RKJM
RKJM
JANGKA MENENGAH
(RKJM)
Tahun 2020 s.d. 2023
Mengetahui :
Zainuddin DEVI HINDRAINI, M. Pd
Kepala Dinas Pendidikan NIP. 19720819 199801 2 001
Mengetahui
Kepala Cabang Dinas Pendidikan
Wilayah Kabupaten Aceh Tengah
Drs. KHALIDIN, M. Pd
Kata Pengantar
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kamiTim Penyusun RKS telah
menyusun Rencana Kerja Sekolah (RKS) Tahun 2020 sampai dengan 2023 yang dijadikan dasar
Pedoman Pelaksanaan KegiatanPendidikan di SMA Negeri 17 Takengon. Perumusan RKS ini
disusun berdasarkan hasil eds dan diskusi bersama pihak sekolah. Dalam kegiatan ini ditampung
usul dan saran peserta tentang kegiatan yang menjadiprioritas dalam 4 (empat) tahun ke depan,
dengan perencanaan dana yangbersumber dari BOSdan dana yang relevan.Terimakasih
diucapkan kepada semua pihak yang telah memberikankontribusi positif dalam mewujudkan
tersusunnya RKS SMA Negeri 17 Takengon. Dalam rangka mencapai tujuan sekolah yang sesuai
dengan visi dan misiyang diemban sekolah sehingga proses kegiatan pembelajaran semakin
lancar, padaakhirnya bermuara pada peningkatan mutu pendidikan di SMA Negeri 17 Takengon.
Kiranya RKS ini menjadi pedoman dan sekaligus sebagaikontrol dalam pelaksanaan kegiatan di
SMA Negeri 17 Takengon.
Tim Penyusun
Daftar Isi
1. Profil sekolah
2. SK Tim Penjamin Mutu Pendidikan Sekolah
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Landasan Hukum
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014
tentang Ekstrakurikuler;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014
tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai KegiatanEktrakurikuler wajib pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nomor 64 Tahun 2014 tentang
Peminatan Pada Pendidikan Menengah
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 tentang
Peminatan Muatan Lokal Kurikulum 2013;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nomor 53 Tahun 2015 tentang
Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Dan Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar Dan
Pendidikan Menengah
14. Permendikbud no 18 tahun 2016 tentang pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru
15. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI no 20 tahun 2016 tentang Standar
16. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI no 21 tahun 2016 tentang Standar Isi
17. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI no 22 tahun 2016tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar Dan Menengah
18. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI no 23 tahun 2016 tentang Standar
C. Tujuan.
D. Manfaat
1. Memberi arah dan bimbingan kepada para penyelenggara pendidikan disekolah dalam
rangka
2. menuju perubahan atau tujuan sekolah yang lebihbaik (peningkatan, pengembangan)
dengan resiko yang kecil dan untukmengurangi ketidakpastian masa depan.
3. Menjamin agar tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan tingkat
kepastian yang lebih tinggi dan resiko yang kecil.
4. Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah.
5. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku sekolah, antar
sekolah dan dinas pendidikan Kabupaten, dan antar waktu.
6. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
dan pengawasan pendidikan.
7. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat.
8. Menjamin tercapainya penggunaan sumber-daya secara efisien, efektif,berkeadilan dan
berkelanjutan.
9. Mendukung penyelenggaraan pendidikan yang akuntabel dan transparan.
BAB II
2) Lingkungan Demografis
Jumlah Penduduk Kecamatan Harau pada tahun 2018 tercatat lebih
kurang 51.503 jiwa. Jumlah penduduk terbanyak terdapat di Jorong
Sarilamak. Jumlah penduduk di Kecamatan Harau saat ini merupakan
modal dasar pembangunan daerah. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan
penduduk, hal tersebut mempengaruhi
6
pelayanan pendidikan di Kecamatan Harau, baik menyangkut angka
partisipasi kasar maupun angka partisipasi murni.
Dilihat dari jenis pekerjaan orang tua siswa SMAN 1 Harau, pada
umumnya orang tua siswa bekerja sebagai buruh dan pedagang. Tingkat
pendidikan orang tua siswa menengah ke bawah. Peserta didik di SMA
N 1 Harau pada umumnya berasal dari seluruh nagari yang ada di
Kecamatan Harau, dan hanya sebagian kecil yang berasal dari luar
Kecamatan Harau.
3) Lingkungan Sosial Ekonomi
Berdasarkan kehidupan sosial ekonomi, mata pencaharian orang
tua peserta didik di SMAN 1 Harau pada umumnya yaitu buruh dan
pedagang sekitar 64,72%. Sedangkan yang berprofesi sebagai TNI/
Polri dan PNS hanya sekitar 6,95% dan pekerjaan lain-lain 28,28%.
Rata-rata pendapatan orang tua peserta didik di SMAN 1 Harau
tergolong menengah ke bawah. Yang memiliki penghasilan kurang dari
Rp. 1.000.000, - yaitu 62 %, yang memilik penghasilan antara Rp.
1.000.000 dengan Rp. 2.400.000 yaitu 32% sedangkan yang
berpenghasilan di atas Rp. 2.500.000 yaitu 6%
4) Budaya
Masyarakat di kecamatan Harau mayoritas adalah suku
Minangkabau dan beberapa suku lainnya diantaranya Jawa, Batak,
Sulawesi dan lain-lain. Dengan demikian peserta didik di SMA N 1
Harau merupakan multi etnis. Mereka hidup berdampingan dengan
Kondisi pendidikan di SMA Negeri Harau pada saat ini sudah berjalan
sebagaimana mestinya sesuai dengan aturan yang berlaku di lingkungan Dinas
Pendidikan, hal ini memberikan dampak kepada kelulusan, ketika proses
pembelajaran berjalan dengan baik, maka tentunya akan terimbas dengan
kelulusan, semakin baik pelaksanaan pendidikannya, maka akan semakin baik
kelulsannya.
SMA Negeri 17 Takengon 4 tahun terakhir alhamdulillah lulus
100% dengan nilai yang cukup baik, hal ini terlihat dari diterimanya lulusan
SMA Negeri 17 Takengon di Perguruan Tinggi, baik Negeri maupun
swasta.
SMA Negeri 17 Takengon memperoleh rata-rata Ujian Nasional
di atas angka rata-rata kelulusan nasional 5,50 dan dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tahun
Jumlah peserta
yang lulus
Jumlah peserta
yang tidak lulus
Persentase
lulus
2015 275 275 0 100%
2016 258 258 0 100%
2017 353 353 0 100%
2018 330 330 0 100%
1 IPA
2 IPS
9
Dari prestasi akademik dan non akademik masih sangat potensial
untuk dikembangkan pada masa yang akan datang, namun akan menghadapi
berbagai tantangan baik dari segi siswa, guru sebagai pembimbing/pelatih,
dan orang tua sebagai motivator kemajuan siswa.
Mutu kelulusan sangat menentukan daya saing dan kesempatan bagi siswa
untuk melanjutkan pada pendidikan yang lebih tinggi.
Lulusan memiliki prilaku yang mencerminkan sikap beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa, berkarakter, disiplin, jujur, percaya
diri dan bertanggung jawab, serta memiliki prilaku pembelajar sejati
sepanjang hayat yang sehat rohani dan jasmani.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan yang memadai dan
relevansinya dengan dunia pendidikan perlu diarahkan pada pendidikan
keterampilan dan pendidikan vokasional untuk menghadapi tantangan dunia
kerja yang kompetitif di segala bidang.
Di SMA Negeri 17 Takengon proses belajar mengajar
berkembang secara signifikan. Kurikulum yang dipakai adalah kurikulum
tingkat satuan pendidikan. Dalam perkembangannya, kurikulum tingkat
satuan pendidikan diarahkan pada proses pembelajaran yang bernuansa
pengembangan kecerdasan, aktivitas, kreativitas, kerjasama, dan efektifitas,
memacu semangat keunggulan, penanaman nilai-nilai budaya luhur serta
cinta keindahan seperti yang diamanatkan dalam Visi SMA Negeri 1
Kecamatan Harau.
10
11
C. Analisis Kondisi Pendidikan Masa Datang
12
D. Visi Sekolah
H. Program Strategis
14
I. Strategi Pelaksanaan/Pencapaian
1. Kurikulum dan Pembelajaran
a. Pengembangan KTSP.
Kegiatan pengembangan KTSP sesuai prosedur dengan melibatkan
pemangku kepentingan (Dinas Pendidikan, Komite Sekolah, dan
Stakeholder lain) melalui kegiatan lokakarya atau workshop untuk
menghasilkan dokumen KTSP.
b. Penyusunan regulasi tentang peraturan.
Menyusun regulasi tentang peraturan yang diterapkan di sekolah
meliputi Peraturan Akademik, Tata Tertib Siswa, Guru, Administrasi
Sekolah, Labor, Pustaka, dan UKS serta Ruang Serba Guna melalui
lokakarya atau workshop.
c. Mengintegrasikan muatan lokal dalam silabus mata pelajaran.
Menyusun silabus dengan mengintegrasikan muatan lokal melalui
kegiatan lokakarya atau workshop.
d. Pengembangan silabus, RPP 4C dan soal HOTS.
Mengembangkan silabus, RPP 4C dan soal HOTS melalui kegiatan
lokakarya atau workshop.
e. Penggunaaan berbagai sumber pembelajaran.
Meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan berbagai sumber
pembelajaran melalui kegiatan MGMP atau pelatihan lainnya.
15
16
17
18
30
54
55
56
dilakukan 2 kali dalam setahun pada setiap akhir semester. Hasil evaluasi akan
digunakan untuk perbaikan program tahun berikutnya.
57
BAB IV
PENUTUP
58
efektif, dan mudah diakses untuk mendukung administrasi pendidikan yang efektif,
efesien dan akuntabel.
Semoga dengan adanya rencana kerja sekolah ini dapat memberikan
pencerahan kepada dunia pendidikan khususnya SMA Negeri 17 Takengon,
sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik kepada semua warga sekolah.