A. Pengkajian Keperawatan
1. Data dasar
Pengkajian dilakukan 15 Mei 2019, dengan nama Tn S dengan usia 62
tahun, alamat Jl. Gemilang Negara Tulang Bawang 003/004 Bunga
Mayang, di rawat dengan diagnosa medis benigna prostat hiperplasia
(BPH) nomor RM 14-80-00 di ruang bedah RSU Handayani Kotabumi
Lampung Utara.
3. Keluhan utama :
Pada tanggal 15 Mei 2019 pada pukul 21.50 WIB pasien dilakukan
tindakan operasi BPH, didapatkan data hasil pengkajian yaitu pasien
mengeluh nyeri pada daerah luka post op, nyeri seperti di sayat-sayat
dengan skala nyeri 7(1-10)
35
36
4. Keluhan penyerta :
Saat dilakukan pengkajian ditemukan data pasien tampak meringis
kesakitan memegangi daerah luka, nyeri bertambah ketika pasien
bergerak, karena rasa nyerinya sehingga pasien mengalami bedrest
ditempat tidur, dan segala kegiatannya di bantu oleh keluarga.
7. Genogram
Gambar 3.1
X X X
X
37
Keterangan :
= pasien penderita
= hubungan keturunan
= tinggal serumah
9. Lingkungan
Di lingkungan rumah dan lingkungan pekerjaan pasien kebersihan
selalu terjaga, tidak ada polusi dan bahaya .
b. Pola Cairan :
Pasien minum secara oral, minum 1 hari sebanyak 1 botol air
mineral (600 ml).
11. Pola Eliminasi :
a. Buang air kecil :
Pasien terpasang kateter three way ukuran 24F, urine berwarna kuning
kemerahan, pasien mengeluh merasa nyeri karena di pasang kateter
Pasien mengatakan sudah 2 hari tidak Bab, terakhir Bab kemarin pagi
hari dengan konsistensi keras
b. Sistem penglihatan
Posisi mata pasien simetris, pergerakan bola mata simetris, tidak
menggunakan alat bantu penglihatan. Mata pasien tampak merah
dan terlihat lelah
c. Sistem pendengaran
Tidak ada keluhan
d. Sistem wicara
Tidak ada keluhan
e. Sistem pernafasan
Pasien bernafas dengan spontan, frekuensi napas 20x/menit.
40
f. Sistem kardiovaskuler
Pada pemeriksaan nadi radialis didapatkan data nadi: 89 x/menit
dengan frekuensi nadi dengan irama teratur, akral teraba hangat,
warna kulit normal, tidak pucat, tidak sianosis, capilary revil time
(CRT) <3 detik.
g. Perdarahan
Pasien saat ini terpasang irigasi NaCl untuk mencegah pembekuan
darah, terpasang selang drainase pada abdomen dextra,
konjungtiva berwarna merah muda, akral teraba hangat.
h. Sistem neurologi
Glaslow coma scale (GCS) E4V5M6, dengan kekuatan otot pada
ekstremitas atas dan bawah dalam keadaan normal 5 (kekuatan otot
penuh)
5555 5555
5555 5555
Keterangan :
i. Sistem pencernaan
Pada saat dilakukan pengkajian setelah pasien operasi mengatakan
muntah sudah 4x dalam 1 hari dengan muntah berwarna kuning
41
dan saliva, nyeri daerah ulu hati seperti di tusuk tusuk, dengan
skala 5 (1-10), bising usus : 7x/menit
j. Sistem urogenital
Tidak terdapat distensi kandung kemih, pasien menggunakan
kateter three way ukuran 24F (Foley), dengan keadaan genital
bersih.
k. Sistem integumen
Keadaan rambut bersih, berwarna hitam, kekuatan baik. Keadaan
kuku bersih kekuatan baik berwarna putih bening. keadaan kulit
kekuatannya baik, bersih dan berwarna sawo matang. Terdapat
luka sayatan op BPH di sebelah umbilikus sinstra dengan panjang
sayatan ±10cm, terdapat selang drainase di bagian abdomen
dexstra, luka tampak basah, luka tampak kemerahan, tidak terdapat
pus, tidak terdapat tanda tanda radang, tidak ada luka dekubitus,
dan tidak ada tanda- tanda perdarahan.
l. Sistem muskuloskeletal
Pasien mengalami keterbatasan gerakan karena terpasang infus
kateter dan drainase, tidak ada riwayat fraktur, tonus otot kuat,
tidak ada kelainan pada tulang dan sendi dan tidak menggunakan
alat bantu jalan.
m. Pemeriksaan laboraturium
Tabel 3.2
Pemeriksaan Darah Tn.S Tn.S di ruang Bedah RSU Handayani
Tabel 3.4
Jadwal pengobatan pada Tn. S diruang bedah RSU Handayani
Tabel 3.5
Macam, dosis, tujuan dan golongan obat
Obat Dosis Golongan Kandungan Tujuan
1 2 3 4 5
Ondansentr® 3 x 1mg antiemetik Tiap 4 ml Mencegah dan
injeksi mengobati mual
mengandung dan muntah akibat
ondansetron kemoterapi,
hydrochlorie radioterapi, dan
pascaoperasi
43
1 2 3 4 5
Meropenem® 2 x 1 gr Antibiotik Meropenem mengobati
1 g. berbagai macam
infeksi yang
disebabkan
oleh bakteri
Sukralfat syr ® 4 x 1 gr Antiulcerant Per 5 ml : 1. mengobati dan
(sdm) Sucralfate mencegah tukak
lambung serta
ulkus
duodenum.
2. juga dapat
digunakan
untuk mengatasi
peradangan
pada lambung
3. (gastritis) dan
4. mencegah
perdarahan
saluran cerna
Asam 3x 500mg antifibrinoliti Asam Obat yang
tranexsamat® k Traneksamat digunakan untuk
500 mg mengurangi atau
menghentikan
perdarahan.
Ketorolac® 3 x 30 mg Nonsteroidal Tiap ampul (1 Ketorolac adalah
anti- ml) obat untuk
inflamatory mengandung mengatasi nyeri
drug ketorolac untuk sementara.
tromethamine digunakan sebelum
30 mg atau sesudah
prosedur medis,
atau setelah
operasi.
44
Data Fokus
Dari hasil pengkajian di atas dapat ditemukan data-data yang menjadi masalah
pasien. adapun data datanya sebagai berikut :
Tabel 3.6
Data Fokus Tn.S di ruang Bedah RS Handayani
Data Subjektif Data Objektif
1 2
Analisa data pasien Tn S dengan benigna prostat hiperplasia (BPH) di Ruang Bedah RSU Handayani
Do:
1. Pasien tampak meringis kesakitan
memegangi daerah luka, dengan skala
nyeri 7 (1-10)
2. Dengan ttv TD : 120/70 mmHg,
N: 90x/menit,RR: 20x/menit S: 37,2ᵒc
Ds : 1. Pasien mengeluh nyeri pada daerah Risiko infeksi Efek prosedur invasif
luka post operasi
Do :
1. Terdapat luka
sayatan op BPH di sebelah umbilikus
sinstra dengan panjang sayatan
±10cm
2. Terdapat lubang untuk selang
drainase abdomen dextra
47
1 2 3
3. Luka tampak basah, kemerahan dan
tidak terdapat pus
4. pasien menggunakan kateter three
way ukuran 24F
Do : -
Ds : Gangguan mobilitas fisik Nyeri (post op BPH )
1. Pasien mengatakan mengalami
keterbatasan gerak karena terpasang
kateter, irigasi, dan infus
Do :
1. Semua kegiatan pasien di bantu
keluarga
Skala aktivitas pasien 2 (memerlukan
bantuan dan pengawasan orang lain).
Ds : Konstipasi Ketidakcukupan diet
1. Pasien mengatakan susah bab,
terkahir bab kemarin pagi dengan
konsistensi keras
Do :
1. Bising usus : 7x/menit
49
1 2 3
Do : - Defisit pengetahuan Kurang terpapar informasi
Ds :
1. Pasien mengatakan tidak mengetahui,
tentang penyakit benigna prostat
hiperplasia (BPH)
2. etiologi, tanda gejala, pengobatan,
dan
3. bagaimana perawatannya setelah
dilakukan operasi
50
B. Diagnosa Keperawatan
C. Rencana Keperawatan
Perencanaan merupakan suatu proses penyusunan berbagai intervensi keperawatan untuk menyelesaikan masalah yang
dialami pasien, masalah yang dirumuskan dalam diagnosa keperawatan. ( Suarni dan Apriyani 2017 )
Tabel 3.5
No Diagnosa keperawatan NOC (Nursing Outcome Care ) NIC (Nursing Intervention Care)
1 2 3
1 Nyeri akut b.d agen pencedera Kontrol nyeri ( 1605) Pemberian Analgesik (2210)
fisik (prosedur pembedahan) Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Identifikasi karakteristik nyeri (mis,
selama 3x24 jam, di harapkan pasien pencetus, pereda, kualitas, durasi,
mampu: dan frekuensi)
1. Menggunakan tindakan pencegahan 2. Identifikasi riwayat alergi
nyeri (5) 3. Kolaborasi pemberian dosis dan
2. Menggunakan tindakan jenis analgesik
pengurangan (nyeri) tanpa analgesik
(5)
52
1 2 3
3 Menggunakan analgesik yang di Manajemen nyeri (1400)
rekomendasikan (5) 1. Identifikasi lokasi, durasi,
frekuensi, kualitas, kuantitas, dan
Tingkat nyeri (2102) fakor pencetus nyeri.
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 2. Identifikasi respon nyeri non verbal
selama 3x24 jam,diharapkan pasien mampu 3. Fasilitasi istirahat dan tidur
: 4. Identifikasi faktor yang
memperberat dan meringankan nyeri
1. Melaporkan nyeri yang di rasakan 5. Identifikasi skala nyeri
(5) 6. Berikan teknik non farmakologis
2. Pasien tidak meringis kesakitan (5) untuk mengurangi rasa nyeri (terapi
3. Tidak ada ekspresi nyeri pada musik, terapi pijat, aromaterapi,
wajah(5) kompres hangat/dingin )
53
1 2 3
2 Risiko infeksi b.d efek prosedur Keparahan infeksi (0703) Perlindungan infeksi (6550)
invasif Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24 1. Monitor adanya tanda dan gejala infeksi
di harapkan pasien mampu : sistemik dan lokal
1. Tidak terdapat cairan/luka yang berbau 2. Berikan perawatan kulit yang tepat
busuk (5)
untuk area luka
2. Berkurangnya rasa nyeri (5)
3. Periksa kondisi setiap sayatan bedah
3. Tidak ada nanah dalam urine (5)
dan luka
4. Jaga penggunaan antibiotik dengan
bijaksana
5. Ajarkan pasien dan keluarga mengenai
tanda dan gejala infeksi dan kapan
harus melaporkannya kepada layanan
kesehatan
54
1 2 3
Penyembuhan luka primer (1102) Perawatan selang : perkemihan (1876)
1. Tentukan indikasi untuk
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24 digunakannya kateter urine
diharapkan kulit/jaringan pasien mampu : 2. Jaga sistem drainase kemih tertutup,
steril dan tidak terkoyak
1. Baiknya pembentukan bekas 3. Ganti kateter urine secara berkala,
luka(5) seperti yang di indikasikan
2. Tidak lebam di kulit sekitarnya (5) 4. Pertahankan kepatenan sistem
3. Tidak ada bau busuk (5) kateter kemih
5. Catat karakteristik drainase urin
3 Gangguan pola tidur b.d Efek Tidur (0004) Peningkatan tidur ( 1850)
nyeri post op BPH 1. Tentukan pola aktivitas dan tidur
Setelah dilakuan asuhan keperawatan 2. Anjurkan untuk tidur siang hari, jika
selama 3 x 24 di harapkan pasien: diindikasikan, untuk memenuhi
kebutuhan tidur
1. Tercukupinya jam tidur (5) 3. Mulai terapkan langkah langkah
2. Membaiknya kualitas tidur (5) kenyamanan seperti, pijat,
55
1 2 3
3 Merasa segar setelah bangun tidur 4. pemberian posisi dan sentuhan
(5) afektif
Sesuaikan jadwal pemberian obat
atau tindakan untuk menunjang
siklus tidur-terjaga
5. Jelaskan pentingnya tidur cukup
selama sakit
Terapi relaksasi (6040)
1. Tanyakan apakah ada intervensi
relaksasi dimasa lalu yang sudah
memberikan manfaat
2. Manfaatkan jenis relaksasi yang
tersedia (musik, relaksasi otot
progresif)
56
1 2 3
3. Dorong pasien untuk mengambil
posisi yang nyaman dengan pakaian
longgar dan mata tertutup
4. Minta pasien untuk rileks dan
merasakan sensasi yang terjadi
5. Dorong pasien untuk mengulang
teknik relaksasi, jika memungkinkan
57
Implementasi adalah tahap keperawatan yang membutuhkan fleksibilitas dan kreativitas perawat. Evaluasi adalah penilaian dengan
cara membandingkan perubahan keadaan pasien (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat pada tahap
perencanaan.
Tabel 3.6
Pukul 08.30 S:
1. Mengidentifikasi karakteristik nyeri (Penyebab: Pukul 09: 14 WIB
pasien post op BPH, pereda : mengatur nafas dalam, 1. Pasien mengeluh nyeri Pada daerah luka post operasi
kualitas seperti disayat sayat, dengan skala nyeri 7 (1- 2. Pasien mengatakan nyeri seperti di sayat - sayat
10)
58
1 2
Pukul 08.35 WIB O:
2. Mengindentifikasi riwayat alergi (pasien Pukul 09. 15 WIB
tidak mempunyai riwayat alergi obat) 1. Pasien tampak meringis kesakitan memegangi daerah
Pukul 08. 50 WIB luka, dengan skala nyeri 7 (1-10)
3. mengkolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesik Pukul 09.20 WIB
(Ketorolac 3x30 mg setiap 8 jam) 2 Tanda-tanda vital
Pukul 08.52 WIB TD : 120/70 mmHg
4. Menganjurkan istirahat dan tidur yang cukup (6 – 8 N : 90x/menit
jam/hari) RR: 20x/menit
Pukul 08.55 WIB S: 37,2ᵒc
5. Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan
meringankan nyeri (nyeri bertambah berat ketika
bergerak dan berkurang dengan relaksasi napas
dalam)
Pukul 08.59 WIB
6. Memberikan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (relaksasi napas dalam, terapi
musik)
59
2 3
Pukul 09.10 WIB A : Masalah belum teratasi
7. Memonitor tanda – tanda vital (dalam rentang P : Lanjutkan Intervensi
normal) 1. Pemberian Analgesik (2210)
2. Manajemen nyeri (1400)
Novita Pratiwi
Tanggal / jam Tanggal / jam
Kamis,15 Mei 2019/ Pukul 10.20 – 12.20 WIB Kamis, 15 Mei 2019/ 10.36 – 11.05 WIB
1 2
Pukul 10.15 WIB Pukul 10.50 WIB
3. Memeriksa kondisi setiap sayatan bedah dan luka 4. pasien menggunakan kateter three way ukuran 24F
(luka lembab, kemerahan, bengkak)
Pukul 10.20 WIB A : masalah belum teratasi
4. Menjaga penggunaan antibiotik (Meropenem 2x1 gr) P : Lanjutkan Intervensi
Pukul 10.23 WIB 1. Perlindungan infeksi (6550)
5. Menjaga drainase kemih selalu tertutup, tetap steril 2. Perawatan selang : perkemihan (1876)
dan tetap paten
Pukul 10.26 WIB
6. Mempertahankan kepatenan sistem kateter kemih Novita Pratiwi
(mencegah iritasi)
Pukul 10.34 WIB
7. Mencatat karakteristik drainase urin (mis, terdapat
nanah, darah)
61
1 2
Tanggal / jam Tanggal / jam
Kamis, 15 Mei 2019/ Pukul 10.55 – 11.20 WIB Kamis, 15 Mei 2019/ Pukul 11.20 – 11.40 WIB
1 2
Pukul 11:09 WIB P : Lanjutkan intervensi
4 Memanfaatkan jenis relaksasi (musik) 1. Peningkatan tidur ( 1850)
Pukul 11:15 WIB 2. Terapi relaksasi (6040)
5 Menganjurkan pasien untuk mengambil posisi
yang nyaman saat tidur dengan menggunakan
pakaian longgar
Novita Pratiwi
Pukul 11: 20 WIB
6 Menganjurkan pasien untuk mengulang teknik
relaksasi secara mandiri
1 2
Pukul 14:25 WIB O:
2. Identifikasi skala nyeri (1 – 10) Pukul 15: 05
Pukul 14:30 WIB 1. Pasien tampak meringis kesakitan saat dilakukan
3. Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesik perawatan luka hari ke 1
(Ketorolac 3x30 mg setiap 8jam) 2. Skala nyeri 7 (1-10)
Pukul 14: 33 WIB Pukul 15:10 WIB
4. Menganjurkan istirahat dan tidur yang cukup (6 – 8 3. Hasil ttv, TD :110/80 mmHg, N : 94x/menit, RR:
jam/hari) 21x/menit, S : 37,5ᵒc
Pukul 14: 40 WIB A : Masalah belum teratasi
5. Memberikan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (terapi musik) P : lanjutkan intervensi
Pukul 15:00 WIB 1. Pemberian Analgesik (2210)
6. Memonitor tanda tanda vital (dalam rentang 2. Manajemen nyeri (1400)
normal)
Novita Pratiwi
64
1 2
Tanggal / jam Tanggal / jam
Jumat,16 Mei 2019/ Pukul 15.40 – 16: 07 WIB Jumat, 16 Mei 2019/ Pukul 16: 07 – 16: 20 WIB
1 2
Pukul 16.04 WIB A : masalah belum teratasi
6 Mempertahankan kepatenan sistem kateter kemih
(mencegah iritasi) P : lanjutkan intervensi
Pukul 16.07 WIB 1. Perlindungan infeksi (6550)
7 Mencatat karakteristik drainase urin (mis, terdapat 2. Perawatan selang : perkemihan (1876)
nanah, darah)
Novita Pratiwi
Tanggal / jam Tanggal / jam
Jumat,16 Mei 2019/ Pukul 16: 20 – 16:50 WIB Jumat, 16 Mei 2019/ Pukul 16: 50 – 16: 58 WIB
1 2
Pukul 16: 27 WIB Pukul 16: 58 WIB
3 Menerapkan langkah - langkah kenyamanan O:
seperti, pijat, pemberian posisi nyaman (supinasi,
1. Mata pasien tampak merah dan tidak terlihat lelah
miring kanan).
Pukul 16: 33 WIB
4. Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit A : masalah teratasi sebagian
(mempercepat penyembuhan, terapi relaksasi)
Pukul 16:39 WIB P : lanjutkan intervensi
5. Memanfaatkan jenis relaksasi (musik) 1. Peningkatan tidur (1850)
Pukul 16:45 WIB 2. Terapi relaksasi (6040)
6. Menganjurkan pasien untuk mengambil posisi
yang nyaman saat tidur dengan menggunakan
pakaian longgar
Novita Pratiwi
Pukul 16: 50 WIB
7. Menganjur pasien untuk rileks dan merasakan
sensasi relaksasi yang sedang dilakukan
67
1 2
3 Tanggal / jam Tanggal / jam
Sabtu, 17 Mei 2019/ Pukul 10: 09 – 10: 40 WIB Sabtu, 17 Mei 2019/ Pukul 10: 40 – 10: 46 WIB
1 2
Pukul 10:25 WIB
1. mengidentifikasi skala nyeri (1 – 10) P : lanjutkan intervensi
Pukul 10:29 WIB 1. Pemberian Analgesik (2210)
2. Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan 2. Manajemen nyeri (1400
meringankan nyeri (nyeri bertambah berat ketika
bergerak dan berkurang dengan relaksasi napas
dalam)
Pukul 10:33 WIB Novita Pratiwi
3. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal (melihat
ekspresi meringis pada wajah pasien, mengerang
saat nyeri)
Pukul 10: 35 WIB
4. Memonitor tanda tanda vital (dalam rentang
normal)
69
1 2
Tanggal / jam Tanggal / jam
Sabtu, 17 Mei 2019/ Pukul 10: 40 – 11:09 WIB Sabtu, 17 Mei 2019/ Pukul 11: 10 – 11: 14 WIB
Pukul 10: 49 WIB
1. Memonitor adanya tanda dan gejala infeksi S : -
(tumor, kalor, rubor, dolor, fungtio laesa)
Pukul 10:52 WIB Pukul 11: 14 WIB
2. Memberikan perawatan kulit yang tepat (NaCl dan O:
Betadin) 1. Terdapat luka sayatan op BPH di sebelah umbilikus
Pukul 10: 56 WIB sinstra dengan panjang sayatan ±10cm
3. Memeriksa kondisi setiap sayatan bedah dan luka 2. Terdapat lubang untuk selang drainase
(luka lembab, kemerahan, bengkak) 3. Luka tampak lembab, tidak kemerahan, dan tidak
Pukul 11: 00 WIB terdapat pus
4. Menjaga penggunaan antibiotik (Meropenem 2x1
gr) A : masalah belum teratasi
70
1 2
Pukul 11: 05 WIB P : lanjutkan intervensi
1. Menjaga drainase kemih selalu tertutup, tetap 1. Perlindungan infeksi (6550)
steril dan tetap paten 2. Perawatan selang : perkemihan (1876)
Pukul 11: 09 WIB
1. Mengganti kateter urine secara teratur setiap 3
minggu (mengurangi risiko iritasi pada ureter)
Novita Pratiwi
Tanggal / jam Tanggal / jam
Sabtu, 17 Mei 2019/ Pukul 11: 15 – 11: 42 WIB Sabtu, 17 Mei 2019/ Pukul 11: 42 – 11: 50 WIB
1 2
Pukul 11: 24 WIB 1. Mata pasien tidak terdapat kemerahan dan tidak
1. Menerapkan langkah - langkah kenyamanan terlihat lelah
seperti, pijat, pemberian posisi nyaman (supinasi,
miring kanan). A : masalah sudah teratasi
Pukul 11: 27 WIB P : hentikan intervensi
2. Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
(mempercepat penyembuhan, terapi relaksasi)
Pukul 11: 33 WIB Novita Pratiwi
3. Memanfaatkan jenis relaksasi (relaksasi otot
progresif)
Pukul 11: 37 WIB
1. Menganjurkan pasien untuk mengambil posisi
yang nyaman saat tidur dengan menggunakan
pakaian longgar