888-Article Text-2930-1-10-20190124
888-Article Text-2930-1-10-20190124
1
Program Studi Teknik Informatika FT UNANDA
2
Unit Radioterapi Rumah Sakit Ken Saras
Jln. Tandipau No.5 Palopo, Sulawesi Selatan 91921 Indonesia
*e-mail: rintosuppa@gmail.com
Abstract
In this research, There were 9 images for training data and 26 images for test data. This image
processing studied first carried out a cropping process on training data images. Then Pre-processing
was also done to eliminated noise using the Salt and Pepper Noise method. After that, the RGB image
results obtained were converted to grayscale images. Then the color segmentation process was based
on the mean and standard deviation values. The edge detection process was then carried out using the
sobel edge detection method and the results showed visible edge thickening on plasmodium. Through
the color segmentation process, the percentage of plasmodium in the blood was <9%. In the process
of identifying 26 test image data, 20 successful images and 6 images were declared failed to be
identified. So the percentage of success of color segmentation in identification was 76.9% for 26 input
data.
PENDAHULUAN
Salah satu pengaplikasian pengolahan diperkirakan 300 – 500 juta kejadian dari
citra dalam bidang medik yaitu mendeteksi populasi dunia (Koran Jakarta. 2011).
suatu penyakit melalui darah karena sel Penyakit mematikan ini menyerang setiap
darah yang mengalir dalam tubuh manusia orang tanpa memandang umur dan jenis
memberikan informasi dalam mendiagnosa kelamin. Penderita penyakit ini akan
suatu penyakit dengan bantuan citra (Praida, mengalami anemia karena sel darah merah
A.R. 2008). atau eritrositnya tercemar plasmodium
Pengaplikasian image processing ini (Aditama,T.Y., 2011). Penelitian mengenai
sangat membantu manusia, untuk pengolahan citra pada plasmodium malaria
diterapkan pada citra mikroskopis yang itu sendiri sebelumnya sudah dilakukan
menggunakan mikroskop pada oleh Suradkar P. T. pada tahun 2013 silam.
pendeteksian atau diagnosa penyakit Akan tetapi, pada penelitian tersebut tidak
malaria. Menurut Badan Kesehatan Dunia meneliti persentase seberapa luas parasit
(WHO), bahwa kasus malaria setiap tahun yang menyebar di dalam darah penderita.
185
Rinto Suppa, et al. Jurnal EduMatSains, Januari 2019 | Vol.3| No.2
Untuk itu tujuan dari penelitian ini adalah element), yaitu elemen terkecil dari
untuk menganalisis suatu citra darah yang sebuah citra. Piksel mempunyai dua
didapatkan dari mikroskop untuk parameter, yaitu koordinat dan intensitas
mengetahui seberapa luas penyebaran atau warna. Nilai yang terdapat pada
plasmodium dalam darah menggunakan koordinat (x,y) adalah f(x,y), yaitu besar
pengolahan citra atau image processing intensitas atau warna dari piksel itu. Oleh
melalui segmentasi warna dan deteksi tepi sebab itu, sebuah citra digital dapat
Sobel dengan mengetahui besar persentase ditulis dalam bentuk matriks berikut:
luas piksel plasmodium malaria dalam sel (Gonzales et al. 2009; Utami et al.2015)
darah merah atau eritrosit dalam setiap
lapang pandang.
(1)
TINJAUAN PUSTAKA
Color image atau citra warna ini
Defenisi Citra
terdiri dari tiga matriks yang mewakili
Sebuah citra dapat didefenisikan
nilai-nilai merah (R), hijau (G), dan biru
sebagai fungsi dua dimensi f(x,y), dimana x
(B) untuk setiap pikselnya (Andrew. 2004).
dan y adalah koordinat spatial, dan
Grayscale yaitu citra yang nilai pikselnya
amplitude dari f pada pasangan koordinat
merepresentasikan derajat keabuan atau
(x,y) disebut intensity (intensitas) atau gray
intensitas warna putih. Nilai intensitas
level (level keabuan) dari citra pada titik
paling rendah merepresentasikan warna
tersebut (Gonzalez et al. 2009). Citra
hitam dan nilai intensitas paling tinggi
merupakan representasi visual dalam
merepresentasikan warna putih. Pada
bentuk fungsi f(x, y) yang mana f berkaitan
umumnya citra grayscale memiliki
dengan kecerahan (warna) pada titik
kedalaman piksel 8 bit (256 derajat
koordinat (x,y). Kebanyakan citra
keabuan), namun, ada juga citra grayscale
digambarkan secara rectangle atau persegi
yang kedalaman pikselnya bukan 8 bit,
panjang dalam ruang (space) dan intensitas
misalnya 16 bit untuk penggunaan yang
atau amplitude (Girod dan Gordon. 2013).
memerlukan ketelitian tinggi ( Utami et al.
Sebuah citra digital dapat diwakili oleh
2015; Andrew 2004)
sebuah matriks yang terdiri dari M kolom
dan N baris, dimana perpotongan antara
kolom dan baris disebut piksel (picture
186
Analisis Plasmodium Malaria
Salt and Pepper Noise RGB menjadi bentuk grayscale atau derajat
Fungsi probabilitas kepadatan atau keabuan (hitam ke putih). matriks penyusun
biasa disebut Probability Density Function citra yang sebelumnya 3 matriks akan
(PDF) (Boyat & Joshi. 2015): berubah menjadi 1 matriks saja, melalui
pengubahan ini . Transformasi dari citra
berwarna ke bentuk grayscale biasanya
187
Rinto Suppa, et al. Jurnal EduMatSains, Januari 2019 | Vol.3| No.2
untuk mengubah citra berwarna menjadi segmentasi warna dengan deteksi tepi sobel
citra grayscale. (5) Segmentasi warna, yaitu untuk mengidentifikasi lokasi-lokasi yang
untuk menghitung luas parasite dalam satu mengalami perubahan garis. (8)
lapang pandang. (6) Deteksi Tepi, bertujuan Melakukan analisis pada segmentasi warna,
untuk menentukan batas-batas citra, deteksi tepi dan overlay. (9) Menghitung
menentukan batas-batas, tebal-tipisnya persentase parasit dalam satu lapang
batas, dan ada atau tidaknya batas yang pandang. (10) Melakukan identifikasi
putus serta memisahkan plasmodium dari dengan 26 citra. (11) Menghitung
sel darah merah. (7) Melakukan persentase atau bobot keberhasilan proses
penumpukan citra (overlay) hasil identifikasi.
189
Rinto Suppa, et al. Jurnal EduMatSains, Januari 2019 | Vol.3| No.2
192
Analisis Plasmodium Malaria
area plasmodium malaria dalam darah malaria memiliki persentase < 38,8 %.
ditampilkan pada tabel di bawah ini. Tabel Untuk citra pada Gambar 3 memiliki
1 menyatakan hasil pemotongan atau persentase piksel plasmodium sebesar
cropping piksel plasmodium malaria. Tabel 25,1%. Persentase piksel plasmodium
2 menyatakan hasil citra tanpa cropping malaria yang paling besar adalah citra
untuk piksel plasmodium malaria. nomor 6 sebesar 38,8 %, sedangkan yang
Berdasarkan Tabel 1. pada hasil paling kecil adalah citra nomor 8 sebesar
piksel plasmodium malaria untuk 9 citra, 3,5 %.
bahwa hasil cropping piksel plasmodium
193
Rinto Suppa, et al. Jurnal EduMatSains, Januari 2019 | Vol.3| No.2
194
Analisis Plasmodium Malaria
dan standar deviasi pada 9 citra dimana bawah ini dimana hasil persentase yang
batas bawah itu merupakan pengurangan paling tinggi antara DTi, DTe dan MC
nilai mean dengan standar deviasi, digunakan untuk dicocokkan dengan jenis
sedangkan batas atas merupakan mikroskop yang digunakan. Apabila jenis
penjumlahan nilai mean dengan standar mikroskopnya sama dengan hasil persentase
deviasi. Keberhasilan dan kegagalan tertinggi maka dinyatakan berhasil dan
identifikasi plasmodium malaria dalam apabila hasilnya tidak sama maka
darah pada penggunaan mikroskop yang dinyatakan tidak berhasil atau gagal.
tidak sama dapat dilihat pada tabel 4. di
195
Rinto Suppa, et al. Jurnal EduMatSains, Januari 2019 | Vol.3| No.2
196
Analisis Plasmodium Malaria
sehingga kesalahan relatif kecil yaitu Dari 26 citra uji yang diidentifikasi
sekitar 14,0 % terhadap sediaan DTi terdapat 6 citra tidak berhasil, yakni citra
seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3. nomor 4, 13, 21, 24, 25 dan 26. Sehingga
Persentase keberhasilan identifikasi persentase keberhasilan identifikasi
citra plasmodium menggunakan dinyatakan sebesar 76,9 % untuk 26 data
pengolahan citra, dihitung dengan input.
menggunakan persamaan persentase
berdasarkan 26 data citra yang digunakan DAFTAR PUSTAKA
sebagai pengujian untuk 6 citra gagal Aditama, T. Y. 2011. Pedoman Teknis
diidentiffikasi dan 20 citra berhasil Pemeriksaan Parasit Malaria.
diidentifikasi dengan baik. Sehingga Jakarta: Kementerian Kesehatan R I.
persentase dapat dinyatakan sebesar Boyat, A. K., Joshi, B. K. 2015. Noise
76,9 % untuk 26 data citra input. Models In Digital Image Processing,
International Journal (SIPIJ) Vol.6,
KESIMPULAN No.2: 63-75
Berdasarkan penelitian yang telah Dougherty, G. 2010. Digital Image
dilakukan dapat disimpulkan sebagai Processing for Medical Applications,
berikut : (1) Plasmodium malaria diproses seconded. Cambridge UK:
segmentasi warna ditandai dengan warna Cambridge University Press.
hitam (0), sedangkan citra yang bukan Girod, B., Gordon, W, 2013, Digital Image
plasmodium malaria atau eritrosit ditandai Processing. Stanford USA.
dengan warna putih (255). Dengan Department of Electrical Engineering,
menggunakan deteksi tepi sobel terlihat Stanford University EE368/CS232.
adanya penebalan garis tepi antara Gonzalez, R. C., Woods, R. E., Eddins, S.
plasmodium malaria dengan yang bukan L. 2009. Digital Image Processing
plasmodium malaria. (2) Persentase luas Using MATLAB Second Edition. USA:
piksel plasmodium dalam eritrosit untuk Gatesmark Publishing
masing-masing sediaan darah tipis (Dti) Kusumanto, R. D., Tompunu, A. N. 2011.
secara berurutan adalah 4,6 %; 2,3 %; Pengolahan Citra Digital Untuk
2,7 %; 2,7 %, sediaan darah tebal (DTe) Mendeteksi Obyek Menggunakan
3,5 %; 8,8 %; 4,1 %; 3,5 %, dan Pengolahan Warna Model
penggunaan mikroskop cahaya 1,1 %. (3)
197
Rinto Suppa, et al. Jurnal EduMatSains, Januari 2019 | Vol.3| No.2
198