Anda di halaman 1dari 10

REKAYASA IDE

PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK TERBARUKAN


PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ENERGI OMBAK

Dosen Pengampu :
Drs. Ir. Abdul Hakim Butar-Butar, M.T, Phd

Di susun oleh :

Taufik Ahmad
TE – A 2019
5193230009
Prodi S-1 Teknik Elektro

Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat
dan RahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pembangkitan
Tenaga Listrik ini yaitu “Rekayasa Ide”. Penulis berterima kasih kepada Dosen yang
bersangkutan yang sudah memberikan bimbingannya.

Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu penulis
minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan kritik dan
saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, Mei 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 3

BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................... 5

BAB IV PENUTUP ............................................................................................................ 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Krisis energi telah diprediksikan akan melanda lima tahun yang akan datang. Hal ini
dikarenakan semakin langkanya minyak bumi dan semakin meningkatnya permintaan energi.
Untuk itu diperlukan sebuah terobosan baru untuk memanfaatkan energi lain, selain energi
yang tidak dapat diperbaharui ini. Karena jika kita tergantung pada energi yang tidak dapat
diperbaharui saja, maka di masa depan kita akan kesulitan untuk memanfaatkan energi ini
karena keterbatasan sumber dari energi tersebut. Lalu bagaimana dengan nasib anak cucu kita
nanti? Oleh karena itu manusia harus berusaha memanfaatkan sumber daya hayati yang ada di
bumi ini dengan sebaik-baiknya dan dalam pemanfaatannya harus dikembangkan dari
sekarang. Akan tetapi penggunaannya haruslah mempunyai tujuan yang positif yang nantinya
tidak akan membahayakan manusia itu sendiri.

Sumber daya hayati yang ada di bumi ini salah satunya adalah lautan. Wilayah bumi
didominasi oleh laut, dan laut juga mempunyai banyak potensi pangan dan potensi sebagai
sumber energi. Potensi pangan yang ada di laut adalah beranekaragamnya spesies ikan dan
tanaman laut. Dan potensi sumber energi yang ada di laut ada 3 macam, yaitu: energi ombak,
energi pasang surut dan energi panas laut. Salah satu energi di laut adalah energi ombak.
Sebenarnya ombak merupakan sumber energi yang cukup besar. Ombak merupakan gerakan
air laut yang turun-naik atau bergulung-gulung. Energi ombak adalah energi alternatif yang
dibangkitkan melalui efek gerakan tekanan udara akibat fluktuasi pergerakan gelombang.

Untuk itu kita akan mencoba menggali informasi tentang tenaga ombak yang
sudah dimanfaatkan oleh banyak negara, termasuk Indonesia. Berdasarkan survei yang
dilakukan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Pemerintah
Norwegia sejak tahun 1987, terlihat bahwa banyak daerah-daerah pantai yang berpotensi
sebagai pembangkit listrik bertenaga ombak. Ombak di sepanjang Pantai Selatan Pulau Jawa,
di atas Kepala Burung Irian Jaya, dan sebelah barat Pulau Sumatera sangat sesuai untuk
menyuplai energi listrik. Kondisi ombak seperti itu tentu sangat menguntungkan, sebab tinggi
ombak yang bisa dianggap potensial untuk membangkitkan energi listrik adalah sekitar 1,5
hingga 2 meter, dan gelombang ini tidak pecah sampai di pantai.

1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan pembangkit listrik tenaga ombak?
2. Apa saja komponen-komponen pada pembangkit listrik tenaga ombak?
3. Bagaimana proses pembangkitan listrik dengan tenaga ombak?
4. Apa kelebihan dan kekurangan pembangkit listrik tenaga ombak?
5. Bagaimana perkembangan pembangkit listrik tenaga ombak di Indonesia dan dunia?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui pengertian dari pembangkit listrik tenaga ombak.
2. Mengetahui komponen-komponen pada pembangkit listrik tenaga ombak.
3. Mengetahui proses pembangkitan listrik dengan menggunakan tanaga ombak.
4. Mengetahui apa kelebihan dan kekurangan pada pembangkit listrik tenaga ombak.
5. Perkembangan pembangkit listrik tenaga ombak di Indonesia dan dunia.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui mengenai pembangkit listrik tenaga ombak.
2. Memenuhi tugas mata kuliah fisika umum 1

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Ombak

Ombak merupakan gerakan air laut yang turun-naik atau bergulung-gulung.


Pembangkit listrik tenaga ombak adalah suatu pembangkitan energi listrik yang merubah
energi mekanik gelombang ombak menjadi energi listrik. Merupakan energi alternatif yang
dibangkitkan melalui efek gerakan tekanan udara akibat fluktuasi pergerakan gelombang, yang
mana pembangkitan energi ini akan terjadi di lepas pantai yang memiliki laju ombak besar
(stabil). Energi ombak dapat digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik, seperti saat ini telah
didirikan sebuah Pembangkit Listrik Bertenaga Ombak (PLTO) di Yogyakarta, yaitu
model Oscillating Water Column.

2.2 Komponen-Komponen pada Pembangkit Listrik Tenaga Ombak

Komponen utama pembangkit listrik tenaga ombak :

1. Piston Hidrolik
Piston hidrolik adalah bagian yang berfungsi menjaga keseimbangan generator agar
kedudukanya tidak terpengaruh oleh laju ombak yang bergerak. Piston hidrolik bekerja
berdasarkan hukum archimides “Jika suatu benda dicelupkan ke dalam suatu zat cair, maka
benda itu akan mendapat tekanan ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang
terdesak oleh benda tersebut.”

2. Turbin
Turbin adalah bagian konverter yang merubah energi mekanik ombak menjadi energi
mekanik (gerak) yang mana menggerakan generator adapun turbin impuls.

3. Generator
Generator adalah mesin listrik yang prinsip kerjanya berdasarkan prinsip
elektromagnetik yang merubah energi mekanik menjadi listrik ,adapun generator yang
digunakan adalah generator 3 fasa dengan frekuensi 50-60Hz dengan kapasitas daya yang di
hasilkan adalah 2.25MW.

3
4. Pipa kabel bawah tanah
Pipa kabel bawah tanah adalah suatu komponen yang berfungsi melindungi sambungan
interkoneksi dari submarine towers menuju gardu induk atau kendali agar tidak terjadi
gangguan mekanis dan lebih efesien dalam penyaluran energy ke gardu induk .

5. Gardu induk atau kendali


Gardu induk adalah tempat kendali dimana energi yang didapatkan ditransformasikan
ke grid conection atau saluran transmisi. Didalam gardu induk terdapat :

a. Kapasitor arus, kapasitor yang digunakan adalah kapasitor non polar yang memiliki
kapasitansi tinggi yang berfungsi menyimpan arus agar stabil jugga sebagai penguat
sebelum dihungkan ke saluran grid conection.
b. Auto transformator, suatu mesin listrik yang berfungsi mentransformasikan arus agar
stabil dan tidak terjadi rugi-rugi dalam penyaluran energi ke grid conection.
c. Trafo step up, mesin listrik yang berfungsi mentransformasikan tegangan yang mana pada
mesin ini tegangan dinaikan.
d. Trafo step down, mesin listrik yang berfungsi mentransformasikan tegangan yang mana
pada mesin ini tegangan diturunkan. Trafo pemakaian sendiri mesin listrik yang berfungsi
menyalurkan energi pada daerah area pembangkitan.
6. Grid conection
Grid conection, sutu proses pentransmisian energi dari gardu induk ke saluran distribusi
yang mana selanjutnya akan disalurkan kepada konsumen.

4
BAB III
PEMBAHASAN

A. Proses Pembangkitan Listrik Tenaga Ombak

Secara mekanis, PLTO dikenal memakai teknologi OWC (Oscillating Wave Column).
Untuk OWC ini ada dua macam, yaitu OWC tidak terapung dan OWC terapung. Untuk OWC
tidak terapung prinsip kerjanya sebagai berikut. Instalasi OWC tidak terapung terdiri dari tiga
bangunan utama, yakni saluran masukan air, reservoir (penampungan), dan pembangkit. Dari
ketiga bangunan tersebut, unsur yang terpenting adalah pada tahap pemodifikasian bangunan
saluran masukan air yang tampak berbentuk U, sebab ia bertujuan untuk menaikkan air laut ke
reservoir

Bangunan untuk memasukkan air laut ini terdiri dari dua unit, kolektor dan konverter.
Kolektor berfungsi menangkap ombak, menahan energinya semaksimum mungkin, lalu
memusatkan gelombang tersebut ke konverter. Konverter yang didesain berbentuk saluran
yang runcing di salah satu ujungnya ini selanjutnya akan meneruskan air laut tersebut naik
menuju reservoir. Karena bentuknya yang spesifik ini, saluran tersebut dinamakan tapchan
(tappered channel).

Setelah air tertampung pada reservoir, proses pembangkitan listrik tidak berbeda
dengan mekanisme kerja yang ada pada pembangkit listrik tenaga air. Yaitu, air yang sudah
terkumpul itu diterjunkan ke sisi bangunan yang lain. Energi potensial inilah yang berfungsi
menggerakkan atau memutar turbin sehingga menghasilkan energi listrik. Energi potensial
inilah yang berfungsi menggerakkan atau memutar turbin pembangkit listrik. Turbin tersebut
didesain untuk bisa bekerja dengan generator putaran dua arah. Sistem yang berfungsi
mengonversi energi mekanik menjadi listrik terletak di atas permukaan laut dan terisolasi dari
air laut dengan meletakkannya di dalam ruang khusus kedap air sehingga bisa dipastikan tidak
bersentuhan dengan air laut. OWC ini dapat diletakkan di sekitar 50 m dari garis pantai pada
kedalaman sekitar 15 m.

5
Selain OWC tidak terapung, kita juga mengenal OWC tidak terapung lain seperti OWC
tidak terapung saat air pasang. OWC ini bekerja pada saat air pasang saja, tapi OWC ini lebih
kecil. Hasil survei hidrooseanografi di wilayah perairan Parang Racuk menunjukkan bahwa
sistem akan dapat membangkitkan daya listrik optimal jika ditempatkan sebelum gelombang
pecah atau pada kedalam 4-11 meter. Pada kondisi ini akan dapat dicapai putaran turbin antara
3000-700 rpm. Posisi prototip II OWC (Oscillating Wave Column) masih belum mencapai
lokasi minimal yang disyaratkan, karena kesulitan pelaksanaan operasional alat mekanis. Posisi
ideal akan dicapai melalui pembangunan prototip III yang berupa sistem OWC apung. Untuk
OWC terapung, prinsip kerjanya sama seperti OWC tidak terapung, hanya saja peletakannya
yang berbeda.

6
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan

Pembangkit listrik tenaga ombak adalah suatu pembangkitan energi listrik yang
merubah energi mekanik gelombang ombak menjadi energi listrik. Komponen dari pembangkit
listrik tenaga ombak antara lain : piston hidrolik, turbin, generator, submarine towers, pipa
kabel bawah tanah, gardu induk atau kendali, dan grid conection Secara mekanis, PLTO
dikenal memakai teknologi OWC (Oscillating Wave Column). Untuk OWC ini ada dua
macam, yaitu OWC tidak terapung dan OWC terapung. Prinsip kerjanya sama, hanya
peletakannya yang berbeda. Kelebihan dari PLTO ini yaitu, energi yang digunakan dapat
didapatkan secara gratis,tidak menghasilkan limbah, dan lain-lain. Sedangkan kekurangannya
yaitu bergantung pada ombak (kadang dapat energi, kadang pula tidak), perlu menemukan
lokasi yang sesuai dimana ombaknya kuat dan muncul secara konsisten serta membutuhkan
alat konversi yang handal yang mampu bertahan dengan kondisi lingkungan laut yang keras
yang disebabkan antara lain oleh tingginya tingkat korosi dan kuatnya arus laut.

Anda mungkin juga menyukai