan tantangan dan
peluang, baik dari sisi internal
staf/karyawan yang ada di maupun eksternal yang mungkin
bawah kendalinya telah membutuhkan perubahan dalam
melaksanakan tanggung perencanaan organisasi.
jawabnya masing-masing.
TAHAPAN PEMANTAUAN
• SIAPKAN PO, JUTLAK, JUKNIS,
SK PENYEL DIKLAT, SK TTG WI, • PEMANTAUAN THP AKD ??
DASAR HUKUM • THP PENYUSUNAN TUJUAN DIKLAT
• PELAJARI PEDOMAN • RANCANG BANGUN PROG DIKLAT
• SIAPKAN SURAT • PELAKSANAAN DIKLAT ??
• TIM • THP EVAL DIKLAT???
I
PERSIAPAN I
PELA
KSA
NAA
III N
• 5 WH + 1 H LAPORAN
• OBJEKTIF
• JELAS, TERTIB
• RINGKAS
• SISTEMATIS
TEKNIK PEMANTAUAN
• Dilakukan oleh Ahli • Komunikasi ant. Manager
• Bersifat Insidental dg Penanggungjawab
• Terbuka & Langsung Kegiatan
• Fokuas pd Keg • Dilakukan dlm Kelp / Individu
• Mll Observasi • Bersifat Tetap (Terjadwal)
• Fokuas pada Kemajuan
TINJAUAN • Caranya Tlp / Tertulis /
INSPEKSI TERHADAP Face to face
PERKEMBANGAN
SEMENTARA

PENGUJ IAN Verifikasikualitas


PENGAUDITAN
Dilakukan TIM
• Dilakukan oleh Bersifat Tetap (terjadual)
Fokuas pd Output
Auditor
• Bersifat rutin
• Terbuka
• Caranya berbagai Teknik Audit
Pengaturan berbagai faktor dalam suatu

PROSES PENENTUAN =
 Apa yg harus dicapai yaitu STANDAR
 Apa yg sedang dilakukan yaitu
PELAKSANAAN
 MENILAI PELAKSANAAN &
MELAKUKAN PERBAIKAN2 SEHINGGA
PELAKS SESUAI DENGAN RENCANA &
SELARAS DG STANDAR
Pengendalian adalah sebagai proses penentu apa yang harus dicapa
/standar apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan
dan bila perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai
dengan rencana dan selaras dengan standar (GG Terry, 1986)
MELAKSANAKAN PEMANTAUAN

MENENTUKAN MELAKSANAKAN
STANDAR PENILAIAN/EVALUA SI
PENGENDALIAN

TINDAKAN
KOREKSI
BENTUK
IDENTIFIKASI
PERTANGGUNGJAWABAN
PEMECAHAN MASALAH
PENGELOLA THP PUBLIK
YG DIPERLUKAN DLM
MENCAPAI TUJUAN
IDENTIFIKASI MASALAH DIKLAT
YG MUNCUL DLM
PELAKS DIKLAT MELAKUKAN KEG TINDAK
LANJUT SPT
PERBAIKAN/PENYESUAIAN
IDENTIFIKASI FAKTOR
PENYEBAB TIMBULNYA
MASALAH DALAM
DIKLAT
1. Asas tercapainya tujuan (Principle Of Assurance
Of Objective) artinya pengendali an harus
diarahkan pada pencapaian tujuan dengan cara
mengadakan perbaikan unt menghindari
penyimpangan dari rencana

Di dalam diklat , tujuan yang dimaksud adalah tujuan


yang telah diuraikan dalam Tujuan
Kurikuler, Tujuan Pembelajaran, Rumusan
Kompetensi dasar dan Indikatornya
2. Asas efisiensi Pengendalian
(Principle Of Efficiency Of
Control)
Pengendalian dikatakan efisien jika
dapat menghindari dari
penyimpanngan dari rencana, sehingga
tidak menimbulkan hal- hal diluar
dugaan. Jika dalam pelaksanaan diklat
terjadi penyimpangan maka perlu
segera dilakukan koreksi, sehingga
tidak menimbulkan masalah kerugian
dikemudian hari.
3. Asas Tanggung Jawab Pengendalian (Principle Of Control
Responsibility)
Pengendalian hanya dapat dilaksanakan jika
manajer bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
rencana.

4. Asas Pengendalian Masa Depan (Principle Of Future


Control)
Pengendalian yg efektif harus ditujukan kearah
pencegahan penyimpangan yang akan terjadi baik
pada waktu sekarang dan akan datang
5. Asas Pengendalian Langsung (Principle Of Direct
control)
Pengendalian akan efektif jika manajer tingkat bawah
adalah orang yg berkualitas.

6. Asas Refleksi Rencana (Principle Of Reflection Plans)


pengendalian harus disusun dengan baik dan harus
mencerminkan karakter dan susunan dari suatu
rencana, untuk itu pengendalian harus dimuai dari
tahapan perencanaan diklat sampai dengan evaluasi
diklat
7. Asas Penyesuaian dengan Organisasi
(Principle Of Organization Suitability)
Pengendalian harus dilakukan sesuai
dengan struktur organisasi

8. Asas Pengendalian Individu (Principle Of

Individual Of Control)
Pengendalian haru ditujukan terhadap
kebutuhan informasi dari setiap individu
manajer
9. Asas Standar (Principle Of Standard)

Pengendalian yang efektif dan efisien


memerlukan standar yang tepat.

10. Asas Pengendalian terhadap titik-titik


strategis (Principle Of Strategic Point
Control)
Pengendalian yang efektif dan efisien
apabila dikelopkan pada titik-titik strategis
11. Asas Pengecualian (The Exception Principle)
Efisiensi dalam pengendalian membutuhkan perhatian yg
ditujukan terhadap faktor pengecualian, yg dapat terjadi
dalam keadaan tertentu ketika terjadi perubahan situasi yg
tidak sama

12. Asas Pengendalian Fleksible (Principle of Flexibility of


Control)

Pengendalian harus dilaksanakan secara luwes dan tidak


kaku unt menghindari kegagalan dlm pelaksanaan
perencanaan
13. Asas Peninjauan Kembali (Principle Of Review) Sistem
pengendalian harus ditinjau berulang kali, agar sistem
yg digunakan berguna untuk mencapai tujuan

14. Asas Tindakan (Principle Of Action)


Pengendalian dapat dilakukan apabila ada ukuran untuk
mengidentifikasi penyimpangan dan pengambilan tindakan
terhadap penyimpangan dari rencana organisasi
1. Mencegah berbagai penyimpangan dlm
penyelenggaraan Diklat
2. Hasil pengendalian diklat sbg dasar Perbaikan
Perencanaan Diklat mendatang
3. Pengendalian dilakukan terus menerus sejak awal sampai
akhir untuk menjamin tercapainya tujuan sesuai rencana
4. Meninjau kembali rencana Diklat untuk perubahan situasi
yang mengakibatkan timbulnya masalah baru
Pengendalian pencegahan (preventive
controls)

 Pengendalian pencegahan dimaksudkan untuk mencegah terjadinya


suatu kesalahan. Pengendalian ini dirancang untuk mencegah hasil yang
tidak diinginkan sebelum kejadian itu terjadi. Pengendalian pencegahan
berjalan efektif apabila fungsi atau personel melaksanakan perannya.

 Contoh pengendalian pencegahan meliputi:


 Sistem Pengendalian Manajemen kejujuran, personel yang kompeten,
pemisahan fungsi, reviu pengawas dan pengendalian ganda.

 “Lebih baik mencegah daripada mengobati”

 Ketika dirancang ke dalam sistem, pengendalian pencegahan


memperkirakan kesalahan yang mungkin terjadi sehingga mengurangi
biaya perbaikannya. Namun demikian, pengendalian pencegahan
tidak dapat menjamin tidak terjadinya kesalahan atau kecurangan
sehingga masih dibutuhkan pengendalian lain untuk melengkapinya
SISTEMATIKA DISKO

 BAB I KONDISI SAAT INI

 BAB II KONDISI YANG DIHARAPKAN

 BAB III PERMASALAHAN

 BAB IV PENYELESAIAN MASALAH/SOLUSI

 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

ASPEK YG DIBAHAS: KOORDINASI, JEJARING, PEMBERDAYAAN,


PENGELOLAAN SUMBER DAYA, MONITORING DAN PENGENDALIAN
TERIMA KASIH
SALAM SUKSES

Anda mungkin juga menyukai