Anda di halaman 1dari 7

14

AL-ARD
AL-ARD: JURNAL TEKNIK LINGKUNGAN JURNAL
Vol.3 No.1 - September 2017(14-20) TEKNIK LINGKUNGAN

www.al-ard.uinsby.ac.id

STUDI PEMILIHAN TANAMAN REVEGETASI


UNTUK KEBERHASILAN REKLAMASI LAHAN BEKAS TAMBANG

Rr Diah Nugraheni Setyowati1, Nahawanda Ahsanu Amala1, Nila Nur Ursyiatur


Aini1
1Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Ampel Surabaya
diahnugraheni@uinsby.ac.id

Abstract
The contribution of the mining sector to forest destruction in Indonesia reaches 10% and now drove to 2
million ha every year. To overcome this problem, it is necessary to reclaim the former mining area. One of the
determinants of the success of reclamation is plant’s selection, in accordance with the condition of the land. In
this case for revegetation activities need to pay attention between plant’s selectionspecies and plant growth
requirements with the condition of the land, so that the reclamation success criteria can be achieved. This
research uses descriptive analysis method, this method is done by describing the facts which followed
byanalysis and provide sufficient understanding and explanation. Techniques of data collection using
comparative analysis method by comparing various journals and other literature. Criteria for selection of tree
species for ex-mining land can be seen from:(1) local species of pioneer, (2) fast growing but not in high cost,
(3) produces litter that easy to decompose, (4) good root system and able to do reciprocal relationship with
certain microba, (5) seed carrier, (6) easy and cheap in propagation, planting and maintenance. The success
of revegetation depends on several things such as: preparation of planting, crop, plant maintenance and plant
monitoring.
Keywords: mining, reclamation, plant, revegetation

Abstrak
Kontribusi sektor pertambangan terhadap kerusakan hutan di Indonesia mencapai 10% dan kini melaju
mencapai 2 juta ha tiap tahun. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dilakukan reklamasi lahan bekas
tambang. Salah satu penentu keberhasilan reklamasi adalah dengan pemilihan tanaman yang sesuai dengan
kondisi lahan. Dalam hal ini untuk kegiatan revegetasi perlu memperhatikan antara jenis tanaman yang
dipilih dan syarat tumbuh tanaman dengan kondisi lahan, agar kriteria keberhasilan reklamasi dapat
tercapai. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, metode ini dilakukan dengan cara
mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis dan memberikan pemahaman dan
penjelasan secukupnya. Teknik pengambilan data menggunakan metode analisis komparatif dengan
membandingkan berbagai jurnal maupun literature lain. Kriteria pemilihan jenis pohon untuk lahan bekas
tambang dapat dilihat dari: (1) Jenis lokal pioner, (2) Cepat tumbuh tetapi tidak memerlukan biaya yang
tinggi, (3) Menghasilkan serasah yang banyak dan mudah terdekomposisi, (4) Sistim perakaran yang baik dan
mampu bersimbiosis atau berhubungan timbal balik dengan mikroba tertentu, (5) Merangsang datangnya
vector pembawa biji, (6) Mudah dan murah dalam perbanyakan, penanaman dan pemeliharaan. Keberhasilan
revegetasi bergantung pada beberapa hal seperti : persiapan penanaman, pemeliharaan tanaman serta
pemantauan tanaman.
Kata kunci : pertambangan, reklamasi, tanaman, revegetasi

1. PENDAHULUAN pengelolaan dan pengusahaan mineral atau


Menurut Undang-Undang Republik batubara yang meliputi penyelidikan
Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 Tentang umum,eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi,
Pertambangan Mineral Dan Batubara, definisi penambangan, pengolahan dan pemurnian,
pertambangan adalah sebagian atau seluruh pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan
tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pascatambang. Sektor pertambangan
p-ISSN: 2460-8815 , e-ISSN: 2549-1652
15 Rr Diah N.S., Nahawanda A.A., Nila NU.A/ Al-Ard: Jurnal Teknik LingkunganVol.3 No.1 - September 2017

merupakan salah satu penggerak roda menyebabkan rendahnya aktifitas dan


perekonomian dan pembangunan nasional populasi mikroba (Romero et.al., 2005). Salah
yang terbesar bagi Indonesia, namun satu penentu keberhasilan reklamasi salah
pertambangan juga dapat memberikan satunya adalah dengan pemilihan tanaman
dampak negatif bagi kerusakan hutan. yang sesuai dengan kondisi lahan. Tanaman
Kontribusi sektor pertambangan terhadap yang sering dipilih dalam melakukan
kerusakan hutan di Indonesia mencapai revegetasi tanah pada lahan bekas tambang
10% dan kini melaju mencapai dua juta biasanya dilakukan dengan menanaman
hektar per tahun. Di Bangka - Belitung luas tanaman akasia (A. mangium dan A.
lahan bekas pertambangan timah sudah auriculiformis), gamal dan sengon (Setiadi,
mencapai 400.000 ha yang terdiri dari 65% 2006). Namun pemilihan tanaman haruslah
lahan tandus dan 35% berbentuk telaga- sesuai dengan kondisi lahan bekas tambang.
telaga (Sitorus et al. 2008). Reklamasi dinilai berhasil apabila telah
Pertambangan dilakukan untuk mengambil memenuhi kriteria keberhasilan reklamasi
bahan tambang seperti batu bara, timah, yang ditetapkan. Dalam hal ini untuk
semen, nikel, emas, dan bahan tambang lainya. kegiatan revegetasi perlu memperhatikan
Sistem pengambilan bahan tambangpun antara jenis tanaman yang dipilih dan syarat
berbeda-beda, hal tersebut juga tumbuh tanaman dengan kondisi lahan, agar
mempengaruhi keadaan muka bumi dan kriteria keberhasilan reklamasi dapat tercapai.
lingkungan. Selain merusak kondisi awal Apabila pemilihan tanaman tepat dan sesuai
tanah, pertambangan juga dapat terhadap kondisi lahan yang akan direklamasi,
mempengaruhi kinerja fungsi hidrolis dalam maka :
tanah, dan dapat menurunkan tingkat 1. Tanaman dapat tumbuh dengan baik
produktivitas tanah (Patiung, 2011). 2. Persentase tumbuh tanaman yang
Degradasi lahan tambang meliputi perubahan diinginkan tercapai
bentang alam, perubahan kondisi fisik, kimia 3. Jumlah tanaman tiap Hektar memenuhi
dan biologi tanah, iklim mikro serta target
perubahan flora dan fauna (Siswanto 4. Kombinasi jenis tanaman sesuai dan
dkk.,2012). Kerusakan sifat fisika dan kimia kesehatan tanaman baik
tanah diakibatkan oleh penggalian top soil Jika hal tersebut terlaksana maka
untuk mencapai lapisan bahan tambang yang keberhasilan reklamasi pada aspek
lebih dalam sehingga mengubah topografi dan revegetasi dapat dikatakan berhasil karena
komposisi tanah permukaan (Herjuna, 2011). telah sesuai dengan kriteria keberhasilan
Kontribusi sektor pertambangan reklamasi yang ditetapkan (Parascita, 2015).
terhadap kerusakan hutan di Indonesia Dalam hal ini menekankan bahwa untuk
mencapai 10% dan kini melaju mencapai 2 kegiatan revegetasi perlu memperhatikan
juta ha per tahun. Untuk mengatasi hal-hal antara jenis tanaman yang dipilih dan syarat
tersebut maka perlu dilakukan reklamasi tumbuh tanaman dengan kondisi lahan,
lahan bekas tambang. Keberhasilan reklamasi agar kriteria keberhasilan reklamasi dapat
membutuhkan pengetahuan dasar tentang tercapai.
lingkungan biotik dan abiotik dan juga tentang
proses yang terjadi pada lingkungan pada 2. METODE PENELITIAN
setiap tingkatannya (Kurniawan, 2013). Jenis data yang digunakan penulis dalam
Dalam melakukan reklamasi lahan bekas penelitian ini adalah data primer dengan
tambang, hal-hal yang perlu diperhatikan dan melakukan pengamatan dan observasi,
dilakukan dalam merehabilitasi/ reklamasi sedangkan data sekunder yaitu data yang
lahan bekas tambang yaitu dampak perubahan diperoleh dari jurnal, buku dokumentasi, dan
dari kegiatan pertambangan, rekonstruksi referensi lain yang berkaitan dengan studi
tanah, revegetasi, pencegahan air asam pemilihan tanaman revegetasi untuk
tambang, pengaturan drainase, dan tataguna keberhasilan reklamasi lahan bekas tambang.
lahan pasca tambang (Suprapto, 2007). Data-data yang sudah diperoleh kemudian
Pengembalian keadaan lahan kepada dianalisis dengan metode analisis deskriptif.
kondisi awal memerlukan waktu yang lama, Metode analisis deskriptif merupakan
karena rusak komponen-komponen tanah, metode penelitian yang dilakukan dengan cara
kandungan bahan organik yang rendah juga mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian
p-ISSN: 2460-8815, e-ISSN: 2549-1652
Nama Penulis/ Al-Ard: Jurnal Teknik LingkunganVol.3 No.1 - Agustus 2017 16

disusul dengan analisis dan memberikan kegagalan dan memberikan jaminan


pemahaman dan penjelasan secukupnya. Data keberhasilan pertumbuhan yang lebih baik
penelitian tersebut kemudian dipaparkan daripada jenis yang didatangkan dari luar
secara sistematis yaitu mulai dari kriteria habitatnya.
pemilihan jenis pohon untuk lahan bekas 2. Cepat tumbuh tetapi tidak memerlukan
tambang, jenis tanaman revegetasi biaya yang tinggi
berdasarkan riwayat penggunaan lahan dan Jenis yang cepat tumbuh merupakan jenis
memaparkan contoh reklamasi lahan bekas yang relatif lebih efektif dalam menyerap air,
tambang, khususnya pertambangan batu bara unsur hara dan energi matahari serta CO2,
telah banyak dilakukan oleh perusahaan- karena percepatan pertumbuhan berkaitan
perusahaan besar yang bergerak dalam erat dengan proses metabolisme fisologis
pertambangan di Indonesia. terutama fotosintesa. Jenis yang cepat tumbuh
biasanya relatif lebih cepat membentuk sistem
3. HASIL DAN PEMBAHASAN percabangan untuk membentuk strata tajuk.
Revegetasi Lahan Strata tajuk berfungsi untuk mengurangi laju
Berdasarkan Kepmen PE angin, melindungi kerusakan fisik tanah.
No.1211.K/008/M.PE/95, reklamasi Tanaman yang cepat tumbuh sangat berperan
didefinisikan sebagai kegiatan yang bertujuan dalam mempercepat proses pembentukan
memperbaiki atau menata kegunaan lahan iklim mikro dan perbaikan kondisi tanah
yang terganggu sebagai akibat kegiatan usaha sehingga mempercepat proses suksesi.
pertambangan umum, agar dapat berfungsi 3. Menghasilkan serasah yang banyak dan
dan berdaya guna sesuai dengan mudah terdekomposisi.
peruntukannya. Sesuai dengan definisinya, Sebagian besar jenis tanaman cepat
tujuan utama reklamasi adalah menjadikan tumbuh biasanya juga menghasilkan serasah
kawasan yang rusak atau tak berguna menjadi yang relatif banyak dan diharapkan mudah
lebih baik dan bermanfaat. Berikut adalah dan cepat terdekomposisi. Serasah merupakan
reklamasi lahan yang diarahkan untuk bahan organik penting pembentuk agregat
menjadi kawasan hutan melalui usaha tanah, struktur tanah dan pencegah erosi
revegetasi yang diterapkan beberapa (Giddens dan Rao, 1975). Serasah berpera
perusahaan tambang dengan sistem terbuka. penting untuk meningkatkan kelembapan
Revegetasi menurut keputusan menteri tanah, perbaikan sifat fisik, kimia serta biologi
kehutanan dan perkebunan No. 146 tahun tanah juga dapat digunakan sebagai media
1999 adalah usaha atau kegiatan penanaman tumbuh berbagai mikroorganisme sehingga
kembali pada lahan bekas tambang. tanah kaya akan bahan organik sehingga
Revegetasi dilakukan melalui tahapan warna tanah lama-kelamaan akan menjadi
kegiatan penyusunan rancangan teknis coklat dan menghitam, merangsang granulasi
tanaman, persediaan lapangan, pengadaan agregat,menurunkan plastisitas, kohesi dan
bibit/ persemaian, pelaksanaan penanaman meningkatan kemampuan menahan air
dan pemeliharaan tanaman. (Soepardi, 1983).
4. Sistim perakaran yang baik dan mampu
Kriteria Pemilihan Jenis Pohon untuk bersimbiosis dan atau berhubungan timbal
Lahan Bekas Tambang balik dengan mikroba tertentu.
Menurut Maharani (2010) dalam buku Akar memiliki peran penting sebagai
reklamasi pasca tambang batubara penopang tumbuhnya pohon, penyerap dan
menyatakan kriteria pemilihan jenis pohon sekaligus alat transport air dan mineral bagi
untuk lahan bekas tambang dapat dilihat dari: tanaman. Akar tanaman yang cocok untuk
1. Jenis Lokal Pioner. reklamasi lahan sebaiknya memiliki sistem
Jenis pioner memerlukan banyak cahaya perakaran yang baik dan dapat bersimbiosis
dan mampu tumbuh pada lahan marginal dengan jamur mikoriza dan bakteri tertentu
sehingga secara teoritis cocok untuk lahan yang dapat mempercepat proses reklamasi.
bekas tambang yang terbuka dan miskin hara. 5. Merangsang datangnya vector pembawa
Sitorus dan Badri (2008), menyarankan untuk biji.
menggunakan jenis lokal dalam kegiatan Jenis terpilih sebaiknya memiliki daya tarik
revegetasi karena mudah beradaptasi dengan bagi hadirnya satwa liar misalnya memiliki
kondisi setempat yang marginal. Kemampuan bunga, buah, biji atau daunnya disuka satwa
adaptasi yang baik akan mengurangi resiko liar. Tanaman yang biasanya disukai hewan
17 Rr Diah N.S., Nahawanda A.A., Nila NU.A/ Al-Ard: Jurnal Teknik LingkunganVol.3 No.1 - September 2017

karena buahnya adalah kelompoj jenis Fiscus beradaptasi terhadap lingkungan lahan yang
Sp. Satwa liar yang datang diharapkan ditempati, sengon juga mempunyai nilai
membawa biji dalam tinja yang dibuangnya ekonomi yang tinggi, terutama dalam
pada lahan yang direstorasi. Bila kondisi iklim pengembangan bidang struktur dan
mikro memungkinkan maka akantumbuh infrastruktur.
menjadi generasi baru. Dan akan lebih bagus 2. Pertambangan Batu Apung
lagi apabila biji yang dibawa dapat Menurut Dulahim (2012), tanaman
menggundang organisme lain yang dapat revegetasi yang biasa digunakan untuk lahan
memperbaiki struktur tanah. bekas tambang batu apung antara lain:
6. Mudah dan murah dalam perbanyakan, Mahoni (Swetenia Mahagoni), Pule (Astonia
penanaman dan pemeliharaan. Scholaris), Trembesi (Samanea Saman), Akasia
Jenis tumbuhan terpilih seharusnya dapat (Acacia Mangium) dan Jati (Tectano Grandis).
memproduksi buah dalam jumlah banyak, Dari hasil observasi, semua jenis tumbuhan
mudah hidup serta relative murah dari segi revegetasi yang sesuai untuk lahan bekas
penanaman dan pemeliharaan. Hal lain yang pertambangan batu apung mudah beradaptasi
perlu diperhatikan untuk pemilihan tumbuhan dan mempunyai keunggulan yang berbeda-
reklamasi lahan adalah karateristik lahan yang beda, diantaranya tumbuhan Jati (Tectano
akan ditanami, seperti informasi sifat fisik Grandis) dan Mahoni (Swetenia Mahagoni)
tanah, kimia tanah, curah hujan, angina, mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi,
temperatur, topografi, hama, penyakit serta terutama dalam pengembangan bidang
hewan yang ada disekitar lokasi reklamasi. struktur dan infrastruktur.
Menurut Setiadi (2006) jenis tanaman yang Tumbuhan Trembesi (Samanea Saman)
bagus untuk reklamasi antara lain: Macaranga mempunyai daya serap yang cukup tinggi
hypoleuca, Vitex pubescens, Trema orientalis, terhadap keberadaan CO2, hal ini sangat
Endospermum diadenum, Mallotus spp., Ficus bermanfaat karena disamping untuk
spp Hibiscus tiliaceus, Ploiarium alternifolium, revegetasi lahan juga untuk membantu
Melastoma sp., Adenanthera sp, Neonauclea sp., pemulihan udara yang tercemar.
dan Cratoxylon sp. 3. Pertambangan Tanah Liat
Jenis tanaman yang digunakan untuk
Jenis Tanaman Revegetasi Berdasarkan kegiatan revegetasi adalah tanaman
Riwayat Penggunaan Lahan kombinasi tanaman keras dan tanaman buah.
Pemilihan tanaman untuk revegetasi lahan Untuk tanaman keras seperti trembesi, pohon
bekas tambang harus memperhatikan riwayat sukun, nangka dan mangga (Parascita, 2015).
penggunaan lahan. Kandungan sisa bahan Jenis tumbuhan yang dapat merevegetasi
tambang dapat mempengaruhi pertumbuhan lahan bekas pertambangan tanah liat disini
tumbuhan tertantu, untuk itu perlu dilakukan juga mempunyai daya dukung ekonomi yang
identifikasi awal terkait kondisi lahan serta cukup tinggi, terutama pada sektor pangan.
karateristik tanah lahan bekas tambang 4. Pertambangan Timah
sebelum dilakukan reklamasi. Berikut Jenis tanaman yang sering digunakan untuk
merupakan tanaman revegetasi yang sesuai reklamasi lahan bekas pertambangan timah
berdasarkan riwayat pemakaian lahan: antara lain: Pohon Karet (Havea Brasillensis),
1. Pertambangan Batu Bara akasia (Acacis mangium dan A. auriculiformis),
Menurut Maharani (2010), tumbuhan gamal dan sengon (Tjahyana, 2011).
revegetasi yang digunakan untuk reklamasi Jenis tumbuhan yang dapat merevegetasi
lahan bekas tambang batu bara meliputi: lahan bekas pertambangan timah disini juga
angsana (Pterocarpus indicus), johar (Cassia mempunyai daya dukung ekonomi yang cukup
siamea), laban (Vitex pubescens), ketapang tinggi, terutama pada sektor pertumbuhan
(Terminalia catapa), sengon (Paraserianthus infrastuktur.
falcataria), gmelina (Gmelina arborea), jabon 5. Pertambangan Tembaga
(Anthocephalus chinensis), akasia (Acacia Jenis tanaman yang sesuai untuk reklamasi
Mangium). lahan bekas penambangan tembaga
Dari hasil observasi, tumbuhan revegetasi diantaranya: sengon, gamal dan akasia
yang paling sering digunakan adalah sengon (Suprapto, 2007). Jenis tumbuhan yang juga
(Paraserianthus falcataria), kelebihan dari dapat merevegetasi lahan bekas
tumbuhan ini adalah di samping mudah pertambangan tembaga disini juga
p-ISSN: 2460-8815, e-ISSN: 2549-1652
Nama Penulis/ Al-Ard: Jurnal Teknik LingkunganVol.3 No.1 - Agustus 2017 18

mempunyai daya dukung ekonomi yang cukup Gironniera nervosadan Paranephelium sp) yang
tinggi, terutama pada sektor pertumbuhan dicampur dengan jenis jenis lokal
infrastuktur wilayah sekitarnya. (Eusideroxylon zwageri, Duriosp, Shorea spp
dan beberapa jenis dari family
Reklamasi Lahan Bekas Tambang di Dipterocarpaceae). Pertumbuhan juga di
Indonesia dukung dengan adanya pupuk kompos dari
Reklamasi lahan bekas tambang, khususnya limbah jerami masyarakat sekitar. Di beberapa
pertambangan batu bara telah banyak lokasi telah nampak suksesi sekunder dengan
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar mulai datangnya beberapa jenis satwa liar
yang bergerak dalam pertambangan di sebagai akibat aktifitas reklamasi yang sudah
Indonesia, antara lain: berlangsung cukup lama (Rayadin et. al.
1. PT Berau Coal 2010).
Berdasarkan hasil dari reklamasi lahan 5. PT. Multi Harapan Utama
bekas tambang yang dilakukan oleh PT. Berau PT. Multi Harapan Jata (PT. MHU) juga
Coal dengan teknik gali-isi kembali serta perusahaan yang bergerak dalam
meminimalisasi luasan lahan terbuka pertambangan batu bara. PT MHU melakukan
didapatkan tanaman yang bagus untuk reklamasi lahan dengan sistem revegetasi
reklamasi antara lain: Kahoi (Shorea monokultur. Jenis dominan yang ditanam di
balangeran), persen hidup 69,3%, angsana PT.MHU adalah jenis jenis pionir seperti
(Pterocarpus indicus) persen hidup 95,33% :Paraserianthes falcataria, Acacia mangium,
dan ketapang (Terminalia cattapa) persen Acacia auriculiformis, Macaranga gigantea,
hidup 71,3%. Vitex pinnata, Peronnema canescensdan
2. PT. Adaro Indonesia Gliricidia moculata. Penanaman Gamal
Revegetasi dengan jenis pionir endemik (Gliricidiasp) di lokasi reklamasi PT MHU
estetik yang dilakukan oleh PT. Adaro terbukti mempunyai potensi biodiversitas
Indonesia yang bergerak dalam bidang flora dan fauna lebih tinggi dibandingkan jenis
eksplorasi dan pertambangan batu bara. pionir lainnya, sehingga jenis ini dapat
Tanaman pionir endemik estetik berupa jenis direkomendasian sebagai tanaman selingan di
cemara, eucalyptus, akasia, dan sengon sela-sela tanaman utama (Rayadin et. al.
menunjukan keberhasilan. Pertumbuhan 2011).
tanaman terus meningkat, hal tersebut Keberhasilan tanaman revegetasi dapat
menunjukan bahwa tanaman hasil revegetasi dilihat dari struktur vegetasi dan bentuk fisik
dapat bertahan pada areal reklamasi bekas tumbuhan di hutan revegetasi pada saat
tambang. pohon berumur 6 tahun, 10 tahun, dan 12
3. PT. Kaltim Prima Coal tahun. Keberhasilan revegetasi juga
Reklamasi dan revegetasi areal bekas bergantung pada beberapa hal seperti:
tambang juga dilakukan oleh PT. Kaltim Prima persiapan penanaman, pemeliharaan tanaman
Coal (PT. KPC) dimulai sejak tahun 1996 serta pemantauan tanaman Setiap lokasi
sampai 2009 dengan luas lebih dari 5000 ha. pertambangan memiliki kondisi tertentu yang
Jenis yang ditanaman yang digunakan antara dapat mempengaruhi pelaksanaan reklamasi.
lain adalah johar (Cassia siamea), laban (Vitex Untuk itu perlu dilakukan identifikasi awal
pubescens), ketapang (Terminalia catapa), kondisi lahan untuk menentukan jenis
sengon (Paraserianthus falcataria),gmelina tanaman yang akan ditanam untuk revegetasi
(Gmelina arborea), jabon (Anthocephalus lahan bekas tambang.
chinensis). Tanaman hasil revegetasi pada
areal bekas tambang PT. KPC kini telah 4. KESIMPULAN
membentuk ekosistem hutan dan telah Dari hasil penelitian pengaruh pemilihan
mampu memberikan fungsi-fungsi hutan. tumbuhan revegetasi terhadap keberhasilan
reklamasi lahan bekas tambang didapatkan
4. PT. Jembayan Muara Bara kesimpulan sebagai berikut:
Perusahaan yang bergerak dalam bidang 1. Pemilihan tanaman sangatlah berpengaruh
pertambangan batu bara ini melakukan terhadap keberhasilan reklamasi.
reklamasi dengan menitikberatkan 2. Kriteria pemilihan jenis tanaman untuk
multikultur revegetasi dengan penanaman lahan bekas tambang meliputi: jenis lokal
berbagai jenis pionir seperti: (Macaranga pioner, cepat tumbuh tetapi tidak
gigantea, Cananga odorata, Geunsia petandra, memerlukan hara yang banyak,
19 Rr Diah N.S., Nahawanda A.A., Nila NU.A/ Al-Ard: Jurnal Teknik LingkunganVol.3 No.1 - September 2017

menghasilkan serasah yang banyak dan Lahan Pertanian Tanaman Pangan.


mudah terdekomposisi, sistem perakaran Prosiding Seminar Nasional Budidaya
yang baik dan mampu bersimbiosis dengan Pertanian, Urgensi dan Strategi
mikroba tertentu, merangsang datangnya Pengendalian Alih Fungsi Lahan
vector epmbawa biji, mudah dan murah Pertanian. Bengkulu.
dalam perbanyakan, penanaman dan Kementerian Energi dan Sumber Daya
pemeliharaanya. Mineral.2008. Peraturan Menteri Energi
3. Keberhasilan revegetasi bergantung pada dan Sumber Daya Mineral Nomor 18
beberapa hal seperti: persiapan Tahun 2008 tentang Reklamasi Dan
penanaman, pemeliharaan tanaman serta Penutupan Tambang.
pemantauan tanaman. Kurniawan, Ali R, Dkk. 2013. Model
5. DAFTAR PUSTAKA Reklamasi Tambang Rakyat Berwawasan
Abubakar, F. 2009. Evaluasi Tingkat Lingkungan: Tinjauan Atas Reklamasi
Keberhasilan Revegetasi Lahan Bekas Lahan Bekas Tambang Batu Apung
Tambang Nikel di PT INCO Tbk, Ijobalit, Kabupaten Lombok Timur,
Sorowako, Sulawesi Selatan. Institut Proponsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal
Pertanian Bogor. Bogor. Teknologi Mineral dan Batubara Volume
Adi, A.N.I.Y.W., Widodo, Sri, Nurwaskito, 9, Nomor 3, September 2013 : 165 – 174
Arif. 2017. Analisis Reklamasi Tambang Malau, Ruth Saurmaria., Utomo, Wani Hadi.
Batukapur Di Kecamatan Bungoro 2017. Kajian Sifat Fisik Tanah Pada
Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Berbagai Umur Tanaman Kayu Putih
Selatan. Jurnal Geomine, Vol. 5 , No. 2. (Melaleuca Cajuputi) Di Lahan Bekas
Dulahim, Hasan, M. 2012. Reklamasi Lahan Tambang Batubara PT. Bukit Asam
Bekas Tambang Batu Gamping di Gunung (Persero). Jurnal Tanah dan Sumberdaya
Sidowayah Desa Bedoyo Kecamatan Lahan Vol. 4, No. 2.
Pojong Kabupaten Gunung Kidul Provinsi Maryani, I.S. 2007.Dampak Penambangan
Daerah Istimewa Yogyakarta. Pasir Pada Lahan Hutan Alam Terhadap
Yogyakarta: Kementrian ESDM Sifat Fisik,Kimia, Dan Biologi Tanah
ESDM, 2011.Sumber Daya Batubara (Studi Kasus Di Pulau Sebaik Kabupaten
Indonesia Capai 105 Miliar Ton. Jakarta. Karimun Kepulauan Riau). Institut
http://www.esdm.go.id/berita/batubar Pertanian Bogor. Bogor
a/44-batubara/4557-sumberdaya- Maharani, Rizki,Dkk. 2010. Status Riset
batubaraindonesia-capai-105-miliar- Reklamasi Bekas Tambang Batubara :
ton.html Revegetasi Lahan Bekas Tambang
Giddens, J. dan A. M. Rao. 1975. Effect of Batubara. Samarinda: Balai Penelitian
Incubation and Contact with Soil on dan Pengembangan Kehutanan
Microbial and Nitrogen Changes in Munir. 1996. Geologi dan Mineralogi Tanah.
Poultry Manure. Journal Environmental Pustaka Jaya, Jakarta. Hlm 290.
Quality. Vol. 4 : 275-278. Nurlaela, Abrar S., dan Farida P., 2014.
G, Subowo. 2011. Penambangan Sistem Tanggung Jawab Hukum Reklamasi
Terbuka Ramah Lingkungan dan Upaya Lahan Bekas Pertambangan PT. Kaltim
Reklamasi Pasca Tambang untuk Prima Coal. Kabupaten Kutai Timur.
Memperbaiki Kualitas Sumberdaya Kalimantan Timur
Lahan dan Hayati Tanah. Jurnal Parascita, L., Dkk. 2015.Rencana Reklamasi
Sumberdaya Lahan Vol. 5 No. 2. Pada Lahan Bekas Penambangan Tanah
Hardjowigeno, S. 2003. Klasifikasi Tanah Liat di Kuari Tlogowaru PT. SEMEN
dan Pedogenesis. Akademika Pressindo, Indonesia (Persero) Tbk, Pabrik Tuban,
Jakarta Jawa Timur. Jurnal Teknologi
Herjuna, S. 2011. Pemanfaatan Bahan Pertambangan Volume 1 Periode Maret -
Humat dan Abu Terbang untuk Agustus. Yogyakarta: UPN Veteran.
Reklamasi Lahan Bekas Tambang. Tesis. Patiung, O.,Dkk. 2011.Pengaruh Umur
Sekolah Pasca Sarjana. IPB. Bogor Reklamasi Lahan Bekas Tambang
Hermawan, B.. 2011. Peningkatan Kualitas Batubara Terhadap Fungsi Hidrolis.
Lahan Bekas Tambang melalui Jurnal Hidrolitan, Vol 2 : 2 : 60-73, ISSN
Revegetasi dan Kesesuaiannya sebagai 2086-4825
p-ISSN: 2460-8815, e-ISSN: 2549-1652
Nama Penulis/ Al-Ard: Jurnal Teknik LingkunganVol.3 No.1 - Agustus 2017 20

Prayogo, Dody. 2008. Social Justice dan Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah.
Distributive Welfare Dalam Industri Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian. IPB.
Tambang dan Migas di Indonesia, Jurnal Bogor
Galang Volume 3 No. 3. Stone. 1974. Infrastruktur. American Public
Purnomo, D.W., Magandhi, Mahat., Works Association. USA
Helmanto, Hendra., Witono, Joko Ridho. Suprapto, S.J. 2007. Tinjauan Reklamasi
2015. Jenis-Jenis Tumbuhan Reklamasi Lahan Bekas Tambang dan Aspek
Potensial Untuk Fitoremediasi di Konservasi Bahan Galian. Pusat Sumber
Kawasan Bekas Tambang Emas. Pros Daya Geologi.
Sem Nas Masy Biodiv Indon Volume 1, Tjahyana, B.E. dan Yulius, F. 2011.
Nomor 3. Revegetasi Lahan Bekas Tambang Timah
Pujawati, E. D., 2009. Jenis-jenis Fungi dengan Tanaman Karet (Hevea
Tanah pada Areal Revegetasi Acacia Brasilliensis). Balai Penelitian Tanaman
Mangium Willd di Kecamatan Cempaka Rempah dan Aneka Tanaman Industri
Banjarbaru..Jurnal Hutan Tropis Borneo
Volume 10 (28), Edisi Desember 2009.
Purnamayani, R., J. Hendri, dan H.
Purnama.2016. Karakteristik Kimia
Tanah Lahan Reklamasi Tambang
Batubara di Provinsi Jambi.Prosiding
Seminar Nasional Lahan Suboptimal
2016, Palembang.
Rayadin, Y., Boer, C., Soetedjo, Suba, R.B.,
Syoim, M., Rochmadi, S., Abadi, F.
2010.Identifikasi dan Inventarisasi
Potensi Keanekaragaman Hayati
(KEHATI) di Kawasan Pertambangan PT
Jembayan Muara Bara. Kerjasama Pusat
Penelitian Hutan Tropis (PPHT)
Universitas Mulawarman dengan PT
Jembayan Muara Bara, Kalimantan
Timur.
Romero, E., E. Benitez and R. Nogales
2005.Suitability Of wastes From OliveOil
Industry For Initial Reclamation of a
pb/zn Mine Tailing. Water, Air, and Soil
Pollution 165: 153–165
Setiadi, Y. 2006. Bahan Kuliah Ekologi
Restorasi. Program Studi Ilmu
Pengetahuan Kehutanan. Sekolah Pasca
Sarjana. IPB.
Siswanto B., Krisnayani B. D., Utomo W. H.,
and Anderson C. W. N.
2012.Rehabilitation of Artisanal Gold
Mining Land in West Lombok, Indonesia:
Characterization of Overburden and The
Surrounding Soils. Journal of Geology
and Mining Research Vol. 4(1), Hal. 1-7,
January 2012. ISSN 2006-9766.
Sitorus, S. R. P dan L. N. Badri. 2008.
Karakteristik Tanah dan Vegetasi Lahan
Terdegradasi Pasca Penambangan
Timah serta Teknik Rehabilitasi untuk
Keperluan Revegetasi.Prosiding
Semiloka Nasional 22-23 Desember
2008.

Anda mungkin juga menyukai