Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1

Nama : Rikat Rizqihaq


NIM : 030447594

1. Audit manajemen dapat dibagi dalam 3 kategori, yaitu :


 Audit Fungsional
Audit fungsional melakukan audit atas fungsi yang ada di perusahaan terkait
dengan efi siensi, efekti vitas, dan ekonomisasi. Keuntunganmelakukan
audit fungsional adalah dapat meningkatkan spesialisasi auditor dalam
bidangtertentu sehingga dapat lebih efektif dan efisien dalam melakukan audit.
Kelemahan dari auditfungsional adalah kurang dapat mengevaluasi keterkaitan
antar fungsi di perusahaan.
 Audit Organisasi
Audit manajemen atas organisasi mengaudit suatu unit organisasi, seperti
departemen, cabang / anak perusahaan. Audit Organisasi mengevaluasi efisiensi &
aefektivitas dari interaksi antar fungsi.
 Penugasan Khusus
Manajemen dapat memberikan penugasan khusus untuk melakukan audit
manajemen, seperti m e ne ntuk an pe nye bab dar i ti dak e fe kti f nya siste m
te k nol ogi i nf or m asi di pe r usahaan, menginvestigasi kemungkinan terjadinya
kecurangan di suatu divisi.

Peran Auditor Manajemen


Pemahaman konsep dasar pengendalian dan evaluasi sistem pengendalian harus
menjadi perhatian utama dari semua auditor manajemen. Auditor manajemen harus
memahami konsep-konsep sistem pengendalian manajemen. Hal ini perlu dilakukan
auditor manajemen supaya auditor dapat menilai apakah pengendalian yang ada
dalam organisasi sudah memadai atau belum.

2. Unit audit manajemen umumnya mempunyai pimpinan unit ( Direktur/CAE) dan staf
pendukung. Berikut adalah uraian tugas dari staf audit manajemen :
 Direktur / CAE
- Mengelola unit audit manajemen dan juga harus memahami semua aspek operasi
perusahaan.
- Bertanggung jawab mengelola SDM di unit audit manajemen, membangun
organisasi ausdit manajemen yang efektif & merekrut serta memimpin tim audit
manajemen yang efektif.
- Penghubung unit audit manajemen dengan manajemen dan komite audit.
- Memiliki pemahaman terkait isu tata kelola perusahaan, akuntansi & peraturan
perundangan.
- Memahami standar yang digunakan untuk melaksanakan audit manajemen dan
membantu penerapannya.
- Memiliki keahlian bernegosiasi dan menjalin hubungan baik dengan berbagai
pihak.
- Memahami proses penetapan risiko.

 Manajer
Manajer mempunyai tanggung jawab membantu Direktur / CAE dalam memberikan
arahan dan pengawasan unit audit manajemen. Selain itu, manajer juga bertanggung
jawab :
- Menjalankan audit sesuai rencana audit tahunan unit audit manajemen.
- Membantu Direktur menyiapkan lapodan berkala aktivitas audit manajemen
untuk dilaporkan ke Dewan Komisaris / Komite Audit.
- Mengelola sumber daya unit audit internal secara efektif dan efisien.
- Merekrut, memberikan pelatihan dan melakukan pengembangan personel tim
audit manajemen.
- Mengawasi kualitas pekerjaan yang dilakukan tim audit manajemen, serta
memastikan sesuai standar yang berlaku.

 Staf
- Menyiapkan atau merevisi audit program untuk melaksanan audit manajemen
sesuai dengan program yang sudah disetujui.
- Melakukan review secara berkala dan mengkaji ketaatan dengan prosedur dan
ketentuan perundangan.
- Melaksanakan tugas audit manajemen lain sebagaimana ditugaskan manajer.

Pada saat pelaksanaan audit, auditor manajemen bukan hanya melakukan observasi,
tetapi juga memahami audit yang diperoleh. Menggunakan materi tersebut untuk
memahami proses yang sedang direview dan mengidentifikasi kelemahan pengendalian
interm. Berdasakan pemahaman yang diperoleh, auditor manajemen memberikan
masukan untuk perbaikan atas proses yang sedang di review. Untuk memverifikasi proses
dokumentasi yang dilakukan auditor, auditor manajemen sering melakukan walk-through
dengan cara mengambil satu dokumen. Misal laporan penerimaan bahan baku, auditor
akan menelusuri secara manual tahap-tahap yang sedang di review. Dengan cara ini,
dapat mengidentifikasi kelemahan pengendalian interm.
3. Tahapan Audit Operasional
Terdapat 5 tahap dalam melakukan  audit operasional, yaitu :
 Planning (Perencanaan)
Pada tahap ini tugas pemeriksa adalah memperoleh informasi umum mengenai
aktivitas yang ada di perusahaan untuk membantu perencanaan awal pemeriksaan.

 Work Programs(Program Kerja)


Pada tahap ini pemeriksa harus mempersiapkan program atau rencana kerja audit
operasional guna pelaksanaan audit operasional yang efektif dan efisien.

 Field Work (Kerja Lapangan)


Pada tahap pekerjaan lapangan tugas dari pemeriksa adalah menetukan efektivitas
dari manajemen  dan pengendaliannya. Tujuan dilakukannya tahap ini adalah untuk
menentukan  apakah masalah pada area yang sudah ditentukan perlu adanya
perbaikan atau tindak lanjut untuk menangani masalah tersebut.

 Development of Findings and Recommendations (Pengembangan dan Rekomendasi


atas Temuan)
Dari area masalah yang sudah ditentukan  pada tahap pemeriksaan lapangan akan
dilakukan pengembangan hasil  temuan pada tahap ini berdasarkan ke 5 (lima)
atributnya, yaitu :
- Condition (Kondisi), “what did you find?”
- Criteria (Kriteria), “what should it be?”
- Effect (Dampak), “what is the impact on operations?
- Cause (Sebab),“why did it happen?”
- Recommendation (Rekomendasi), “what needs to be done to correct the situation”

 Reporting (Pelaporan)
Tahap pelaporan adalah tahapdimanapemeriksa mempersiapkan  laporan yang berisi
temuan dan rekomendasi tindakan perbaikan atau tindak lanjut dari hasil pemeriksaan
kepada pihak manajemen.

Anda mungkin juga menyukai