Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH TUGAS KELOMPOK III

TRANSPORT LAYER

Nama :

1. Fauzan Hazemi (190401151)


2. Muhammad Dwi Akbar (190401140)
3. Wafa Khalil Akbar (190401135)

Kelas : A3

Dosen Pengampu : Januar Al Amien, S.Kom,. M.Kom

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Muhammadiyah Riau Pekanbaru

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah
ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Makalah Jaringan
Komputer Transport Layer”.

Makalah ini berisikan tentang sedikit materi dari pelajaran jaringan komputer
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi ataupun pelajaran kepada
kita semua tentang lapisan transpor yang ada didalam lapisan jaringan /Osi
layer.Mudahmudahan dengan mempelajari makalah ini ,akan mampu menghadapi
masalah-masalah atau nilai-nilai dasar yang direflesikan dalam berpikir dan
bertindak .

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa melancarkan segala usaha kita. Amin.

Penyusun

Kelompok III
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
1.1. Latar Belakang Masalah............................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.3. Pengertian..................................................................................................5
1.4. Tujuan........................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................7
2.1 Pengertian Transport Layer............................................................................7
2.2 Jenis Jenis Protocol di dalam Transport Layer...............................................9
1. Simple Protocol.........................................................................................9
2. Stop and Wait Protocol............................................................................10
3. Go Back Protocol....................................................................................12
4. Piggy Back Protocol................................................................................13
5. Selective Repeat Protocol........................................................................13
2.3 TCP dan UDP...............................................................................................15
1) TCP..........................................................................................................15
2) UDP.........................................................................................................16
Perbedaaan antara TCP dan UDP.......................................................................19
2.4 Layanan Utama pada TCP............................................................................20
1) Layanan utama pada TCP........................................................................20
2) Segment...................................................................................................21
3) Koneksi pada TCP...................................................................................23
2.5 Proses Terjadinya Congestion (kemacetan).................................................24
1) Congestion Windows..............................................................................24
2) Congestion Detection..............................................................................25
3) Congestion Policies.................................................................................25
BAB III PENUTUP...............................................................................................26
Kesimpulan.........................................................................................................26
Saran...................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................28
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open
networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh
badan International Organization for Standardization(ISO) di Eropa pada tahun
1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model
ini disebut juga dengan model “Model tujuh lapis OSI” (OSI seven layer model).

Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat


tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum
jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang
berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyakprotokol
jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak
perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.

Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan
protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami
kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut : Standar
model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model
Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat
berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer
digunakan. Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi
(seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus,
sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-
ulang pada beberapa lapisan. Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP
(sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi
kurang diminati.
Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference
Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan
mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Government Open
Systems Interconnection Profile (GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya
ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI
Reference model jarang dijumpai di luar Eropa.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari jenis-jenis protokol seperti, Simple Protocol, Stop
and Wait Protocol, Go Back Protocol, Piggyback Protocol, dan
Selective Repeat Protocol ?
2. Apa perbedaan antara TCP dan UDP ?
3. Apa penjelasan dari layanan utama pada UDP, yaitu layanan, segmen
dan koneksi?
4. Apa saja proses yang terjadi pada congestion control meliputi, window,
detection dan policies ?

1.3. Pengertian
OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari
koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat
berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam
TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan
tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI
Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana
beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi
dan berinteraksi.
Dalam komputasi dan telekomunikasi, lapisan transport adalah tingkat empat dari
model OSI tujuh tingkat. Menanggapi permintaan layanan dari lapisan sesi dan
pelayanan permintaan isu ke lapisan jaringan. Lapisan transport menyediakan
transfer data transparan antar host. Hal ini bertanggung jawab untuk pemulihan
kesalahan end-to-end dan kontrol aliran. Hal ini menjamin transfer data lengkap.
Dalam Stack protokol IP fungsi ini dicapai dengan koneksi berorientasi
Transmission Control Protocol (TCP) atau jenis datagram User Datagram
Protocol (UDP).

1.4. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang materi yang
terkandung dalam Sub-Lapisan Medium Access dan Network Layer. Sedangkan
manfaat dari makalah ini untuk menambah pengetahuan Sub-Lapisan Medium
Access dan Network Layer baik secara umum ataupun khusus.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Transport Layer


Lapisan transport atau transport layer adalah lapisan keempat dari model
referensi jaringan OSI. Lapisan transpor bertanggung jawab untuk menyediakan
layanan layanan yang dapat diandalkan kepada protokol-protokol yang terletak di
atasnya. Layanan yang dimaksud antara lain :

Gambar 2.1.1 bagaimana transport layer bekerja

 Mengatur alur (flow control) untuk menjamin bahwa perangkat yang


mentransmisikan data tidak mengirimkan lebih banyak data daripada yang
dapat ditangani oleh perangkat yang menerimanya.
 Mengurutkan paket (packet sequencing), yang dilakukan untuk mengubah
data yang hendak dikirimkan menjadi segmen-segmen data (proses ini
disebut dengan proses segmentasi/segmentation), dan tentunya memiliki
fitur untuk menyusunnya kembali.
 Penanganan kesalahan dan fitur (acknowledgment) untuk menjamin
bahwa data telah dikirimkan dengan benar dan akan dikirimkan lagi ketika
memang data tidak sampai ke tujuan.
 (Multiplexing), yang dapat digunakan untuk menggabungkan data dari
bebeberapa sumber untuk mengirimkannya melalui satu jalur data saja.
 Pembentukan sirkuit virtual, yang dilakukan dalam rangka membuat sesi
koneksi antara dua node yang hendak berkomunikasi.

Contoh dari protokol yang bekerja pada lapisan transport adalah Transmission
Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP) yang tersedia dari
kumpulan protokolTCP/IP. Karena peran ini, keseluruhan pekerjaan lapisan
transport adalah menyediakan fungsi yang diperlukan untuk memungkinkan
komunikasi antara proses aplikasi perangkat lunak pada komputer yang berbeda.
Ini mencakup sejumlah tugas yang berbeda tetapi terkait

Fungsi lain dari lapisan transport adalah untuk memberikan layanan koneksi untuk
protokol dan aplikasi yang berjalan di tingkat atasnya. Ini dapat dikategorikan
sebagai layanan koneksi atau layanan connectionless. Sementara orientasi layanan
koneksi dapat ditangani pada lapisan jaringan juga, mereka lebih sering terlihat
pada lapisan transport dalam dunia nyata.Beberapa protokol suite, seperti TCP /
IP, menyediakan connection-oriented dan lapisan transport protokol
connectionless, untuk memenuhi kebutuhan berbagai aplikasi.

Lapisan transport mengontrol port sumber dan port tujuan paket, termasuk
nomor urut paket yang dikirim. Oleh karenanya, menggunakan mekanisme
lapisan protokol transport file yang besar dapat dikirim dalam potongan paket
kecil, yang kemudian digabungkan kembali di bagian penerima. Lapisan transport
juga berusaha menjamin supaya paket yang diterima sampai ditujuan dengan
selamat, jika ada kesalahan / kerusakan paket di jalan, maka [lapisan transport] ini
yang akan berusaha memperbaikinya.

Lapisan transport memberikan metoda untuk mencapai jasa tertentu di sebuah


node di jaringan. Contoh protokol yang bekerja pada lapisan ini adalah TCP dan
UDP. Beberapa protokol yang bekerja pada lapisan ini adalah TCP dan UDP.
Beberapa protokol pada lapisan transport, seperti TCP, akan memastikan bahwa
semua data tiba di tujuan dengan selamat, dan akan merakit, dan memberikan ke
lapisan selanjutnya dalam urutan yang benar.

Tujuan dari lapisan Transport adalah untuk memberikan transparan transfer data
antara pengguna akhir, sehingga mengurangi lapisan atas dari keprihatinan apapun
dengan menyediakan dan hemat biaya transfer data yang handal. Lapisan transport
berubah dan sangat mendasar layanan yang dapat diandalkan yang disediakan
oleh lapisan Jaringan layak menjadi salah satu istilah ‘Komunikasi’. Ada daftar
panjang jasa yang dapat secara optional diberikan pada tingkat ini. Tidak satupun
dari mereka adalah wajib, karena tidak semua aplikasi ingin semua layanan yang
tersedia. Beberapa dapat terbuang overhead, atau bahkan kontraproduktif dalam
beberapa kasus.

2.2 Jenis Jenis Protocol di dalam Transport Layer


1. Simple Protocol
Simple Protocol merupakan yang paling sederhana di dalam transport layer.
Pada simple protocol tidak terdapat Flow Control dan Error Control. Penerima
(receiver) ataupun dalam hal ini tujuan (destination) diasumsikan dapat
menangani paket apapun yang diterimanya, tanpa perlu adanya Flow Control dan
Error Control.

Sebagaimana proses yang terjadi untuk setiap layer pada jaringan komputer (di
setiap komputer, baik di sisi pengirim maupun penerima), maka pada Simple
Protocol juga terjadi hal yang sama. Tanpa adanya proses Flow Control dan Error
Control, maka paket yang dikirimkan dari komputer pengirim akan diterima dari
layer teratas (Aplication Layer) ke layer-layer di bawahnya (Transport Layer
hingga ke Physical Layer), untuk kemudian diterima oleh komputer penerima dari
layer terbawah (Physical Layer) menuju ke Layer teratas (Application Layer).
Dan tentu saja terjadi proses Encapsulation dan Decapsulation didalamnya (baik
di sisi pengirim maupun di sisi penerima).

Gambar 2.2.1 parameter untuk simulasi simple protocol

2. Stop and Wait Protocol


Stop and Wait Protocols merupakan protocol di dalam Transport Layer yang
menerapkan proses Flow Control dan Error Control dengan baik sebab memiliki
kendali control dalam bentuk Flow Control dan Error Control, juga bersifat
Unidirectional (satu arah).

Pengirim (sender) dan penerima (receiver), atau dalam konteks lain adalah
komputer asal (source) dan komputer tujuan (destination), sama- sama
menggunakan Sliding Windows dengan size 1. Sliding Windows merupakan
sebuah virtual Windows dengan ukuran yang dapat ditentukan. Sliding Windows
berfungsi untuk mengecek urutan pengiriman dan penerimaan paket di dalam
jaringan komputer.

Pada Stop and Wait Protocols ini, komputer pengirim (sender) atau komputer asal
(source) mengirimkan satu buah paket data pada satu waktu, kemudian berhenti
(stop) dan menunggu (wait) sampai sebuah Akcnowledgement (ACK) diterima.
Jika Akcnowledgement (ACK) telah diterima, maka akan dilanjutkan ke proses
pengiriman paket data selanjutnya. Demikianlah proses berulang hingga paket
terkirim dengan sempurna dan diterima dengan baik oleh penerima (receiver) atau
komputer tujuan (destination).

Stop and Wait Protocols ini menerapkan konsep Connection Oriented dengan baik
sekali. Untuk setiap pengiriman paket, akan diawali dengan kondisi (state) berupa
Start (mulai). Kemudian dari sisi penerima akan mengirimkan ACK, sehingga
kondisi menjadi Wait (tunggu). Dalam hal ini, dilakukan pengecekan apakah
checksum sudah benar dan paket yang dikirimkan tidak rusak (corrupt). Apabila
paket rusak atau tidak benar, maka paket akan dibuang dan dikirimkan ulang
kembali dari pengirim. Apabila paket sudah benar dan tidak rusak, maka kondisi
menjadi Stop (berhenti). Paket – paket selanjutnya pun akan dikirimkan kembali
dengan memulai kondisi State, Wait dan Stop secara berulang – ulang hingga
paket yang dikirimkan ke penerima sampai dengan baik dan utuh. Konsep
connection oriented inilah yang kemudian diadopsi oleh protocol TCP sebagai
salah satu protokol pada Transport Layer.

Gambar 2.2.2 parameter untuk operasi Stop and Wait Protocol


3. Go Back Protocol
Stop and Wait Protocol telah mampu memperbaiki kekurangan yang dimiliki oleh
Simple Protocol dalam hal penyediaan Flow Control dan Error Control, terkait
dengan pengiriman paket didalam jaringan komputer. Namun Stop and Wait
Protocol masih memiliki kekurangan, yaitu hanya mampu mengirim sebuah paket
terlebih dahulu untuk kemudian menunggu adanya Acknowledgement (ACK),
dan mengkonfirmasikan bahwa paket telah terkirim dan sampai tujuan dengan
baik secara satu per satu.

Untuk memperbaiki kekurangan itu, diciptakanlah Go Back N (GBN) Protocol.


Konsep kerja dari Go Back N Protocol hampir sama dengan Stop and Wait
Protocol. Perbedaannya, Go Back N mengirimkan lebih dari satu paket dalam satu
waktu ke komputer tujuan (N buah paket data dlama satu kurun waktu tertentu),
namun komputer tujuan hanya melakukan buffer (menerima) satu paket saja untuk
setiap waktu (satu per satu), untuk kemudian dikirimkan Acknowledgement
(ACK) dari setiap paket tersebut secara satu per satu.

Untuk melihat simulasi Go Back N Protocol, dapat diakses di http://www.ccs-


labs.org/teaching/rn/animations/gbn_sr/. Ini adalah gambar tampilannya :

Gambar 2.1.3 parameter untuk simulasi Go Back Protocol


4. Piggy Back Protocol
Protocol yang besifat Bidirectional (dua arah). Ini berarti sesuai dengan kondisi di
dunia nyata, yaitu dari client (komputer pengirim/sumber/source) ke server
(komputer penerima/tujuan/destination) dan dari server ke client (untuk paket dan
sekaligus ACK). Saat sebuah paket dikirim dari server ke client, maka otomatis
akan dikirimkan juga Acknowledgment (ACK) dari client ke server. Demikian
pula, ACK jugadikirimkan dari server ke server.

5. Selective Repeat Protocol


Selective Repeat (SR) Protocol merupakan protokol perbaikan kinerja dari Go
Back N (GBN) protokol yang diciptakan dalam Transport Layer. Sebagaimana
namanya, Selective Repeat (SR) Protocol memiliki kemampuan untuk memilah
secara selektif semua paket yang akan ditransfer di dalam jaringan secara
berulang-ulang. Apabila ada paket yang rusak atau hilang selama proses transfer,
maka paket tersebut akan dikirim ulang. Itu sebabnya, pada Selective Repeat (SR)
Protocol terdapat 2 buah windows. Windows dalam hal ini dimaksudkan sebagai
kotak virtual untuk menyimpan sequence number (nomor urut) dari paket-paket
yang dikirim maupun diterima pada jaringan komputer. Kedua windows tersebut
terdiri atas Send Windows dan Receive Windows. Dengan kata lain Selective
Repeat (SR) Protocol akan mengirimkan ulang paket yang rusak atau hilang saja.
Paket yang diketahui rusak atau hilang ini merupakan hasil seleksi secara selektif
oleh Selective Repeat (SR) Protocol yang dilakukan secara berulang – ulang.
Untuk melihat simulasi Selective Repeat (SR) Protocol, dapat diakses di
http://www.ccs-labs.org/teaching/rn/animations/gbn_sr/. Ini adalah gambar
tampilannya :

Gambar 2.1.4 parameter untuk simulasi Selective Repeat (SR) Protocol

Gambar 2.1.5 simulasi online Selective Repeat (SR) Protocol


2.3 TCP dan UDP
1) TCP

Transmission Control Protocol (TCP) adalah salah satu jenis protokol yang
memungkinkan kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data
didalam suatu network (jaringan). TCP merupakan suatu protokol yang berada di
lapisan transpor (baik itu dalam tujuh lapis model referensi OSI atau model
DARPA) yang berorientasi sambungan (connection-oriented) dan dapat
diandalkan (reliable). TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan
keandalan data.

Kelebihan TCP/IP
Beberapa Kelebihan TCP/IP Dibandingkan Protokol yang lain :

a) Sangat cocok digunakan untuk mengoneksikan berbagai macam jaringan,


karena tidak terikat pada jenis perangkat keras khusus
b) Bisa digunakan untuk menghubungkan meisn-mesin dengan perangkat
lunak, serta bersifat open protocol standart
c) Mampu digunakan untuk mengidentifikasi jaringan TCP/IP lain dengan
identitas yang berbeda, walaupun sifatnya adalah global
d) Memiliki tingkat konsistensi yang tinggi, sehingga banyak penggunanya
e) Menyediakan komunikasi logika antar proses aplikasi yang berjalan pada
host yang berbeda
f) Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem elektronik mail
g) Network File System (NFS). Pelayanan akses file-file jarak jauh yg
memungkinkan klien-klien untuk mengakses file-file pada komputer
jaringan jarak jauh walaupun file tersebut disimpan secara lokal.

Contoh Aplikasi yang menggunakan protocol TCP :

 TELNET
 FTP (File Transfer Protocol)
 SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)

2) UDP

UDP, singkatan dari User Datagram Protocol, adalah salah satu protokol lapisan
transport TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable),
tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang
menggunakan TCP/IP.

Karakteristik dari UDP antara lain, yaitu :

a. Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa


harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak
berukar informasi.
b. Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai
datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol
lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan
terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol
lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP mengimplementasikan layanan
keandalan mereka masing-masing, atau mengirim pesan secara periodik
atau dengan menggunakan waktu yang telah didefinisikan.
c. UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah
protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam
jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source
Process Identification dan Destination Process Identification.

Kegunaan UDP
UDP sering digunakan dalam beberapa tugas berikut :

a. Protokol yang “ringan” (lightweight): Untuk menghemat sumber daya


memori dan prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan
penggunaan protokol yang ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi
spesifik dengan saling bertukar pesan. Contoh dari protokol yang ringan
adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan aplikasi Domain Name
System.
b. Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan:
Jika protokol lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data yang
andal, maka kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun
menjadi tidak ada. Contoh dari protokol seperti ini adalah Trivial File
Transfer Protocol (TFTP) dan Network File System (NFS)
c. Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah
protokol Routing Information Protocol (RIP).
d. Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu
membuat koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka
transmisi broadcast pun dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi
dapat mengirimkan paket data ke beberapa tujuan dengan menggunakan
alamat multicast atau broadcast. Hal ini kontras dengan protokol TCP
yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh: query nama
dalam protokol NetBIOS Name Service.
Kelemahan UDP

a. UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data


yang masuk ataupun data yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas
yang harus diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi yang berjalan
di atas UDP.
b. UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam
segmen-segmen data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena
itulah, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus
mengirimkan data yang berukuran kecil (tidak lebih besar dari nilai
Maximum Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh sebuah antarmuka di
mana data tersebut dikirim. Karena, jika ukuran paket data yang dikirim
lebih besar dibandingkan nilai MTU, paket data yang dikirimkan bisa saja
terpecah menjadi beberapa fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim
dengan benar.
c. UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki
oleh TCP.

Contoh Aplikasi yang menggunakan protocol UDP

 DNS (Domain Name System)


 SNMP (Simple Network Management Protocol)
 TFTP (Trivial File Transfer Protocol)
 SunRPC
Perbedaaan antara TCP dan UDP
TCP UDP

Protocol TCP mempunyai karakteristik UDP mempunyai karateristik


sebagai protokol yang connectionless (tidak berbasis
berorientasi koneksi koneksi). Data yang dikirimkan
dalam bentuk packet tidak harus
(Connection oriented).
melakukan call setup seperti
Protokol TCP menggunakan
pada TCP. Data dalam protokol
jalur data full duplex yang
UDP akan dikirimkan sebagai
berarti antara kedua host
datagram tanpa adanya nomor
terdapat dua buah jalur, jalur identifier. Sehingga sangat besar
masuk dan jalur keluar sekali kemungkinan data sampai
sehingga data dapat tidak berurutan dan sangat
dikirimkan secara simultan. mungkin hilang/rusak dalam
perjalananan dari host asal ke
host tujuan.
Port Port – port yang digunakan Port dalam UDP menggunakan
dalam transport layer 16-bit integer, port – port yang
bisa digunakan adalah antara 1
menggunakan 16-bit
sampai 65535. Port – port yang
integer (0 – 65535), dengan digunakan dibagi menjadi 3
satu sama lain harus bagian yaitu well-known port
berbeda (unique) ( antara 1 – 1023), registered port
( 1024 – 49151 ) dan ephemeral
port ( 49152 – 65535 ).
Komunikasi Memungkinkan Kurang andal dalam
sekumpulan komputer komunikasi tanpa koneksi
untuk berkomunikasi dan antara host-host dalam
bertukar data didalam suatu jaringan yang
jaringan. menggunakan TCP/IP.
2.4 Layanan Utama pada TCP
TCP merupakan salah satu protokol utama di dalam Transport Layer. Dalam
pengoperasiannya, terdapat macam-macam layanan utama pada TCP, segment
dan koneksi.

1) Layanan utama pada TCP


Pada TCP terdapat enam buah layanan utama yang diberikan didalam
jaringan komputer, khususnya pada Transport Layer. Keenam layanan
tersebut yaitu:
a. Process to Process Communication
Process to Process Communication merupakan bentuk layanan dari
TCP komunikasi dan layanan, digunakan nomor port (Port
Number) sesuai dengan ketentuan. Port Number memiliki peranan
penting didalam proses koneksi dan komunikasi antar komputer
didalam jaringan komputer.
b. Stream Delivery Service
Stream Delivery Service merupakan layanan pengantaran aliran
paket data (stream) oleh TCP didalam proses pertukaran paket data
antara komputer pengirim dan komputer penerima pada jaringan
komputer.
c. Full Duplex Communication
Layanan berupa Full Duplex Communication oleh TCP
memungkinkan adanya pengiriman beberapa buah paket data
secara bersamaan didalam paket data secara bersamaan didalam
jaringan komputer. Layanan inilah yang memungkinkan untuk
mentransfer dengan baik beberapa buah paket data sekaligus dari
dan ke komputer melalui jaringan komputer (misalnya LAN).
d. Multiplexing dan Demultiplexing
Kedua jenis pasangan layanan ini terdapat dan disediakan oleh
TCP di sisi komputer pengirim (untuk Multiplexing) dan di sisi
komputer penerima (untuk Demultiplexing).
e. Connection Oriented
Dalam TCP, terdapat layanan pembuatan (setup) koneksi jaringan
komputer. Dalam hal ini, TCP menggunakan kombinasi Go Back
N Protocol dan Selective Repeat Protocol.
f. Reliable
Ini merupakan layanan untuk proses peengecekan paket data yang
dikirim ke komputer tujuan (destination). Misal apakah ada paket
data yang mengalami kesalahan (error), tidak terkirim dengan baik
atau hilang di perjalanan, mengalami kerusakan, dan lain-lain.
Paket-paket yang mengalami gangguan ini akan dikirim ulang.
Sedangkan dari komputer penerima akan mengirimkan konfirmasi
laporan dalam bentuk ACK (Acknowledgment).

2) Segment

Pada transport layer, paket data disebut dengan segment. Sebuah segment
mempunyai sebuah format standar dengan delapan buah bagian
didalamnya, yaitu :
a. Source Port Address
Source Port Address memuat port number pada kumputer asal
(source) dari beragam aplikasi di dalam jaringan komputer.
b. Destination Port Address
Destination Port Address memuat port number pada komputer
tujuan (destination) dari beragam aplikasi di dalam jaringan
komputer.
c. Sequence Number
Sequence Number memuat sejumlah angka sepanjang 32 bit, yang
berfungsi untuk memberitahukan kepada komputer tujuan
mengenai bit data yang mana saja yang menjadi bit pertama di
paket data (Segment) yang dikirim dan diterima.
d. Acknowledgment (ACK) Number
Acknowledgment (ACK) Number merupakan nomor dari ACK
yang diterima oleh komputer pengirim, sebagai hasil konfirmasi
laporan dari komputer penerima terhadap paket data yang
diterimanya.
e. Header Length
Header Length merupakan panjang dari Header TCP sepanjang 4
Byte.
f. Control
Control (atau bisa juga disebut Control Bit) memuat sejumlah bit
yang membantu di dalam beberapa proses pada TCP. Di dalam
Control antara lain terdapat Flow Control, pembukaan koneksi,
penutupan koneksi dan proses transfer data. Kemudian terdapat
juga enam buah operasi didalamnya, yang meliputi SYN
(sinkronisasi Sequence Number), FIN (pengecekan jika tidak ada
data yang berasal dari komputer pengirim), URG (Urgent Point,
yaitu point penting didalam field TCP yang bersifat signifikan),
ACK (Acknowledgment untuk point penting didalam field TCP
yang bersifat signifikan), PSH (berfungsi sebagai tombol tekan
atau Push), dan RST (berfungsi untuk Reset, yaitu mengembalikan
pengaturan koneksi).
g. Windows Size
Windows Size merupakan ukuran dari windows yang digunakan di
dalam proses pengiriman paket pada TCP. Panjangnya mencapai
16 bit.
h. Checksum
Checksum pada TCP memiliki fungsi yang sama dengan
Checksum pada UDP. Perbedaannya, checksum pada TCP
merupakan suatu keharusan. Sedangkan pada UDP, checksum
merupakan sebuah opsional saja.
3) Koneksi pada TCP
TCP memiliki sejumlah tahapan di dalam penyediaan dan pembentukan
koneksi. Terdapat tiga buah tahap koneksi yang dimiliki oleh TCP, yaitu:
a. Connection Establishment
Tahap paling awal yang dilakukan oleh TCP adalah mentransmisikan
data dalam bentuk Duplex Mode, sehingga salah satu protokol yang
akan umum digunakan secara nyata adalah piggyback. Pada tahap ini
koneksi mulai dibentuk dengan menggunakan Three Way
Handshacking. Proses dimulai dari server dengan sebuah Passive
Open. Pada passive open ini, server memberitahukan pada TCP bahwa
koneksi siap dilakukan, sehingaa client diperbolehkan untuk
melakukan permintaan koneksi. Kemudian dilanjutkan dengan Active
Open. Pada Active Open ini, client mengirimkan permintaan (request)
ke server, yang didalamnya memuat SYN. Proses kemudian
dilanjutkan oleh server, dengan cara melayani request client melalui
koneksi yang telah terbentuk tersebut. Pada tahap ini dilakukan
pengiriman SYN dan ACK. Client membalas dengan mengirimkan
ACK. Sebuah segment SYN maupun SYN + ACK tidak dapat
membawa data didalamnya, namun hanya dapat memuat sebuah
sequence number didalamnya.
b. Data Transfer
Setelah tahap Connection berhasil dilakukan, maka koneksi mulai
tersedia untuk komputer yang akan saling berhubungan (komunikasi).
Tahap selanjutnya adalah melakukan Data Transfer. Pada proses ini
dilakukan transfer data secara Bidirectional (dua arah). Umumnya
digunakan konsep piggyback. Dengan Bidirectional, paket data dan
ACK dapat dikirimkan secara bersama-sama. Tahap diawali dengan
adanya Send Request (pengiriman permintaan untuk pengiriman paket
data) dari client ke server. Kemudian dilanjutkan dengan server
menerima Request dari client terkait dengan pengiriman paket data.
Setelah proses transfer paket data (beserta dengan ACK) terjadi,
kemudian koneksi ditutup (Closed atau Terminated).
c. Connection Termination
Connection Termination merupakan tahap terakhir pada koneksi TCP,
yaitu tahap menutup koneksi dari client ke server. Pada tahap ini
dilakukan juga Three Way Handshacking. Proses Three Way
Handshacking dimulai dari client melakukan Active Close. Pada
Active Close ini client mengirimkan FIN. Kemudian dilanjutkan oleh
server dengan cara merespon melalui Passive Close. Pada Passive
Close ini dilakukan pengiriman FIN dan ACK (Acknowledgment),
kemudian koneksi ditutup. Client lalu mengirimkan kembali ACK.

2.5 Proses Terjadinya Congestion (kemacetan)

TCP Congestion Control

Merupakan sebuah control kendali terhadap paket data yang mengalir di dalam
jaringan komputer, dari komputer pengirim ke komputer penerima. Control
kendali yang dilakukan oleh TCP (Transmission Control Protocol) untuk
membuang paket data yang berlebihan di luar batas daya tampung inilah yang
disebut dengan Congestion Control. Proses ini meliputi 3 buah proses, yaitu :
1) Congestion Windows
Congestion Windows merupakan variable yang dimiliki oleh TCP
(Transmission Control Protocol) sehubungan dengan proses transmisi
paket data yang dilakukan oleh TCP di dalam jaringan komputer. Di
dalamnya terdapat dua buah parameter nilai yang digunakan, yaitu rwnd
(Receiver Windows) dan cwnd (Congestion Windows). Kedua parameter
ini digunakan untuk ukuran paket data (dalam bentuk Send Windows)
pada TCP (Transmission Control Protocol)

2) Congestion Detection
Congestion Detection berfungsi untuk mendeteksi adanya Congestion
yang terjadi di dalam jaringan komputer, terutama pada Transport Layer.
Deteksi adanya Congestion ini dapat dilakukan melalui adanya
penerimaan ACK (Acknowledgment) dari paket data yang dikirim maupun
yang diterima oleh TCP (Transmission Control Protocol). Dengan adanya
deteksi terhadap Congestion (Congestion Detection), maka diharapkan
akan dapat membantu di dalam beberapa hal berikut, yaitu :
a. Untuk membantu di dalam mengetahui apakah akan terjadi
Congestion di dalam jaringan komputer atau tidak.
b. Untuk membantu di dalam mengetahui factor – factor apa yang
menyebabkan terjadinya Congestion di dalam jaringan komputer,
melalui adanya deteksi, identifikasi, dan klasifikasi.
c. Untuk membantu di dalam memberikan solusi terhadap
Congestion yang terjadi.

3) Congestion Policies
Congestion Policies memuat sejumlah aturan dan algoritma yang
digunakan untuk menangani terjadinya Congestion di dalam jaringan
komputer.
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan
Di dalam kegunaan Transport Layer, terdapat beberapa protokol yang khusus
bekerja disana. Beberapa protokol tersebut dapat memberikan layanan transmisi
yang lebih andal dan biasa disebut ARQ (Automatic ReQuest). Namun, setiap
protokol ARQ mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Misalnya
apabila ada protokol yang memiliki kekurangan dalam pengiriman data yang tidak
efektif contohnya Simple Protocol, lalu ada protokol lain yang yang mempunyai
kelebihan contohnya Go Back N Protocol yang dapat mentransfer beberapa data
dalam satu waktu.Selain itu, di dalam transport layer juga terdapat dua protokol
yang membantu dalam pengiriman data, yaitu TCP dan UDP. Perbedaan dari dua
protokol itu adalah TCP merupakan protokol yang andal dalam pengiriman namun
membutuhkan koneksi, sedangkan UDP merupakan protokol yang tidak andal,
namun tidak membutuhkan koneksi saat pengiriman data. Dalam UDP juga
terdapat perhitungan user datagram untuk mencari Source Port Number,
Destination Port Number, Total Length User Datagram Protocol, dan Length Data
dengan diketahui Length Header-nya terlebih dahulu.

Dalam pengoperasian TCP, terdapat enam buah layanan utama, yaitu:


Process to Process Communication, Stream Delivery Service, Full Duplex
Communication, Multiplexing dan Demultiplexing, Connection Oriented, serta
Reliable. Pada Transport Layer, paket data disebut dengan Segment. Di dalam
TCP, sebuah segment memiliki sebuah format standar dengan delapan bagian
didalamnya, yaitu: Source Port Address, Destination Port Address, Sequence
Number, Acknowledgment (ACK) Number, Header Length, Control, Windows
Size, dan Checksum. Dan koneksi pada TCP terdapat tiga tahap, yaitu:
Connection Establishment, Data Termination, dan Connection Termination.

Dalam TCP juga terdapat Congestion Control, yaitu sebuah control


kendali terhadap paket data yang mengalir di dalam jaringan komputer, dari
komputer pengirim ke komputer penerima. Terdapat tiga tahap untuk proses
terjadinya Congestion Control, yaitu Congestion Windows, Congestion Detection,
dan Congestion Policies. Congestion Windows merupakan variabel yang dimiliki
oleh TCP sehubungan dengan proses transmisi paket data yang dilakukan oleh
TCP di dalam jaringan komputer. Congestion Detection berfungsi untuk
mendeteksi adanya Congestion yang terjadi di dalam jaringan komputer, terutama
pada Transport Layer. Dan Congestion Policies memuat sejumlah aturan dan
algoritma yang digunakan untuk menangani terjadinya Congestion di dalam
jaringan komputer..

Saran
Sebagai pemula tentu saja pada makalah yang penulis buat terdapat banyak
kekurangan. Ada baiknya untuk menentukkan penggunaan jaringan dipelajari dan
ditelusuri apa kelebihan dan kekurangannya itu juga yang membuat si pengguna
akan berpikir untuk meminimalisasikan resiko yang mungkin ditimbulkan.
DAFTAR PUSTAKA

Perbedaan TCP dan UDP. (n.d.). Retrieved from blog.unsri.ac.id:


http://blog.unsri.ac.id/agung_zulfahri/welcome/pengertian-tcp-dan-udp-
perbedaan-tcp-dan-udp/mrdetail/2022

Pratama, I. P. (n.d.). Handbook Jaringan Komputer Informatika.

Protocol Layer. (n.d.). Retrieved from cs.nott.ac.uk: http://www.cs.nott.ac.uk/-


mvr/G6DINC/12ProtocolLayering.pdf

Protocol Layering. (n.d.). Retrieved from cornell:


http://www.cs.cornell.edu/skeshav/book/slides/protocol_layering/protocol_layeri
ng.pdf

TCP dan UDP. (n.d.). Retrieved from bahrul-ulum.com: http://www.bahrul-


ulum.com/tcp-dan-udp

Transport Layer. (n.d.). Retrieved from agnesrossi.blogspot.com:


https://agnesrossi.blogspot.com/2015/04/makalah-jaringan-komputer-
tentang.html

Wiki. (n.d.). Retrieved from Wikipedia:


http://id.wikipedia.org/wiki/User_Datagram_Protocol

Anda mungkin juga menyukai