Anda di halaman 1dari 9

TUGAS STUDI BANGUNAN di JALAN ASIA AFRIKA BANDUNG

“MUSEUM KONFERENSI ASIA AFRIKA”


DESAIN, ESTETIKA, DAN LINGKUNGAN
DOSEN
JOSEPHIN DYAH SARI

DISUSUN
OLEH
GEFIN ALGHANIYU KINSKY
NIM : 332020056
KELAS C

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL


MUSEUM KONFRENSI ASIA AFRIKA BANDUNG
1. latar belakang

Gedung yang terletak di jalan Asia Afrika ini didirikan oleh seorang arsitek Belanda yang
bernama Van Galenlast dan C.O. Wolf Shoomaker. Gedung inimenjadi sangat terkenal sejak
diadakannya Konferensi Asia Afrika tahun 1955,kemudian Konferensi Mahasiswa Asia Afrika tahun
1956 dan Konferensi Islam AsiaAfrika yang menyimpan naskah-naskah dan peniggalan-peniggalan
Asia Afrika yangterkenal. Gedung ini dibuka untuk umum setiap harikerja dan mudah dicapai
denganmenggunakan bus kota jurusan Cicaheum-Cibeureum, Museum yang menampilkankoleksi
foto-foto dan barang-barang tiga dimensi yang berhubungan denganKonferensi Asia Afrika 1955.
2. Sejarah Gedung
Pada saat itu bangunan ini bernama SOCITEIT CONCORDIA dipergunakan sebagai tempat rekreasi
oleh sekelompok masyarakat Belanda yang berdomisili dikota Bandung dan sekitarnya Mereka adalah
para pegawai perkebunan, perwira,pembesar, pengusaha, dan kalangan lain yang cukup kaya. Pada
hari libur,terutamamalam hari, gedung ini dipenuhi oleh mereka untuk menonton pertunjukan
kesenian,makan malam.Pada masa pendudukan Jepang gedung ini dinamakan Dai Toa Kamandengan
fungsinya sebagai pusat kebudayaan.
Pada masa proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17agustus 1945 gedung ini
digunakan sebagai markas pemuda Indonesia gunamenghadapi tentara Jepang yang pada waktu itu
enggan menyerahkan kekuasaannyakepada Indonesia.
Setelah pemerintahan Indonesia mulai terbentuk (1946 - 1950) yang ditandaioleh adanya
pemerintahan Haminte Bandung, Negara Pasundan, dan Recomba JawaBarat, Gedung Concordia
dipergunakan lagi sebagai gedung pertemuan umum. disinibiasa diselenggarakan pertunjukan
kesenian, pesta, restoran, dan pertemuan umumlainnya.
Dengan keputusan pemerintah Republik Indonesia (1954) yang menetapkanKota Bandung
sebagai tempat Konferensi Asia Afrika, maka Gedung Concordiaterpilih sebagai tempat konferensi
tersebut. Pada saat itu Gedung Concordia adalahgedung tempat pertemuan yang paling besar dan
paling megah di Kota Bandung .Dan lokasi nya pun sangat strategis di tengah-tengah Kota Bandung
serta dan dekatdengan hotel terbaik di kota ini, yaitu Hotel Savoy Homann dan Hotel Preanger.
Dan mulai awal tahun 1955 Gedung ini dipugar dan disesuaikankebutuhannya sebagai tempat
konferensi bertaraf International, danpembangunannya ditangani oleh Jawatan Pekerjaan Umum
Propinsi Jawa Barat yangdimpimpin oleh Ir. R. Srigati Santoso, dan pelaksana pemugarannya adalah :
1) BiroKsatria, di bawah pimpinan R. Machdar Prawiradilaga
2) PT. Alico, di bawahpimpinan M.J. Ali
3) PT. AIA, di bawah pimpinan R.M. Madyono.
Setelah terbentuk Konstituante Republik Indonesia sebagai hasil pemilihanumum tahun 1955,
Gedung Merdeka dijadikan sebagai Gedung Konstituante. KarenaKonstituante dipandang gagal dalam
melaksanakan tugas utamanya, yaitumenetapkan dasar negara dan undang-undang dasar negara, maka
Konstituante itudibubarkan oleh Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959. Selanjutnya, Gedung
Merdekadijadikan tempat kegiatan Badan Perancang Nasional dan kemudian menjadi GedungMajelis
Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) yang terbentuk tahun 1960.Meskipun fungsi Gedung
Merdeka berubah-ubah dari waktu ke waktu sejalandengan perubahan yang dialami dalam perjuangan
mempertahankan, menata, danmengisi kemerdekaan Republik Indonesia , nama Gedung Merdeka
tetap terpancangpada bagian muka gedung tersebut.
Pada tahun 1965 di Gedung Merdeka dilangsungkan Konferensi Islam AsiaAfrika. Pada tahun
1971 kegiatan MPRS di Gedung Merdeka seluruhnya dialihkanke Jakarta . Setelah meletus
pemberontakan G30S/ PKI, Gedung Merdeka dikuasaioleh instansi militer dan sebagian dari gedung
tersebut dijadikan sebagai tempattahanan politik G30S/ PKI. Pada bulan Juli 1966, pemeliharaan
Gedung Merdekadiserahkan oleh pemerintah pusat kepada Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi
JawaBarat, yang selanjutnya oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi Jawa Baratdiserahkan lagi
pelaksanaannya kepada Pemerintah Daerah Tingkat II KotamadyaBandung. Tiga tahun kemudian,
tanggal 6 Juli 1968, pimpinan MPRS di Jakartamengubah surat keputusan mengenai Gedung Merdeka
(bekas Gedung MPRS)dengan ketentuan bahwa yang diserahkan adalah bangunan induknya,
sedangkanbangunan-bangunan lainnya yang terletak di bagian belakang Gedung Merdekamasih tetap
menjadi tanggung jawab MPRS.
Pada Maret 1980 Gedung ini kembali dipercayakan menjadi tempatperingatan Konferensi Asia
Afrika yang ke-25 dan pada Puncak peringatannyadiresmikan Museum Konferensi Asia Afrika oleh
Soeharto Presiden RepublikIndonesia .
Museum Konperensi Asia Afrika memiliki ruang pameran tetap yangmemamerkan sejumlah
koleksi berupa benda-benda tiga dimensi dan foto- foto dokumenter peristiwa Pertemuan Tugu,
Konferensi Kolombo,Konferensi Bogor, dan Konferensi Asia Afrika tahun 1955. Selain
itudipamerkan juga foto-foto mengenai :
• Peristiwa yang melatarbelakangi lahirnya Konferensi Asia Afrika;
• Dampak Konferensi Asia Afrika bagi dunia internasional;
• Gedung Merdeka dari masa ke masa;
• Profil negara-negara peserta Konferensi Asia Afrika yang dimuat
dalam multimedia.
Dalam rangka menyambut kunjungan Delegasi Konferensi Tingkat TinggiX Gerakan Nonblok
tahun 1992 di mana Indonesia terpilih sebagai tempatkonferensi tersebut dan menjadi Ketua Gerakan
Nonblok, dibuatlah diorama yang menggambarkan situasi pembukaan Konferensi Asia Afrik tahun
1955.
Penataan kembali Ruang Pameran Tetap “Sejarah Konperensi Asia.
Gedung yang terletak di jalan asia afrika ini didirikan oleh seorang arsitek belanda yang bernama
VAN GALANLEST dan C.O WOLF SHOOMAKER .Gedung ini menjadi sangat terkenal sejak
diadakanya Kofrensi Mahasiswa Asia Afrika tahun 1956 dan Kofrensi Islam Asia Afrika yang
menyimpan naskah –naskah dan peninggalan –peninggalan Asia Afrika yang terkenal .Gedung ini
dibuka untuk umum setiap hari kerja dan mudah dicapai dengan menggunakan bus kota jurusan
Civcaheum –Cibereum,Museum yang menampilkan koleksi foto foto dan barang-barang tiga dimensi
yang berhubungandengan Kofrensi Asia Afrika 1955
3. Arsitektur Bangunan
Bangunan ini dirancang oleh Van Gallen Last dan C.P. Wolff Schoemaker.Keduanya adalah
Guru Besar pada Technische Hogeschool (Sekolah Teknik Tinggi),yaitu ITB sekarang, dua arsitektur
Belanda yang terkenal pada masa itu, Gedung inikental sekali dengan nuansa art deco dan gedung
megah ini terlihat dari lantainyayang terbuat dari marmer buatan Italia yang mengkilap, ruangan
ruangan tempat minum-minum dan bersantai terbuat dari kayu cikenhout, sedangkan
untukpenerangannya dipakai lampu-lampu bias kristal yang tergantung gemerlapan.Gedung ini
menempati areal seluas 7.500 m2.
Berikut gambar atau foto dari museum Konferensi Asia Afrika (KAA)
Daftar Pustaka

http://asianafricanmuseum.org/en
http://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Konferensi_Asia_Afrika
http://www.museumindonesia.com/museum/56/1/MuseumKonperens_AsiaAfrika_Bandung
Bangunan Cagar Budaya di Bandung, Harastoeti DH, , CSS Publishing , 2011, 267 halaman

Anda mungkin juga menyukai