- Lakukan Diversifikasi
Salah satu untuk mencapai tingkat keuntungan yang baik secara berkelanjutan yaitu
dengan melakukan diversifikasi atau berinvestasi pada lebih dari satu bentuk investasi
contohnya seperti reksa dana. Diversifikasi merupakan satu cara untuk mengendalikan
resiko karena walaupun berinvestasi pada beberapa reksa dana beresiko tinggi, namun
jika nilai salah satu investasi tersebut menurun, maka nilai investasi yang lainnya mungkin
akan naik
Dalam prakteknya, bila terdapat dua alternatif investasi dengan return yang sama, maka
investor cenderung memilih yang resikonya lebih rendah
3 IHSG adalah singkatan dari Indeks Harga Saham Gabungan. Secara internasional disebut
juga dengan Indonesia Composite Index (ICI) dan ada juga yang menyebutnya
dengan IDX Composite.
Dengan kata lain, IHSG adalah indeks pasar saham yang digunakan Bursa Efek
Indonesia. Indeks saham berisi daftar semua saham yang diperjualbelikan di Bursa Efek
Indonesia (BEI).
IHSG biasanya digunakan sebagai gambaran untuk melihat kenaikan atau penurunan
pasar investasi secara global, dalam hal ini tentu saja pasar saham di Indonesia.
Cara menghitung IHSG
Metodologi perhitungan IHSG adalah sama dengan cara menghitung indeks bursa saham
lainnya di seluruh dunia, yaitu menggunakan rata-rata berimbang berdasarkan jumlah
saham di bursa atau Market Value Weighted Average Index.
Rumus IHSG: Indeks = (Nilai Pasar / Nilai Dasar) x 100
Nilai Dasar dalam IHSG adalah kumulatif jumlah saham pada hari dasar dikali dengan
harga pada hari dasar.
Nilai Pasar dalam IHGS adalah kumulatif jumlah saham yang tercatat dikali dengan harga
pasar.
Berikut ini cara mencari nilai pasar:
Rumus Nilai Pasar: Nilai Pasar = p₁q₁ + p₂q₂ + … + piqi + pnqn
Keterangan:
p= harga yang terjadi untuk emiten ke-i.
q= jumlah saham yang digunakan untuk penghitungan indeks untuk emiten ke-i
n= jumlah emiten yang tercatat di bursa efek.
4 Return Realisasi = (Harga Saham Saat Ini – Harga IPO) / Harga IPO
35.512 – 34.125 = 1.387 per lembar saham atau naik 4.06%
5 Dalam berinvestasi saham, investor selalu dihadapkan pada ketidakpastian tentang kondisi
perusahaan di masa depan. Perusahaan bisa saja dalam kondisi bagus untuk sekarang, namun bisa
jadi mengalami kerugian atau bahkan kebangkrutan di masa depan. Sehingga akan merugikan
investasi yang kamu lakukan. Sebagai investor, sangat penting untuk memahami risiko ini dan
membuat strategi yang tepat untuk mengantisipasinya. Maka dari itu, sangat penting untuk
melakukan diversifikasi portofolio investasi.
Diversifikasi adalah sebuah teknik yang digunakan untuk mengurangi resiko dengan
mengalokasikan antara beberapa instrumen finansial, industri dan kategori lainnya. Diversifikasi
adalah cara yang efektif untuk mengurangi risiko investasi saham dalam jangka panjang. Risiko
yang dimaksud adalah risiko tidak sistematis (risiko perusahaan, risiko spesifik) atau risiko yang
bisa dikurangi dengan melakunan pembentukan portofolio investasi, contoh risiko tidak
sistematis adalah risiko kegagalan dalam perusahaan, risiko finansial, risiko manajemen dsb.
Sedangkan risiko sistematis (inflasi, suku bunga, dsb) merupakan risiko yang sifatnya menyeluruh
dan tidak bisa dihilangkan dengan melakukan diversifikasi. Dengan melakukan diversifikasi
portofolio ke beberapa saham, maka jika kinerja suatu saham di portofolio sedang buruk maka
akan tertolong dengan kinerja saham lainnya yang memiliki kinerja bagus. Sehingga dapat
mengurangi risiko kerugian yang terlalu besar.
Melakukan diversifikasi portofolio memang efektif untuk mengurangi risiko kerugian, namun
diversifikasi yang salah juga tidak bagus untuk performa portofolio investasi kamu. Diversifikasi
yang salah tersebut maksudnya adalah, diversifikasi dilakukan masih dalam satu sektor bisnis
yang sama atau mungkin diversifikasi dengan membeli terlalu banyak saham. Berikut ini adalah
tips untuk melakukan diversifikasi portofolio saham yang baik.
Alokasikan lebih banyak untuk perusahaan yang lebih bagus serta lebih murah
Kamu harus mempelajari bisnis perusahaan dan kondisi keuangan perusahaan, memahami kondisi
keuangan perusahaan serta mengetahui apakah suatu saham sedang djual dengan harga murah
atau sudah terlalu mahal akan membantu kamu untuk menentukan alokasi dana yang sesuai
dengan kondisi fundamental perusahaan. Jika perusahaan memang dalam kondisi bagus namun
harga sahamnya sangat murah, maka kamu bisa menaruh dana yang lebih besar di saham
itu, dengan begitu kemungkinan memperoleh potensi keuntungan lebih besar di sisi lain juga
menurunkan risiko.