Anda di halaman 1dari 6

A.

Hubungan Tasawuf dengan Ilmu Kalam

Dalam islam terdapat istilah ilmu tentang taswuf dan ilmu kalam. Keduanya
tentu sama-sama membahas mengenai masalah agama dan masalah ketuhanan.
Tujuan Penciptaan Manusia , Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan
Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia tentunya juga menjadi
bagian dari pembahasan tersebut. Kedua ilmu ini tentu saja dapat digunakan selagi
tidak bertentangan dengan rukun iman, rukun islam, dan fungsi agama islam. Untuk
itu akan dibahas terleih dahulu mengenai ilmu kalam, tasawuf, dan dicari hubungan
atau benang merahnya tentang kedua hal tersebut.

B. Pengertian dan Jenis Ilmu Kalam

Dalam istilah bahasa Arab, ilmu kalam berarti disiplin ilmu tentang dasar-dasar
pengetahuan atau filsafat. Istilah ini juga berkaitan dengan persoalan Teologi dalam
Islam. Teologi sendiri adalah dasar-dasar ajaran islam yang berkaitan dengan
Eksistensi Ketuhanan dan Kekuasaan Yang Maha Pencipta. Seorang yang
cendekiawan islam sering disebut dengan istilah mutakallim atau berarti seorang
ahli teologi. Ilmu tentang teologi sangat kental dengan penggunaan rasional, logika,
dan hukum-hukum berpikir yang valid. Artinya, teologi memang membuktikan
tentang Eksistensi Ketuhanan dan segala semesta dengan pembuktian yang ilmiah
dan dapat dipertanggungjawabkan. Tentu, akhirnya bukan malah justru menjauh dari
keesaan Allah, melainkan semakin memperkuat dan membuktikan.

Jenis-jenis ilmu kalam dapat dijabarkan dalam 3 jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Tauhid
Ilmu tauhid adalah ilmu yang membahas tentang wujud Allah, sifat Allah,
dan membongkar dalil- dalil yang membuktikan adanya Zat Yang Maha untuk
Mewujudkan Segala Sesuatu. Pembahasan ilmu tauhid berkenaan dengan
keesaan Allah dan akidah yang utama bagi setiap manusia, khususnya
muslim.
2. Aqa’id
Ilmu Aqa’d membahas tentang kepercayaan dalam hati atau pandangan yang
berdasarkan kepada jiwa manusia dan diyakini kebenarannya. Jika sudah
tertancap maka tidak akan bisa atau mudah untuk dilepaskan.
3. Ushuludin
Ilmu ushuludin atau ilmu tentang agama, adalah ilmu yang membahas tentang
prinsip dasar agama dengan berdasarkan kepada hukum logika. Objek utama
dari ilmu ini adalah dasar agama yang menjadi masalah utama dalam islam.
C. Ilmu Kalam Menurut Para Ilmuwan Islam

Mengenai ilmu kalam, ternyata para ilmuwan islam memiliki pendapat dan
pengertian sendiri. Berikut adalah pengertian ilmu kalam menurut para ilmuwan
islam.

1. Muhammad Abduh
Ilmu kalam ialah ilmu mengenai alasan tentang mempertahankan kepercayaan
atau keimanan dengan dalil pikiran dan berisibantahan terhadap orang yang
menyimpang dari kepercayaan ahli sunnah.
2. Ibnu Khladun
Menurut Ibnu Khaldun ilmu kalam adalah ilmu yang membahas tentang
wujud Allah dan sifat wajib yang ada pada-Nya. Sifa-sifat yang jaiz yang
sifatkan bagi-Nya dan sifat yang tidak ada bagi-Nya. Selain itu, ilmu kalam
juga memberikan pembahasan tentang rasul-rasul Allah untuk menetapkan
kebenaran risalah/perjalanannya, apa yang wajib ada, hal-hal yang jaiz dan
dihubungkan dengan diri mereka.
3. Al Farabi
Ilmu Kalam menurut Al Farabi adalah membahas zat dan sifat Allah serta
seluruh eksitensi yang mungkin. Berkenaan pula dengan masalah dunia
hingga masalah keakhiratan yang berlandaskan informasi wahyu Allah.
D. Pengertian dan Pembahasan Tasawuf

Ilmu tasawuf berasal dari para kaum sufi yang artinya suci. Tasawuf berasal
dari para sufi yang senantiasa menghubungkan ajaran agama dengan perasaan cinta,
kasih, dan kemurnian jiwa. Untuk itu, bagi sufi atau ajaran tasawuf dalam hidup yang
benar-benar dibutuhkan adalah kemurnian hati dan kesucian jiwa yang dapat
menghubungkan antara manusia dengan Sang Maha Pencipta. Ajaran tasawuf sangat
tidak ingin manusia berhati kotor dan rusak karena hal tersebut yang dapat
menghalangi manusia untuk dapat menjalin dan mengarah antara manusia dan Tuhan.
Ajaran tasawuf sendiri menekankan kepada cara-cara mengembangkan rohani dan
jiwa manusia agar dapat mendekatkan diri kepada Allah. Dalam tingkatan tertentu
yaitu tingkatan makrifat yang berarti telah bersatunya jiwa manusia dengan Allah.
Itulah yang menjadi tujuan dan pencapaian tertinggi dari ajaran tasawuf. Ajaran
Tasawuf sendiri mengedepankan kedisiplinan dalam beribadah, konsentrasi terhadap
tujuan hidup menuju kepada Allah, serta membebaskan diri dan keterikatan manusia
dengan kehidupan duniawi. Tasawuf sendiri tidak mengajarkan manusia untuk
memiliki ketamakan kepada harta dan kecintaan duniawi yang berlebih. Dunia yang
ada ini tentu adalah fana sedangkan yang sejati adalah kembalinya manusia kepada
Tuhan. Bahkan yang paling penting adalah mendapatkan keridhoan dan kecintaan
Allah, karena bagi tasawuf itulah hal penting diatas segala-galanya.

E. Hubungan Tasawuf dengan Ilmu Kalam

Dalam ilmu kalam dan tasawuf keduanya merupakan bagian dari ilmu-ilmu yang
membahas persoalan agam dan ketuhanan. Ilmu kalam dan tasawuf sama-sama
mengajarkan manusia mengenai Tuhan, Pencipta, kepercayaan terhadap agama, dan
segala keterkaitaannya. Dalam hal ini tentu dalam sudut pandang islam. Yang
menjadi berbeda adalah ilmu tasawuf membahas persoalan agama dari sudut pandang
keruhanian, kesucian jiwa, cinta, dan hubungan dengan Allah secara langsung.
Sedangkan ilmu kalam membahasnya dengan sudut pandang ilmu logika atau
rasional pengetahuan. Untuk itu, kedua-duanya sama-sama ingin menuju tujuan yang
sama, namun dari sudut pandang atau pendekatan yang berbeda. Berikut fungsi dari
keduanya dan Hubungan Tasawuf dengan Ilmu alam.

F. Ilmu Kalam Memperkuat Keyakinan Melalui Akal Logis Rasional

Ilmu kalam juga memegang peranan penting dalam pemahaman agama


seseorang. Ilmu kalam memperkuat aspek rasionalitas dan logika dari manusia
terhadap keimanan pada Tuhan dan Agama. Ilmu kalam yang salah dipelajari tentu
akan menjadi salah pemahaman atau kekeliruan keyakinan. Namun, secara umum
akal manusia mengarah kepada hal yang objektif dan tidak sembarangan
menyimpulkan, hanya hawa nafsu yang dapat menyimpulkan seperti itu. Jika
manusia memiliki keyakinan tanpa akal rasional tentu akan mudah rapuh terombang
ambing oleh dialegtika yang bisa saja terjadi atau diberikan oleh orang-orang yang
menantang keyakinan ajaran islam.

G. Tasawuf Memperkuat Keyakinan Melalui Pendekatan Jiwa atau Perasaan

Adanya ajaran tasawuf memperkuat keyakinan islam melalui jiwa atau perasaan
manusia. Untuk itu, perasaan atau jiwa ini dihidupkan agar tidak kering atau merasa
hampa hanya dengan pendekatan rasional atau logika. Manusia memiliki fungsi akal
dan jiwa, untuk itu keduanya harus digunakan dan diolah agar dapat sesuai dengan
ajaran islam itu sendiri, yang hakikatnya adalah ketundukan dan ketaatan hanya
kepada Allah SWT. Ajaran tasawuf tentunya juga tidak boleh bertentangan dengan
sunnah rasul, sebab ada beberapa pendapat ulama yang menyalahkan aliran tasawuf
tertentu karena bertentangan dengan sunnah rasul. Untuk itu, umat islam tentunya
harus selektif dan benar-benar teliti dalam mempelajari islam yang sesuai dengan
sunnah rasul. Untuk itu penerapan sunnah rasul harus benar-benar dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari. Penerapan tersebut misalnya dengan melakukan Sunnah
Sebelum Tidur , Adab Ziarah Kubur , Cara Makan Rasulullah , melaksanakan Cara
Mandi Dalam Islam , Zikir Sebelum Tidur , melaksanakan Macam Macam Shalat
Sunnah, melaksanakan Proses Pemakaman Jenazah Menurut Islam, dsb.
Aspek-Aspek Ilmu Kalam

1. Aspek Epistemologi

Epistemologi berasal dari bahasa Yunani, episteme yang artinya pengetahuan dan
logos artinya diskursus yang merupakan cabang dari aspek ilmu kalam yang berkaitan
dengan teori pengetahuan..Epistemologi mempelajari tentang hakikat dari
pengetahuan, justifikasi, dan rasionalitas keyakinan. Banyak perdebatan dalam
epistemologi berpusat pada analisis ilmu kalam yang terkait dengan hakikat dari
pengetahuan dan bagaimana hal tersebut berkaitan dengan konsep-konsep seperti
kebenaran, keyakinan, dan justifikasi,dan juga berbagai masalah skeptisisme berserta
sumber-sumbernya dalam sebuah ruang lingkup pengetahuan atas keyakinan sebagai
kriteria dalam pengetahuan dan justifikasi ilmu kalam.

Epistimologi dalam ilmu kalam adalah cara yang digunakan oleh para pemuka
aliran kalam dalam menyelsaikan persoalan kalam ketika menafsirkan al-qur’an yang
dalam konteksnya disesuailkan dengan sudut pandang tertentu, penafsiran-penafsiran
teologis yang telah mendekati Al-Qur’an secara atomistik dan parsial serta yang
melingkupi konteks kesejarahan dan kesusastraannya.

2. Aspek Ontologi

Menurut bahasa Ontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu On atau Ontos
yang berati ada dan Logos yang berati ilmu. Jadi ontologi adalah ilmu tentang yang
ada. Sedangkan menurut istilah Ontologi adalah ilmu yang membahas tentang hakikat
yang ada, yang merupakan ultimate realita baik yang terbentuk dalam aspek-aspek
kehidupan dalam pembahasan ilmu kalam.

Ilmu Kalam mencangkup diskursus aliran-aliran kalam yang ada pada persoalan-
persoalan ketuhanan dan yang berkaitan dengannya, yang berkesan samar dan
persoalan-persoalan yang terjadi dalam kehidupan manusia.
3. Aspek Aksiologi

Aksiologi berasal dari kata Yunani yaitu axion berati nilai dan logos berati teori,
yang berarti teori tentang nilai. Menurut istilah Aksiologi adalah nilai suatu yang
dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai
dalam realita kehidupan yang menjadi pembahasan dalam suatu ilmu kalam.

Pada aspek aksiologi ilmu kalam menyangkut pada kegunaan ilmu itu sendiri
dalam menyingkapi hakikat kebenaran yang terjadi dalam realita-rialita
kehidupanyang tidak terlepas oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologiberdasarkan perkembangan zaman.

Anda mungkin juga menyukai