ABSTRAK
Sulitnya penanggulangan bencana kebakaran pada gedung bertingkat karena memiliki karakteristik yang berbeda
dengan jenis kebakaran yang terjadi di pabrik atau bangunan lainnya yang tidak bertingkat. Oleh karena itu
selalu diperlukan evaluasi sistem manajemen kebakaran yang dilakukan secara terus menerus dengan baik dan
terencana sepanjang siklus kegiatan operasional di gedung tersebut. Manajemen kebakaran dilaksanakan dalam
tiga tahapan yaitu diawali dari pencegahan yang dilakukan saat pra kebakaran dengan aktivitas merumuskan
dalam kebijakan manajemen institusi, pembuatan organisasi dan prosedur kebakaran, identifikasi bahaya
kebakaran, pembinaan dan pelatihan peran kebakaran, pemasangan sistem proteksi kebakaran, inspeksi
kebakaran dan pengendalian bahaya kebakaran.Pada tahap yang kedua penanggulangan yang dilakukan saat
kejadian kebakaran dalam fase ini dikembangkan sistem tanggap darurat yang baik dan efektif sehingga
kebakaran dapat secepatnya dipadamkan serta proses evakuasi dapat berjalan dengan sempurna . Sedangkan
tahap yang ketiga adalah fase rehabilitasi dan rekonstruksi dari dampak kebakaran yang dilakukan pasca
kebakaran dengan aktivitas penyelidikan dan pelaporan serta audit kebakaran. Dari ketiga tahapan diatas dapat
digunakan untuk melakukan evaluasi kelebihan dan kekurangan sistem manajemen kebakaran di gedung rektorat
guna perbaikan strategi manajemen kebakaran selanjutnya.
ditingkat awal, organisasi peran kebakaran Rektorat, yang selanjutnya denah tersebut
gedung bertanggung jawab pula atas dikembangkan untuk menjadi dasar dari
terlaksananya pengevakuasian penghuni dan pembuatan peta risiko bencana kebakaran
dokumen penting dari tempat bencana ke di Gedung rektorat.
tempat aman yang telah ditentukan, apabila Selain tahapan-tahapan tersebut di atas,
upaya pemadaman kebakaran tingkat awal juga dilakukan wawancara kepada beberapa
gagal dilaksanakan. pihak yang beraktivitas di dalam gedung.
Oleh karena itu, program pengendalian Tujuan dari wawancara tersebut adalah untuk
dan penanggulangan bencana kebakaran di menganalisa tingkat kerentanan dari
gedung rektorat sudah seharusnya dimasukan sumberdaya manusia yang bekerja dan
dalam penentuan kebijakan manajemen dalam beraktivitas di dalam gedung dalam
organisasi. menanggapi datangnya bencana kebakaran.
Adapun tujuan dari kegiatan pengelolaan
bencana kebakaran gedung rektorat adalah : HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Mengidentifikasi permasalahan utama
dari Gedung Rektorat Univeritas Gedung Rektorat yang menjadi pusat
Brawijaya dalam upaya pencegahan aktivitas kegiatan akademik Universitas
bencana kebakaran. Brawijaya memiliki sembilan lantai.
2. Merumuskan kembali strategi Berdasarkan klasifikasi yang dibuat Standar
manajemen kebakaran di Gedung Konstruksi Bangunan Indonesia tahun 1987,
Rektorat Universitas Brawijaya bangunan dengan ketinggian lebih dari 40
meter (8 lantai) diharuskan memiliki sistem
manajemen kebakaran yang dilengkapi dengan
METODE PENELITIAN
sistem pemadaman otomatis (Sprinkler).
Metode yang dilakukan untuk kegiatan Sistem manajemen kebakaran di gedung
pengelolaan bencana kebakaran ini melalui rektorat seharusnya dilaksanakan dalam tiga
beberapa tahapan yaitu: tahap yang dimulai dari pencegahan yang
a. Tahap 1: Survei dan Observasi Gedung dilakukan sebelum kebakaran, penanggulangan
Tahapan ini dilakukan dengan berkeliling kebakaran dilakukan saat kebakaran,
gedung dan ruangan lantai 1 s.d 4 dengan rehabilitasi dan rekonstruksi setelah terjadi
melakukan pengamatan serta kebakaran.
mengidentifikasi kelebihan dan Dari hasil observasi, suvei dan diskusi
kekurangan dari gedung rektorat, terutama dalam evaluasi sistem manajemen kebakaran
yang berkaitan dengan bencana kebakaran, di gedung rektorat diperoleh data dan
dengan melakukan pengambilan foto dan informasi sebagai berikut :
pembuatan catatan dengan penghuni 1. Program Pra Kebakaran
gedung dari temuan-temuan di lapangan. a. Kebijakan Manajemen.
b. Tahap 2 : Diskusi Program pengendalian dan
Hasil temuan yang diperoleh di lapangan penanggulangan kebakaran di Gedung
didiskusikan antar anggota kelompok. Rektorat sudah dimasukkan dalam
Diskusi yang dilakukan untuk membahas kebijakan manajemen Universitas
potensi bencana kebakaran yang ada di Brawijaya
dalam gedung serta dampak yang b. Organisasi dan Prosedur.
ditimbulkannya. Selanjutnya dirumuskan Pengorganisasian dan prosedur dalam
solusi pemecahan dari permasalahan mengelola bencana kebakaran belum
tersebut. Di samping itu, solusi pemecahan maksimal karena tugas dan tanggung
dapat digunakan pihak-pihak yang terkait jawab pengelolaan bencana kebakaran
dalam menjalankan tugas sesuai dengan hanya dibebankan kepada satuan
bidangnya masing-masing. pengaman.
c. Tahap 3 : Pengembangan Peta Rawan c. Identifikasi Bahaya Kebakaran.
Bencana Kebakaran. Sumber bahaya kebakaran yang ada di
Denah gedung untuk masing-masing lantai Gedung Rektorat diantaranya kertas,
diperoleh dari Bagian Pengadaan Gedung kayu, plastik, kemasan, dan material
20 Ambar Kristiyanto: Evaluasi Sistem Manajemen Kebakaran
4) Konstruksi Bangunan
Dampak Rekomendasi
Temuan Penanggung
Permasalahan atau Solusi dari
Permasalahan Jawab
Tersebut Pe rmasalahan
Penempatan M embahayakan Jangka panjang : Bagian Umum
tangga darurat apabila sumber perlu rancangan dan Pewngadaan
terletak di dalam api ada dalam ulang tangga
gedung gedung darurat yang
letaknya diluar
gedung.
Jangka Pendek
Setiap penghuni
gedung
dilengkapi
dengan masker.
Pemindahan
Penempatan lokasi papan
M embahayakan
papan penunjuk dengan Pihak pengelola
orang yang lewat
lantai tepat di menempelkannya gedung
di bawahnya
atas tangga di dinding yang
lebih aman
Pembuatan pintu
Penumpukan di darurat di masing-
Pintu masing-
pintu orang saat masing ruangan Pihak pengelola
masing ruangan
terjadi bencana yang gedung
hanya satu buah
kebakaran. memudahkan
saat evakuasi
Keterangan :
Sumber Api (Dapur dan Gudang dekat
jaringan listrik)
Jalur Evakuasi Personil dan Material
Gambar 4. Bagian Luar gedung
22 Ambar Kristiyanto: Evaluasi Sistem Manajemen Kebakaran
Keterangan :
Keterangan :
Sumber Api (Dapur dan Gudang dekat
Sumber Api (Dapur dan Gudang dekat jaringan listrik)
jaringan listrik) Jalur Evakuasi Personil dan Material
Jalur Evakuasi Personil dan Material
Keterangan : Selama kegiatan evakuasi
kebakaran seluruh penghuni diharuskan
c. Denah jalur evakuasi lantai 3. menggunakan masker untuk mencegah
terhirupnya asap kebakaran yang terjebak
dalam gedung karena posisi pintu tangga
darurat berada di dalam gedung.
3. Program Pasca Kebakaran.
a. Rehabilitasi dan rekonstruksi.
Kegiatan pemulihan kembali pada
korban harus segera dilaksanakan,
demikian juga dengan material yang
mengalami kerusakan harus segera
diperbaiki atau diganti.
b. Penyelidikan dan Pelaporan.
Belum adanya penetapan prosedur dan
pelaporan kepada pihak terkait yang
dibakukan.
c. Audit Kebakaran.
Belum ada checklist tentang audit
kebakaran di Gedung Rektorat, dengan
Keterangan : tujuan untuk melihat dan
Sumber Api (Dapur dan Gudang dekat mengevaluasi kesesuaian sistem
jaringan listrik) manajemen kebakaran dengan
Jalur Evakuasi Personil dan Material ketentuan atau standar yang berlaku.
Ambar Kristiyanto: Evaluasi Sistem Manajemen Kebakaran 23