Anda di halaman 1dari 7

Nama Mahasiswa : SAFII

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 041112295

Kode/Nama Mata Kuliah : EKSI4203 /

TEORI PORTOFOLIO & ANALISIS INVESTASI

Kode/Nama UPBJJ : 18 / PALEMBANG

Masa Ujian : 2021.1

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1 A.
- Kenali Jenis Investasi
Sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi maka sebaiknya pikirkan mengenai jenis
investasi yang menguntungkan dan tidak menimbulkan resiko. Anda harus menentukan
mana investasi mana yang baik. Karena hal ini akan mempermudah tujuan investasi Anda
di masa mendatang dan kelak tidak menyebabkan kerugian yang besar. Karena investasi
memiliki nilai yang tidak sedikit

- Lakukan Diversifikasi
Salah satu untuk mencapai tingkat keuntungan yang baik secara berkelanjutan yaitu
dengan melakukan diversifikasi atau berinvestasi pada lebih dari satu bentuk investasi
contohnya seperti reksa dana. Diversifikasi merupakan satu cara untuk mengendalikan
resiko karena walaupun berinvestasi pada beberapa reksa dana beresiko tinggi, namun
jika nilai salah satu investasi tersebut menurun, maka nilai investasi yang lainnya mungkin
akan naik

- Tingkat Keuntungan Dan Tingkat Resiko


Keputusan investasi merupakan keputusan atau pilihan atas suatu skenario tingkat
keuntungan yang diharapkan kelak juga adanya tingkat resiko yang siap ditanggung.
Pemodal harus bisa berhitung dengan cermat atas dua hal tersebut. Untuk mendapatkan
keuntungan yang lebih besar, maka pemodal harus siap menanggung resiko yang besar
juga. Sebaliknya, jika semakin rendah resiko yang ditanggung, semakin rendah maka
tingkat keuntungan yang dapat diharapkan

- Jangka Waktu Investasi


Jangka waktu investasi tentu berbeda dan semua dapat menentukan perilaku investor
dalam aktivitas investasinya. Jangka waktu investasi dapat membantu dalam menentukan
berapa kisaran resiko yang kelak ditanggung. Pada umumnya, orang
yang berinvestasi untuk jangka panjang dapat menanggung resiko yang lebih besar. Hal
ini disebabkan karena investasi saham mengalami fluktuasi yang tinggi dari waktu ke
waktu. Namun untuk tingkat keuntungan rata-rata yang stabil untuk jangka panjang
- Kenali Karakter
Biasanya karakter investor terbagi menjadi 3 yaitu pengambil resiko, penghindar resiko
dan netral. Karakter investasi akan berpengaruh kepada perilaku dalam berinvestasi dan
juga karakter tersebut menentukan strategi yang tepat dalam berinvestasi. Dimana para
pengambil resiko akan bersikap agresif dan spekulatif, sebaliknya para penghindar resiko
cenderung menghindari berita dan surat kabar yang tidak jelas sumbernya dan mereka
akan mempertimbangkan secara matang juga terencana dengan baik mengenai
keputusan investasi. Sedangkan mereka yang termasuk dalam kategori netral biasanya
lebih fleksibel dan bersikap berhati-hati dalam mengambil keputusan agar tidak
menimbulkan resiko dan kerugian.
- Pelajari Keuangan
Bagi kebanyakan orang, investasi dalam bentuk reksa dana menjadi sebagian dari total
aset. Jika investasi yang lebih banyak pada deposito berjangka, maka Anda mungkin dapat
mengambil resiko lebih besar untuk meningkatkan keuntungan yang lebih besar pula dari
investasi pada reksa dana tersebut.

- Evaluasi Kinerja Keuangan


Dengan memilih investasi dalam bentuk reksa dana berdasarkan dari keuntungan yang
tinggi. Maka Data history membuktikan jika reksa dana yang mempunyai kinerja bagus
pada masa lalu tidak selalu dapat memberikan kinerja sama pada masa yang akan datang.
Kinerja masa lalu hanya menunjukkan bagaimana seseorang berinvestasi dengan
mencapai tujuannya. Karena itu sebelum Anda memutuskan lebih jauh pahami dan cek
kembali kinerja keuangan sehingga tidak mengalami kerugian di masa mendatang

- Masalah Pendapatan Lain


Dalam memilih investasi dalam bentuk apapun tentu Anda tidak ingin hanya mendapatkan
keuntungan dari major investasi saja. Melainkan adanya tambahan profit dalam bentuk
lainnya, contohnya investasi rumah. Selain rumah bisa dijual selain itu juga bisa
disewakan. Dari hal itu maka Anda bisa mendapatkan keuntungan lain dari keuntungan
utama apabila rumah tersebut tidak laku atau lama dalam hal penjualannya.
B. Trade off adalah situasi dimana seseorang harus membuat keputusan terhadap dua hal
atau lebih, mengorbankan/kehilangan suatu aspek dengan alasan tertentu untuk
memperoleh aspek lain dengan kualitas yang berbeda sebagai pilihan yang diambil.
Dengan mempelajari 8 Aspek dalam berinvestasi maka kita akan menerima kemungkinan resiko
yang rendah atau memperoleh potensi return yang tinggi yang tentu saja keduanya
memiliki konsekuensinya masing-masing.
Dengan menanggung kemungkinan resiko yang rendah, maka return potensial yang
mungkin diperoleh juga rendah. Sementara itu, dengan mengharapkan return potensial
yang tinggi, maka harus siap menanggung kemungkinan resiko yang tinggi pula.

Dalam prakteknya, bila terdapat dua alternatif investasi dengan return yang sama, maka
investor cenderung memilih yang resikonya lebih rendah

2 1. Pasar Bursa Saham (Stok Exchange)


Proses penjualan saham di stock exchange market (pasar bursa saham atau pasar modal
atau bursa efek) umumnya menggunakan sistem lelang (auction) sehingga pasar sekunder
ini juga sering disebut dengan auction market. Disebut dengan pasar lelang karena
transaksi dilakukan secara terbuka dan harga ditentukan oleh supply (penawaran) dan
demand (permintaan) dari anggota bursa yang meneriakkan ask price (atau offer price atau
harga penawaran terendah untuk jual) dan bid price (harga permintaan terteinggi untuk
beli). (Jogiyanto, 2013:45).
Ada beberapa bursa saham (stock exchange) di AS diantaranya memiliki lingkup nasional,
yaitu New York Stock Exchange (NYSE) dan American Stock Exchange (Amex). American
Stock Exchange (Amex) juga merupakan pasar sekunder lainnya di Amerika Serikat.
AMEX mempunyai prosedur kerja persis dengan NYSE, hanya AMEX merupakan pasar
sekunder yang lebih kecil baik ukuran dan jumlah sekuritas yang terdaftar dibandingkan
dengan NYSE.(Jogiyanto , 2013:46 dan Bodie,dkk. 2006:93).
Transaksi di bursa dilakukan dengan order standar dalam ukuran round lot, yaitu 100
lembar saham (di NYSE) atau kelipatannya (di BEI round lot adalah 500 lembar saham
untuk investor perorangan). Jumlah lembar yang kurang dari 100 (atau 500 lembar untuk
BEI) disebut dengan add lot.
2. OTC Market
Over The Counter (OTC) market merupakan pasar modal untuk perusahaan yang lebih
kecil dibandingkan dengan yang terdaftar di stock exchange. Jika di stock exchange
menggunakan sistem lelang maka di OTC digunakan sistem negosiasi, yaitu harga
ditentukan dengan cara negosiasi (tawar-menawar) antara investor dan dealer. Oleh
karena itu OTC market sring disebut dengan pasar negoisasi (negotiated market).
OTC market terdiri dari jaringan dealer yang siap membeli dan menjual sekuritas. Dealer
berbeda dengan broker. Jika broker menerima komisi maka dealer mendapatkan laba dari
perbedaan harga jual dan harga beli. Broker hanya menerima komisi karena broker hanya
sebagai perantara menemukan penjual dan pembeli dan broker tidak membeli sekuritas.
Sebaliknya dealer mendapatkan keuntungan karena dealer membeli sekuritas
bersangkutan untuk dijual kembali. (Jogiyanto. 2013:60).
Di Indonesia, OTC market adalah bursa paralel yang didirikan pada tahun 1989. Di Amerika
Serikat, OTC market yang terkenal adalah Nasdaq. Bursa Nasdaq dibagi ke dalam dua
sektor, Nasdaq National Market System (pasar nasional) dan Nasdaq SmallCap Market
(pasar kapitalisasi kecil). Sekuritas pasar nasional harus memenuhi ketentuan pencatatan
yang lebih ketat dan perdagangan di pasar yang lebih likuid. (Bodie,dkk. 2006:96).
Sistem otomatisasi yang diterapkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) diberi nama Jakarta
Automated Trading System (JATS) dan mulai dioperasikan pada hari senin tanggal 22 Mei
1995. JATS sebagai suaru sistem terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak.
Komponen-komponen utama dari JATS adalah : (Jogiyanto, 2013:77).
1. Pusat komputer pengolah data yang disebut juga dengan istilah trading engine yang
mempunyai tugas untuk menerima, memproses order dari komputer broker, mengirimkan
informasi ke komputer broker (terminal komputer ini disebut juga dengan istilah traders
workstation) dan mempertemukan order penjualan dan pembelian.
2. Gateway berupa komputer-komputer yang menghubungkan komputer-komputer
broker dengan trading engine.
3. Traders workstation yang terdiri dari sejumlah terminal untuk masing-masing broker
dilantai bursa. Broker menggunakan traders workstation untuk melakukan kegiatan-
kegiatan sebagai berikut :
a. Melektakkan order pembelian dan penjualan
b. Mengamati aktivitas pasar seperti harga, volume, indeks pasar dan porsi kepemilikan
asing
c. Mengamati status dari order
d. Membaca status dari transaksi yang sudah selesai
e. Menerima informasi tentang kegiatan-kegiatan perusahaan bersangkutan
f. Menerima berita dan pengumuman yang disebabkan oleh BEJ
g. Meletakkan pemberitahuan untuk membeli atau menjual sekuritas
h. Melaporkan hasil transaksi non-reguler
Dengan demikian sebenarnya sasaran dari penerapan sistem JATS ini adalah sebagai
berikut :
1. Meningkatkan kapasitas untuk mengantisipasi pertumbuhan pasar yang dimasa
mendatang diperkirakan sistem manual sudah tidak memadai (sistem nabual hanya dapat
menampung 3.800 transaksi per hari sedang JATS mampu menangani 5.000 transaksi per
hari)
2. Meningkatkan integritas (keterkaitan satu pihak dengan pihak yang lainnya) dan
likuiditas (kecepatan transaksi sekuritas diselesaikan)
3. Meningkatkan pamor pasar modal dengan meletakkan BEJ setara dengan asar-pasar
modal lain di dunia. JATS dianggap sebagai salah satu sistem komputer pasar modal yang
tercanggih di dunia.

3 IHSG adalah singkatan dari Indeks Harga Saham Gabungan. Secara internasional disebut
juga dengan Indonesia Composite Index (ICI) dan ada juga yang menyebutnya
dengan IDX Composite.
Dengan kata lain, IHSG adalah indeks pasar saham yang digunakan Bursa Efek
Indonesia. Indeks saham berisi daftar semua saham yang diperjualbelikan di Bursa Efek
Indonesia (BEI).
IHSG biasanya digunakan sebagai gambaran untuk melihat kenaikan atau penurunan
pasar investasi secara global, dalam hal ini tentu saja pasar saham di Indonesia.
Cara menghitung IHSG
Metodologi perhitungan IHSG adalah sama dengan cara menghitung indeks bursa saham
lainnya di seluruh dunia, yaitu menggunakan rata-rata berimbang berdasarkan jumlah
saham di bursa atau Market Value Weighted Average Index.
Rumus IHSG: Indeks = (Nilai Pasar / Nilai Dasar) x 100
Nilai Dasar dalam IHSG adalah kumulatif jumlah saham pada hari dasar dikali dengan
harga pada hari dasar.
Nilai Pasar dalam IHGS adalah kumulatif jumlah saham yang tercatat dikali dengan harga
pasar.
Berikut ini cara mencari nilai pasar:
Rumus Nilai Pasar: Nilai Pasar = p₁q₁ + p₂q₂ + … + piqi + pnqn
Keterangan:
p= harga yang terjadi untuk emiten ke-i.
q= jumlah saham yang digunakan untuk penghitungan indeks untuk emiten ke-i
n= jumlah emiten yang tercatat di bursa efek.

4 Return Realisasi = (Harga Saham Saat Ini – Harga IPO) / Harga IPO
35.512 – 34.125 = 1.387 per lembar saham atau naik 4.06%
5 Dalam berinvestasi saham, investor selalu dihadapkan pada ketidakpastian tentang kondisi
perusahaan di masa depan. Perusahaan bisa saja dalam kondisi bagus untuk sekarang, namun bisa
jadi mengalami kerugian atau bahkan kebangkrutan di masa depan. Sehingga akan merugikan
investasi yang kamu lakukan. Sebagai investor, sangat penting untuk memahami risiko ini dan
membuat strategi yang tepat untuk mengantisipasinya. Maka dari itu, sangat penting untuk
melakukan diversifikasi portofolio investasi.

Apa itu diversifikasi?

Diversifikasi adalah sebuah teknik yang digunakan untuk mengurangi resiko dengan
mengalokasikan antara beberapa instrumen finansial, industri dan kategori lainnya. Diversifikasi
adalah cara yang efektif untuk mengurangi risiko investasi saham dalam jangka panjang. Risiko
yang dimaksud adalah risiko tidak sistematis (risiko perusahaan, risiko spesifik) atau risiko yang
bisa dikurangi dengan melakunan pembentukan portofolio investasi, contoh risiko tidak
sistematis adalah risiko kegagalan dalam perusahaan, risiko finansial, risiko manajemen dsb.
Sedangkan risiko sistematis (inflasi, suku bunga, dsb) merupakan risiko yang sifatnya menyeluruh
dan tidak bisa dihilangkan dengan melakukan diversifikasi. Dengan melakukan diversifikasi
portofolio ke beberapa saham, maka jika kinerja suatu saham di portofolio sedang buruk maka
akan tertolong dengan kinerja saham lainnya yang memiliki kinerja bagus. Sehingga dapat
mengurangi risiko kerugian yang terlalu besar.

Bagaimana cara melakukan diversifikasi yang baik?

Melakukan diversifikasi portofolio memang efektif untuk mengurangi risiko kerugian, namun
diversifikasi yang salah juga tidak bagus untuk performa portofolio investasi kamu. Diversifikasi
yang salah tersebut maksudnya adalah, diversifikasi dilakukan masih dalam satu sektor bisnis
yang sama atau mungkin diversifikasi dengan membeli terlalu banyak saham. Berikut ini adalah
tips untuk melakukan diversifikasi portofolio saham yang baik.

Atur banyaknya saham dalam portofolio kamu.


Dalam melakukan diversifikasi portofolio, kamu harus memiliki lebih dari 1 saham dalam portofolio
kamu, kamu bisa mulai dari 3 sampai 5 saham. Perlu diingat jika semakin banyak saham yang kamu
pegang maka kemungkinan hasil yang kamu dapatkan akan kurang optimal dan kamu
membutuhkan effort yang lebih tinggi untuk tetap mengawasi investasi kamu.
Ambil saham dari sektor yang berbeda
Diversifikasi saham pada sektor yang sama tidak bagus untuk portofolio saham kamu, karena
secara umum saham yang masih berada dalam satu sektor yang sama akan cenderung memiliki
pergerakan harga yang searah. sehingga jika membeli saham yang masih dalam satu sektor yang
sama, ketika sektor bisnisnya dalam kondisi yang kurang bagus, maka kamu justru mengalami
kerugian lebih besar. tips yang sesuai adalah dengan mengambil saham dari sektor yang
berbeda, sehingga akan meminimalisir kerugian jika salah satu sektor dalam kondisi turun.

Alokasikan lebih banyak untuk perusahaan yang lebih bagus serta lebih murah
Kamu harus mempelajari bisnis perusahaan dan kondisi keuangan perusahaan, memahami kondisi
keuangan perusahaan serta mengetahui apakah suatu saham sedang djual dengan harga murah
atau sudah terlalu mahal akan membantu kamu untuk menentukan alokasi dana yang sesuai
dengan kondisi fundamental perusahaan. Jika perusahaan memang dalam kondisi bagus namun
harga sahamnya sangat murah, maka kamu bisa menaruh dana yang lebih besar di saham
itu, dengan begitu kemungkinan memperoleh potensi keuntungan lebih besar di sisi lain juga
menurunkan risiko.

Anda mungkin juga menyukai