Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH RASIO LANCAR DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA

PT. BANK BNI TBK PERlODE 2012-2016


(STUDI KASUS BURSA EFEK INDONESIA)

Edo Aditia1
Koesheryatin2
edoaditia15031997@gmail.com1
heryatin66@gmail.com2

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA.

ABSTRACT
The study was conducted at PT. Bank Negara Indonesia Case Study on the Indonesia Stock
Exchange Period 2012-2016 which aims to determine the development of current ratios, DER and
stock prices and determine the effect of current ratios, capital structure on stock prices. The
independent ratio variable studied is current ratio and DER while the dependent variable is stock
price. This research uses a descriptive method with a quantitative approach. From the resuIts of the
assessment of the current ratio at Bank Negara lndonesia in the period 2012-2016 is in the predicate
"HEALTHY", this shows that the criteria for the current ratio of Bank Negara lndonesia in accordance
with the minimum standards of Bank lndonesia regulations. And for the DER assessment at Bank
Negara lndonesia in the period 2012-2016 is at the level of reasonableness because banking
activities colIect customer funds. From the calculation results show that the current ratio and DER
variables have no statistically significant effect. However, based on the regression coefficient has a
positive or unidirectional nature.
Keywords: Financial Ratio, Current Asset, DER, Stock Price.
ABSTRAK

Penelitian dilakukan di PT. Bank Negara Indoneisa Studi Kasus Pada Bursa Efek Indonesia Periode
2012-2016 yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan rasio lancar, DER dan harga saham
serta mengetahui pengaruh rasio lancar, struktur modal tehadap harga saham. Variabel Independent
rasio yang diteliti yaitu rasio lancar dan DER sedangkan variabel dependent yaitu harga saham.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Dari hasil penilaian
rasio lancar pada Bank Negara Indonesia pada periode 2012-2016 berada pada predikat “SEHAT”,
ini menunjukan bahwa kriteria rasio lancar Bank Negara Indonesia sesuai dengan standar minimum
peraturan Bank Indonesia. Dan untuk penilaian DER pada Bank Negara Indonesia pada periode
2012-2016 berada pada tingkat kewajaran karena aktivitas perbankan mengumpulkan dana
nasabah. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa variabel rasio lancar dan DER tidak
berpengaruh signifikan secara statistik. Namun berdasarkan koefesien regresinya memiIiki sifat
positif atau searah.

Kata Kunci: Rasio Keuangan, Rasio Lancar, DER, Harga Saham.


PENDAHULUAN
Lembaga keuangan bank yaitu sebuah lembaga yang bergerak dalam bidang keuangan yang
berperan penting bagi masyarakat, lembaga keuangan bank berperan sebagai dana yang berasal
dana pihak ketiga (masyarakat) dan di salurkan kembali kepada nasabah dan juga memberi jasa-
jasa keuangan terhadap masyarakat luas.
1
Perbankan yaitu lembaga keuangan yang peranannya sangat penting bagi perekonomian, karena
dengan adanya perkreditan yang diberikan oleh bank dan juga berbagai macam jasa yang dapat
meIayani semua kebutuhan.
Sektor perbankan sudah berkembang pesat, banyak pelayanan yang diberikan bukan hanya
menghimpun dan menyaIurkan dana saja. Didalam perindustrian perbankan diperlukan adanya
penilaian terhadap tingkat kesehatan pada setiap bank. Bank Neaga Indonesia merupakan salah
satu bank yang telah go public. Kita dapat menilai sehat atau tidaknya Bank Negara Indonesia
dengan cara melihat perkembangan laporan keuangan tersebut dengan menghitung nilai rasio
lancar dan DER.
Dengan melihat perkembangan rasio lancar itu merupakan salah satu alat untuk menentukan
kesehatan suatu bank. Namun, dalam laporan penilaian kesehatan bank ini peneliti hanya akan
menggunakan 2 faktor, yaitu rasio lancar dan DER saja. Saat ini, bank memiIiki layanan yang
perbankan tawarkan, tarif yang perbankan bayar untuk simpanan deposan, dan Iokasi tempat
mereka beroperasi.
Salah satu manfaat perbankan dalam kehidupan adalah sebagai model investasi. Investasi berkaitan
dengan yang namanya saham. Selain nasabah (masyarakat) bisa menabung dibank, nasabah juga
bisa memiliki atau membeli saham yang dijual perusahaan perbankan tersebut. Sebelum melakukan
investasi, nasabah harus mengetahui setiap perkembangan harga saham yang diinginkan.
Berdasarkan dengan latar belakang diatas, maka yang akan muncul rumusan masalah seperti
berikut: Bagaimana perkembangan rasio lancar Bank Negara lndonesia. Bagaimana
perkemabangan struktur modaI Bank Negara lndonesia. Bagaimana perkembangan harga saham
Bank Negara lndonesia. Seberapa besar pengaruh rasio Iancar dan struktur modaI terhadap harga
saham Bank Negara lndonesia.

KAJIAN PUSTAKA

Rasio Lancar
Moeljadi (2006) Rasio lancar menunjukkan seberapa besar aktiva uang tersedia untuk memenuhi
hutang yang akan segera jatuh tempo. Penghitungan rasio lancar dilakukan dengan cara
membandingkan antara total aktiva lancar dengan total utang lancar.
lndikator untuk mencari rasio lancar sebagai berikut Kasmir (2008):

𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 = 𝑥 100%
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

Kasmir (2008) dari hasil perhitungan rasio lancar, apabila rasio lancar rendah, dapat dikatakan
bahwa perusahaan kurang modal untuk membayar utang. Namun, apabila hasil pangukuran rasio
tinggi, beIum tentu kondisi perusahaan sedang baik. HaI ini terjadi karena kas tidak digunakan
dengan sebaik mungkin.
Struktur Modal
Fahmi (2011) Struktur Modal merupakan pembagian antara utang dan modal sendiri yang digunakan
untuk pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan.DaIam penelitian ini indikator struktur modaI
menggunakan DER.
Rumus untuk menghitung DER sebagai berikut Kasmir (2008)

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐷𝐸𝑅 = 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙

2
Kasmir (2008) dari hasil perhitungan struktur modal, bahwa DER merupakan rasio yang mengetahui
seberapa besar perusahaan di biayai oIeh hutang dan perusahaan mampu memenuhi hutangnya
dengan modal yang dimiliki.
Harga Saham
Siamat dalam Windi Novianti (2018) harga saham merupakan niIai nominal yang terkandung
didalam tanda bukti kepemilikan bagian modal perusahaan. HaI ini penting karena penentuan resiko
dan pengembalian di masa yang akan datang untuk menilai kinerja perusahan.

KERANGKA PEMIKIRAN
Sugiyono (2009) kerangka pemikiran adalah hubungan teori dengan berbagai factor yang
teridentifikasi masaIah riset.

Aset Lancar (𝑋1 )


𝐻1
Harga Saham (𝑌)
𝐻2
Struktur Modal (DER) (𝑋2 )

𝐻3

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Dilihat dari hasil kerangka pemikiran diatas, dapat dijelaskan bahwa variabel bebas (lndependen)
dalam penelitian ini adalah aset lancar dan Struktur Modal (DER) mempengaruhi variabel terikat
(dependent) yaitu Harga Saham, baik secara simultan maupun parsiaI.

HIPOTESIS

H1 : Diduga aset Iancar secara signifikan berpengaruh terhadap Harga Saham.


H2 : Diduga Struktur ModaI (DER) secara signifikan berpengaruh terhadap Harga Saham.
H3 : Diduga Aset Iancar dan Struktur ModaI (DER) secara signifikan berpengaruh terhadap
Harga Saham.

METODE PENELlTlAN

Sugiyono (2009) metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oIeh peneliti melalui
tahapan-tahapan dalam melaksanakan kegiatan penelitian dengan tujuan untuk memecahkan
masalah.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian deskriptif dengan data kuatitatif.
Sugiyono (2009) metode analisis deskriptif adalah untuk menggambarkan fakta-fakta tentang
hubungan antar variabeI yang dianaIisis dengan cara mengumpuIkan data, mengolah, menganalisis,
dan menginterprestasi data daIam pengujian hipotesis statistik. Penelitian diIakukan dengan
meIakukan anaIisis terhadap Iaporan keuangan daIam waktu pengambilan sampIe tersebut.
Sehingga, peneIitian ini masuk daIam keIompok data Time series. Dengan menggunakan annual
report periode 2012 sampai dengan 2016.

HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS DESKRIPTIF

3
AnaIisis deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan data yang telah terkumpuI tanpa bermaksud membuat kesimpuIan yang berIaku
untuk umum atau generaIisasi, Sugiyono (2014:147).

Perkembangan Rasio Lancar Bank BNI Periode 2012-2016

Berikut ini merupakan hasil perhitungan rasio lancar pada Bank BNI periode 2012-2016. Adapun
untuk menghitung rasio lancar, digunakan rumus sebagai berikut:

𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 = 𝑥 100%
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

Perkembangan mengenai rasio lancar pada Bank BNI periode 2012-2016:

Tabel1. Perkembangan Rasio Lancar Bank BNI Periode 2012-2016


Tahun Aset Lancar Hutang Lancar Rasio Lancar Keterangan
2012 321.534.240 278.422.674 1,154842152% -
2013 370.716.158 323.681.435 1,145313626% Turun
2014 393.466.672 337.155.376 1,167018882% Naik
2015 478.716.369 405.266.139 1,181239494% Naik
2016 564.845.351 481.296.122 1,173592151% Turun
Dilihat berdasarkan table 4.1 perkembangan Rasio Lancar Bank BNI dari tahun 2012-2016. Tahun
20I2 rasio Iancar Bank BNI sebesar 1,154842152%. Kemudian tahun 20I3 rasio lancar mengalami
penurunan yaitu sebesar 0,0114161559 yang menjadi 1,145313626% yang disebabkan perusahaan
melakukan pinjaman jangka pendek dari Bank Indonesia untuk mengatasi kesulitan likuiditas. Dari
tahun 2013 – 2015 terjadi kenaikan Rasio Lancar sebesar 0,011677106% yang menjadi
1,181239494% yang disebabkan kenaikan kas yang diperoleh Bank BNI. Namun dari 2015 -2016
Rasio Lancar BNI mengalami penurunan yaitu sebesar 0,0116737656% dan Rasio Lancar 2016
menjadi 1,173592151% disebabkan karena perusahaan melakukan penghimpunan seperti dana
pihak ketiga.
Dilihat dari tabel 4.1 Rasio Lancar Bank BNI mengalami fluktuasi, peningkatan nilai Rasio Lancar
terjadi tahun 2013 dan 2016, dan mengalami peningkatan terjadi dari tahun 2013-2015.
Itu artinya dari tahun 2012 sampai dengan 2016 Rasio Lancar Bank BNI masih berada diatas 1%,
dan itu berarti Rasio Lancar Bank BNI termasuk kedalam Bank yang sehat karena Rasio Lancar nya
selalu berada diatas 1%.

Perkembangan Struktur Modal Bank BNI Periode 20I2-20I6

HasiI perhitungan struktur modal pada Bank BNI periode 2012-2016. Adapun untuk menghitung
struktur modal, digunakan rumus sebagai berikut:

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐷𝐸𝑅 = 𝑥 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙

Perkembangan mengenai Struktur Modal pada Bank BNI Periode 2012-2016:

4
Tabel2. Perkembangan Struktur Modal Bank BNI Periode 2012-2016
Tahun Total Hutang Total Modal DER Keterangan
2012 278.422.674 43.111.566 6,45818975% -
2013 323.681.435 47.034.723 6,88175489% Naik
2014 337.155.376 56.311.296 5,98734889% Turun
2015 405.266.139 73.450.230 5,51756119% Turun
2016 481.296.122 83.549.229 5,76062912% Naik
Berdasarkan tabel 4.2 diatas mengenai perkembangan Struktur Modal Bank BNI, pada tahun 2012
DER Bank BNI berada pada angka 6,45818975%. Ditahun kemudian yaitu tahun 2013 DER Bank
BNI mengalami peningkatan yaitu sebesar 0,064373181% yang disebabkan kenaikan simpanan
nasabah atau dana pihak ketiga Bank BNI. Namun tahun 2014 dan 2015 DER Bank BNI mengalami
penurunan yaitu 0,0646972021% dan 0,0565699325% yang menjadi 5,51756119% yang
disebabkan perusahaan mengalami kerugian, karena penurunan obligasi Bank BNI. Dan juga tahun
2016 mengalami kenaikan kembali yaitu sebesar 0,0544278288% yang menjadi 5,76062912%
diakibatkan kenaikan hutang jangka pendek seperti utang wesel Bank BNI.
Dari hasil diatas nilai DER berada diatas 4:1 yang telah diatur dalam peraturan Menteri Keuangan,
yang berarti hutang Bank BNI lebih dominan dalam mendanai operasi perusahaan dibandingkan
modal. Bagi perusahaan perbankan nilai DER wajar lebih tinggi karena aktivitas perbankan
mengumpulkan dana nasabah dan menyalurkannya dalam bentuk kredit.

Perkembangan Harga Saham Bank BNI Periode 2012-2016

Mengenai perkembagan Harga Saham Bank BNI mengalami penurunan tahun 20I5 yaitu Rp. 1.110,
hal ini disebabkan pengaruh factor Global. Faktor perang tarif antara Amerika Serikat dan China
yang turut berimbas ke indeks Dow Jones yang menjadi salah satu barometer pelaku pasar di
berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Sedangkan pada tahun 2013, 2014 dan 2016 harga
saham meningkat, hal ini disebabkan fluktuasi kurs rupiah terhadap Mata Uang Asing, meningkatnya
kurs rupiah tehadap dolar Amerika Serikat.

ANALISIS VERIFIKATIF
Analisis Verifikatif adalah hubungan Rasio lancar & Struktur Modal tehadap Harga Saham serta
mengetahui pengaruhnya. Dalam penelitian ini, analisis verifikatf dilakukan dengan perhitungan
manual serta perhitungan yang menggunakan alat bantu statistik yaitu SPSS 20 for windows.
AnaIisis Regresi Iinier Sederhana

5
Y= -20622,773 + 15094,9761CR1 + 1291,2812DER2

a. Nilai konstanta a yaitu sebesar -20622,773 menjelaskan jika semua variabel bebas tidak
mengalami perubahan atau 0 maka dapat diprediksikan harga saham akan -20622,773
persen.
b. Rasio Lancar memiliki nilai +15094,976 yang dimana jika rasio lancar mengalami
peningkatan sebesar 1 persen dan nilainya konstan, diprediksikan harga saham akan
meningkat 15094,976 persen dengan adanya hubungan searah dikarenakan positif
sehingga jika rasio lancar ningkat maka harga saham pun akan ningkat.
c. Sedangkan hasil regresi struktur modal bernilai +1291,281 yang menandakan arah positif
dengan harga saham maka jika terjadi peningkatan 1 persen pada struktur modal akan
diikuti oIeh peningkatan harga saham yang diprediksi sebesar 1291,281 persen.
Berdasarkan table 4.4, didapat hasil penelitian bahwa Rasio Lancar secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap Harga saham. HaI ini dapat diIihat dari niIai Signifikansi untuk
variabeI Rasio Lancar yaitu 0,929, Iebih besar dari pada 0,05. Namun menurut nilai koefesien dari
persamaan regresinya didapat hasil 15094,976 yang mana menunjukan pengaruh positif antara
variabel Rasio Lancar dengan Harga Saham. Dari penelitian sebelumnya yang diIakukan Meythi dkk
2011 menyatakan bahwa tidak berpengaruhnya variabeI Rasio Lancar terhadap Harga saham.
Karena lnvestor menyadari bawa Rasio Lancar memiIiki beberapa ketebatasan.
Hasil peneIitian kedua adalah bahwa Struktur Modal secara parsiaI tidak signifikan berpengaruh
terhadap Harga Saham. HaI ini dapat diIihat dari niIai Signifikansi untuk variabeI Struktur Modal yaitu
0,758 Iebih besar dari pada 0,05. Namun menurut nilai koefesien dari persamaan regresinya didapat
hasil 1291,281 yang mana menunjukan pengaruh positif antara variabel Rasio Lancar dengan Harga
Saham. Hal ini didukung penelitian Rani Ramdhani (2013) yang mengatakan bahwa kenaikan dan
penuruna Hargasaham cenderung disebabkan oIeh permintan & penawaran Harga Saham itu
sendiri. Jumlah pemegang saham menjadi faktor yang mempengaruhi Harga Saham.

Analisis Korelasis Pearson


Analisis korelasi pearson digunakan untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan antara variabel
bebas (X) yaitu Rasio Lancar, Struktur Modal dan variabel terikat (Y) yaitu Harga Saham.

Hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi antara Rasio Lancar dengan Harga Saham
sebesar -0,460, yang artinya korelasi bersifat negative dengan derajat sedang. Analisis antara Rasio
Lancar dengan Harga Saham ini bersifat tidak searah maka itu artinya semakin meningkatnya Rasio
Lancar maka akan menurunnya Harga Saham.
6
Sedangkan nilai koefesien korelasi antara Struktur Modal dengan Harga Saham sebesar 0,504
artinya korelasi bersifat positif dengan derajat sedang. Nilai korelasi bertanda positif, dalam
pengertian jika Struktur Modal semakin banyak maka Harga Saham akan semakin meningkat.
Selanjunya dilakukan uji probabilitas hubungan antara variabel Rasio Lancar dengan Hargasaham
dan variabel Struktur ModaI dengan Harga Saham yang dilakukan pengujian dengan hipotesis:
Ho : Tidak ada hubungan antara variabel Independent dengan variabel dependent secara
signifikan
H1 : Ada hubungan antara variabel Independent dengan variabel dependent secara signifikan
Kriteria pengujian:
Jika Prob < 0,05 maka Ho ditoIak dan jika Prob > 0,05 maka Ho tidak dapat ditolak
Diketahui niIai Signifikansi dari tabel output diatas antara Rasio Lancar dengan Harga Saham adaIah
0,436 lebih dari 0,005, dan nilai signifikansi antara Struktur Modal dengan Harga Saham adalah
0,387 lebih dari 0,005, yang berarti tidak ada korelasi yang signifikan antara variabel Rasio Lancar
dengan variabel Harga Saham begitu juga dengan variabel Struktur ModaI dengan variabel Harga
Saham.

ANALISIS KOEFESIEN DETERMlNASl


Koefesien determinasi merupakan koefesien yang digunakan untuk mengetahui besarnya
konstribusi variabel independent yaitu rasio lancar dan struktur modal. Berikut ini adalah hasil dari
Uji koefesien determinasi:

Diketahui niIai koefisien (R-Square) adaIah 0,258 (25,8%). HaI ini menunjukkan bahwa sebesar
25,8% variabeI Rasio Lancar dan Struktur Modal memiIiki pengaruh yaitu 25,8% terhadap Harga
Saham dan 74,2% lainnya dipengaruhi oIeh factor – factor Iainnya dari Iuar variabeI Rasio Lancar
dan Struktur Modal.

KESlMPULAN DAN SARAN

KesimpuIan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh rasio lancar dan struktur modal
terhadap harga saham dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perkembangan Rasio Lancar dari Bank BNI Periode 2012-2016 mengaIami fluktuasi. Tahun
2013 rasio lancar mengaIami penurunan yang menjadi 1,145313626%. Ditahun 2014 dan
2015 terjadi peningkatan Rasio Lancar yang menjadi 1,181239494%. Namun pada tahun
2016 Rasio Lancar mengalami penurunan kembali menjadi 1,173592151%. Penurunan Rasio
Lancar tersebut diakibatkan karena perusahaan melakukan penghimpunan dana pihak
ketiga. Karena perusahaan kurang memasarkan produknya dalam bentuk kredit. Namun
Rasio Lancar Bank BNI masih berada diatas 1% artinya Bank BNI masih termasuk kedalam
Bank yang sehat.
2. Struktur Modal Bank BNI periode 2012 – 2016 mengaIami peningkatan dan penuruan.
Peningkatan terjadi tahun 2013 dan 2016, 6,88175489% ditahun 2013 dan 5,76062912%
7
ditahun 2016. Ditahun 2014 dan 2015 persentase Struktur Modal nya yaitu sebesar
5,98734889% ditahun 2014 dan 5,51756119% ditahun 2015. Peningkatan Struktur Modal
terjadi disebabkan karena kenaikan simpanan nasabah dan kenaikan hutang jangka pendek
Bank BNI. Penurunan Struktur Modal terjadi disebabkan perusahaan dibiayai oleh hutang
berkurang, seperti berkurangnya simpanan nasabah.
3. Harga Saham Bank BNI periode 2012 – 2016 mengalami peningkatan dan penurunan.
Peningkatan Harga Saham Bank BNI terjadi pada tahun 2013, 2014 dan 2016 yaitu sebesar
Rp. 200, Rp. 2.150 dan Rp. 5.525. Peningkatan ini disebabkan karena Fluktuasi Kurs Rupiah
terhadap Mata Uang Asing, meningkatnya kurs rupiah tehadap dolar Amerika Serikat.
Penurunan Harga Saham Bank BNI terjadi tahun 2015 yaitu sebesar Rp. 1.110. Penurunan
ini disebabkan karena pengaruh faktor global. Faktor perang tarif antara Amerika Serikat
dengan Cina yang turut berimbas pada indeks Dow Jones yang menjadi salah satu barometer
pelaku pasar diberbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
4. Pengaruh Rasio Lancar terhadap harga saham menurut koefesien regresinya memiliki sifat
positif atau searah dengan nilai 15094,976 namun dari hasil uji Sig. antara dua variabel
tersebut menunjukan bahwa Rasio Lancar tidak terbukti signifikan mempengaruhi Harga
Saham. Hal tersebut dikarenakan banyak sekali keterbatasan dari rasio lancar jika dijadikan
sebagai alat ukur untuk memenuh hutang.
Pengaruh Struktur ModaI terhadap Harga Saham menurut koefesien regresinya memiIiki sifat
positif atau searah dengan niIai 1291,281 namun dari hasiI uji Sig. antara dua variabeI
tersebut menunjukan bahwa Struktur ModaI tidak terbukti signifikan mempengaruhi Harga
Saham. HaI tersebut di karenakan kenaikan dan penurunan hargasaham cenderung di
sebabkan oIeh permintaan dan penawaran Harga Saham itu sendiri.
Nilai korelasi antara rasio lancar dengan harga saham sebesar -0,460, artinya korelasi
bersifat negative dengan derajat sedang. Karena berada pada rentang -0,599 sampai dengan
-0,40.
Sedangkan nilai koefesien antara struktur modal dengan harga saham sebesar 0,504 artinya
korelasi bersifat positif dengan derajat sedang. Karena berada pada rentang -0,599 sampai
dengan -0,40.

Saran
Ada beberapa saran yang harus dipertimbangkan dalam penelitian tentang pengaruh rasio lancar
dan struktur modal terhadap harga saham yaitu sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan yaitu Bank BNI diharapkan daIam menentukan kombinasi antara asset dan
hutang tetap memperhatikan antara pendapatan dan pengeluaran yang harus ditanggung
perusahaan. Perusahaan harus memperhatikan kredit yang diberikan agar aset perusahaan
semakin efektif dan efisiein.
2. Bank BNI sebaiknya memperluas lagi untuk memasarkan produk-produk Bank BNI agar
pendapatan yang bisa didapat oleh Bank BNI bisa lebih besar, dan bisa diputarkan kembali
pendapatan tersebut untuk menambah aset perusahaan ataupun disalurkan kembali kepada
nasabah dalam bentuk kredit.
3. Harga Saham dapat meningkat dengan mengoptimalkan kinerja dalam mengelola laporan
keuangan dengan baik sehingga investor dapat melihat transfaransi keuangan perusahaan
dan tertarik dengan apa yang perusahaan tawarkan.
4. Bagi penelitian seIanjutnya agar memperIuas peneIitian dengan cara memperpanjang
periode peneIitian dengan memperbanyak jumIah sampeI dan variabeI karena banyak
variabeI Iain yang berpengaruh terhadap Harga Saham seperti Fixed Asset, Kas Rasio, DAR.

8
Daftar Pustaka
Agus, R. Sartono. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat. Yogyakarta:
BPFE.
Fahmi, Irham dan Hadi. 2011. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kedua. Bandung:
Alfabeta.
Gibson, M. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.
Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Satu. Cetakan Keutujuh. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.

L. M, Samryn. 2011. Pengantar Akuntansi: Mudah Membuat Jurnal Dengan Pendekatan Siklus
Transaksi. Edisi Satu. Jakarta: Rajawali Pers.
Moeljadi. 2006. Manajemen Keuangan: Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Malang: Bayumedia.

Narimawati, Umi. 2010. Metodologi Penelitian: Dasar Penyusunan Penelitian Ekonomi. Jakarta:
Genesis.
Novianti, Windi. 2018. Harga Saham Yang Dipengaruhi Oleh Profitabilitas dan Struktur Aktiva dalam
Sektor Telekomunikasi. Jurnal Ilmu Keuangan dan Perbankan.
Sudana, I. M. 2009. Manajemen Keuangan Teori dan Praktek. Surabaya: Airlangga University Press.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai