Anda di halaman 1dari 5

Nama : I Putu Denny Dwipayana

NIM : 119211223 / Kelas B / FEB Akuntansi Pagi


Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi
Dosen : Drs. I Wayan Joniarta M.Si

Terbukti Korupsi, Mantan Dirut PT Inti Divonis 2 Tahun Penjara


Liputan6.comLiputan6.com
03 Mar 2020, 06:06 WIB

Direktur PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) Darman Mappangara berada di ruang


tunggu KPK untuk menjalani pemeriksaan, Jakarta, Kamis (5/9/2019). Darman diperiksa
sebagai saksi kasus dugaan suap proyek pengadaan pekerjaan baggage handling system
(BHS) di 6 bandara. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Direktur Utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Inti)


Darman Mappangara divonis 2 tahun penjara ditambah denda Rp 100 juta subsider 3 bulan
kurungan karena terbukti menyuap Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II 2015-2019 Andra
Yastrialsyah Agussalam sebesar 71 ribu dolar AS dan 96.700 dolar Singapura.

"Mengadili, menyatakan terdakwa Darman Mappangara telah bersalah secara sah dan
meyakinkan menurut hukum bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama
dan berlanjut sebagaimana dakwaan alternatif pertama," kata ketua majelis hakim Rianto
Adam Ponto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (2/3/20200
malam.
Vonis tersebut lebih rendah dibanding tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK yang
meminta agar Darman divonis selama 3 tahun ditambah denda Rp 200 juta subsider 5 bulan
kurungan.

Vonis itu berdasarkan dakwaan pertama dari pasal 5 ayat 1 huruf b UU No. 31 tahun 1999
sebagaimana diubah dengan UU No. 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 juncto Pasal 64 ayat 1 KUHP.

Dalam perkara ini, Darman Mappangara dinilai terbukti menyuap Direktur Keuangan PT
Angkasa Pura II 2015-2019, Andra Yastrialsyah Agussalam sebesar 71 ribu dolar AS (sekitar
Rp 988,738 juta) dan 96.700 dolar Singapura (sekitar Rp 996,381 juta) sehingga jumlahnya
mencapai Rp 1,985 miliar.

Tujuan pemberian uang tersebut adalah agar Andra mengupayakan PT Inti menjadi pelaksana
pekerjaan dalam pengadaan dan pemasangan semi Baggage Handling System (BHS) di
Kantor Cabang PT Angkasa Pura (AP) II antara PT Angkasa Pura Propertindo (APP) dan PT
Inti.

PT Inti adalah salah satu BUMN yang bergerak di bidang telekomunikasi dan teknologi
informasi. Darman Mappangara selaku dirut PT Inti sudah kenal Dirkeu PT AP II Andra
Yastrialsyah sejak sama-sama bekerja di PT LEN Industri.

Pada 23 Agustus 2018, Darman memberitahu Andra melalui whatsapp bahwa ada rencana
kontrak PT Inti melalui PT APP untuk Semi BHS (mencakup X-Ray) sekitar Rp 200 miliar
kemudian Andra menyampaikan akan "mengawal" pekerjaan tersebut di tingkat direksi PT
AP II.

Pada 28 Desember 2018, Ituk Herarindri selaku Direktur Pelayanan dan Fasilitas Bandara PT
AP II mengeluarkan Surat Penetapan Pelaksana Pekerjaan yang menetapkan PT APP sebagai
pelaksana pekerjaan pengadaan dan pemasangan semi BHS di kantor cabang PT AP II
dengan nilai pekerjaan Rp 143,825 miliar dengan waktu pelaksanaan 450 hari kalender.

Darman juga pernah memberitahukan kepada teman SMP-nya bernama Andi Taswin
mengenai proyek pekerjaan atau pekerjaan yang akan diperoleh PT Inti dari PT AP II
maupun dari PT APP di antaranya yaitu:a. Visual Docking Guidance Systems senilai Rp
106,480 miliar dari PT AP 2b. Bird Strike Detterence senilai Rp 22,85 miliar dari PT AP 2
(Persero)c. Pengembangan Bandara (Semi Baggage Handling System atau BHS) senilai Rp
86,44 miliar dari PT Angkasa Pura Propertindo
Pada Mei 2019, Darman Mappangara mengenalkan temannya Andi Taswin Nur kepada
Andra yang bertugas membantu Darman untuk urusan administrasi dan keuangan Darman.

Pada 20 Mei 2019, Andi Taswin pernah diberitahu Darman mengenai dokumen Proforma
Purchase Order yang dikeluarkan oleh PT Inti kepada PT Berkat pada 30 April 2019 untuk
pengadaan dan pemasangan conveyor Semi BHS untuk 6 bandara, yang seolah-olah PT Inti
sudah memesan conveyor Semi BHS kepada PT Berkat serta adanya kewajiban memberikan
sejumlah uang kepada Andra.

Pada 25 Juli 2019, Darman meminta Andi Taswin untuk menyiapkan uang sebesar Rp 2
miliar yang akan diserahkan kepada Andra secara bertahap supaya proses kontrak pekerjaan
antara PT Inti dengan PT APP dan pembayaran uang muka cepat terlaksana.

Ditangkap Petugas KPK

Pada 26 Juli 2019 atas perintah Darman, Andi Taswin menyerahkan uang sebesar 53 ribu
dolar AS kepada Andra melalui supir Darman bernama Endang di Mal Plaza Senayan,
Jakarta.

Pada 27 Juli 2019, atas perintah Darman, maka Andi Taswin menyerahkan uang sebesar 18
ribu dolar AS kepada Andra melalui Endang di lobby Mal Lotte Avenue Kuningan, Jakarta.
Uang tersebut sebelumnya ditukarkan Andi Taswin di tempat penukaran Valas di PT
Ratumas Valasindo dengan uang sejumlah Rp 253,62 juta.

Pada 30 Juli 2019, Darman menghubungi Andra dan menyampaikan akan menyerahkan uang
sebesar Rp 1 miliar dan meminta agar uang muka ke PT APP ditambah karena PT Inti
membutuhkan uang sekitar Rp 16 miliar atau 20 persen dari nilai kontrak PT AP II ke PT
APP yang akan digunakan untuk pemesanan barang.

Pada 31 Juli 2019, Darman memberitahukan Andi Taswin bahwa uang sudah masuk ke
rekening Andi Taswin di Bank Mandiri sebesar Rp 4,2 miliar dan menyuruhnya untuk
memberikan uang Rp 1 miliar kepada Andra ke dalam mata uang dolar Singapura yaitu
96.700 dolar Singapura.

Andi Taswin lalu bertemu dengan Endang di Lobi Center Mall Casablanka dan menyerahkan
uang sebesar 96.700 dolar Singapura dan tidak berapa lama kemudian keduanya ditangkap
oleh petugas KPK.
Dampak Ekonomi

Transparansi Internasional Indonesia (TII) mencatat kalau uang rakyat dalam praktek APBN
dan APBD menguap oleh perilaku korupsi. Sekitar 30-40 persen dana menguap karena
dikorupsi, dan korupsi terjadi 70 persennya pada pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah.

Berikut beberapa dampak yang ditimbulkan :

1. Melemahkan kapasitas dan kemampuan pemerintah dalam program pembangunan yang


meningkatkan perekonomian

Dalam hal ini kuantitas dan kualitas mengalami penurunan, karena besarnya biaya untuk
proses yang terjadi karena korupsi. Serta, turut mengurangi anggaran pembiayaan untuk
perawatan fasilitas umum, seperti, perbaikan jalan hingga menghambat roda ekonomi.

2. meningkatkan utag negara

Kondisi perekonomian global yang mengalami resesi melanda semua negara termasuk
Indonesia yang memaksa negara – negara tersebut untuk melakukan hutang mendorong
perekonomiannya yang sedang melambat karena resesi dan menutup biaya anggaran yang
defisit.

3. menurunkan pendapatan negara

Dalam hal ini pendapatan negara berkurang secara signifkan dari sektor pajak . karena, pajak
menjadi sumber untuk membiayai pengeluaran pemerintah dalam menyediakan barang dan
jasa publik. Selain itu bidang telekomunikasi merupakan media yang penting dalam
pelaksanaanya. Sebab, pemungutan pajak sekarang sudah menggunkan media teknologi
dalam mengaturnya sehingga sangat mengkhawatirkan yang dapat menyebabkan korupsi.

Dampak Sosial dan Kemiskinan

korupsi menciptakan ekonomi biaya tinggi yang membebankan pelaku ekonomi. Kondisi
ekonomi biaya tinggi ini berimbas pada mahalnya harga jasa dan pelayanan publik karena
harga yang ditetapkan harus dapat menutupi kerugian pelaku ekonomi akibat besarnya modal
yang dilakukan karena penyelewengan yang mengarah ke tindak korupsi.
Ada beberapa dampak dan permasalahan yang terjadi akibat tindakan korupsi terhadap aspek
social dan kemiskinan masyarakat, salah satu diantaranya yaitu:

1. Tingginya tingkat pengangguran

Kemiskinan disuatu negara disebabkan karena tingginya tingkat pengangguran. Dan salah
satu penyebab tingginya tingkat pengangguran disuatu Negara adalah berkuasanya para
pelaku koruptor.

2. Terhambatnya dalam mengentas kemiskinan

Pada dasarnya pemerintah telah memiliki rancangan dan anggaran dalam mengatasi masalah
kemiskinan. Namun banyaknya pejabat negara yang melakukan tindakan korupsi , salah
satunya yaitu dengan cara menyelewengkan anggaran pemerintah yang diberikan untuk
mengatasi masalah kemiskinan, yang pada akhirnya berakibat pada lambatnya dalam
mengentas masalah kemiskinan.

3. Terbatasnya akses bagi masyarakat miskin

Meluasnya para pelaku koruptor akan berimbas terhadap sulitnya mengakses informasi bagi
masyarakat miskin khususnya dalam masalah pekerjan, Karena anggaran yang diberikan
untuk periklanan telah diselewengkan oleh para koruptor. Sehingga pada ahirnya masyarakat
miskin sulit mendapatkan pekerjaan dan bahkan dia tidak bekerja.

4. Kurangnya solidaritas sosial

Banyaknya para pelaku koruptor juga mempengaruhi terhadap sifat kebersamaan, karena para
pelaku koruptor hanya memenintangkan kepentingan individu.

Anda mungkin juga menyukai