Anda di halaman 1dari 19

Nama : Steffani Sarah Pratiwi M

NPM : 3014210416
Kelas : D

1. Konsep dasar yang harus disadari terlebih dahulu adalah, sukses itu bukanlah sebuah
kebetulan, namun sukses adalah by Design. Oleh karena itu impian yang kita buat
harus SMART “Cerdas”.
a. Specific. Artinya Anda harus jelas mengenai apa yang anda inginkan, dengan
demikian anda akan lebih mudah dalam membuat perencanaan. Dengan
demikian, istilah “Saya memiliki impian menjadi orang sukses” diganti
dengan misalnya: “Saya memiliki impian untuk menjadi seorang manajer
pemasaran di PT X dengan penghasilan Rp X” atau “saya ingin menjadi
seorang wirausahawan di bidang X dengan penghasilan sebesar Rp X dan
lainnya.
b. Measurable. Artinya impian haruslah terukur. Dengan demikian, anda akan
tahu kapan impian anda telah tercapai.
c. Achieveble. Artinya Impian anda harus dapat anda raih. Jika impian itu terlalu
besar, anda perlu memecah impian itu menjadi impian yang lebih kecil dulu
sebagai langkah awal atau bagian dalam pencapaian impian besar.
d. Realistic. Artinya, impian Anda harus masuk akal. Makna masuk akal ini
biasanya dikaitkan dengan kemampuan/ketersediaan sumber daya yang
dimiliki.
e. Time Bound. Impian haruslah memiliki garis waktu yang jelas kapan impian
tersebut ingin Anda raih. Misalnya: “Saya memiliki impian mendirikan
sekolah bagi anak-anak yang tidak mampu 10 tahun dari sekarang”.

2. Seorang wiraswasta juga harus banyak berhati-hati mengingat resikonya cukup tinggi.
Mengalami kebangkrutan atau mengalami kerugian saat menjalankan usaha dalam
wiraswasta tentu sudah menjadi hal yang wajar. Contoh Resiko dalam berwiraswasta
dan serta solusi :
a. Strategic Risk
Strategic risk adalah risiko yang mungkin muncul ketika strategi dari
perusahaan menjadi tidak efektif dan akhirnya perusahaan mengalami
kesulitan dalam mencapai tujuannya. Permasalahan seperti ini bisa saja
muncul ketika adanya perubahan teknologi, adanya kompetitor baru yang
cukup kuat, perubahan pada permintaan pasar atau perubahan lainnya yang
memiliki dampak besar.

Solusi :
Pada intinya, Anda harus mempersiapkan strategi apa yang akan Anda
jalankan ketika Anda akan atau sedang membangun bisnis, agar nantinya
dapat berjalan di jalur yang benar sehingga dapat meminimalisir kerugian
yang ditimbulkan. Anda tidak boleh keras kepala dan egois dengan kehendak,
tentu saja Anda harus mengikuti sesuai dengan keinginan pasar. Solusi
lainnya, Anda harus mengetahui manfaat dari produk atau jasa yang Anda
tawarkan agar lebih mudah diterima.

b. Compliance Risk
Risiko ini dapat dikatakan sebagai risiko yang muncul dari luar. Perubahan
yang selalu terjadi akan mengharuskan kita melakukan penyesuaian terhadap
perubahan tersebut. Contohnya saja ketika sebuah produk akan diekspor
keluar negeri. Tentunya produk yang dieskpor haruslah memenuhi peraturan
yang ada pada negara tujuan yang tentunya memiliki risiko yang harus
diminimalisir dengan baik.
Solusi :
Sebaiknya jika Anda ingin membangun bisnis, bangun secara bertahap dan
pelajari tentang bisnis dengan masa depan yang panjang. Pelajari manfaatnya
serta kerugian yang dapat ditimbulkan bagi masyarakat sekitar maupun
kerugian lain yang sudah tertera pada hukum dan adat istiadat yang berlaku.

c. Operational Risk
Selain pada lingkungan eksternal, risiko juga dapat muncul dari dalam atau
internal. Operational risk adalah risiko yang muncul dari operasional harian.
Risiko ini bisa ditimbulkan dari kesalahan teknis, atau kesalahan yang
dilakukan oleh pegawai maupun proses yang ada.
Solusi :
Beberapa hal yang dapat mencegah risiko operasional adalah dengan
menggunakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih dan profesional
dibidangnya. Jika pemasaran dan pemesanan Anda menggunakan
teknologi website, sebaiknya Anda memiliki website kedua untuk membantu
melakukan proses pemesanan atau dapat juga sebagai pemberitahuan
mengenai informasi perusahaan Anda. Anda juga dapat memanfaatkan social
media untuk mencegah keterpurukan reputasi perusahaan Anda.

d. Financial Risk
Sebagian dari kategori risiko yang ada memang menyebabkan
membengkaknya biaya yang harus dibayarkan. Akan tetapi tipe dari risiko ini
menspesifikkannya pada alur uang yang masuk dan keluar dan kemungkinan
adanya ketidakstabilan keuangan secara tiba-tiba.
Solusi :
Tentu risiko finansial adalah risiko yang termasuk sulit untuk dicegah,
mengingat hal ini terjadi karena perubahan yang tidak dapat Anda duga
sebelumnya. Tentu akan lebih baik jika sistem jual beli dilakukan dengan
ketentuan yang lebih aman, contohnya penjualan dengan kredit sebaiknya
diamankan dengan jaminan dari pelanggan.
Jika memungkinkan, sebaiknya perusahaan tidak mengambil utang, cukup
dengan menjual beberapa saham jika ingin mengembangkan bisnisnya dan
jika transaksinya sudah ke dalam skala internasional tentu sebaiknya
diperhitungkan terlebih dahulu sebelum melakukan persetujuan karena tentu
harga produk akan berubah sewaktu-waktu.

e. Reputational Risk
Reputasi adalah segalanya dan risiko yang mengancamnya masuk dalam tipe
ini. Jika reputasi yang baik rusak, maka bisa saja dapat mempengaruhi
pemasukan dari perusahaan dan mengurangi kepercayaan dari pelanggan.
Selain itu stakeholder luar akan enggan melakukan hubungan apapun terhadap
perusahaan hingga dapat menyebabkan kebangkrutan pada perusahaan. Risiko
ini dapat berbentuk
Solusi :
Risiko reputasional juga terjadi karena sesuatu yang tidak terduga, maka
sebaiknya untuk menghindari risiko tersebut, Anda harus menjaga semua
karyawan agar selalu berlaku baik di dalam maupun di luar perusahaan. Jaga
selalu kualitas produk dan pelayanan prima. Jangan mudah tergiur dengan
sesuatu yang terkesan instan dan meragukan. Tetap loyal terhadap produk dan
mutu yang Anda berikan kepada pelanggan.
3. Pentingnya Berbadan Hukum Membentuk badan hukum merupakan dasar yang
penting ketika kita mulai bisnis. Maka dari itu, perusahaan haruslah memiliki badan
hukum tertentu agar dapat memiliki legalitas dalam menjalankan kegiatannya.
Keberadaan badan hukum perusahaan akan melindungi perusahaan dari segala
tuntutan akibat aktivitas yang dijalankannya. Karena badan hukum perusahaan
memberikan kepastian berusaha, sehingga kekhawatiran atas pelanggaran hukum
akan terhindar, mengingat badan hukum perusahaan memiliki rambu-rambu yang
harus dipatuhi. Dengan memiliki badan hukum, maka perusahaan akan memenuhi
kewajiban dan hak terhadap berbagai pihak yang berkaitan dengan perusahaan, baik
yang ada di dalam maupun di luar perusahaan.
4. Kegiatan utama yang dimaksud adalah sebagai bauran pemasaran (marketing mix)
yang didefinisikan sebagai perangkat alat pemasaran yang digunakan oleh perusahaan
untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran.
Produk
Produk merupakan sekumpulan atribut yang nampak maupun yang tidak nampak
mencakup warna, bentuk, aroma, kemasan dan sebagainya yang diterima oleh
konsumen dan dapat memenuhi kebutuhannya
Strategi produk yang dapat dilakukan mencakup beberapa keputusan di antaranya:
• Tentang acuan bauran produk (product mix)
• Merek dagang (brand)
• Cara pengemasan atau kemasan produk (product packing)
• Tingkat kualitas dari produk dan pelayanan (service) yang diberikan.
Price
Hal ini penting, karena harga yang ditetapkan oleh perusahaan akan menjadi bahan
pertimbangan bagi konsumen untuk mengambil keputusan dalam pembelian produk.

Place
Suatu komoditi dapat dikatakan sebagai sebuah produk apabila berada pada tempat
saat dibutuhkan oleh konsumen. • Disinilah letak fungsi perusahaan untuk melakukan
distribusi terhadap produk yang dihasilkannya agar produk tersebut menjadi wujud
yang sebenarnya
Penentuan Lokasi • Kedekatan dengan konsumen/pasar • Kedekatan dengan sumber
bahan • Keadaan infrastruktur • Ketersediaan informasi mengenai program
pembangunan • Ketersediaan tenaga kerja • Ketersediaan dana

Promotion
Ketatnya persaingan dalam merebut pangsa pasar maka promosi dapat dijadikan
sebagai salah satu peralatan manajemen yang berguna untuk menjalin komunikasi
kepada konsumen dengan maksud mempengaruhi dan mendorong konsumen untuk
membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan
5. A. BUSINESS PLAN
“DUMBO THAI TEA”

“DUMBO THAI TEA” merupakan bisnis atau usaha yang bergerak di bidang kuliner yaitu


minuman racikan teh thailand. Minuman Thai  tea yang memiliki berbagai macam varian
rasa saat ini sedang menjadi tren di kalangan masyarakat Indonesia, oleh karena itu strategi
pemasaran yang akan digunakan adalah melalui sosial media seperti instagram. Sebelum
akan mendirikan usaha ini terlebih dahulu diperhitungkan segala macam persiapan dalam
memulai usaha seperti modal, rencana pemasaran, dan tujuan. Rencana pemasaran dalam
penjualan thai tea ini akan dijual di sebuah lokasi tempat wisata kuliner semua kalangan
khususnya mahasiswa. Lokasi yang akan dipilih cukup strategis karena berada di sekitar
perumahan, sekolah maupun kampus dan perkantoran. Tujuan dari business plan ini adalah
untuk mengembangkan dana sebesar Rp. 5.000.000,- ke dalam sebuah bisnis minuman thai
tea yang berlokasi di kelapa dua, Depok.

B.              Latar Belakang
Di era sekarang ini banyak konsumen yang semakin selektif dalam berperilaku untuk
mengkonsumsi dan memilih suatu produk yang diinginkan dan dibutuhannya. Oleh sebab itu,
pengusaha harus semakin cerdas dan inovatif dalam menciptakan produk yang sesuai dengan
selera konsumen serta harus pandai memilah untuk menciptakan suatu lokasi usaha dimana
lokasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk tersebut.
Thai tea merupakan salah satu teh dari thailand yang saat ini sedang tren di kalangan
masyarakat dengan memiliki rasa yang khas dan nikmat, sangat cocok di tenggorokan apabila
cuaca sedang terik maupun sebagai pelengkap saat santai bercengkrama bersama orang
terdekat. Maka dari itu bisnis ini dinilai cukup menarik untuk dipilih karena masyarakat
sudah tak asing dengan cita rasanya.
                Sebagai pemula bisnis ini dipilih karena dinilai tidak terlalu sulit dan modal yang
disiapkan pun tidak terlalu besar. Dengan begitu pendiri bisa menyajikan thai tea dengan
kualitas terbaik dengan harga yang terjangkau dan bersaing serta diharapkan
bisnis thai tea ini dapat diterima di masyarakat.
C.          Tujuan Usaha
·         Mencari keuntungan/ laba
·         Menarik minat konsumen untuk merasakan makanan produk kami
·         Mencapai target penjualan
·         Melatih kemandirian
·         Untuk menerapkan jiwa berwirausaha

D.            Visi dan Misi


Visi
Memperkenalkan dan mempertahankan kualitas produk minuman yang kami produksi
yaitu thai tea yang mampu menjadi local brand untuk produk thai tea dan menjadi
salah satu komoditi ekspor dari Indonesia.
            Misi
·           Proses penyajian yang higienis baik dari tempat, alat dan bahan-bahan yang
digunakan
·           Menerapkan pelayanan yang baik, sopan, ramah dan cepat tanggap.
·           Menciptakan thai tea yang berkualitas dan nikmat dengan harga yang terjangkau

E.              Analisis Pasar dan Pemasaran


1.        Gambaran Produk
Dumbo Thai tea merupakan minuman teh merah Thailand yang memiliki berbagai varian rasa
seperti thai tea original, chocolatte, green tea, coffee, black tea, black coffee, oreo dan lain-
lain. Memulai bisnis ini saya merencanakan 8 varian minuman thai tea yang dibagi menjadi 3
tingkatan yaitu :
1.         Level 1 (Harga : Rp. 8.000)      à  3 varian
2.         Level 2 (Harga : Rp. 10.000)    à  3 varian
3.         Level 3 (harga : Rp. 12.000)     à  2 varian
            Produk – produk tersebut dapat memiliki kemungkinan untuk mengalami perubahan,
baik pertambahan maupun pengurangan.
2.        Gambaran Pasar
Target utama dari bisnis ini adalah semua orang yang menyukai thai tea, dimana memiliki
rasa yang khas dan nikmat, sangat cocok di tenggorokan apabila cuaca sedang terik maupun
sebagai pelengkap saat santai bercengkrama bersama orang terdekat.

F.           Analisa SWOT
Setiap kegiatan untuk memulai usaha, haruslah mengukur kemampuan saya
terhadap lingkungan atau
pesaing, yaitu melalui analisis SWOT:
1.     Strength (Kekuatan)
-   Menjual thai tea yang nikmat untuk semua kalangan masyarakat
-    Bahan-bahan yang digunakan berkualitas dan higienis
-    Harga jual yang terjangkau
-     Lokasi tempat usaha yang mudah terjangkau
2.    Weakness (Kelemahan)
-     Produk mudah untuk ditiru
-    Persaingan dengan usaha thai tea lainnya yang sudah lebih populer di
kalangan   masyarakat
-     Berubahnya minat masyarakat dengan tren minuman baru lainnya
3.     Opportunity (Peluang)
Dengan modal yang cukup dan minat pasar terhadap thai tea yang terus meningkat dapat
melebarkan
usaha dengan membuat cabang di daerah lainnya.
4.      Threath (Ancaman)
Semakin maraknya pesaingan usaha penjualan thai tea dengan gerobak atau kios-kios di
pinggir jalan yang memiliki harga yang cukup murah
Tugas 2
G.               Strategi Pemasaran
       Menyusun strategi pemasaran sangat diperlukan untuk mengusahakan agar produk
sampai ke
       tangan konsumen. Strategi pemasaran yang dimaksud diantaranya adalah sebagai
berikut :
       1.       Menyebarkan beberapa pamflet
       2.       Mengiklankan bisnis di media sosial seperti instagram
       3.       Membuat dan membuka stand yang eye catching
       4.       Memberikan promosi pada saat pembukaan dengan membagikan minuman gratis
       5.       Mulut ke Mulut
     Pada periode awal bisnis ini, saya mencoba menjadikan mahasiswa sebagai target utama
dalam
     pelanggan tetap dengan memanfaat identitas dan relasi penjual sebagai mahasiswa.

H.          Analisis Pesaing


Adanya beberapa pesaing yang menjalankan usaha  yang sama atau mirip dengan produk
yang
ditawarkan. Beberapa nama pesaing potensial yang sudah mulai terkenal dalam bidang
penjualan
minuman thai tea ini seperti Cha Wan Thai dan Nom Noms Thai Tea.

I.      Analisa Produksi (Proses Produksi)


Minuman Thai Tea ini menggunakanbdaun teh aslibThailand dengan aroma khas rempah-
rempah
yang berasal dari air bunga jeruk,badasbmanis, dan asem. Daribsegibpembuatannya,
bahanbbakubutamabtersebutbtidakbhanyabdiseduhbdenganbair biasa, tetapi dicampur juga
dengan
susu evaporasi dan kental manis. Olehbsebabbitu, setiapbseruputan Thai Tea melahirkan cita
rasa
yang unik dan membuatbkonsumen ketagihan. Rasabmanisnyabpun sesuaibdengan selera
masyarakat
Indonesiabsehinggabtidak heran Thai Teablarisbdi pasaran.
Pembuatan thai tea cukup mudah yaitu memasak air yang dicampur teh Thai selama
5 sampai10
menit, lalu menyaring sisa bubuk teh agar tidak ikut termasuk kemudian mencampurkan susu
evaporasi dan susu kental manis ke dalamnya gelas Thai tea.

J.         Kapasitas Produksi
Kapasitas maksimal produksi dari minuman Thai
Tea perhari yaitu sekitar 50 cup/hari dibulan
pertama.

K.    Fasilitas dan Perlengkapan


Dalam proses produksi fasilitas dan perlengkapan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
1.             Kompor Gas Kecil
2.             Blender
3.             Wadah Besar Untuk Teh Siap Pakai
4.             Wadah Untuk Meracik Thai Tea 
5.             Saringan Kain
6.             Sendok Meracik Thai Tea 

L.    Pemasok
Untuk bahan dasar, yaitu bubuk minuman thai tea, saya menyuplai dari CV. Suhardy
Jaya. Sedangkan
untuk bahan lainnya saya akan menyuplai dari pasar lokal di sekitar Depok.

Tugas 3
M.      Proyeksi Keuangan
Biaya dalam menjalankan bisnis ini dibagi menjadi menjadi 3 bagian yaitu : biaya
operasional
bulanan, biaya pemasaran, dan biaya alat dan bahan. Tetapi untuk periode awal bisnis
ini, saya
menggabungkan biaya operasional dan pemasaran menjadi biaya awal (initial cost).

1.         Biaya Operasional dan Pemasaran Awal


                          
                               
                                                          Total
Alat dan
Jumlah Harga
Bahan               
(Rp)

                  
Bungkus
                                Teh Thai 20
           
2.500.000
50  0gr
(@Rp50.000
)

                          
Kental
                                Manis
          
225.000
15 Kaleng
(@Rp15.000
)

                       
Susu
                                Evaporasi
           
300.000
20 Kaleng
(@Rp15.000
)

                        
Air Isi
                          
Ulang Galon 175.000
25
19L
(@Rp7000)

                                                                         350.000
        
500 Gelas
                          
                               
                                                          Total
Alat dan
Jumlah Harga
Bahan               
(Rp)

Plastik
600ml
Dengan
Tutup
(@Rp700)

                            
                                3   tabung
           gas
  
120.000
4 3kg
@Rp30.000

                                Sedotan
          
15.000
500 Plastik

                                Gaji
          
1.000.000
1 Karyawan

                                    
                         
Booth 8.000.000
1
Franchise

                           
Biaya 1.000.000
Darurat

Total Akhir 6.485.000


2. Biaya Alat dan Bahan
                                        
                           
Alat dan Total Harga
Jumlah
Bahan (Rp)

                     
                                                       
Kompor
1 250.000
Gas Kecil

                                                          
1 Blender     300.000

                         
Wadah
                                                        
Besar
6 50.000
Untuk Teh
Siap Pakai

                        
Wadah
Untuk
                                                        
Meracik T
6 150.000
hai
Tea (@Rp
25.000)

                        
Saringan
                                                           
Kain
3 30.000
(@Rp10.0
00)

                                                           10.000
       
2 Sendok
Meracik T
                                        
                           
Alat dan Total Harga
Jumlah
Bahan (Rp)

hai
Tea (@Rp
5.000)

Total Akhir 745.000

3. Total Biaya Awal


(Biaya Operasional & Biaya Pemasaran awal + Biaya bahan baku)
= Rp. 6.485.000+ Rp. 745.000 = Rp 7.230.000. 
Jika ternyata terdapat sisa dari investasi awal maka akan dialokasikan ke biaya cadangan

Tugas 4
4. Biaya per Bulan
                A. Fixed cost

Sewa Tempat Rp. 800.000

Gaji Pegawai Rp. 1.000.000

Total Rp. 1.800.000


                 B. Variable Cost

Level 1 x 20 cup x 30
Rp. 1.500.000
hari

Level 2 x 15 cup x 30
Rp. 1.200.000
hari

Level 3 x 15 cup x 30
Rp. 1200.000
hari

Total / Bulan Rp. 3.900.000

Jadi total cost per bulan : FC + VC = Rp 1.800.000 + Rp. 3.900.000 = Rp. 5.700.000

5. Analisis Break Even Point


Investasi Awal :  Rp 8.000.000
Total Revenue per bulan

                         Rp.
Level 1 (Rp. 8.000) x 20 cup x 4.800.00
30 hari 0

                          Rp.
Level 2 (Rp. 10.000) x 15 cup x 4.500.00
30 hari 0

                         Rp.
Level 3 (Rp. 12.000) x 15 cup x 5.400.00
30 hari 0

Rp.
Total / Bulan 14.700.0
00
Net Income = R – TC = Rp 14.700.000 – Rp. 5.700.000 = Rp. 9.000.000

Net pada awal bulan (pembukaan)

                         Rp.
Investasi Awal (total cost bulan 8.000.00
pertama) 0

Rp
Penjualan bulan awal 14.700.0
00

b. Thai tea ini diharapkan menjadi usaha yang menguntungkan. Meskipun bisnis ini
tidak tergolong bisnis profit besar, tetapi pada titik tertentu kita berusaha mencapai visi kita
dalam usaha dagang minuman thai tea ini.

Anda mungkin juga menyukai