KAJIAN PUSTAKA
5
6
(pada fase gastrulasi dan proses pembentukan mata dan otak) serta pada larva
berumur 60-96 jam (fase penyerapan seluruh kuning telur).
diferensiasi seks gonad merupakan proses yang kompleks tidak seperti pada
kebanyakan hewan vertebrata lainnya. Selain faktor genetik dan kromosom seks,
terdapat faktor lain yang mempengaruhi hasil dari proses akhir perkembangan
gonad dan seks fenotip yang diperoleh yaitu faktor lingkungan.
Davy dan Chourinard (1980) menyatakan bahwa perkembangan
gonad meliputi dua fase yaitu fase pertumbuhan dan fase perkembangan
dikendalikan oleh system endokrin. Pada fase pertumbuhan gonad,
diferensiasi kelamin belum mantap sehingga pembentukan gonad masih
dapat diarahkan dengan pemberian hormon steroid sintesis (Hunter dan
Donalson 1983).
Perubahan kelamin buatan paling efektif dilakukan saat diferensiasi
kelamin. Perubahan jenis kelamin secara buatan dimungkinkan karena pada fase
pertumbuhan gonad belum terjadi diferensiasi kelamin dan belum ada
pembentukan steroid sehingga pembentukan gonad dapat diarahkan dengan
menggunakan hormon steroid sintetis (Yamazaki 1983). Hormon tersebut dapat
mengatur beberapa fenomena reproduksi misalnya proses diferensiasi gonad,
pembentukan gamet, ovulasi, spermiasi, pemijahan. Hormon steroid biasanya
diberikan secara langsung ke ikan terutama pada masa perkembangan gonad
(diferensiasi seks), cara ini telah berhasil diterapkan pada beberapa jenis ikan
seperti ikan nila, koan, mas dan beberapa jenis ikan lainnya.
Salah satu teknik dalam pemeriksaan gonad ikan-ikan kecil yaitu dengan
pewarnaan gonad dengan menggunakan larutan asetokarmin. Asetokarmin adalah
larutan pewarna yang digunakan untuk mewarnai gonad untuk pemeriksaan
dengan mikroskop. Kendala yang dialami adalah tingkat kesulitan dalam
menemukan gonad ikan muda, karena gonad ikan muda relatif kecil sehingga sulit
untuk diambil. Kelemahan metode asetokarmin ini yaitu ikan yang diambil
gonadnya harus dimatikan (Zairin 2002).
Karakteristik gonad jantan dan betina sangat berbeda. Gonad jantan
memiliki ukuran kecil, berwarna putih susu, dan berpasangan. Gonad betina agak
mirip gonad jantan, tetapi berwarna agak kekuningan dan diselubungi lemak.
Bentuknya relatif hampir sama untuk semua jenis ikan. Kadang-kadang di dalam
gonad yang sama dapat dijumpai gonad ikan yang hermaprodit yaitu sekaligus
terdapat bakal testis dan bakal ovari. Dengan pewarnaan asetokarmin, sel bakal
sperma tampak berupa titik-titik kecil berjumlah banyak. Sel bakal telur tampak
berbentuk bulatan besar dan bagian inti berada ditengah dengan warna lebih pucat
dikelilingi sitoplasma yang berwarna merah.