A. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah menerima pendidikan kesehatan tentang osteoarthritis diharapkan
lansia mampu memahami, menyadari dan menerapkan perilaku sehat.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah menerima pendidikan kesehatan, diharapkan lansia mampu:
a. Menjelaskan pengertian Osteoarthritis?
b. Menjelaskan klasifikasi Osteoarthritis?
c. Menjelaskan penyebab Osteoarthritis?
d. Menjelaskan tanda dan gejala Osteoarthritis?
e. Menjelaskan penatalaksanaan Osteoarthritis?
B. Materi
a. Menjelaskan pengertian Osteoarthritis?
b. Menjelaskan klasifikasi Osteoarthritis?
c. Menjelaskan penyebab Osteoarthritis?
d. Menjelaskan tanda dan gejala Osteoarthritis?
e. Menjelaskan penatalaksanaan Osteoarthritis?
C. Metode
a. Diskusi
b. Tanya Jawab
1
2
E. Evaluasi Pembelajaran
1. Tes awal cara mengajukan pertanyaan lisan.
a) Apakah pernah mengenal istilah Osteoarthritis?
b) Apa saja klasifikasi Osteoarthritis?
c) Apa saja penyebab Osteoarthritis?
d) Apa saja tanda dan gejala Osteoarthritis?
e) Apa saja penatalaksanaan Osteoarthritis?
2. Tes akhir dengan cara mengajukan pertanyaan lisan dengan pertanyaan yang
sama pada tes awal.
r
3
Kegiatan Sasaran :
a. Memperhatikan
b. Memperhatikan
c. Memperhatikan
d. Memperhatikan
e. Memperhatikan
3. Evaluasi : 12 menit
Kegiatan : Tanya jawab
Kegiatan Sasaran : Mengajukan pertanyaan jika belum jelas atau
kurang mengerti dan menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh pemberi penyuluhan.
4. Terminasi : 2 menit
Kegiatan :
a. Mengucapkan terimakasih atas partisipasi dari peserta penyuluhan.
b. Mengucapkan salam penutup
Kegiatan Sasaran :
a. Mendengarkan
b. Menjawab salam
G. Kriteria Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
Keluarga pasien hadir
Penyelenggaraan penyuluhan diadakan di Bendul merisi gang 1 selatan
no 69.
2) Evaluasi Proses
Lansia antusias terhadap materi penyuluhan.
Lansia tidak meninggalkan tempat penyuluhan.
Lansia mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3) Evaluasi Hasil
Lansia mengerti pengertian Osteoarthritis.
Lansia mengerti klasifikasi Osteoarthritis.
Lansia mengerti penyebab Osteoarthritis.
r
4
H. SETTING TEMPAT
Keterangan :
: Pembawa acara dan moderator : Observer
: Penyaji : Audiance
: Fasilitator
I. PENGORGANISASIAN
a. Pembawa acara dan moderator : erna yasin
b. Penyaji : mahmud jamaludin
c. Fasilitator :
1. Yustina mete
2. Miriam baersady
e. Konsumsi :
1. umi kulsum
2. crispina melsadalim
f. Dokumentasi :
1. chandra aprilia
r
5
Pembimbing Institus
OSTEOARTHRITIS
r
6
1. Pengertian Osteoarthritis
Osteoartritis merupakan gangguan degenerative sendi synovial yang sering
dijumpai. Terdapat kerusakan kartilago hialin, disertai sklerosis, pembentukan
kista dan osteofit pada tulang subkondral yang mendasari, dan penyempitan
rongga sendi (David Rubenstein, dkk 2017).
Osteoartritis biasnaya terjadi pada usia di atas 50 tahun. Di Amerika,
dilaporkan bahwa terdapat lebih dari 60.000.000 penderita osteoarthritis,
sampai penyakit ini disebut sebagai penyakit pension. Sekitar 300.000
penderita menjalani operasi tulang panggul, terutama karena menderita
osteoarthritis (dr. Faisal Yatim, 2016).
Osteoartritis merupakan kelainan sendi non inflamasi yang mengenai sendi
yang da pat digerakkan, terutama sendi penumpu badan, dengan gambaran
patologis yang karakteristik berupa buruknya tulang rawan sendi serta
terbentuknya tulang-tulang baru pada sub kondrial dan tepi-tepi tulang yang
membentuk sendi, sebagai hasil akhir terjadi perubahan biokimia, metabolisme,
fisiologis dan patologis secara serentak pada jaringan hialin rawan, jaringan
subkondrial dan jaringan tulang yang membentuk persendian (dr. Faisal Yatim,
2016).
2. Klasifikasi Osteoarthritis
Klasifikasi Osteoarthritis menurut dr. Faisal Yatim, 2016 yaitu :
a. Idiopathic :
1) Lokal
- Tangan (benjolan Herbenden dan Bouchard = Osteoarthritis yang
erosif).
- Kaki (Hallux vagus, hallux rigidus).
- Lutut (platellafemoral).
- Pinggul (Tonjolan tulang punggung).
2) Menyeluruh (Generalized Osteoarthritis).
b. Sekunder
r
7
3. Penyebab Osteoarthritis
Beberapa penyebab dan faktor predisposisi menurut Anne Griffin, 2015
adalah sebagai berikut:
1. Umur
Perubahan fisik dan biokimia yang terjadi sejalan dengan
bertambahnya umur dengan penurunan jumlah kolagen dan kadar air, dan
endapannya berbentuk pigmen yang berwarna kuning.
2. Pengausan (wear and tear)
Pemakaian sendi yang berlebihan secara teoritis dapat merusak rawan
sendi melalui dua mekanisme yaitu pengikisan dan proses degenerasi
karena bahan yang harus dikandungnya.
3. Kegemukan
Faktor kegemukan akan menambah beban pada sendi penopang berat
badan, sebaliknya nyeri atau cacat yang disebabkan oleh osteoartritis
mengakibatkan seseorang menjadi tidak aktif dan dapat menambah
kegemukan.
r
8
4. Trauma
Kegiatan fisik yang dapat menyebabkan osteoartritis adalah trauma
yang menimbulkan kerusakan pada integritas struktur dan biomekanik
sendi tersebut.
5. Keturunan
Heberden node merupakan salah satu bentuk osteoartritis yang
biasanya ditemukan pada pria yang kedua orang tuanya terkena
osteoartritis, sedangkan wanita, hanya salah satu dari orang tuanya yang
terkena.
6. Akibat penyakit radang sendi lain
Infeksi (artritis rematord; infeksi akut, infeksi kronis) menimbulkan
reaksi peradangan dan pengeluaran enzim perusak matriks rawan sendi
oleh membran sinovial dan sel-sel radang.
7. Joint Mallignment
Pada akromegali karena pengaruh hormon pertumbuhan, maka sendi
rawan akan menebal dan menyebabkan sendi menjadi tidak
stabil/seimbang sehingga mempercepat proses degenerasi.
8. Penyakit endokrin
Pada hipertiroidisme, terjadi produksi air dan garam-garam proteglikan
yang berlebihan pada seluruh jaringan penyokong sehingga merusak sifat
fisik rawan sendi, ligamen, tendo, sinovia, dan kulit.
c. Peradangan
r
9
5. Penatalaksanaan Osteoarthritis
Penatalaksanaan Osteoarthritis menurut dr. Faisal Yatim, 2016 yaitu :
a. Tindakan preventif
1. Penurunan berat badan
2. Pencegahan cedera
3. Screening sendi paha
4. Pendekatan ergonomik untuk memodifikasi stres akibat kerja
5. Menghindari setiap faktor resiko osteoartritis, seperti mencegah
obesitas / kegemukan
6. Berdiri, berjalan, mengangkat barang harus pada posisi yang benar
7. Berhati-hati agar terhindar dari berbagai kecelakaan yang dapat
mengakibatkan sendi rusak
8. Berolah raga harus dengan cara yang benar, sesuai petunjuk
9. Olah raga yang tepat (termasuk peregangan dan penguatan) sebetulnya
dapat membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan,
r
10
r
11
r
12
r
13
DAFTAR PUSTAKA
Anne Griffin Perry, A. Potter. 20115. Fundamental Keperawatan edisi 4. Jakarta:
EGC
r
14
Lee, A., Wong, W., & Wong, S.2015. Clinical guidelines for managing lower-
limb osteoarthritis in Hongkong primary care setting, Guidlines:1-30
Rubenstein, David dkk. 2017. Lecture Notes: Kedokteran Klinis. Jakarta: EMS