Anda di halaman 1dari 30

RENCANA KERJA

JANGKA MENENGAH
(RKJM)
Tahun 2020 s.d. 2023

SMA NEGERI 17 TAKENGON


KABUPATEN ACEH TENGAH
PROVINSI ACEH
TAHUN 2020
Halaman Pengesahan

Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah, dengan ini


Rencana Kerja Sekolah (RKS) SMA Negeri 17 Takengon ditetapkan/
disahkan untuk diberlakukan mulai Tahun Pelajaran 2020/2021 sampai 2022/2022

Ditetapkan di: Atang Jungket


Tanggal: Juni 2020

Ketua Komite Kepala Sekolah


NIP. 19641231 198903 1 106

Mengetahui :
Zainuddin DEVI HINDRAINI, M. Pd
Kepala Dinas Pendidikan NIP. 19720819 199801 2 001

Mengetahui
Kepala Cabang Dinas Pendidikan
Wilayah Kabupaten Aceh Tengah

Drs. KHALIDIN, M. Pd
Kata Pengantar

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kamiTim Penyusun RKS telah
menyusun Rencana Kerja Sekolah (RKS) Tahun 2020 sampai dengan 2023 yang dijadikan dasar
Pedoman Pelaksanaan KegiatanPendidikan di SMA Negeri 17 Takengon. Perumusan RKS ini
disusun berdasarkan hasil eds dan diskusi bersama pihak sekolah. Dalam kegiatan ini ditampung
usul dan saran peserta tentang kegiatan yang menjadiprioritas dalam 4 (empat) tahun ke depan,
dengan perencanaan dana yangbersumber dari BOSdan dana yang relevan.Terimakasih
diucapkan kepada semua pihak yang telah memberikankontribusi positif dalam mewujudkan
tersusunnya RKS SMA Negeri 17 Takengon. Dalam rangka mencapai tujuan sekolah yang sesuai
dengan visi dan misiyang diemban sekolah sehingga proses kegiatan pembelajaran semakin
lancar, padaakhirnya bermuara pada peningkatan mutu pendidikan di SMA Negeri 17 Takengon.
Kiranya RKS ini menjadi pedoman dan sekaligus sebagaikontrol dalam pelaksanaan kegiatan di
SMA Negeri 17 Takengon.

Tim Penyusun
Daftar Isi

Halaman Pengesahan ........................................................................................... ii


Kata Pengantar .....................................................................................................iii
Daftar Isi ............................................................................................................... iv
Daftar Lampiran ................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Landasan Hukum ........................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................ 3
D. Manfaat .......................................................................................... 3

BAB II RENCANA KERJA SEKOLAH


(EMPAT TAHUN) SMA NEGERI 1 KEC. HARAU ........................ 5
A. Analisis Lingkungan Strategis Sekolah ....................................... 5
B. Analisis Kondisi Pendidikan Saat Ini ........................................... 7
C. Analisis Kondisi Pendidikan Masa Datang .................................. 11
D. Visi Sekolah ................................................................................. 13
E. Misi Sekolah ................................................................................. 14
F. Tujuan Sekolah Dalam 4 Tahun Ke Depan ................................. 14
G. Identifikasi Tantangan Nyata (Kesenjangan Kondisi)
Antara Kondisi Pendidikan Saat Ini Terhadap Kondisi
Pendidikan Masa Datang .............................................................. 16
H. Program Strategis ......................................................................... 20
I. Strategi Pelaksanaan/Pencapaian ................................................. 23
J. Hasil Yang Diharapkan ................................................................ 27
K. Supervisi, Monitoring Dan Evaluasi (Monev) ............................. 56
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 59
v
Daftar Lampiran

1. Profil sekolah
2. SK Tim Penjamin Mutu Pendidikan Sekolah
1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik IndonesiaTahun 1945


mengamanatkan bahwa salah satu tujuan Negara Republik Indonesiaadalah mencerdaskan
kehidupan bangsa dan setiap warga negara Indonesia berhakmemperoleh pendidikan yang
bermutu sesuai dengan minat dan bakat yangdimilikinya tanpa memandang status sosial, ras,
etnis, agama, dan gender.Pemerataan dan mutu pendidikan akan membuat warga negara
Indonesia memiliki keterampilan hidup (life skills) sehingga memiliki kemampuan untuk
mengenal dan mengatasi masalah diri dan lingkungannya, mendorong tegaknya
masyarakatmadani dan modern yang dijiwai nilai-nilai Pancasila.
Saat ini hasil-hasil yang diperoleh dari pembangunan pendidikan di sekolahbelum tercapai seperti
yang diharapkan. Oleh karena itu, SMA Negeri 17 Takengon selaku salah satu pemegang amanah
memiliki kewajiban untuk mewujudkan misipembangunan tersebut terutama untuk daerah
kecamatan Bies. Kami sangat menyadari bahwa perspektif pembangunan pendidikan untuk
menciptakan manusia Indonesia seutuhnya tidak hanya ditujukan untuk mengembangkan aspek
intelektual saja melainkan juga spiritual, sosial, dan emosional peserta didik. Untuk itulah
rencana kerja ini dikembangkan dengantekad agar harapan-harapan di atas dapat diwujudkan
melalui berbagai program kerja yang akan dikembangkan di SMA Negeri 17 Takengon.

B. Landasan Hukum

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan


Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan dan Perubahannya PP 32 th 2013 serta PPNo13 tahun 2015;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 Tentang PembiayaanPendidikan;


4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan danPenyelenggaraan
Pendidikan;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2016 Tentang Komite Sekolah;

6. Permendiknas No 19.tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan;

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014
tentang Ekstrakurikuler;

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014
tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai KegiatanEktrakurikuler wajib pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah;

9. Permendikbud no 111 tahun 2014 tentang penyelenggaraan BK di sekolah

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nomor 64 Tahun 2014 tentang
Peminatan Pada Pendidikan Menengah

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 tentang
Peminatan Muatan Lokal Kurikulum 2013;

12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nomor 53 Tahun 2015 tentang

Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Dan Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar Dan

Pendidikan Menengah

13. Permendikbud no 23 tahun 2015 tentang penumbuhan budi pekerti

14. Permendikbud no 18 tahun 2016 tentang pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru

15. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI no 20 tahun 2016 tentang Standar

Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah

16. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI no 21 tahun 2016 tentang Standar Isi

Pendidikan Dasar Dan Menengah

17. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI no 22 tahun 2016tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar Dan Menengah

18. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI no 23 tahun 2016 tentang Standar

Penilaian Pendidikan Dasar Dan Menengah

19. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI no 24 tahun 2016tentang Kompetensi

Dasar Pendidikan Dasar Dan Menengah

20. Perpres no 87 tahun 2017 tentang penguatan pendidikan karakter (PPK)

C. Tujuan.

Adapun tujuan Penyusunan Rencana Kerja SMA Negeri 17 Takengonempat (4)

tahun ke depan adalah:

1. Sebagai pedoman kerja pengembangan penyelenggaraan pendidikan

2. Menentukan arah program pengembangan penyelenggaraan pendidikan.

3. Menentukan tahapan-tahapan dalam pengembangan penyelenggaraanpendidikan.

D. Manfaat

Manfaat tersusunnya RKS ini antara lain:

1. Memberi arah dan bimbingan kepada para penyelenggara pendidikan disekolah dalam
rangka
2. menuju perubahan atau tujuan sekolah yang lebihbaik (peningkatan, pengembangan)
dengan resiko yang kecil dan untukmengurangi ketidakpastian masa depan.
3. Menjamin agar tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan tingkat
kepastian yang lebih tinggi dan resiko yang kecil.
4. Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah.
5. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku sekolah, antar
sekolah dan dinas pendidikan Kabupaten, dan antar waktu.
6. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
dan pengawasan pendidikan.
7. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat.
8. Menjamin tercapainya penggunaan sumber-daya secara efisien, efektif,berkeadilan dan
berkelanjutan.
9. Mendukung penyelenggaraan pendidikan yang akuntabel dan transparan.
BAB II

RENCANA KERJA SEKOLAH (EMPAT TAHUN)

SMA NEGERI 17 TAKENGON

A. Analisis Lingkungan Strategis Sekolah


1) Lingkungan Geografis
Kecamatan Harau mempunyai luas lebih kurang 28,86 km2, dengan
ketinggian dari permukaan laut 500 – 700 meter, yang diapit oleh tiga
kecamatan dan satu Provinsi Riau, sebelah Utara yaitu Kecamatan
Pangkalan Koto Baru, sebelah Selatan Kecamatan Payakumbuh, sebelah
Barat Kecamatan Mungka dan sebelah Timur Provinsi Riau.
Kecamatan Harau terdiri dari 11 nagari yaitu Taram, Bukik Limbuku,
Batu Balang, Koto Tuo, Lubuak Batingkok, Gurun, Sarilamak, Tarantang,
Solok Bio-bio, Harau dan Pilubang. Nagari yang terluas yaitu Sarilamak
sebesar 117,97 km2

dan yang terkecil Nagari Pilubang sebesar 10, 80 km2


.

2) Lingkungan Demografis
Jumlah Penduduk Kecamatan Harau pada tahun 2018 tercatat lebih
kurang 51.503 jiwa. Jumlah penduduk terbanyak terdapat di Jorong
Sarilamak. Jumlah penduduk di Kecamatan Harau saat ini merupakan
modal dasar pembangunan daerah. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan
penduduk, hal tersebut mempengaruhi

6
pelayanan pendidikan di Kecamatan Harau, baik menyangkut angka
partisipasi kasar maupun angka partisipasi murni.
Dilihat dari jenis pekerjaan orang tua siswa SMAN 1 Harau, pada
umumnya orang tua siswa bekerja sebagai buruh dan pedagang. Tingkat
pendidikan orang tua siswa menengah ke bawah. Peserta didik di SMA
N 1 Harau pada umumnya berasal dari seluruh nagari yang ada di
Kecamatan Harau, dan hanya sebagian kecil yang berasal dari luar
Kecamatan Harau.
3) Lingkungan Sosial Ekonomi
Berdasarkan kehidupan sosial ekonomi, mata pencaharian orang
tua peserta didik di SMAN 1 Harau pada umumnya yaitu buruh dan
pedagang sekitar 64,72%. Sedangkan yang berprofesi sebagai TNI/
Polri dan PNS hanya sekitar 6,95% dan pekerjaan lain-lain 28,28%.
Rata-rata pendapatan orang tua peserta didik di SMAN 1 Harau
tergolong menengah ke bawah. Yang memiliki penghasilan kurang dari
Rp. 1.000.000, - yaitu 62 %, yang memilik penghasilan antara Rp.
1.000.000 dengan Rp. 2.400.000 yaitu 32% sedangkan yang
berpenghasilan di atas Rp. 2.500.000 yaitu 6%
4) Budaya
Masyarakat di kecamatan Harau mayoritas adalah suku
Minangkabau dan beberapa suku lainnya diantaranya Jawa, Batak,
Sulawesi dan lain-lain. Dengan demikian peserta didik di SMA N 1
Harau merupakan multi etnis. Mereka hidup berdampingan dengan

aman, tentram, dan tidak ada pendiskriminasian peserta didik yang


berbeda suku. Walaupun ada perbedaan etnis dan perbedaan budaya,
tetap tidak menjadi penghalang dalam pemersatu atau pengikat
kebersamaan peserta didik SMAN 1 Harau.

B. Analisis Kondisi Pendidikan Saat Ini:

Kondisi pendidikan di SMA Negeri Harau pada saat ini sudah berjalan
sebagaimana mestinya sesuai dengan aturan yang berlaku di lingkungan Dinas
Pendidikan, hal ini memberikan dampak kepada kelulusan, ketika proses
pembelajaran berjalan dengan baik, maka tentunya akan terimbas dengan
kelulusan, semakin baik pelaksanaan pendidikannya, maka akan semakin baik
kelulsannya.
SMA Negeri 17 Takengon 4 tahun terakhir alhamdulillah lulus
100% dengan nilai yang cukup baik, hal ini terlihat dari diterimanya lulusan
SMA Negeri 17 Takengon di Perguruan Tinggi, baik Negeri maupun
swasta.
SMA Negeri 17 Takengon memperoleh rata-rata Ujian Nasional
di atas angka rata-rata kelulusan nasional 5,50 dan dapat dilihat pada tabel
berikut:

Persentase lulusan SMA Negeri 17 Takengon 4 (empat)

tahun terakhir Tahun 2015 s.d 2018

Tahun

Persentase Kelulusan Siswa Dalam Ujian Nasional


Jumlah
peserta

Jumlah peserta
yang lulus

Jumlah peserta
yang tidak lulus

Persentase
lulus
2015 275 275 0 100%
2016 258 258 0 100%
2017 353 353 0 100%
2018 330 330 0 100%

Persentase Siswa yang Diterima di Perguruan Tinggi Negeri


4 (empat) tahun terakhir Tahun Tahun 2015 s.d 2018
Tahun Jumlah Siswa yang Diterima di Perguruan Tinggi
PTN PTS Jumlah Target Realisasi
2015 134 42 176 70 % 67%
2016 109 70 180 75 % 70%
2017 216 34 250 80 % 71%
2018 240 25 265 85 % 80%
Tabel : Nilai rata-rata Ujian Nasional 4 (empat) tahun terakhir

Tahun Pelajaran 2015 s.d. 2018


No Program Mata Pelajaran Tahun
2015 2016 2017 2018

1 IPA

Bahasa Indonesia 73,8 69,4 72,88 76,30


Bahasa Inggris 52,8 52,0 64,94 55,27
Matematika 58,4 55,4 69,75 52,15
Sastra Indonesia 85,0 66,9 58,92 48,86
Antropologi 74,3 67,4
Bahasa Asing 66,5 55,6

Rata-rata Jurusan IPA 68,5 61,13 66,62 58,15

2 IPS

Bahasa Indonesia 70,0 63,0 68,5 68,00


Bahasa Inggris 44,0 41,0 69,4 44,00
Matematika 78,5 53,5 73,5 35,00
Sastra Indonesia 61,7 57,9 59,0 61,00
Antropologi 64,7 51,7
Bahasa Asing 50,7 62,0

Rata-rata Jurusan IPS 61,6 54,86 67,59 51,85


Rata-rata I + II + III (Sekolah) 62,00 56,54 61,25 55,00

9
Dari prestasi akademik dan non akademik masih sangat potensial
untuk dikembangkan pada masa yang akan datang, namun akan menghadapi
berbagai tantangan baik dari segi siswa, guru sebagai pembimbing/pelatih,
dan orang tua sebagai motivator kemajuan siswa.
Mutu kelulusan sangat menentukan daya saing dan kesempatan bagi siswa
untuk melanjutkan pada pendidikan yang lebih tinggi.
Lulusan memiliki prilaku yang mencerminkan sikap beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa, berkarakter, disiplin, jujur, percaya
diri dan bertanggung jawab, serta memiliki prilaku pembelajar sejati
sepanjang hayat yang sehat rohani dan jasmani.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan yang memadai dan
relevansinya dengan dunia pendidikan perlu diarahkan pada pendidikan
keterampilan dan pendidikan vokasional untuk menghadapi tantangan dunia
kerja yang kompetitif di segala bidang.
Di SMA Negeri 17 Takengon proses belajar mengajar
berkembang secara signifikan. Kurikulum yang dipakai adalah kurikulum
tingkat satuan pendidikan. Dalam perkembangannya, kurikulum tingkat
satuan pendidikan diarahkan pada proses pembelajaran yang bernuansa
pengembangan kecerdasan, aktivitas, kreativitas, kerjasama, dan efektifitas,
memacu semangat keunggulan, penanaman nilai-nilai budaya luhur serta
cinta keindahan seperti yang diamanatkan dalam Visi SMA Negeri 1
Kecamatan Harau.

10

Standar isi dan standar kompetensi lulusan menjadi dasar


pengembangan kurikulum. Dalam rencana strategis sekolah untuk 4 tahun
mendatang, secara bertahap akan dikembangkan mata pelajaran lain seperti
muatan lokal, program Life Skill (kewirausahaan) yang mengembangkan
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan daerah Kecamatan Harau.
Penetapan standar ketuntasan belajar minimal yang berbeda pada jenjang
dan kemampuan siswa merupakan perwujudan diversifikasi kurikulum, di
samping itu upaya untuk melaksanakan sekolah kategori mandiri tetap
dilakukan.
Pembiayaan Pendidikan bersumber dari dana Komite, BOS, BOP
dan Bantah, namun masih belum dapat memenuhi kebutuhan yang ideal,
untuk itu masih memerlukan sumber pembiayaan lainnya.
Sistem penilaian yang digunakan dalam evaluasi pembelajaran
sudah mengarah kepada penilaian HOTS, namun masih perlu ditingkatkan
dari segi kualitas dan mekanisme pelaksanaannya.
Peran dan partisipasi komite sekolah dalam pengembangan sekolah
masih sangat terbatas, dan masih perlu ditingkatkan. SMA Negeri 1
Kecamatan Harau berusaha untuk mengembangkan pendidikan sesuai
dengan Impian masyarakat dan Program Pemerintah, yaitu dengan
mengembangkan pendidikan berbasis IT.

11
C. Analisis Kondisi Pendidikan Masa Datang

Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia


membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun kita berada.
Pendidikan sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit
berkembang dan bahkan akan terbelakang.Dengan demikian pendidikan harus
betul-betul di arahkan untuk menghasilkan manusia yang
berkualitas,berkarakter dan mampu bersaing di dunia yang penuh dengan
perkembangan Teknologi. Sebagaimana empat pilar pendidikan sekarang dan
masa yang akan datang yang dicanangkan oleh UNESCO yang perlu
dikembangkan oleh Lembaga Pendidikan Formal Yaitu :
1) Learning to Know, belajar untuk mengetahui
2) Learning to Do, belajar untuk melakukan sesuatu dalam hal ini kita dituntut
untuk terampil dalam melakukan sesuatu hal.
3) Learning to Be,belajar untuk menjadi seseorang.
4) Learning to Live Together, belajar untuk kehidupan bersama.
Pada kurun waktu 4 tahun mendatang, pengembangan kurikulum tingkat
satuan pendidikan di SMA Negeri 17 Takengon diharapkan akan
terlaksana lebih maksimal seiring dengan perkembangan SMA Negeri 1
Kecamatan Harau sebagai Salah satu sekolah rujukan di Indonesia.Sebagai
realisasi dari pengembangan kurikulum khusus pada silabusnya,
pelaksanaannya dan sistem penilaian menjadi tonggak keberhasilan SMA
Negeri 17 Takengon. Penyusunan bahan ajar berbasis TIK merupakan
program strategis dalam pemenuhan tuntutan sekolah .Pada 4 tahun ke depan

12

diharapkan SDM (peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan) mengalami


peningkatan secara signifikan, baik di bidang akademik (kualifikasi), dan non
akademik (kompetensi pedagogik, sosial, IT, emosional, dll.)

Peranan komite sekolah sangat mendukung dalam menggalang


sumber dana yang memadai dan memantau penggunaannya untuk menjadikan
SMA Negeri 17 Takengon menjadi sekolah model yang berskala
nasional. Partisipasi masyarakat yang disertai kemauan untuk memikirkan
pemenuhan sarana pendidikan akan menjadi modal dasar bagi SMA Negeri 1
Kecamatan Harau untuk menyongsong pendidikan yang cerah di masa depan.
Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) bermanfaat bagi
pengembangan kompetensi peserta didik sebagai keunggulanDi masa yang akan datang, dengan
perkembangan teknologi, siswa
SMA N 1 Harau dapat belajar dimana saja dan gurupun menjadi fasilitator dan
moderator pembelajaran tanpa terikat ruang fisik, seperti yang kita lihat aplikasi
ruang guru yang sudah memberikan gambaran untuk terlaksananya
pembelajaran tersebut,meskipun saat ini masih sebagian kecil siswa yang
menggunakan, disebabkan karena faktor tertentu seperti kondisi Geografis dan
Ekonomi. Untuk masa yang akan datang SMA N 1 Harau sistem pembelajaran
akan lebih inovatif sesuai dengan perkembangan Teknologi di Era Digital.
SMA N 1 Harau insyaallah nantinya akan menjalankan
pembelajaran Digital sesuai dengan perkembangan Teknologi, dimana melalui
pendidikan digital siswa memiliki kecerdasan intelektual, emosional, sosial,
spritual, potensi siswa yang unggul, memiliki dan memiliki skills. Melihat
kondisi wilayah domisili siswa yang menyebar di daerah-daerah kecamatan
harau, ini mengalami kesulitan dalam penerapan pembelajaran digital dan
mengalami kesulitan dalam komunikasi maka untuk pendidikan masa depan
bisa di akses melalui E-Learning, dan bisa belajar jarak jauh.

D. Visi Sekolah

“Beriman, Berprestasi, Berbudaya, Kompetitif dan Kreatif

serta peduli Lingkungan”


E. Misi Sekolah
1. Mengembangkan kultur sekolah yang sesuai dengan norma keagamaan,
norma sosial kemasyarakatan, dan norma kebangsaan.
2. Melaksanakan pembelajaran, pembinaan dan bimbingan secara efektif dan
efisian sehingga setiap siswa berkembang dan berprestasi secara optimal
sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
3. Melaksanakan pembinaan kreatifitas siswa agar berprestasi di bidang
keagamaan, seni, olahraga dan olimpiade sains
4. Mengembangkan kepribadian warga sekolah yang sesuai dengan norma
yang berlaku.
5. Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang harmonis dan kondusif
untuk pelaksanaan proses pembelajaran dan bimbingan yang optimal.
6. Mengembangkan kompetensi dan kearifan siswa dalam merespon
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
7. Mengembangkan kepekaan dan kepedulian siswa terhadap lingkungan dan
alam sekitar sehingga tercipta lingkungan fisik sekolah yang bersih, indah,
rapi, rindang, nyaman dan menyenangkan
F. Tujuan Sekolah Dalam 4 Tahun Ke Depan
1. Terlaksananya pembelajaran dengan pendekatan Saintifik dan Penilaian
Otentik.
2. Tercapainya hasil belajar 100% peserta didik mencapai KKM 75 untuk
pengetahuan dan Keterampilan dan sangat Baik untuk Sikap.
3. Terwujudnya Tim Olimpiade yang mampu menjadi juara di tingkat
kabupaten, Provinsi maupun Nasional.
4. Terwujudnya Tim Olahraga yang mampu menjadi juara di tingkat
kabupaten, Provinsi maupun Nasional.
5. Terwujudnya Tim Kesenian yang mampu mewakili kabupaten ke tingkat
nasional dan internasional.
6. Terciptanya kultur sekolah dalam peningkatan karakter peserta didik.
7. Terciptanya ± 90% warga sekolah yang taat pada aturan dan norma yang
berlaku.
8. Terwujudnya tim yang diandalkan dalam lomba-lomba keagamaan seperti
lomba khutbah, shalat jenazah, musabaqah tilawatil Alquran,tahfiz,
musabaqah surahan Alquran, nasyid.

9. Terciptanya warga sekolah yang mampu mengimplementasikan norma-


norma agama dalam kehidupan.

10. Terciptanya suasana belajar yang kondusif.


11. Terwujudnya lingkungan sekolah yang bersih, indah, rapi, rindang, nyaman,
dan menyenangkan dalam mewadahi peserta didik belajar.

Strategi pencapaian tujuan


1. Melaksanakan pelatihan tentang pendekatan saintifik dan Penilaian Otentik.
2. Melaksanakan pelatihan guru-gru pada dimensi pengetahuan, keterampilan.
3. Mengadakan pelatihan olimpiade dari internal sekolah dan eksternal dan
mengikuti berbagai lomba di bidang olimpiade sains.
4. Mengadakan pelatihan olahraga dari internal sekolah dan eksternal dan
mengikuti berbagai lomba olahraga.
5. Mengadakan pelatihan olahraga dari internal sekolah dan eksternal dan
mengikuti berbagai lomba seni.
6. Melaksanakan muhadharah, shalat berjamaah, 5 S, dan keteladanan.
7. Melaksanakan kegiatan pembiasaan taat pada aturan dan norma yang berlaku.
8. Mengadakan pelatihan kegiatan keagamaan (khutbah, shalat jenazah,
musabaqah tilawatil Alquran,tahfiz, musabaqah surahan Alquran, nasyid) dari
internal sekolah dan eksternal serta mengikuti berbagai lomba keagamaan.

9. Melaksanakan kegiatan pembiasaan dan keteladanan untuk mematuhi norma-


norma beragama.
10. Melaksanakan kegiatan sekolah ramah anak.
11. Menjaga lingkungan sekolah menjadi tempat yang aman, nyaman, dan
menyenangkan untuk kegiatan pembelajaran.

H. Program Strategis

Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, maka program strategis yang


akan dikembangkan adalah sebagai berikut:
1. Kurikulum dan Pembelajaran
a. Pengembangan KTSP.
b. Penyusunan regulasi tentang peraturan.
c. Mengintegrasikan muatan lokal dalam silabus mata pelajaran.
d. Pengembangan silabus, RPP 4C dan soal HOTS yang ada dengan
Permendiknas 22 DAN 24 Tahun 2016.
e. Penggunaaan berbagai sumber pembelajaran.
2. Peningkatan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a. Pengembangan kompetensi pedagogik guru.
b. Pengembangan kompetensi profesional guru.
c. Pengembangan kompetensi sosial Kepala Sekolah.
3. Penguatan Pendidikan Karakter
a. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang mampu mengembangkan
sikap yang mencerminkan sikap berkarakter melalui kegiatan-kegiatan
penguatan karakter dan kegiatan ekskul empat pilar.
13

b. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang mampu mengembangkan


sikap yang mencerminkan sikap disiplin.
c. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang mampu mengembangkan
sikap yang mencerminkan sikap santun.
d. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang mampu mengembangkan
sikap yang mencerminkan sikap jujur.
4. Tata Kelola Manajemen Sekolah
a. Memperbaiki pedoman pengelolaan sekolah tahun sebelumnya.
b. Memperbaiki kegiatan layanan kesiswaan tahun sebelumnya.
c. Meningkatkan dayaguna pendidik dan tenaga kependidikan.
d. Meningkatkan pelaksanaan evaluasi diri.
e. Meningkatkan pelaksanaan pengelolaan bidang kurikulum dan kegiatan
pembelajaran.
5. Pemenuhan Sarana Prasarana
a. Pemenuhan sarana dan prasarana minimal.
b. Pemenuhan sarana dan prasarana lainnya.
c. Pemenuhan fasilitas pembelajaran dan penilaian
6. Peningkatan Sumber Daya Pendidik melalui kegiatan kemitraan
Meningkatkan kemitraan dan peran serta lembaga/ instansi lain.

14

I. Strategi Pelaksanaan/Pencapaian
1. Kurikulum dan Pembelajaran
a. Pengembangan KTSP.
Kegiatan pengembangan KTSP sesuai prosedur dengan melibatkan
pemangku kepentingan (Dinas Pendidikan, Komite Sekolah, dan
Stakeholder lain) melalui kegiatan lokakarya atau workshop untuk
menghasilkan dokumen KTSP.
b. Penyusunan regulasi tentang peraturan.
Menyusun regulasi tentang peraturan yang diterapkan di sekolah
meliputi Peraturan Akademik, Tata Tertib Siswa, Guru, Administrasi
Sekolah, Labor, Pustaka, dan UKS serta Ruang Serba Guna melalui
lokakarya atau workshop.
c. Mengintegrasikan muatan lokal dalam silabus mata pelajaran.
Menyusun silabus dengan mengintegrasikan muatan lokal melalui
kegiatan lokakarya atau workshop.
d. Pengembangan silabus, RPP 4C dan soal HOTS.
Mengembangkan silabus, RPP 4C dan soal HOTS melalui kegiatan
lokakarya atau workshop.
e. Penggunaaan berbagai sumber pembelajaran.
Meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan berbagai sumber
pembelajaran melalui kegiatan MGMP atau pelatihan lainnya.

15

2. Peningkatan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan


a. Pengembangan kompetensi pedagogik guru.
Meningkatkan kompetensi pedagogik guru melalui kegiatan seminar
atau pelatihan.
b. Pengembangan kompetensi profesional guru.
Meningkatkan kompetensi profesional guru (penguasaan materi
pembelajaran) melalui kegiatan MGMP atau pelatihan-pelatihan.
c. Pengembangan kompetensi sosial Kepala Sekolah.
Meningkatkan kompetensi sosial Kepala Sekolah melalui kegiatan
MKKS atau pelatihan-pelatihan.
d. Pengembangan kompetensi tenaga kependidikan
Meningkatkan kompetensi tenaga kependidikan melalui kegiatan
pelatihan-pelatihan.
3. Penguatan Pendidikan Karakter
a. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang mampu mengembangkan
sikap yang mencerminkan sikap berkarakter melalui kegiatan-kegiatan
penguatan karakter dan kegiatan ekskul empat pilar.
b. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang mampu mengembangkan
sikap yang mencerminkan sikap disiplin melalui kegiatan Pramuka,
Paskibra, dan PKS.
c. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang mampu mengembangkan
sikap yang mencerminkan sikap santun melalui kegiatan ekstra
kurikuler kerohanian dan Pramuka.

16

d. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang mampu mengembangkan


sikap yang mencerminkan sikap jujur melalui kegiatan ekstra kurikuler
Pramuka dan kerohanian.
4. Tata Kelola Manajemen Sekolah
a. Melengkapi perangkat dokumen pelaksanaan Rencana Kerja dan
Kegiatan Sekolah.
b. Melengkapi Struktur Organisasi dan Mekanisme Kerja Sekolah.
c. Meningkatkan kegiatan supervisi, monitoring, dan evaluasi sekolah.
d. Mengembangkan perangkat administrasi sekolah.
5. Pemenuhan Sarana Prasarana
a. Pemenuhan sarana dan prasarana.
- Pengadaan kursi, keramik, dan sekat Ruang Kelas.
- Premi Asuransi Gedung Sekolah, Biaya Jasa Kantor, Rekening dan
Perbaikan Jaringan Listrik.
- Pengadaan alat listrik dan elektronik, Perawatan Instalasi,
Pemeliharaan berbagai Sarpras, Belanja Pemeliharaan Mesin dan
Bangunan Gedung, Belanja BBM, Genset dan Mesin Potong
Rumput, Perlengkapan Habis pakai, Tinner Pencampur tinta WB,
Belanja Bahan/Alat Praktek, Alat Praktek IPS, Biaya Cetak dan
Penggandaan, Pengadaan Pakaian Dinas, dan ATK.
- Pengadaan Gorden Labor TIK, finger print, perawatan komputer,
printer, cpu, proyektor, laptop.

17

- Pengadaan Alat Kesehatan, K6 Belanja Alat Kebersihan, Bahan


Perawatan Taman.
- Pengadaan Lemari Arsip.
b. Pemenuhan fasilitas pembelajaran dan penilaian
- Pengadaan buku teks dan langganan koran.
- Pengadaan bahan habis pakai IPA.
- Pengadaan alat Praktek IPA dan Alat Praktek Matematika.
- Pengadaan Alat Praktek Agama.
6. Peningkatan Sumber Daya Pendidik melalui kegiatan kemitraan
Meningkatkan kemitraan dan peran serta lembaga lain antara lain Dinas
Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan, Kemenag, Kepolisian, Kejaksaan,
TNI, Dinas Perhubungan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Badan
Narkotika Nasional, Perguruan Tinggi Negeri dan swasta, dll.

J. Hasil Yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan sesuai dengan program-program strategis di atas


adalah sebagai berikut:
1. Tersusunnya dokumen KTSP.
2. Tersusunnya peraturan akademik dan Tata Tertib Siswa, Guru, Administrasi
Sekolah, Labor, Pustaka, dan UKS serta Ruang Serba Guna.
3. Tersusunnya silabus yang terintegrasi dengan muatan lokal.
4. Tersusunnya RPP 4C dan soal HOTS.
5. Guru mampu menggunakan berbagai sumber belajar.
6. Meningkatnya kompetensi pedagogik dan profesional guru.

18

7. Meningkatnya kompetensi sosial Kepala Sekolah.


8. Meningkatnya kompetensi tenaga kependidikan.
9. Terlaksananya Pengembangan Pendidikan Karakter melalui berbagai
kegiatan ekstra kurikuler.
10. Memiliki perangkat dokumen pelaksanaan Rencana Kerja dan Kegiatan
Sekolah.
11. Memiliki Struktur Organisasi dan Mekanisme Kerja Sekolah.
12. Terlaksananya kegiatan supervisi, monitoring, dan evaluasi sekolah.
13. Memiliki perangkat administrasi sekolah.
14. Terealisasinya/ tercapainya peningkatan implementasi prinsip-prinsip
kemandirian, transparansi, partisipasi, akuntabilitas, program sekolah.
15. Terealisasinya/terpenuhinya pengadaan/perbaikan/penambahan peralatan
praktik laboratorium, olahraga, seni, komputer, perpustakaan, jaringan
internet dan media pendidikan lainnya.
16. Terjalinnya kerja sama sekolah dengan Dinas Lingkungan Hidup, Dinas
Kesehatan, Kemenag, Kepolisian, Kejaksaan, TNI, Dinas Perhubungan,
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Badan Narkotika Nasional, Perguruan
Tinggi Negeri dan swasta, dll.

30

54

K. SUPERVISI, MONITORING DAN EVALUASI (MONEV)

Pemantauan dan evaluasi dilakukan terhadap kinerja satuan pendidikan


pengelola dan penyelenggara pendidikan yang mencakup aspek teknis,
administrasi dan pengelolaan kegiatan dan/atau program pendidikan tersebut.
Pemantauan dan evaluasi yang dilakukan pada hakekatnya untuk mengukur
kesesuaian pencapaian indikator kinerja atau target kerja yang ditetapkan dalam
rencana jangka menengah (2018-2021), dengan target yang dapat dicapai melalui
strategi pelaksanaan tertentu. Indikator kinerja yang digunakan memiliki kriteria
yang berlaku spesifik, jelas, relevan, dapat dicapai, dapat dikuantifikasikan, dan
dapat diukur secara obyektif serta fleksibel terhadap perubahan/penyesuaian.
Monev ini terlaksana secara terus menerus sesuai program.

Bidang pendidikan mempunyai program pembangunan pendidikan


yang beragam, maka indikator kinerja yang diukur dapat bersifat fisik,
antara lain: pembangunan prasarana dan sarana fisik, angka partisipasi
siswa, angka mengulang kelas, dan angka putus sekolah, maupun nonfisik,
antara lain peningkatan nilai UN, serta kecerdasan dan perilaku peserta
didik. Berdasarkan sifat dari masing-masing jenis indikator kinerja maka
diperlukan cara dan alat ukur yang berbeda sesuai dengan sifat dan bentuk
indikator yang akan diukur.
Secara umum, terdapat empat jenis indikator kinerja yang digunakan
sebagai acuan dalam pemantauan dan evaluasi kinerja, yaitu:
1. Indikator masukan, antara lain mencakup kurikulum, siswa, dana, sarana
dan prasarana belajar, data dan informasi, pendidik dan tenaga kependidikan,

55

gedung sekolah, kelompok belajar, sumber belajar, motivasi belajar,


kesiapan anak (fisik dan mental) dalam belajar, kebijakan dan peraturan
serta perundang-undangan yang berlaku.
2. Indikator proses, antara lain mencakup lama waktu belajar, kesempatan
mengikuti pembelajaran, lama mengikuti pendidikan, jumlah yang putus
sekolah, efektivitas pembelajaran, mutu proses pembelajaran, dan metode
pembelajaran yang digunakan.
3. Indikator keluaran, antara lain mencakup jumlah siswa yang lulus atau
naik kelas, nilai-rata-rata ujian, mutu lulusan/naik kelas, dan jumlah siswa
yang menyelesaikan pembelajaran/naik kelas berdasarkan jenis kelamin.
4. Indikator dampak, antara lain berupa kemampuan/jumlah siswa yang
melanjutkan sekolah, jumlah siswa yang bisa bekerja di perusahaan atau
usaha mandiri, jumlah angkatan kerja berdasarkan tingkat pendidikan, dan
pengaruh para lulusan terhadap mutu angkatan kerja/lingkungan sosial,
peran serta siswa dalam pembangunan lingkungan dan pengaruh atau peran
lulusan pendidikan dan pelatihan terhadap kehidupan masyarakat secara
luas.
Pemantauan dan evaluasi dilakukan oleh kepala sekolah dan tim
internal yang dibentuk sekolah serta dari pihak eksternal. Alat yang akan
digunakan disusun oleh tim dan juga mengadopsi instrumen monev dari
berbagai instrumen yang ada seperti instrumen akreditasi. Untuk pelaksanaan
Monev, juga akan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota. Monev akan

56

dilakukan 2 kali dalam setahun pada setiap akhir semester. Hasil evaluasi akan
digunakan untuk perbaikan program tahun berikutnya.

57
BAB IV
PENUTUP

Rencana Kerja Sekolah merupakan rencana strategis yang didasari filosofi,


arah dan tujuan pendidikan nasional. Oleh karena itu diperlukan analisis rencana
kerja sekolah untuk mengembangkan sekolah dengan kondisi yang diharapkan
sesuai Standar Nasional Pendidikan.
RKS merupakan standar pengelolaan sekolah yang berkaitan dengan SNP
yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.
1. Perencanaan program satuan pendidikan mengacu pada visi, misi,tujuan dan
Rencana Kerja Sekolah.
2. Pelaksanaan Rencana Kerja sekolah mencakup :
a.Pedoman Sekolah
b. Struktur Organisasi
c. Pelaksanaan kegiatan sekolah
d. Kegiatan bidang kesiswaan
e. Kegiatan bidang Kurikulum dan kegiatan pembelajaran
f. Kegiatan bidang pendidikan dan tendik
g. Kegiatan bidang sarpras
h. Kegiatan bidang keuangan /pembiayaan
i. Kegiatan bidang pengembangan budaya dan lingkungan sekolah
j. Kegiatan bidang peran serta masyarakat dan kemitraan sekolah
3. Pengawasan pengelolaan sekolah pemantauan, supervisi, evaluasi pelaporan dan
tindak lanjut hasil pengawasan. Pemantauan pengelolaan oleh komite atau
lembaga perwakilan yang berkepentingan untuk menilai efisiensi, efektivitas,
dan akuntabilitas pengelolaan. Supervisi pengelolaan akademik oleh Kepala
Sekolah, pengawas secara teratur dan berkelanjutan.
Selain itu diperlukan kegiatan Evaluasi diri terhadap kinerja sekolah,
evaluasi dan pengembangan KTSP, evaluasi pendayagunaan pendidik dan tendik,
akreditasi sekolah. Sistim informasi manajemen fasilitas informasi yang efesien,

58

efektif, dan mudah diakses untuk mendukung administrasi pendidikan yang efektif,
efesien dan akuntabel.
Semoga dengan adanya rencana kerja sekolah ini dapat memberikan
pencerahan kepada dunia pendidikan khususnya SMA Negeri 17 Takengon,
sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik kepada semua warga sekolah.

Anda mungkin juga menyukai