Anda di halaman 1dari 6

Ringkasan halaman 141-157 audit manajemen

1. Kompensasi dan balas jasa


Sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti atau imbalan atas kontribusi yang
telah diberikan karyawan kepada perusahaan. Merupakan salah satu bentuk pelaksanaan
fungsi manajemen SDM yang berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan
individu atas jasa, keahlian pekerjaan, dan kesetiaan karyawan terhadap bisnis
perusahaan. Jadi perusahaan harus memiliki manajemen kompensas yang bisa
mendukung peningkatan kinerja perusahaan melalui terpenuhinya kebutuhan karyawan.
Manajemen kompensasi yang baik akan dapat menjaga dan mempertahankan karyawan
dengan baik. Tujuan manajemen kompensasi sendiri adalah untuk membantu perusahaan
mencapai tujuannya dan menjamin terciptanya internal dan eksternal.

KOMPENSASI
Keuangan Non keuangan
Langsung Tidak langsung Karier Lingkungan kerja
Gaji Pokok  Asuransi  Rasa aman  Pujian
Upah  Pesangon pada  Rasa aman
Gaji  Beasiswa jabatan  Persahabatan
Gaji  Lembur  Peluang  Rasa senang
Variabel  Cuti promosi  Lingkungan
Insentif  Pensiun  Prestasi kerja
Bonus  Rumah istimewa kondusif
Kepemilika  Kendaraan  Pengakuan
n saham karya
Komisi
Jasa
produksi

Gambar 4.6
Bentuk-bentuk kompensasi
Keadilan eksternal menjamin bahwa karyawan mendapatkan kompensasi secara adil
sesuai dengan yang terjadi di pasar kerja. Sementara tujuan dari pemberian upah dan gaji
adalah sebagai berikut :
1. Menjalin ikatan kerja yang formal antara perusahaan dan karyawan
2. Mencapai kepuasan kerja karyawan
3. Merekrut karyawan yang berkualitas
4. Meningkatkan motivasi kerja karyawan
5. Meningkatkan stabilitas karyawan
6. Meningkatkan disiplin karyawan
7. Mencegah masuknya pengaruh srikat ke dalam perusahaan
8. Menghindari intervensi pemerintah

Suatu standar kompensasi harus disusun berdasarkan hasil evaluasi setiap pekerjaan
menggunakan informasi analisis pekerjaan untuk menjamin keadilan internal yang
didasarkan pada nilai relative setiap pekerjaan, hasil survei upah dan gaji menggunakan
informasi nilai kompenasi relatif di pasar kerja untuk pekerjaan yang sama, serta
berdasarkan hasil penilaian setiap pekerjaan meniali harga setiap pekerjaan untuk
menentukan pembayaran upah yang berdasarkan pada keadilan internal dan eksternal.

Table 4.13

Program audit-kompenasi dan balas jasa

Nama Perusahaan periode No.KKA


Program yang diaudit : kompenasi dan balas jasa

No Kompensasi dan langkah kerja Jawaban Komentar


Ya Tidak
1 Apakah komensasi menarik dan memotovasi
karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan?

2 Apakah kompenasi ditetapkan perusahaan


berdasarkan :
a. Hasil evaluasi setiap pekerjaan?
b. Hasil survei upah dan gaji?
c. Hasil penilaian setiap pekerjaan?

3 Apakah struktur dan kebijakan kompenasi


sesuai dengan peraturan pemerintah ?

4 Apakah kompensasi yang diberikan menjamin


keadilan internal dan eksternal?

5 Apakah kompenasi memberikan kepuasan


bagi karyawan?

Diaudit oleh : Jawaban Catatan di-review oleh :


Ya Tidak
(………………….. (…………………….)
)
Tgl ………………. Tgl …………………

2. Keselamatan dan kesehatan kerja


Mengacu pada kondisi fisiologis-fisik dan psiologis karyawan yang diakibatkan oleh
lingkungan dan fasilitas kerja yang disediakan perusahaan. Perusahaan yang
melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja dengan baik secara signifikan
dapat mencegah berbagai kecelakaan kerja atau penyakit tertentu pada karyawannya.
Selain akan menimbulkan biaya sosial yang tinggi terhadap keselamatan dan kesehatan ,
hal ini juga berakibat rendahnya produktivitas karyawan, gangguan keselamatan dan
kesehatan kerja dapat berupa :
1. Kecelakaan kerja
2. Penyakit yang diakibatkan oleh pekerja
3. Kehidupan kerja yang berkualitas rendah
4. Stress pekerjaan
5. Kelelahan kerja
Perusahaan dapat menjalankan beberapa program keselamatan dan kesehatan kerja secara
terintegrasi agar dapat menekan kecelakaan dan sakitnya karyawan dalam bekerja
program-program tersebut dapat meliputi kegiatan-kegiatan berikut:

a. Pemantuan tingkat keselamatan dan kesehatan kerja


b. Mengendalikan stress dan kelelahan kerja
c. Mengembangkan kebijakan kesehatan kerja
d. Menciptakan program kebugaran
3. Kepuasan kerja karyawan
Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai
yang berlaku pada dirinya. Semakin tinggi penilaian terhadap kegiatan dirasakan sesuai
dengan keinginan individu, maka semakin tinggi pula kepusasannya terhadap kegiatan
tersebut. Dengan demikian kepuasan kerja merupakan gambaran evaluasi seseorang atas
perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja.
Beberapa teori mengenai kepuasan kerja yang telah cukup dikenal antara alin sebagai
berikut :
1) Teori ketidakpuasan atau discrepancy theory
2) Teori keadilan atau equity theory
3) Teori dua factor atau two factor theory

Tabel 4.16

Program Audit- Kepuasan Kerja Karyawan

Nama Perusahaan periode No.KKA


Program yang diaudit : Kepuasan Kerja Karyawan

No Kuesioner dan langkah kerja Jawaban Komentar


Ya Tidak
1 Apakah perusahaan telah menetapkan
indikator-indikator penting kepuasan kerja
karyawan?

2 Apakah tingkah perputaran karyawan rendah?


3 Apakah tingkat absensi rendah?

4 Apakah karyawan memiliki motivasi kerja


yang tinggi?

5 Apakah karyawan memiliki kreativitas yang


tinggi untuk berprestasi bagi perusahaan?

6 Apakah produktivitas individu karyawan


tinggi?

7 Apakah keluhan karyawan rendah?

Diaudit oleh : Jawaban Catatan di-review oleh :


Ya Tidak
(………………….. (…………………….)
)
Tgl ………………. Tgl …………………

4. Lingkungan bisnis perusahaan


Perubahan lingkungan bisnis dimana perusahaan harus mampu beroperasi dengan sangat
efisien, juga menuntut perusahaan untuk melakukan perubahan dalam organisasinya.
Kemungkinan yang sering terjadi adalah kebijakan untuk melakukan restrukturisasi yang
memungkinkan hilangnya beberapa jabatan karena jabatan tersebut sudah tidak efektif
lagi untuk dipertahankan dan fungsi-fungsinya bisa dilaksanakan oleh jabatan lain yang
saat ini tetap dipertahankan. Sebagai akibat restrukturisasi ini pengurangan tenaga kerja
merupakan konsekuensi logis yang harus terjadi. Pengurangan tenaga kerja merupakan
keputusan yang tidak berdiri sendiri. Berbagai kepentingan perusahaan harus
diselamatkan agar perusahaan bisa bertahan hidup dan ikut bermain dalam persaingan
yang sangat tinggi intensitasnya. UU No. Tahun 2003 Pasal 158-167 mengatur tentang
dalam hal perusahaan dapat melakukan PHK. Beberapa alasan perusahaan dapat
melakukan PHK adalah sebagai berikut :
a. Tenaga kerja melakukan pelanggaran berat.
b. Tenaga kerja melakukan tindakan pidana.
c. Tenaga kerja melakukan pelanggaran terhadap perjanjian kerja bersama.
d. Tenaga kerja mengundurkan diri.
e. Terjadi perubahan status perusahaan, penggabungan, peleburan atau perubahan
kepemilikan perusahaan.
f. Perusahaan tutup karena mengalami kerugian secara terus menerus selama 2 tahun
atas terjadi keadaan yang memaksa.
g. Perusahaan tutup karena melakukan peningkatan efisiensi.
h. Perusahaan pailit.
i. Tenaga kerja memasuki masa pensiun.

Tindakan PHP yang dilakukan perusahaan akan membawa dampak finansial maupun
nonfonansial. Dampak finansial berhubungan dengan kewajiban perusahaan untuk
membayar pesangon dari tenaga kerja yang di PHK sedangkan dampak nonfinansial lebih
berhubungan dengan citra perusahaan di mata masyarakat atau pelanggannya.

Anda mungkin juga menyukai