Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

KUMPULAN HASIL PRAKTIKUM IPA


GELOMBANG STASIONER

KELOMPOK 3
MUHAMMAD GUNTUR (855761137)

TUTOR:
Dr. MELI ASTRIANI, S.Si.,M.Si

UPBJJ- PALEMBANG
PROGRAM STUDI PENDDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021.1
LAPORAN PRAKTIKUM IPA
GELOMBANG
a. Tudul Percobaan
Gelombang Stasioner
b. Tujuan
1. Mengamati gelombang stasioner
2. Menjelaskan pengertian gelombang stasioner
3. Menjelaskan hal-hal yang menimbulkan gelombang stasioner
4. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap panjang gelombang
c. Alat dan Bahan
1. Catu daya
2. Pewaktu ketik atau bel listrik
3. Benang kasur, panjang 1,5 m
4. Beban gantung 75 gram, 100 gram, 125 gram
d. Landasan Teori
Gelombang Stasioner adalah perpaduan dua gelombang yang mempunyai
frekuensi, cepat rambat, dan amplitude yang sama besar tetapi merambat pada
arah yang berlawanan. Sebagai contoh gelombang tali yang diikat di salah satu
ujungnya, lalu ujung yang lain kita ayunkan naik turun.
Besar amplitudo gelombang stasioner akan berubah-ubah di antara nilai
maksimum dan nilai minimumnya. Titik yang amplitudonya maksimum disebut
juga perut dan titik dengan amplitudo minimum disebut simpul. Gelombang
stasioner ada dua jenis yaitu gelombang stasioner pada ujung tetap dan stasioner
ujung bebas.Simpangan adalah semua titik yang berada di luar titik
kesetimbangan (titik nol). Besar simpangan biasanya dinyatakan dengan y dan
nilainya itu dapat positif dan negative bergantung pada kedudukan titik y tersebut.
Contoh sebuah simpangan positif adalah titik Q dengan besar simpangan y 1
sedangkan contoh simpangan negatifnya U dengan besar simpangan y3.
Amplitudo adalah simpangan terbesar yang terdapat dalam suatu
gelombang. Dalam teori gelombang disebutkan bahwa dua gelombang dapat
terpadu menjadi satu gelombang yang besar simpangan-simpangannya sama
dengan penjumlahan simpangan-simpangan kedua gelombang itu. Pernyataan ini
digambarkan dalam bentuk persamaan :
y 1= simpangan gelombang ke -1
y 2= simpangan gelombang ke – 2
y 3 = simpangan gelombang ke -3
e. Cara Kerja
1. rangkai alat dan bahan (percobaan melde).

2. Hidupkan catu daya, geser pewaktu ketik ke arah katrol meja perlahan-lahan
sampai timbul gelombang stasioner pada tali. amati gelombang stasioner tersebut,
terlihat berjalankan?mengapa? terjadikah perpaduan gelombang pada gelombang
stasioner
3. Ukur panjang gelombang (λ1) pada tali tersebut.
4. Matikan catu daya. ganti atau tambahkan beban sehingga menjadi 100 gram.
hitunglah tegangan tali (T) dengan 100 gram tersebut.
5. Hitupkan catu daya. geser-geser pewaktu ketik sehingga timbul kembali
gelombang stasioner pada tali itu. ukur panjang gelombang (λ2) pad tali tersebut.
6. Matikan catu daya. ganti atau tambah beban (T3) sehingga menjadi 125 gram.
hitung tegangan tali dengan beban 125 gram.
7. Hidupkan catu daya. Geser-geser pewaktu ketik sehingga timbul kembali
gelombang stasioner pada tali itu. ukur panjang gelombang pada tali tersebut.
8. Bandingkan panjang gelombang tstasioner λ1, λ2, λ3. bandingkan hubungan
panjang gelombang dengan tegangan tali.

f. Data Hasil Pengamatan


Pada saat rangkaian diujicoba/dinyalakan makan akan terjadi gelombang pada tali
yaitu bergetar naik turun. hasil pengamatan kami :
1. Panjang gelombang dengan beban 75 gram dan panjang tali 1,5 m menghasilkan
banyak gelombang 1,5 λ1 gelombang atau tiga perut.
2. Panjang gelombang dengan beban 100 gram dan panjang tali 1, 5 m menghasilkan
banyak gelombang 1λ2 gelombang atau dua perut.3. Panjang
3. Gelombang dengan beban 125 gram dan panjang tali 1, 5 m menghasilakan
banyak gelombang 0,5λ3 gelombang atau satu perut.
Untuk panjang gelombang dari 75 gram, 100 gram, 125 gram dan panjang tali 1, 5 m
menghasilkan panajang gelombang yaitu :
Untuk massa 75 gram
2l
λ=
n
2(1,5)
λ= =3 m
1
Untuk massa 100 gram
2(1,5)
λ= =1,5 m
2
Untuk massa 125 gram
2(1,5)
λ= =1 m
3

g. Jawaban Pertanyaan
1. Jika sebuah batu dilemparkan kekolam, anda akan melihat gelombang berjalan
dipermukaan air. Apakah yang berjalan dipermukaan air seperti yang anda lihat ?
jelaskan !
2. Cahaya juga merupakan gelombang, dari jenis gelombang elektromagnetik.
Berdasarkan sifat gelombang itu, apa yang dirambatkan oleh cahaya ?
3. Perhatikan gambar berikut :

Seutas tali salah satu ujungnya diikatkan pada sebuah garputala. Ujung yang lain
dari tali tali diikatkan pada bang, kemudian garputala digetarkan terus menerus.
Gambarlah bentu gelombang yang terjadi pada tali tersebut.
4. Mengapa jika tegangan tali diubah, pewaktu ketik harus digeser untuk
menimbulkan gelombang ?
5. Pada setiap penambahan beban, anda memperoleh panjang gelombang yang
berbeda panjangnya. Berubah jugakah frekuensi gelombang itu ? jelaskan jawaban
and aitu !
6. Dalam percobaan melde berlaku :

1 T
f=

λ μ

Carilah frekuensi gelombang (sama dengan frekuensi pada pewaktu ketik) dari
hasil percobaan Melde yang telah anda lakukan
Jawab

1. Ketika batu di lempar ke kolam menyebabkan terjadinya gelombang dipermukaan


air. Gelombang tersebut merupakan gelombang transversal karena arah getarannya
tegak lurus terhadapap arah rambatannya.
2. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik, cahaya merambatkan partikel-
partikel yang bermuatan positif dan negative dengan frekuensi gelombang pendek
dan gelombang bergerak lurus kesemua arah.
3. Bentuk gelombang yang terbuat oleh tali yaitu :

4. Karena hal itu dilakukan untuk menjaga elastisitas tali yang bisa menimbulkan
gelombang denga daya tertentu.
5. Ketika beban di tambah panjang gelombang di hasilakan berbeda, karena tegangan
tali semangkin tegang sehinga gelombang di hasilkan berbeda ketika beban belum
di tambah. Untuk frekuensi yang di hasilkan tetap atau sama tidak terjadi
perubahan walaupun beban selalu di tambah atau di kurangin
6. Untuk frekuensi gelombang dalam percobaan Melde :
1 T
f=

λ μ
Diketahui :
a. m1 = 75 gram = 0,075 Kg
b. m2 = 100 gram = 0,1 kg
c. m3 = 125 gram = 0,125 kg
d. l=1,5 m
Ditanya : f =?
Penyelesaian
1 T
f=

λ μ
T = m. g
m
μ=
l
T =m . g
Untuk massa m1
Cari dulu tegangan tali ( T) dan (µ )
T =m . g
T =0,075 kg x 9,8 m/ s2
T =0,73 N
m
μ=
l
0,075 kg
μ=
1,5 m
μ=0,05 kg/m
1 T
f=

λ μ
1 0,73
f=

3 0,05
1
f= √ 14,6
3
f =0,33 x 3 , 82
f =1,27 Hz
Untuk m2
Cari dulu tegangan tali ( T) dan (µ )
T =0,1 kg x 9,8 m/s2
T =0,98 N
m
μ=
l
0,1 kg
μ=
1,5m
kg
μ=0,06 ≈ 0,07 kg /m
m
1 T
f=

λ μ
1 0,98
f=

1,5 0,06
1
f= √ 16,3
1,5
1
f= x 4,03
1,5
f =2,68 Hz ≈ 3 Hz
Untuk m3
Cari dulu tegangan tali ( T) dan (µ )
T =0,125 kg x 9,8 m/ s2
T =1,225 N
m
μ=
l
0,125 kg
μ=
1,5m
μ=0,08 kg/m
1 T
f=

λ μ
1 1,225
f=

λ 0,08
1
f= √ 14,75
1
f =1 x 3,84
f =3,84 Hz 4 H z
h. Pembahasan
Dari hasil pengamatan praktikum gelombang stasioner yaitu :
1. catu daya dipasang dengan tegangan 6 volt AC. massa beban gantung yang
digunakan 75 gram, 100 gram, dan125 gram. tegangan tali sama dengan
massa beban dibagi panjang tali
yaitu :
T = m/l = 0,075 kg/1,5 m= 0,05 N
T = m/l = 0,1 kg/1,5 m= 0,067 N
T = m/l = 0,125 kg/1,5 m= 0,08 N
2. pada saat catu daya dihudpkan/dinyalakan pewaktu detik digeser ke arah
kantrol meja secara perlahan sampai timbul gelombang stasioner pada tali,
ternyata muncul gelombang stasioner terlihat berjalan, karena ada energi
yang di hasilkan dari catu daya dan
perpaduan gelombang pada gelombang stasioner.
3. panjang gelombang dapat diukur pada tali, yaitu :
λ1 = 2l/n dengan n= 1,2,3 ...
λ1 = 2l/n = 2(1,5)/1 = 3 m
λ2 = 2l/n = 2(1,5)/2 = 1,5 m
λ3 = 2l/n = 2(1,5)/3 = 1 m
4. jadi perbandingan panjang gelombang λ1,λ2,λ3 = 3 : 1,5 : 1
5. dari hasil pengamatan kami dapatkan banyak gelombang 1,5λ1, 1λ2, 0,5λ3.
artinya dapat membuktikan jika semgkin tegang tali maka panjang
gelombang semangkin kecil atau pendek
i. Kesimpulan
Dari hasil praktikum gelombang stasioner dapat di simpulkan bahwa cepat
rambat dipengaruhi banyak faktor termasuk tegangan tali dan panjang tali. jika
tegangan tali ditambah maka cepat rambat akan bertambah atau berbanding
lurus. tetapi jika panjang tali ditambah maka cepat rambat akan berkurang atau
berbanding terbalik

j. Daftar Pustaka
Andrews WA. Andrews BJ. Balconi DA, and Purcell NJ. (1983) Discovering
Biological Science. Ontario : Prentice-Hall, Canada Inc
Rumanta, Maman dkk. 2014. Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang
Selatan : Universitas Terbuka.
Fried, G. H. dan Hademenos, G. J. 2006. Teori dan Soal-soal Biologi Edisi
Kedua. Alih bahasa oleh Damaring Tyas. 1999. Jakarta: Erlangga.
Indriyanto. 2008. Ekologi Hutan. Jakarta: Bumi Aksara.

k. Kesulitan yang di alami : Saran dan masukan


Kendala yang dialami selama praktik adalah alat dan bahan yang di gunakan idak
bekerja dengan maksimal, masih terdapat kekurangan.

l. Lampiran

Catu Daya Vibrator (pengetar)

Beban Katrol dan Benang

Anda mungkin juga menyukai