Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Disusun Untuk Memenuhi Tugas dalam Mata Kuliah Komunikasi
Bisnis

Disusun oleh :

1. Noor Rizkyana Febiyanti 1805056034


2. Ulya Nurul Fikriyyah 1805056024
3. Ivan Syachrizal 1805056021

Program Studi S1 Manajemen


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’alaa yang telah melimpahkan


rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “Komunikasi Interpersonal Dalam Masyarakat”. Sholawat
serta salam penyusun panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang dinantikan
syafa’atnya di yaumul akhir kelak.

Dalam menyelesaikan makalah ini kami menyadari, bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan
didalamnya. Oleh karena itu, kami mengharap kritik dan saran yang membangun
dari pembaca, agar nantinya makalah ini dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi.

Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Drs. H. Wahab, M.M. selaku
dosen pengampu mata kuliah Komunikasi Bisnis yang telah berkenan
memberikan ilmunya kepada kami.

Demikian makalah ini kami susun dengan semaksimal mungkin. Semoga apa
yang kami usahakan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kurang lebihnya kami
mohon maaf.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, 25 November 2020

Penyusun

i
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak terlepas dari interaksi
dengan manusia lainnya. Oleh karena itu, dalam berinteraksi manusia
perlu melakukan yang namanya komunikasi. Komunikasi merupakan hal
yang sangat sering dilakukan manusia sehari - hari. Tanpa adanya
komunikasi manusia pasti tidak akan bisa mencapai apa yang di inginkan.
Zaman modern seperti sekarang ini manusia sangat dibantu dengan
adanya teknologi. Karena jangkauan komunikasi menjadi lebih luas.
Informasi juga mudah sekali untuk didapatkan. Komunikasi berlaku dalam
segala aspek kehidupan di dunia bisnis maupun non bisnis.
Berdasarkan pada latarbelakang tersebut, makalah kami kali ini akan
membahas mengenai komunikasi interpersonal. Untuk lebih lanjutnya
akan dibahas di bab II.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi interpersonal?
2. Mengapa terjadi komunikasi interpersonal?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian, efektivitas, ciri - ciri,
hambatan serta tujuan dari komunikasi interpersonal.
2. Untuk mengetahui dan memahami komponen - komponen yang
menyebabkan terjadinya komunikasi interpersonal.

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Interpersonal


Komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi adalah
komunikasi yang dilakukan antara satu individu dengan individu yang lain
dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami serta untuk mencapai
suatu tujuan. Lebih singkatnya komunikasi interpersonal merupakan
komunikasi yang berlangsung antara pribadi yang satu dengan pribadi
yang lain.
Komunikasi tidak terlepas dari kegiatan manusia sehari-hari mulai
dari bisnis atau non bisnis. Oleh karena itu dalam berkomunikasi manusia
juga perlu memperhatikan hal - hal berikut ini1 :
1. Komunikasi dilakukan dua orang atau lebih.
2. Menggunakan media tertentu, misalnya telepon selular, atau bertatap
muka secara langsung (face to face).
3. Bahasa yang digunakan bersifat informal (tidak baku), dapat
menggunakan bahasa daerah, bahasa pergaulan, atau bahasa
campuran.
4. Tujuan yang dicapai dapat bersifat personal (pribadi) bila komunikasi
terjadi dalam suatu masyarakat; dan untuk pelaksanaan tugas
pekerjaan bila komunikasi terjadi dalam suatu organisasi.

Dibawah ini pengertian komunikasi interpersonal menurut beberapa


ahli :
a. Menurut Joseph A. Devito (2009) komunikasi interpersonal yaitu
“proses mengirim dan menerima pesan antara dua orang atau beberapa
orang dengan beberapa efek dan umpali balik langsung”.

1
Djoko Purwanto, M.B.A. 2006. “Komunikasi Bisnis Edisi Ketiga”.
https://books.google.co.id/books?
id=NqowMZkeX3AC&pg=PA21&dq=Komunikasi+Interpersonal+Dalam+Masyarakat&hl=en&sa=X
&ved=2ahUKEwiC1Im2zJ3tAhWBguYKHVyCCdgQ6AEwCXoECAAQAg#v=onepage&q=Komunikasi
%20Interpersonal%20Dalam%20Masyarakat&f=false, diakses pada 25 November 2020

2
b. Schramm (1974) menyebutkan bahwa komunikasi interpersonal
merupakan “manusia yang bergaul, yang saling berbagi informasi
tetapi ada pula yang berbagi gagasan atau sikap.”
c. Miller dan Nicholson (1976) juga berpendapat bahwa komunikasi
interpersonal yaitu “dalam pergaulan manusia selalu terjadi
penyesuaian pikiran, penciptaan simbol yang terdapat pengertian
bersama”.

B. Komponen Komunikasi Interpersonal


Dibawah ini terdapat beberapa komponen dalam komunikasi interpersonal
yaitu2 :
1. Komunikator atau pemberi pesan
Dalam proses komunikasi komunikator merupakan individu yang
menciptakan gagasan informasi kemudian memformulasikan hingga
menyampaikan pesan kepada komunikan.
2. Encoding
Encoding merupakan formulasi pesan yang dituangkan
komunikator kedalam simbol - simbol verbal maupun non-verbal,
sehingga komunikator yakin bahwa pesan yang disampaikannya sudah
tersusun dengan rapi dan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh
komunikator.
3. Pesan
Pesan merupakan hasil dari encoding. Pesan berisi serangkaian
simbol - simbol verbal, non-verbal ataupun gabungan antara keduanya
yang disampaikan komunikator kepada komunikan.
4. Salurana atau media
Saluran atau media merupakan alat untuk menghubungkan antara
komunikator yang akan menyampaikan pesannya kepada komunikan.
Jika zaman dahulu orang-orang berkomunikasi melalui surat karena

2
Puput Kurnia Sari. http://eprints.umm.ac.id/35194/3/jiptummpp-gdl-puputkurni-47900-3-
babii.pdf, diakses pada 25 November 2020

3
terhalang jarak maka berbeda dengan zaman modern ini yang orang-
orang dapat memanfaatkan teknologi menggunakan alat komunikasi
modern seperti telepon selular atau media sosial dan jaringan internet.
Selain itu, apabila memungkinkan untuk melakukan komunikasi
bertatap muka secara langsung (face-to-face) maka proses komunikasi
akan lebih efektif.
5. Komunikan atau penerima pesan
Komunikan merupakan kebalikan dari komunikator yaitu orang
yang menerima pesan melalui proses komunikasi. Dalam komunikasi
interpersonal, komunikan bersifat aktif dalam memberi respon atau
umpan balik kepada komunikator. Tujuannya agar komunikator
mengetahui dan yakin bahwa komunikan menangkap pesan yang
disampaikan oleh komunikator secara tepat.
6. Decoding
Jika encoding formulasi dan pengungkapan pesan dari
komunikator, maka sebaliknya decoding merupakan kegiatan internal
dari seorang komunikan yang mendapatkan data mentah dalam bentuk
simbol - simbol verbal maupun non-verbal kemudian diubah kedalam
pengalaman yang mengandung makna. Sehingga komunikan dapat
memahami isi pesan yang disampaikan oleh komunikator.
7. Respon atau umpan balik langsung
Respon adalah keputusan yang diambil oleh komunikan dalam
membalas pesan dari komunikator. Respon (feedback) dapat berupa
positif, netral, maupun negatif. Respon positif biasanya sesuai dengan
apa yang diharapkan oleh komunikator. Respon netral berarti
komunikan tidak menolak atau mengiyakan keinginan komunikator.
Sedangkan respon negatif adalah respon penolakan informasi atau
pesan yang disampaikan oleh komunikator.
8. Gangguan (noise)
Gangguan (noise) merupakan sesuai yang menghambat,
mengganggu, atau merusak proses terjadinya komunikasi antara

4
komunikator dan komunikan. Gangguan dalam komunikasi banyak
sekali macamnya, mulai dari yang bersifat psikis maupun fisik.
9. Konteks komunikasi
Komunikasi selalu terjadi dalam suatu konteks. Setidaknya ada 3
dimensi konteks yaitu konteks ruang, konteks nilai dan konteks waktu.
Konteks ruang merujuk pada tempat terjadinya proses komunikasi
berlangsung. Konteks waktu merujuk pada kapan terjadinya proses
komunikasi tersebut. Sedangkan konteks komunikasi nilai merujuk
pada nilai sosial dan budaya yang mempengaruhi situasi proses
komunikasi.

C. Efektivitas Komunikasi Interpersonal


Efektivitas dalam komunikasi interpersonal adalah sebagai berikut ini3 :
1. Keterbukaan (Opennes)
Kualitas keterbukaan mengacu pada tiga aspek komunikasi.
Pertama komunikator harus bersikap terbuka kepada komunikan agar
dalam proses komunikasi lebih santai dan tidak canggung atau tegang.
Keterbukaan dalam konteks ini bukan berarti semua informasi dari diri
komunikator harus disampaian kepada komunikan akan tetapi hanya
informasi - informasi yang patut untuk disampaikan saja. Aspek kedua
yaitu komunikator bersedia untuk bereaksi secara jujur dengan
stimulus yang datang. Aspek ketiga menyangkut kepemilikan perasaan
dan pikiran, artinya sesuatu yang dilontarkan seseorang diakui oleh
komunikator dan orang tersebut bertanggungjawab atas apa yang
dikatakannya.
2. Empati (Empathy)
Empati dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk
mengetahui apa yang sedang dirasakan oleh orang lain, melalui sudut
padang orang lain itu. Seseorang dapat mengungkapkan empati

3
Nelly Fauziyah. 2017. “Komunikasi interpersonal warga area Wisata Pasir Putih Dalegan Gresik”.
Tesis. http://digilib.uinsby.ac.id/16460/4/Bab%202.pdf, diakses pada 25 November 2020

5
melalui tindakan verbal maupun non-verbal. Secara non-verbal empati
dapat diperlihatkan dengan cara :
a. Keterlibatan aktif dengan orang lain tersebut melalui ekspresi
wajah atau gerakan.
b. Konsentrasi terfokus pada kontak mata, postur tubuh yang
menunjukkan perhatian, dan kedekatan fisik.
c. Sentuhan atau belaian yang sepantasnya.
3. Sikap mendukung (Supportiveness)
Mendukung dalam komunikasi interpersonal dapat berupa :
a. Sikap deskriptif bukan evaluatif.
b. Sikap spontan bukan strategik.
c. Sikap provosional bukan sangat yakin.
4. Sikap positif (Positiveness)
Ada dua cara untuk mengungkapkan sikap positif yaitu :
a. Menyatakan sikap positif.
b. Secara positif mendorong orang yang diajak komunikasi untuk
aktif.
Sikap positif dalam komunikasi interpersonal memiliki dua aspek
yaitu :
a. Komunikasi interpersonal terbina jika seseorang memiliki sikap
positif pada diri sendiri.
b. Perasaan positif pada situasi komunikasi dan umumnya sangat
penting untuk komunikasi yang efektif.
5. Kesetaraan (Equality)
Komunikasi yang efektif tidak membeda-bedakan antara satu
orang dengan satu orang lainnya. Meskipun pada kenyataannya salah
satu dari pelaku komunikasi tersebut lebih unggul, lebih pandai atau
lebih kaya. Artinya siapapun pelaku komunikasinya harus ada
pengakuan secara diam - diam bahwa tidak ada perbedaan yang
menjadikan alasan atau batasan agar komunikasi itu berjalan dengan
baik dan sesuai keadaan.

6
D. Ciri - ciri Komunikasi Interpersonal
Menurut Sunarto (2003) ciri-ciri dari komunikasi interpersonal ada lima,
yaitu :
1. Komunikasi interpersonal biasanya terjadi secara spontan dan tanpa
direncanakan terlebih dahulu.
2. Komunikasi interpersonal mempunyai akibat atau hasil dari
komunikasi yang direncanakan maupun tidak terencana.
3. Komunikasi interpersonal biasanya terjadi secara bergantian dalam
berbicara antara pelaku satu dan pelaku lainnya.
4. Komunikasi interpersonal biasanya dalam suasana kedekatan atau
cenderung menghendaki keakraban.
5. Komunikasi interpersonal dalam pelaksanaannya lebih menonjol
dalam pendekatan psikologis daripada unsur sosiologisnya.

E. Hambatan Komunikasi Interpersonal


Proses komunikasi sering kali berjalan tidak lancar karena adanya suatu
masalah atau hambatan yang terjadi. Dibawah ini merupakan hambatan
yang terjadi dalam komunikasi interpersonal4 :
1. Polarisasi
Polarisasi merupakan kecenderungan untuk melihat dunia dalam
bentuk lawan kata dan menguraikan dalam bentuk ekstrim baik atau
buruk, positif atau negatif, sehat atau sakit, pandai atau bodoh.
2. Orientasi intensional
Orientasi intensional mengacu pada untuk melihat manusia, objek
dan kejadian sesuai dengan ciri yang melekat pada mereka.
3. Potong kompas
Potong kompas merupakan kesalahan evaluasi dimana orang
gagal mengkomunikasikan makna yang mereka maksudkan, atau yang
sering disebut dengan miskomunikasi.

4
Ibid

7
F. Tujuan Komunikasi Interpersonal
Seseorang yang melakukan komunikasi tentunya memiliki sebuah
tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa tujuan
yang ada dalam komunikasi interpersonal5 :
1. Menyampaikan informasi
Ketika seseorang memiliki sebuah informasi dan orang tersebut
ingin menyampaikan kepada temannya agar mengetahui informasi
yang disampaikan oleh informan. Contoh : ketika seorang yang
mendapat diskon disalah satu toko pakaian dan dia memberi tahu
temannya.
2. Berbagi pengalaman
Setiap orang pastinya memiliki pengalaman dimasa lalu dan
ingin diceritakan lagi dimasa kini, baik pengalaman yang
menyenangkan ataupun kurang menyenangkan. Contoh : seorang ibu
yang menceritakan kisah masa kecilnya kepada anaknya.
3. Menumbuhkan simpati
Simpati merupakan sikap positif yang ditunjukkan seseorang
untuk ikut merasakan beban derita, masalah, kesedihan dan kepiluan
yang sedang dirasakan oleh orang lain. Contoh : seseorang yang
membantu menyebrangkan jalan seorang nenek yang berjalan
memakai tongkat.
4. Melakukan kerjasama
Kerjasama biasanya terjadi antara dua atau beberapa pihak. Agar
kerjasama berjalan dengan baik maka perlu adanya komunikasi yang
terjalin. Contoh : dua orang siswa yang berada dalam satu kelompok
untuk membuat tugas laporan dan dikerjakan bersama - sama.
5. Menceritakan kekecewaan atau kekesalan
Menceritakan kekecewaan atau kekesalan biasanya dilakukan
untuk mengurangi beban pikiran yang dirasakan seseorang saat ini
sering disebut dengan istilah “curhat (curahan hati)”. Contoh :

5
Djoko Purwanto, M.B.A. ...... Ibid

8
konsumen online shop yang kecewa dengan barang yang dibelinya
karena tidak sesuai dengan ekspektasi dan melakukan komplain
kepada penjualnya.
6. Menumbuhkan motivasi
Motivasi merupakan suatu dorongan yang dirasakan seseorang
untuk melakukan sesuatu. Contoh : seorang ayah yang memotivasi
anaknya untuk rajin belajar agar bisa mencapai cita-citanya kelak.

G. Hubungan Interpersonal
Hubungan yang terjalin antara komunikator dan komunikan tidak
bersifat pasif. Akan tetapi dalam mencapai tujuan bersama para pelaku
komunikasi harus memiliki hubungan yang akrab agar komunikasi
tersebut efektif dan sesuai dengan hasil yang diharapkan. Dalam hubungan
interpersonal terdapat ciri - ciri sebagai berikut :
1. Mengenal secara dekat. Artinya pihak - pihak yang terlibat mengenal
satu sama lain.
2. Saling memerlukan. Artinya kedua belah pihak membutuhkan
kehadiran agar terjadi interaksi dan komunikasi yang diinginkan.
3. Pola hubungan antar pribadi, yang ditunjukkan oleh adanya sikap
keterbukaan diantara keduanya.
4. Kerjasama. Artinya kerjasama akan timbul apabila pihak-pihak yang
terlibat mempunyai kepentingan yang sama dan saling
menguntungkan.

9
BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

Komunikasi merupakan hal yang setiap hari dilakukan oleh makhluk


hidup di dunia. Manusia sebagai makhluk yang diberikan keistimewaan lebih oleh
Allah SWT. dibanding makhluk hidup lainnya tentu memiliki cara komunikasi
yang istimewa pula. Dalam komunikasi terdapat beberapa macam komunikasi,
salah satunya komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal lebih santai
karena forum atau ruang lingkupnya meliputi orang - orang terdekaat atau orang -
orang yang berada disekitar kita. Meskipun orang yang diajak komunikasi sudah
akrab bukan berarti dalam prosesnya tidak memakai aturan atau adat yang ada.
Karena hal tersebut dapat memicu ketidaknyamanan lawan komunikasi anda.
Oleh karena itu, komunikator perlu memperhatikan hal-hal yang penting untuk
dilakukan agar tidak memicu sesuatu yang negatif.
Makalah ini mungkin masih banyak kesalahan dalam penyusunannya.
Harapannya jika ada kekurangan atau kekeliruan pembaca dapat memberikan
kritik dan saran yang membangun agar penyusun juga dapat mengevaluasi apa
saja kesalahannya dan penyusun dapat belajar kembali dengan memperbaiki
kesalahan tersebut. Terima kasih atas perhatian pembaca dan semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.

10
DAFTAR PUSTAKA

Purwanto, Djoko. 2006. Komunikasi Bisnis Edisi Ketiga. Jakarta : Penerbit


Erlangga. https://books.google.co.id/books?
id=NqowMZkeX3AC&pg=PA21&dq=Komunikasi+Interpersonal+Dalam+Masya
rakat&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiC1Im2zJ3tAhWBguYKHVyCCdgQ6AEw
CXoECAAQAg#v=onepage&q=Komunikasi%20Interpersonal%20Dalam
%20Masyarakat&f=false, diakses pada 25 November 2020.

Ariswanti, Triningtyas, Diana. 2016. Komunikasi Antar Pribadi. Magetan : CV


Ae Media Grafika. https://books.google.co.id/books?
id=OI5yDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=Komunikasi+Interpersonal&hl=
en&sa=X&ved=2ahUKEwjblJWF0J3tAhXsH7cAHZ-
bCH4Q6AEwA3oECAkQAg#v=onepage&q=Komunikasi
%20Interpersonal&f=false, diakses pada 25 November 2020.

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-komunikasi-interpersonal/,
Pengertian Komunikasi Interpersonal – klasifikasi, tujuan, efektifitas, ciri,
masalah, para ahli. 2020. Parta Setiawan. Diakses pada 25 November 2020.

Fauziyah, Nelly. 2017. Komunikasi interpersonal warga area Wisata Pasir Putih
Dalegan Gresik. Tesis. http://digilib.uinsby.ac.id/16460/4/Bab%202.pdf, diakses
pada 25 November 2020.

11

Anda mungkin juga menyukai