Materi Sesi 8b Model Manajemen Kontemporer
Materi Sesi 8b Model Manajemen Kontemporer
3. Jadi bisa kita lihat bahwa Teori Z merupakan pendekatan manajemen yang
menggabungkan filosofi manajemen Jepang dengan budaya Amerika. Walaupun
diadopsi dari Jepang, tetapi teori ini tidak myrni bentuk manajamen Jepang. Seperti
bisa kita lihat teori Z menganut tanggung jawab individual, dan konsep tersebut
merupakan serapan dari manajemen budaya Amerika.Teori Z juga menekankan
perkembangan hubungan kepercayaan (trust relationship) antara pemimpin dan yang
dipimpin. Penekanan itu didasarkan pada asumsi bahwa motivasi orang pertama-tama
bersifat internal. Namun, perasaan-perasaan itu harus diperkuat oleh komitmen jelas
terhadap karyawan dari pihak majikan/pimpinan.Teori Z melihat pengambilan
keputusan kolektif dan tanggung jawab kelompok memberikan dukungan sosial yang
diperlukan bagi tercapainya kinerja puncak. Hal itu terjadi lewat penciptaan rasa
aman, yang memungkinkan para karyawan membangkitkan ide-ide baru tanpa takut
ditolak atau takut gagal.
4. CIRI PERUSAHAAN YANG MENERAPKAN TEORI Z
Tanggung jawab diberikan secara perorangan atau individual dan mengakui prestasi
individu.Karena tanggung jawab bersifat individu maka karyawan bebas bekerja
menggunakan keterampilan yang dimilikinya.Karyawan dipekerjakan seumur, agar
terjadinya rasa aman dan loyalitas terhadap perusahaan.Pengambilan keputusan
dilakukan dengan cara konsensus atau secara terbuka. Walaupun akan memakan
waktu yang lebih lama namun tingat keberhasilan pengimplementasian hasil
keputusan yang didapat akan lebih tinggi karena mendapat dukungan dari mayoritas
pekerja.Promosi dilakukan perlahan-lahan dari bawah, dan proses evaluasi prestasi
dan promosi dilakukan dengan hari-hati agar tidak menimbulkan masalah dengan para
karyawan.
27. Balanced Scorecard. Balanced Scorecard merupakan suatu kerangka kerja baru yang
mengintegrasikan berbagai ukuran yang diturunkan dari strategi perusahaan. Selain
ukuran finansial masa lalu, Balanced Scorecard juga menggunakan pendorong kinerja
masa depan.Pendorong kinerja yang meliputi perspektif pelanggan, proses bisnis
internal, dan pembelajaran serta pertumbuhan, diturunkan dari proses penerjemahan
strategi perusahaan yang dilaksanakan secara eksplisit dan ketat ke dalam berbagai
tujuan dan ukuran yang nyata.Balanced Scorecard tetap mempertahankan berbagai
ukuran finansial tradisional yang hanya menjelaskan berbagai peristiwa masa lalu dan
tidak memadai untuk menuntun dan mengevaluasi perjalanan yang harus dilalui
perusahaan abad informasi dalam menciptakan nilai masa depan melalui investasi
yang ditanamkan pada pelanggan, pemasok, pekerja, proses, teknologi, dan inovasi.
Balanced Scorecard melengkapi seperangkat ukuran finansial kinerja masa lalu dengan
ukuran pendorong (drivers) kinerja masa depan.
28. Balanced Scorecard merupakan suatu alternatif pengukuran kinerja yang memandang
dalam empat perspektif, yaitu :
1) Perspektif Keuangan Tujuan finansial menjadi fokus tujuan dan ukuran di semua
perspektif lainnya. Setiap ukuran terpilih harus merupakan hubungan sebab akibat
yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan kinerja keuangan. Tujuan dan
ukuran finansial harus memainkan peran ganda, yakni: 1) menentukan kinerja
finansial yang diharapkan dari strategi dan 2) menjadi sasaran akhir tujuan dan
ukuran perspektif scorecard lainnya.
2) Perspektif Pelanggan Dalam perspektif ini perusahaan melakukan identifikasi
pelanggan dan segmen pasar yang akan dimasuki. Perusahaan biasanya memilih
dua kelompok ukuran untuk perspektif pelanggan. Kelompok ukuran pertama
merupakan ukuran generik yang digunakan oleh hampir semua perusahaan.
Kelompok ini meliputi : pangsa pasar, akuisisi pelanggan, kepuasan pelanggan, dan
profitabilitas pelanggan.
3) Perspektif Proses Bisnis Internal
Pada perspektif ini, para manajer melakukan identifikasi berbagai proses yang
sangat penting untuk mencapai tujuan pelanggan dan pemegang saham.4.
Perspektif Pembelajaran dan PertumbuhanPerspektif ini mengembangkan tujuan
dan ukuran yang mendorong pembelajaran dan pertumbuhan perusahaan. Tujuan
yang ditetapkan dalam perspektif finansial, pelanggan, dan proses bisnis internal
mengidentifikasikan apa yang harus dikuasai perusahaan untuk menghasilkan
kinerja yang istimewa. Tujuan di dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
adalah menyediakan infrastruktur yang memungkinkan tujuan yang ambisius
dalam ketiga perspektif lainnya dapat terwujud. Yang mana diharapkan dapat
memberikan penilaian yang komprehensif kepada manajemen.
30. Supply Chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama- sama
bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai
akhir. Perusahaan-perusahaan tersebut termasuk supplier, pabrik, distributor, toko
atau ritel, sertu perusahaan pendukung seperti jasa logistik.Ada 3 macam hal yang
harus dikelola dalam supply chain yaitu pertama, aliran barang dari hulu ke hilir
contohnya bahan baku yang dikirim dari supplier ke pabrik, setelah produksi selesai
dikirim ke distributor, pengecer, kemudian ke pemakai akhir. Kedua, aliran uang dan
sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu dan ketiga adalah aliran informasi yang bisa
terjadi dari hulu ke hilir atau sebaliknya.
31. Kalau supply chain adalah jaringan fisiknya, yakni perusahaan- perusahaan yang
terlibat dalam memasok bahan baku, memproduksi barang maupun mengirimkannya
ke pemakai akhir, SCM adalah metode, alat atau pendekatan pengelolaannya.Supply
Chain di sini bisa diartikan Semua aktivitas yang terlibat, secara langsung atau tak
langsung, dalam memenuhi permintaan konsumen, meliputi pabrikan, supplier,
transportasi, gudang, retailer (pengecer), konsumen.Pada tiap perusahaan, supply
chain meliputi semua fungsi yang terlibat untuk memenuhi permintaan konsumen
(pengembangan produk, pemasaran, proses operasi, distribusi keuangan, pelayanan
konsumen).Tidak semua stage ada pada jaringan supply chain. Pendekatan yang
ditekankan dalam SCM adalah terintegrasi dengan semangat kolaborasi.Supply chain
management tidak hanya berorientasi pada urusan internal melainkan juga eksternal
perusahaan yang menyangkut hubungan dengan perusahaan-perusahaan partner.