TRANSPORT LAYER
Nama :
Kelas : A3
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah
ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Makalah Jaringan
Komputer Transport Layer”.
Makalah ini berisikan tentang sedikit materi dari pelajaran jaringan komputer
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi ataupun pelajaran kepada
kita semua tentang lapisan transpor yang ada didalam lapisan jaringan /Osi
layer.Mudahmudahan dengan mempelajari makalah ini ,akan mampu menghadapi
masalah-masalah atau nilai-nilai dasar yang direflesikan dalam berpikir dan
bertindak .
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa melancarkan segala usaha kita. Amin.
Penyusun
Kelompok III
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
1.1. Latar Belakang Masalah............................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.3. Pengertian..................................................................................................5
1.4. Tujuan........................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................7
2.1 Pengertian Transport Layer............................................................................7
2.2 Jenis Jenis Protocol di dalam Transport Layer...............................................9
1. Simple Protocol.........................................................................................9
2. Stop and Wait Protocol............................................................................10
3. Go Back Protocol....................................................................................12
4. Piggy Back Protocol................................................................................13
5. Selective Repeat Protocol........................................................................13
2.3 TCP dan UDP...............................................................................................15
1) TCP..........................................................................................................15
2) UDP.........................................................................................................16
Perbedaaan antara TCP dan UDP.......................................................................19
2.4 Layanan Utama pada TCP............................................................................20
1) Layanan utama pada TCP........................................................................20
2) Segment...................................................................................................21
3) Koneksi pada TCP...................................................................................23
2.5 Proses Terjadinya Congestion (kemacetan).................................................24
1) Congestion Windows..............................................................................24
2) Congestion Detection..............................................................................25
3) Congestion Policies.................................................................................25
BAB III PENUTUP...............................................................................................26
Kesimpulan.........................................................................................................26
Saran...................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................28
BAB I
PENDAHULUAN
Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan
protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami
kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut : Standar
model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model
Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat
berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer
digunakan. Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi
(seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus,
sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-
ulang pada beberapa lapisan. Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP
(sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi
kurang diminati.
Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference
Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan
mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Government Open
Systems Interconnection Profile (GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya
ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI
Reference model jarang dijumpai di luar Eropa.
1.3. Pengertian
OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari
koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat
berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam
TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan
tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI
Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana
beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi
dan berinteraksi.
Dalam komputasi dan telekomunikasi, lapisan transport adalah tingkat empat dari
model OSI tujuh tingkat. Menanggapi permintaan layanan dari lapisan sesi dan
pelayanan permintaan isu ke lapisan jaringan. Lapisan transport menyediakan
transfer data transparan antar host. Hal ini bertanggung jawab untuk pemulihan
kesalahan end-to-end dan kontrol aliran. Hal ini menjamin transfer data lengkap.
Dalam Stack protokol IP fungsi ini dicapai dengan koneksi berorientasi
Transmission Control Protocol (TCP) atau jenis datagram User Datagram
Protocol (UDP).
1.4. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang materi yang
terkandung dalam Sub-Lapisan Medium Access dan Network Layer. Sedangkan
manfaat dari makalah ini untuk menambah pengetahuan Sub-Lapisan Medium
Access dan Network Layer baik secara umum ataupun khusus.
BAB II
PEMBAHASAN
Contoh dari protokol yang bekerja pada lapisan transport adalah Transmission
Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP) yang tersedia dari
kumpulan protokolTCP/IP. Karena peran ini, keseluruhan pekerjaan lapisan
transport adalah menyediakan fungsi yang diperlukan untuk memungkinkan
komunikasi antara proses aplikasi perangkat lunak pada komputer yang berbeda.
Ini mencakup sejumlah tugas yang berbeda tetapi terkait
Fungsi lain dari lapisan transport adalah untuk memberikan layanan koneksi untuk
protokol dan aplikasi yang berjalan di tingkat atasnya. Ini dapat dikategorikan
sebagai layanan koneksi atau layanan connectionless. Sementara orientasi layanan
koneksi dapat ditangani pada lapisan jaringan juga, mereka lebih sering terlihat
pada lapisan transport dalam dunia nyata.Beberapa protokol suite, seperti TCP /
IP, menyediakan connection-oriented dan lapisan transport protokol
connectionless, untuk memenuhi kebutuhan berbagai aplikasi.
Lapisan transport mengontrol port sumber dan port tujuan paket, termasuk
nomor urut paket yang dikirim. Oleh karenanya, menggunakan mekanisme
lapisan protokol transport file yang besar dapat dikirim dalam potongan paket
kecil, yang kemudian digabungkan kembali di bagian penerima. Lapisan transport
juga berusaha menjamin supaya paket yang diterima sampai ditujuan dengan
selamat, jika ada kesalahan / kerusakan paket di jalan, maka [lapisan transport] ini
yang akan berusaha memperbaikinya.
Tujuan dari lapisan Transport adalah untuk memberikan transparan transfer data
antara pengguna akhir, sehingga mengurangi lapisan atas dari keprihatinan apapun
dengan menyediakan dan hemat biaya transfer data yang handal. Lapisan transport
berubah dan sangat mendasar layanan yang dapat diandalkan yang disediakan
oleh lapisan Jaringan layak menjadi salah satu istilah ‘Komunikasi’. Ada daftar
panjang jasa yang dapat secara optional diberikan pada tingkat ini. Tidak satupun
dari mereka adalah wajib, karena tidak semua aplikasi ingin semua layanan yang
tersedia. Beberapa dapat terbuang overhead, atau bahkan kontraproduktif dalam
beberapa kasus.
Sebagaimana proses yang terjadi untuk setiap layer pada jaringan komputer (di
setiap komputer, baik di sisi pengirim maupun penerima), maka pada Simple
Protocol juga terjadi hal yang sama. Tanpa adanya proses Flow Control dan Error
Control, maka paket yang dikirimkan dari komputer pengirim akan diterima dari
layer teratas (Aplication Layer) ke layer-layer di bawahnya (Transport Layer
hingga ke Physical Layer), untuk kemudian diterima oleh komputer penerima dari
layer terbawah (Physical Layer) menuju ke Layer teratas (Application Layer).
Dan tentu saja terjadi proses Encapsulation dan Decapsulation didalamnya (baik
di sisi pengirim maupun di sisi penerima).
Pengirim (sender) dan penerima (receiver), atau dalam konteks lain adalah
komputer asal (source) dan komputer tujuan (destination), sama- sama
menggunakan Sliding Windows dengan size 1. Sliding Windows merupakan
sebuah virtual Windows dengan ukuran yang dapat ditentukan. Sliding Windows
berfungsi untuk mengecek urutan pengiriman dan penerimaan paket di dalam
jaringan komputer.
Pada Stop and Wait Protocols ini, komputer pengirim (sender) atau komputer asal
(source) mengirimkan satu buah paket data pada satu waktu, kemudian berhenti
(stop) dan menunggu (wait) sampai sebuah Akcnowledgement (ACK) diterima.
Jika Akcnowledgement (ACK) telah diterima, maka akan dilanjutkan ke proses
pengiriman paket data selanjutnya. Demikianlah proses berulang hingga paket
terkirim dengan sempurna dan diterima dengan baik oleh penerima (receiver) atau
komputer tujuan (destination).
Stop and Wait Protocols ini menerapkan konsep Connection Oriented dengan baik
sekali. Untuk setiap pengiriman paket, akan diawali dengan kondisi (state) berupa
Start (mulai). Kemudian dari sisi penerima akan mengirimkan ACK, sehingga
kondisi menjadi Wait (tunggu). Dalam hal ini, dilakukan pengecekan apakah
checksum sudah benar dan paket yang dikirimkan tidak rusak (corrupt). Apabila
paket rusak atau tidak benar, maka paket akan dibuang dan dikirimkan ulang
kembali dari pengirim. Apabila paket sudah benar dan tidak rusak, maka kondisi
menjadi Stop (berhenti). Paket – paket selanjutnya pun akan dikirimkan kembali
dengan memulai kondisi State, Wait dan Stop secara berulang – ulang hingga
paket yang dikirimkan ke penerima sampai dengan baik dan utuh. Konsep
connection oriented inilah yang kemudian diadopsi oleh protocol TCP sebagai
salah satu protokol pada Transport Layer.
Transmission Control Protocol (TCP) adalah salah satu jenis protokol yang
memungkinkan kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data
didalam suatu network (jaringan). TCP merupakan suatu protokol yang berada di
lapisan transpor (baik itu dalam tujuh lapis model referensi OSI atau model
DARPA) yang berorientasi sambungan (connection-oriented) dan dapat
diandalkan (reliable). TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan
keandalan data.
Kelebihan TCP/IP
Beberapa Kelebihan TCP/IP Dibandingkan Protokol yang lain :
TELNET
FTP (File Transfer Protocol)
SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
2) UDP
UDP, singkatan dari User Datagram Protocol, adalah salah satu protokol lapisan
transport TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable),
tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang
menggunakan TCP/IP.
Kegunaan UDP
UDP sering digunakan dalam beberapa tugas berikut :
2) Segment
Pada transport layer, paket data disebut dengan segment. Sebuah segment
mempunyai sebuah format standar dengan delapan buah bagian
didalamnya, yaitu :
a. Source Port Address
Source Port Address memuat port number pada kumputer asal
(source) dari beragam aplikasi di dalam jaringan komputer.
b. Destination Port Address
Destination Port Address memuat port number pada komputer
tujuan (destination) dari beragam aplikasi di dalam jaringan
komputer.
c. Sequence Number
Sequence Number memuat sejumlah angka sepanjang 32 bit, yang
berfungsi untuk memberitahukan kepada komputer tujuan
mengenai bit data yang mana saja yang menjadi bit pertama di
paket data (Segment) yang dikirim dan diterima.
d. Acknowledgment (ACK) Number
Acknowledgment (ACK) Number merupakan nomor dari ACK
yang diterima oleh komputer pengirim, sebagai hasil konfirmasi
laporan dari komputer penerima terhadap paket data yang
diterimanya.
e. Header Length
Header Length merupakan panjang dari Header TCP sepanjang 4
Byte.
f. Control
Control (atau bisa juga disebut Control Bit) memuat sejumlah bit
yang membantu di dalam beberapa proses pada TCP. Di dalam
Control antara lain terdapat Flow Control, pembukaan koneksi,
penutupan koneksi dan proses transfer data. Kemudian terdapat
juga enam buah operasi didalamnya, yang meliputi SYN
(sinkronisasi Sequence Number), FIN (pengecekan jika tidak ada
data yang berasal dari komputer pengirim), URG (Urgent Point,
yaitu point penting didalam field TCP yang bersifat signifikan),
ACK (Acknowledgment untuk point penting didalam field TCP
yang bersifat signifikan), PSH (berfungsi sebagai tombol tekan
atau Push), dan RST (berfungsi untuk Reset, yaitu mengembalikan
pengaturan koneksi).
g. Windows Size
Windows Size merupakan ukuran dari windows yang digunakan di
dalam proses pengiriman paket pada TCP. Panjangnya mencapai
16 bit.
h. Checksum
Checksum pada TCP memiliki fungsi yang sama dengan
Checksum pada UDP. Perbedaannya, checksum pada TCP
merupakan suatu keharusan. Sedangkan pada UDP, checksum
merupakan sebuah opsional saja.
3) Koneksi pada TCP
TCP memiliki sejumlah tahapan di dalam penyediaan dan pembentukan
koneksi. Terdapat tiga buah tahap koneksi yang dimiliki oleh TCP, yaitu:
a. Connection Establishment
Tahap paling awal yang dilakukan oleh TCP adalah mentransmisikan
data dalam bentuk Duplex Mode, sehingga salah satu protokol yang
akan umum digunakan secara nyata adalah piggyback. Pada tahap ini
koneksi mulai dibentuk dengan menggunakan Three Way
Handshacking. Proses dimulai dari server dengan sebuah Passive
Open. Pada passive open ini, server memberitahukan pada TCP bahwa
koneksi siap dilakukan, sehingaa client diperbolehkan untuk
melakukan permintaan koneksi. Kemudian dilanjutkan dengan Active
Open. Pada Active Open ini, client mengirimkan permintaan (request)
ke server, yang didalamnya memuat SYN. Proses kemudian
dilanjutkan oleh server, dengan cara melayani request client melalui
koneksi yang telah terbentuk tersebut. Pada tahap ini dilakukan
pengiriman SYN dan ACK. Client membalas dengan mengirimkan
ACK. Sebuah segment SYN maupun SYN + ACK tidak dapat
membawa data didalamnya, namun hanya dapat memuat sebuah
sequence number didalamnya.
b. Data Transfer
Setelah tahap Connection berhasil dilakukan, maka koneksi mulai
tersedia untuk komputer yang akan saling berhubungan (komunikasi).
Tahap selanjutnya adalah melakukan Data Transfer. Pada proses ini
dilakukan transfer data secara Bidirectional (dua arah). Umumnya
digunakan konsep piggyback. Dengan Bidirectional, paket data dan
ACK dapat dikirimkan secara bersama-sama. Tahap diawali dengan
adanya Send Request (pengiriman permintaan untuk pengiriman paket
data) dari client ke server. Kemudian dilanjutkan dengan server
menerima Request dari client terkait dengan pengiriman paket data.
Setelah proses transfer paket data (beserta dengan ACK) terjadi,
kemudian koneksi ditutup (Closed atau Terminated).
c. Connection Termination
Connection Termination merupakan tahap terakhir pada koneksi TCP,
yaitu tahap menutup koneksi dari client ke server. Pada tahap ini
dilakukan juga Three Way Handshacking. Proses Three Way
Handshacking dimulai dari client melakukan Active Close. Pada
Active Close ini client mengirimkan FIN. Kemudian dilanjutkan oleh
server dengan cara merespon melalui Passive Close. Pada Passive
Close ini dilakukan pengiriman FIN dan ACK (Acknowledgment),
kemudian koneksi ditutup. Client lalu mengirimkan kembali ACK.
Merupakan sebuah control kendali terhadap paket data yang mengalir di dalam
jaringan komputer, dari komputer pengirim ke komputer penerima. Control
kendali yang dilakukan oleh TCP (Transmission Control Protocol) untuk
membuang paket data yang berlebihan di luar batas daya tampung inilah yang
disebut dengan Congestion Control. Proses ini meliputi 3 buah proses, yaitu :
1) Congestion Windows
Congestion Windows merupakan variable yang dimiliki oleh TCP
(Transmission Control Protocol) sehubungan dengan proses transmisi
paket data yang dilakukan oleh TCP di dalam jaringan komputer. Di
dalamnya terdapat dua buah parameter nilai yang digunakan, yaitu rwnd
(Receiver Windows) dan cwnd (Congestion Windows). Kedua parameter
ini digunakan untuk ukuran paket data (dalam bentuk Send Windows)
pada TCP (Transmission Control Protocol)
2) Congestion Detection
Congestion Detection berfungsi untuk mendeteksi adanya Congestion
yang terjadi di dalam jaringan komputer, terutama pada Transport Layer.
Deteksi adanya Congestion ini dapat dilakukan melalui adanya
penerimaan ACK (Acknowledgment) dari paket data yang dikirim maupun
yang diterima oleh TCP (Transmission Control Protocol). Dengan adanya
deteksi terhadap Congestion (Congestion Detection), maka diharapkan
akan dapat membantu di dalam beberapa hal berikut, yaitu :
a. Untuk membantu di dalam mengetahui apakah akan terjadi
Congestion di dalam jaringan komputer atau tidak.
b. Untuk membantu di dalam mengetahui factor – factor apa yang
menyebabkan terjadinya Congestion di dalam jaringan komputer,
melalui adanya deteksi, identifikasi, dan klasifikasi.
c. Untuk membantu di dalam memberikan solusi terhadap
Congestion yang terjadi.
3) Congestion Policies
Congestion Policies memuat sejumlah aturan dan algoritma yang
digunakan untuk menangani terjadinya Congestion di dalam jaringan
komputer.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Di dalam kegunaan Transport Layer, terdapat beberapa protokol yang khusus
bekerja disana. Beberapa protokol tersebut dapat memberikan layanan transmisi
yang lebih andal dan biasa disebut ARQ (Automatic ReQuest). Namun, setiap
protokol ARQ mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Misalnya
apabila ada protokol yang memiliki kekurangan dalam pengiriman data yang tidak
efektif contohnya Simple Protocol, lalu ada protokol lain yang yang mempunyai
kelebihan contohnya Go Back N Protocol yang dapat mentransfer beberapa data
dalam satu waktu.Selain itu, di dalam transport layer juga terdapat dua protokol
yang membantu dalam pengiriman data, yaitu TCP dan UDP. Perbedaan dari dua
protokol itu adalah TCP merupakan protokol yang andal dalam pengiriman namun
membutuhkan koneksi, sedangkan UDP merupakan protokol yang tidak andal,
namun tidak membutuhkan koneksi saat pengiriman data. Dalam UDP juga
terdapat perhitungan user datagram untuk mencari Source Port Number,
Destination Port Number, Total Length User Datagram Protocol, dan Length Data
dengan diketahui Length Header-nya terlebih dahulu.
Saran
Sebagai pemula tentu saja pada makalah yang penulis buat terdapat banyak
kekurangan. Ada baiknya untuk menentukkan penggunaan jaringan dipelajari dan
ditelusuri apa kelebihan dan kekurangannya itu juga yang membuat si pengguna
akan berpikir untuk meminimalisasikan resiko yang mungkin ditimbulkan.
DAFTAR PUSTAKA