Anda di halaman 1dari 27

SUMBER DATA KEPENDUDUKAN

Dosen Mata Kuliah: Reka Lagora Marsofely, SST.M.Kes.

Disusun Oleh Kelompok 6 :

1.Fadil Berly Afrizal


2.Mela Jumiarti
3.Nova Indriani
4.Nurmahdiyah Merly
5.Rama Putra
6.Shofrotun Khoiriyah
7.Yosep Alqopa Muter A

Jurusan : D4 Promosi Kesehatan


Tingkat : 1B
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Kota
Bengkulu
Tahun Ajaran 2017/2018

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum.wr.wb

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
karinia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas yang guru tugaskan kepada
kami yang Alhamdulillah tepat pada waktunya, yaitu Tugas Makalah Sumber Data
Kependudukan

Dalam menyelesaikan tugas ini penulis banyak mendapatkan hambatan dan


kesulitan, akan tetapi semuanya dapat teratasi berkat usaha dan kesabaran penulis serta
kejasama kelompok kami dan bantuan serta bimbingan dari pihak lain. Oleh sebab itu
penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1.Bunda Reka Lagora Marsofely, SST.M.Ke. Selaku dosen pembimbing

2.Teman-teman kelompok yang telah membantu dan bekerjasama

Besar harapan penulis semoga tulisan Laporan ini bermanfaat bagi pembaca.
Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam tulisan ini dan belum begitu
sempurna karena kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT. semata. Untuk itu penulis
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca, untuk itu kami
ucapkan terima kasih.

Bengkulu, Januari 2018


Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Koleksi data merupakan tahapan dalam proses penelitian yang penting, karena hanya
dengan mendapatkan data yang tepat maka proses penelitian akan berlangsung sampai
peneliti mendapatkan jawaban dari perumusan masalah yang sudah ditetapkan. Data
yang kita cari harus sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan teknik sampling yang
benar, kita sudah mendapatkan strategi dan  prosedur yang akan kita gunakan dalam
mencari data di lapangan. Pada bagian ini, kita akan membahas jenis data apa saja yang
dapat kita pergunakan untuk penelitian kita. Yang pertama ialah data sekunder dan yang
kedua ialah data primer.

Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal
mencari dan mengumpulkan; sedang data primer adalah data yang hanya dapat kita
peroleh dari sumber asli atau pertama. Jika data sekunder dapat kita peroleh dengan
lebih mudah dan cepat karena sudah tersedia, misalnya di perpustakaan, perusahaan-
perusahaan, organisasi-organisasi perdagangan, biro pusat statistik, dan kantor-kantor
pemerintah; maka data primer harus secara langsung kita ambil dari sumber aslinya,
melalui nara sumber yang tepat dan yang kita jadikan responden dalam penelitian kita.

1.2    Tujuan

Meski data sekunder secara fisik sudah tersedia dalam mencari data tersebut  kita tidak
boleh lakukan secara sembarangan. Untuk mendapatkan data yang tepat dan sesuai
dengan tujuan penelitian, kita memerlukan beberapa pertimbangan, diantaranya sebagai
berikut:
a.  Jenis data harus sesuai dengan tujuan penelitian yang sudah kita tentukan
sebelumnya.

b.  Data sekunder yang dibutuhkan bukan menekankan pada jumlah tetapi pada kualitas
dan kesesuaian; oleh karena itu peneliti harus selektif dan hati-hati dalam memilih dan
menggunakannya.

c.   Data sekunder biasanya digunakan sebagai pendukung data primer; oleh karena itu
kadang-kadang kita tidak dapat hanya menggunakan data sekunder sebagai satu-satunya
sumber informasi untuk menyelesaikan masalah penelitian kita.

Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan penting dalam kegiatan penelitian dan
dilakukan setelah peneliti selesai membuat desain penelitian sesuai dengan masalah
yang akan diteliti. Pengambilan data primer dalam survei menggunakan kuesioner.
Secara teori proses pengambilan data memegang peranan penting dalam menentukan
validitas hasil penelitian. Oleh karena itu, dalam teori validitas, hasil riset tidak akan
mempunyai validitas tinggi, jika peneliti melakukan kesalahan dalam pengambilan data
yang secara tekni disebut data collection error. Kesalahan dalam pengambilan data
primer akan berakibat secara langsung dalam hasil analisa yang tidak sesuai dengan
masalah yang akan dijawab sehingga hasil studi akan menghasilkan kesimpulan yang
salah.

Pengambilan data yang dilakukan secara online mengikuti kaidah dan aturan
sesuai dengan penelitian secara tradisional. Perbedaan pokok ialah sarana dan cara
penyampaian kepada responden serta cara mendapatkan responden. Sarana pengambilan
data dilakukan dengan menggunakan komputer yang tersambung dengan Internet atau
disebut Computer Assisted Data Collection (CADAC), cara pengambilan data dengan
menggunakan email dan / atau web site dan cara mendapatkan responden didasarkan
pada alamat email pengguna Internet.Data primer mempunyai pengertian bahwa data
atau informasi tersebut diperoleh dari sumber pertama, yang secara teknis dalam
penelitian disebut responden. Data primer dapat berupa data-data yang bersifat
kuantitatif maupun kualitatif. Perbedaan utama dalam pencarian data primer yang
diambil secara online ialah data primer di Internet tidak terbatas oleh faktor-faktor
geografis sebagaimana data primer yang diambil secara langsung dalam penelitian
lapangan. Karena sifat Internet yang mengglobal, maka peneliti akan mendapatkan dua
hal yang bertolak belakang secara sekaligus, yaitu keuntungan dan kelemahan sifat
tersebut berkaitan dengan cara mengambil data di Internet. Keuntungannya ialah
peneliti akan dapat melakukan pengumpulan data secara cepat, murah dan mendapatkan
banyak pilihan calon responden; sedang kelemahannya ialah jika tidak menggunakan
teknik sampling yang benar, maka responden yang diperoleh tidak akan sesuai dengan
apa yang diinginkan atau tidak sesuai dengan masalah yang sedang dikaji. Persoalan
kedua menyangkut pengguna email di Internet pada umumnya tidak memberikan data
pribadinya sesuai dengan kondisi sebenarnya.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................

DAFTAR ISI ........................................................................................................

BAB I     PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang ..........................................................................................

1.2       Tujuan ......................................................................................................

BAB II    PEMBAHASAN

2.1 Prosedur Pengumpulan Data Kependudukan...................................

2.2  Sumber Data .....................................................................................

2.2.1   Data Sekunder (Secindary Data) ......................................


2.2.2   Data Primer (Primary Data) ..............................................

BAB III    PENUTUP

Kesimpulan dan Saran ..........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

BAB II

PEMBAHASAN

2.1    Prosedur Pengumpulan Data kependudukan

Prosedur pengumpulan data antara lain adalah dengan cara :

1. Wawancara atau interiviu adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh


pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara.
2. Kuesioner atau angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya
atau hal-hal yang diketahui. Dipandang dari cara menjawab kuesioner dapat
dibedakan atas :
3. Observasi adalah cara pengambilan data dengan pengamatan langsung yang
dapat dilakukan dengan menggunakan seluruh alat indera.
a. Kuesioner terbuka : kuesioner yang memberi kesempatan kepada responden
untuk menjawab dengan kalimat sendiri.
b. Kuesioner tertutup : kuesioner tertutup yang sudah disediakan jawbannya
sehingga responden tiggal memilih.

2.2    Sumber Data

Sumber data penelitian terdiri atas sumber data sekunder dan primer data sekunder.

2.2.1   Data Sekunder (Secindary Data)

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti


secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak
lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang
telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang
tidak dipublikasikan.

Data sekunder dapat dipergunakan untuk hal-hal sebagai berikut:

a.  Pemahaman Masalah :Data sekunder dapat digunakan sebagai sarana


pendukung untuk memahami masalah yang akan kita teliti. Sebagai contoh
apabila kita akan melakukan penelitian dalam suatu perusahaan, perusahaan
menyediakan company profile atau data administratif lainnya yang dapat kita
gunakan sebagai pemicu untuk memahami persoalan yang muncul dalam
perusahaan tersebut dan yang akan kita gunakan sebagai masalah penelitian.

b. Penjelasan Masalah: Data sekunder bermanfaat sekali untuk memperjelas


masalah dan menjadi lebih operasional dalam penelitian karena didasarkan pada
data sekunder yang tersedia, kita dapat mengetahui komponen-komponen situasi
lingkungan yang mengelilinginya. Hal ini akan menjadi lebih mudah bagi
peneliti untuk memahami persoalan yang akan diteliti, khususnya mendapatkan
pengertian yang lebih baik mengenai pengalaman-pengalaman yang mirip
dengan persoalan yang akan diteliti

c.   Formulasi Alternative-Alternative Penyelesaian Masalah yang Layak

Sebelum kita mengambil suatu keputusan, kadang kita memerlukan beberapa


alternative lain. Data sekunder akan bermanfaat dalam memunculkan beberapa
alternative lain yang mendukung dalam penyelesaian masalah yang akan diteliti.
Dengan semakin banyaknya informasi yang kita dapatkan, maka peneyelesaian
masalah akan menjadi jauh lebih mudah.

d.  Solusi Masalah: Data sekunder disamping memberi manfaat dalam


membantu mendefinisikan dan mengembangkan masalah, data sekunder juga
kadang dapat memunculkan solusi permasalahan yang ada. Tidak jarang
persoalan yang akan kita teliti akan mendapatkan jawabannya hanya didasarkan
pada data sekunder saja.

Data yang telah terkumpul perlu kita evaluasi terlebih dahulu, khususnya  berkaitan 
dengan kualitas dan kecukupan data. Jika peneliti merasa bahwa kualitas data sudah
dirasakan baik dan jumlah data sudah cukup, maka data tersebut dapat kita gunakan
untuk menjawab masalah yang akan kita teliti.

Tahap terakhir strategi pencarian data ialah menggunakan data tersebut untuk menjawab
masalah yang kita teliti. Jika data dapat digunakan untuk menjawab masalah yang sudah
dirumuskan, maka tindakan selanjutnya ialah menyelesaikan penelitian tersebut. Jika
data tidak dapat digunakan untuk menjawab masalah, maka pencarian data sekunder
harus dilakukan lagi dengan strategi yang sama.

Pengambilan data sekunder tidak boleh dilakukan secara sembarangan, oleh karena itu
kita memerlukan metode tertentu. Cara-cara pengambilan data dapat dilakukan secara
manual, online dan kombinasi manual online

a.   Pencarian Secara Manual


Sampai saat ini masih banyak organisasi, perusahaan, kantor yang tidak
mempunyai data base lengkap yang dapat diakses secara online. Oleh karena itu, kita
masih perlu melakukan pencarian secara manual. Pencarian secara manual bisa menjadi
sulit jika kita tidak tahu metodenya, karena banyaknya data sekunder yang tersedia
dalam suatu organisasi, atau sebaliknya karena sedikitnya data yang ada. Cara yang
paling efisien ialah dengan melihat buku indeks, daftar pustaka, referensi, dan literature
yang sesuai dengan persoalan yang akan diteliti. Data sekunder dari sudut pandang
peneliti dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu data internal__ data yang sudah
tersedia di lapangan; dan data eksternal__ data yang dapat diperoleh dari berbagai
sumber lain.

1. Lokasi Internal: Lokasi internal dapat dibagi dua sebagai sumber informasi yang
berasal dari database khusus dan database umum. Data base khusus biasanya
berisi informasi penting perusahaan yang biasanyan dirahasiakan dan tidak
disediakan untuk umum, misalnya, data akutansi, keuangan, sdm, data penjualan
dan informasi penting lainnya yang hanya boleh diketahui oleh orang-orang
tertentu di perusahaan tersebut. Data jenis ini akan banyak membantu dalam
mendeteksi dan memberikan pemecahan terhadap masalah yang akan kita teliti
di perusahaan tersebut. Data ini diperoleh dari luar perusahaan biasanya
berbentuk dokumen-dokumen peraturan pemerintah mengenai perdagangan,
berita, jurnal perusahaan, profil perusahaan dan data-data umum lainnya.
2. Lokasi Eksternal: Data eksternal dapat dicari dengan mudah karena biasanya
data ini tersimpan di perpustakaan umum, perpustakaan kantor-kantor
pemerintah atau swasta dan universitas, biro pusat statistik dan asosiasi
perdagangan,  dan biasanya sudah dalam bentuk standar yang mudah dibaca,
seperti petunjuk penelitian, daftar pustaka, ensiklopedi, kamus, buku indeks,
buku data statistik dan buku-buku sejenis lainnya.

b.   Pencarian Secara Online

Dengan berkembangnya teknologi Internet maka munculah banyak data base


yang menjual berbagai informasi bisnis maupun non-bisnis. Data base ini dikelola oleh
sejumlah perusahaan jasa yang menyediakan informasi dan data untuk kepentingan
bisinis maupun non-bisnis. Tujuannya ialah untuk memudahkan perusahaan, peneliti
dan pengguna lainnya dalam mencari data.

Kriteria Dalam Mengevaluasi Data Sekunder

Ketepatan memilih data sekunder dapat dievaluasi dengan kriteria sebagai berikut:

o Waktu Keberlakuan: Apakah data mempunyai keberlakuan waktu? Apakah data


dapat kita peroleh pada saat diutuhkan. Jika saat dibutuhkan data tidak tersedia atau
sudah kedaluwarsa, maka sebaiknya jangan digunakan lagi untuk penelitian kita.
o Kesesuaian: Apakah data sesuai dengan kebutuhan kita? Kesesuaian
berhubungan dengan kemampuan data untuk digunakan menjawab masalah yang
sedang diteliti.
o Ketepatan: Apakah kita dapat mengetahui sumber-sumber kesalahan yang dapat
mempengaruhi ketepatan data, misalnya apakah sumber data dapat dipercaya?
Bagaimana data tersebut dikumpulkan atau metode apa yang digunakan untuk
mengumpulkan data tersebut?
o Biaya: Berapa besar biaya untuk mendapatkan data sekunder tersebut? Jika
biaya jauh lebih dari manfaatnya, sebaiknya kita tidak perlu menggunaknnya.

2.2.2   Data Primer (Primary Data)

Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak
melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara
individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau
kegiatan, dan hasil pengujian. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data primer
yaitu : (1) metode survei dan (2) metode observasi.

Metode Survei (Survey Methods)

o Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang menggunakan


pertanyaan lisan dan tertulis.
o Metode ini memerlukan adanya kontak atau hubungan antara peneliti dengan
subjek (responden) penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan.
o Data yang diperoleh sebagian besar merupakan data deskriptif, akan tatapi
pengumpulan data dapat dirancang untuk menjelesakan sebab akibat atau
mengungkapkan ide-ide.
o Umumnya digunakan untuk mengumpulkan data yang sama dari banyak subjek.
o Teknik yang digunakan adalah (1) wawancara, dan (2) kuesioner.

Wawancara (Interview)

o Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei yang


menggunakan pertanyaan secara lisan kepada responden atau subjek penelitian.
o Teknik wawancara dilakukan jika peneliti memerlukan komunikasi atau
hubungan dengan responden.
o Data yang dikumpulkan umumnya berupa masalah tertentu yang bersifat
kompleks, sensitif atau kontroversial, sehingga kemungkinan jika dilakukan dengan
kuesioner akan kurang memperoleh tanggapan responden.
o Teknik ini terutama untuk responden yang tidak dapat membaca-menulis atau
sejenis pertanyaan yang memerlukan penjelasan dari pewawancara atau
memerlukan penerjemahan.
o Teknik wawancara dapat dilakukan dengan (1) melalui tatap muka dan (2)
melalui telepon.

Wawancara Tatap Muka (Personal atau Face-to-face Interviews)

Kelebihan teknik wawancara melalui tatap muka daripada melalui telepon atau pun
kuesioner :

o Memungkinkan untuk mengajukan banyak pertanyaan yang memerlukan waktu


yang panjang.
o Memungkinkan bagi pewawancara untuk memahami kompleksitas masalah dan
menjelaskan maksud penelitian kepada responden.
o Partisipasi responden lebih tinggi dibandingkan teknik kuesioner.

Kelemahannya :

o Kemungkinan jawaban responden bias karena terpengaruh pewawancara.


o Memerlukan banyak biaya dan tenaga jika jumlah responden relatif banyak dan
lokasi wawancara secara geografis terpencar.

Wawancara dengan Telepon (Telephone Interviews)

Kelebihan teknik ini dibandingkan tatap muka :

o Dapat menjangkau responden yang letak geografisnya terpencar.


o Biaya lebih murah dan tenaga yang diperlukan relatif sedikit serta waktu yang
diperlukan lebih cepat.

Kelemahannya :

o Pewancara tidak dapat mengamati ekspresi responden yang pada kondisi tertentu
diperlukan untuk menyakinkan apakah responden menjawab sesuai dengan fakta.
o Ada kemungkinan diputuskan sewaktu-waktu jika responden keberatan untuk
menjawab pertanyaan.
o Tidak semua responden mempunyai telepon
o Terbatasnya jumlah dan waktu untuk pertanyaan.
o Teknik ini dapat dibantu dengan komputer untuk mencatat jawaban responden
da secara otomatis jawaban responden akan disimpan dalam memori komputer.
Computer-Asisted Telephone Interviewing umumnya memerlukan jawaban
responden yang terstruktur berdasarkan program tertentu.

Kuesioner (Questionnaires)

Teknik ini memberikan tanggungjawab kepada responden untuk membaca dan


menjawab pertanyaan. Kuesioner dapat didistribusikan dengan berbagai cara, antara lain
: secara langsung disampaikan oleh peneliti, dikirim bersama paket atau majalah,
diletakkan di tempat-tempat ramai, melalui pos faksimile atau komputer.

Survei memerlukan data primer dengan menggunakan kuesioner sebagai sarana


pengambilan datanya. Jika dilakukan secara online melalui Internet, ada teknik-teknik
yang berbeda dengan cara pengambilan data secara manual. Tulisan ini akan membahas
strategi dan teknik dalam mencari dan mengumpulkan data primer di Internet, etika
pencarian data, sumber-sumber data primer, validasi data, kendala dan solusi serta
pertimbangan-pertimbangan lainnya.

Kuesioner secara Personal (Personally Administered Quistionnaires)

Jika lokasi antar responden relatif berdekatan seperti dalam satu perusahaan, maka
teknik merupakan cara yang sesuai. Teknik ini seperti halnya wawancara tatap muka,
biayanya relatif mahal jika jumlah responden relatif banyak dan letak geografisnya
terpencar.

Kuesioner Lewat Pos (Mail Quistionnaires)

o Kusioner yang diajukan kepada responden dan  jawabannya  dikirim  lewat pos.
o Memungkinkan peneliti memperoleh jawaban dari responden yang terpencar
letak geografisnya.
o Jumlah pertanyaan yang diajukan relatif banyak yang tidak efisien jika diajukan
melalu telepon.
o Kelemahan utama teknik ini adalah responden tidak mengembalikan kembali
kuesioner.
o Teknik ini memiliki tingkat tanggapan (respon rate) yang paling rendah
dibandingkan teknik pengumpulan data primer lainnya.
o Kemungkinan jawaban responden tidak sesuai dengan konteks pertanyaan.

Metode Observasi (Observation Methods)


Metode observasi adalah peroses pencatatan pola perilaku subyek (orang),
objek (benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan  atau
komunikasi dengan individu-individu yang diteliti.

Kelebihan metode ini dibandingkan metode survei adalah data yang


dikumpulkan umumnya tidak terdistorsi, lebih akurat dan bebas dari response bias.
Metode ini menghasilkan data yang lebih rinci mengenai perilaku (subjek), benda atau
kejadian (objek).
Tipe-tipe Observasi

Ada beberapa jenis subyek, obyek dan kejadian yang dapat diobservasi oleh peneliti,
antara lain: perilaku fisik, perilaku verbal, perilaku ekspresif, benda fisik atau kejadian-
kejadian yang rutin dan temporal.

Teknik observasi dalam penelitian bisnis dapat dilakukan dengan observasi langsung
oleh peneliti atau dengan bantuan peralatan mekanik. Tipe observasi yang diiakukan
langsung oleh peneliti dinamakan observasi langsung (direct observation), terutama
untuk subyek atau obyek penelitian yang sulit diprediksi. Teknik observasi yang
dilakukan dengan bantuan peralatan mekanik, antara lain: kamera foto,video, mesin
penghitung disebut observasi mekanik (mechanical observation). Observasi mekanik
umumnya diterapkan pada penelitian terhadap perilaku atau kejadian yang bersifat rutin,
berulang-ulang dan telah terprogram sebelumnya.

Teknik observasi langsung dan observasi mekanik dapat dilakukan tanpa sepengetahuan
subyek yang diteliti (hidden observation) atau dengan sepengetahuan
responden (visible observation). Observasi yang dilakukan tanpa sepengetahuan
responden dimaksudkan agar perilaku atau kejadian yang diamati dapat berlangsung
wajar atau aiami dan untuk menghindari kemungkinan perilaku reaktif dari subyek yang
diteliti. Penggunaan teknik hidden observation (disebut juga unobstrusive observation)
diharapkan dapat meminimalkan kemungkinan terjadinya respondent error. Meskipun
sebagian besar teknik observasi diterapkan pada setting lingkungan yang dialami,
peneliti dapat juga melakukan observasi pada setting artifisial (contrived
observation). Observasi pada setting lingkungan buatan umumnya diterapkan pada
penelitian yang bertujuan menguji hipotesis.

Observasi Langsung (Direct Observation)

Penggunaan teknik observasi langsung memungkinkan bagi peneliti untuk


mengumpulkan data mengenai perilaku dan kejadian secara detail. Peneliti dalam
observasi langsung tidak berusaha untuk memanipulasi kejadian yang diamati.
Pengamat hanya mencatat apa yang terjadi sehingga mempunyai peran yang pasif.
Banyak tipe data yang dikumpulkan melalui teknik observasi langsung ini hasilnya
lebih akurat dan memerlukan biaya yang relatif lebih ekonomis dibandingkan dengan
teknik wawancara atau pertanyaan yang digunakan dalam metode survei. Data yang
diperoleh melalui observasi langsung kadang digunakan untuk melengkapi data yang
diperoleh melalui wawancara atau kuesioner.

Teknik observasi langsung, meskipun tidak memerlukan komunikasi dengan responder,


tidak bebeas dari kemungkinan kesalahan. Data yang dikumpulkan melalui teknik ini
kadang dipengaruhi oleh subyektivitas pengamat dalam menginterpretasikan perilaku
atau kejadian selama proses observasi. Metode observasi pada penelitian terhadap
perilaku lebih menekankan pada respon subyek secara nonverbal dibandingkan dengan
metode survei yang lebih menekankan pada respon subyek secara verbal. Respon
nonverbal atau perilaku ekspresi yang umumnya dilakukan dalam komunikasi, antara
lain: mengangguk, tersenyum, mengernyitkan alis mats, dan ekspresi wajah yang lain
atau bahasa tubuh (isyarat). Observasi terhadap perilaku ekspresi atau komunikasi
nonverbal yang lain Bering menghasilkan interpretasi yang keliru. Misal, pengamat
kemungkinan menginterpretasikan bahwa tersenyum atau tertawa merupakan ekspresi
dari kegembiraan seseorang.

Observasi Terhadap Perilaku dan Lingkungan Sosial

Tujuan observasi dalam banyak hal adalah untuk memahami perilaku dan kejadian-
kejadian dalam lingkungan sosial. Ada dua teknik observasi yang dapat digunakan pada
penelitian terhadap lingkungan sosial, yaitu: (1) partisipant observation dan (2)
nonpartisipant observation.

Partisipant Observation

Peneliti melakukan observasi dengan cars melibatkan diri atau menjadi bagian dari
lingkungan sosial atau organisasi yang diamati. Peneliti melalui teknik ini dapat
memperoleh data yang relatif lebih banyak dan akurat, karena peneliti dapat secara
langsung mengamati perilaku dan kejadiankejadian dalam lingkungan sosial yang
diteliti. Kehadiran peneliti kemungkinan dapat diketahui atau tidak diketahui oleh
lingkungan sosial yang diamati. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data
adalah kombinasi antara observasi langsung dan wawancara secara formal dan
nonformal.

Nonpartisipant observation

Peneliti dapat melakukan observasi sebagai pengumpul data tanpa melibatkan diri atau
menjadi bagian dari lingkungan sosial atau organisasi yang diamati. Misal, seorang
peneliti dapat berada di sudut ruangan suatu kantor untuk melihat dan mencatat
bagaimana seorang manajer menggunakan waktunya. Kegiatan ini umumnya
memerlukan waktu yang relatif lama, apalagi jika manajer yang diamati jumlahnya
relatif banyak.

Content Analysis

Content analysis merupakan metode pengumpulan data penelitian melalui teknik


observasi dan analisis terhadap isi atau pesan dari suatu dokumen (antara lain berupa :
iklan, kontrak kerja, laporan, notulen rapat, surat, jurnal majalah atau surat kabar).

Tujuan content analysis adalah melakukan identifikasi terhadap karakteristikl atau


informasi spesipik yang terdapat pada suatu dokumen untuk menghasilkan deskripsi
yang objektif dan sistematik.

Observasi Mekanik

Observasi mekanik adalah observasi yang menggunakan bantuan mesin. Observasi


mekanik dalam penelitian bisnis digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi reaksi
fisik atau bagian tubuh manusia.

Ada empat macam peralatan mekanik yang digunakan, yaitu (1) pengukur pergerakan
mata (eye-tracking monitors), (2) pengukur pergerakan biji atau manik mata
(pupilometers), (3) pengukur reaksi kulit (psychogalvanometer), dan (4) pengukur
perubahan suara (voice pitch analyzers).
Pengambilan data yang dilakukan secara online mengikuti kaidah dan aturan sesuai
dengan penelitian secara tradisional. Perbedaan pokok ialah sarana dan cara
penyampaian kepada responden serta cara mendapatkan responden. Sarana pengambilan
data dilakukan dengan menggunakan komputer yang tersambung dengan Internet atau
disebut Computer Assisted Data Collection (CADAC), cara pengambilan data dengan
menggunakan email dan / atau web site dan cara mendapatkan responden didasarkan
pada alamat email pengguna Internet.

Data primer mempunyai pengertian bahwa data atau informasi tersebut diperoleh dari
sumber pertama, yang secara teknis dalam penelitian disebut responden. Data primer
dapat berupa data-data yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Perbedaan utama
dalam pencarian data primer yang diambil secara online ialah data primer di Internet
tidak terbatas oleh faktor-faktor geografis sebagaimana data primer yang diambil secara
langsung dalam penelitian lapangan. Karena sifat Internet yang mengglobal, maka
peneliti akan mendapatkan dua hal yang bertolak belakang secara sekaligus, yaitu
keuntungan dan kelemahan sifat tersebut berkaitan dengan cara mengambil data di
Internet. Keuntungannya ialah peneliti akan dapat melakukan pengumpulan data secara
cepat, murah dan mendapatkan banyak pilihan calon responden; sedang kelemahannya
ialah jika tidak menggunakan teknik sampling yang benar, maka responden yang
diperoleh tidak akan sesuai dengan apa yang diinginkan atau tidak sesuai dengan
masalah yang sedang dikaji. Persoalan kedua menyangkut pengguna email di Internet
pada umumnya tidak memberikan data pribadinya sesuai dengan kondisi sebenarnya.

Computer Assisted Data Collection (CADAC)

CADAC mulai popular mengganti fungsi kertas dan pena dalam proses pengambilan
data sejak tahun 1990-an bersamaan dengan berkembangnya teknologi World Wide
Web yang mengubah tampilan fisik Internet di layar monitor komputer. CADAC
merupakan instilah umum yang digunakan secara internasional dan mencakup beberapa
model pengambilan data dengan alat bantu komputer sbb:

o CAPI (Computer Assisted Personal Interviewing)


o CASI (Computer Assisted Self Interviewing); CSAQ (Computerized Self-
Administered Questionnaire)
o CASI atau CASIIP (computer assisted self-interviewing with interviewer
present). CASI-V (question text on screen: visual). CASI-A (text on screen and on
audio)
o DBM (Disk by Mail) dan EMS (Electronic Mail Survey)
o CAPAR (Computer Assisted Panel Research), Teleinterview, (Electronic
diaries)
o TDE (Touchtone Data Entry), VR (Voice Recognition), ASR (Automatic
Speech Recognition)

CAPI (Computer Assisted Personal Interviewing): Sesuai dengan namanya CAPI


digunakan untuk melakukan interview dengan cara pewawancara mengunjungi
responden dengan menggunakan komputer notebook untuk melakukan wawancara tatap
muka dengan responden. Setelah selesai wawancara, maka data yang meliputi hasil
wawancara dan data profil reponden dikirim ke komputer sentral melalui email.

CASI (Computer Assisted Self Interviewing); CSAQ (Computerized Self-Administered


Questionnaire): CASI mempunyai ciri responden melakukan wawancara tanpa
didampingi pewawancara. Pertanyaan dibaca melalui layar monitor dan dijawab oleh
responden kemudian jawaban dikirim melalui alamat yang sudah tersedia. Jika
dilakukan melalui email biasanya responden tinggal menekan tombol reply saja. .

Bentuk lain CASI ialah CAPI dimana pewawancara memberikan komputer pada
responden sambil memandu jalannya wawancara. Model seperti ini disebut dengan
CASI-IP, dimana IP merupakan singkatan dari interviewer present.

DBM (Disk by Mail) dan EMS (Electronic Mail Survey): DBM merupakan bentuk
program survei dalam disket yang berisi program wawancara yang dikirimkan ke
responden. Kemudian responden menjalankan programnya ke komputernya sendiri
kemudian mengembalikannya kepada peneliti setelah semua pertanyaan dijawab. Pada
EMS survei dikirim dengan menggunakan email melalui jaringan komputer, system
email tertentu, dan bulletin boards. Pada umumnya responden diminta berpartisipasi
dalam survei ini, jika yang bersangkutan bersedia mereka diminta menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang sudah tersedia melalui email.

CAPAR (Computer Assisted Panel Research), Teleinterview, (Electronic diaries):


Dalam model ini, teleinterview merupakan wawancara dilakukan sendiri tanpa
kehadiran pewawancara. Sedang CAPAR responden diminta mengisi kuesioner
elektronik. Peneliti mengirimkan komputer kepada para responden kemudian komputer
komputer tersebut dihubungkan ke jaringan dengan menggunakan modem. Pada tele-
interview populasi tidak terbatas pada pengguna Internet; sedang pada CAPAR
responden dipilih yang mempunyai akses ke Internet sehingga sedikit membatasi
pemilihan responden.

TDE (Touchtone Data Entry), VR (Voice Recognition), ASR (Automatic Speech


Recognition): TDE, VR dan ASR merupakan bentuk aplikasi spesifik dari CASI. Pada
TDE seorang responden dipanggil oleh satu komputer, pertanyaan-pertanyaan
dibacakan oleh suara komputer, kemudian responden diminta menjawab dengan cara
menekan tombol keyboard yang sesuai. Pada model VC responden hanya diwajibkan
menjawab dengan ‘ya’ atau ‘tidak’ secara lisan. Pada ASR jawaban lebih kompleks
responden tidak hanya menjawab dengan menggunakan kata ‘ya’ atau ‘tidak’.

Cara Email Bekerja

Email merupakan fasilitas yang paling banyak dipakai di Internet. Apa-apa yang dapat
dikirim melalui email selain teks diantaranya ialah file-file biner, seperti gambar, video,
suara dan file-file yang dapat dijalankan berupa aplikasi tertentu. Email dikirim melalui
Internet sebagaimana data dikirimkan, yaitu isi email dipecah-pecah dalam bentuk
paket-paket yang lebih kecil oleh protokol TCP, kemudian protokol IP mengirimkan
semua paket ke lokasi tujuan. Ketika sampai ke tujuan TCP menggabung lagi semua
paket menjadi satu bagian seperti semula sehingga ketika dibuka di komputer kita email
sudah dapat dibaca secara utuh. Perjalanan email di Internet cukup berliku-liku mulai
dari komputer pengirim untuk sampai ke komputer tujuan. Email tersebut harus melalui
sederetan jaringan yang kadang masing-masing jaringan mempunyai format email yang
berbeda-beda. Agar email tidak menjadi rusak maka gateway bertugas untuk
menterjemahkan format –format email yang berbeda-beda dari satu jaringan ke jaringan
lainnya sehingga email dapat melewati berbagai jaringan dengan aman sampai ke
komputer yang dituju.

Mencermati cara kerja email yang demikian itu, maka penelitian yang menggunakan
email sebaiknya mengikuti cara kerja tersebut. Sebaiknya jangan mengirimkan data
yang besar. Data yang besar lebih baik dipecah-pecah ke dalam sub-data yang lebih
kecil. Data yang berlebihan kemungkinan tidak akan dapat sampai ke tempat tujuan atau
bahkan rusak.

Cara World Wide Web (WWW) Bekerja

World Wide Web atau disingkat dengan WWW merupakan teknologi yang berkembang
dengan pesat dan inovatif. Karena teknologi tersebut, maka para penggunjung dunia
Internet dapat melihat halaman-halaman yang berisi teks, grafik, suara dan video yang
berisi gambar bergerak. Untuk berpindah dari satu halaman ke halaman lainnya kita
dapat menggunakan sarana penghubung yang disebut hypertext links. Bahasa yang
memungkinkan kita dapat menggunakan sarana penghubung tersebut dan melihat-lihat
halaman-halaman di Web ialah Hypertext Markup Language atau yang popular disebut
HTML.

Agar peneliti dapat mencari lokasi halaman Web tertentu, maka yang bersangkutan
harus mengaktifkan browser di layar monitor kemudian menuliskan alamat atau lokasi
dimana halaman-halaman yang akan kita cari tersebut berada. Nama lokasi Web
tersebut disebut sebagai URL atau Uniform Resource Locator. Sarana yang
memungkinkan terjadi komunikasi antara Web browser yang mengirimkan URL
tertentu dengan Web server ialah Hypertext Transfer Protocol atau HTTP. Oleh karena
itu setiap penulisan lokasi Web tertentu harus dimulai dengan kata ‘http’. Ketika server
menemukan halaman utama suatu situs, dokumen atau objek yang dicari maka server
yang bersangkutan kemudian mengirimkan kembali halaman utama suatu situs,
dokumen atau objek yang diminta tersebut ke browser klien dan memunculkan ke layar
monitor komputer peminta.

Cara Mengumpulkan Data Online Secara Umum

Ada dua cara untuk mengumpulkan data primer melalui Internet:

1. pertama melalui web site

2. kedua melalui email.

Jika kita menggunakan web site sebagai media penempatan kuesioner maka strateginya
ialah:

1. Umumkan alamat web site dimana kita menempatkan kuesioner yang akan digunakan
untuk memperoleh data primer melalui web site atau portal yang sudah popular,
misalnya http://www.detik.com, http://www.kompas.com dan sejenisnya

2. Pengumuman dapat berupa banner atau teks yang berisi link ke alamat web site
dimana studi sedang dilaksanakan, sehingga pengunjung situs tersebut dapat secara
langsung membuka kuesioner dengan cara memilih link yang ada pada banner atau teks
tersebut.

3. Pengumuman dapat juga dilakukan dengan cara memberikan undangan kepada


responden yang memenuhi criteria sebagaimana sudah ditetapkan melalui email. Dalam
email tersebut berisi undangan singkat yang menjelaskan tujuan penelitian, cara
pengisian kuesioner dan alamat web site dimana penelitian sedang dilaksanakan dan
jika diperlukan password untuk mengakses kuesioner yang akan diisi oleh para
responden.

Jika kita menggunakan email sebagai sarana penelitian yang sedang dilaksanakan, maka
strateginya ialah:

1.   Kirimkan email kepada para responden yang sudah ditetapkan sebelumnya.


2.   Lampirkan kuesioner pada email yang dapat berupa file dokumen atau pdf pada
attachment atau jika dalam format HTML dapat langsung sebagai isi email itu sendiri.

3. Dalam email tersebut sebaiknya ditulis tujuan penelitian, cara mengisi kuesioner dan
cara mengirimkan kembali kuesioner yang ada dalam email tersebut.

Netiquette dalam Dunia Maya

Dalam dunia Internet atau yang dikenal dengan istilah dunia maya (virtual world)
terdapat aturan yang disebut Netiquette yang berupa kebiasaan-kebiasaan, konvensi,
praktik-praktik yang sama dan harapan-harapan tertentu; oleh karena itu jika kita ingin
berhasil dalam pencarian data primer ini sebaiknya kita ikuti aturan-aturan yang berlaku
di dunia maya. Pemahaman akan aturan-aturan yang berlaku tersebut akan menolong
mempercepat dalam pencarian data yang kita butuhkan. Beberapa konvensi dalam dunia
maya diantaranya ialah:

o Jangan mengirim email sampah (bulk mail) karena itu akan mengganggu privasi
orang lain dan membuat si penerima mengeluarkan biaya untuk membuka email-
email tersebut.
o Jangan membanjiri alamat email orang lain dengan menggunakan teknik email
spam karena akan merusak server milik orang lain
o Jangan menulis email dengan menggunakan huruf besar semua karena itu tidak
sopan
o Mintalah infromasi yang hanya sesuai dengan kelompok yang dituju, jika yang
dituju merupakan kelompok kepentingan (usenet interest groups)
o Kirimlah informasi sesingkat mungkin antara satu atau dua halaman saja.
o Informasikan mengenai penelitian yang sedang dilaksanakan kepada para
pemberi informasi yang kita butuhkan.

Sumber-Sumber Mendapatkan Alamat Email Calon Responden


Dimana kita dapat mengirimkan email kepada calon responden yang akan kita mintai
informasi? Berikut ini adalah tempat-tempat para pengunjung Internet (netter)
melakukan komunikasi atau berkumpul secara maya.

1. Usenet News Groups: News Groups merupakan tempat dimana pesan-pesan atau
berita ditempatkan dan para netter mengunjungi alamat tersebut untuk membaca pesan
atau berita yang sudah dipasang dengan topik-topik tertentu.

2. Mailing Lists: mailing lists berfungsi mirip dengan news groups perbedaannya ialah
jika pada news groups pesan atau berita dibaca di alamat web tertentu, maka dalam
mailing lists pesan atau berita dengan topik tertentu dikirimkan melalui email.

3. Web Forums: merupakan tempat dimana para netter berkomunikasi berkaitan satu
dengan lain dan difasilitasi oleh situs-situs tertentu, misalnya yahoo

4. Interest Groups: merupakan kelompok-kelompok kepentingan orang-orang yang


mempunyai kepentingan sama. Misalnya Yahoo Groups (http://groups.yahoo.com),
Google Groups (http://groups.google.com)

5. Pengunjung tetap situs-situs tertentu: ada orang-orang tertentu yang selalu secara
tetap mengunjungi situs-situs tertentu, misalnya situs
berita http://www.detik.com; http://www.kompas.com. Para pengunjung tetap ini
biasanya akan menjadi member pada situs-situs tersebut.

6. Server-server lokal dimana alamat situs dan email disimpan

Dalam mencari alamat email tersebut tentunya tidak semudah yang kita bayangkan, oleh
karena itu kita perlu menggunakan metode tertentu. Metode ini sama dengan metode
pencarian data sekunder di Internet sebagaimana tertulis di bagian ke lima buku ini.
Metode dapat berupa metode tradisional seperti penggunaan FTP, Gopher, Telnet, Wais
atau menggunakan piranti canggih seperti Search Tools dalam World Wide Web,
misalnya pada http://www.google.com yang merupakan search tool yang paling banyak
informasinya sampai dengan artikel ini ditulis terdapat 4,285,199,774 halaman situs di
seluruh dunia.

Pertimbangan Umum Dalam Mencari Data Primer / Informasi di Internet

Agar kita dapat memperoleh data atau informasi yang berkualitas, maka kita perlu
melakukan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

o Sumber data atau informasi harus dapat dipercaya asalnya


o Kejelasan orang yang memberikan informasi terutama kredibilitas pemberi
informasi
o Tujuan pemberian informasi jelas dan obyektif tidak disertai dengan
kepentingan-kepentingan tertentu, misalnya kepentingan politik atau bisnis
o Ada kecocokan antara tujuan penelitian dan data yang diperoleh dan umur data
tidak kedaluwarsa.
o Pertimbangkan tingkat response (response rate) para responden. Hasil penelitian
akan semakin baik jika tingkat response tinggi. Jika tingkat response rendah, hasil
penelitian akan mempunyai kesalahan dengan apa yang disebut sebagai kesalahan
yang disebabkan karena tidak adanya jawaban (no response error). Untuk
mensiasati masalah ini, penelitian bisnis biasanya memberikan insentif dalam
bentuk undian berhadiah bagi para responden yang bersedia menjadi respondennya.
o Gunakan teknik sampling yang benar sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam
dunia penelitian.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan penting dalam kegiatan penelitian dan
dilakukan setelah peneliti selesai membuat desain penelitian sesuai dengan masalah
yang akan diteliti. Pengambilan data primer dalam survei menggunakan kuesioner.
Secara teori proses pengambilan data memegang peranan penting dalam menentukan
validitas hasil penelitian. Oleh karena itu, dalam teori validitas, hasil riset tidak akan
mempunyai validitas tinggi, jika peneliti melakukan kesalahan dalam pengambilan data
yang secara tekni disebut data collection error. Kesalahan dalam pengambilan data
primer akan berakibat secara langsung dalam hasil analisa yang tidak sesuai dengan
masalah yang akan dijawab sehingga hasil studi akan menghasilkan kesimpulan yang
salah.

Sebelum kita mengambil suatu keputusan, kadang kita memerlukan beberapa alternative
lain. Data sekunder akan bermanfaat dalam memunculkan beberapa alternative lain
yang mendukung dalam penyelesaian masalah yang akan diteliti. Dengan semakin
banyaknya informasi yang kita dapatkan, maka peneyelesaian masalah akan menjadi
jauh lebih mudah.

Data sekunder disamping memberi manfaat dalam membantu mendefinisikan dan


mengembangkan masalah, data sekunder juga kadang dapat memunculkan solusi
permasalahan yang ada. Tidak jarang persoalan yang akan kita teliti akan mendapatkan
jawabannya hanya didasarkan pada data sekunder saja.

Adapun perbedaan yang dapat saya simpulkan dari data primer dengan data sekunder
adalah :

Data primer :merupakan data yang dikumpulkan oleh perusahaan

Contoh: periset pemasaran perusahaan melakukan survei pelanggan

Data sekunder: Data sekunder dikumpulkan oleh orang lain dan disediakan untuk
perusahaan

Contoh: data sekunder tersedia dalam bentuk database komersial yang disediakan oleh
jasa database dengan bayaran

secara ringkas, jenis dan sumber data disajikan pada bagan berikut

Anda mungkin juga menyukai