Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan
rahmat-Nya yang berlimpah kepada kita semua. Dan shalawat serta salam
kepada Nabi besar kita Nabi MUHAMMAD SAW, yang telah membawa
kita dari kegelapan kedalam dunia yang terang.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN…..................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..............................................................2
C. Tujuan.................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................... 4
A. Konsep Lansia…................................................................ 4
B. Asuhan Keperawatan Agregat Lansia..............................16
BAB III PENUTUP................................................................................ 22
A. Simpulan….......................................................................22
B. Saran….............................................................................22
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………...23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
A. Rumusan Masalah
1. Apa itu Lansia ?
2. Bagaimana melakukan Asuhan keperawatan komunitas kesehatan pada
Lansia?
B. Tujuan
1. Mengetahui tentang Lansia
2. Mengetahui pelaksanaan Asuhan keperawatan komunitas agregat pada
kesehatan Lansia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Lansia
1. Pengertian Lansia
Masa lansia adalah periode perkembangan yang mulai masuk pada
usia 60 tahun dan berakhir dengan kematian. Masa ini adalah masa
menurunnya kekuatan dan kesehatan sehingga harus mulai menyesuaikan
diri (Santrock, 2006). Lanjut usia merupakan kejadian yang sudah pasti
akan dilalui oleh semua orang yang dikarunia usia panjang (Murwani,
2011). Tahap lansia adalah tahap siklus akhir hidup manusia dan
merupakan bagian dari proses kehidupan yang tak dapat dihindari dan akan
dialami oleh siapapun.
Masuk pada tahap ini seseorang akan mengalami banyak perubahan
baik secara fisik maupun mental, khususnya kemunduran dalam berbagai
fungsi serta kemampuan yang pernah dimilikinya. Perubahan penampilan
fisik sebagian dari proses penuaan yang normal, seperti rambut yang mulai
memutih, muncul kerutan di wajah, berkurangnya kemampuan melihat,
serta kemunduran daya tahan tubuh, merupakan acaman bagi integritas
orang usia lanjut. Belum lagi mereka harus berhadapan dengan
kehilangannya peran diri, kedudukan sosial, serta perpisahan dengan
orangorang yang dicintai. Semua perubahan tersebut membutuhkan
kemampuan beradaptasi yang cukup besar agar dapat menyikapi secara
bijak (Soejono, dkk., 2007).
2. Batasan-batasan Lansia
Lanjut usia memiliki patokan umur yang berbeda-beda,
umumnya berkisar antara 60 – 65 tahun. Menurut WHO terdapat empat
tahap batasan umur yaitu masuk usia pertengahan (middle age)
Tipe lain dari lansia adalah tipe optimis, tipe konstruktif, tipe
dependen (ketergantungan), tipe defensif (bertahan), tipe militant dan
serius, tipe pemarah/frustasi (kecewa akibat kegagalan dalam melakukan
sesuatu), serta tipe putus asa (benci pada diri sendiri). Sedangkan bila
dilihat dari tingkat kemandiriannya yang dinilai berdasarkan kemampuan
untukmelakukan menjadi beberapa tipe yaitu lansia mandiri sepenuhnya,
lansia mandiri dengan bantuan langsung keluarganya, lansia mandiri
dengan bantuan secara tidak langsung, lansia dengan bantuan badan sosial,
lansia dip anti werda, lansia yang dirawat di rumah sakit, dan lansia dengan
gangguan mental.
4. Teori Penuaan
Ada empat teori pokok dari penuaan menurut Klatz dan Goldman, (2007),
yaitu:
a) Teori Wear and Tear
Tubuh dan sel mengalami kerusakan karena telah banyak digunakan
(overuse) dan disalahgunakan (abuse).
b) Teori Neuroendokrin
Teori ini berdasarkan peranan berbagai hormon bagi fungsi organ tubuh
yaitu dimana hormon yang dikeluarkan oleh beberapa organ yang
dikendalikan oleh hipotalamus telah menurun.
c) Teori Kontrol Genetik
Teori ini fokus pada genetik memprogram genetik DNA, dimana kita
dilahirkan dengan kode genetik yang unik, dimana penuaan dan usia
hidup kita telah ditentukan secara genetik.
d) Teori Radikal Bebas
Teori ini menjelaskan bahwa suatu organisme menjadi tua karena terjadi
akumulasi kerusakan oleh radikal bebas dalam sel sepanjang waktu.
Radikal bebas sendiri merupakan suatu molekul yang memiliki electron
yang tidak berpasangan. Radikal bebas memiliki sifat reaktivitas tinggi,
karena kecenderungan menarik elektron dan dapat mengubah suatu
molekul menjadi suatu radikal oleh karena hilangnya atau bertambahnya
satu elektron pada molekul lain.
5) Sistem pengaturan
6) Sistem respirasi
7) Sistem gastrointestinal
Terjadi atrofi nefron dan aliran darah ke ginjal menurun sampai 50%,
otot-otot vesika urinaria menjadi lemah, frekuensi buang air kecil
meningkat danterkadang menyebabkan retensi urin pada pria (Nugroho,
2008).
9) Sistem endokrin
Terjadi penurunan produksi hormon, meliputipenurunan aktivitas tiroid,
daya pertukaran zat, produksi aldosteron, progesteron, estrogen, dan
testosteron (Nugroho, 2008).
10) Sistem integument
Kulit mengerut atau keriput akibat kehilangan jaringan lemak,
permukaan kulit kasar dan bersisik kerana kehilangan proses keratinisasi,
serta perubahan ukuran dan bentuk-bentuk sel epidermis, rambut
menipis berwarna kelabu, rambut dalam hidung dan telinga menebal,
berkurangnya elastisitas akibat menurunya cairan dan vaskularisasi,
pertumbuhan kuku lebih lambat, kuku jari menjadi keras dan rapuh,
pudar dan kurang bercahaya, serta kelenjar keringat yang berkurang
jumlah dan fungsinya (Nugroho, 2008).
11) Sistem muskuloskeletal
Tulang kehilangan density (cairan) dan makin rapuh, kifosis, pergerakan
pinggang, lutut, dan 20 jari-jari terbatas, persendian membesar dan
menjadi kaku, tendon mengerut dan mengalami sclerosis, serta atrofi
serabut otot (Nugroho, 2008).
b. Perubahan Mental
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental adalah:
1) Perubahan fisik.
2) Kesehatan umum Tingkat pendidikan.
3) Hereditas.
4) Lingkungan.
5) Perubahan kepribadian yang drastis namun jarang terjadi misalnya
kekakuan sikap.
6) Kenangan, kenangan jangka pendek yang terjadi 0-10 menit.
7) Kenangan lama tidak berubah.
8) Tidak berubah dengan informasi matematika dan perkataan verbal,
berkurangnya penampilan, persepsi, dan ketrampilan psikomotor terjadi
perubahan pada daya membayangkan karena tekanan dari faktor waktu.
c. Perubahan Psikososial
1) Perubahan lain adalah adanya perubahan psikososial yang menyebabkan
rasa tidak aman, takut, merasa penyakit selalu mengancam sering
bingung panik dan depresif.
2) Hal ini disebabkan antara lain karena ketergantungan fisik dan
sosioekonomi.
3) Pensiunan, kehilangan financial, pendapatan berkurang, kehilangan status,
teman atau relasi.
4) Sadar akan datangnya kematian.
5) Perubahan dalam cara hidup, kemampuan gerak sempit.
6) Ekonomi akibat perhentian jabatan, biaya hidup tinggi.
7) Penyakit kronis.
8) Kesepian, pengasingan dari lingkungan sosial.
9) Gangguan syaraf panca indra.
10) Gizi
11) Kehilangan teman dan keluarga.
12) Berkurangnya kekuatan fisik.
8. Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan pencapaian
kesejahteraan lansia antara lain
Menurut (Setiabudi, 1999: 40-42):
a. Permasalahan Umum :
1) Makin besarnya jumlah lansia yang berada dibawah garis kemiskinan.
2) Makin melemahnya nilai kekerabatan sehingga anggota keluarga yang
berusia lanjut kurang diperhatikan, dihargai, dan dihormati.
3) Lahirnya kelompok masyarakat industri.
4) Masih rendahnya kualitas dan kuantitas tenaga profesional pelayanan
lansia.
5) Belum membudaya dan melembaganya pembinaan kesejahteraan lansia.
b. Permasalahan Khusus:
1) Berlangsungnya proses menua yang berakibat timbulnya masalah baik
fisik, mental maupun sosial.
2) Berkurangnya integrasi sosial lansia.
3) Rendahnya produktivitas kerja lansia.
4) Banyaknya lansia yang miskin, terlantar, dan cacat.
5) Berubahnya nilai sosial masyarakat yang mengarah pada tatanan
masyarakat individualistik.
6) Adanya dampak negatif dari proses pembangunan yang dapat
mengganggu kesehatan fisik lansia.
a) Data inti
1) Demografi, Karekteristik Umur Dan Sex, vital statistik Data demograf
kelompok atau komunitas yang terdiri : jumlah penduduk lansia dalam
wilayah, umur, pendidikan, jenis kelamin, vital stastistik, pekerjaan,
agama, nilai – nilai, keyakinan serta riwayat timbulnya kelompok atau
komunitas yang dapat dicontohkan sebagai berikut :
jumlah penduduk = 987 jiwa
Laki – laki = 523 jiwa
Perempuan 464
jiwa penduduk : Para penduduk mayoritas berpendidikan hingga lulus
SLTA dan beberapa diantaranya perguruan tinggi.
suku Bangsa : suku jawa
Perkawinan = Menikah dan kebanyakan penduduk di komunitas tersebut
adalah janda (lansia) karena kebanyakan pasangannya meninggal.
Kepercayaan = nilai dan norma para masyarakat masih mengenal nilai
kesopanan, gotong royong dan kerukunan antar warganya. Hal ini dapat
dilihat dari adanya kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang masih terus
berjalan. Seperti: kerja bakti, arisan, dan takziyah.
Mayoritas beragama islam dan beberapa diantaranya beragama nasrani
b) Data subsistem
1) Lingkungan fisik
Kualitas udara = Keadaan udara di daerah tempat tinggal lansia beriklim
sejuk atau panas, apakah terdapat polusi udara yang dapat mengganggu
pernafasan warga atau tidak.
Kualitas air = sumber air yang digunakan warga untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari, keadaan saluran air disekitar rumah.
Tingkat kebisingannya = adanya sumber suara /bising yang dapat
mengganggu keadaan lansia, contohnya seperti pabrik.
Jarak antar rumah/kepadatan = Jarak antar rumah satu dengan yang
lainnya, apakah saling berdempetan.
2) Pendidikan
Riwayat pendidikan, pendidikan terakhir dan juga apakah ada sarana
pendidikan yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan
warga
3) Keamananan dan transportasi
Keadaan penjagaan lingkungan sekitar seperti adanya siskamling, satpam
atau polisi. apakah dari keamaan tersebut menimbulkan stress atau tidak.
sarana transportasi yang digunakan warga untuk mobilisasi sehari
menggunakan kendaraan umum atau kendaraan pribadi.
4) Politik
Kebijakan pemerintahan Kebijakan yang ada didaerah tersebut apakah
cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapat pelayanan
di berbagai bidang termasuk kesehatan.
3. Rencana tindakan
Klatz, R. & Goldman, R., 2007. The Official Anti Aging Revolution:
Stop the Clock, Time is on Your Side for a Younger, Stronger, Happier
You. 4th ed. United States: Basic Health Publications, Inc.