A A Laporan Sampul Dep
A A Laporan Sampul Dep
Oleh
Drs. Akhmad Solik
Nip. 131516928
Kemitraan antara :
Lembaga penelitian Universitas Malang
Dengan
Ditjen Peningkatan Mutu Pendidikan Tenaga Kependidikan
Mengetahui Peneliti
Kepala Sekolah SDN Kludan
Menyetujui
Ketua Lemlit UM
Puji Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan laporan penelitian ini dapat terselesaikan.
Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
2. Bpk. Prof. Dr. Ibrahim Bafadal, M pd. selaku Ketua Lembaga Penelitian
Universitas Malang yang telah memberikan bekal pengetahuan penelitian tindakan
kelas.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Lampiran Halaman
tersebut seperti yang dikemukakan oeh Gagne (dalam Degeng:1997:4) bahwa setiap
disampaikan oleh guru pada pembelajaran matematika namun bila siswa tidak
menguasai hitung dasar sebagai keterampilan prasaratnya maka hasil pembelajaran
kurang memuaskan.
Berdasarkan hasil ulangan harian siswa kelas IV SDN Kludan tahun pelajaran
menguasai secara tuntas, 35% siswa agak menguasai,dan 45% kurang menguasai pada
hal pada pembelajaran matematika sehari-hari guru sudah menjelaskan secara lisan,
ditulis di papan tulis, memberi contoh, bahkan memberikan soal-soal latihan tentang
perkalian bersusun, dan juga siswa sudah diberi kesempatan untuk bertanya ketika
guru mengajar, namun sedikit sekali mereka yang mengajukan pertanyaan. Ketika
guru balik bertanya hanya beberapa siswa yang dapat menjawab pertanyaan guru
dengan benar, itupun karena siswa tersebut memang pandai di kelasnya. Dan bila
dikarenakan guru kurang tepat dalam memilih cara atau media dalam pembelajaraan.
Siswa kelas IV cara berfikirnya masih pada benda konkrit, sementara guru tidak
menghitung perkalai dengan media benda-benda sekitar yang dekat dengan siswa
antara lain dengan jari tangan dan kartu bilangan. Dengan menggunakan media tersebut
kreatif sehingga lebih banyak siswa yang mencapai ketuntasan dalan hafalan perkalian
Sesuai dengan pernyataan peneliti yang telah dirumuskan , tujuan yang ingin dicapai
Adapun batasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
2) Menghitung perkalian adalah hitung perkalian dan Pembagian yang di ajarkan pada
sebagai suatu kegatan yang memberikan fasilitas belajar yang baik sehingga
terjadi proses belajar. Pemberian fasilitas belajar bagi siswa memerlukan suatu
kegiaatan yang dipilih oleh pengajar (guru) dalam proses pembelajaran yang
kebijakan pemerintah dari tahun ketahun. Lulusan sekolah dasar diharap dapat
mereka mau dan mampu menata kehidupan yang lebih layak baik dalam proses
dalam kehidupan sehari-hari. Lebih lanjut pada jenjang sekolah dasar diutamakan
matematika.
cukup hanya memahami konsep hafalan-hafalan, tetapi lebih dari itu guru harus
lebih dapat membuat bagaimana nalar serta sikap siswa terbentuk.untuk itu guru
melainkan hanya merupakan salah satu jalan untuk mengambil consensus dari
adanya bermacam-macam istilah dan batasan. Disamping itu pengertian ini perlu
dirumuskan dengan maksud terdapatnya suatu landasan berpijak yang menjadi
edukafif, fungsi ekonomi, fungsi politik, dan fungsi budaya, Hamalik (1980).
1) Media pendidikan identik artinya dengan alat peraga yang berarti alat yang
4) Media pendidikan adalah semacam alat bantu belajar mengajar, baik dalam
Media merupakan alat Bantu belajar dan mengajar. Alat ini hendaknya ada
menggunakannya. Agar kebutuhan yang beragam dari kurikulum dan siswa secara
individu dapat terpenuhi, maka suatu variasi yang luas dan berjumlah besar
mereka, jika media tersebut dipilih secara tepat dan ceramat dengan
akan lebih efektif dan efisien penggunaannya jika guru sudah terlatih dan terbiasa
menggunakannya.
siswa dan juga dikenal oleh siswa. Media yang dikenal siswa adalah benda-benda
mengajar.
komplek, sebagai integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan
Untuk mengatasi kejenuhan dan kebosanan siswa agar selalu antusias, tekun,
dan penuh partisipasi maka guru haarus menguasai keterampilan variasi dalam
4) Memberi kesempatan pada siswa untuk belajar sesuai dengan tingkat dan
kemampuannya.
yaitu variasi dalam mengajar, variasi dalam menggunakan media dan sumber
balajar, variasi dalam pola interaksi, dan variasi dalam kegiaran, Mulyasa
(2005:79).
Dalam penggunaan media dan sumber belajar dapat dilakukan sebagai berikut:
bahasan menghafal perkalian sampai bilangan 100 biasanya disajikan dengan cara
siswa menghafal perkalian sampai bilangan 100, kemudian kalau sudah hafal mereka
Hal tersebut berdampak siswa mudah bosan dan jenuh begitu pula factor
keberhasilannya relatif kecil, seandainya mereka berhasil hafal itupun mudah lupa
kembali. Itu semua dapat terjadi kaarena guru kurang dapat menggunakan variasi
dalam pembelajaran
memnggunPakan jari.
Pada dasarnya perkalian dengan menggunakan jari ini disajikan dalam tiga
dengan faktor 6 sampai dengan 10, dan perkalian dengan faktor bilanagan 11 dan
seterusnya.
Perkalian ini pada umumnya digunakan pada tahap awal atau kelas rendah.
Langkah-langkah:
sampai 10.
(2) Siswa melakukan hitungan meloncat-loncat mulai loncat dua sampai
Misal: 3x4
ke tiga 4 - 8 - 12.
Jadi 3x4 = 12
(2) Jari yang berdiri masing masing berniklai 10, sedangkan jari yang
Misal: 6 x 8
bernilai 40
terlipat 2 dan 4
bernilai 8
_ Jadi 5 x 8 adalah 48
2. 7x9 _ Jari yang berdiri 6,
bernilai 60
_ Jadi 7 x 9 adalah 63
Pada dasarnya perkalian denjgan faktor 11 s/d 100 ini mempunyai kesamaan
dengan perkalian dengan faktor 6 s/d 10. Adapun perbedaanya pertama adalah
pada perkalian dengan faktor 11 s/d 100 jari yang masih terlipat dikatan pasif
artinya tak dihitung, dan yang berdiri dikatakan aktif, berarti pada perkalian
factor ini yang dihitung hanya jari yang berdiri. Adapun ketentuannya adalah
jarin yang berdiri masing-masing bernilai 10 ( sesuai faktor ) dan pada jari yang
dijumlahkan. Perbedaan yang ke dua adalah pada perkalian factor 11s/d 100 ini
2. 16 s/d 20 200
3. 21 s/d 25 400
4. 26 s/d 30 600
5. 31 s/d 35 900
6. 36 s/d 40 1200
7. 41 s/d 45 1600
8. 46 s/d 50 2000
9. 51 s/d 55 2500
100 + 40 +4
144
2. 16 x 17 200+(3x10)+(6x7)
200+ 30 + 42
272
3. 22 x 24 400+(6x20)+(2x4)
400+ 120 +8
528
4. 37 x38 1200+(5x30)+(7x8)
1200+ 150 + 56
1406
5. 41 x 43 1600+(4x40)+(1x3)
1600+ 160 + 3
1763
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
ini adalah
sebagaimana dilakukan oleh Sugiano, (dalam Harmini:2004:21) antara lain (1) kondisi
objek alamiah,(2) peneliti sebagai objek utama,(3) kaya akan data yang bersifat
deskriptif keadaan, (4) analisis dilakukan secara induktif (dari contoh ke kesimpulan
atau dari khusus ke umum) dan berlangsung sejak dimulai sampai pengumpulan data
selesai, (5) pengumpulan data dilakukan secara simultan atau berkesinambungan, baik
pembelajaran berlangsung. Fenomena yang dimaksud adalah situasi kelas dan tingkah
dengan langkah – langkah pada penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas
dilakukan dengan diawali oleh suatu kajian terhadap suatu masalah secara sistematis.
Hasil kajian digunakan sebagai dasar untuk mengatasi masalah .Dalam proses
perencanaan yang telah disusun dilakukan observasi dan evaluasi dan hasilnya
difahami sebagaai masukan untuk melakukan refleksi atas apa yang terjadi pada
(2004:4).
Dalam penelitian ini guru bekerjasama dengan mitra kalaborasi yaitu guru kelas
IV dan teman sejawat. Hal ini dimaksudkan agar konsentrasi guru dalam mengajar
tidak terbelah oleh hal-hal lain. Dengan cara ini diharapkan akan didapatkan data yang
Sidoarjo. Alasan pemilihan lokasi ini adalah peneliti mengajara di SD tersebut dan
dilaksanakan mulai September sampai bulan November tahun 2006 smester I, pada
kelas IV SDN Kludan Tanggulangin dengan jumlah siswa 49 anak yang terdiri atas 24
Data yang diperoleh diambil dari hasil kegiatan yang berhubungan dengan
pembelajaran matematika hitung perkalian dan pembagian pada siswa kelas IV SDN
kludan. Adapun data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: (1) data dari angket
siswa, pengamatan peneliti terhadap hasil pembelajaran matematika, dan dari hasil
wawancara peneliti dengan guru kelas IV, (2) Dari hasil catatan perilaku siswa selama
pembelajaran berlangsung, (3) dari hasil belajar siswa melalui tes yang dilakukan
hasil belajar dalam bentuk skor. Sedangkan data tentang sikap dan perilaku serta
subjek penelitian.
lapangan dan wawancara. Oleh karena itu peneliti mempunyai tugas rangkap yaitu
sambil mengajar guru juga mengumpulkan data. Maka untuk memperoleh data yang
akurat, dalam mendapatkan data guru bekerja sama dengan guru kelas IV dan teman
bersama. Hasil dari diskusi akan digunakan sebagai pedoman untuk menentukan
berulang-ulang (siklus) agar dapat diambil kesimpulan yang sesuai dengan fokus
penelitian.
Memperhatikan jenis data yang dikumpulkan, ada dua teknik yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis
kuantitatif digunakan terhadap hasil tes sedangkan analisis kualitatif digunakan dalam
data kualitatif yang diperoleh dara hasil pengamatan terhadap guru, siswa, atau hal-
Demikian juga aktivitas dan kerja sama dengan kelompok dalam pembelajaran
juga didasarkan pada indikator yang muncul. Kemudian dari hasil catatan lapangan
yang dilengkapi dengan hasil observasi, wawancara dan dari hasil angket siswa
dilakukan analisis bersama guru kelas IV dan teman sejawat, kemudian ditafsirkan
N N = jumlah siswa
M = rata-rata (mean)
Pembelajaran hitung perkalian dianggap tuntas bila perolehan hasil evaluasi siswa
rata-rata hasil hitungan > 70, dan siswa dianggap tuntas dalam penguasaan hitung
Keterangan :
50 - 69 = cukup
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua suklus kegiatan yaitu siklus-
1 dan siklus- 2, masing-masing siklus terdiri atas empat tahap dan dilakuan dalan satu
pertemuan. Hal ini dilakukan karena terbatasnya waktu yang tersedia. Tahapan
kegiatan setiap siklus adalah: (1) menyusun rencana kegiatan,(2) melakukan tindakan,
(3) melakukan observasi, dan (4) membuat analisis yang di lanjutkan dengan refleksi.
Pada penelitian ini yang melaksanakan kegiatan mengajar adalah peneliti, sedangkan
yang bertindak sebagai observer adalah guru kelas IV dibantu oleh teman sejawat.
3.7.1 Siklus – 1
Pada tahap ini guru menysun rencana pembelajaran berdasar pokok bahasan
yang akan diajarkan yaitu menghafal perkalian sampai bilangan 100, dengan urutan:
2) Menyusun silabus
perkalian.
3) Guru mengajak siswa untuk bermain lompat jari, mulai dari lompat dua-dua
depan kelas
6) Siswa melaporkan hasil kerja kelompok dengan menuliskan pada papan tulis.
Sedang kelompok yang lain mengoreksi hasil kerja kelompok yang lain.
8) Evaluasi.
3.7.1.4 Refleksi
Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti sebagai guru, hasil pengamatan
guru kelas IV, dan pengamatan teman sejawat dikumpulkan dan dibahas bersama
3.7.2 Siklus – 2
Rencana kegiatan disusun berdasar hasil analisis dan reflesi selama siklus – 1.
Tindakan II ini dilakukan berdasar masalah yang masih ada pada siklus – 1.
Tindakan lebih ditekankan pada aktifitas, kerja sama, dan kemampuan menghitung
perkalian bersusun.
Pada saat guru mengajar guru kelas IV bersama teman sejawat melakukan
Pada akhir tindakan II dilakukan analisis dan refleksi terhadap kegiatan yang
telah dilakukan. Dan hasil dari analisis dan refleksi ini disusun kesimpulan dan saran
Pada bab ini dasajikan data hasil penelitian. Data hasil penelitian yang
dimaksut adalah data yang diperoleh dari kegiatan persiapan tindakan sampai
Pada kegiatan ini diawali dengan paparan data pra tindakan. Paparan data ini diperoleh
dari hasil observasi peneliti pada pembelajaran matematika yang disajikan oleh guru
kelas IV pada tanggal 12 September 2006. Hal ini dilakukan oleh peneliti agar
matemataika pada kelas tersebut. Dalam penyajian tersebut materi pokok yang dibahas
matematika pada halaman yang sesuai dengan pembahasan. Kemudian guru memberi
contoh cara membulatkan hasil operasi hitung. Selanjutnya guru memberi kesempatan
pada siswa untuk bertanya, setelah tidak ada yang bertanya guru memberikan soal
anak-anak?” tanya guru, “ Coba yang dapat angkat tangan !” Beberapa anak
mengangkat tangan dan rata-rata jawaban mereka benar. Setelah dianggap dapat guru
memerintahkan siswa untuk menyelesaikan soal-soal pada halaman yang sudah
ditentukan.
Pada penyajian ini tampak siswa kurang semangat, beberapa anak kurang
memeperhatikan penjelasan guru, bahkan ada yang sibuk bermain sendiri. Ketika diberi
kesempatan untuk bertanya tidak ada yang bertanya. Begitu juga ketika menyelesaikan
soal banyak siswa yang menggantungkan diri pada teman sebangku. Suasana tampak
sunyi karena sudah diberi tahu oleh guru bahwa yang ramai akan berdiri di depan kelas.
Setelah selesai hasil pekerjaan siswa dikoreksi oleh guru, siswa secara bergantian
siswa agar tidak ramai. Dari hasil koreksi guru banyak pekerjaan siswa yang salah. Hal
ini tidak sesuai dengan saat guru bertanya pada penjelasan tadi yang rata-rata siswa
mampu menjawab. Guru mulai jengkel, penjelasan diulang kembali, siswa diam tak
keterampilan pra sarat tentang perkalian. Siswa dapat membulatkan 72 ke dalan bilangan
puluhan yaitu 70, tetapi diantara mereka banyak yang mengalami kesulitan menentukan
bersamaan dengan itu guru juga mengadakan wawancara dengan guru kelas IV. Dari
hasil wawancara diketahui bahwa guru kelas IV mengeluh merasa sulit dalam
dalam materi perkalian tentang menghafal perkalian sampai bilangan 100 adalah: siswa
disuruh menghafal perkalian sampai bilangan 100 yang sudah hafal maju satu persatu ke
depan, sedangkan yang belum hafal akan dihukum tidak boleh istirahat. Namun demikian
Dari hasil angket yang disebar pada 40 siswa kelas IV menunnjukan bahwa 18
siswa tidak menyukai pelajaran matematika, artinya 45% dari siswa tidak menyukai
pelajaran matematika, 13 siswa atau 32,5% dari siswa memilih biasa-biasa saja, dan 9
siswa atau 22,5% menyatakan menyukai matematika. Rata-rata mereka tidak menyukai
Pada tanggal 16 September 2006 peneliti mengadakan diskusi dengan guru kelas
Dari hasil diskusi disepakati, peneliti bertindak sebagai penyaji sedangkan guru kelas IV
dan teman sejawat bertindak sebagai observer atau pengamat. Kegiatan dilanjutkan
menghafal perkalian dan pembagian sampai bilangan 100, dengan waktu 2 jam
pelajaran ( 80) menit. Pada bagian ini penulis sebagai penyaji dibantu oleh guru kelas
1) Kegiatan Awal
pertanyaan tentang perkalian dan pembagian, dengan pertanyaan (1) Ada delapan prajurit
bersenjatakan panah, berburu di hutan. Tiap-tiap prajurit membawa 4 qnak panah . Ketika
istirahat anak panah-anak panah tersebut dikumpulkan menjadi satu. Nah berapa anak
panah yang terkumpul? Pertanyaan tersebut diulang sekali lagi Setelah selesai
membacakan pertanyaan taersebut guru menyuruh siswa untuk menuliskan jawaban pada
kertas yang telah dibagikan sambil angkat tangan tanpa mengucapkan jawaban yang telah
ditulisnya. Setelah beberapa saat tampak 12 anak yangn mengangkat tangan. Guru
berkeliling sambil mengamati jawaban siswa yang sudah mengangkat tangan, ternyata
jawaban mereka berbeda-beda. Ada 9 jawaban diantara mereka yang tepat. Kemudian
pertanyaan kedua dibacakan (2) Sepulang dari kantor Ibu membeli 2 kg jeruk, setelah
dihitung berjumlah 18 buah. Jeruk-jeruk tersebut diberikan pada tiga anaknya dengan
bagian yang sama. Nah berapa buah jeruk yang diterima masing-masing anak? Seperti
pada soal pertama guru membaca ulang soal kedua. Jawaban ditulis pada kertas yang
telah dibagikan kemudian angkat tangan. Sambil menunggu siswa menjawab guru
diamati oleh guru ada 9 jawaban yang benar. Guru menunjuk salahsatu siswa yang
mengangkat tangan untuk menjawab, ternyata jawabannya benar, namun ketika si disuruh
memberikan dua pertanyan lagi yaitu pertanyaan perkalian dan pembagian tanpa
dibungkus dengan certia. Jawaban ditulis pada kertas kemudian mengangkat tangan,
benar.
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti ini diawali dengan guru mengajak siswa untuk bermain lompat jari.
Permainan ini diawali dengan guru mengenalkan kesepuluh jari dengan menghitung
secara urut, selanjutnya jari dihitung dengan melompat dua-dua (kelipatan dua).
Permainan tersebut dilakukan bersama dengan siswa. Untuk yang pertama guru
mengulang permainan ini, setelah selesai guru menawarkan pada 2 siswa untuk
siswa yang mengangkat tangan lebih dulu yang ke depan yaitu siswa dengan No. absen
27 dan 31. Setelah selesai dua siswa lagi ke depan yaitu siswa No. 21 dan 14, mereka
dilanjutkan dengan lompat tiga-tiga (kelipatan tiga). Selesai permainan guru menunjuk
lagi dua siswa untuk memperagakan ke depan kelas, ternyata yang mengangkat tangan 17
siswa, mereka mengangkat tangan hampir bersamaan . Oleh karena itu kesempatan
diberikan pada yang belum pernah memparaagakan ke depan. Akhirnya siswa dengan
No.24 dan 40 yang memperagakan ke depan, disusul dengan temannya dengan No. 38
dan 15. Permainanpun dilanjutkan dengan lompat empat-empat dan selanjutnya lima-
temannya yang salah. Permainan dilanjutkan dengan lompat enam –enam. Untuk
kelipatan ini tidak sepuluh jari digunakan tetapi hanya berhenti pada jari kelima, sebab
untuk permainan jari keenam dan seterusnya akan dibahas pada tindakan selanjutnya.
Setelah permainan lompat jari selesai, guru membawa siswa untu menerapkannya
domohon siswa menjawab dengan paparannya sekali. Siswa yang sudah siap mengangkat
tangan, sudah 15 siswa yang mengangkat tangan, guru masih menanti yang lain
barangkali masih ada yang ingin memnjawab, setelah cukup guru menunnjuk siswa No.
26 untuk menjawab. Siswa menjawab 32, “ betul anak-anak, ad 32 ?” Tanya guru. Siswa
menjawab serentak ,”betul.” Guru menunnjuk siswa No. 11 untuk menjelaskan dari mana
jawaban tersebut diperoleh. Siswa menjawab dari 8 x 4, setelah ditawarkan pada siswa
yang lain, mereka membenarkan jawaban tersebut. Kemudian guru mengajak siswauntu
mengulangi permainan lompat jari dengan kelipatan empat sampai pada jari kedelapan,
ternyat hasilnya 32. Bersama siswa guru mengulangi lagi permainan lompat jari dengan
kelipatan empat sampai jari kedelapan. Kemudian guru menguatkan menyuruh siswa
waktu sekejap hampir seluruh siswa mengangkat tangan dengan jawaban yang sama yaitu
21.
Guru melanjutkan dengan membacakan soal penjajagan kedua. Tiga belas siswa
sudah mengangkat tangan, guru masih menanti barang kali masih ada yang lain, setelah
itu guru menunnjuk siswa dengan No. 27 untuk menjawab. Jawaban siswa tesebut adalah
6 buah jeruk. “ Bagaimana dengan yang lain ?” tanya guru, “ Betul Pak!” jawab mereka.
Kemudian guru menanyakan asal jawaban 6 buah pada siswa, “Dari 18 : 3, Pak!” jawab
siswa No.31. Guru masih memberi kesempatan bagi yang lain untuk menjawab.
Kemudian nguru menunjuk salah satu siswa untuk memperagakan permaianan lompat
jari dengan kelipatan tiga sampai pada hasil 18, ternyata berhenti pada jari keenam.
guru berkeliling mengamati. Belum sampai guru berkaliling siswa sudah berebut untuk
Siswa dibagi dalam delapan kelompok, tiap kelompok terdiri dari 6 siswa.
Kemudian guru membagikan kartu bilangan peda tiap-tiap kelompok. Tugas kelompok
adalah memasangkan kartu-kartu bilangan tersebut hingga membetuk perkalian satu
perkalian tersebut pada lembaran kertas yang telah di bagikan, kemudian mendiskusikan
bersama kelompoknya. Sambil berkeliling guru memberi kesempatan pada siswa untuk
bertanya tentang tugas yang diselesaikan. Kelompok 7 bertanya tentang apakan tiap
kelompok. Kembali guru berkeliling mengamati kegiatan kerja kelompok. Pada saat
berkeliling guru menemukan kelompok 8 yang tampak kesulitan., sampai menit kedua
mereka belum menuliskan sesuatu pada lembar kerjanya, rupanya antara anggota
kelompok berbeda pendapat. Setelah diberi arahan oleh gurumereka baru mengerti.
Setelah waktu yang ditentukan habis, tiap-tiap kelompok melaporkan hasil kerjanya ke
depan kelas dengan jalan menuliskannya di papan tulis. Masing-masing kelompok salina
mengoreksi hasil kerja kelompok yang lain. Siswa No. 31 mengangkat tangan setelah
diberi izin maka ia ke depan menuju ke pekerjaan kelompok 2 pada perkalian 6 x 8 = 42,
6 x 8 = 48. guru bertanya pada siswa yang lain,” Betul jawaban ini anak-anak?” Siswa
menjawab “Betul”. Tampak pada papan tulis 40 pasang perkalian yang sudah dibenahi,
masing.
Selanjutnya guru membagikan kartu bilangan yang kedua yaitu kartu pembagian
boleh dimulai, Pada kerja kelompok yang kedua ini siswa tampak lebih aktif, sepertinya
menanyakan bahwa pada kartu bilangagnya ada yang tidak dapat dipasangkan, setelah
diperiksa oleh guru, guru menyarankan agar mengereksi pekerjaannya barangkali ada
yang salah pasang. Kemudian mereka bekerja lagi dan akhirnya dapat menyelesaikan
tugasnya.
Setelah semua selesai maka mereka melaporkan hasil kerjanya ke depan kelas
dengan menuliskan di papan tulis. Tiap-tiap kelompok mengoreksi hasil kerja kelompok
yang lain di papan tulis, ternyata jawaban tidak ada yanag salah. Dengan demikian
kegiatan inti pada tindakan ini sudah selasai..Sebelum kegiaatan dilanjutkan guru
menguatkan perolehan pada anak-anak yang dapat menjawab pertanyaan ini, angkat
tangan.” Guru menuliskan pertanyaan pada papan tulis. Siswa berebut untuk menjawab
pertanyaan tersebut, guru menunjuk siswa No. 7, ternyata jawaban Siswa tersebut benar.
Begitu pula pertanyaan kedua juga dapat diselesaikan dengan tepat. Akhirnya kegiatan
3) Kegiatan Akhir
Kegatan terakhir dari tindakan ini adalah evaluasi. Guru membagikan lembar
evaluasi yang tersiri dari 10 soal, 5 soal perkalian dan 5 soal pembagian. Guru berkeliling
pekerjaannya kadepan kelas. Sebelum ditutup guru memberi kesempatan pada siswa
menjawab pertsnyaan tersebut, guru menunjuk siswa No. 7, ternyata jawaban siswa
tersebut benar. Begitu pula pertanyaan kedua juga dapat diselesaikan dengan tepat.
3) Kegiatan akhir
Kegiatan terakhir dari tindakan ini adalah evaluasi. Guru membagikan lembar
evaluasi yang terdiri dari 10 soal, 5 soal perkalian dan 5 soal pembagian. Guru
memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya. Setelah itu masing-masing kelompok
4.1.3. Observasi
kelas Ivda teman sejawat. Adapun hasil opbservasi diuraikan di bawah ini:
1) Setiap siswa mengenakan No. dada, nomor tersebut adalan nomor urut abasen.
Hal ini dilakukan untuk mempermudah peneliti dan teman sejawat untuk
siawa menjawab dengan benar dan 3 jawaban kurang benar. Pada pertanyaan
kedua siswa siap menjawab 10 siswa dengan 8 jawaban benar dai 2 jawabab
kerang benar. Untuk pertanyaan ketiga dan keempat rata-rata siswa yang siap
menjawab 17 siswa.
3) Pada saat permainan lompat jari dimulai siswa tampak bersemangat, tetapi ketika
selesai. Namun ada 3 siswa yang kurang dapat mengikuti permainan yaitu
4) Makin tinggi kelipatan dalam permainan siswa makin banyak siswa yang
sulit.
5) Ruang gerak guru kurang bebas hingga kelompok yang ada di belakang kurang
6) Karena begitu semangat mengikuti permainan, beberapa siswa tanpa disuruh oleh
8) Kereja kelompok tampak aktif, siswa – siswa terlibat dalam kegiatan kerja
10) Pada kegiatan kerja kelompok yang kedua waktu yang diperlukan lebih singkat
11) Ketika pelaporan hasil kerja kelompok, siswa nomor absen 27 sudah mampu
12) Pada pengumpulan lembar evaluasi tampak siswa mengumpulkan dengan rapi dan
tertib.
13) Selesai pelajaran beberapa siswa membantu mengumpulan dan mengemasi benda-
di kelas IV lagi?”
Analisis dan refleksi tindakan pada siklus petrtama ini dapat diuraikan sebagai
Berikut:
1) Pemberian nomor dada sebagai nomor urut absen pada siswa dipergunakan
Anak pada pertanyaan pertama, Pada pertanyaan kedua 10 anak , dan pada
pertanyaan ketiga dan keempat rata-rata 17 anak. Hal ini menunjukkan bahwa
3) Pada saat permainan berlangsung siswa mendapat pengalaman baru yaitu bela
jar matematika sambil bermain. Oleh karena itu mereka tampak bersemangat
dalam mengikuti permainan. Adapun siswa dengan nomor absen 1,2,5,6,9, dan
44, kurang dapat mengikuti permainan. Dari hasil wawancara dengan guru
terbelakang. Oleh karena itu ketika peneliti yang saat itu bertindak sebagai
berulang-ulang.
4) Makin tinggi kelipatan pada permainan jari, makin tinggi pula tingkat
kesulitannya. Hal ini merupakan suatu kelemahan dari pembelajaran ini. Untuk
itu guru sudah mengantisipasi dengan hanya menggunakan lima jari ketika
bermain lompat jari dengan kelipatan 6 sampai dengan 10. Untuk bilangan
dengan kapasitas siswa yang berjumlah 49 siswa maka tampak siswa agak
berjubel sehingga kuru kerang bebas bergerak. Oleh karena itu kelompok yang
6) Saat kegiatan berlangsung siswa nomor absen 7 tampak sibuk dengan kegiatan
sendiri. Menurut guru kelas IV siswa ini memang selalu ingin diperhatikan.
Bahkan biasanya siswa ini selalu keluar dari tempat duduk berjalan mondar-
mandir. Namun setelah diberi kesempatan untuk memperagakan permainan ke
7) Ketika kerja kelompok berlangsung siswa tampak aktif, semua terlibat dalam
kerja kelompok. Untuk siswa bernomor absen 2,5, dan 9, tampak kurang
percaya diri. Dengan demikian untuk tindakan pada siklus selanjutnya hal
terdapat kemajuan sikap dan kemampuan siswa dalam hitung perkalian dan
yang diajukan setelah permainan, karena siswa yang siap menjawab 32 anak
yang berati ketuntasan aktivitas siswa 64 %. Namun hal ini perlu ditingkatkan
9) Pada kegiatan kerja kelompok kedua yaitu menyusun kartu bilangan dalam
dengan berdiskusi waktu yang dibutuhkan lebuh singkat dari kegiataan kerja
kelompok yang pertama. Hal ini menunjukkan bahwa kooperatif siswa setrta
10) Ketelitin nsiswa tampak saat melaporkan hasik kerja kelompok, siswa mampu
menanggapi hasil kerja kelompok yang kurang tepat. Namun itu baru beberapa
siswa. Selanjutnya diharapkan ketelitian ini juga dikuasai oleh siswa –siswa
yang lain.
11) Terdapat peningkatan kedisiplinan, hain ini tampak ketika pengumpulan hasil
pembelajaran.
12) Saat akhir pembelajaran siswa merasa senang. Mereka ingin pembelajaran
13) Secara keseluruha hasil observasi guru kalas IV dan teman sejawat pada siklus
pertama adalah (1) Dalam hal aktifitas, siswa aktif 58 %, siswa sedang 30 %,
dan siswa pasif 12 %.(2) Dalan kerja sama (kooperatif), siswa aktif 62 %,
siswa sedang 28%, dan siswa pasif 10 %,(3) Sedangkan dari hasil evaluasi
penguasaan hitung perkalian dan pembagian sampai bilangan 100 rata-rata 68,
tuntas.
Melihat paparan data di atas, dengan nilai rata-rata hasil evaluasi tindakan siklus-1
adalah 68, maka ketuntasan belajar tentang hitung perkalian belum tercapai. Begitu
pula tentang aktivitas pembelajaran dan kerja sama siswa dalam menyelesaikan tugas
kelompok masih perlu ditingkatkan. Dan masih tampak siswa yang tidak aktif serta
siswa kurang dapat mengikuti kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu tindakan
Dari hasil analisis dan refleksi pada siklus-1 kondisi siswa yang perlu dipertahankan
melakukan kerja kelompok. Masalah yang masih perlu dipacu adalah aktivitas dan
keberanian siswa, kooperatif siswa, dan kemampuan hitung perkalian dan pembagian
siswa. Sedangkan masalah yang masih ada adalah siswa pasif dan siswa kurang dapat
mengikuti kerja kelompok. Oleh karena itu pada tindakan siklus kedua ini lebih
paparan hasil penelitan pada siklus-2 ini sama dengan siklus yang pertama yaitu:
Pada kegiatan ini guru melakukan pertemuan lagi dengan guru kelas IV dan teman
sejawat untuk merencakan persiapan dalam pelaksanaan tindakan siklus kedua ini. Hal-
pembelajaran, menyusun instrumen yang terdiri dari lembar pengamatan, lembar kerja,
tindakan ini materi pokok yang dibahas adalah perkalian besusun dengan indikator
melakukan perkalian dengan cara bersusun, waktu yang diperlukan 2 jam pelajaran (80
menit). Sama dengan tindakan pada siklus pertama, peneliti yang bertindak sebagai guru
dibantu oleh guru kelas IV dan teman sejawat sebagai observer. Adapun urutan
1) Kegiatan Awal
yang bermasalah yaitu siswa yang kurang dapat mengikuti kegiatan dan siswa yang
kurang aktif. Ternyata mereka dapat menjawab pertanyaan tersebut walau dengan
2) Kegiatan Inti
Guru mengajak siswa untuk bermain perkalian jari. Permainan tersebut diawali
semula pada tindakan siklus I tidak aktif tampak juga mengangkat tangaan. Untuk
lebih meningkatkan aktivitas siswa guru menunjuk siswa No.22, sedangkan yang
memberi pertanyaan didipih siswa yang lemah yaitu siswa No. 44. Pertanyaan yang
diajukan adalah 7 x 9. Siswa No. 22 memperagakan dengan tepat , siswa yang lain
tepuk tangan. Begitulah peragaan berlanjut dengan penuh semangat. Namun karena
dengan pada tindakan siklus I yaitu terdiri dari delapan kelompok. Dibentuk demikian
kelompok yang sudah berhasil memperagakan guru membantu siswa yang belum
mampu.
permainan perkalian pada perkalian berasusun. Pada kegiatan ini guru mengungkap
kembali pertanyaan penjajagan dan memecahkan satu persatu. Setelah selesai guru
kemudian yang sudah selesai mengangkat tangan. Guru berkeliling mengamati siswa
seperlunya.
bersusun dengan ketentuan susunan satu angka dengan dua angka, satu angka dengan
tiga angka, dan dua angka dengan dua angka. Hasil pasangan perkalian bersusun
tersebut kemudian ditulis pada lembar kertas yang sudah dibagikan oleh guru dan
Ketika siswa bekerja kelompok guru berkeliling mengamati kerja siswa pada
tiap-tiap kelompok. Dalam bekerja caara yang dipakai tiap-tiap kelompok berbeda-
beda, ada yang tiap tiap pasang perkalian bersusun deselesaikan bersama, ada yang
menggunakan pembagian tugas yaitu tiap siswa menyelesaikan tugas sesuai dengan
kelpmpoknya dengan menuliskan ke papan tilis. Kerena kegiatan masih banyak maka
Kelompok I dan II melaporkan perkalian besusun satu angka dan dua angka,
Kelompok III, IV, dan V menlaporkan perkalian satu angka dan tiga angka, dedang
kelompok VI, VII, dan VIII menyelesaikan perkalian dua angka dan dua angka.
beberapa siswa berhasil menemukan dan membenahi hasil kerja kelompok lain yang
kurang tepat, siswa tersebut adalah siswa dengan No. absen 21,32,27,dan 40. Setelah
memberi kesempatam pada siswa uantuk bertanya tentang perkalian bersusun. Karena
tidak ada yang bertanya guru memberikan soal penguat. Siswa yang siap menjawab
mengacungkan tangan. Karena terlalu banyak yang angkat tangan, guru menunjuk
dua siswa menyelesaikan kedepan sedangkan yang lain mengoreksi jawaban temanya.
3) Kegiatan Akhir
Kini tinggal kegiatan terakhir pada tindakan kedua ini yaitu evaluasi. Guru
tenang. Guru berkeliling mengamati kerja siswa. Setelah waktu yang disediakan habis
4.2.2 Observasi
Pada saat pelaksanaan tindakan pada siklus-2 ini berlangsung, guru kelas IV dan
teman sejawat melaksanakan observasi. Hasil observasi dapat diuraikan di bawah ini:
1) Pada saat apersepsi guru memberikan pertanyaan pada siswa yang kurang
Aktif pada saat pembelajaran pada tindakan siklus-1. Ternyata mereka dapat
menjawab walau dengan waktu yang agak panjang. Kecuali siswa dengan No.
tertib.
diantara mereka ada 3 siswa yang pada tindakan siklus-1 tergolong kurang aktif,
5) Ketika soal penguat diberikan oleh guru, hampir seluruh siswa siap menjawab,
6) Dalam mengikuti permainan siswa No. 5, 44, dan 1 sering tertinggal, sehingga
kelompok masing-masing, sudah tidak tampak lagi siswa yang pasif, semua
kerja kelompok lain yang kerang tepat. Siswa tersebut adalah No. 31, 21, 27, dan
32.
Berdasar hasil observasi guru kelas IV dan teman sejawat pada tindakan siklus-2,
yang kurang aktif atau lambat, sudah dapat menjawab kecuali siswa No.1.
habis menjalani operasi pada kepala. Sepulang dari operasi daya ingatnya
berkurang.
dan tertib, hal ini menunjukkan kedisiplinan siswa sudah dapat dijaga.
3) Semangat belajar dan aktifitas siswa makin tinggi, hingga saat memperagakan
5) Keberanian dan ketelitian siswa semakin tinggi hal ini sesuai dengan hasil
observasi yakni beberapa siswa dapat menunjukkan dan membenahi hasil kerja
kelompok lain.
6) Secara keseluruhan dari hasil observasi guru kelas IV dan teman sejawat pada
siklus-2 ini serta hasil angket dan wawancara adalah (1) aktifitas siswa; siswa
aktif 78%, siswa sedang 18%, dan siswa pasif 4%. (2) kooperatif siswa; siswa
aktif 84%, siswa sedang 14%, dan siswa pasif 2%.(3) Hasil evaluasi menunjukkan
rata-rata kemampuan hitung perkalian siswa 76%, dengan 46 siswa tuntas dalam
Begitu pula kerja sama siswa dalam menyelesaikan kerja kelompok juga mengalami
pembelajaran hitung perkalian ini menurut guru kelas IV memeng ada masalah pribadi.
Siswa dengan No. absen 1 mengalami penurunan daya ingat karena habis mengalami
kecelakaan. Dan siswa No. 6 dan 44 tergolong siswa yang lemah sekali. Menurut hasil
diskusi peneliti dan guru kelas IV serta teman sejawat untuk menindak lanjuti kedua
siswa tersebut butuh waktu yang panjang, oleh karena itu untuk selanjutnya akan
4.3 Pembahasan
Pada bagian ini akan disajikan pembahasan dari analisa data sebagai hasil dari
observasi guru kelas IV dan teman sejawat pada siklus-1 dan siklus-2. Berdasarkan
rumusan masalah yang dikemukakan pada penelitian ini, maka pembahasan ini secara
urut dikemukakan sebagai berikut: (1) kemampuan hitung perkalian siswa kelas IV, (2)
aktivitas siswa dalam pembelajaran, (3) kooperatif (kerja sama) siswa dalam
menyelesaikan tugas kelompok, dan (4) hal-hal yang ditemukan selama tindakan siklus-1
dan siklus-2
dilaksanakan 31% dan setelah tindakan dilaksanakan 68%. Pada tindakan siklus-2
membulatkan hasil operasi hitung dalam satuan, puluhan ,dan ratusan terdekat
yang disampaikan oleh guru kelas IV, siswa tampak pasif, takut bertanya, dan
kurang percaya diri serta perhatian mereka kecil sekali. Juga pada awal tindakan
siklus-1, tampak siswa takut menjawab dan memperagakan ke depan hingga guru
selesai pada siklus pertama, aktivitas siswa meningkat, siswa menjadi semangat
hal tersebut tampak ketika memperagakan permainan lompat jari mulai awal
Begitu pula pertanyaan demi pertanyaan yang disampaikan oleh guru, ditanggapi
secara aktif oleh siswa dengan hampir seluruh siswa siap menjawab pertanyaan
tersebut. Menurut hasil observasi guru kelas IV dan teman sejawat, aktivitas siswa
siswa pasif 14%. Sedangkan pada tindakan siklus-2, siswa aktif78%, siswa
swdang 18 %, dan siswa pasif 4%. Dengan demikian berdasar hasil analisis data
diatas dapat dikatakan bahwa pembelajaran hitung perkalian dengan media benda-
oleh guru kelas IV, siswa tampak tidak semangat, terkesan takut, apa lagi ketika
menyelesaikan tugas dari guru baik perorangan maupun kelompok, sebaian besar
menunjukkan bahwa interaksi antar siswa dan kerja sapa dalam kelompok belum
terbentuk. Dari hasil pengamatan guru kelas IV dan teman sejawat sat peneliti
dalam diskusi mencari pasangan yang mudah untuk diselesaikan. Begitu juga
pada tindakan siklus-2 , mereka berkerja sama seolah suda tidak ada pembatas
antara tang cepat belajar dan yang lambat belajar. Secara rinci hasil analisis dari
observasi pada tindakan siklus-1 sebagai berikut: siswa aktif 62%, siswa sedadang
28%, dan siswa pasif 10%. Sedangkan pada tindakan siklus-2 siswa aktif 78%,
siswa sedang 14% dan siswa pasif 2%. Berdasar analisis data hasil observasi
tindakan siklus-1 dan siklus-2 serta hasil obsevasi peneliti pada pembelajaran
yang disampaikan oleh guru kelas IV, keja sama pada kelompok dikatakan
(1) Motivasi semangat belajar siswa semakin tinggi, tampak saat permaina yang
(2) Kedisiplinan siswa dalam mengikuti aturan semakin tinggi. Hal ini dapat dili
siswa tampak tak teratur dan makan waktu yang panjang, tetapi saat
siswatampak tertib.
(3) Selesai tindakan siklus-1 siswa bertanya kapan peneliti akan mengajar lagi di
kelas IV. Hal ini menunjukkan bahwa siswa senang akan pembelajaran yang
dibawakan oleh peneliti. Hasil angket juga mendukung hal yang sama, rata-
peneliti.
(4) Kreativitas siswa juga tampak saat menyelesaikan kerja kelompok. masing –
5.1 Simpulan
Berdasar hasil analisis data dan pembahasan tentang pembelajaran hitung perkalian
dengan dengan media benda-benda terdekat pada pelajaran matematika siswa kelas IV
materi,(2) permainan jari, yang dalam hal ini pada siklus pertama dengan
permainan lompat jari dan siklus kedua dengan permainan perkalian jari. (3)
penerapan permainan pada perkalian, (4) kerja kelompok, dan (5) evaluasi.
keberanian siswa sehingga dengan sendirinya rasa minder dan takut bagi
siswa tertentu akan hilang, memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam
Sesuai dengan hasi penelitian maka sebagai tindak lanjut dan kesempurnaan maka
Aspek Aktivitas
No. Na ma
Siklus-1 Siklus-2
1 2 3 4 5 Jml. 1 2 3 4 5 Jml.
1 Putri Ima 1 1 0 1 1 4 1 1 1 1 1 5
2 Halim A. 1 2 1 1 1 5 2 1 1 2 0 6
3 M. Hanafi 2 2 2 1 1 8 2 2 1 2 1 8
4 M.Lukman 2 1 1 1 2 7 2 1 1 2 1 7
5 A. Bactiar 1 1 1 2 0 5 1 1 2 1 1 6
6 A. Syaifudin 2 2 1 0 0 5 1 2 1 1 0 5
7 Bagas A. 2 2 1 1 1 7 2 2 1 2 1 8
8 Candra P. 2 2 2 1 2 7 2 2 1 2 1 8
9 Eky B.P. 1 1 2 1 0 5 1 1 2 2 0 6
10 Hebby N.C. 2 2 2 1 1 8 2 2 1 2 1 8
11 Ika K.A. 2 1 2 1 1 6 1 2 1 1 1 6
12 Yunita N. 2 2 1 1 1 7 2 2 1 2 1 8
13 Lailatul M. 2 2 1 1 2 8 2 2 1 2 1 8
14 Lucy C. 2 2 2 1 1 8 2 2 1 2 2 9
15 M Ardy 2 2 2 1 2 9 2 2 2 2 1 9
16 M. Fajar 2 2 2 2 1 8 2 2 2 1 2 9
17 Miftahudin 1 2 2 1 2 8 2 2 1 2 1 8
18 M. Alfian 2 1 2 1 1 7 2 2 2 1 1 8
19 M. Amirul 2 2 1 1 2 8 2 2 1 1 2 8
20 M. Anwar 2 1 2 1 1 7 2 2 2 2 0 8
21 Mufaticalut 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
22 Nazila 2 2 1 1 1 7 2 2 2 1 1 8
23 Uci S.L. 1 2 2 1 1 6 1 1 2 1 1 6
24 Ronaldo R. 2 1 1 1 1 6 2 2 1 2 1 8
25 Rosita F. 2 1 2 1 2 8 2 2 1 2 2 9
26 R. Gunawan 2 2 2 1 1 8 1 2 2 2 1 8
27 Suhaila W. 2 2 2 1 1 7 2 2 1 2 1 8
28 Sofia N.A. 2 2 2 2 1 9 2 2 1 2 2 9
29 Syafira S. 2 2 2 1 1 8 2 2 1 2 1 8
30 Wahyu H. 2 2 2 1 1 8 2 2 1 1 2 8
31 Winda W. 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
32 Wahyu I. 2 2 2 2 1 9 2 2 1 2 2 9
33 Umi A. 1 1 2 1 1 6 1 1 2 1 2 7
34 Angga P. 2 2 1 2 1 8 2 2 1 1 2 8
35 Rizka P. 2 2 2 1 1 8 2 2 2 2 1 9
36 Rosela M. 2 1 2 1 1 7 2 1 2 1 2 7
37 Yovie P. 2 2 2 1 0 7 2 2 1 2 2 9
38 Wilfan D. 2 2 2 1 2 9 2 2 1 2 2 8
39 Imelda D. 2 2 1 1 1 7 2 2 1 1 2 8
40 Elsa U. 1 2 2 1 1 7 2 2 1 1 1 7
41 Citra A. 2 1 1 2 2 8 2 2 1 1 2 8
42 Rinda N> 2 2 1 1 1 7 2 2 1 1 2 8
43 I Dewa Ny. 2 2 2 1 1 8 2 2 1 2 1 8
44 Imron H. 1 1 1 1 1 5 2 1 1 1 2 7
45 Dian A. 2 1 1 2 0 6 2 2 1 2 1 8
46 Risa U. 2 2 2 1 1 8 1 2 2 2 1 8
47 Dewi R. 2 2 2 1 1 8 2 2 2 1 1 8
48 G. Jelita 2 2 1 2 1 8 1 2 2 2 1 8
49 Finda G. 2 2 1 2 1 8 2 2 1 2 1 8
`
`
Tabel 2
Hasil Obsevasi Aspek Kooperatif
Aspek Kooperatif
No. Na ma
Siklus-1 Siklus-2
1 2 3 4 5 Jml. 1 2 3 4 5 Jml.
1 Putri Ima 1 1 1 1 0 4 1 1 1 1 1 5
2 Halim A. 1 2 1 0 1 5 1 2 1 0 2 6
3 M. Hanafi 2 1 2 1 2 8 2 2 1 2 1 8
4 M. Lukman 2 2 1 1 1 7 2 1 2 2 1 8
5 A. Bactiar 2 1 1 1 1 6 1 1 0 2 2 6
6 A. Syaifud. 1 1 1 0 2 5 2 1 1 1 1 6
7 Bagas A. 2 2 2 1 1 8 2 2 2 1 1 8
8 Candra P. 1 2 1 2 1 7 1 2 2 1 2 8
9 Eky B. 1 1 1 0 2 5 2 2 1 2 1 8
10 Hebby N. 2 2 1 2 1 8 2 2 2 2 1 9
11 Ika K. 1 1 2 0 2 6 1 1 2 1 2 7
12 Yunita N. 2 2 1 2 1 8 2 2 2 1 1 8
13 Lailatul M. 2 1 2 1 2 8 2 2 1 1 2 8
14 Luci C. 2 2 1 2 1 8 1 2 2 1 2 8
15 M. Ardy 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 10
16 M. Fajar 1 1 2 2 2 8 2 2 2 2 1 9
17 Miftahudin 1 2 1 2 2 8 2 2 1 2 1 8
18 M. Alfan 1 1 2 1 1 6 2 2 2 1 0 7
`9 M. Amirul 2 2 2 1 2 8 2 1 2 2 2 9
20 M. Anwar 2 1 2 1 1 7 2 2 2 1 1 8
21 Mufaticalud 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
22 Nazila 1 1 2 1 1 7 1 2 2 2 1 8
23 Uci S. 2 2 1 1 1 6 1 2 1 1 1 7
24 Ronaldo R. 2 1 2 1 0 6 1 2 2 2 1 8
25 Rosita F. 2 1 2 1 2 8 2 2 2 2 1 9
26 R. Gunawan 2 2 2 1 1 8 2 2 2 1 1 8
27 Suhaila W. 2 2 2 1 2 9 2 2 2 2 2 10
28 Sofia N 2 2 2 1 1 8 2 2 1 2 1 8
29 Syafira S. 2 1 2 1 2 8 2 1 2 2 2 9
30 Wahyu H. 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
31 Winda W. 1 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10
32 Wahyu I. 2 1 2 1 2 6 2 2 1 2 1 8
33 Umi S. 2 2 2 1 1 8 2 2 2 1 2 9
34 Angga P. 1 2 2 1 2 9 1 2 2 2 2 9
35 Rizka P. 2 2 2 1 1 7 1 2 2 2 1 8
36 Rosela M. 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 1 9
37 Yovie P. 1 2 2 1 2 8 2 2 1 2 2 9
38 Wilfan D. 2 1 2 2 1 7 1 2 2 2 1 8
39 Imelda D 2 2 1 1 2 8 1 2 2 2 1 8
40 Elsa U. 2 2 1 1 1 7 2 2 2 1 1 8
41 Citra A. 2 2 2 1 1 8 2 2 1 2 1 8
42 Rinda N. 2 2 2 1 1 8 2 1 2 2 1 8
43 I Dewa NY. 1 2 2 1 2 8 2 1 2 2 1 8
44 Imron H. 1 1 1 1 1 5 1 2 2 1 0 6
45 Dian A. 2 2 2 1 1 7 2 1 2 2 1 8
46 Risa U. 2 2 2 2 1 9 1 2 2 1 2 8
47 Devi R. 2 1 2 1 2 8 1 2 2 1 2 8
48 G.Jelita 2 2 2 1 1 8 1 2 2 2 2 9
49 Finda G. 1 2 2 1 2 8 2 1 2 2 1 8
Jml.
Lampiran 5
No. Pertanyaan Opsion Jumlah
1. Sengankah kamu pada pembelajaran a. senang 10
b. biasa-biasa saja 17
matematika tentang hafalan perkalian?
c. tidak senag 22
2. Bagaimana cara Bapak/Ibu guru dalam a. menghafalkan 18
b. mengerjakan LKS 12
membelajarkan matemataika tentang hafalan
c. melihat daftar 19
perkalian?
perkalain
3. Pernakah Bapa/Ibu guru menggunakan a. sering 15
b. jarang 8
peragaa dalam membelajarkan maatematika
c. tidak pernah 26
tentang hafalan perkalian?
4. Peraga apa yang digunakan oleh Bapak/Ibu a. Daftara perkalian 36
guru dalam membelajarkan matematika b. batang lidi dsb. 2
tentang hafalan perkalian? c. Kartu bilangan 11
5. Pernakah kamu mengalami dkesilitan dalam a. pernah 32
b. jarang 7
mengikuti pembelajaran matematika tentang
c. tidak pernah 10
perkalian?
Lampiran 6
No. Pertanyaan Opsion Jumlah
1. a. senang 38
b. biasa-biasa 11
Sengkah kamu dalam pembelajaran c. tidak senang 0
matematika menggunakan peraga?
2. Senangkah kamu dalam pembelajaran a. senang 40
b. biasa-biasa 7
matematika tentang perkalian menggunakan
c. tidak senang 2
peraga jari tangan?
3. Dapatkah kamu menentukan hasil perkalian a. dapat 34
b. ragu-ragu 12
dengan menggunakan peraga jari tangaan?
c. tidak dapat 3
4. Apakah kamu dmengalami kesulitan dalam a. tidak 31
b. kadang-kadang 13
menghitung perkalian dengan
c. ya. 5
menggunakan djarai?
5. Inginkah kamu mengembangkan hitung a. ingin 35
b. biasa-biasa 14
perkalian dengan menggunakan jari?
c. tidak ingin 0
Evaluasi
a. Penilaian Proses
a) Mencatat siswa yang dapat menjawab pertanyaan guru
b) Mengamati dan mencatat keaktivan dan kerjasama kelompok.
b. Penilaian Hasil
Penilaian ini dilihat dari hasil evaluasi siswa.
Jumlah
Pengamat
______________
N a m a : ………………….
1. 4 x 9 = …….
2. 3 x 8 = …
3. 6 x …= 24….
4. …x 4 = 28
5. 27 : 3 = ….
6. 32 : 8 = ….
7. ….: 6 = 5
N a m a : ……
Selesaikan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. 38 2. 465 3. 7 4
7 x 8 x 39x
2 . 6 . 2 . 6 6 .
2 . 2 +
2 . 8 .
4. 5 8 5. 3 6 2 6. 7 8
2 1 x 4 5 x 2 9x
. 8 1 8 . 0
1 1. + . 4 8 +
1 1 . 8 2 . . 0
7. 9 8 8. 1 6
2 6 x 3 2 x
10. Harjo mempunyai 24 kandang ayam. Tiap kandang berisi 35 ekor ayam.