Anda di halaman 1dari 22

Penelitian Etnografi

surono
Pengantar
Penelitian adalah bagian dari komponen-komponen konseptual
atau unsur-unsur pemikiran yang membentuk sebuah
paradigma dalam ilmu sosial-budaya:

asumsi-asumsi dasar nilai-nilai, masalah-masalah yang diteliti,


model konsep-konsep, metode penelitian, metode analisis, hasil
analisis atau teori, dan Etnografi atau representasi
1. Biografi
a. Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan
pengalamannya
b. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap turning point moment atau
epipani yaitu pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi
atau mengubah hidup seseorang.
c. Peneliti menginterpretasi subjek seperti subjek tersebut
memposisikan dirinya sendiri.

2. Fenomenologi (intinya adalah meaning: memahami makna)


Tujuan: menjelaskan/ mengungkap makna konsep atau fenomena
pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada
beberapa individu.
3. Grounded theory
a. tujuan untuk menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi
tertentu
b. Intinya: pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks
peristiwa dipelajari.

4. Etnografi
a. Etnografi: penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial.
b. Peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku,
kebiasaan, dan cara hidup.
c. Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah penelitian yang
melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu kelompok

5. Studi kasus
a. Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah
dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan
menyertakan berbagai sumber informasi.
b. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari
berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu.
Apa itu Etnografi

A. Pengertian Etnografi
 Istilah etnografi sebenarnya merupakan istilah antropologi. (embrio
dari antropologi sbl 1800)

 ethnos: suku bangsa dan graphein: tulisan

 Roger M. Keesing: pembuatan dokumentasi dan analisis budaya


tertentu dengan mengadakan penelitian lapangan.

 Jadi, etnografi adalah pelukisan yang sistematis dan analitis suatu


kebudayaan masyarakat yang dihimpun dari lapangan dalam kurun
waktu yang sama.
Dua Pijakan Teoritis

1. Interaksi simbolik :

- Budaya: sistem simbolik


- Budaya: pengetahuan yang didapat seseorang untuk
menginterpretasikan pengalaman pengalaman dan menyimpulkan
perilaku sosial.
- Budaya adalah lambang-lambang makna yang terbagi (bersama)
a. tindakan manusia terhadap sesuatu didasarkan atas makna yang
berarti baginya
b. makna sesuatu itu diderivasikan dari atau lahir di antara mereka
c. Makna tersebut digunakan dan dimodifikasi melalui proses
interpretasi yang digunakan manusia untuk menjelaskan sesuatu
yang ditemui.
2. Fenomenologi

 Tindakan manusia hanya mengartikan dan menanggapi simbol yang


dimaknakan.

Etnografi (Giddens: 1976), adalah inti dari proses mediasi kerangka


pemaknaan.

Pengetahuan tersebut diorganisasi sesuai dengan tujuan yang


bergantung pada relevansinya.
Bentuk-bentuk Penelitian Etnografi

Pada awalnya

Etnografi lengkap (comprehensive ethnography)

Sekarang

Mulai beranjak ke arah hypothesis oriented ethnography yang bertujuan untuk


menguji hipotesa dan tidak sekedar mendeskripsikan, padahal awalnya jenis ini
dihindari.
Langkah Penelitian etnografi

1. Menetapkan seorang informan


2. Melakukan wawancara terhadap informan
3. Membuat catatan etnografis
4. Mengajukan pertanyaan desktriptif
5. Melakukan analisis wawancara etnografis
6. Membuat analisis domain
7. Mengajukan pertanyaan struktural
8. Membuat analisis taksonomik
9. Mengajukan pertanyaan kontrak
10. Membuat analisis komponen
11. Menemukan tema budaya.
12. Menulis etnografi
Teknik Analisis Data

(1) Domain

 Hasilnya: pengetahuan/pengertian di tingkat “permukaan” tentang


berbagai domain atau kategori-kategori konseptual (kategori-
kategori simbolis yang mencakup atau mewadahi sejumlah kategori
atau simbol lain secara tertentu)

 Analisis domain ini jelas belum rinci dan mendalam karena


merupakan produk kegiatan penjelajah.

 Analisis domain biasanya dilakukan untuk memperoleh


gambaran/pengertian yang bersifat umum dan relatif menyeluruh
tentang apa yang mencakup disuatu fokus/pokok permasalahan
yang tengah diteliti.
lanjutan

(2) Analisa Taksonomi:


 domain-domain yang dipilih dilacak secara lebih rinci dan mendalam
struktur internalnya.

 Peneliti ini tidak hanya berhenti mengetahui sejumlah kategori/simbol


yang tercakup dalam domain, tetapi melacak kemungkinan sub-sub
set yang mungkin tercakup dan disajikan dalam bentuk diagram
kotak, garis-garis dan simpul-simpul atau bentuk outline.

 “mengorganisasikan” atau menghimpun elemen-elemen yang


memiliki KEsAMAAN di suatu domain.
lanjutan

(3) Komponensial

 Analisis komponensial tidak mengorganisasikan kesamaan elemen


dalam domain, melainkan KONTRAS antar elemen dalam domian
yang diperoleh melalui observasi dan atau wawancara terseleksi
(Faisal, 1990: 102-103; dikutip dari William, 1986: 137).

 Masing-masing bagian dari suatu domain sesungguhnya


mempunyai karakteristik tertentu yang diasosiasikan dengannya.
Atribut itulah yang membedakan satu dari yang lain (Faisal, 1990:
103).
Analisis data

1. Analisis dilakukan secara analisis deskriptif yang ditekankan pada


tema dan ilustrasi.

2. Tugas utama peneliti: memberikan penjelasan mengenai suatu


peristiwa yang didasarkan pada pemahaman peneliti mengenai
peristiwa tersebut,

3. Hasil akhir: Pembaca mengetahui dan merasakan ide dan


perasaan dari orang yang melakukannya.
Menulis Etnografi
Apakah itu Tulisan Etnografi

 Sebuah karangan etnografi adalah suatu deskripsi


mengenai kebudayaan etnik dari suatu suku bangsa
secara holistik (keseluruhan).
 Seorang pakar Antropologi Amerika, R. Naroll pernah
menyusun suatu daftar kesatuan2 yang umumnya
digunakan para ahli antropologi untuk menentukan
suatu pokok etnografi serta lokasi yang nyata yang
akan dideskripsi yang berjudul Introduction to Cultural
Anthropology (1968)
 Kesatuan masyarakat yang dibatasi oleh satu desa atau lebih.
 Kesatuan masyarakat yang terdiri dari penduduk yang mengujar
satu bahasa.
 Kesatuan masyarakat yang dibatasi garis batas daerah politik.
 Kesatuan masyarakat yang batasnya ditentukan oleh rasa
identitas penduduknya sendiri.
 Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh suatu wilayah
geografi
 Kesatuan masyarakat yang ditentukan kesatuan ekologi.
 Kesatuan masyarakat dengan penduduk yang memiliki
pengalaman sejarah yang sama
 Kesatuan masyarakat dengan frekuensi interaksi yang tinggi.
 Kesatuan masyarakat dengan susunan sosial yang seragam
 Kesatuan masyarakat berdasarkan kebudayaan suku bangsa.
Bentuk-Bentuk Tulisan dalam Etnografi

(a) etnosentris: tidak menggunakan bahasa asli dan mengabaikan makna yang
ada.
(b) ilmu sosial science:
- Terfokus secara teoritis pada uji hipotesa.
- Merefleksikan pandangan penutur asli, namun tidak pada pengetahuan
strukturalnya.
- Peneliti tetap di luar dari budaya dan aspek analitisnya tidak diusahakan dari
informan-informannya
(c) etnografi standard: menggambarkan variasi luas yang ada pada penutur asli
dan menjelaskan konsep asli.
(d) etnografi satu bahasa : seseorang anggota masyarakat yang dibudayakan
menulis etnografi dalam bahasa aslinya. Etnografer secara hati-hati membawa
sistem semantik bahasanya dan menterjemahkan ke dalam bahasanya.
(e) riwayat hidup: pengamatan secara mendetail kehidupan seseorang dan proses
yang menunjukkan bagian penting dari budaya tersebut. Semua itu dicatat dalam
budaya asli, kemudian diterjemahkan.
(f) novel etnografi.
Menulis Laporan Etnografis

1. Memilih khalayak pembaca


2. Memilih tesis yaitu suatu pesan utama yang diinginkan
penulis
3. Membuat daftar topik dan membuat garis besarnya.
4. Menulis naskah kasar untuk masing-masing bagian.
5. Merevisi garis besar dan membuat anak judul.
6. Mengedit naskah kasar
7. Menuliskan pengantar dan kesimpulan
8. Menuliskan kembali tulisan mengenai contoh
9. Menulis naskah akhir.
Belajar dari Malinowski
 dipelopori oleh B. Malinowski dan A.R Radcliffe Brown (dasawarsa
1915-1925).
 Bukan lagi informan oriented tetapi kepada way of life suatu
masyarakat, dengan cara melakukan observasi sambil berpatisipasi
dalam kehidupan masyarakat.
 Teknik etnografi oleh Malinowski:
“Begitu saya mantap di Omarakana (kepulauan Trobriand), saya
mulai mengambil bagian..dalam kehidupan desa itu, mengamati
peristiwa-peristiwa penting dan berarti, ikut serta dalam gosip dan
perkembangan kejadian di pulau2 kecil itu..Ketika saya jalan pagi
menjelajah desa, saya dapat melihat hal-hal yang kecil dan intim
dalam kehidupan keluarga, dalam cara buang air, memasak,
makan...pertengkaran, senda gurau, pemandangan keluarga
kejadian yang seolah-olah sepele, kadang2 dramatis tapi selalu
berarti, membentuk atmosfer sehari-hari saya dan mereka.”
Bentuk-bentuk tulisan Etnografi

(a) etnosentris: tidak menggunakan bahasa asli dan mengabaikan


makna yang ada.
(b) ilmu sosial science:
- Terfokus secara teoritis pada uji hipotesa.
- Merefleksikan pandangan penutur asli, namun tidak pada
pengetahuan strukturalnya.
- Peneliti tetap di luar dari budaya dan aspek analitisnya tidak
diusahakan dari informan-informannya
(c) etnografi standard: menggambarkan variasi luas yang ada
pada penutur asli dan menjelaskan konsep asli.
(d) etnografi satu bahasa : seseorang anggota masyarakat yang
dibudayakan menulis etnografi dalam bahasa aslinya.
Etnografer secara hati-hati membawa sistem semantik
bahasanya dan menterjemahkan ke dalam bahasanya.
(e) riwayat hidup: pengamatan secara mendetail kehidupan
seseorang dan proses yang menunjukkan bagian penting dari
budaya tersebut. Semua itu dicatat dalam budaya asli, kemudian
diterjemahkan.
(f) novel etnografi.
Daftar Pustaka

1. Heddy Shri Ahimsa-Putra, 2009, PARADIGMA ILMU SOSIAL-BUDAYA -


SEBUAH PANDANGAN –
2. Faisal, Sanapiah. 1990. Penelitian Kulaitatif: Dasar-dasar dan Aplikasi,
Malang: YA3 Malang
3. Koentjaraningrat. 1961 Metode-metode Antropologi dalam Penyeldikan-
penyelidikan Masyarakat dan Kebudayaan di Indonesia (sebuah ikhtisar).
Jakarta: Penerbitan Universitas
4. Marali, Amri. 1990. “Metode Kuantitaif dan Kualitatif: saling Melengkapi”.
Jurnal Antroplogi Totem. Jakarta: Jaringan Kekerabatan Antropologi
Indonesia. No. 1/th.1. Naroll, R & Cochen, R. (ed)
5. Spradley, James P. 1979. The Ethnographic Interview. New York: Holt,
Rinehart and Winston
6. Vredenbergt, J. 1984. Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat. Jakarta:
Gramedia.
 Creswell, J. W. 1998. Qualitatif Inquiry and Research Design. Sage
Publications, Inc: California.
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai