Uas KWH
Uas KWH
NPM : 3014210416
Kelas : D
1. Konsep dasar yang harus disadari terlebih dahulu adalah, sukses itu bukanlah sebuah
kebetulan, namun sukses adalah by Design. Oleh karena itu impian yang kita buat
harus SMART “Cerdas”.
a. Specific. Artinya Anda harus jelas mengenai apa yang anda inginkan, dengan
demikian anda akan lebih mudah dalam membuat perencanaan. Dengan
demikian, istilah “Saya memiliki impian menjadi orang sukses” diganti
dengan misalnya: “Saya memiliki impian untuk menjadi seorang manajer
pemasaran di PT X dengan penghasilan Rp X” atau “saya ingin menjadi
seorang wirausahawan di bidang X dengan penghasilan sebesar Rp X dan
lainnya.
b. Measurable. Artinya impian haruslah terukur. Dengan demikian, anda akan
tahu kapan impian anda telah tercapai.
c. Achieveble. Artinya Impian anda harus dapat anda raih. Jika impian itu terlalu
besar, anda perlu memecah impian itu menjadi impian yang lebih kecil dulu
sebagai langkah awal atau bagian dalam pencapaian impian besar.
d. Realistic. Artinya, impian Anda harus masuk akal. Makna masuk akal ini
biasanya dikaitkan dengan kemampuan/ketersediaan sumber daya yang
dimiliki.
e. Time Bound. Impian haruslah memiliki garis waktu yang jelas kapan impian
tersebut ingin Anda raih. Misalnya: “Saya memiliki impian mendirikan
sekolah bagi anak-anak yang tidak mampu 10 tahun dari sekarang”.
2. Seorang wiraswasta juga harus banyak berhati-hati mengingat resikonya cukup tinggi.
Mengalami kebangkrutan atau mengalami kerugian saat menjalankan usaha dalam
wiraswasta tentu sudah menjadi hal yang wajar. Contoh Resiko dalam berwiraswasta
dan serta solusi :
a. Strategic Risk
Strategic risk adalah risiko yang mungkin muncul ketika strategi dari
perusahaan menjadi tidak efektif dan akhirnya perusahaan mengalami
kesulitan dalam mencapai tujuannya. Permasalahan seperti ini bisa saja
muncul ketika adanya perubahan teknologi, adanya kompetitor baru yang
cukup kuat, perubahan pada permintaan pasar atau perubahan lainnya yang
memiliki dampak besar.
Solusi :
Pada intinya, Anda harus mempersiapkan strategi apa yang akan Anda
jalankan ketika Anda akan atau sedang membangun bisnis, agar nantinya
dapat berjalan di jalur yang benar sehingga dapat meminimalisir kerugian
yang ditimbulkan. Anda tidak boleh keras kepala dan egois dengan kehendak,
tentu saja Anda harus mengikuti sesuai dengan keinginan pasar. Solusi
lainnya, Anda harus mengetahui manfaat dari produk atau jasa yang Anda
tawarkan agar lebih mudah diterima.
b. Compliance Risk
Risiko ini dapat dikatakan sebagai risiko yang muncul dari luar. Perubahan
yang selalu terjadi akan mengharuskan kita melakukan penyesuaian terhadap
perubahan tersebut. Contohnya saja ketika sebuah produk akan diekspor
keluar negeri. Tentunya produk yang dieskpor haruslah memenuhi peraturan
yang ada pada negara tujuan yang tentunya memiliki risiko yang harus
diminimalisir dengan baik.
Solusi :
Sebaiknya jika Anda ingin membangun bisnis, bangun secara bertahap dan
pelajari tentang bisnis dengan masa depan yang panjang. Pelajari manfaatnya
serta kerugian yang dapat ditimbulkan bagi masyarakat sekitar maupun
kerugian lain yang sudah tertera pada hukum dan adat istiadat yang berlaku.
c. Operational Risk
Selain pada lingkungan eksternal, risiko juga dapat muncul dari dalam atau
internal. Operational risk adalah risiko yang muncul dari operasional harian.
Risiko ini bisa ditimbulkan dari kesalahan teknis, atau kesalahan yang
dilakukan oleh pegawai maupun proses yang ada.
Solusi :
Beberapa hal yang dapat mencegah risiko operasional adalah dengan
menggunakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih dan profesional
dibidangnya. Jika pemasaran dan pemesanan Anda menggunakan
teknologi website, sebaiknya Anda memiliki website kedua untuk membantu
melakukan proses pemesanan atau dapat juga sebagai pemberitahuan
mengenai informasi perusahaan Anda. Anda juga dapat memanfaatkan social
media untuk mencegah keterpurukan reputasi perusahaan Anda.
d. Financial Risk
Sebagian dari kategori risiko yang ada memang menyebabkan
membengkaknya biaya yang harus dibayarkan. Akan tetapi tipe dari risiko ini
menspesifikkannya pada alur uang yang masuk dan keluar dan kemungkinan
adanya ketidakstabilan keuangan secara tiba-tiba.
Solusi :
Tentu risiko finansial adalah risiko yang termasuk sulit untuk dicegah,
mengingat hal ini terjadi karena perubahan yang tidak dapat Anda duga
sebelumnya. Tentu akan lebih baik jika sistem jual beli dilakukan dengan
ketentuan yang lebih aman, contohnya penjualan dengan kredit sebaiknya
diamankan dengan jaminan dari pelanggan.
Jika memungkinkan, sebaiknya perusahaan tidak mengambil utang, cukup
dengan menjual beberapa saham jika ingin mengembangkan bisnisnya dan
jika transaksinya sudah ke dalam skala internasional tentu sebaiknya
diperhitungkan terlebih dahulu sebelum melakukan persetujuan karena tentu
harga produk akan berubah sewaktu-waktu.
e. Reputational Risk
Reputasi adalah segalanya dan risiko yang mengancamnya masuk dalam tipe
ini. Jika reputasi yang baik rusak, maka bisa saja dapat mempengaruhi
pemasukan dari perusahaan dan mengurangi kepercayaan dari pelanggan.
Selain itu stakeholder luar akan enggan melakukan hubungan apapun terhadap
perusahaan hingga dapat menyebabkan kebangkrutan pada perusahaan. Risiko
ini dapat berbentuk
Solusi :
Risiko reputasional juga terjadi karena sesuatu yang tidak terduga, maka
sebaiknya untuk menghindari risiko tersebut, Anda harus menjaga semua
karyawan agar selalu berlaku baik di dalam maupun di luar perusahaan. Jaga
selalu kualitas produk dan pelayanan prima. Jangan mudah tergiur dengan
sesuatu yang terkesan instan dan meragukan. Tetap loyal terhadap produk dan
mutu yang Anda berikan kepada pelanggan.
3. Pentingnya Berbadan Hukum Membentuk badan hukum merupakan dasar yang
penting ketika kita mulai bisnis. Maka dari itu, perusahaan haruslah memiliki badan
hukum tertentu agar dapat memiliki legalitas dalam menjalankan kegiatannya.
Keberadaan badan hukum perusahaan akan melindungi perusahaan dari segala
tuntutan akibat aktivitas yang dijalankannya. Karena badan hukum perusahaan
memberikan kepastian berusaha, sehingga kekhawatiran atas pelanggaran hukum
akan terhindar, mengingat badan hukum perusahaan memiliki rambu-rambu yang
harus dipatuhi. Dengan memiliki badan hukum, maka perusahaan akan memenuhi
kewajiban dan hak terhadap berbagai pihak yang berkaitan dengan perusahaan, baik
yang ada di dalam maupun di luar perusahaan.
4. Kegiatan utama yang dimaksud adalah sebagai bauran pemasaran (marketing mix)
yang didefinisikan sebagai perangkat alat pemasaran yang digunakan oleh perusahaan
untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran.
Produk
Produk merupakan sekumpulan atribut yang nampak maupun yang tidak nampak
mencakup warna, bentuk, aroma, kemasan dan sebagainya yang diterima oleh
konsumen dan dapat memenuhi kebutuhannya
Strategi produk yang dapat dilakukan mencakup beberapa keputusan di antaranya:
• Tentang acuan bauran produk (product mix)
• Merek dagang (brand)
• Cara pengemasan atau kemasan produk (product packing)
• Tingkat kualitas dari produk dan pelayanan (service) yang diberikan.
Price
Hal ini penting, karena harga yang ditetapkan oleh perusahaan akan menjadi bahan
pertimbangan bagi konsumen untuk mengambil keputusan dalam pembelian produk.
Place
Suatu komoditi dapat dikatakan sebagai sebuah produk apabila berada pada tempat
saat dibutuhkan oleh konsumen. • Disinilah letak fungsi perusahaan untuk melakukan
distribusi terhadap produk yang dihasilkannya agar produk tersebut menjadi wujud
yang sebenarnya
Penentuan Lokasi • Kedekatan dengan konsumen/pasar • Kedekatan dengan sumber
bahan • Keadaan infrastruktur • Ketersediaan informasi mengenai program
pembangunan • Ketersediaan tenaga kerja • Ketersediaan dana
Promotion
Ketatnya persaingan dalam merebut pangsa pasar maka promosi dapat dijadikan
sebagai salah satu peralatan manajemen yang berguna untuk menjalin komunikasi
kepada konsumen dengan maksud mempengaruhi dan mendorong konsumen untuk
membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan
5. A. BUSINESS PLAN
“DUMBO THAI TEA”
B. Latar Belakang
Di era sekarang ini banyak konsumen yang semakin selektif dalam berperilaku untuk
mengkonsumsi dan memilih suatu produk yang diinginkan dan dibutuhannya. Oleh sebab itu,
pengusaha harus semakin cerdas dan inovatif dalam menciptakan produk yang sesuai dengan
selera konsumen serta harus pandai memilah untuk menciptakan suatu lokasi usaha dimana
lokasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk tersebut.
Thai tea merupakan salah satu teh dari thailand yang saat ini sedang tren di kalangan
masyarakat dengan memiliki rasa yang khas dan nikmat, sangat cocok di tenggorokan apabila
cuaca sedang terik maupun sebagai pelengkap saat santai bercengkrama bersama orang
terdekat. Maka dari itu bisnis ini dinilai cukup menarik untuk dipilih karena masyarakat
sudah tak asing dengan cita rasanya.
Sebagai pemula bisnis ini dipilih karena dinilai tidak terlalu sulit dan modal yang
disiapkan pun tidak terlalu besar. Dengan begitu pendiri bisa menyajikan thai tea dengan
kualitas terbaik dengan harga yang terjangkau dan bersaing serta diharapkan
bisnis thai tea ini dapat diterima di masyarakat.
C. Tujuan Usaha
· Mencari keuntungan/ laba
· Menarik minat konsumen untuk merasakan makanan produk kami
· Mencapai target penjualan
· Melatih kemandirian
· Untuk menerapkan jiwa berwirausaha
F. Analisa SWOT
Setiap kegiatan untuk memulai usaha, haruslah mengukur kemampuan saya
terhadap lingkungan atau
pesaing, yaitu melalui analisis SWOT:
1. Strength (Kekuatan)
- Menjual thai tea yang nikmat untuk semua kalangan masyarakat
- Bahan-bahan yang digunakan berkualitas dan higienis
- Harga jual yang terjangkau
- Lokasi tempat usaha yang mudah terjangkau
2. Weakness (Kelemahan)
- Produk mudah untuk ditiru
- Persaingan dengan usaha thai tea lainnya yang sudah lebih populer di
kalangan masyarakat
- Berubahnya minat masyarakat dengan tren minuman baru lainnya
3. Opportunity (Peluang)
Dengan modal yang cukup dan minat pasar terhadap thai tea yang terus meningkat dapat
melebarkan
usaha dengan membuat cabang di daerah lainnya.
4. Threath (Ancaman)
Semakin maraknya pesaingan usaha penjualan thai tea dengan gerobak atau kios-kios di
pinggir jalan yang memiliki harga yang cukup murah
Tugas 2
G. Strategi Pemasaran
Menyusun strategi pemasaran sangat diperlukan untuk mengusahakan agar produk
sampai ke
tangan konsumen. Strategi pemasaran yang dimaksud diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Menyebarkan beberapa pamflet
2. Mengiklankan bisnis di media sosial seperti instagram
3. Membuat dan membuka stand yang eye catching
4. Memberikan promosi pada saat pembukaan dengan membagikan minuman gratis
5. Mulut ke Mulut
Pada periode awal bisnis ini, saya mencoba menjadikan mahasiswa sebagai target utama
dalam
pelanggan tetap dengan memanfaat identitas dan relasi penjual sebagai mahasiswa.
J. Kapasitas Produksi
Kapasitas maksimal produksi dari minuman Thai
Tea perhari yaitu sekitar 50 cup/hari dibulan
pertama.
L. Pemasok
Untuk bahan dasar, yaitu bubuk minuman thai tea, saya menyuplai dari CV. Suhardy
Jaya. Sedangkan
untuk bahan lainnya saya akan menyuplai dari pasar lokal di sekitar Depok.
Tugas 3
M. Proyeksi Keuangan
Biaya dalam menjalankan bisnis ini dibagi menjadi menjadi 3 bagian yaitu : biaya
operasional
bulanan, biaya pemasaran, dan biaya alat dan bahan. Tetapi untuk periode awal bisnis
ini, saya
menggabungkan biaya operasional dan pemasaran menjadi biaya awal (initial cost).
Bungkus
Teh Thai 20
2.500.000
50 0gr
(@Rp50.000
)
Kental
Manis
225.000
15 Kaleng
(@Rp15.000
)
Susu
Evaporasi
300.000
20 Kaleng
(@Rp15.000
)
Air Isi
Ulang Galon 175.000
25
19L
(@Rp7000)
350.000
500 Gelas
Total
Alat dan
Jumlah Harga
Bahan
(Rp)
Plastik
600ml
Dengan
Tutup
(@Rp700)
3 tabung
gas
120.000
4 3kg
@Rp30.000
Sedotan
15.000
500 Plastik
Gaji
1.000.000
1 Karyawan
Booth 8.000.000
1
Franchise
Biaya 1.000.000
Darurat
Kompor
1 250.000
Gas Kecil
1 Blender 300.000
Wadah
Besar
6 50.000
Untuk Teh
Siap Pakai
Wadah
Untuk
Meracik T
6 150.000
hai
Tea (@Rp
25.000)
Saringan
Kain
3 30.000
(@Rp10.0
00)
10.000
2 Sendok
Meracik T
Alat dan Total Harga
Jumlah
Bahan (Rp)
hai
Tea (@Rp
5.000)
Tugas 4
4. Biaya per Bulan
A. Fixed cost
Level 1 x 20 cup x 30
Rp. 1.500.000
hari
Level 2 x 15 cup x 30
Rp. 1.200.000
hari
Level 3 x 15 cup x 30
Rp. 1200.000
hari
Rp.
Level 1 (Rp. 8.000) x 20 cup x 4.800.00
30 hari 0
Rp.
Level 2 (Rp. 10.000) x 15 cup x 4.500.00
30 hari 0
Rp.
Level 3 (Rp. 12.000) x 15 cup x 5.400.00
30 hari 0
Rp.
Total / Bulan 14.700.0
00
Net Income = R – TC = Rp 14.700.000 – Rp. 5.700.000 = Rp. 9.000.000
Rp.
Investasi Awal (total cost bulan 8.000.00
pertama) 0
Rp
Penjualan bulan awal 14.700.0
00
b. Thai tea ini diharapkan menjadi usaha yang menguntungkan. Meskipun bisnis ini
tidak tergolong bisnis profit besar, tetapi pada titik tertentu kita berusaha mencapai visi kita
dalam usaha dagang minuman thai tea ini.