D. Klasifikasi
Jenis Fetal Distress yaitu :
1. Gawat janin yang terjadi secara ilmiah
2. Gawat janin iatrogenik : Gawat janin iatrogenik adalah gawat janin yang
timbul akibat tindakan medik atau kelalaian penolong. Resiko dari praktek
yang dilakukan telah mengungkapkan patofisiologi gawat janin iatrogenik
akibat dari pengalaman pemantauan jantung janin.
E. Manifestasi Klinik
Penyebab tanda-tanda gawat janin (Menurut Tuckor Martin 1997 Pemantauan
janin)
1. Hipoksia awal pada janin : Janin melakukan kompensasi untuk mengurangi
aliran darah dengan meningkatkan stimulasi simpatik atau melepaskan
epinefrin dari medulla adrenal atau keduanya.
2. Demam pada maternal : Mempercepat metabolisme dari miokardium janin,
meningkatkan aktivitas kardia akselerasi simpatik sampai 2 jam sebelum ibu
demam.
F. Komplikasi
Komplikasi yang dapat muncul jika janin mengalami gawat janin yaitu :
1. Asfiksia
2. Menyebabkan kematian janin jika tidak segera ditangani dengan baik.
G. Penatalaksnaan Medis
Jika denyut jantung janin diketahui tidak normal, lakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Tergantung faktor penyebab: perubahan posisi lataran dan pemberian O2 8-12
l/menit membantu mengurangi demam pada maternal dengan hidrasi anti
piretik dan tindakan pendinginan.
2. Jika sebab dari ibu diketahui (seperti demam, obat-obatan) mulailah
penanganan yang sesuai dengan kondisi ibu:
a. Istirahat baring
b. Banyak minum
c. Kompres untuk menurunkan suhu tubuh ibu
3. Jika sebab dari ibu tidak diketahui dan denyut jantung janin tetap abnormal
sepanjang paling sedikit 3 kontraksi, lakukan pemeriksaan dalam untuk
mencari penyebab gawat janin:
a. Jika terdapat perdarahan dengan nyeri yang hilang timbul atau menetap,
pikirkan kemungkinan solusio plasma.
b. Jika terdapat tanda-tanda infeksi (demam, sekret vagina berbau tajam)
berikan anti biotik untuk amnionitis.
c. Jika tali pusat terletak di bawah janin atau dalam vagina lakukan
penanganan prolaps tali pusat.
4. Jika denyut jantung janin tetap abnormal atau jika terdapat tanda-tanda lain
gawat janin (mekonium kental pada cairan amnion, rencanakan persalinan).
K. Pemeriksaan Penunjang
Tujuan :
Kriteria hasil : Bebas dari variabel atau deselerasi lanjut dengan DJJ
3. Hipoksia b.d disfungsi plasenta, gangguan pertukaran gas dan nutrisi ditandai
dengan embolus (sumbatan).
Tujuan :
Asri, D.H dan Cristine C.P, 2012. Asuhan Persalinan Normal. Yogyakarta:Nuha
Medika
Ai Yeyeh, Rukiyah, Yulianti, Lia. 2010.Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.
Jakarta : Trans Info Medika.
Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : EGC
Benson, R.C dan Pernoll M.L. 2013. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Jakarta:
EGC
Gant, N.F dan F.G. Cuningham. 2011. Dasar-dasar Ginokologi dan Obstetri.
Jakarta : EGC