Anda di halaman 1dari 5

MATERI TAMBAHAN INISIASI 5

KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVERBAL

Dalam rangka mengefektifkan komunikasi, seseorang melakukan tindakan komunikasi


melalui komunikai verbal dan nonverbal. Pertama, Komunikasi verbal adalah cara manusia
dalam menyampaikan informasi atau berkomunikasi dengan menggunakan aspek bahasa. Kata-
kata menjadi basis bentuk isi pesannya. Komunikasi Verbal terdiri dari 2(dua), bila dilihat dari
segi bentuk: Spoken (Komunikasi verbal yang dinyatakan dengan jelas) & Unspoken
(Komunikasi verbal yang tidak dinyatakan dengan tidak jelas). Misalnya, verbal melalui spoken
yakni berbicara kepada orang lain dengan kosakata yang memiliki arti, Apa kabar Andi?

Sedangkan, Komunikasi verbal dilihat dari segi jenisnya, terdiri dari Lisan dan Tulisan.
Komunikasi verbal melalui Lisan (Komunikasi Verbal yang mentransmisikan pesan dalam
bentuk kata-kata melalui suara dikeluarkan oleh komunikator) dan Tulisan (Komunikasi verbal
yg mentransmisikan pesan dalam bentuk tertulis kepada komunikan).

Semua bahasa lisan, menggunakan perbedaan antara huruf vokal dan konsonan, dan
dalam hampir semua bahasa subjek mendahului objek dalam kalimat deklaratif. Setiap bahasa
memiliki pola yang diidentifikasi, yakni

1. Fonologi (cara suara digabungkan untuk membentuk kata-kata).

2. Sintaksis (cara kata-kata digabungkan menjadi kalimat).

3. Semantik (arti kata-kata atas dasar hubungan mereka satu dengan yang lain dan
dengan unsur-unsur lingkungan).

4. Pragmatik (cara dimana bahasa digunakan dalam praktik).

Komunikasi verbal memiliki factor fisiologis dan kognitif, Penjelasannya sebagai berikut;

1. Faktor Fisiologis (Kemampuan vokalisasi).

• Kemampuan memainkan suara merupakan bagian dari cara kerja proses


komunikasi.
2. Faktor Kognitif (Kemampuan mental manusia dalam berinteraksi).

• Kemampuan manusia dalam mengendalikan mentalnya menjadi faktor untuk


menjalin hubungan yang baik dengan siapapun.

Kedua, Komunikasi Non-verbal yakni cara manusia dalam berkomunikasi tanpa


menggunakan aspek bahasa. Basis pesan yang digunakan yakni paralanguage, isyarat, gesture,
Bahasa tubuh, dan sentuhan, serta ekspresi dan tanda. Komunikasi Nonverbal dapat dilakukan
melalui 2 salura, yaitu

1. Saluran yang Kelihatan (saluran komunikasi yang dapat dilihat secara langsung
oleh mata kita). Mencakup perilaku ekspresif seperti: ekspresi wajah, isyarat,
gestur dan Penampilan.

2. Saluran Parabahasa (saluran komunikasi yang juga disebut dengan Vocalia


meliputi nada, keras lembutnya suara, mutu suara, kecepatan bicara, intonasi, dan
bentuk ucapan).

Sedangkan, bentuk Komunikasi Nonverbal yakni

1. Tanda (pengindentifikasi atau penama yang menunjukkan adanya hubungan


antara tanda dengan objek yang ditandai).

2. Kode (sistem dan susunan yang mengorganisasikan tanda).

3. Simbol (suatu objek yang tersusun atas objek yang lain. Simbol digunakan untuk
mengartikan sesuatu).

Komunikasi Verbal dan Nonverbal dapat dibedakan satu sama lain, yaitu
Komunikasi Verbal Komunikasi Nonverbal

1. Pesan disampaikan dalam bentuk 1. Pesan tidak disampaikan dalam bentuk


kata. kata.
2. Pesan yang disampaikan 2. Pesan yang disampaikan tidak
terstruktur. terstruktur.
3. Pesan yang dikirimkan cenderung 3. Pesan yang dikirimkan sering tidak
disadari oleh komunikator. disadari oleh komunikator.
4. Ciri pesan terpisah. 4. Ciri pesan berkesinambungan.

5. Menggunakan saluran tunggal. 5. Menggunakan banyak saluran.

6. Kaku dan tidak luwes. 6. Luwes.

Paralanguange (Parabahasa) adalah saluran komunikasi yang menggunakan variasi vokal


selain ucapan. Ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam paralanguange, yaitu

1. Kualitas suara meliputi nada (tinggi-rendahnya suara), intensitas (volume suara), dan
kualitas tekanan suara.
2. Ciri vokal meliputi ciri-ciri bunyi suara yang kita kenali, misalnya suara orang yg
tertawa, menangis, berteriak, menguap atau aktivitas lainnya.

3. Pembatasan vokal meliputi ragam suara yang terdengar dalam setiap kata dan frase.
Satu kata dapat memiliki perbedaan makna. Misalnya: kata “Apa” diucapkan 1). Dengan
nada yang tinggi bisa dimaknai sebagi bentuk ketidakpercayaan atau kekagetan
seseorang. 2). Bila diucapkan dengan nada rendah bisa dimaknai sebagai bentuk
pertanyaan.

4. Pemisahaan vokal meliputi faktor-faktor yang mengandung irama dan memiliki


kontribusi pada taha pembicaraan. Misal: hmmmm……, aaa…, eee.

Tindakan komunikasi agar mudah dilakukan melalui tipe-tipe komunikasi dibawah ini,
yakni

TIPE-TIPE KOMUNIKASI
Komunikasi Vokal/ Komunikasi Non-Vokal
Muatan Suara (A) (B)
Verbal/ Muatan Bahasa Lisan Bahasan Tulisan
Kata (1)
Non Verbal (2) Nada Suara, Jeritan, Isyarat, Gerakan,
Desah, Kualitas Penampilan, ekspresi
Vokal Wajah, Simbol, Tanda
Sumber: Iswandi (2016: 50)

Tindakan komunikasi verbal dapat bermuatan pesan suara (vocal) dengan menggunakan
Bahasa lisan. Misalnya Mahasiswa bertanya pada Dosen perihal materi kuliah melalui lisannya.
Kedua, Komunikasi verbal bermuatan non-vocal, yaitu komunikasi yang dilakukan secara verbal
dengan muatan tidak bersuara. Missal, Ibu John menulis surat kepada Ani. Ketiga, Komunikasi
non verbal bermuatan suara, yakni proses komunikasi menggunakan pesan yang dilakukan
secara non verbal bermuatan suara. Misalnya Seseorang menjerit karena ketakutan. Keempat,
Komunikasi nonverbal bermuatan non vocal yakni proses komunikasi menggunakan basis
pesannya nonverbal dan bermuatan tidak bersuara. Misal, Ikhsan mengangkat tangan dengan
symbol jempol kepada temannya.

Dalam riset Albert Mehrabian menyebutkan bahwa persentase bentuk komunikasi


manusia dalam menyatakan perasaannya melalui verbal sebanyak 7%, melalui saluran
paralinguistic 38 % dan bahasan non-verbal 55%. Pesan-pesan nonverbal tersebut disampaikan
antar lain dalam bentuk isyarat, anggota tubuh, serta ekspresi wajah Ketika seseorang
berkomunikasi dengan orang lain. Temuan tersebut berupanya ingin menunjukkan bahwa
komunikasi melalui pesan emosi berpengaruh dalam proses berinteraksi antar manusia (Prajarto,
2016).

Komunikasi nonverbal merupakan proses komunikasi melalui pesan nonverbal (berupa simbol,
isyarat tubuh, citra muka, warna dan sebagainya selain dalam pesan verbal). Dalam komunikasi
melalui pesan non-verbal, menjadi hal yang tidak terhindarkan dalam proses berkomunikasi,
sebab komunikasi verbal melalui lisan, tentunya selalu dan pesan non-verbal yang mengikutinya.
Misalnya, orang bercakap-cakap melalui telpon genggam dengan pesan yang diuraikan melalui
lisan yang terucap, tentunya dengan lisan tersebut ada suara menjadi tanda dan intonasi suara.
Dalam Intonasi tersebut memunculkan pesan verbal yang memiliki makna tersendiri. Bila
suaranya bernada gembira, tentunya makna pesan non-verbalnya pun demikian.

Anda mungkin juga menyukai