Anda di halaman 1dari 2

Teguh Nurakmal Maulana

201FF04018
Ekstensi FA1
Pendidikan Anti Korupsi

Tugas Pertemuan 9 : Etika Pelayanan Publik

1. Mengapa di perlukan Etika dalam pelayanan public ?


Etika sering dilihat sebagai elemen yang kurang berkaitan dengan dunia pelayanan publik.
Padahal, dalam literatur tentang pelayanan publik dan administrasi publik, etika merupakan
salah satu elemen yang sangat menentukan kepuasan publik yang dilayani sekaligus keberhasilan
organisasi pelayanan publik itu sendiri.

2. Jelaskan dengan contoh strategi yang di lakukan oleh suatu pemerintahan daerah di
Indonesia untuk meningkatkan kinerja pelayanan public ?
a. Core Strategy (strategi inti).
Strategi ini membantu dalam memperjelas tujuan yang kemudian juga akan memeperjelas peran
dan arah organisasi pemerintahan dalam menajalankan tugasnya. Oleh karena itu, strategi ini
dapat meningkatkan kemampuan pemerintah untuk menciptakan mekanisme baru guna
mendefinisikan tujuan dan strategi.
Misalnya seperti memperjelas misi dan visi organisasi ataupun perusahaan dengan
 Membuat persiapan sebelum mengoperasionalkan perusahaan,
 Memperjelas peran pimpinan perusahaan dan pegawai
 Memperjelas arah perusahaan dengan memperbaiki tujuan perusahaan.
b. Consequences Strategy (strategi konsekuensi).
Strategi ini fokus dalam menciptakan konsekuensi (baik positif mapun negatif) atas kinerja yang
dihasilkan. Dengan adanya konsekuensi tersebut akan terjadi persaingan yang sehat di antara
para pegawai ataupun antara penyelenggara pelayanan pubik yang lain guna meningkatkan
motivasi dan kinerja pegawai,
Misalnya penerapan 
 Reward and Punishment dengan memperhitungkan resiko ekonomi dan pemberian
penghargaan.
 insentif dan disentif yang tinggi untuk mengikuti dan mematuhi peraturan-peraturan yang
dibuat oleh perusahaan.
c. Customer Strategy (strategi pelanggan).
Memusatkan perhatian untuk bertanggungjawab terhadap pelanggan dengan memberikan tingkat
pelayanan yang optimal bagi masyarakat.
Misalnya dengan
 Menciptakan sistem umpan balik dari masyarakat,
 Menciptakan prosedur yang sederhana,
 Menciptakan lingkungan kantor yang menyenangkan dan menyejukkan,
 Menyediakan tempat pengaduan dan tempat informasi,
 Menciptakan sistem pelayanan yang berbasis teknologi informasi, media, dan
telekomunikasi
 Menciptakan sistem computer yang menggunakan sistem online.
d. Control Strategy (strategi pengawasan).
Merubah lokasi dan bentuk kendali dalam organisasi. Kendali dialihkan kepada lapisan
organisasi paling bawah yaitu pelaksana atau masyarakat. Kendali organisasi dibentuk
berdasarkan visi dan misi yang telah ditentukan. Dengan demikian terjadi proses pemberdayaan
organisasi, pegawai dan masyarakat. Strategi pengawasan dimaksudkan untuk meningkatkan
kekuatan organisasi melalui penataan organisasi. Melalui strategi pengawasan diharapkan dapat
menciptakan kemampuan dan kemandirian serta kepercayaan masyarakat terhadap kantor
pemerintahan sebagai institusi pelayanan publik dan pegawai atau karyawan sebagai pelayan
masyarakat.
Strategi pengawasan dapat dilakukan dalam bentuk
 organisasional
 memberdayakan pegawai
 memberdayakan komunitas.
e. Culture Strategy (strategi budaya).
Merubah budaya kerja organisasi yang terdiri dari unsur-unsur kebiasaan, emosi dan psikologi,
sehingga pandangan masyarakat terhadap budaya organisai publik ini berubah. Strategi budaya
bertujuan untuk mengubah budaya yang dapat menghalangi ke arah suatu perubahan. Dengan
kata lain budaya yang berorientasi pada status quo harus dapat dirubah menjadi budaya yang
terbuka terhadap suatu perubahan. Untuk melakukan perubahan budaya seseorang atau lembaga
organisasi memang bukan pekerjaan yang mudah. Karena budaya merupakan hasil interaksi dari
suatu pengalaman dengan emosi dan akal sehat yang sudah tertanam sejak orang itu lahir ke
dunia. Tetapi sudah merupakan keharusan untuk melakukan perubahan.

3. Apabila etika birokrasi dan kode etik telah mempunyai landasan hukum yang kuat, lalu
mengapa penyelewengan negara masih terjadi ?
karena Etika juga tidak lepas dari moral, yang mana antara etika dan moralitas saling
berhubungan. Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan
dengan baik dan buruk
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa masalah etika selalu berhubungan dengan
kebiasaan atau watak manusia sebagai individu atau dalam kedudukan tertentu, baik kebiasaan
atau watak yang baik maupun kebiasaan atau watak buruk. Watak baik yang
termanifestasikan dalam kelakuan baik, sering dikatakan sebagai sesuatu yang patut atau
sepatutnya. Sedangkan watak buruk yang termanifestasikan dalam kelakuan buruk, sering
dikatakan sebagai sesuatu yang tidak patut patut atau tidak sepatutnya

Anda mungkin juga menyukai