Persepsi Masyarakat Terhadap Aktivitas R
Persepsi Masyarakat Terhadap Aktivitas R
ISSN 1858-3881
________________________________________________________________________________________________________________
Abstrak: Kawasan Simpang lima mempunyai fungsi kawasan sebagai central business district dengan
kepadatan aktivitas tinggi oleh masyarakat yang berkunjung. Karena tingginya aktivitas yang terjadi di
kawasan ini Pemerintah Kota Semarang mengeluarkan kebijakan dalam merevitalisasi ruang terbuka publik di
kawasan Simpng lima pada akhir tahun 2010-2011 berguna untuk menyeimbangkan aktivitas tinggi dan
mengoptimalkan fungsi ruang terbuka publik yang diperuntukan untuk masyarakat secara umum. Fenomena
tersebut mengarahkan pertanyaan penelitian yaitu Bagaimana persepsi masyarakat terhadap aktivitas ruang
terbuka publik di lapangan Pancasila Simpang lima, Semarang?. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
persepsi masyarakat terhadap aktivitas ruang terbuka publik di lapangan Pancasila Simpang lima Semarang.
Dengan tujuan tersebut maka sasaran yang dilakukan adalah identifikasi karakteristik dan fungsi ruang terbuka
publik, identifikasi kondisi fisik fasilitas umum, identifikasi karakteristik pengguna, dan identifikasi karakteristik
aktivitas. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa pada aspek karakteristik dan fungsi ruang terbuka publik yaitu
fungsi sebagai wadah interaksi sosial, tipologi sebagai lapangan pusat kota (Central Square), aksesbilitas
kawasan adalah cukup baik mudah dijangkau, kenyamanan adalah baik untuk beraktivitas, keamanan adalah
cukup baik dari tindakan kejahatan, kebersihan adalah cukup baik kebersihan lingkungan, dan jangkauan
pelayanan adalah pelayanan skala kota. Pada aspek kondisi fisik fasilitas umum yang tidak berfungsi dengan
optimal adalah toilet umum, penerangan jalan dan tempat parkir, selain itu diantaranya berfungsi dengan baik.
Pada aspek karakteristik pengguna yaitu alasan pemilihan lokasi untuk menghabiskan waktu luang, waktu
berkunjung lebih banyak terjadi di malam hari, intensitas berkunjung dilakukan 1 minggu sekali, rekan
berkunjung bersama dengan teman, dan moda transportasi menggunakan kendaraan pribadi. Pada aspek
karakteristik aktivitas yaitu aktivitas sosial, rekreatif dan olah raga yang diantaranya lebih dominan aktivitas
rekeatif yang dilakukan oleh pengunjung.
Kunci : Ruang Terbuka Publik, Fasilitas Umum, Persepsi Masyarakat.
Abstract: The region of Simpang lima has the function of the area as central business district with a high density
of activity by people who visited. because of the high activity in this region of Semarang city government
developing policies for the revitalization of open space in the area of Simpang lima at the end of the year 2010-
2011 useful to balance high activity and optimize the function of open space that is intended for the general
public. This phenomenon leads to a research question, How do community perception of public open space
activity in Pancasila field, Semarang?. The purpose of this research is to identify of characteristics and functions
of open space, identify of physical condition of public facilities, identify of user characteristics, and identify of
characteristics of the activity. The Results of the analysis that is on aspects of characteristics and functions of
open space that functions as a place of social interaction, typology as a central square, accessibility is quite easy
to reach, comfort is good to do activity, safety is pretty good from crime, environmental hygiene is maintained,
and city-wide outreach. On aspects of physical condition of public facilities are not functioning optimally are
toilets, street lighting and parking area, but it serves them well. on aspects of user characteristics are reasons
for selecting the location for spending free time, time visited more dominant in the evenings, intensity to visited
once in a week, more hanging out with friends, and transportation by private vehicle.on aspects of
characteristics of the activity are social activity, recreation and sport are among more dominant rekeatif
activities undertaken by visitors.
b. Taman Pusat Kota (Downtown Park); d. Tanda petunjuk: tanda petunjuk disatukan
c. Taman Lingkungan (Neighborhood); dengan lampu penerangan, terletak di
d. Taman Kecil (Mini Park). tempat terbuka, memuat informasi
2. Lapangan dan Plasa (Squares and Plazas). tentang lokasi dan fasilitas, tidak tertutupi
a. Lapangan Pusat Kota (Central Square); pepohonan, penggunaan penandaan harus
b. Plasa Pengikat (Corporate Plaza); merefleksikan karakter kawasan, jarak dan
c. Peringatan (Memorial). ukuran harus memadahi dan diatur agar
3. Pasar (Markets). menjamin jarak penglihatan, penggunaan
4. Jalan (Streets). dan keberadaannya harus harmonis
a. Pedestrian Sisi Jalan (Pedestrian terhadap bangunan arsiterktur,
Sidewalk); pembatasan penggunaan lampu hias
b. Mal Pedestrian (Pedestrian Malls); kecuali penggunaan khusus untuk theater
c. Mall Transit (Transit Mall); dan tempat pertunjukan, dan pembatasan
d. Jalur Lambat (Traffic Restricted Streets); penandaan yang berukuran besar yang
e. Gang Kecil Kota (Town Trail). mendominasi pemandangan kota.
5. Tempat Bermain (Play Ground). e. Telepon Umum: memberikan ciri sebagai
a. Tempat Bermain (Play Ground); fasilitas komunikasi, memberikan
b. Halaman Sekolah (School yard). kenyamanan bagi pengguna, mudah
6. Ruang Komunitas (Community Space). terlihat dan terlindung dari cuaca,
7. Jalan Hijau dan Jalan Taman (Green Ways & ditempatkan pada tepi atau tengah jalur
Park Ways). pedestrian, dan tiap telepon umum
8. Atrium / Pasar di Dalam Ruang (Atrium memiliki lebar kurang lebih 1 meter.
Indoor Market Place). f. Tempat sampah: tempat sampah
a. Atrium; diletakkan dalam jarak tertentu misalnya
b. Pasar / Pusat Perbelanjaan di Pusat Kota tiap 15 -20 meter, mudah dalam sistem
(Market Place / Downtown Shopping pengangkutan, dan jenis tempat sampah
Center). dibedakan untuk sampah kering dan basah.
9. Ruang di Lingkungan Rumah (Found / g. Vegetasi: berfungsi sebagai peneduh,
Neighborhood Spaces). ditempatkan pada jalur tanaman (minimal
10.Waterfront. 1.5 meter), percabangan 2 meter di atas
tanah, bentuk percabangan tidak
Elemen-elemen Desain Ruang Terbuka Publik merunduk, ditanam secara berbaris, tidak
Menurut Rubenstein (dalam Rahayu, hanya mengandung nilai estetika, tetapi
2005), elemen-elemen desain pendukung juga pengendali iklim, tanaman tidak
yang harus terdapat pada ruang terbuka beracun, tidak berduri, dahan tidak mudah
publik, antara lain: patah, ketinggian tanaman bervariasi,
a. Lampu pejalan kaki: tinggi 4-6 meter, jarak warna hijau dengan variasi warna lain
penempatan 10-15 meter, dan seimbang, jenis tanaman tahunan atau
mengakomodasi tempat menggantung. musiman, kecepatan tumbuh sedang,
b. Lampu penerangan jalan: penerangan yang mampu menyerap cemaran udara, dan
merata, dan pemilihan jenis lampu jarak tanaman setengah rapat sehingga
berdasarkan efektifitas. menghasilkan keteduhan optimal.
c. Halte bus: terlindung dari perubahan h. Air bersih/Kamar Mandi: air bersih /kamar
cuaca, misalnya panas dan hujan, mandi sangat dibutuhkan pada ruang
ditempatkan pada tepi jalan utama yang terbuka publik.
padat lalu lintas, dan panjang halte
minimum sama dengan panjang bus kota METODE PENELITIAN
sehingga memungkinkan penumpang Pendekatan yang digunakan dalam
dapat naik dari pintu depan maupun penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif,
belakang. dengan melakukan observasi lapangan, dan
Analisis Karakteristik Pengguna Ruang Analisis Kondisi Fisik Fasilitas Umum Ruang
Terbuka Publik Terbuka Publik
Alasan pemilihan Lokasi oleh pengguna Jalur pedestrian berdasarkan diagram
berdasarkan diagram presentase dari 100 batang presentase dari 100 responden yaitu
responden menjadikan ruang terbuka publik menunjukan skala likert dengan nilai baik. Hal
di lapangan Pancasila Simpang lima Semarang ini menunjukan bahwa adanya jalur pejalan
untuk dikunjungi bersama teman, komunitas, kaki yang ada pada ruang terbuka publik di
dan keluarga yaitu menghabiskan waktu luang lapangan Pancasila, Semarang oleh penilaian
dengan 30%, berkumpul dengan responden dirasa sudah baik dan sudah
teman/komunitas dengan 25%, dan banyak dilengkapi dengan fasilitas untuk penyandang
orang dengan 13%. Persentase tertinggi alasan cacat. Desain jalur pejalan kaki juga sudah
untuk berkunjung dengan maksud memenuhi standar yaitu dengan lebar 8,5m,
menghabiskan waktu luang dimungkinkan sehingga pengunjung merasa nyaman dengan
lokasi yang strategis dan menjadi daya tarik desain warna dan konstruksinya yang
utama masyarakat kota semarang untuk memberikan manfaat positif untuk menambah
dikunjungi karena merupakan kawasan keindahan wajah Kota Semarang.
sebagai CBD. Sport area berdasarkan diagram batang
Waktu berkunjung oleh pengguna presentase dari 100 responden yaitu
berdasarkan diagram presentase dari 100 menunjukan skala likert dengan nilai cukup.
resoinden tentang waktu berkunjung ruang Hal ini menunjukan bahwa adanya tempat
terbuka publik di lapangan Pancasila Simpang olah raga berperan penting untuk menarik
lima, Semarang yaitu waktu berkunjung di minat masyarakat kota semarang untuk
malam hari dengan 31%, sore hari dengan berkunjung dan merupakan fasilitas-faslitas
29%, pagi hari dengan 25%, dan siang hari yang memang diperlukan dalam ruang terbuka
dengan 15%. publik untuk terciptanya aktivitas yang
beragam dan dimanfaatkan oleh masyarakat
secara umum yang pada kenyataanya dalam Terlihat tidak maksimal lampu penerangan di
perkembangannya saat ini aktivitas-aktivitas malam hari, sedangkan aktivitas yang terjadi
yang terjadi bisa dikatakan menjadi trend di ruang terbuka publik ini sangatlah padat
untuk berkunjung oleh kalangan masyarakat selalu dipenuhi oleh para pengunjung yang
kota semarang. tidak diimbangi dengan penerangan yang
Toilet umum berdasarkan diagram layak atau tampak remang-remang dengan
batang presentase dari 100 responden yaitu sedikit cahaya. Lampu penerangan sangatlah
menunjukan skala likert dengan nilai buruk. diperlukan untuk menciptakan keindahan
Hal ini menunjukan bahwa toilet umum ini pada kawasan atau ruang terbuka publik yang
dirasa belum memnuhi kriteria kenyamanan letaknya di pusat kota sehingga perlu adanya
oleh pengunjung dalam pemanfaatannya tambahan jumlah lampu penerangan yang
dikarenakan kondisi toilet yang kotor dan layak dari Pemerintah Kota Semarang.
terdapat sisi blok toilet lainnya terkesan tidak Vegetasi berdasrkan diagram batang
terawat sehingga jarang pengunjung yang presentase dari 100 responden yaitu
memanfaatkan toilet tersebut. menunjukan skala likert dengan nilai baik. Hal
Sitting group berdasarkan diagram ini menunjukan bahwa kebijakan yang
batang presentase dari 100 responden dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang
menunjukan skala likert dengan nilai baik. Hal untuk menyediakan vegetasi sudah baik
ini menunjukan bahwa fungsi dari fasilitas menurut penilaian masyarakat kota semarang
tempat duduk ini sudah optimal untuk yang berkunjung dalam ruang terbuka publik.
memberikan kesan nyaman dan Vegetasi yang ditanam ini diperlukan untuk
menyenangkan sebagai alat tempat duduk menurunkan tingkat polusi udara sebagai
atau tempat bersantai dan berinteraksi sosial pusat kota dengan aktivitas pergerakan tinggi
oleh sesama pengunjung. dan memberikan kesan nyaman dan
Tempat sampah berdasarkan diagram kesegaran oleh masyarakat yang berkunjung
batang presentase dari 100 responden yaitu untuk bersantai atau berinteraksi sosial
menunjukan skala likert dengan nilai cukup. sesama pengunjung.
Hal ini menunjuk fungsi dari fasilitas tempat Kriteria vegetasi ruang terbuka publik di
sampah yang sudah tersedia belum berfungsi Lapangan Pancasila, Semarang yang secara
secara optimal dimungkinkan karena fungsi sebagai taman kota adalah sebagai
jumlahnya yang masih kurang atu tidak berikut:
mampu untuk mewadahi kebutuhan buang a) Pohon tidak beracun, tidak berduri, dahan
sampah oleh pengunjung, semakin banyaknya tidak mudah patah,
tempat sampah yang tersedia maka akan b) mempunyai ketinggian pohon bervariasi
mempermudah pengunjung dalam membuang dan berdaun hijau,
sampah tidak dengan jarak antar tempat c) perawakan dan bentuk pohon cukup indah,
sampah satu sama lain yang berjauhan. d) mempunyai kecepatan tumbuh pohon
Namun, tersedianya tempat sampah yang sedang,
sudah dikategorikan berdasarkan sampah e) merupakan tanaman lokal dan tanaman
organik atau non organik sudah dirasa baik budidaya,
karena akan mempermudah untuk proses f) jarak antar pohon berdekatan sehingga
pengolahan sampah berikutnya. menghasilkan keteduhan yang optimal.
Penerangan jalan berdasarkan diagram Penandaan berdasarkan diagram
batang presentase dari 100 responden yaitu batang presentase dari 100 responden yaitu
menunjukan skala likert dengan nilai buruk. menunjukan skala likert dengan nilai cukup.
Hal ini menunjukan bahwa berdasarkan Hal ini menunjukan bahwa papan petunjuk
penilaian pengunjung atau persepsi menurut penilaian pengunjuk belum optimal
pengunjung mempunyai nilai negatif terhadap secara fungsi ataupun jumlah papan petunjuk
penerangan jalan yang ada di kawasan yang tersedia sehingga masih perlu untuk
simpang lima maupun ruang terbuka publik. ditambah untuk memberikan informasi yang
lengkap dalam penjangkauan setiap titik tersedia papan petunjuknya, hal ini sangatlah
fasilitas. seperti contoh penyediaan papan membantu untuk memberikan informasi
petunjuk untuk fasilitas lapangan voli, basket, petunjuk arah.
dan toilet umum yang memang masih belum
Jalur Pejalan
Vegetasi Kaki
Jalur Difabel
Toilet Umum
Tempat Duduk
Vegetasi
b. Analisis persepsi kondisi non fisik meliputi aktivitas rekreatif 42%, aktivitas olahraga
analisis persepsi karakteristik pengguna, 38%, dan aktivitas sosial 20%.
dan analisis persepsi karakteristik Prerferensi berdasarkan diagram
aktivitas. prosentase dari 100 responden penilaian
Persepsi kondisi non fisik tentang kesesuaian aktivitas didalam
karakteristik penggunan tidak dapat ruang terbuka publik yaitu yang menilai
diukur menggunakan skala likert namun sudah sudah sesuai 90 %, dan sebaliknya
hanya berupa diagram pie untuk yang menilai tidak sesuai 10%.
menampilkan hasil persepsi dari 100 Kemudian dari analisis persepsi
responden yang terdiri dari alasan kondisi non fisik dan kondisi fisik ruang
pemilihan lokasi prosentase terbesar terbuka publik sudah sesuai dengan
yaitu menghabiskan waktu luang dengan fungsi tipologi sebagai lapangan pusat
30%, waktu berkunjung prosentase kota yang disebutkan dalam teori (carr,
terbesar yaitu waktu berkunjung dimalam 1992), berfungsi sebagai bagian
hari dengan 31%, intensitas berkunjung pengembangan sejarah yang berlokasi di
prosentase terbesar yaitu berkunjung 1 pusat kota, sering digunakan untuk
kali seminggu dengan 50%, rekan kegiatan-kegiatan formal seperti upacara
berkunjung prosentase terbesar yaitu peringatan hari nasional, sebagai
berkunjung bersama teman dengan 29%, rendezvous point kridor-koridor jalan
dan transportasi yang digunakan dikawasan tersebut, dan juga untuk
prosentase terbesar yaitu menggunakan kegiatan-kegiatan masyarakat baik sosial
kendaraan pribadi dengan 57%. dan apresiasi budaya. Oleh karena itu
Persepsi kondisi non fisik sebagai lapangan pusat kota yang sudah
karakteristik aktivitas terdiri dari aktivitas dilengkapi dengan fasilitas umum di
sosial, rekreatif, dan olahraga. Aktivitas ruang terbuka publik lapangan Pancasila
sosial yang terjadi di ruang terbuka publik ini menjadi alasan masyarakat Kota
yaitu terjadinya interaksi sosial antar Semarang untuk berkunjung dan
pengunjung, sebagai wadah berkumpul, beraktivitas didalamnya bersama teman,
mengobrol, bercengkrama, dan komunitas, dan keluarga.
bristirahat bersama teman, komunitas, Dalam hal ini perlu adanya
dan keluarga. Aktivitas rekreatif yang kebijakan untuk mempertahankan fungsi
terjadi diruang terbuka publik yaitu ruang terbuka publik sesuai dengan
alasan pengunjung untuk berefrehing tipologi sebagai lapangan pusat kota dan
mendapatkan hiburan dan jalan-jalan lebih mengoptimalkan kembali
menikmati suasana pusat kota. Aktivitas keberadaan fasilitas-fasilitas umum baik
olahraga yang terjadi diruang terbuka dari penambahan jumlah fasilitas umum
publik yaitu aktivitas yang memanfaatkan yang masih kurang dan perbaikan kondisi
fasilitas-fasilitas yang sudah disediakan fisik fasilitas umum yang tidak berfungsi
dalam ruang terbuka publik dan dapat secara optimal pada saat ini.
digunakan dengan gratis, seperti bermain
bola voli pada lapangangan voli, bola Rekomendasi
basket pada lapangan basket, sepatu Adapun rekomendasi yang dapat
roda pada area bermain sepatu roda, dijadikan masukan bagi pihak-pihak yang
bersepeda pada jalur pedestian, dan terkait hasil penelitian adalah sebagai berikut :
fungsi campuran yang terdapat pada a. Bagi pemerintah
lapangan hijau. Perlu adanya pembuatan lahan parkir
Persepsi berdasarkan diagram khusus bagi pengunjung sehingga tidak
prosentase dari 100 responden parkir di tepi jalan yang dapat
pemanfaatan jenis aktivitas yang terjadi mengakibatkan kemacetan.
didalam ruang terbuka publik yaitu