Lapres Bab 3
Lapres Bab 3
0% 0% 0% 0%
3,75
0,0507
3,75
74
0,0507
0,007% 0% 0% 0%
200 Ω 360 Ω 470 Ω 120 Ω 150 Ω -
𝐼 = 20 𝑚𝐴 𝑉 = 10 𝑣𝑜𝑙𝑡
𝐼𝑥 = 10 𝑚𝐴 𝑉𝑥 = 3,61 𝑣𝑜𝑙𝑡
𝐼𝑧 = 13,3 𝑚𝐴 𝑉𝑧 = 2 𝑣𝑜𝑙𝑡
𝐼 = − 𝑚𝐴 𝑉 = 10 𝑣𝑜𝑙𝑡
3-19
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan, jika nilai arus 𝑅𝑙 pada
teorema thevenin dan teorema norton adalah sama dapat dilihat pada data hasil
percobaan nilai arus serta tegangan pada resistansi di semua sumber ON teorema
superposisi sama dengan penjumlahan nilai arus dan tegangan arus OFF dengan
sumber tegangan dan sumber arus pada posisi ON.
3-20
Berdasarkan data hasil percobaan tentang teorema rangkaian maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa :
1. Semakin besar nilai hambatan yang diberikan, maka akan diperoleh nilai
arus yang kecil. Dapat dibuktikan pada lampiran.
2. Nilai 𝐼1 yang diperoleh adalah nilai 𝑉𝑜𝑐 yang dibagi dengan 𝑅𝑡ℎ
ditambah dengan nilai 𝑅1 - nya dan dapat dibuktikan pada tabel 3.1
3. Sesuai dengan pengertian superposisi. Nilai-nilai yang diperoleh dari
superposisi adalah sama atau saling berhubungan yang dapat dibuktikan
pada tabel 3.3 Data Hasil Percobaan Semua Sumber ON, 3.4 Data Hasil
Percobaan Sumber Tegangan ON dan Sumber Arus OFF, dan 3.5 Data
Hasil Percobaan Sumber Arus ON dan Sumber Tegangan OFF.
4. Hubungan antara tegangan dan hambatan berbanding lurus, sedangkan
arus berbanding terbalik dengan tegangan. Dibuktikan pada lampiran.
5. Arus norton dihasilkan pada saat hambatan beban dihubung singkat atau
dilepas. Dibuktikan pada lampiran.
LAMPIRAN
LAMPIRAN
𝑉1 2 𝑉1
- + 200 = 0,1
642 642
200 𝑉1+642 𝑣1 2
= 0,1 + 642
128400
842 𝑣1 66,2
=
128400 642
128400 ×66,2
V1 = 842 × 642
V1 = 15,72 volt
𝑣1−2
IR = 642
15,72−2
IR = = 0,021 A
642
Voc = 2v + (82-0,021)
Voc = 2v + 1,75 v
Voc = 3,75 v
= 74 Ω
Perhitungan nilai Isc
𝑉𝑜𝑐 3,75
Isc = 𝑅𝑡ℎ = 74 = 0,05A
Teorama Thevenin
Keterangan :
R1 = 82 Ω
R2 = 560 Ω
R3 = 200 Ω
RL = 220 Ω, 510Ω, 360Ω, dan 100Ω
Voc = 3,75 V
Isc = 0,005 A
Rth = 74Ω
= 0,0128 A
= 12,8 mA
Rangkaian Ekivalen
𝑉𝑡ℎ
IL = (𝑅𝑡ℎ+𝑅𝑙)
3,75
= (74+510)
= 0,0064 A
= 6,4 mA
= 0,0086 A
= 8,6 mA
4. Perhitungan Thevenin dengan Rl = 100Ω
Rangkaian Ekivalen
𝑉𝑡ℎ
IL = (𝑅𝑡ℎ+𝑅𝑙)
3,75
= (74+100)
= 0,0218 A
= 21,8Ma
Teorama Norton
Keterangan :
Kelompok Praktikum BukuPetunjukPraktikum
5 Rangkaian Listrik B Rangkaian Listrik
UniversitasJember
R1 = 82 Ω
R2 = 560 Ω
R3 = 200 Ω
RL = 220 Ω, 510Ω, 360Ω, dan 100Ω
Voc = 3,75 V
Isc = 0,005 A
Rth = 74Ω
= 0,0125 A
= 12,5mA
= 0,0063 A
= 6,3mA
= 0,0085 A
= 8,5mA
4. Perhitungan Norton dengan RL = 100 Ω
𝑉𝑡ℎ
IL = (𝑅𝑡ℎ+𝑅𝑙)×In
3,75
= (74+100)×0,05
= 0,021 A
= 21 mA
6,4−6,4
RL2 = × 100% = 0%
6,4
8,6−8,6
RL3 = × 100% = 0%
8,6
21,8−21,6
RL4 = × 100% = 0,9%
21,8
𝑉2−𝑉1 𝑉2 𝑉2
+ 360 + 200 = 0 (×1800)
100
SUBSTITUSI Persamaan 2 ke 1
4,97 V1 – 2,97 (9⁄16 V1) = 11
4,97 – 1,67 V1 = 11
3,33 V1 = 11
V1 = 3,33 V
4,97 V1 – 2,97 V2 = 11
4,97 (3,33) – 2,97 V2 = 11
16,55 – 2,97 V2 = 11
-2,97 V2 = -5,55
V2 = 1,868 V
STEP 2 (Sumber tegangan OFF dan sumber arus ON)
SubstitusiPersamaan 2 ke 1
14,91 V1 – 8,91 V2 =0
18+9𝑣1
14,91 V1 – 8,91 ( )=0
16
160,38 80,19
14,91 V1 - - V1 = 0
16 16
14,91(1,01) – 8,91 V2 = 0
15,05 – 8,91 V2 = 0
-8,91 V2 = -15,05
V2 = 1,68 V
Sehingga dapat diketahui nilai dari
𝑣1−𝑣2 −0,679
Ix = = = - 0,00679 A = -6,79 mA
100 100
𝑣1 1,01
Iy = 330 = = 0,00306 A = 3,06 mA
330
𝑣2 1,68
Iz = 200 = = 0,0084 A = 8,4 mA
200
Vx = R2 ×Ix = 100 × (-0,0067) = -0,67 V
Vy = R3 × Iy = 330 × 0,00306 = 1,0098 V
Vz = R4 × Iz = 200 × 0,0084 = 1,68 V
PRE-TEST
BAB 3 TEOREMA RANGKAIAN
Soal
1. Apa yang kalian ketahui tentang teorema thevenin dan teorema norton ?
Jelaskan cara penyelesaian teorema thevenin dan norton !
2. Apa yang kalian ketahui tentang teorema supreposisi ? Jelaskan cara
penyelesaiannya !
3. Carilah nilai 𝐼𝑥 pada rangkaian di bawah ini dengan teorema thevenin
dan norton !
Jawab
1. Teorema Thevenin dan Teorema Norton
Teorema thevenin adalah salah satu teori elektronika atau alat
analisis yang menyederhanakan suatu rangkaian rumit menjadi suatu
rangkaian sederhana dengan cara membuat suatu rangkaian
pengganti yang berupa sumber tegangan yang dihubungkan secara
seri dengan sebuah resistansi yang ekuivalen. Teorema thevenin ini
sangat bermanfaat apabila diaplikasikan pada analisis rangkaian
yang berkaitan dengan rangkaian lainnya. Rangkaian teorema
thevevin ini ditemukan oleh seorang insinyur yang berasal dari
perancis yaitu M. L. Thevenin
Bunyi dari Teorema Thevenin
“Setiap rangkaian linear yang terdiri daribebrapa tegangan dan
resistor dapat digantikan dengan hanya satu tegangan tunggal
dan satu resistor yang terhubung secara seri”
Diketahui : 𝑅1 = 25 Ω
𝑅3 = 15 Ω
𝑅𝑥 = 12 Ω
𝐼 =2𝐴
𝑉 = 20 𝑣𝑜𝑙𝑡
𝑅𝑡ℎ = 𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖
= 25 + 15
= 40 Ω
𝑉𝑡ℎ
𝐼𝑥 = (𝑅𝑡ℎ+𝑅𝑙)
100
=
(40 + 12)
100
=
52
= 1,923 𝐴
Jadi dari rangkain tersebut diperoleh nilai Ix menggunakan Teorema
Thevenin sebesar 1,923 A
Diketahui : 𝑅1 = 25 Ω
𝑅3 = 15 Ω
𝑅𝑥 = 12 Ω
𝐼2 = 2 𝐴
𝑉 = 20 𝑣𝑜𝑙𝑡
𝐷𝑖𝑡𝑖𝑛𝑗𝑎𝑢 𝐿𝑜𝑜𝑝 1
Σu = o
O = 𝑢(𝑅1. 𝐼1)
= 20 + (25.I1)
-25 I1 = 20
20
I1 = − 25
4
I1 = −
5
I1 = - 0,8
𝑅𝑥 = 25Ω
𝑅𝑛
𝐼𝑥 = . 𝐼𝑛
(𝑅𝑎+𝑅𝑥)
25
= (25+12) . 2,8
70
=
37
= 1,89 𝐴
Jadi dari rangkain tersebut diperoleh nilai Ix menggunakan Teorema
Norton sebesar 1,89 A