Anda di halaman 1dari 59

PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMP NEGERI 2 UNAAHA
Jl. Inowa No.145 Kelurahan Puunaha Kecamatan Unaaha

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL KELAS 9
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2018/2019

A A.
Komponen Layanan Layanan Dasar
B Bidang Layanan Sosial
C Topik / Tema Layanan Kerjasama antar umat beragama
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli mampu melakukan hubungan serta
kerjasama yang baik antar umat beragama
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian
kerjasama antar umat beragama
2. Peserta didik/konseli dapat memahami manfaat kerjasama
antar umat beragama
3. Peserta didik/konseli dapat memahami kendala-kendala
kerukunan antar umat beragama
G Sasaran Layanan Kelas 9
H Materi Layanan 1. Pengertian kerjasama antar umat beragama
2. Manfaat kerjasama antar umat beragama
3. Kendala-kendala kerukunan antar umat beragama
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMP-MTs kelas 9, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. http://mintotulus.wordpress.com
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Kerjasama antar umat beragama
M Pelaksanaan
Tahap Uraian Kegiatan
1. Membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
1. Tahap Awal / 3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Pedahuluan Konseling
4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
1. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan
materi layanan
3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2. Tahap Inti 4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5-
6 orang
5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masing
7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
3. Tahap Penutup 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
terkait dengan materi layanan
2. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan
guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak
menarik untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian

Surabaya, Juli 2018


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

HASRUDIN, S.Pd., M.Pd MUHAMMAD JALIL, S.Pd


NIP 19750716 200701 017 NIP. …………………………………..
Lampiran 1. Uraian Materi

KERJASAMA ANTAR UMAT BERAGAMA

Pengertian Kerjasama Antar Umat Beragama

Kerjasama umat bragama yaitu hubungan sesama umat beragama yang dilandasi dengan toleransi,
saling pengertian, saling menghormati, saling menghargai dalam kesetaraan pengamalan ajaran
agamanya dan kerja sama dalam kehidupan masyarakat dan bernegara. Umat beragama dan pemerintah
harus melakukan upaya bersama dalam memelihara kerukunan umat beragama, di bidang pelayanan,
pengaturan dan pemberdayaan. Sebagai contoh yaitu dalam mendirikan rumah ibadah harus
memperhatikan pertimbangan Ormas keagamaan yang berbadan hokum dan telah terdaftar di
pemerintah daerah. Pemeliharaan kerukunan umat beragama baik di tingkat Daerah, Provinsi, maupun
Negara pusat merupakan kewajiban seluruh warga Negara beserta instansi pemerinth lainnya. Lingkup
ketentraman dan ketertiban termasuk memfalisitasi terwujudnya kerukunan umat beragama,
mengkoordinasi kegiatan instnsi vertical, menumbuh kembangkan keharmonisan saling pengertian, saling
menghormati, saling percaya diantara umat beragama, bahkan menerbitkan rumah ibadah.

Sesuai dengan tingkatannya Forum Krukunan Umat Beragama dibentuk di Provinsi dan Kabupaten.
Dengan hubungan yang bersifat konsultatif gengan tugas melakukan dialog dengan pemuka agama dan
tokoh-tokoh masyarakat, menampung aspirasi Ormas keagamaan dan aspirasi masyarakat, menyalurkan
aspirasi dalam bentuk rekomendasi sebagai bahan kebijakan. Kerukunan antar umat beragama dapat
diwujdkan dengan :

1. Saling tenggang rasa, saling menghargai, toleransi antar umat beragama

2. Tidak memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu

3. Melaksanakan ibadah sesuai agamanya, dan

4. Mematuhi peraturan keagamaan baik dalam Agamanya maupun peraturan Negara atau Pemerintah.

Dengan demikian akan dapat tercipta keamanan dan ketertiban antar umat beragama,
ketentraman dan kenyamanan di lingkungan masyarakat berbangsa dan bernegara.

Manfaat Kerjasama Antar Umat Beragama

Umat Beragama Diharapkan Perkuat Kerukunan Jika agama dapat dikembangkan sebagai faktor
pemersatu maka ia akan memberikan stabilitas dan kemajuan negara. Dialog antar umat beragama dapat
memperkuat kerukunan beragama dan menjadikan agama sebagai faktor pemersatu dalam kehidupan
berbangsa. "Sebab jika agama dapat dikembangkan sebagai faktor pemersatu maka ia akan memberikan
sumbangan bagi stabilitas dan kemajuan suatu negara,"

Tokoh dan umat beragama dapat memberikan kontribusi dengan berdialog secara jujur,
berkolaborasi dan bersinergi untuk menggalang kekuatan bersama guna mengatasi berbagai masalah
sosial termasuk kemiskinan dan kebodohan. Pemikiran Pendeta Viktor Tanja yang menyatakan bahwa
misi agama atau dakwah yang kini harus digalakkan adalah misi dengan tujuan meningkatkan sumber
daya insani bangsa, baik secara ilmu maupun karakter. "Hal itu kemudian perlu dijadikan sebagai titik
temu agenda bersama lintas agama.

Kerjasama di antara umat beragama merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan kerjasama yang erat di antara mereka, kehidupan
dalam masyarakat akan menjadi aman, tenteram, tertib, dan damai. Bentuk kerjasama antar umat
beragama di antaranya sebagai berikut:

a. Adanya dialog antar pemimpin agama


b. Adanya kesepakatan di antara pemimpin agama untuk membina agamanya masing-masing.
c. Saling memberikan bantuan bila terkena musibah bencana alam

Kerjasama Antar Umat Beragama


Kerja sama merupakan hubungan yang dinilai paling berhasil dalam suatu kemajemukan. Oleh karenanya
hal ini menjadi mutlak dilakukan di negara kita yang majemuk. Kerja sama harus dilakukan untuk menghasilkan
pembaruan yang diinginkan. Selain itu, kerja sama juga dapat memperkuat atau memberdayakan orang atau
kelompok lain yang belum terlibat. Dengan kerja sama, masalah-masalah akibat perbedaan etnis, agama, dan
budaya dapat diatasi. Contoh, kerja sama dalam pembangunan jembatan yang rusak dapat menyatukan warga
di wilayah yang berbeda. Kerja sama dapat pula dilakukan antarumat beragama. Kerja sama antarumat
beragama meliputi berbagai bidang. Beberapa bidang kerja sama antarumat beragama antara lain sebagai
berikut :
1. Penegakan Keadilan
Kerjasama antarumat beragama dapat menghasilkan langkah-langkah strategis untuk mengurangi atau
memberantas praktik ketidakadilan yang sudah menyengsarakan rakyat dan umat dalam waktu yang cukup
lama. Misalnya, dengan melaporkan pihak yang melakukan korupsi kepada penegak hukum.

2. Perbaikan taraf hidup (ekonomi)

Kerja sama antarumat beragama memungkinkan adanya perbaikan taraf hidup bagi pemeluknya. Salah satu
contoh kerja sama dalam bidang ini adalah penggalangan dana untuk membantu korban bencana dan
membuka lapangan kerja untuk warga yang belum bekerja.

2. Perbaikan Akhlak
Para pemimpin dan tokoh-tokoh agama dituntut untuk bisa bekerja sama dalam menyuarakan
kehendak agama demi kebaikan, perdamaian, kebahagian, dan keselamatan umat manusia. Misalnya
dengan mendukung diberantasnya perilaku seks bebas yang dapat merusak mental dan perilaku
remaja.
Kendala-Kendala Kerukunan Antar Umat Beragama

1) Rendahnya Sikap Toleransi

Menurut Dr. Ali Masrur, M.Ag, salah satu masalah dalam komunikasi antar agama sekarang ini,
khususnya di Indonesia, adalah munculnya sikap toleransi malas-malasan (lazy tolerance) sebagaimana
diungkapkan P. Knitter. Sikap ini muncul sebagai akibat dari pola perjumpaan tak langsung (indirect
encounter) antar agama, khususnya menyangkut persoalan teologi yang sensitif. Sehingga kalangan umat
beragama merasa enggan mendiskusikan masalah-masalah keimanan. Tentu saja, dialog yang lebih
mendalam tidak terjadi, karena baik pihak yang berbeda keyakinan/agama sama-sama menjaga jarak satu
sama lain. Masing-masing agama mengakui kebenaran agama lain, tetapi kemudian membiarkan satu
sama lain bertindak dengan cara yang memuaskan masing-masing pihak. Yang terjadi hanyalah
perjumpaan tak langsung, bukan perjumpaan sesungguhnya. Sehingga dapat menimbulkan sikap
kecurigaan diantara beberapa pihak yang berbeda agama, maka akan timbullah yang dinamakan konflik.

2) Kepentingan Politik

Faktor Politik, Faktor ini terkadang menjadi faktor penting sebagai kendala dalam mncapai tujuan
sebuah kerukunan anta umat beragama khususnya di Indonesia, jika bukan yang paling penting di antara
faktor-faktor lainnya. Bisa saja sebuah kerukunan antar agama telah dibangun dengan bersusah payah
selama bertahun-tahun atau mungkin berpuluh-puluh tahun, dan dengan demikian kita pun hampir
memetik buahnya. Namun tiba-tiba saja muncul kekacauan politik yang ikut memengaruhi hubungan
antaragama dan bahkan memorak-porandakannya seolah petir menyambar yang dengan mudahnya
merontokkan “bangunan dialog” yang sedang kita selesaikan. Seperti yang sedang terjadi di negeri kita
saat ini, kita tidak hanya menangis melihat political upheavels di negeri ini, tetapi lebih dari itu yang
mengalir bukan lagi air mata, tetapi darah; darah saudara-saudara kita, yang mudah-mudahan diterima di
sisi-Nya. Tanpa politik kita tidak bisa hidup secara tertib teratur dan bahkan tidak mampu membangun
sebuah negara, tetapi dengan alasan politik juga kita seringkali menunggangi agama dan
memanfaatkannya.

3) SikapFanatisme

Di kalangan Islam, pemahaman agama secara eksklusif juga ada dan berkembang. Bahkan akhir-akhir
ini, di Indonesia telah tumbuh dan berkembang pemahaman keagamaan yang dapat dikategorikan
sebagai Islam radikal dan fundamentalis, yakni pemahaman keagamaan yang menekankan praktik
keagamaan tanpa melihat bagaimana sebuah ajaran agama seharusnya diadaptasikan dengan situasi dan
kondisi masyarakat. Mereka masih berpandangan bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar
dan dapat menjamin keselamatan menusia.

Pandangan-pandangan semacam ini tidak mudah dikikis karena masing-masing sekte atau aliran dalam
agama tertentu, Islam misalnya, juga memiliki agen-agen dan para pemimpinnya sendiri-sendiri. Islam
tidak bergerak dari satu komando dan satu pemimpin. Ada banyak aliran dan ada banyak pemimpin
agama dalam Islam yang antara satu sama lain memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang
agamanya dan terkadang bertentangan. Tentu saja, dalam agama Kristen juga ada kelompok eksklusif
seperti ini. Kelompok Evangelis, misalnya, berpendapat bahwa tujuan utama gereja adalah mengajak
mereka yang percaya untuk meningkatkan keimanan dan mereka yang berada “di luar” untuk masuk dan
bergabung. Bagi kelompok ini, hanya mereka yang bergabung dengan gereja yang akan dianugerahi
salvation atau keselamatan abadi. Dengan saling mengandalkan pandangan-pandangan setiap sekte
dalam agama teersebut, maka timbullah sikap fanatisme yang berlebihan

Pamela Espland dalam bukunya yang berjudul Buku Pintar Ramaja Gaul menuliskan 9 (sembilan) alasan
bagi para remaja untuk pergi ke rumah ibadah atau menghadiri pertemuan-pertemuan keagamaan, yaitu
sebagai berikut :

1. Komunitas religius mengurangi tindakan-tindakan penuh resiko. Remaja yang aktif dalam kegiatan
keagamaan memiliki risiko yang lebih kecil untuk terkena pengaruh negatif pergaulan, seperti penggunaan
obat-obat terlarang, pergaulan bebas, dsb, dibandingkan dengan remaja yang tidak bergabung dengan
komunitas keagamaan.
2. Komunitas religius mengajarkan nilai-nilai. Nilai-nilai kebaikan ini akan mengarahkan para pengambilan
keputusan yang bertanggung jawab dan membuat pilihan-pilihan positif.
3. Komunitas religius tidak memiliki batasan usia. Tiadanya batasan usia membuat kita dapat bertemu dengan
orang-orang dari berbagai tingkatan usia.
4. Komunitas religius menyediakan perlindungan dan sandaran. Kamu akan menjalin hubungan dengan guru-
guru pelajaran agama, pemimpin kaum muda, rekan sebaya, keluarga, dan pembimbing yang peduli
padamu dan selalu siap membantu pada saat senang dan susah.
5. Komunitas religius menaruh harapan tinggi pada kaum muda. Pemahaman akan potensi besar membuat
komunitas religius selalu memotivasi dan memfasilitasi remaja untuk tumbuh dan berkembang menjadi
dewasa, sukses dan berprestasi.
6. Komunitas religius menyediakan kesempatan agar kamu menjadi anggota kelompok yang bisa
berkontribusi.
7. Komunitas religius mendorong kamu untuk melayani orang lain. Orang yang terbaik adalah orang yang
paling banyak memberikan manfaat bagi orang lain.
8. Komunitas religius memupuk kemampuan bersosialisasi dan sifat kepemimpinan. Komunitas ini memberi
kesempatan pada remaja untuk memimpin, merencanakan program, menjadi pemimpin agama bagi rekan-
rekan sebaya dan anak yang lebih muda melalui kegiatan positif.
Komunitas religus menawarkan stabilitas. Sesuatu yang dibuat oleh manusia pasti akan mengalami perubahan.
Hanya nilai-nilai dan ajaran agama yang berasal dari Tuhan yang tidak akan pernah berubah.
Lampiran 2. Instrumen Penilian

INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL

A. PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)

1. Sebutkan bentuk kerukunan hidup antar umat beragama dapat bisa diwujudkan !
2. Dalam hal bidang apa saja kerukunan antar umat beragama bisa dilakukan ?
3. Berikan contoh bentuk kerjsama antar umat beragama?
4. Apa manfaat dari kerjasama antar umat beragama ? Bagaimana cara meingkatkannya !
5. Apa saja kendal-kendala dalam kerjasama antar umat beragama ?

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)


Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah tanda cek
(V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

TIDAK
NO PERNYATAAN SETUJU
SETUJU
Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang
1.
Kerjasama antar umat beragama
Setelah menerima materi layanan BK tentang Kerjasama
2. antar umat beragama, timbul kesadaran saya untuk hidup
rukun bekerjasama antar umat beragama
Setelah menerima materi layanan BK tentang Kerjasama
3. antar umat beragama saya menyadari bahwa saya harus
hidup rukun dengan umat lain yang berbeda keyakinan
Materi layanan BK tentang Kerjasama antar umat
4. beragama, menyadarkan saya akan pentinya hidup rukun
antar umat beragama

C. KETRAMPILAN (ACTION)
Coba sampaikan pengalaman Anda, apakah Anda pernah melakukan kerjasama antar umat
beragama (berbeda agama) ? Dalam bentuk apa kerjasamanya ? Adakah kendal dalam
melaksanakannya ? Serta apa manfaat yang Anda dapatkan dari kerjasama tersebut ?
INSTRUMEN
PENILAIAN PROSES
(Mengacu Pada Laporan Pelaksanaan)

HASIL
NO PROSES YANG DINILAI PENGAMATAN KET
YA TIDAK
A Keterlaksanaan program
1. Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL
2. Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL
3. Metode yang digunakan variatif dan menarik
4. Menggunakan media layanan BK
5. RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan, Kegiatan, Sumber,
Bahan dan Alat, Penilaian
B Perolehan Siswa Pasca Layanan
1. Peserta didik memperoleh pemahaman baru
2. Peserta didik mempunyai perasaan positif
3. Peserta didik berkurang masalahnya
4. Peserta didik terentaskan masalahannya

C Perhatian Peserta Didik


1. Peserta didik antusias mengikuti materi layanan BK
2. Peserta didik aktif bertanya
3. Peserta didik aktif menjawab
4. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan konselor
5. Peserta didik hadir semua
D Kesesuaiaan Program
1. Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik
2. Materi layanan sesuaikebutuhan peserta didik
3. Materi layanan sesuai tugas perkembangan peserta didik
4. Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas
5. Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 2 UNAAHA
Jl. Inowa No.145 Kelurahan Puunaha Kecamatan Unaaha

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2019/2020

A A.
Komponen Layanan Layanan Dasar
B Bidang Layanan Karir
C Topik / Tema Layanan Perencanaan karir masa depan
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli mampu memahami pentingnya
perencanaan karir serta memiliki sikap positif dalam meraih
kesuksesan masa depan
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami arti pentingnya
perencanaan karir
2. Peserta didik/konseli dapat memahami langkah-langkah
dalam merencanakan karir
3. Peserta didik/konseli dapat memahami rumus dalam memilih
karir
G Sasaran Layanan Kelas 9
H Materi Layanan 1. Arti pentingnya perencanaan karir
2. Langkah-langkah dalam merencanakan karir
3. Rumus dalam memilih karir
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMP-MTs kelas 9, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. http://mintotulus.wordpress.com
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point perencanaan karir masa depan
M Pelaksanaan
Tahap Uraian Kegiatan
1. Membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
1. Tahap Awal / 3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Pedahuluan Konseling
4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
1. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan
materi layanan
3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2. Tahap Inti 4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5-
6 orang
5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masing
7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
3. Tahap Penutup 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
terkait dengan materi layanan
2. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan
guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak
menarik untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian

Unaaha, Juli 2019


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

HASRUDIN, S.Pd., M.Pd MUHAMMAD JALIL, S.Pd


NIP 19750716 200701 017 NIP. …………………………………..
Lampiran 1. Uraian Materi

PERENCANAAN KARIR MASA DEPAN


Arti dan Pentingnya Perencanaan Karir

Memperoleh karir atau pekerjaan yang layak dan sesuai harapan, merupakan salah satu
aspek terpenting dalam kehidupan manusia yang sehat, di mana pun dan kapan pun mereka berada.
Betapa orang akan merasa sangat susah dan gelisah jika tidak memiliki pekerjaan yang jelas, apalagi kalau
sampai menjadi penganggur. Demikian pula banyak orang yang mengalami stres dan frustrasi dalam
hidup ini karena masalah pekerjaan. Menggapai karir yang gemilang tidak didapatkan hanya dengan
melewati proses semalam. Ia membutuhkan kerja keras, aktualisasi diri yang mendalam, dan kemauan
untuk terus belajar. Seorang professional yang berhasil dalam karirnya adalah ia yang telah merintisnya
sejak muda. Para praktisi SDM mengatakan, ”Orang yang berhasil pada umumnya akan melakukan analisa
serta mengetahui apa yang menjadi tujuan karirnya, apa rencana serta tindakan yang diambil untuk
mencapai karir yang diharapkan”.

Pengertian Karir

Pekerjaan tidak serta merta merupakan karier. Kata pekerjaan (work, job, employment)
menunjuk pada setiap kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa, sedangkan kata karier (career) lebih
menunjuk pada pekerjaan atau jabatan yang ditekuni dan diyakini sebagai panggilan hidup, yang
meresapi seluruh alam pikiran dan perasaan seseorang, serta mewarnai seluruh gaya hidupnya. Pada
dasarnya yang dimaksud dengan karir adalah suatu pilihan profesi atau pekerjaan yang menjadi tujuan
bagi seorang individu. Karir juga dapat diartikan sebagai perkembangan dari perjalanan kehidupan kerja
seseorang yang digeluti secara serius dan ditingkatkan semaksimal mungkin. Karir tertiggi (puncak karir)
tidak dapat dicapai secara instant, melainkan harus dengan perencanaan matang. Cara yang paling efektif
untuk meniti karir adalah dengan menggali bakat atau potensi sedini mungkin. Masa remaja merupakan
saat yang paling tepat untuk meniti karir yakni dengan mengenal bakat dan minat yang dimilikinya.
Sehingga nantinya seseorang tersebut tidak hanya akan berhasil meniti karir tersebut dengan sempurna,
melainkan juga menggapainya dengan optimal.

Apakah perencanaan karir itu ?

Perencanaan karir adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara terarah dan terfokus
demga berdasar pada potensi (minat, bakat, keyakinan, nilai-nilai) yang kita miliki untuk mendapatkan
sumber penghasilan yang memungkinkan kita untuk maju dan berkembang baik secara kualitas (hidup)
maupun kuantitas (kesejahteraan). Sesunguhnya dalam perencanaan karir ini yang ditekankan bukan
hanya pada pekerjaan apa yang nantinya kita peroleh, tetapi pada persiapan-persiapan yang kita lakukan.
Salah satun persiapan yang sangat penting adalah memilih pendidikan dan keterampilan yang akan
dikembangkan. Misalnya kalau saat ini kita berada di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) maka kita
nantinya harus bisa menentukan kira-kira jurusan apa yang akan dipilih IPS, Bahasa, atau IPA. Oleh karena
itu poin-poin penting dalam Perencanaan meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Menyadarkan diri sendiri terhadap peluang-peluang, kendala-kendala, pilihan-pilihan, dan konsekuensi


yang akan dihadapi.
2. Mengidentifikasi tujuan-tujuan hidup terutama yang berkaitan dengan karir,
3. Penyusunan program pendidikan, keterampilan dan pengalaman-pengalaman yang bersifat
pengembangan dalam meraih tujuan karir.
Langkah-Langkah Dalam Merencanakan Karir

1. Mengembangkan rencana karir. Pikirkanlah mengenai apa yang akan kita lakukan dan langkah-langkah
strategis apa yang dibutuhkan untuk melakukan hal-hal yang kita inginkan.

2. Tinjaulah bakat atau kemampuan serta minat yang kita miliki. Pikirkan secara serius dan mendalam hal-hal
yang kita sukai, mampu kita kerjakan dengan baik, serta nilai-nilai yang kita yakini kebenarannya.

3. Cobalah mencari tahu jenis-jenis karir atau pekerjaan yang mendekati dengan diri kita, yaitu sesuai bakat
serta minat yang kita miliki, latar belakang pendidikan, kondisi kerja serta lingkungan yang kita harapkan,
serta hal-hal lain yang akan memberikan kejelasan arah dan fokus karir/pekerjaan kita.

4. Selanjutnya, bandingkanlah keterampilan dan minat yang kita miliki dengan jenis karir atau pekerjaan yang
akan kita pilih. Jadi karir atau pekerjaan yang paling sesuai dan dekat dengan diri kita sangat mungkin
menjadi karir atau pekerjaan kita di masa depan.

5. Kembangkanlah tujuan karir/ pekerjaan yang kita pilih. Hal ini akan menjadi panduan yang sangat penting
bagi kita untuk menyusun langkah-langkah strategis selanjutnya.

6. Ikutilah pendidikan atau pelatihan yang mendekatkan kita dengan tujuan karir atau pekerjaan yang telah
kita buat.

7. Hal penting yang tidak boleh dilewatkan adalah masalah keuangan. Kita mungkin akan berfikir mengenai
sumber-sumber dan besarnya uang yang kita butuhkan untuk mewujudkan karir kita.

8. Cobalah minta nasehat dari beberapa sumber yang anda yakini dapat membantu anda memberikan
penjelasan dan arahan megenai karir/pekerjaan pilihan anda.

Rumus Dalam Memilih Karir

Richard leider, seorang konsultan karir dari Amerika Serikat, memiliki rumus moderen yang dapat
mengkalkulasikan bagaimana kita dapat mewujudkan rencana karir di masa depan degan eektif dan
gemilang. Rumus yang dimilikinya adalah sebagai berikut.

Karier = T + 2P + E + V

T : Talent / Bakat

2P : Passion dan Purpose

E : Environment

V : Vision

T yang berarti talent atau bakat.

Untuk mengetahui arah karir dan profesi yang cocok untuk kita jalani dimasa depan, cobalah mendeteksi apa
saja kelebihan dan kelemahan yang kita miliki.

2P yaitu Passion dan Purpose, atau keinginan dan tujuan.

Maksudnya, dalam meilih sebuah karir, diperlukan adanya gairan atau keinginan yang kuat untuk menggapai
karir tersebut dengan maksimal. Selain itu, dibutuhkan pula tujuan dan arah yang jelas, agar pencapaian karir
dimasa depan tidak salah arah. Kedua elemen ini membutuhkan kerja keras dan pengenalan diri yang
mendalam agar tujuan karir yang akan dicapai dapat diarahkan dengan benar.
E atau Environment (lingkungan).

Masa remaja merupakan fase dimana kita sangat membutuhkan lingkungan sekitar untuk dapat
mengembangkan kepribadian dan emosi. Lingkungan sekitar kita dapat berupa lingkungan keluarga,
sekolah, atau tempat bermain. Dalam lingkungan sekitar, seseorang dapat mengasah bakat dan minatnya
sedemikian rupa sehingga dapat menggapai karir yang direncanakan. Lingkungan sekitar menjadi tempat
belajar dan aktualisasi diri. Oleh karena itu, pilihlah selalu lingkungan yang positif, sehingga kita tidak
akan terjerumus kedalam hal-hal yang justru akan dapat menghambat karir kita dimasa depan.

V atau Vision yang berarti pandangan (visi).

Leider melihat bahwa dengan menerapkan pola visioning atau memandang jauh ke masa depan, kita akan
dapat mengetahui bentuk-bentuk karir yang akan dicapai. Untuk menciptakan sebuah visi yang baik, langkah
pertama adalah menggali potensi diri dan membuat perencanaan bagaimana memanfaatkan potensi
tersebut untuk meraih karir yang dicita-citakan
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 2 UNAAHA
Jl. Inowa No.145 Kelurahan Puunaha Kecamatan Unaaha

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2019/2020

A Komponen Layanan Dasar


B Bidang Layanan Pribadi
C Topik / Tema Layanan Berpikir dan bersikap positif
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli mampu memiliki kebiasaan berpikir positif
serta mencapai pribadi yang mampu berpikir dan bersikap selalu
positif
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya berpikir
positif
2. Peserta didik/konseli dapat memahami manfaat berpikir
positif dan tersenyum
3. Peserta didik/konseli dapat memahami menuju sukses :
berpikir positif
G Sasaran Layanan Kelas 9
H Materi Layanan 1. Pentingnya berpikir positif
2. Manfaat berpikir positif dan tersenyum
3. Munuju sukses : berpikir positif
4. Membangun sikap berpikir positif
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMP-MTs kelas 9, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. http://mintotulus.wordpress.com
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Berpikir dan bersikap positif
M Pelaksanaan
Tahap Uraian Kegiatan
1. Membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
1. Tahap Awal / 3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Pedahuluan Konseling
4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
1. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan
materi layanan
3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2. Tahap Inti 4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6
orang
5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masing
7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
3. Tahap Penutup 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
terkait dengan materi layanan
2. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan
guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik
untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian

Unaaha, Juli 2019


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

HASRUDIN, S.Pd., M.Pd MUHAMMAD JALIL, S.Pd


NIP 19750716 200701 017 NIP. …………………………………..
Lampiran 1. Uraian Materi

BERPIKIR DAN BERSIKAP POSITIF

Pentingnya Berpikir Positif

Kalau kita mendengar kata positif pasti kita akan terbayang hal-hal yang baik saja, berpikir positif,
bertindak positif, berkelakuan positif yang artinya adalah sesuatu yang baik-baik saja. Dalam menjalani hidup,
tentu saja kita sebagai manusia selalu ada masalah dan tantangan yang diberikan Tuhan Yang Mahaesa. Apa
yang Tuhan berikan itu pastilah untuk menguji kita sebagai hamba apakah tetap berada dijalan-Nya atau
tidak. Setiap orang punya masalah tapi yang membedakan orang yang satu dengan yang lain adalah
bagaimana orang tersebut me-manage dan menyikapi masalah yang dihadapi.

Secara sadar ataupun tidak, kita sering mengeluh dan berpikir negatif terhadap keadaan atau situasi
yang kita alami. Berpikiran negatif kepada sesama manusia saja tidak baik, apalagi kalau kita sampai
berpikiran negatif kepada Sang Pencipta?!

Manfaat Berpikir Positif dan Senyum


Sudah tidak diragukan lagi bahwa hanya dengan berpikir positif badan kita menjadi sehat, tidak sakit-
sakitan, atau bahkan sukses dalam bisnis. Memang dengan berpikir positif urat-urat saraf kita menjadi tidak
tegang, sehingga pikiran menjadi jernih, mudah memutuskan hal-hal yang penting. Selain berpikir positif,
senyum juga sangat besar pengaruhnya terhadap diri kita. Saya sering menganjurkan teman-teman
meluangkan waktunya untuk tersenyum

Orang yang sedih bisa gembira dengan senyum. Orang marah akan reda jika bisa tersenyum. Jika tidak
bisa tersenyum, dipaksakan untuk tersenyum dengan cara menarik ujung bibir seperti orang yang sedang
tersenyum. Dengan cara tersebut sudah terbukti mengendorkan urat saraf yang tegang.
Dalam buku The Secret juga diungkapkan bahwa pikiran positif menjadi dasar utama dalam mencapai
kesuksesan. Bahkan orang yang sakit pun akan sembuh hanya dengan berpikir positif. Tetapi mudahkah kita
untuk berpikir positif?
Jadi, dengan berpikir positif dan senyum, hati menjadi tenang, pikiran menjadi jernih, saraf tidak
tegang, dan bekerja akan menjadi lebih lagi. Mari kita mulai hari-hari dengan berpikir positif dan senyum
serta syukur.

Menuju Sukses : Berpikir Positif

Percaya atau tidak, sikap kita adalah cermin masa lampau kita, pembicara kita di masa sekarang dan
merupakan peramal bagi masa depan kita. Maksudnya apa ? Ya, bahwa kondisi masa lalu, sekarang dan
masa depan kita dapat tercermin dari bagaimana sikap kita sehari-hari. Camkan satu hal, sikap kita
merupakan sahabat yang paling setia, namun juga bisa menjadi musuh yang paling berbahaya. Bagaimana
sikap mental kita adalah sebuah pilihan; positif ataukah negatif.

Jika kita seorang yang berpikiran positif, kita pasti mampu menghasilkan sesuatu. Kita akan lebih
banyak berkreasi daripada bereaksi. Jelasnya, kita lebih berkonsentrasi untuk berjuang mencapai tujuan-
tujuan yang positif daripada terus saja memikirkan hal-hal negatif yang mungkin saja terjadi dalam
kehidupan kita sehari-hari. Dengan bersikap positif bukan berarti telah menjamin tercapainya suatu
keberhasilan. Namun, bila sikap kita positif, setidak-tidaknya kita sudah berada di jalan menuju keberhasilan.
Berhasil atau tidaknya kita nantinya ditentukan oleh apa yang kita lakukan di sepanjang jalan yang kita lalui
tersebut.
Dari beberapa buku yang saya baca beberapa tips berikut terbukti cukup membantu. Cobalah untuk
menjalankan kegiatan-kegiatan berikut ini sebanyak mungkin dalam hidup kita. Sebagaimana untuk
mencapai hal-hal lainnya, untuk menjadi seorang yang berpikiran positif, prosesnya harus dilakukan secara
terus-menerus :

a. Pilihlah sebuah kutipan yang bernada positif setiap minggunya dan tulislah kutipan tadi pada selembar
kartu berukuran 3 x 5. Bawalah kartu tadi setiap hari selama seminggu. Baca dan camkanlah kutipan tadi
secara berkala dalam sehari dan jadikan afirmasi, misalnya di meja kerja Anda, di dashboard mobil, atau
di cermin kamar mandi. Jadikanlah setiap kutipan tersebut bagian pemikiran Anda selama seminggu itu.
b. Pilihlah seseorang yang Anda anggap berpikiran negatif. Cobalah cari hal-hal yang positif dalam diri
orang itu dan ubahlah pikiran-pikiran negatif Anda mengenai orang tersebut dengan hal-hal positif tadi.
Sebagai orang beragama, tolong doakan pula orang tersebut dengan hal-hal positif tadi dan mohonlah
agar Tuhan menolongnya.
c. Pilih satu hari istimewa dalam seminggu dan jadikanlah hari itu sebagai “hari 10″. Bangunlah pada pagi
hari dan yakinlah bahwa setiap orang yang akan Anda temui bernilai “10″, dan perlakukanlah mereka
secara demikian. Anda pasti akan heran sendiri melihat tanggapan yang akan Anda peroleh dari orang-
orang yang selama ini Anda anggap remeh.
d. TAndai suatu hari dalam seminggu sebagai “hari berpikiran positif.” Hapuslah kata-kata “tidak dapat,”
“tidak pernah,” atau kata-kata lain yang senada, usahakan agar Anda menemukan cara untuk
mengatakan apa yang bisa Anda lakukan.
e. Paling tidak sekali dalam seminggu, carilah suatu kesempatan untuk bisa memberi kepada orang lain
dengan tulus. Lakukanlah suatu yang khusus pada suami/istri ataupun anak-anak Anda. Berbuatlah suatu
kebaikan pada seseorang yang belum Anda kenal.

Siapa yang ingin sukses ?

Kuncinya jangan pernah sekali-kali berpikiran negatif !

Buang jauh-jauh hal-hal negatif ;

juga kalimat-kalimat negatif dari pikiran Anda !

Jangan pernah ada lagi kalimat-kalimat seperti :

“Pasti gagal;

Kami belum pernah melakukannya;

Kami tak sanggup melakukannya;

Saya belum siap melakukannya;

Itu bukan tanggung jawab kami;

dan sebagainya”.

4. Membangun Sikap Berpikir Positif


Ada 12 cara untuk membangun sikap menjadi lebih positif, antara lain :

1. Kamu bisa memilih bersikap optimis


2. Kamu bisa memilih menerima segalanya apa adanya
3. Kamu bisa memilih cepat pulih
4. Kamu bisa memilih cerita
5. Kamu bisa memilih bersikap antusias
6. Kamu bisa memilih lebih peka
7. kamu bisa memilih humor
8. Kamu bisa memilih sportif
9. Kamu bisa memilih rendah hati
10.Kamu bisa memilih bersyukur
11.Kamu bisa memilih beriman
12.Kamu bisa memilih berpengharapan
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 2 UNAAHA
Jl. Inowa No.145 Kelurahan Puunaha Kecamatan Unaaha

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2019/2020

A Komponen Layanan Dasar


B Bidang Layanan Belajar
C Topik / Tema Layanan Meningkatkan Motivasi Belajar
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat menerapkan sikap dan kebiasaan
yang benar dalam belajar hingga dapat membangkitkan
semangat belajar
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian motivasi
belajar
2. Peserta didik/konseli dapat memahami faktor-faktor yang
harus diperhatikan dalam meningkatkan motivasi belajar
G Sasaran Layanan Kelas 9
H Materi Layanan 1. Pengertian motivasi belajar
2. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam meningkatkan
motivasi belajar
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMP-MTs kelas 9, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. http://mintotulus.wordpress.com
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Meningkatkan motivasi belajar
M Pelaksanaan
Tahap Uraian Kegiatan
1. Membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
Pedahuluan (menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Konseling
4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
1. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan
materi layanan
3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2. Tahap Inti 4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6
orang
5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masing
7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
3. Tahap Penutup terkait dengan materi layanan
2. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan
guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik
untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian

Unaaha, Juli 2019


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

HASRUDIN, S.Pd., M.Pd MUHAMMAD JALIL, S.Pd


NIP 19750716 200701 017 NIP. …………………………………..
Lampiran 1. Uraian materi

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang akan menimbulkan
kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar. Motivasi adalah penggerak, yakni
penggerak yang menimbulkan keinginan keinginan seperti, keinginan untuk tahu, keinginan untuk kreatif,
keinginan untuk memperbaiki kegagalan, keinginan untuk sukses dan sebagainya. Kemudian motivasi
belajar itu merupakan penggerak yang akan menimbulkan kegiatan belajar, kegiatan belajar di sini
meliputi mendengarkan, menyimak, mengerjakan tugas, mengobservasi, meneliti, menelaah, materi
pelajaran. Selanjutnya motivasi belajar akan memberikan arah pada kegiatan belajar maksudnya
mengarahkan pada pencapaian tujuan belajar yaitu mengerti,memahami dan terampil terhadap apa
yang dipelajari.
Pada prinsipnya sepanjang hidupnya manusia akan menghadapi perjuangan, dan untuk dapat
melampaui setiap perjuangan perlu adanya semangat atau motivasi. Perhatikan ilustrasi berikut ini :
1. Ani ingin menjadi seorang dokter, maka setiap hari Ani selalu berusaha menyiapkan diri dengan
sebaik-baiknya mulai dari belajar, mengerjakan tugas-tugas, latihan soal, membuat catatan,
diskusi/belajar kelompok, sampai berusaha memahami bagaimana seharusnya berkepribadian sebagai
seorang dokter, disamping selalu berdoa dan rajin beribadah. Karena kerja kerasnya itu maka Ani
selalu mendapat peringkat terbaik di sekolahnya. Apabila kita perhatikan contoh diatas maka dapat
diambil kesimpulan bahwa karena keinginan yang kuat ANI dapat memotivasi dirinya dalam belajar.

2. Roni mempunyai kegemaran main gitar. Ia ingin sekali memiliki gitar, tetapi uang tabungannya belum
cukup. Mengetahui hal tersebut orang tua Roni mengatakan bahwa kalau ingin dibelikan gitar, nanti
kalau naik kelas dan nilainya dapat mencapai peringkat 5 besar. Mendengar kata-kata ayahnya, Roni
menjadi bertambah semangat belajarnya. Ia betul-betul belajar keras dan berdoa agar dapat
memenuhi harapan orang tuanya. Contoh diatas memberikan gambaran bahwa semangat belajar Roni
timbul karena faktor dari luar, yaitu ingin mendapat gitar dan ingin memenuhi harapan orang tuanya.

3. Rudi adalah anak pertama dari tiga bersaudara, adiknya masih kecil-kecil. Rudi adalah harapan satu-
satunya orang tuanya yang akan dapat membantu ekonomi keluarga. Tapi sayangnya Rudi mempunyai
pandangan yang berbeda dengan orang tuanya. Sebagai anak yang mulai berangkat remaja, ia ingin
‘gaul’ seperti teman-temannya. Dengan dalih kebebasan, ia tidak segan-segan membantah nasehat
orang tuanya. Hampir setiap hari ia ‘nongkrong’ bersama teman-temannya, kadang-kadang sampai
larut malam, sehingga paginya malas untuk masuk sekolah. Kalau sudah demikian itu ia terus bolos
sekolah, juga tidak pulang ke rumah, melainkan jalan-jalan kebeberapa tempat hiburan. Suatu hari
ditanya oleh guru pembimbing kenapa tidak masuk sekolah, jawabnya sederhana yaitu “malas”.

Memperhatikan cerita tentang Rudi, timbul pertanyaan “kenapa Rudi malas ?” Rudi malas karena
pada dirinya tidak ada motivasi. Mengapa tidak ada motivasi? Jawabnya adalah karena Rudi :

a. Tidak mempunyai tujuan/cita-cita yang jelas dan kuat.


b. Tidak memahami keinginan orang tuanya.
c. Tidak memahami bahwa hidup ini penuh kesulitan.
d. Tidak memahami aturan dan tata tertib sekolah.
e. Tidak memahami diri (tugas dan kewajiban sendiri)

Dari beberapa illustrasi diatas dapat diketahui bahwa motivasi sangat diperlukan dalam mencapai
suatu tujuan. Juga dapat diketahui bahwa motivasi ada yang berasal dari dalam diri dan ada yang berasal
dari luar diri. Motivasi yang berasal dari dalam diri antara lain : adanya kemauan yang kuat, usaha yang
gigih, niat dan keyakinan yang kuat untuk mencapai apa yang yang dicita-citakan, disertai doa dan ibadah
yang rajin. Sedangkan motivasi yang berasal dari luar diri, misalnya : untuk memenuhi harapan orang tua,
ingin mendapat hadiah.

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun luar diri siswa
yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan belajar
tercapai.

Ciri-ciri siswa yang mempunyai Motivasi Belajar :

 Tekun
 Ulet
 Minat yang tinggi
 Mandiri
 Bertanggung Jawab
 Senang memecahkan soal-soal latihan.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam meningkatkan motivasi belajar adalah :

1. Setiap usaha belajar perlu ditetapkan niat dan tujuan yang jelas.
2. Merencanakan kegiatan belajar sebaik-baiknya.
3. Memahami setiap hambatan yang dihadapi dalam belajar.
4. Berdoa untuk keberhasilan.
5. Selalu mawas diri dan mengembangkan kesadaran untuk lebih memahami diri. Semakin dalam
pemahaman diri seseorang semakin besar semangat yang akan muncul.
6. Mau menerima masukan dari orang lain.
7. Memahami norma-norma tentang belajar yang baik.
8. Mempunyai rencana masa depan

Motivasi harus selalu ada dan dipelihara, agar senantiasa hidup menggelora didalam jiwa kita
selamanya. Kalau kita kelihangan semangat, badan rasanya lemah, malas, tidak bergairah, tidak berdaya,
bahkan merasa tidak berharga. Sungguh ini sangat merugikan. Jadi motivasi sangat diperlukan untuk
keberhasilan seseorang dalam belajar

Salah satu tujuan belajar di kelas agar kita dapat naik ke kelas berikutnya sampai lulus. Untuk
mencapai tujuan tersebut kita perlu usaha. Berharap memperoleh hasil yang memuaskan adalah idaman
setiap orang berusaha. Agar kita memahami usaha-usaha apakah yang perlu dilakukan, perhatikan hal-hal
berikut ini :

Persyaratan akademis, meliputi :

Hasil ulangan yang diperoleh sudah tuntas/lulus

Kehadiran disekolah hendaknya sesuai dengan ketentuan.

Konsentrasi belajar baik di rumah maupun disekolah

Kesehatan fisik maupun mental yang menunjang kegiatan belajar.

Kelengkapan catatan pelajaran.

Mengerjakan tugas (PR) dengan baik

Persyaratan Budi Pekerti, meliputi:

Kelakuan :
Ketaatan terhadap tata tertib sekolah

Bersikap santun dan ramah kepada guru/karyawan sekolah

Menjalin hubungan baik dengan teman sebaya

Memperhatikan pelajaran

Kerajinan

Kehadiran dalam kegiatan belajar mengajar

Kehadiran dalam kegiatan ekstra kurikuler

Aktif mengikuti kegiatan peringatan hari-hari besar

Kehadiran dalam kegiatan upacara bendera

Mengerjakan PR atau tugas-tugas lain dari guru

Kelengkapan dan kerajinan buku catatan

Kerapian/kebesihan:

 Memakai seragam lengkap sesuai ketentuan


 Memakai pakaian bersih dan rapi
 Rambut disisir rapi, tidak mengenakan pewarna rambut (rambut anak laki-laki pendek)
 Menjaga kebersihan diri dan lingkungannya.
 Buku-buku pelajaran disampul rapi dan bersih
 Membuang sampah ditempatnya
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 2 UNAAHA
Jl. Inowa No.145 Kelurahan Puunaha Kecamatan Unaaha

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2019/2020

A Komponen Layanan Dasar


B Bidang Layanan Sosial
C Topik / Tema Layanan Komunikasi efektif
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat mengetahui pentingnya komunikasi
untuk menyampaikan pesan, ide atau gagasan dalam hidup
bermasyarakat
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian komunikasi
2. Peserta didik/konseli dapat memahami kebiasaan positif
dalam berkomunikasi
3. Peserta didik/konseli dapat memahami kebiasaan buruk
dalam berkomunikasi
4. Peserta didik/konseli dapat memahami hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam berkomunikasi
G Sasaran Layanan Kelas 9
H Materi Layanan 1. Pengertian komunikasi
2. Kebiasaan positif dalam berkomunikasi
3. Kebiasaan buruk dalam berkomunikasi
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berkomuikasi
5. Tips komunikasi efektif
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMP-MTs kelas 9, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. http://mintotulus.wordpress.com
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Komunikasi efektif
M Pelaksanaan
Tahap Uraian Kegiatan
1. Membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
1. Tahap Awal / 3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Pedahuluan Konseling
4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
1. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan
materi layanan
3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2. Tahap Inti 4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6
orang
5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masing
7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
terkait dengan materi layanan
3. Tahap Penutup 2. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan
guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik
untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian

Unaaha, Juli 2018


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

HASRUDIN, S.Pd., M.Pd MUHAMMAD JALIL, S.Pd


NIP 19750716 200701 017 NIP. …………………………………..
Lampiran 1. Uraian Materi

KOMUNIKASI EFEKTIF

1. Pengertian Komunikasi
Kegiatan komunikasi sudah menjadi sebagian besar kegiatan kita sehari-hari, mulai antar
teman/pribadi, kelompok, organisasi atau massa. Kalau lebih teliti lagi banyak kegagalan dari komunikasi
yang kita lakukan. Bisa jadi bentuknya karena tujuan yang kita inginkan belum tercapai, misalnya
tercapainya kesepahaman, bertambahnya informasi, perubahan sikap pada teman/orang lain.
Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau gagasan. Secara
sederhana, kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan penyampaian dan penerimaan pesan atau ide
dari satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan untuk mencapai kesamaan pAndangan atas ide yang
dipertukarkan tersebut.
Elemen-elemen yang terdapat dalam komunikasi adalah:
- Komunikator : orang yang menyampaikan pesan
- Pesan : ide atau informasi yang disampaikan
- Media : sarana komunikasi
- Komunikan : audience, pihak yang menerima pesan
- Umpan Balik : respon dari komunikan terhadap pesan yang diterimanya
Dalam kehidupan nyata mungkin ada yang menyampaikan pesan/ ide; ada yang menerima atau
mendengarkan pesan; ada pesan itu sendiri; ada media dan tentu ada respon berupa tanggapan terhadap
pesan. Secara ideal, tujuan komunikasi bisa menghasilkan kesepakatan-kesepakatan bersama terhadap
ide atau pesan yang disampaikan.
Fungsi Komunikasi
- Membangun Konsep Diri (Establishing Self-Concept)
- Eksistensi Diri (Self Existence)
- Kelangsungan Hidup (Live Continuity)
- Memperoleh Kebahagiaan (Obtaining Happiness)
- Terhindar dari Tekanan dan Ketegangan (Free from Pressure and Stress)

Kebiasaan Positif dalam Berkomunikasi

Dalam kenyataan kehidupan sehari-hari, dimanapun dan kapanpun kita berada, serta dengan siapapun
kita berkomunikasi sering atau kadang-kadang terjadi pembiasaan sikap perilaku positif secara
spontanitas di saat diri kita berkomunikasi dengan orang lain. Pembiasaan dapat terjadi dalam bentuk
verbal, refleksi gerakan fisik, tampilan bahasa tubuh, dan lain sebagainya.

Dalam bentuk verbal, misalnya: disaat orang lain berbicara biasanya spontan kita berkata “IYE” atau “IYA”
dsb.

Dalam bentuk gerakan fisik, misalnya: disaat kita berbicara ataukah orang lain berbicara biasanya kedua
tangan spontan pindah atau bergerak atau berada pada bagian depan bawah perut, dsb.

Dalam bentuk bahasa tubuh, misalnya: disaat orang lain berbicara biasanya secara spontan posisi mulut
dan bibir senyum simetris, dsb.

Kebiasaan Buruk Dalam Berkomunikasi


Dalam kenyataan kehidupan sehari-hari, dimanapun dan kapanpun kita berada, serta dengan
siapapun kita berkomunikasi sering atau kadang-kadang terjadi pembiasaan sikap perilaku positif secara
spontanitas di saat diri kita berkomunikasi dengan orang lain. Pembiasaan dapat terjadi dalam bentuk
verbal, refleksi gerakan fisik, tampilan bahasa tubuh, dan lain sebagainya.

Dalam bentuk verbal, misalnya: disaat orang lain berbicara biasanya spontan kita berkata
“Alla....Gayanya...” dsb. Dalam bentuk gerakan fisik, misalnya: disaat kita berbicara ataukah orang lain
berbicara biasanya kedua tangan spontan pindah atau bergerak atau berada pada bagian depan bawah
perut, dsb. Dalam bentuk bahasa tubuh, misalnya: disaat orang lain berbicara biasanya secara spontan
posisi mulut dan bibir senyum simetris,

Bagaimana Menjadi Pembicara Efektif ?

Ada tiga macam perilaku berbicara dalam berkomunikasi yakni: perilaku agresif; perilaku pasif dan
perilaku asertif.

Perilaku berbicara agresif adalah cara berbicara yang bersifat konfrontasi, keras, kasar. Si pembicara
tidak tertarik akan apa yang dikatakan pendengar.

Perilaku pasif adalah kebalikan dari agresif. Si Pembicara berusaha menyenangkan lawan bicara,
cenderung berbicara secara halus, khawatir melakukan kesalahan.

Sedangkan Perilaku berbicara asertif adalah berbicara secara langsung, jujur, dan berorientasi pada
tujuan, menggunakan kemampuan mendengar aktif. Perilaku asertif cenderung membina sesuatu dalam
hubungan positif jangka panjang, saling menghormati dan saling memuaskan kepentingan lawan bicara.

Pentingnya Memperhatikan Pesan dalam Komunikasi

Suatu kesalahan yang sering terjadi pada setiap pihak di saat proses komunikasi sedang berlangsung
sehingga menyebabkan komunikasi itu tidak efektif adalah tidak memperhatikan pesan dengan baik
ketika orang lain (pihak pertama sebagai pembicara). Kesalahan ini terjadi hampir dialami oleh setiap
orang terutama bilamana dalam kondisi tidak kondusif, misalnya karena suasana bising, menghayal,
kondisi lapar, tidak sehat, dan seterusnya. Bilamana hal terjadi, maka kemungkinan banyak pula
konsekuensi yang terjadi, diantaranya : merasa kecewa, tidak dihargai, dan hubungan kurang harmonis,
dan seterusnya. Anda sendiri bisa bayangkan kemungkinan konsekuensi apa saja yang akan terjadi
bilamana suatu pesan dalam komunikasi tidak diperhatikan dengan baik

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi


Sebagai makluk sosial komunikasi merupakan hal yang paling dekat dengan kita. Apa sebenarnya
komunikasi itu? Komunikasi dapat kita artikan sebagai berbagi pikiran, informasi dan intelijen. Segala
bentuk aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dengan tujuan menyampaikan pesannya pada orang lain
merupakan tujuan komunikasi. Lalu jika pesan yang kita maksudkan tersebut tidak sesuai dengan
penangkapan lawan bicara kita, terjadilah mis-komunikasi. Sebuah komunikasi yang efektif membutuhkan
kejernihan pesan, kelengkapan pesan, ekspresi wajah, kontak mata, postur tubuh, dan penampilan fisik
secara eksternal. Di era modern ini mungkin nampak 'tolol' melihat seseorang berusaha menciptakan
kesadaran komunikasi. Banyak di antara kita memberi sedikit perhatian pada hal ini tetapi kenyataanya
komunikasi ini terus berlangsung, tak peduli siapa Anda, jika Anda tidak bisa berkomunikasi dengan
semestinya maka tak seorangpun akan mendengarkan Anda. Bagiamana membangun sebuah komunikasi
efektif tersebut, berikut beberapa hal yang sebaiknya jadi pertimbangan untuk dikembangkan :

Kontak Mata
Hal pertama yang dilakukan seorang pembicara yang baik adalah menatap lawan bicara dan
mengambil jeda untuk memulai sebuah pembicaraan. Ini merupakan salah satu cara yang membantu
untuk menciptakan kesan baik pada lawan bicara. Usahakan mempertahankan kontak mata sepanjang
pembicaraan, agar lawan bicara Anda tak merasa diabaikan.
Ekspresi Wajah
Wajah merupakan cermin kepribadian individual. Ekspresi wajah mengungkapkan pikiran yang sedang
melintas pada diri seseorang. Sebagi contoh: sebuah senyum mengungkap keramah-tamahan dan kasih-
sayang;Mengangkat alis mata menunjukan ekpresi heran; Mengernyitkan dahi menyampaikan ketakutan
dan kegelisahan. Semua emosi dan berbagai macam tingkah manusia diekspresikan dalam emosi yang
berbeda yang tergambar di wajah. Jadi saat melakukan komunikasi tunjukan ekspresi bahwa Anda
tertarik dengan bahan pembicaraan.
Postur Tubuh
Setiap gerak-gerik tubuh saat berbicara mesti dikoordinasikan dengan kekuatan meyakinkan dari Anda.
Mereka bisa jadi semacam tambahan untuk cara efektif yang dapat ditangkap secara visual daripada
secara verbal. Sebagai contoh : menundukan kepala menunjukkan penyelesaian pernyataan; mengangkat
kepala menunjukkan akhir pertanyaan ; Terlalu sering menggerakan bagian tubuh mengungkapkan
sedang bergegas atau kebingungan. Untuk itu perhatikan gerak-gerik Anda saat melakukan komunikasi
dengan lawan bicara.
Selera Berbusana
Busana memiliki tugas penting dalam menimbulkan kesan. Orang yang berbusana sesuai dengan
struktur tubuh mereka nampak lebih menarik. Penampilan fisik seseorang dan busana yang dikenakan
membuat dampak pasti pada proses komunikasi. Kita semua berbusana dan mungkin banyak diantara
kita tak terlalu memperhatikan, namun hal kecil ini memiliki peran untuk sebuah efektif. Jika kita
memperhatikan bagaimana cara berbusana, hal itu akan memperbaiki kemampun komunikasi kita.

Komunikasi efektif sangat layak Anda perhitungkan dalam membangun karir Anda. Dengan
komunikasi yang baik tentunya akan mendukung segala aktivitas kerja yang kita lakukan. Apalagi bila
pekerjaan kita melibatkan berbagai bentuk presentasi, rapat-rapat, lobi-lobi, penyuluhan dan lain-lainnya.
Bidang pekerjaan komunikasi seperti presenter dan sejenisnya sangat ditentukan oleh bagaimana cara
kita berkomunikasi dalam menyampaikan sesuatu. Banyak faktor yang dapat membuat apa yang akan kita
sampaikan menjadi lebih berkualitas. Seperti kesiapan mental, penguasaan bahan, kelengkapan sarana
pendukung serta hal-hal lainnya. Adakalanya Anda merasa ‘nervous’ hingga untuk mengungkapkan
sesuatu Anda malah kehilangan percaya diri bahkan pembicaraan jadi berputar-putar. Berikut tips dasar
dalam berkomunikasi :
a. Gunakan kalimat seefektif mungkin
Uraikan isi pembicaraan dengan kalimat efektif dan langsung mengena pada sasaran. Hindari
mengungkapkan informasi detail yang kurang relevan, seperti, “Tadi sebelum menuju tempat ini saya
bertemu famili saya di suatu tempat….”. Biasanya lawan bicara Anda tidak akan peduli dengan informasi
yang tidak berhubungan dengan topik pembicaraan. Hindari penggunaan idiom bahasa yang kurang/tidak
dimengerti calon pendengar Anda.
b. Jangan mengungkapkan pengulangan ide/pokok bahasan
Jika Anda ingin mengungkapkan ide, entah pada bos atau dalam suatu rapat, ketahui lebih dulu
apakah ide tersebut sudah pernah diungkapkan oleh yang lain. Jika sudah, lebih baik Anda tidak usah
mengungkapkannya. Karena umumnya orang tidak akan tertarik mendengarkan pengulangan sebuah ide.
Dalam presentasi suatu analisa, usahakan tidak terjadi pengulangan kalimat-kalimat yang merupakan
teori ataupun kesimpulan. Aturlah urutan penyampaian agar lebih fokus saat menyampaikannya.
c. Jangan berbicara terlalu lambat
Tutur kata yang terlalu pelan dan lamban hanya akan membuat lawan bicara Anda bosan dan tidak
sabar. Lagi pula gaya bicara Anda yang terlalu pelan akan mengesankan Anda ragu-ragu dan tidak
percaya diri. Karena itu bicaralah dengan nada yang optimis dan penuh percaya diri.
Namun yang patut kita ingat, bukan berarti Anda harus berbicara secara cepat tanpa ritme. Anda harus
pAndai menentukan ritme bicara, dimana harus berbicara dan dimana harus berhenti. Ritme yang tepat
dalam berkomunikasi tentunya didapat setelah Anda sering melakukan latihan/pengalaman orasi yang
cukup.
d. Hindari gumaman yang terlalu sering
Gumaman yang terlalu sering hanya akan mengganggu pembicaraan Anda. Lagipula lawan bicara
Anda akan merasa lelah menunggu kapan pembicaraan Anda selesai. Sebisa mungkin minimalkan atau
hilangkan gumaman seperti “ ehmmm…., eeee…., oooo…..", dsb. Hal ini juga akan mengurangi respek
calon pendengar Anda, karena Anda dinilai tidak menguasai materi pembicaraan.
e. Hindari humor yang tidak perlu
Melontarkan humor memang sah-sah saja untuk menyegarkan suasana. Namun, Anda harus tanggap
membaca suasana setelah Anda mengungkapkan humor. Apakah lawan bicara Anda benar-benar
terpancing tertawa atau tertawa dengan terpaksa. Atau bahkan menunjukkan wajah yang terganggu
dengan humor Anda. Jika lawan bicara Anda tidak tertarik dengan humor Anda, teruskan pembiraan
kembali. Jangan memaksa lawan bicara untuk mentertawakan humor Anda yang telah gagal. Dengan
mempelajari dan melakukan tips diatas, Anda dapat bermokunikasi secara lebih efektif sekaligus melatih
diri Anda menjadi pribadi yang efektif. Ingat keefektifan diperlukan dalam menyelesaikan setiap
pekerjaan.

Tips Komunikasi yang Efektif

Komunikasi adalah pemecah masalah ketika kita mengalami konflik, konflik secara internal maupun
secara external, komunikasi membawa kita pada perubahan yang lebih baik, seorang komunikator yang
baik cenderung mampu membentuk opini publik, mampu menggerakkan massa, mampu mengendalikan
situasi dan mampu mengeksekusi sebuah gagasan menjadi sebuah realita. Seorang komunikator yang
baik sangat disegani oleh lawan maupun kawan, seorang komunikator yang baik sangat diperhitungkan
daam berbagai tatanan, seorang wartawan maka tulisannya sama berbahayanya dengan ketukan palu
seorang hakim, dengan demonstrasi ribuan buruh, dengan ultimatum seorang penjahat besar.

Komunikasi yang baik telah melahirkan beberapa penulis yang luar biasa, komunikasi yang baik
telah melahirkan pembicara - pembicara besar, hampir semua masalah dalam kehidupn manusia
cenderung berakar pada masalah komunikasi, ketidaksanggupan untuk menerima kekurangan orang lain,
ketidaksanggupan untuk menerima hal buruk orang lain, bahkan ketidaksanggupan menerima
kekurangan diri. Jika ingin mengubah hidup maka kita hanya perlu memperbaiki komunikasi kita.

Bagaimana cara komunikasi yang baik ? Berikut tips cara berkomunikasi yang baik :

a. Kenali konsep diri Anda


b. Kenali kelebihan dan kekurangan Anda
c. Tetapkan tujuan komunikasi
d. Gali manfaat dari komunikasi yang akan terjadi
e. Buat draft pembicaraan
f. Kuasai topik pembicaraan
g. Hargai perbedaan pendapat
h. Menahan diri untuk menguasai pembicaraan
i. Pertahankan kontak mata
j. Empati terhadap situasi dan kondisi klien
k. Atur dan managemen nafas
l. Kontrol postur tubuh
m. Gunakan bahasa non verbal seperlunya
n. Gunakan bahasa yang sama - sama dimengerti
o. Cerahkan perbincangan dengan humor - humor segar

Mungkin beberapa tips dan trik di atas sudah mampu membantu Anda memperbaiki cara berkomunikasi,
semakin bagus komunikasi Anda maka kehidupan Anda akan berubah menjadi lebih baik, semakin baik
kualitas kehidupan Anda maka kebahagiaan menjadi milik Anda
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 2 UNAAHA
Jl. Inowa No.145 Kelurahan Puunaha Kecamatan Unaaha

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2019/2020

A Komponen Layanan Dasar


B Bidang Layanan Sosial
C Topik / Tema Layanan Nilai-nilai Kehidupan
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat memahami nilai-nilai kehidupan
serta dapat bersosialisasi dan mengambil keputusan berdasarkan
nilai-nilai atau norma kehidupan
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian nilai-nilai
kehidupan
2. Peserta didik/konseli dapat memahami nilai-nilai hidup dan
kehidupan manusia

G Sasaran Layanan Kelas 9


H Materi Layanan 1. Pengertian pengertian nilai-nilai kehidupan
2. Nilai-nilai hidup dan kehidupan manusia

I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit


J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMP-MTs kelas 9, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. http://mintotulus.wordpress.com
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Nilai-nilai kehidupan
M Pelaksanaan
Tahap Uraian Kegiatan
1. Membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
1. Tahap Awal / 3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Pedahuluan Konseling
4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
1. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan
materi layanan
3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2. Tahap Inti 4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6
orang
5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masing
7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
3. Tahap Penutup 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
terkait dengan materi layanan
2. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan
guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik
untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian

Unaaha, Juli 2019


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

HASRUDIN, S.Pd., M.Pd MUHAMMAD JALIL, S.Pd


NIP 19750716 200701 017 NIP. …………………………………..
Lampiran 1. Uraian Materi

NILAI – NILAI KEHIDUPAN

Pengertian Nilai Kehidupan

Nilai Menurut para Ahli

Kimball Young : Mengemukakan nilai adalah asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari tentang apa
yang dianggap penting dalam masyarakat.

A.W.Green : Nilai adalah kesadaran yang secara relatif berlangsung disertai emosi terhadap objek.

Woods : Mengemukakan bahwa nilai merupakan petunjuk umum yang telah berlangsung lama serta
mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari

M.Z.Lawang : Menyatakan nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan,yang


pantas,berharga,dan dapat mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang bernilai tersebut.

Hendropuspito : Menyatakan nilai adalah segala sesuatu yang dihargai masyarakat karena mempunyai
daya guna fungsional bagi perkembangan kehidupan manusia.

Nilai-nilai Kehidupan

Nilai-nilai adalah suatu peraturan atau norma-norma yang dalam hal ini berhubungan dengan “baik
tidak baik”, “boleh tidak boleh”, “sopan tidak sopan”, “penting tidak penting”, “tahu aturan tidak tahu
aturan”, dan sebagainya.

Nilai-nilai kehidupan adalah suatu norma-norma atau nilai-nilai kehidupan yang sangat
mempengaruhi tindakan seseorang. Setiap manusia hidup dalam suatu lingkungan masyarakat, tidak
mungkin hidup sendiri, masing-masing saling mendukung dan membutuhkan. Namun keinginan
masyarakat atau kelompok yang mewakili tidak selalu sama dengan masing-masing individu. Karena
manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa orang lain, maka sangatlah penting bagi kita untuk memahami
nilai-nilai kelompok, masyarakat, negara dan nilai pribadi sendiri.

Nilai atau value adalah ukuran pada diri seseorang tentang sesuatu sikap, kata, situasi, dan lain lain]
yang dapat dan selalu atau sering kali mempengaruhi perilakunya. Nilai selalu mempunyai kaitan dengan
norma atau petunjuk-petunjuk agar mempunyai hidup serta berperilaku yang baik. Norma biasanya tidak
tertulis namun berlaku dan disetujui secara umum.
Nilai-nilai hidup dan kehidupan merupakan hasil kebudayaan; atau salah satu unsur kebudayaan
adalah nilai-nilai hidup dan kehidupan? Kedua-duanya tidak dapat dipisahkan karena mempunyai kaitan
erat. Jika kebudayaan dimengerti sebagi hasil cipta manusia untuk memperbaiki, mempermudah, dan
meningkatkan kualitas diri; maka nilai-nilai hidup dan kehidupan merupakan hasil kebudayaan. Akan
tetapi, jika kebudayaan dimengerti sebagai keseluruhan kemampuan pikiran, kata, dan tindakan atau
perbuatan] manusia; maka nilai-nilai hidup dan kehidupan merupakan unsur-unsur kebudayaan yang
digunakan untuk berinteraksi dengan lingkungan dan sesuai situasi dan kondisi.
Nilai-nilai hidup dan kehidupan manusia biasanya dipengaruhi oleh masukan-masukan dari luar
dirinya sejak kecil. Hal-hal tersebut, antara lain,

 Agama atau ajaran-ajaran agama, biasanya bersifat mutlak; artinya tertanam dan berakarnya nilai-nilai
dalam diri seseorang, yang kadang telah menjadi prinsip hidupnya, merupakan akibat dari pemahaman
keagamaan yang kuat dan mendalam; dan seringkali ia tidak bisa menjelaskan alasan-alasan mempunyai
prinsip yang mungkin orang lain menganggap sebagai suatu kekakuan], namun karena imanya, ia tetap
pada pendiriannya
 Norma ataupun kebiasaan yang berlaku dalam komunitas; norma-norma yang berlaku pada suatu
komunitas biasanya bersifat warisan bersama; artinya semua anggota komunitas menyetujui dan
mempraktekkannya. Karena merupakan warisan bersama, maka hal itu terus-menerus diturunkan kepada
generasi berikut; dan bisa dipakai sebagai salah satu indentits bersama pada komunitas tersebut; dengan
demikian, sampai kapan atau dimana pun ia berada, maka selalu mempertahankan nilai-nilai tersebut
 Pendidikan formal dan informal, disiplin, latihan, bimbingan orang tua maupun guru; semuanya itu
merupakan penanaman nilai-nilai yang dilakukan sejak dini oleh orang dewasa ke dalam diri seseorang
atau anak-anaknya. Proses penanaman itu dilakukan secara sengaja maupun tidak, dengan tujuan
tertanam niali-nilai luhur, baik, dan benar, yang menjadikan seseorang, dapat diterima oleh sesamanya
 Interaksi sosial yang membawa perubahan pikiran dan tujuan mengungkapkan kata serta melakukan
tindakan
 Pengalaman serta wawasan yang didapat karena adanya interaksi dengan orang lain serta keterbukaan
menyerap hal-hal baru
Beberapa contoh nilai-nilai kehidupan

Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal dan menganut berbagai macam nilai kehidupan. Di antara nilai-
nilai kehidupan itu bisa saja dianggap tidak penting bagi seseorang, tetapi bisa agak penting, penting, atau
sangat penting bagi orang lain. Semuanya tergantung pada pilihan dan pertimbangan masing-masing pribadi,
serta dipengaruhi oleh situasi dan kondisi kehidupannya. Beberapa contoh nilai kehidupan itu antara lain
sebagai berikut:

a. Nilai kekuasaan, seperti persepsi (pandangan) terhadap keinginan untuk menundukkan atau
mempengaruhi orang lain.
b. Nilai cinta atau kasih sayang, seperti ikatan batin, saling menghargai, saling setia, saling menghormati,
saling membantu, memikirkan kepentingan dan kebaikan orang lain.
c. Nilai keindahan, seperti kemampuan untuk menghargai dan menikmati hal-hal yang indah, serasi, dan
bagus.
d. Nilai keindahan fisik, seperti persepsi terhadap keadaan tubuh yang dianggap ideal atau serasi.
e. Nilai kesehatan, seperti keinginan untuk memiliki keadaan tubuh yang jauh dari penyakit.
f. Nilai keterampilan, seperti keinginan untuk memiliki kemampuan untuk melakukan berbagai hal dengan
tepat, mudah, dan cepat.
g. Nilai rasa sejahtera dan aman, seperti memiliki keinginan untuk bebas dari tekanan, kecemasan, dan
konflik batin.
h. Nilai pengetahuan, seperti tuntutan diri terhadap informasi, kebenaran, hal-hal yang dapat memuaskan
rasa ingin tahu, atau memiliki kemampuan untuk mengetahui sesuatu yang diinginkan.
i. Nilai moral, seperti keinginan untuk memiliki pemikiran, keyakinan, dan tindakan yang sesuai dengan
norma yang diterima oleh masyarakat.
j. Nilai keagamaan atau kepercayaan, yaitu iman terhadap Tuhan, dan keinginan untuk dapat hidup sesuai
dengan agama dan kepercayaan.
k. Nilai keadilan, seperti keinginan untuk memiliki sikap adil, sifat tidak memihak atau membedakan
manusia, menghargai kebenaran dan fakta, serta mampu memperlakukan orang lain secara adil.
l. Nilai altruisme, yaitu memiliki kemauan dan kemampuan untuk memperhatikan kebutuhan,
kepentingan, dan kebahagiaan orang lain.
m. Nilai pengakuan atau penghargaan, seperti keinginan untuk mengakui bahwa dirinya sendiri adalah
penting, berharga, dan layak mendapatkan perhatian serta penghargaan dari orang lain.
n. Nilai kesenangan, seperti keinginan merasakan kenikmatan atau kegembiraan.
o. Nilai kebijaksanaan, seperti memiliki kemauan menggunakan akal sehat, pengalaman, dan pengetahuan
dengan tepat, dan dapat mengambil keputusan dengan cermat atau teliti.
p. Nilai kejujuran, seperti memiliki kebaikan hati, ketulusan hati, kesungguhan hati, dan keterusterangan.
q. Nilai prestasi, seperti penghargaan terhadap hasil yang baik dari kerja keras.
r. Nilai kemandirian atau otonomi, seperti kemampuan untuk berdiri sendiri, dan tidak dikuasai oleh orang
lain.
s. Nilai kekayaan, seperti keinginan untuk memiliki banyak harta yang berharga dan atau memiliki banyak
uang.
t. Nilai kesetiaan, seperti keinginan memiliki keteguhan hati dalam persahabatan, dalam ikatan dengan
kelompok, atau lembaga tertentu.
u. Nilai tanggung jawab.
v. Nilai cinta tanah air dan bangsa
w. Nilai kedisiplinan.
x. Nilai kerendahan hati.
y. Nilai keberanian.
z. Nilai keteladana.
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 2 UNAAHA
Jl. Inowa No.145 Kelurahan Puunaha Kecamatan Unaaha

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2019/2020

A Komponen Layanan Dasar


B Bidang Layanan Pribadi
C Topik / Tema Layanan Kepribadian Manusia
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat mengenal dan memahami tipe-tipe
kepribadian manusia serta dapat tumbuh menjadi pribadi yang
matang
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian
kepribadian manusia
2. Peserta didik/konseli dapat memahami tipe-tipe kepribadian
manusia
3. Peserta didik/konseli dapat memahami tentang kepribadian
matang
G Sasaran Layanan Kelas 9
H Materi Layanan 1. Pengertian kepribadian manusia
2. Tipe-tipe kepribadian manusia
3. Kepribadian matang/dewasa

I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit


J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMP-MTs kelas 9, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. http://mintotulus.wordpress.com
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Kepribadian manusia
M Pelaksanaan
Tahap Uraian Kegiatan
1. Membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
1. Tahap Awal / 3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Pedahuluan Konseling
4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
1. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan
materi layanan
3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2. Tahap Inti 4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6
orang
5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masing
7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
3. Tahap Penutup 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
terkait dengan materi layanan
2. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan
guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik
untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian

Unaaha, Juli 2019


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

HASRUDIN, S.Pd., M.Pd MUHAMMAD JALIL, S.Pd


NIP 19750716 200701 017 NIP. …………………………………..
KEPRIBADIAN MANUSIA

1. Pengertian Kepribadian

Gordon Allport merumuskan kepribadian sebagai “sesuatu” yang terdapat dalam diri individu yang
membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku individu yang bersangkutan. Lebih detail
Allport mendefinisikan kepribadian sebagai suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik individu
yang menentukan tingkah laku dan pikiran individu secara khas. Allport menggunakan istilah sistem
psikofisik dengan maksud menunjukkan bahwa jiwa dan raga manusia adalah suatu sistem yang terpadu
dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, serta di antara keduanya selalu terjadi interaksi dalam
mengarahkan tingkah laku. Sedangkan istilah khas dalam batasan kepribadian Allport itu memiliki arti
bahwa setiap individu memiliki kepribadiannya sendiri. Tidak ada dua orang yang berkepribadian sama,
karena itu tidak ada dua orang yang berperilaku sama.

Sigmund Freud memandang kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga sistem yaitu Id,
Ego dan Superego. Tingkah laku tidak lain merupakan hasil dari konflik dan rekonsiliasi ketiga sistem
kepribadian tersebut.

2. Faktor-faktor yang membentuk kepribadian

Kepribadian terbentuk karena proses keterlibatan subjek atau individu atas pengaruh-pengaruh
internal dan eksternal yang mencakup factor-faktor genetis atau biologis, pengalaman-pengalaman
sosial, dan perubahan lingkungan. Dengan kata lain corak dan keunikan kepribadian individu itu
dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan dan lingkungan.

Kepribadian terbentuk oleh faktor-faktor :

a. Internal yang lebih menunjuk kepada faktor bawaan


b. Eksternal, meliputi pengaruh lingkungan baik sosial maupun non-sosial

3. Tipe-tipe Kepribadian

Ada beberapa tipe kepribadian menurut Hipocrates :

a. Kepribadian Sanguinis
Tipe kepribadian ini memiliki ciri-ciri ekstrovert, optimis , periang dan penuh semangat, penuh rasa
ingin tahu. Tipe ini memiliki rasa humor yang tinggi, ditambah dengan antusiasme dan sikap
ekspresif mereka selalu menjadi bintang dalam setiap pertemuan.

Tipe ini memiliki kebutuhan mendasar akan pengakuan dan penghargaan.

b. Kepribadian Melankolis
Kepribadian ini memiliki cirri-ciri : introvert, pemikir, pesimis mendalam dan penuh pikiran yang
analitis, serius dan tekun, cenderung jenius, berbakat dan kreatif, tipe ini sangat teliti, hati-hati dan
suka curiga, taat aturan, sangat konsisten dengan perasaan yang halus. Tipe ini memiliki kebutuhan
mendasar berupa jawaban yang bermutu dan didukung data yang lengkap dan akurat.

c. Kepribadian Koleris
Ciri-ciri kepribadian ini adalah : ekstrovert, keras, tegas, tidak emosional bertindak, tidak mudah
patah semangat, bebas dan mandiri, memancarkan keyakinan dan bisa menjalankan apa saja,
berbakat menjadi pemimpin. Tipe ini sangat dinamis, aktif, dan membutuhkan perubahan. Tipe ini
memiliki kebutuhan mendasar berupa tantangan, pilihan, dan pengendalian.

d. Kepribadian Phlegmatis
Kepribadian ini memiliki ciri-ciri: introvert, mudah bergaul dan santai, diam tenang, sabar, pemalu,
hidup konsisten, tenang tapi cerdas, simpatik dan rendah hati, menyembunyikan emosi, bahagia
menerima kehidupan, tidak suka konflik dan pertentangan. Mereka sulit mengatakan “tidak”, sangat
sentimental dan suka hal yang sama “status quo”. Tipe ini memiliki kebutuhan mendasar berupa
penghargaan dan penerimaan.

4. Kepribadian Matang

Kematangan kepribadian menggambarkan kedewasaan seseorang. Kematangan pribadi, ditunjukkan


dengan cirri-ciri antara lain :

a. Mampu menerima diri sendiri apa adanya


Mampu menerima kekurangan dan kelebihan diri secara positif

b. Memiliki pegangan hidup yang kuat


Agama merupakan pegangan hidup kita, bagi orang yang memiliki kematangan pribadi, maka ia
akan memiliki kehidupan agama yang kuat

c. Mampu menjalin hubungan dengan orang lain dengan rasa aman

Dalam berkehidupan sosial, pribadi yang matang dapat diterima dan menerima orang lain tanpa
hambatan yang berarti. Dia dapat segera menyesuaikan diri tanpa ikut arus.

d. Mempunyai perencanaan masa depan

Mempunyai perencanaan akan masa yang akan datang dalam kehidupannya, tidak berpikiran sempit
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 2 UNAAHA
Jl. Inowa No.145 Kelurahan Puunaha Kecamatan Unaaha

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2019/2020

A Komponen Layanan Dasar


B Bidang Layanan Sosial
C Topik / Tema Layanan Membina persahabatan
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat memiliki perasaan positif untuk
membina persahabatan dengan kegiatan positif serta memilki
rencana kegiatan untuk mengisi kegiatan persahabatan yang
positif

F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami tentang persahabatan


2. Peserta didik/konseli dapat memahami cara membina
persahabatan agar tetap awet dan lebih bermanfaat

G Sasaran Layanan Kelas 9


H Materi Layanan 1. Pengertian persahabatan
2. Cara membina persahabatan agar tetap awet dan lebih
bermanfaat
3. Hal-hal yang merusak persahabatan

I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit


J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMP-MTs kelas 9, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. http://mintotulus.wordpress.com
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Membina persahabatan
M Pelaksanaan
Tahap Uraian Kegiatan
1. Membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
1. Tahap Awal / 3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Pedahuluan Konseling
4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
1. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan
materi layanan
3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2. Tahap Inti 4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6
orang
5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masing
7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
3. Tahap Penutup 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
terkait dengan materi layanan
2. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan
guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik
untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian

Unaaha, Juli 2019


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

HASRUDIN, S.Pd., M.Pd MUHAMMAD JALIL, S.Pd


NIP 19750716 200701 017 NIP. …………………………………..

Lampiran 1. Uraian Materi

MEMBINA PERSAHABATAN SEJATI


Jadi Apakah Persahabatan Itu ?

Persahabatan adalah hubungan timbal balik antara 2 orang atau lebih yang di dasari atas asas sukarela
untuk berbagai kepentingan tertentu dengan intensitas hubungan yang sangat erat.

Bagaimana sebuah hubungan di katakan sebagai “Persahabatan” ?

Sebuah hubungan dikatakan persahabatan jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

- Saling menyayangi dan berbagi dalam banyak hal


- Saling setia, jujur dan kerjasama yang baik
- Saling berkomunikasi secara intensif
- Saling menjaga rahasia saling percaya dan mengedepankan kejujuran
- Saling membantu terutama saat salah satu mendapatkan kesulitan
- Saling Menjaga persamaan hak dan kwajiban
- Saling menghargai adanya perbedaan, baik perbedaan hobi, visi dan status sosial

Bagaimana Membina persahabatan agar awet dan lebih bermanfaat.

1. Menghormati dan Menghargai, Kalau kita ingin bersahabat dengan seseorang, jangan pernah kita
melihat latar belakang orang tersebut. Jangan pernah kita melihat dia dari golongan mana, suku mana,
agama apa, dll. Jadi siapapun dia dan apapun latar belakangnya kita harus menghormati dan
menghargainya
2. Saling Menjaga Rahasia, Sahabat adalah merupakan tempat kita berbagi dan berkeluh kesah. Tak
jarang rahasia pribadi mereka, mereka mau menceritakan sama kita. Untuk itu supaya persahabatan
tetap terjaga, kita harus menjaga rahasia itu dan jangan kita sia-siakan kepercayaan sahabat itu yang
sudah di berikan kepada kita.
3. Jangan Bermuka Dua, Manusia di dunia ini tak ada seorangpun yang sempurna. Begitu juga dengan
sahabat, tak pernah lepas dari yang namanya kesalahan, lupa dan khilaf. Jadi kalau suatu saat nanti
sahabat kita melakukan kesalahan baik yang di sengaja maupun tidak, jangan pernah kita
membicarakan dia di belakangnya. Apapun dia masalah itu harus di selesaikan dengan baik-baik.
4. Jadilah pendengar yang baik buat teman-temanmu, Jangan pernah sekalipun kamu bersikap
menggurui. Memberi nasihat boleh-boleh aja, tapi jangan melakukannya dengan cepat. Pelahan-lahan
namun pastikan temanmu itu mendengarkannya.
5. Setiap orang memiliki pribadi yang unik dan khas, Cobalah mengerti bagaimana karakter temanmu.
Hormatilah pendapatnya. Walau kadang kalian bisa saling berbeda pendapat dan keyakinan, namun
pasti ada jalan tengah yang bisa ditempuh asal jangan tergesa-gesa memutuskannya.
6. Peliharalah kepercayaan yang telah diberikan oleh teman dekatmu itu., Kalo yang ini nyambung tuh
sama yang sebelumnya, yaitu Saling Menjaga rahasia. Jangan pernah sekali-kali kamu mengobral
rahasia temanmu pada orang lain. Saling jaga rahasia, anggap saja antara kalian ada sebuah
permainan yang hanya bisa dimainkan oleh kamu dan temanmu.
7. Berilah dukungan dan pujilah temanmu, kesampingkan kesalahannya dan kelemahannya.Memberi
dukungan kepada sahabat dalam keadaan apapun itulah yang terbaik. Apalagi saat temam/sahabat
kita mengalami suatu masalah yang membuat ia terpuruk, maka kta sebagai sahabatnya harus bisa
menghiburnya dan membuat ia ceria kembali. Dukungan dari orang-orang yang berarti bisa menjadi
sebuah kekuatan untuknya.
8. Jangan pernah merasa iri kepada temanmu. Kebahagiaannya adalah bahagia milikmu juga. Ikut
berbahagialan atas keberhasilan temanmu. Iri itu hanya membawamu pada keburukan. Buang jauh-
jauh perasaan iri. Kita patut ikut Berbahagia apabila teman/sahabat kita mendapatkan suatu
kebahagiaan atau keberhasilan.
9. Dekat bukan berarti harus tergantung satu sama lain. Berikan pertolongan secukupnya. Jagalah ‘jarak’
yang wajar. Mundurlah sedikit bila kita merasa pertemanan sudah terlampau dekat. Sebaliknya,
mendekatlah kala kita merasa pertemanan sudah semakin renggang.
10.Sisihkan waktu untuk melakukan kegiatan refresing bersama. Kembangkan sikap toleransi, fleksibelitas,
asertive, empati dan belajar saling memahami. Kegitan keluar/liburan dan hang out bareng bisa
mendekatkan satu sama lain. Sering-seringlah jalan bareng temen.
11.Jangan pernah ragu untuk minta maaf pada temanmu saat kamu melakukan sebuah kesalahan
padanya. Setelah itu berusahalah perbaiki kesalahanmu. Begitu pula sebaliknya, berikan maaf dan
lupakan kesalahannya jika ia bersalah.
12.Harus Peduli. Sebagai yang sahabat yang baik, kita harus peduli kepada sahabat kita. Jadi jangan
sewaktu kita membutuhkan pertolongan dia ada untuk kita, sementara disaat dia butuh pertolongan
kita justru tak mau peduli dan tak mau tau.

Tujuh sikap terbaik dalam membangun tali persahabatan :

1. Jadilah diri yang rendah hati. Seorang yang memiliki sikap rendah hati akan lebih mampu dalam
membangun tali persahabatan. Lawan utama dari sikap ini adalah kesombongan. Manakala kita lebih
banyak sombongnya daripada rendah hatinya maka akan makin sedikit orang yang tetap mau
berteman dengan kita.
Sikap rendah hati tidak muncul tiba tiba, ada banyak faktor yang menjadi latar belakang mengapa
orang yang sombong tiba tiba bisa berubah menjadi rendah hati.Salah satu faktor yang memberi
pengaruh besar itu berasal dari dalam sendiri, yaitu keinginan untuk menjadi manusia yang lebih
baik dan lebih berguna dar sebelumnya.
2. Jadilah pendengar yang baik. Tampaknya begitu mudah ketika kita diminta untuk menjadi pendengar,
namun hanya ada sedikit orang yang mampu menjalankan hal ini. Seorang yang biasa dan telah
terlatih untuk mendengarkan orang lain maka ia akan lebih mudah diterima orang lain dimanapun
berada. Dengarkan baik baik ketika sahabat kita sedang bercerita, fokuskan perhatian terhadap apa
yang sedang diceritakan, jangan sampai sahabat kita merasa dicuekin karena kita syik main game
atau begitu asyik menonton televisi.
3. Berikan pujian yang tulus kepada sahabat. Mungkin ada sebagian pembaca yang belum pernah
memberikan pujian kepada temannya sendiri meski jalinan persahabatan yang ada telah terjalin
selama puluhan tahun ? Kita tak boleh terlambat untuk memberikan pujian, kita hendaknya percaya
bahwa pujian akan memberi semangat dan energi baru untuk sahabat sahabat yang ada dalam hidup
ini.Kita mesti yakin bahwa seburuk apapun ke lakuan dari sahabat kita maka mereka pasti punya sisi
keunggulan yang pantas diganjar dengan pujian. Sanjuangan yang bernilai positif itu ibarat angin
dalam roda mobil, atau udara yang membuat balon terbang ke tempat yang lebih tinggi. Asal
pujiannya tak terlalu sering dan tidak over maka jalinan persahabatan akan makin langgeng dimasa
masa berikutnya.
4. Mengalah demi kebaikan sahabat. Sungguh teramat beruntung ketika kita memiliki sahabat sahabat
yang lebih banyak mengalah dan lebih mengutamakan kepentingan kita. Mereka inilah yang jiwanya
bersih, hatinya tulus dan mampu menghargai arti persahabatan lebih tinggi dari umumnya orang.
Mereka menjadikan kita sahabat bukan karena harta atau apa, namun mereka membangun
persahabatan dengan tujuan untuk memberi kebaikan kepada sesama. Dari sekian banyak jumlah
teman yang kita miliki maka hanya ada sedikit sahabat yang mempunyai sikap lebih banyak
mengalah.Tentunya kita bisa belajar lebih banyak dan meneladani sikap yang begitu mulia ini, karena
sikap mengalah pada jangka panjangnya akan membuat kita makin kuat.
5. Berani menegur kita dengan sikap yang tegas tetapi santun. Sahabat yang baik bukanlah orang yang
selalu setuju dengan semua tindakan yang kita ambil. Menegur sahabat tak selamanya mudah, perlu
cara dan waktu yang tepat pula. Kita mungkin pernah mengalami hal yang tak enak saat menegur
sahabat yang melakukan kesalahan, karena mereka malah jadi membenci dan menjauh dari kita. Kita
dianggap telah mencampuri urusannya dan sok peduli dengan masalahnya. Selama niat kita tulus
dan kita yakin bahwa teguran itu demi kebaikan sahabat kita maka jangan pernah ragu untuk
mengingatkan sahabat yang kita cintai.
6. Setia dan tanggung jawab. Inilah sikap yang sangat dibutuhkan sahabat sahabat kita, mereka sangat
membenci yang namanya pengkhianatan baik itu dilakukan secara terang terangan ataupun melalui
cara cara keji yang tak mereka ketahui sepanjang hidupnya. Jangan pernah mengorbankan sahabat
sendiri hanya karena kita ingin kepentingan pribadi segera terwujud. Sahabat yang telah bertahun
tahun dengan kita dan telah bersama dalam kita dalam suka atau duka itu jauh lebih penting dari
segalanya. Kebeningan dan kesetiaan yang telah sahabat berikan kepada kita tak akan pernah bisa
dibeli, tak ada orang yang sanggup membeli kedamaian pikiran saat kita bersahabat dengan orang
lain. Sebagian dari kita ada yang mengorbankan sahabat hanya demi tujuan uang dan kekayaan,
padahal para ahli telah menemukan satu bukti andai seluruh harta dan uang di dunia ini diubah
menjadi emas maka hanya akan menjadi beberapa kubik saja, namun seluruh emas yang telah
disatukan ini tak akan mampu menggantikan kelembutan dan kesetiaan para sahabat kita yang
mengagumkan.
7. Rutinkan untuk mendoakan sahabat kita. Apapun agama yang kita anut maka jangan pernah lupa
untuk mendoakan mereka, kebiasaan ini akan membuat kita makin dekat dengan Tuhan dan kita
akan memahami bahwa mereka ada dalam hidup kita tentu bukan tanpa sebab. Harus kita akui
bahwa kita berhutang besar atas kebaikan para sahabat, kita tak mungkin melupakan mereka,
sejelek apapun perilaku sahabat maka jangan pernah bosan untuk memberi harapan lewat doa doa
suci saat kita menyatukan hati kepada Tuhan. Doa kebaikan akan kembali kepada diri kita dan
mendoakan kejahatan atau kecelakaan untuk sahabat maka itu pun akan kembali pada diri kita.
Wahai sahabat...boleh saja kau melupakanku, tetapi jangan pernah bosan untuk mengingatku dalam
tiap sembah sujudmu. Karena itulah yang aku inginkan, aku ingin kelak engkau tahu bahwa tali
persahabatan diantara kita bukan karena apa, tetapi karena kita ingin mendapat kebaikan dalam
hidup baik kini, esok ataupun selamanya.

Hal-hal yang merusak Persahabatan

 Sudah tidak ada kejujuran, rasa saling percaya dan rasa saling mebnjaga rahasia
 Adanya persaingan yang tidak sehat dan kecemburuan
 Mulai mementingkan kepentingan dan keuntungan pribadi
 Tidak adanya keadilan, keseimbangan , kebersamaan dan rasa saling memiliki lagi.
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 2 UNAAHA
Jl. Inowa No.145 Kelurahan Puunaha Kecamatan Unaaha

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2019/2020

A Komponen Layanan Dasar


B Bidang Layanan Belajar
C Topik / Tema Layanan Evaluasi prestasi belajar
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli mampu mengevaluasi kebiasaan belajar
serta merencanakan pencapaian prestasi belajarnya sesuai
dengan target yang ingin dicapai
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian evaluasi
dan prestasi belajar
2. Peserta didik/konseli dapat memahai tujuan dan fungsi
evaluasi prestasi belajar
G Sasaran Layanan Kelas 9
H Materi Layanan 1. Pengertian evaluasi dan prestasi belajar
2. Tujuan dan fungsi evaluasi prestasi belajar
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMP-MTs kelas 9, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. http://mintotulus.wordpress.com
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Evaluasi prestasi belajar
M Pelaksanaan
Tahap Uraian Kegiatan
1. Membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
1. Tahap Awal / 3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Pedahuluan Konseling
4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
1. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan
materi layanan
3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2. Tahap Inti 4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6
orang
5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masing
7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
3. Tahap Penutup 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
terkait dengan materi layanan
2. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan
guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik
untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian

Unaaha, Juli 2019


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

HASRUDIN, S.Pd., M.Pd MUHAMMAD JALIL, S.Pd


NIP 19750716 200701 017 NIP. …………………………………..
Lampiran 1. Uraian Materi

EVALUASI PRESTASI BELAJAR

Istilah Evaluasi atau penilaian adalah sebagai terjemahan dari istilah asing “Evaluation”. Dan
sebagai panduan, menurut Benyamin S. Bloom (Handbook on Formative and Sumative Evaluation of
Student Learning) dikemukakan bahwa: Evaluasi adalah pengumpulan bukti-bukti yang cukup untuk
kemudian dijadikan dasar penetapan ada-tidaknya perubahan dan derajat perubahan yang terjadi pada
diri siswa atau anak didik.

Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dalam sebuah program. Kata lain yang sepadan dengan kata evaluasi dan sering digunakan
untuk menggantikan kata evaluasi adalah tes, ujian dan ulangan. Istilah evaluasi biasanya digunakan
untuk menilai hasil belajar para siswa pada akhir jenjang pendidikan tertentu atau ujian semester, ujian
sekolah dan lainnya

Aktivitas belajar perlu diadakan evaluasi. Hal ini penting karena dengan evaluasi kita dapat
mengetahui apakah tujuan belajar yang telah ditetapkan dapat tercapai atau tidak.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan prestasi belajar
adalah “penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya
ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru”.

Istilah evaluasi sering dikacaukan dengan pengukuran, keduanya memang ada kaitan yang erat, tetapi
sebenarnya mengandung titik beda. Menurut Sumadi Suryabrata pengukuran mencakup segala cara
untuk memperoleh informasi yang dapat dikuantifikasikan. Sedangkan evaluasi menekankan penggunaan
informasi yang diperoleh dengan pengukuran maupun dengan cara lain untuk menentukan pendapat dan
membuat keputusan-keputusan pendidikan.

Evaluasi dilaksanakan berkenaan dengan situasi sesuatu aspek dibandingkan dengan situasi aspek lain
akhirnya terjadilah suatu gambaran yang menyeluruh yang dapat dipandang dari berbagai segi. Evaluasi
juga dilakukan dengan cara membanding-bandingkan situasi sekarang dengan situasi yang lampau atau
situasi yang sudah lewat.

Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai oleh seorang siswa pada periode tertentu. Jadi yang
dimaksud dengan Evaluasi Prestasi Belajar adalah upaya yang dilakukan untuk memperoleh informasi
penyebab keberhasilan dan kegagalan berkaitan dengan hasil belajar yang dicapai seorang siswa dalam
periode waktu tertentu.

Tujuan dan Fungsi Evaluasi Prestasi Belajar

Tujuan evaluasi dapat dilihat dari dua segi, tujuan umum dan tujuan khusus. L. Pasaribu dan
Simanjuntak, menegaskan bahwa:

1. Tujuan Umum dari evaluasi adalah sebagai berikut:

- Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan murid dalam mencapai tujuan yang
diharapkan.

- Memungkinkan pendidik/guru menilai aktivitas/pengalaman yang didapat.

- Menilai metode belajar yang dipergunakan


2. Tujuan Khusus dari evaluasi adalah sebagai berikut:

- Merangsang kegiatan siswa

- Menemukan sebab-sebab kemajuan atau kegagalan.

- Memperbaiki mutu pelajaran/cara belajar atau metode belajar.

- Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan, perkembangan dan bakat siswa yang
bersangkutan.

- Memperoleh bahwa laporan tentang perkembangan siswa yang diperlukan oreang tua dan lembaga
pendidikan.

Dalam kaitannya dengan kegiatan belajar-mengajar, evaluasi mempunyai fungsi yang amat penting,
yaitu :

- Untuk menentukan murid di dalam situasi belajar mengajar yang tepat, sesuai dengan tingkat
kemampuan (dan karakteristik lainnya) yang dimiliki oleh murid.

- Untuk memberikan umpan balik (feedback) kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses
belajar-mengajar, serta mengadakan perbaikan program bagi murid.

- Untuk memberikan angka yang tepet tentang kemajuan atau hasil belajar dari setiap murid.

Tujuan dan Fungsi Evaluasi dan Prestasi Belajar

Evaluasi dan Prestasi Belajar mempunyai tujuan antara lain sebagai berikut:

1. Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajar para siswa angka-angka yang diperoleh
dicantumkan sebagai laporan kepada orang tua, untuk kenaikan kelas, dan penentuan kelulusan para
siswa.
2. Untuk menenmpatkan para siswa ke dalam situasi belajar mengajar yang tepat dan serasi dengan
tingkat kemampuan, minat, dan berbagai karakteristik yang dimiliki oleh setiap siswa.
3. Untuk mengenal latar belakang siswa (psikologis, fisik, dan lingkungan), yang berguna baik dalam
hubungan dengan tujuan kedua maupun untuk menentukan sebab-sebab kesulitan belajar para
siswa, yang sehingganya dapat memberikan bimbingan dan penyuluhan pendidikan guna mengatasi
kesulitan yang mereka hadapi.
4. Sebagai umpan balik bagi guru yang pada gilirannya dapat digunakan untuk memperbaiki proses
belajar mengajar dan program remedial bagi para siswa.

Pada umumnya yang menyebabkan hasil belajar atau nilai ujian/ulangan yang dicapai siswa kurang
baik antara lain :

1. Tidak mempunyai buku materi pelajaran siswa hanya mengandalkan keterangan yang disampaikan
oleh guru pengajar di kelas
2. Belajar kalau mau aja ulangan saja. Materi pelajaran yang sudah disampaikan oleh Bapak/Ibu Guru
hanya ditunjuk saja lama kelamaan bertambah banyak. Kalau mau ulangan baru dibaca, bahkan waktu
yang ada tidak cukup untuk membaca saja apalagi memahaminya.
3. Malu bertanya. Sikap ini banyak dimiliki siswa pada umumnya. Padahal malu bertanya sesat dijalan.

Modal dasar untuk memperbaiki kesalahan/ketidak sempurnaan adalah dengan mengetahui letak
kesalahan itu sendiri. Sebagai ilustrasi : rumah yang gentengnya bocor, insinyur sehebat apapun tidak
akan mampu memperbaiki dengan sempurna jika tidak mengetahui letak kebocoran dan penyebabnya.
Demikian juga dengan pretasi akademik, bagaimana siswa akan memperbaiki nilainya jika tidak
mengetahui letak kesalahan dan penyebabnya. Untuk itulah pentingnya dilakukan langkah evaluasi, dan
evaluasi merupakan suatu tahapan yang sangat penting dalam setiap akhir suatu kegiatan.
Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam kegiatan evaluasi adalah :

1. Membandingkan hasil prestasi belajar yang dicapai dengan standart atau norma
keberhasilan/ketuntasan yang telah ditetapkan. Bila hasil belajar yang dicapai oleh siswa lebih rendah
dari norma yang telah ditetapkan, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajarnya belum tuntas atau
belum berhasil.
2. Mencari penyebab ketidak tuntasan hasil belajar tersebut.
3. Mencari kemungkinan upaya peningkatan hasil belajar.

Untuk itu agar anda senantiasa mengarahkan kegiatan belajar pada pencapaian tujuan akhir, maka
selama proses belajar siswa harus mempunyai tujuan antara, yang pada dasarnya mengacu pencapaian
tujuan akhir. Tujuan antara ini dapat berupa target-target yang ingin dicapai pada setiap kegiatan. Maka
usahakan menentukan target yang harus dicapai dalam setiap tahap perolehan nilai. Lakukan sesegera
mungkin setelah mengetahui jumlah nilai yang dicapai. Dalam jangka pendek siswa dapat segera mencari
dan menemukan solusi dari prestasinya saat itu.

Sedangkan untuk jangka panjang dengan mengetahui rumusan penentuan nilai raport, diharapkan
sejak dini dapat memprediksi apakah ia berhasil atau tidak berhasil dalam semester atau kelas tersebut.
Saat ini Anda Cobalah telaah dan lakukan evaluasi terhadap prestasi yang telah anda raih pada setiap
semester tersebut. Untuk meningkatkan hasil prestasi Anda, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
sebagai berikut ini :

a. Milikilah pemahaman yang kuat tentang kewajiban seorang pelajar yaitu : belajar yang baik.
b. Belajar dengan teratur. Hal ini bisa ditunjukkan dengan membuat jadwal belajar harian
c. Disiplin belajar yang tinggi. Hal ini bisa dilatih dan dibiasakan dengan memaksa diri untuk belajar pada
jam belajar yang sudah ditetapkannya sendiri
d. Milikilah konsentrasi yang baik. Konsentrasi adalah memusatkan pikiran pada suatu persoalan, dan
mengesampingkan hal-hal lain. Dengan konsentrasi yang baik maka efektifitas dan efisiensi waktu
belajar akan dapat diraih.
e. Lengkapilah buku-buku pelajaran yang dibutuhkan
f. Carilah sumber kegagalan & mintalah bantuan kepada pihak-pihak yang mampu membantunya.
g. Segera bertanyalah bila memenuhi kesulitan jangan menunda-nunda persoalan
h. Kuasailah keterampilan-keterampilan belajar, misalnya cara belajar cepat, cara membuat ringkasan
dan lain sebagainya.

Bangkitkan motivasi dalam diri sendiri.


PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 2 UNAAHA
Jl. Inowa No.145 Kelurahan Puunaha Kecamatan Unaaha

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2019/2020

A Komponen Layanan Dasar


B Bidang Layanan Karir
C Topik / Tema Layanan Motivasi sukses dari tokoh inspiratif
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat belajar tentang kehidupan mandiri
secara emosional, sosial dan ekonomi dari tokoh inspiratif
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami bahwa manusia
memiliki keinginan
2. Peserta didik/konseli dapat memahami syarat untuk berdiri
sendiri

G Sasaran Layanan Kelas 9


H Materi Layanan 1. Manusia memiliki keinginan
2. Syarat untuk berdiri sendiri

I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit


J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMP-MTs kelas 9, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. http://mintotulus.wordpress.com
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Motivasi sukses dari tokoh inspiratif
M Pelaksanaan
Tahap Uraian Kegiatan
1. Membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
1. Tahap Awal / 3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Pedahuluan Konseling
4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
1. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan
materi layanan
3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2. Tahap Inti 4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6
orang
5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masing
7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
terkait dengan materi layanan
3. Tahap Penutup 2. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan
guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik
untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian

Unaaha, Juli 2019


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

HASRUDIN, S.Pd., M.Pd MUHAMMAD JALIL, S.Pd


NIP 19750716 200701 017 NIP. …………………………………..

Lampiran 1. Uraian Materi


MOTIVASI SUKSES DARI TOKOH INSPIRATIF

Suatu keharusan dan sudah merupakan suatu kodrat, bahwa setiap manusia akan dihadapkan pada
kenyataan untuk hidup berdiri sendiri (berdikari) . sudah kita sadari bahwa lambat laun kita harus berpisah
dengan orang tua, keluarga dan saudara kita. Pada suatu saat pasti akan kita tamui adanya perpisahan, baik
perpisahan hidup maupun salah satu pihak meninggal. Kita tidak boleh takut atau cemas dalam
menghadapi peristiwa tersebut. Hidup harus diisi dengan cita-cita. Tujuan hidup harus kita rancang dan
rencanakan dari sekarang.

Setiap manusia pasti mempunyai keinginan. Antara lain :

1. Keinginan akan kecukupan


2. Keinginan mendapat kasih sayang
3. Keingina untuk mendapatkan kehormatan dan kebanggaan
4. Keingginan mendapatkan ketentraman dan kesejahteraan
5. Keingginan mendapat kebebasan.
6. Keinginan untuk maju dan meiliki kecerdasan.
Macam-macam keinginan diatas merupakan sebagian dari keinginan manusia. Masih banyak yang
belum disebutkan. Kesemua dari keinginan tersebut adalah suatu yang dapat disebut kebahagiaan
yaitu keseimbangan antara keinginan materi dan rohani yang terus menigkat dan berkembang.
Keinginan tersebut dapat pula bersifat duniawi dan akhirat, pandangan jauh ke depan perlu kita
kembangkan. Kita harus punya rencana-rencanabke depan dan harus lebih maju baik dalam materi
maupun rohaniah dan budi pekerti.

Kemajuan suatu bangsa herus dimulai dari kemajuan diri kita. Kemajuan bangsa indonesia harus
kita mulai dari diri kita sendiri untuk dikembangkan kepada keamjuan kehidupan keluarga, bangsa dan
negara. Keinginan dan kamauan untuk berfikir dan bekerja keras harus dimiliki oleh setiap warga
negara indonesia.

Syarat berdiri sendiri

Perlu kita tumbuhkan pribadi yang dinamis dan kreatif supaya kita berhasil menjalani kehidupan
ini. Keberhasilan dalam menjalankan hidup agar kita mampu berdiri sendiri diperlukan beberapa
syarat, antara lain;

1. Percaya pada diri kita sendiri


2. Kepribadian yang menyenangkan
3. Mensyukuri diri sendiri
4. Menghilangkan perasaan rendah diri
5. Disiplinterhadap diri sendiri
6. Penuh semangat dan keberanian

Contoh orang-orang yang berhasil dengan gemilang.

Diantara orang-orang yang dapat berhasil dengan gemilang antara lain :

1. Thomas A. edison
Adalah orang yang memiliki mental dan ketekunan tinggi yang berhasil dalam ilmu fisika, kimia,
matematika, elektro, misalnya bola lampu. Thomas A. Edison sendiri sebenarnya kurang atau tidak
mempunyai pegetahuan dalam bidang tersebut.
2. Albert Einstein
Gurunya menggambarkan Einstein kecil sebagai anak yang memiliki mental rendah, antisosial, dan
terobesi dengan mimpi-mimpi konyolnya. Ketika dewasa, Einstein ditolak masuk Zurich Polytechnic
School. Bahkan ketika ia masuk The University of Ber, disertasi Ph.D-nya tak diterima karena dianggap
tak relevan. Namun dari mimpi-mimpi yang oleh kebanyakan orang tak masuk akal itulah Einstein
menciptakan sejumlah penemuan yang menjadi dasar ilmu pengetahuan.

3. Andrew carnegie
Andrew Carnegie sedikit sekali memiliki atau mendapatkan pendidiikan sekolah. Ia tidak meimiliki
modal untuk memulai usahanya. Berkat ketekunan dan kemauan yang besar maka ia dapat
mengantarkan Amerika menjadi negara industri yang terkenal dengan industri bajanya.

4. Nick Vujicic
Belajarlah pada Nick Vujicic soal semangat tak pantang menyerah. Ia tak dikaruniai anggota tubuh
yang lengkap. Tangan tak punya, kaki hanya terdiri dari beberapa jari. Tapi ia tak mau bergantung
pada orang lain. Ia bisa memasak, bisa menggambar dan melukis, menulis, bahkan berenenang. Kini,
Nick Vujicic dikenal sebagai pembicara/motivator ulung.

5. Coloner Sander ( Lebih dari 1000 kali di tolak)


Tokoh yang satu ini tak hanya dikenal karena brand "Kentucky Fried Chicken"-nya yang mendunia. Ia
juga dikenal sebagai sosok yang memiliki semangat kewirausahaan yang tinggi. Lahir sebagai anak
pertama dari lima bersaudara dan ditinggal ayahnya ketika usianya belasan, Harland Sanders jadi
"kepala keluarga" dengan membantu ibunya, termasuk memasak. Salah satu keterampilan
memasaknya adalah membuat ayam goreng dengan resep menggunakan sebelas rempah-rempah.

6. Prof. Dr. BJ Habibie


Prestasi keilmuan Habibie mendapat pengakuan di dunia internasional. Ia menjadi anggota
kehormatan berbagai lembaga di bidang dirgantara. Antara lain di Gesselschaft fuer Luft und
Raumfahrt (Lembaga Penerbangan dan Angkasa Luar) Jerman, The Royal Aeronautical Society London
(Inggris), The Royal Swedish Academy of Engineering Sciences (Swedia), The Academie Nationale de
l’Air et de l’Espace (Prancis) dan The US Academy of Engineering (Amerika Serikat). Sedangkan dalam
bentuk penghargaan, Habibie menerima Award von Karman (1992) yang di bidang kedirgantaraan
boleh dibilang gengsinya hampir setara dengan Hadiah Nobel.

7. Dr. Yogi Ahmad Erlangga,


Penemu rumus matematika berdasarkan persamaan Herlmholtz guna pencarian sumber minyak bumi.
Yogi Ahmad Erlangga seorang ilmuwan muda Indonesia meraih gelar doktor dari Universitas Teknologi
Delft, Belanda pada usia yang terbilang muda, 31 tahun. Dia sangat mencintai matematika. Di negeri
kincir angin itu, dia dinobatkan sebagai doktor matematika terapan. Dan matematika itulah yang
melambungkan Yogi Erlangga ke perusahaan minyak raksasa dunia. Rumus matematika yang
dikembangkannya membuat ribuan insinyur minyak bisa bekerja cepat. Akurasi tinggi.

Sikap mental dan tujuan hidup

Sikap mental dan kepribadian kita masing-masing akan ditentukan oleh “aku” yang terdapat
dalam diri kita sendiri. “aku” positif dan ‘aku’ negatif hidup dalam diri kita yang selalu saling
bertentangan dan saling menonjolkan sifatnya masing-masing Penonjolan dari salah satu ‘aku ‘ ini
akan melahirkan dan menentukan kepribadian kita masing-masing. Kepribadian ini selanjutnya akan
menentukan berhasil atau gagalnya seseorang dalam usaha mencapai cita-cita hidupnya. Kepribadian
yang tinggi , positif dan baik, ideal adalah mereka yang mempu menggunakan ‘akal pikiran’ yang
positip dan tidak meninggalkan suatu hati nurani. Perjuangan hidup akan ditentukan oleh kepribadian
(WATAK) kita masing-masing. Watak atau kepribadian merupakan salah satu faktor yang akan
menentukan berhasilnya perjuangan hidup kita masing-masing. Setiap orang menginginkan hidup
tentram, aman, senang dan bahagia. Keinginan itu awalnya berupa angan-angan barulah menjadi
impian dan idaman yang akhirnya menjadi cita-cita. Angan-angan yang semula bagaikan bayangan kita
akan berusaha menjadikan suatu kenyataan penuh harapan. Kita harus bercita-cita setinggi langit.
Mereka yang tidak bercita-cita adalah manusia yang hidup pasrah (MENYERAH) kita akan menjadi pasif,
menyerah pada apa adanya dan akhirnya berada dalam keresahan, putus asa. Mereka ini dikalahkan
oleh keadaan. Mereka yang berhasil dalam mencapai cita-citanya adalah mereka yang dapat
memenangkan masa depannya. Orang yang sukses adalah orang yang memiliki :

1. Memiliki kepribadian unggul


2. Mengenal dirinya sendiri
3. Mempunyai keahlian
4. Mempunyai kemauan
5. Memiliki kekayaan mental dan spiritual
6. Mengetahui dan memeperhatikan hambatan-hambatan yang ada.

Beberapa kebiasaan kecil dalam kehidupan kita sehari-hari yang dapat berakibat lebih besar terhadap
watak yang kreatif seagai berikut:

1. Suka berbicara muluk-muluk


2. Bersikap malas, yaitu kecenderungan untuk hidup bermalas-malas.
3. Cepat puas diri
4. Mudah putus asa
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 2 UNAAHA
Jl. Inowa No.145 Kelurahan Puunaha Kecamatan Unaaha

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2019/2020

A A.
Komponen Layanan Layanan Dasar
B Bidang Layanan Pribadi
C Topik / Tema Layanan Cara mengendalikan emosi
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat mengendalikan emosi dan
memantapkan nilai serta cara bertingkah laku yang dapat
diterima dalam kehidupan sosial yang lebih luas
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat mendifinisikan pengertian emosi
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi macam-macam emosi
melalui diskusi kelompok
3. Peserta didik dapatmempraktekancara mengendalikan emosi
melalui sosiodrama
G Sasaran Layanan Kelas 9
H Materi Layanan 1. Pengertian emosi
2. Macam-macam emosi
3. Cara mengendalikan emosi
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMP-MTs kelas 9, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. http://mintotulus.wordpress.com
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Cara mengendalikan emosi
M Pelaksanaan
Tahap Uraian Kegiatan
1. Membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
1. Tahap Awal / 3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Pedahuluan Konseling
4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
1. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan
materi layanan
3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2. Tahap Inti 4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5-
6 orang
5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masing
7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
3. Tahap Penutup 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
terkait dengan materi layanan
2. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan
guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak
menarik untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian

Unaaha, Juli 2019


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

Drs. HASRUDIN, S.Pd., M.Pd MUHAMMAD JALIL, S.Pd


NIP 197507162007011017. NIP.……………………………………………

Lampiran 1. Uraian Materi :

CARA MENGENDALIKAN EMOSI


A. PENGERTIAN
Kata emosi berasal dari bahasa Prancis, emotion yang berasal dari kata emouvoiryang berarti
“kegembiraan”. Emosi juga berasal dari bahasa Latin emovere dari e- ( varian eks) yang berarti “luar”
dan movere yang berarti “bergerak”. Dengan kata lain, emosi adalah hasil dari reaksi tubuh dalam
menghadapi situasi tertentu.

Pada dasarnya emosi adalah dorongan untuk bertindak, reaksi terhadap rangsangan dari luar dan
dalam diri individu. Sebagai contoh emosi gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang,
sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis
Orang-orang sering menganggap bahwa emosi hanya berkaitan dengan perasaan marah saja.
Padahal anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Sekali lagi, emosi adalah reaksi tubuh untuk
menghadapi situasi tertentu. Situasi yang dihadapi disini mencakup emosi marah, malu, bahagia,
takut, dan sedih.

B. JENIS- JENIS EMOSI


Berasarkan sebab dan reaksi yang ditimbulkan, emosi dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
1. Emosi yang berkaitan dengan perasaan (syaraf-syaraf jasmaniah), misalnya perasaan dingin,
panas, hangat, sejuk dan sebagainya. Munculnya emosi seperti ini lebih banyak dirasakan karena
faktor fisik diluar individu, misalnya cuaca, kondisi ruangan dan tempat dimana individu itu
berada.

2. Emosi yang berkaitan dengan kondisi fisiologis, misalnya sakit, meriang dan sebagainya.
Munculnya emosi sepertinini lebih banyak dirasakan karena faktor kesehatan.

3. Emosi yang berkaitan dengan kondisi psikologis, misalnya cinta, rindu, sayang, benci dan
sejenisnya. Munculnya emosi seperti ini lebih banyak dirasakan karena faktor hubungan dengan
orang lain.

C. MACAM-MACAM EMOSI
Setiap orang tentunya pernah emosi. Akan tetapi, banyak orang mengidentifikasi emosi sebagai
suatu hal yang negatif, seperti memukul, melempar barang, menghancurkan barang yang biasa kita
sebut "marah". Marah memang merupakan bagian dari dasar emosi, tapi bukan hanya itu jenis dari
emosi. Emosi itu sendiri ada yang negatif dan ada yang positif

Perbedaan rangsang yang diterima oleh indra memberikan pengaruh terhadap perasaan
seseorang. Adanya perbedaan pengaruh tersebut, menimbilkan emosi yang berbeda pula.
Berikut adalah macam-macam emosi :
1. Emosi marah
seseorang yang marah terhadap orang lain disebabkan ia menganggap bahwa orang itu bersalah
terhadap dirinya. orang yang marah bisa menunjukkan tingkah laku agresif, menganggu orang
yang dikenai marah, membanting barang, memukul, bahkan membunuh
2. Emosi sedih, duka, susah dan pilu
semua orang yang mengalami musibah pasti merasa sedih. karena sedih, seseorang bisa
menangis, bisa mengurung diri di kamar dan tidak mau bergaul dengan orang lain.
3. Emosi Iri
Orang sering membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain. jika dirinya lebih rendah atau
kurang dari orang yang dibandingkan maka timbul rasa iri. emosi iri harus dapat di kendalikan
dan di ekspresikan secara positif. ekspresi iri yang positif akan menimbulkan gairah usaha dan
meningkatkan kerja secara positif untuk menyamai orang yang dibandingkan itu.
4. Emosi Takut
ekspresi dari rasa takut dapat berupa lari menjauh dari obyek penyebab takut. rasa takut
menyebabkan seseorang menghindari objek penyebab takut
5. Emosi Cinta
contoh dari ekspresi cinta adalah kisah remaja yang menjalin asmara.
Semua orang harus dapat mengendalikan emosi. emosi yang tidak dapat di kendalikan dapat
merugikan diri sendiri dan orang lain

D. CARA MENGENDALIKAN EMOSI


Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan dan mengarahkan emosi secara
positif yaitu :
1. Setiap tindakan harus didasarkan pada akal sehat
2. Berfikir tenang akibat negative yang mungkin terjadi
3. Berusahalah untuk memaafkan kesalahan orang lain
Lampiran Instrumen Penilaian

PENILAIAN HASIL
(PENILAIAN SEGERA)

1. Apakah yang dimaksud dengan emosi ?

2. Macam emosi ada 2, yaitu emosi positif dan emosi negatif, Sebutkan masing-masing 3 (tiga)
contoh emosi positif dan negatif tersebut

3. Mengapa emosi harus dikendalikan ?

4. Bagaimana sikap Anda jika melihat teman yang sedang sedih, jelaskan

5. Jelaskan bagaimana cara mengendalikan emosi marah


INSTRUMEN
PENILAIAN PROSES

HASIL PENGAMATAN
NO PROSES YANG DINILAI KET
YA TDK
A Keterlaksanaan program
1. Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL
2. Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL
3. Metode yang digunakan variatif dan menarik
4. Menggunakan media layanan BK
5. RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan, Kegiatan,
Sumber, Bahan dan Alat, Penilaian
B Kesesuaiaan Program
1. Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik
2. Materi layanan sesuai kebutuhan peserta didik
3. Materi layanan sesuai tugas perkembangan peserta didik
4. Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas
5. Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan
C Perolehan Siswa Pasca Layanan
1. Peserta didik memperoleh pemahaman baru
2. Peserta didik mempunyai perasaan positif
3. Peserta didik berkurang masalahnya
4. Peserta didik terentaskan masalahannya
5. Berkembangnya PTSDL
D Perhatian Peserta Didik
1. Peserta didik antusia mengikuti materi layanan BK
2. Peserta didik aktif bertanya
3. Peserta didik aktif menjawab
4. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan konselor
5. Peserta didik hadir semua
E Ketersediaan sarana prasarana
1. Liquid Cristal Display (LCD) tersedia lengkap
2. Mebeler dan ATK tersedia lengkap
3. Ruangan bersih dan nyaman
4. Instrumen dan Sumber Buku tersedia lengkap
5. Pencahayaan ruangan mencukupi

Anda mungkin juga menyukai